Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN

DHF
KELOMPOK 20

ZAHRA FEBRI YANDRA


HAMDANI ALFADLI
YUSRIL RAMADHAN
DHF(Dengue Hemoragi Feber) adalah penyakit
yang disebabkan oleh virus Dengue, sejenis
virus yang tergolong arbovirus dan masuk ke
tubuh penderita melalui gigitan nyamuk Aedes
Aegypti. Penyakit ini lebih dikenal dengan
sebutan Demam Berdarah Dengue (DBD).
GEJALA
Panas tinggi selama 2-7 hari .
Perdarahan terutama perdarahan bawah kulit pteachie, ekhimosis
hematoma.
Epitaksis
Mual,muntah,tidak ada nafsu makan, diare, konstipasi.
Neri otot, tulang, sendi, abdomen, dan uluh hati .
Sakit kepala, pembengkakan sekitar mata, pembesaran hati, limfe, dan
kelenjar getah bening.
Tanda-tanda rejatan (sianosis, kulit lembab, dan dingin, tekanan darah
menurun, gelisah, nadi cepat dan lemah .)
Tes tourniquet positif
Setelah hari ketiga biasanya demam akan turun dan penderita mungkin
merasa sudah sembuh tetapi setelah itu demam dapat menyerang kembali .
Berak darah dan mimisan .
Trombositopenia .
PENCEGAHAN PENYAKIT DHF
Untuk mencegah, khususnya mencegah
perkembangbiakan nyamuk aedes aegepty yang
merupakansarana penularn demam berdarh
melakukan 3 M yaitu :
1.Menguras bak mandi,
2.Menutup tempat penampungan air, 3.Mengubur
barang-barang bekas yang tidak terpakai yang
berpotensi menjadi tempat genangan air hujan
Fongging atau pengasapan
Abatisasi
 Selama di rumah klien sudah mengalami panas badan selama 5 hari terutama pada
malam hari, dan mengalami mual, karena sudah mengalami  panas lebih dari 3 hari,
keluarga memutuskan untuk di bawa ke RS Bhayangkara Sartika Asih Bandung klien
langsung dibawa ke poli umum, di poli umum dokter langsung melakukan
pemeriksaan Observasi TTV yaitu TD: 100/60mmHg, N:78x/menitR: 20x/menit,S:
38,5˚C karena klien sudah mengalami panas lebih dari 3 hari, klien di suruh ke
LABORATORIUM untuk di ambil darah setelah di ambil darah klien kembali ke poli
dan dokter memeriksa HASIL LABORATORIUM: Hb:15,5 g/dl, Leukosit: 3,500/mm,
Pcv: 40%, Trombosit: 3,1000/mm, sesudah melihat hasil lab, dokter mengatakan
trombosit turun maka klien harus di rawat, klien di bawa ke Ruang Fajar dan perawat
langsung melakukan tindakan infus RL 30gtt/menit dan di kasih obat oral yaitu
paracetamol, maka klien di rawat di ruangan fajar kamar 4 bed 1.

 Saat di ruangan klien masih mengalami panas di malam hari dan turun di pagi hari,
perawat memberikan obat paracetamol tapi panas klien tidak menurun, maka
perawat mengompres klien dengan air hangat di bagian prontal dan axila setelah di
kompres beberapa saat kemudian panasnya klien sedikit menurun, sesudah
panasnya menurun klien mengalami mual, maka klien tidak nafsu makan, dan di
anjurkan makan sedikit tapi sering kurang lebih selama di RS Bhayangkara Sartika
Asih klien panasnya terkadang turun, terkadang naik. Dan kurang lebih 4hari klien
dirawat klien sudah bisa pulang
A. PENGKAJIAN
1. Pengumpulan Data
a. Identitas Klien
 Nama : Tn.N
 Umur : 18 Tahun
 Jenis Kelamin : Laki-Laki
 Pendelikon : SMK
 Pekerjaan : -
 Agama  : Islam
 Suku/Bangsa  : Sunda/Indonesia
 Status Perkawinan : Belum Menikah
 Alamat  : Kp.Cisaranten
Rt03/01
 Tanggal Masuk  : 25 September
2014
 Tanggal Pengkajian : 26 September
2014
 Diagnosa Medis : DHF
 Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum Klien :
Penampilan : Composmentis
Tanda Tanda Vital:
TD : 100/60 mmHg Suhu : 38,3˚C
Respirasi : 20x/menit Nadi : 78x/menit
2. Kulit : Sawo matang, turgor kulit kurang baik terbukti dalam 3 detik
3. Kepala dan Rambut
o Kepala
 Bentuk : Bulat, Simetris
o Rambut : Distribusi : Merata
Warna : Hitam
Kebersihan : Bersih
Rontok : Tidak rontok
4. Wajah dan Leher
o Wajah
 : Bentuk : Simetris
Warna : Kemerahan
Lesi : Tidak ada
Bekas trauma : Tidak ada
o Leher : Simetris tidak ada benjolan
5. Mata
Bentuk kedua mata : Simetris
Kongjungtiva : Pucat
Pupil : Baik
Sklera : Warna putih
Reflek cahaya : Baik, pupil refleks terhadap cahaya ada terbukti ketika di
beri cahaya pupil berkontraksi dan ketika cahaya di jauhkan pupil dilatasi
Fungsi penglihatan : Normal (klien bisa membaca koran dengan jarak kurang
lebih 25cm)
6. Telinga
Bentuk : Simetris
Kebersihan : Bersih
Fungsi Pendengaran : Normal, klien bisa mendengar bunyi/suara
7. Hidung
Bentuk hidung : Simetris
Lesi : Tidak ada
Sekret : Ada, lendir cair dan tidak ada kotoran
Mukosa Hidung : Sedikit kemerahan
Kebersihan : Tidak terdapat kotoran
Fungsi Penciuman : Normal, klien bisa membedakan bau kayu putih dan bau
parfum
2.ANALISA DATA
DATA INTERVENSI
Ds: - Klien mengeluh panas Nyamuk aedes aegepty.
badan Respon antigen antibody.
Do: - Suhu klien 38˚C Merangsang sel-sel monosit,
- Klien tampak lemas eosinofel neotrofil dan makrofag
untuk mengeluarkan zat-zat pirogen
endogen.
Impuls disampaikan ke hypotalamus
bagian thermoregulator melalui
ductus thoraticus.
Suhu tubuh meningkat.        
Gangguan rasa nyaman peningkatan
suhu tubuh.
Ds: - Klien mengeluh lemas Virus dengeu
Do: - Turgor kulit jelek Reaksi antigen-antibody
TD: 100/60mmHg Merangsang aktivitas komplemen
N: 78x/menit dari jaringan tubuh
R: 20x/menit Perpindahan cairan dari dalam
S: 38˚C pembuluh darah ke intertitas
jaringan
Volume pembuluh darah menurun
Resiko defisit volume cairan tubuh
Ds: - Klien mengeluh mual Merangsang sistem saraf otonom
Do: - Klien tampak mual Saraf parasimpatis terangsang
       - Bising usus 14x/menit Hypersekresi HCL
Merangsang medula
Mual, anoreksia
Intake nutrisi berkurang
Gangguan pemenuhan kebutuhan
nutrisi kurang dari kebutuhan

Ds: - Klien mengeluh tidak bisa Implus ke hypotalamus


tidur Saraf pusat RAS
Do: - Terdapat lingkaran hitam di Gangguan pemenuhan istirahat
kelopak mata dan tidur
  - Konjungtiva pucat
 - Klien tampak lemah
3.PERENCANAAN
Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi

-Gangguan rasa nyaman Setelah dilakukan tindakan  Observasi TTV


peningkatan suhu tubuh keperawatan diharapkan · Anjurkan klien minum
berhubungan dengan virus suhu tubuh normal dengan extra 200cc setiap kenaikan
dengeu kriteria suhu klien 36˚C- suhu 1˚C
37˚C · Anjurkan untuk kompres
hangat
· Anjurkan untuk memakai
baju yang tipis dan mudah
menyerap keringat

-Gangguan volume cairan Setelah dilakukan perawatan Observasi TTV


tubuh berhubungan dengan diharapkan kebutuhan cairan · Anjurkan untuk ekstra
peningkatan permeabilitas tubuh terpenuhi dengan minum
pembuluh darah akibat virus kriteria : · Observasi tetesan infus
dengeu ·  Turgor kulit baik
·  TD normal diastol 100-
140mmHg, sistol 60-
100mmHg
·  Suhu normal 36˚C-37˚C
·  Respirasi 16-24x/menit
Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi

Gangguan kebutuhan Setelah dilakukan Sajikan makanan dalam


nutrisi kurang dari tindakan keperawatan bentuk hangat
kebutuhan dengan diharapkan kebutuhan
adanya mual nutrisi klien dapat
terpenuhi dengan kriteria
:
·   Klien tidak mengeluh · Anjurkan klien makan
mual dengan porsi sedikit tapi
·  Bising usus normal sering
·  Makan 1 porsi habis · Anjurkan klien makan
selingan seperti biskuit

Gangguan istirahat tidur Setelah dilakukan Atur posisi tidur


berhubungan dengan tindakan keperawatan senyaman mungkin
panas badan diharapkan kebutuhan · Ciptakan lingkungan
istirahat dan tidur klien yang tenang dan nyaman
dapat terpenuhi dengan · Batasi pengunjung
kriteria :
·   Kongjungtiva merah
mudah
EVALUAS
DIAGNOSA
1
I PERKEMBANGAN
S : Klien mengatakan suhu tubuh berkurang
O : Suhu tubuh 37,3˚C
A : Masalah teratasi sebagian
P  : Lanjutkan intervensi

2 S  : Klien mengeluh panas


O : Turgor kulit masih jelek
A : Masalah teratasi sebagian
P  : Lanjutkan intervensi

3 S : Klien mengatakan mual


O : Porsi makan ¾ habis
A : Masalah teratasi sebagian
P  : Lanjutkan intervensi

4 S : Klien mengeluh tidak lemas


O : Klien bisa tidur walaupun sebentar
A : Masalah teratasi
P  : Hentikan intervensi
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai