Anda di halaman 1dari 7

Lembaga Pemasyarakatan

(Lapas) Rayhan Naufal Pratama XII MIPA 9 / 28


Pengertian Lembaga Pemasyarakatan
Lembaga Pemasyarakatan (LAPAS) diatur dalam undang-undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan yang
mengubah sistem kepenjaraan menjadi sistem pemasyarakatan. Sistem tersebut merupakan suatu rangkaian kesatuan
penegak hukum. Sistem pemasyarakatan digelar berdasarkan rangka membentuk warga binaan pemasyarakatan agar
menjadi manusia seutuhnya, menyadari kesalahan, memperbaiki diri, dan tidak mengulangi tindak pidana. Dengan
demikian warga binaan pemasyarakatan dapat diterima kembali oleh lingkungan masyarakat serta menunjukan peran aktif
dalam pembangunan, serta hidup secara wajar sebagai warga yang baik dan bertanggung jawab.

“Griya Winaya Janma Miwarga Laksa Dharmesti”

Rumah untuk pendidikan manusia yang salah jalan agar patuh kepada hukum
dan berbuat baik.
Makna Simbol Lembaga Pemasyarakatan
1. Lima buah garis melengkung yang berupa pelangi
2. Tujuh belas bekas sinar matahari
3. Bunga teratai berdaun bunga delapan
4. Sembilan belas buah bunga kapas dan empat puluh lima butir padi
5. Pohon beringin pengayoman
6. Pita dengan penulisan “PEMASYARAKATAN”

*Berdasarkan pasal 4 ayat (1) hurup b dalam keputusan mentri, makna lambang direktorat jendral pemasyarakatan adalah:

7. Lima buah garis melengkung yang melambangkan pancasila, yang menjadi palsafah Negara
8. Tujuh belas bekas sinar matahari diartikan tanggal proklamasi kemerdekaan republik Indonesia
9. Bunga teratai melambangkan kesucian, daun bunga delapan diartikan bulan Agustus sebagai bulan proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia
10. Sembilan belas buah bunga kapas dan empat puluh lima butir padi merupakan angka “SERIBU SEMBILAN RATUS EMPAT PULUH LIMA”
(1945). Sebagai tahun proklamasi kemedekaan Republik Indonesia.
11. Kapas melambangkan sandang dan padi melambangkan pangan atau sandang pangan yang berarti kemakmuran.
12. Pohon beringin merupalan pengayoman, yang menjadi lambang Departemen Kehakiman Republik Indonesia yang sekarang menjadi Departemen
Hukum dan HAM.
13. Pita melambangkan kesatuan dan persatuan bagi setiap pegawai pemasyarakatan yang bernaung dibawah sangsaka merah putih.
14. Warna Hijau kuning melambangkan kepemimpinan yang berwibawa, disertai penggunaan kewenangan secara bertanggung jawab
Awal Mula
Pembentukan LAPAS
Secara formal sistem pemasyarakatan dicetuskan pada tanggal 5 juli 1953 oleh Dr.
Saharjo, SH yaitu Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada peresmian gelar
Doctor Causa di Istana Negara. Adapun isi pidatonya antara lain bahwa pohon
beringin pengayoman ditetapkan menjadi sumber hukum dan Lambang Departemen
Kehakiman agar menjadi penyuluh bagi para petugasnya dalam membina hukum
menjalinkan peradilan guna memberi keadilan, dalam melakukan narapidana.

Dibawah pohon beringin pengayoman tujuan hukum pidana adalah mengayomi masyarakat terhadap perbuatan yang
mengganggu tertib masyarakat dengan mengancam tindakan-tindakan terhadap si pengganggu dengan maksud untuk
mencegah pengangguran tertib masyarakat.
Hak dan Wewenang LAPAS

1. Melakukan penerimaan, pendaftaran, penempatan dan pengeluaran tahanan

2. Menjatuhkan dan memberikan hukuman disiplin bagi tahanan yang melanggar peraturan tata tertib

3. Mengatur tata tertib dan pengamanan RUTAN/Cabang RUTAN

4. Melakukan pelayanan dan pengawasan

BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 1999


TENTANG SYARAT‑SYARAT DAN TATA CARA PELAKSANAAN WEWENANG,
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PERAWATAN TAHANAN
Kewajiban dan Tugas LAPAS
1. Melaksanakan program perawatan

2. Menjaga agar tahanan tidak melarikan diri

3. Membantu kelancaran proses penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di Pengadilan

4. Memperhatikan perlindungan terhadap hak asasi manusia dan asas praduga tak bersalah

5. Menjunjung asas pengayoman, persamaan perlakuan dan pelayanan, pendidikan dan pembimbingan, penghormatan harkat dan martabat

manusia, terjaminnya hak tahanan untuk tetap berhubungan dengan keluarganya atau orang tertentu, serta hak ‑hak lain yang ditentukan

dalam peraturan perundang‑undangan

BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 1999


TENTANG SYARAT‑SYARAT DAN TATA CARA PELAKSANAAN WEWENANG,
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PERAWATAN TAHANAN
In Depth

TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai