Anda di halaman 1dari 64

OBAT

TRADISIONAL
KONTRAK KULIAH
 Jumlah pertemuan maks = 7x
 Kedatangan : maksimal telat 15 menit --- lewat 15
menit tidak boleh mengikuti kuliah
 Absensi : minimal 80 % --- < 80% (kesepakatan)
 PENILAIAN :
Absensi : 10%
KUIS :15%
TUGAS :15%
DISKUSI :10%
UTS :25%
UAS :25%
OBAT MODERN OBAT OBAT TRADISIONAL

1. Zat aktif tunggal khasiat drastis - Preventif 48,98


2. Obat dari bahan alam khasiat lebih %
lengkap
3. Efek samping obat bahan alam kecil
- Promotif 22,47
%
- Kuratif 21,78
1. Penelitian dan Pengembangan O.T% / simplisia
2. Penetapan spesifikasi dan standardisasi simplisia
- Rehabilitatif ?
3. Penilaian dan Pengujian khasiat O.T / simplisia
4. Pembudidayaan dan Pelestarian sumber bahan
Alam untuk obat
5. Penilaian mutu O.T / simplisia sebelum
diedarkan
6. Pembinaan produsen O.T / simplisia
PENGERTIAN OBAT TRADISIONAL

Adalah obat-obat jang didapat langsung dari


bahan-bahan alamiah di Indonesia, terolah
secara sederhana atas dasar pengalaman dan
dipergunakan dalam pengobatan tradisional
- bahan-bahan alamiah
- sederhana
- pengalaman
PENGERTIAN OBAT TRADISIONAL

Adalah obat jadi atau obat berbungkus yang berasal dari bahan
tumbuh-tumbuhan, hewan, mineral dan atau sediaan galeniknya atau
campuran bahan-bahan tersebut yang belum mempunyai data klinis
dan dipergunakan dalam usaha pengobatan berdasarkan pengalaman
- bahan alam
- bedasarkan pengalaman
PENGERTIAN OBAT TRADISIONAL

Adalah bahan atau ramuan bahan, yang berupa bahan tumbuhan,


bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran
bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk
pengobatan berdasarkan pengalaman
SEJARAH OBAT TRADISIONAL

 Obat Herbal merupakan obat yang


paling tua.

 Telah lama dikenal sebagai pengobatan


yang digunakan oleh semua penduduk
dan berbagai budaya hampir di seluruh
dunia.
SEJARAH OBAT TRADISIONAL

 Para ahli arkeologi sudah menemukan bukti


penggunaan herbal oleh kaum di Iraq sekitar 60.000
tahun yang lalu.

Semua umat manusia di masa lampau,


Mesir, Yunani, Cina, India, Roma, Jepang
Menggunakan herbal sebagai suatu bagian
pengobatan mereka.
9

SEJARAH OBAT TRADISIONAL

Di Indonesia

Bukti penggunaan obat-obatan tradisional oleh nenek moyang


kita sejak berabad-abad yang lalu dapat dilihat melalui:

1. Naskah lama yg ditulis pada daun lontar Husodo (Jawa),


Usada
(Bali), Lontrak Pabbura (Sulawesi Selatan).

2.Penggunaan obat tradisional di Indonesia


dapat kita lihat pada relief candi Prambanan
dan candi Borobudur yang
menggambarkan orang sedang meracik
obat atau jamu dgn
tanaman sebagai bahan bakunya (Sukandar
SEJARAH
OBAT TRADISIONAL
 Indonesia memiliki lebih dari 30.000
spesies tanaman dan 940 spesies diantara
diketahui berkhasiat sebagai obat
digunakan sebagai bahan obat. atau

 180 spesies telah dimanfaatkan oleh industri


jamu tradisional (Puslitbangtri, 1992).

 Keanekaragaman hayati Indonesia ini


diperkirakan terkaya kedua di dunia setelah
Brazil.
SEJARAH OBAT TRADISIONAL
 Di daerah Jawa Barat, misalnya Tasikmalaya ada
113 jenis tanaman berkhasiat yang
dimanfaatkan oleh masyarakat,

 Di Kabupaten Subang ada sekitar 75 jenis


tumbuhan berkhasiat.

 Hasil survei yg dilakukan tim Ekspedisi Biota


Medica thn 1998 di Taman Nasional Bukit
Tigapuluh dan Cagar Alam Biosfir Bukit Dua
Belas yg terletak di Propinsi Riau dan Jambi
diketahui ada 45 jenis ramuan obat
bahan
alam dengan 195 spesies tanaman obat
12

SEJARAH OBAT TRADISIONAL

 Di kawasan Kalimantan dikenal Obat tradisional pasak


bumi (Eurycoma longifolia) utk meningkatkan aktivitas
seksual pria,yang digunakan adalah bagian
akarnya.

 Dikenal juga tanaman bidara laut (Strychnos ignatii)


dengan menyeduh kulit akarnya untuk dibuat
tonikum.

 Di Sulawesi Tenggara dikenal 449 spesies tanaman


obat, seperti kayu sanrego (Lunasia amara Blanco), daun
paliasa (Kleinhovia hospital Linn), dan tanaman santigi
(Phempis acidula)
SEJARAH OBAT TRADISIONAL

 Di Papua tanaman yg dimanfaatkan diantaranya


rumput kebar (Biophytum petersianum Klotzsch) untuk
meningkatkan kesuburan Wanita.

 Tanaman akwani (Drymis anthon) untuk


meningkatkan
kemampuan seksual pria.

 Serta tanaman KAVA (Piper methysticum) sebagai


penenang.

 Tanaman sarang semut (Myrmecodia pendans) sebagai


antioksidan, antimikroba.
FALSAFAH OBAT
FALSAFAH OBATTRADISIONAL
TRADISI

 Berfilsafat berarti manusia selalu harus berpikir,


berdaya kreasi dan berusaha untuk selalu
menemukan sesuatu yang baru.

 Dalam bidang pengobatan, pengalaman sakit


yang diderita seseorang menyebabkan
seseorang mencari tahu mengapa menjadi sakit,
bagaimana pencegahan dan pengobatannya.
FALSAFAH OBAT TRADISIONAL

 Perawatan kesehatan merupakan sesuatu yang


mahal, apabila kita terserang suatu penyakit
tidak segera ditangani benar maka akan dapat
mengganggu aktivitas kehidupan sehari-hari
termasuk ekonomi keluarga.

 Akibat krisis ekonomi yang terjadi selama ini juga


berpengaruh pada kenaikan harga obat-
obatan.
FALSAFAH OBAT TRADISIONAL

 Akibat krisis ekonomi Penanganan


kesehatan dengan menggunakan bahan-
bahan alami dan juga dari segi biaya lebih
ekonomis menjadi pilihan.

 Kita bisa memanfaatkan berbagai


jenis tanaman untuk penanganan
kesehatan
kita.
FALSAFAH OBAT TRADISIONAL

 Pengetahuan tentang tanaman


berkhasiat obat berdasar pada
pengalaman dan keterampilan yang
secara turun temurun telah diwariskan
dari satu generasi ke generasi
berikut nya.
FALSAFAH OBAT TRADISIONAL

 Penggunaan bahan alam sebagai obat


tradisional di Indonesia telah dilakukan oleh
nenek moyang kita sejak berabad-abad yang
lalu terbukti dari adanya naskah lamapada
daun lontar Husodo (Jawa), Usada (Bali),
Lontarak pabbura (Sulawesi Selatan), dokumen
Serat Primbon Jampi, Serat Racikan Boreh
Wulang nDalem dan relief candiBorobudur yang
menggambarkan orang sedang meracik obat
(jamu) dengan tumbuhan sebagai bahan
bakunya (Sukandar E Y, 2006).
FALSAFAH OBAT TRADISIONAL

 Secara filosofi, tanaman obat adalah


ciptaan Tuhan YME

Kita mengakui adanya kebenaran bahwa


tanaman obat yang menjadi sebutan bahan
tanaman untuk pengobatan saat ini, pada
mulanya hanya merupakan komponen
bahan dalam kultur pengobatan tradisional
oleh masyarakat sebelum obat modern
ditemukan.
FALSAFAH OBAT TRADISIONAL

 Tanaman obat merupakan warisan budaya


sebagai usaha menjaga kesehatan yang ada
pada setiap etnis di dunia ini.
 Sejak zaman yang paling awal, obat
tradisional yang kebanyakan berupa obat
herbal telah digunakan untuk mengobati
penyakit.
 Misalnya Papirus Ebers, yang disusun di Mesir
sekitar abad ke-16 SM, memuat ratusan obat
rakyat untuk berbagai penyakit. Akan tetapi,
pengobatan herbal biasanya diturunkan
secara lisan dari generasi ke generasi.
FALSAFAH OBAT TRADISIONAL

 Hadirnya Tanaman obat sekarang


dengan memberikan dasar ilmu pengetauan
dan teknologi melalui
penelitian dan pengembangan.
 Dalam tanaman obat terkandung kebenaran
akan adanya senyawa kimia yang
bermanfaat untuk kesehatan saat ini dan
waktu akan datang sejalan perkembangan
dan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
FALSAFAH OBAT TRADISIONAL

 Selain itu kita juga mengakui ilmu


pengetahuan dan teknologi kefarmasian
dan kedokteran berpegang pada
paradigma bahwa manfaat terapi obat
bahan alam didasarkan pada interaksi
antara zat kimia yang terkandung
didalamnya dengan sistem biologis
manusia atau interaksi antara
mikroorganisme (agent) yang menginfeksi
manusia (host).
Fenomena
Pemakaian obat Promosi >>>>>
berbahan baku herbal
pada saat ini sangat
marak di masyarakat.

Persepsi
Australia 48.50%, China 90%, masyarakat ????
Hongkong 60%, Japan 49%,
Nauru 60%, Republic of Korea
69%, Philipine 57,30%,
Singapore 45%, Vietnam 50%,
and Indonesia 45,17%
a widely used herbal
medicine as a
complementary and
alternatif medicine

Safety Indication
Efficacy

Interaction
between or
with

ISEJ 2017 24
Doctor’s Opinion
how doctor should behave towards that
fact

Herbal
medicine

ISEJ 2017 25
Pengobatan tradisional (PERMENEKES
1076/2003)

• pengobatan dan / atau perawatan dengan cara


dan obat yang mengacu pada pengalaman dan
ketrampilan turun temurun secara empiris
dan/atau pendidikan/pelatihan yang dapat
dipertanggungjawabkan dan diterapkan sesuai
dengan norma yang berlaku di masyarakat
• Pengobat tradisional adalah orang yang
melakukan pengobatan tradisional
• Pengobat tradisional hanya dapat menggunakan
peralatan yang aman bagi kesehatan dan sesuai
dengan metode/keilmuannya
• Pengobat tradisional dilarang menggunakan
peralatan kedokteran dan penunjang diagnostik
kedokteran
Pengaturan Pengobatan
Tradisional
Pengobatan komplementer alternatif
(PERMENKES RI No 1109/2007)
Ruang lingkup pengobatan komplementer-
alternatif meliputi:

1. Intervensi tubuh dan pikiran


2. Sistem pelayanan pengobatan alternatif
3. Cara penyembuhan manual
4. Pengobatan farmakologi dan biologi
5. Diet dan nutrisi untuk pencegahan dan
pengobatan
6. Cara lain dalam diagnosis dan pengobatan
Pelaksanaan pengobatan komplementer-
alternatif
• Sesuai dengan standar profesi dan standar
pelayanan kesehatan komplementer-alternatif
dengan melakukan anamnesis, pemeriksaan
fisik, pemeriksaan penunjang, diagnosis,
terapi dan proses rujukan
• Jenis pengobatan komplementer-alternatif
telah dilakukan pengkajian dan dapat
dipertanggungjawabkan
Pengobatan Komplementer-Alternatif

• Terapi Herbal • Terapi Khelasi


• Akupuntur • Hiperbarik
• Pijat • Stem Cell
• Reiki • Ozon
• TCM • Bio Energy
• Ayurveda • Hipnoterapi
• Homeopathi • Cuci Colon
• Bekam • Chiropraktik
• dll • dll
Pelaksana pengobatan komplementer-alternatif

• Dokter dan dokter gigi, serta tenaga kesehaan


lainnya yang teregristrasi dan memiliki surat
tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku,
memiliki sertifikat kompetensi sesuai bidang
keahliannya, mendapat rekomendasi dari
organisasi profesi terkait
• Pelaksana utama adalah dokter dan dokter gigi
• Tenaga kesehatan lainnya berfungsi untuk
membantu tugas dokter
Kewajiban dokter,dokter gigi dan tenaga
kesehatan
1. Menghormati hak pasien
2. Merujuk kasus bila diperlukan
3. Menjaga kerahasiaan identitas dan data
kesehatan pasien
4. Memberikan informasi yang sesuai
5. Meminta persetujuan tindakan yang akan
dilakukan
6. Melakukan pencatatan
Pelayanan medik herbal (Kepmenkes
121/2008)

• Pengobatan herbal adalah pengobatan yang


menggunakan bahan yang berasal dari
tanaman, bisa berupa daun, akar, bij-bijian
dan lainnya yang mengandung bahan yang
berkhasiat untuk tubuh.
• Pelayanan medik herbal dilakukan oleh dokter,
dokter gigi, dan dokter spesialis dengan
pendidikan pengobatan herbal dasar
Standar pelayanan medik herbal
1. Melakukan anamnesis
2. Melakukan pemeriksaan, meliputi pemeriksaan fisik dan
penunjang
3. Menegakkan diagnosis secara ilmu kedokteran
4. Memperoleh informed consent dari penderita sesuai
ketentuan yang berlaku
5. Pemberian obat herbal dilakukan pada pasien usia dewasa
6. Pemberian terapi berdasarkan hasil diagnosis yang telah
ditegakkanpenggunaan pegobatan herbal dilakukan
dengan menggunakan tanman berkhasiat obat
Dalam memberikan obat herbal perlu dilakukan
hal berikut :
a. Sedapat mungkin tidak mengkombinasi dengan
obat klinis
b. Mencatat hasil pelayanan baik efek terapi
maupun efek samping
c. Mencatat setiap intervensi jenis obat herbl yang
diberikan termasuk dosis/takaran, cara
pemberian obat dan bentuk sediaan
d. rujukan
Saintifikasi jamu (permenkes 003/2010)

• Saintifikasi jamu adalah pembuktian ilmiah


jamu melalui penelitian berbasis pelayanan
kesehatan
• Jamu adalah obat tradisional Indonesia
Tujuan saintifikasi jamu
• Memberikan landasan ilmiah (evidence based)
penggunaan jamu secara empiris melalui
penelitian berbasis pelayanan kesehatan.
• Mendorong terbentuknya jejaring dokter atau
dokter gigi dan tenaga kesehatan lainnya
sebagai peneliti dalam rangka upaya preventif,
promotif, rehabilitatif dan paliatif melalui
penggunaan jamu.
• Meningkatkan kegiatan penelitian kualitatif
terhadap pasien dengan penggunaan jamu.
• Meningkatkan penyediaan jamu yang aman,
memiliki khasiat nyata yang teruji secara
ilmiah, dan dimanfaatkan secara luas baik
untuk pengobatan sendiri maupun dalam
fasilitas pelayanan kesehatan
Ruang lingkup
• Ruang lingkup saintifikasi jamu diutamakan
untuk upaya preventif, promotif, rehabilitatif
dan paliatif.
• Saintifikasi jamu dalam rangka upaya kuratif
hanya dapat dilakukan atas permintaan
tertulis pasien sebagai komplementer-
alternatif setelah pasien memperoleh
penjelasan yang cukup.
Jamu harus memenuhi kriteria

1. aman sesuai dengan persyaratan yang khusus


untuk itu;
2. klaim khasiat dibuktikan berdasarkan data
empiris yang ada; dan
3. memenuhi persyaratan mutu yang khusus
untuk itu.
• Jamu dan/atau bahan yang digunakan dalam
penelitian berbasis pelayanan kesehatan harus
sudah terdaftar dalam vademicum, atau
merupakan bahan yang ditetapkan oleh
Komisi Nasional Saintifikasi Jamu.
• Saintifikasi jamu dalam penelitian berbasis pelayanan
kesehatan hanya dapat dilakukan di fasilitas pelayanan
kesehatan yang telah mendapatkan izin atau sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku

• Jamu yang diberikan kepada pasien dalam rangka


penelitian berbasis pelayanan kesehatan hanya dapat
diberikan setelah mendapatkan persetujuan tindakan (
informed consent) dari pasien.
• Tenaga kesehatan dan tenaga lainnya yang
melakukan penelitian berbasis pelayanan
jamu kepada pasien harus melakukan
pencatatan dalam rekam medis (medical
record).
Penatalaksanaan herbal
Mengikuti kaidah lima tepat (K5T), yang terdiri
dari TEPAT:
1. Bahan obat
2. Dosis
3. Bentuk sediaan obat
4. Cara pemberian obat
5. Waktu pemberian obat
WASPADA TERHADAP EFEK SAMPING
OBAT HERBAL

SELURUH BAGIAN ISOLAT ZAT AKTIF


TANAMAN
(OBAT MODERN)

EMPIRIS NON EMPIRIS HERBAL ASING

OBAT FITOFARMAK
JAMU FITOFARMAKA HERBAL A
STANDART
Obat
Herbal
Terstandart
PENGEMBANGAN OBAT BARU
Target selection & Discovery Development
validation

Target Drug Candidate


Studies of -receptor; -ion channel; -transporter; safety testing
-enzyme; - signalling molecule
Disease Mechanisms

Lead Search
-Develop assays (use of automation) Human Studies
-Chemical diversity Phases I,II, III
Molecular Studies -Highly iterative process

Animal Studies
- relevant species
Drug Approval
- transgenic KO/KI mice Lead optimization and Registration
-selectivity
- conditional KOs
-efficacy in animal models
- agonists/antagonists
-tolerability: AEs mechanism-
- antibodies based or structure-based?
- antisense -pharmacokinetics
- RNAi -highly iterative process
POLIKLINIK KOMPLEMENTER ALTERNATIF

PASEIN AKUPUNTUR
PENATALASANAAN

POLI
KOMPLEMENTER PIJAT
ALTERNATIF

HERBAL
DOKTER: PEMERIKSAAN
PENUNJANG
ANAMNESIS
PEMERIKSAAN FISIK
DIAGNOSIS/DIAGNOSIS APOTIK
BANDING KONSUL POLI
LAIN
Ruang untuk pijat dan akupuntur
Apotik herbal
TANAMAN OBAT YANG DIPAKAI DI POLI
komplementer-alternatif
• DIABETES MELITUS -> herba sambiloto
( Andrographis paniculata )
• HIPERTENSI -> herba pegagan
( Centella asiatica )
• DISLIPIDEMIA -> daun kemuning ( Murrayae
paniculata )
• HIPERUROSEMIA -> herba tempuyung ( Sonchus
arvensis ), daun salam ( Eugenya poliantha )
• ASTHMA BRONKIALE -> daun legundi
( Vitex trifolia ), daun sembung ( Blumea
balsamifera ), daun srawung ( Ocimum
gratissimum )
• REMATIK -> biji jinten hitam ( Nigella
sativa ), temulawak ( Curcuma xanthoriza
), kunyit ( Curcuma domestica )
• HEPATITIS -> daun dewa ( Gynura
procumbens ), herba meniran
( Phyllanthus niruri ), temulawak
( Curcuma xanthoriza )
• BATU GINJAL -> ngokilo jejeg
( Strobillanthus crispus )
• KANKER -> benalu mangga
( Dendropthoe pentandra ), herba
pegagan ( Centella asiatica )
• GASTRITIS -> daun swanggi
( Degluphta alba )
Pada saat ini produk tumbuhan obat telah digunakan
oleh berbagai lapisan masyarakat dunia baik negara
maju maupun berkembang.
• Indonesia : Jamu, OHT, Fitofarmaka
• Cina : TCM
• Jepang : kampo
• Pakistan, India, Nepal, Srilangka ; Ayurveda
• Korea : Han
• Thailand : Thai
62
BAHAN REVIEW
 PENGERTIAN OBAT TRADISIONAL
 BUKTI DI INDONESIA ADANYA OBAT
TRADISIONAL
 KENAPA ADA OBAT TRADISIONAL
 PENGERTIAN PENGOBATAN
TRADISONAL
 SIAPA SAJA PELAKU YANG BERHAK
MELAKUKAN PENGOBATAN TRADISIONAL
MENURUT PERUNDANG-UNDANGAN
 REGULASI PENDUKUNG TENTANG
PENGOBATAN TRADISIONAL DI INDONESIA
DAFTAR PUSTAKA
 Undang Undang RI No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
 Undang Undang RI No.23 Tahun 19992 tentang kesehatan
 Peraturan perundang undangan : Permenkes dan peraturan
perundang-undangan lain yang terkait dengan Obat Tradisional
 Dit.Jen POM, Materia Medika Indonesia, Jilid I s/d VI .
 Dit.Jen .POM, 1985, Cara pembuatan simplisia –
 Dit.Jem.POM,1993, Pedoman rasionalisasi Komposisi Obat Tradisional.
 Dit.Jen. POM, 2005, Pedoman Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang
Baik (CPOTB),
 Dit.Jen.POM ,2000, Pedoman Pelaksanaan uji Klinik Obat Tradisional,
 Mooryati Soedibyo, 1998, Alam Sumber Kesehatan : Manfaat dan
Kegunaan.
 Seno Sastroamidjojo, Obat Asli Indonesia –
 Penyembuhan dengan Ayurveda, Angela Hope-Murray & Tony
Pickup, 1998
 The Power Of Jamu --- Dr. Martha Tilaar & Prof. Dr. Ir Bernard T.
Widjadja, MM

Anda mungkin juga menyukai