Anda di halaman 1dari 18

Konsep dasar ilmu pengetahuan dan

Keperawatan
KELOMPOK 1 TK. 2 REG A
NAMA : NIM:
1.Agnesliani Rambu Kasi Leba PO5303201201019
2.Anjelina Kurnia Daya PO5303201201020
3.Anita wasyuni Alnabe PO5303201201021
4. Daud umbu moto PO5303201201023
5. Desy Arniwati Tasib PO5303201201024
A. Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan dan
Keperawatan
Keperawatan merupakan suatu profesi yang difokuskan pada perawatan
individu, keluarga, dan komunitas dalam mencapai, memelihara, dan
menyembuhkan kesehatan yang optimal dan berfungsi. Definisi modern
mengenai keperawatan didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan dan suatu
seni yang memfokuskan pada mempromosikan kualitas hidup yang
didefinisikan oleh orang atau keluarga, melalui seluruh pengalaman
hidupnya dari kelahiran sampai asuhan pada kematian.
Sejarah keperawatan di dunia diawali pada zaman purbakala (Primitive
Culture) sampai pada munculnya Florence Nightingale sebagai pelopor
keperawatan yang berasal dari Inggris. Perkembangan keperwatan sangat
dipengaruhi oleh perkembangan struktur dan kemajuan peradaban manusia.
lanjutan....

Perkembangan keperawatan diawali pada:


1. Zaman Purbakala (Primitive Culture)
Dari masa Mother Instic kemudian bergeser ke zaman dimana orang masih percaya
pada sesuatu tentang adanya kekuatan mistic yang dapat mempengaruhi kehidupan
manusia. Kepercayaan ini dikenal dengan nama Animisme. Mereka meyakini bahwa
sakitnya seseorang disebabkan karena kekuatan alam/pengaruh gaib seperti batu-batu,
pohon-pohon besar dan gunung-gunung tinggi.
Kemudian dilanjutkan dengan kepercayaan pada dewa-dewa dimana pada masa itu
mereka menganggap bahwa penyakit disebabkan karena kemarahan dewa, sehingga
kuil-kuil didirikan sebagai tempat pemujaan dan orang yang sakit meminta
kesembuhan di kuil tersebut. Setelah itu perkembangan keperawatan terus berubah
dengan adanya Diakones & Philantrop, yaitu suatu kelompok wanita tua dan janda
yang membantu pendeta dalam merawat orang sakit, sejak itu mulai berkembanglah
ilmu keperawatan.
lanjutan....

2. Zaman Keagamaan
Perkembangan keperawatan mulai bergeser kearah spiritual dimana seseorang yang sakit
dapat disebabkan karena adanya dosa/kutukan Tuhan. Pusat perawatan adalah tempat-tempat
ibadah sehingga pada waktu itu pemimpin agama disebut sebagai tabib yang mengobati
pasien. Perawat dianggap sebagai budak dan yang hanya membantu dan bekerja atas perintah
pemimpin agama.

3. Zaman Masehi
Keperawatan dimulai pada saat perkembangan agama Nasrani, dimana pada saat itu banyak
terbentuk Diakones yaitu suatu organisasi wanita yang bertujuan untuk mengunjungiorang
sakit sedangkan laki-laki diberi tugas dalam memberikan perawatan untuk mengubur bagi
yang meninggal,Pada zaman pemerintahan Lord-Constantine, ia mendirikan Xenodhoecim
atau hospes yaitu tempat penampungan orang-orang sakit yang membutuhkan pertolongan.
Pada zaman ini berdirilah Rumah Sakit di Roma yaitu Monastic Hospital.
lanjutan....

4. Pertengahan abad VI Masehi


Pada abad ini keperawatan berkembang di Asia Barat Daya yaitu
Timur Tengah, seiring dengan perkembangan agama Islam. Pengaruh
agama Islam terhadap perkembangan keperawatan tidak lepas dari
keberhasilan Nabi Muhammad SAW menyebarkan agama Islam.Abad
VII Masehi, di Jazirah Arab berkembang pesat ilmu pengetahuan seperti
Ilmu Pasti, Kimia, Hygiene dan obat-obatan. Pada masa ini mulai
muncul prinsip-prinsip dasar keperawatan kesehatan seperti pentingnya
kebersihan diri, kebersihan makanan dan lingkungan. Tokoh
keperawatan yang terkenal dari Arab adalah Rufaidah.
lanjutan....

5. Permulaan abad XVI


Pada masa ini, struktur dan orientasi masyarakat berubah dari agama menjadi
kekuasaan, yaitu perang, eksplorasi kekayaan dan semangat kolonial. Gereja
dan tempattempat ibadah ditutup, padahal tempat ini digunakan oleh orde-orde
agama untuk merawat orang sakit. Dengan adanya perubahan ini, sebagai
dampak negatifnya bagi keperawatan adalah berkurangnya tenaga perawat.
Untuk memenuhi kurangnya perawat, bekas wanita tuna susila yang sudah
bertobat bekerja sebagai perawat. Dampak positif pada masa ini, dengan adanya
perang salib, untuk menolong korban perang dibutuhkan banyak tenaga sukarela
sebagai perawat, mereka terdiri dari orde-orde agama, wanita-wanita yang
mengikuti suami berperang dan tentara (pria) yang bertugas rangkap sebagai
perawat.
Sejarah dan Perkembangan Keperawatan di Indonesia

1. Masa Penjajahan Belanda


Perkembangam keperawatan di Indonesia dipengaruhi oleh kondisi sosial ekonomi
yaitu pada saat penjajahan kolonial Belanda, Inggris dan Jepang. Pada masa
pemerintahan kolonial Belanda, perawat berasal dari penduduk pribumi yang disebut
Velpeger dengan dibantu Zieken Oppaser sebagai penjaga orang sakit. Pada 1799
didirikan rumah sakit Binen Hospital di Jakarta untuk memelihara kesehatan staf dan
tentara Belanda.
2. Masa Penjajahan Inggris (1812 - 1816)
Gurbernur Jenderal Inggris ketika VOC berkuasa yaitu Raffles sangat memperhatikan
kesehatan rakyat. Berangkat dari semboyannya yaitu kesehatan adalah milik manusia, ia
melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki derajat kesehatan penduduk pribumi
antara lain, pencacaran umum, cara perawatan pasien dengan gangguan jiwa, kesehatan
para tahanan. Setelah pemerintahan kolonial kembali ke tangan Belanda, kesehatan
penduduk lebih maju.
lanjutan....

3. Zaman Penjajahan Jepang (1942 - 1945)


Pada masa ini perkembangan keperawatan mengalami kemunduran, dan dunia
keperawatan di Indonesia mengalami zaman kegelapan. Tugas keperawatan
dilakukan oleh orang-orang tidak terdidik, pimpinan rumah sakit diambil alih oleh
Jepang, akhirnya terjadi kekurangan obat sehingga timbul wabah.
4. Zaman kemerdekaan
Pada 1949 mulai adanya pembangunan dibidang kesehatan yaitu rumah sakit
dan balai pengobatan. Pada 1952 didirikan Sekolah Guru Perawat dan sekolah
perawat setingkat SMP. Pendidikan keperawatan profesional mulai didirikan 1962
yaitu Akper milik Departemen Kesehatan di Jakarta untuk menghasilkan perawat
profesional pemula. Pendirian Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK) mulai
bermunculan, pada 1985 didirikan PSIK ( Program Studi Ilmu Keperawatan )
yang merupakan momentum kebangkitan keperawatan di Indonesia.
B.Pola pikir Induktif dan deduktif
Secara garis besar jenis pola berpikir terdapat berpikir induktif dan
deduktif, maka berpikir induktif dan deduktif akan digunakan dalam
penelitian ini. Berpikir deduktif dan induktif yang dikemukakan oleh
banyak ahli.
Berpikir deduktif adalah proses berpikir yang bermula dari pernyataan
yang bersifat umum dengan menarik kesimpulan bersifat khusus.
Sedangkan,
Berpikir induktif adalah proses berpikir yang bermula dari keadaan
khusus menuju ke umum (Warsiman, 2011).
Aspek pola berfikir deduktif Indikator
Membuat dugaan Merumuskan berbagai kemungkinan
pemecahan masalah sesuai dengan
dugaan pengetahuan yang dimilikinya

Memanipulasi Menuliskan dan menuntaskan suatu


persoalan sesuai aturan atau kaidah
yang ada

Menyusun argumen dan fakta Menyusun dan memberikan alasan


atau bukti terhadap kebenaran solusi
Memeriksa kebenaran Menyelidiki tentang kebenaran dari
suatu pernyataan yang ada
Menarik kesimpulan Menyimpulkan solusi dari masalah
Aspek masalah induktif Indikator
Analogy Mengamati pola yang terjadi
Membuat dugaan Membuat dugaan (konjektur)
tentang pola umum

Generalisasi Membuat generalisasi


Pembuktian generalisasi Membuktikan generalisasi secara
deduktif
C.Metode penyelesaian masalah secara ilmiah
Metode ilmiah adalah suatu prosedur(urutan/langkah )yang di lakukan
untuk melakukan sesuatu proyek ilmiah(science project). Langka-
langkah yang dimaksud yaitu:
1. Obsevasi awal
• Gunakan semua referensi buku,jurnal,majalah,internet,interview
• Kumpulkan informasi dari ahli instruktur,peneliti,insinyur,dll
• Lakukan eksplorasi lain dengan topic yang berhubungan
lanjutan....

2. Identifikasi awal
• Permasalahan yang berupa pernyataan ilmiah yang harus diselesaikan
• Permasalahan di tulis dengan atura:pernyataan dengan jawaban berupa suatu
pernyataan bukan jawabab ya atau tidak
• Batasi permasalahan seperlunya agar tidak terlalu luas
• Pilih permasalahan yang penting dan menarik untuk diteliti
• Pilih permasalahan yang dapat diselesaikan secara eksperimen

3. Rumusan masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah”bagaimana asuhan keperawatan pada
klien PPOK dengan diagnosa gangguan pola tidur di ruang asoka RSUD Dr.Harjono
ponogoro?”
lanjutan....

4. Melaksanakan eksperimen
• Dirancang dan dilakukan untuk menguji hipotesis yang diajukan
• Lakukan eksperimen berulang kali untuk variasi hasil
• Catat/dokumentasikan hasil eksperimen secara lengkap dan seksama
5. Menyimpulkan hasil penelitian
• Kesimpulan merupakan ringkasan
• Berupa pernyataan bagaimana hubungan antara hasil eksperimen dan hipotesis
• Menjawab tujuan penelitian
• Usahakan memberikan pemikiran untuk penelitian lebih lanjut
D. Peran penelitian dalam upaya mengembangkan
profesi keperawatan dan Mengamati
Fenomena Keperawatan (menemukan dan menyusun masalah riset
keperawatan)
Ada 5 sumber masalah penelitian empiris,termasuk masalah penelitian
keperawatan, yaitu:
1. Pengelaman pribadi
Banyak masalah yang diselidiki dalam bidang keperawatan diperoleh dari
pengalaman harian peneliti, baik pengalaman pribadinya sendiri maupun
dalam pengalaman pribadi dalam menjalankan praktik kerja keperawatan atau
pengalaman yang diperolehnya melalui pengalaman terhadap tatanan
keperawatan tertentu. Pengalaman pribadi dapat berupa pengalaman
kekinian,atau masa lampau.
lanjutan....

2. Keterangan yang diperoleh secara kebetulan


Berdasarkan informasi yang diperoleh secara tidak sengaja itu,
peneliti dapat merumuskan penelitian dengan latarbelakang dan tujuan,
serta hasil akhir yang diharapkan.Dimanapun, darimanapundan kapanpun
peneliti berpeluang memperoleh keterangan penting dan menarik untuk
dijadikan fokus penelitian, sesungguhnya dia tidak sengaja menyiapkan
diri” untuk mencari informasi atau keterangan tertentu
3. Kerja dan kontrak profesional
Permasalahan yang diperoleh mealui kerja dan kontak profesional
biasanya paling cocok untuk keperluan menyusun rancangan penelitian
kebijakan untuk memecahkan masalah keperawatan.
lanjutan....

4. Pengujian dan pengembangan teori


Tujuan penelitian antara lain dimaksudkan untuk melahirkan teoriteori
baru mengenai perilaku keperawatan. Sebaliknya teori-teori mengenai
keperawatan dan perilaku keperawatan dapat dijadikan acuan dasar untuk
merumuskan masalah penelitian. Masalah yangbersumber dari pengujian dan
pengembangan teori ini sering kali dilakukan melalui penelitian replikatif.

5. Analisis literature profesional dan hasil-hasil penelitian sebelumnya.


Masalah penelitian keperawatan banyak diperoleh melalui penelaahan
terhadap literature dan laporan atau jurnal hasil penelitian.
SEKIAN
DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai