kelompok 2 TK 2 REG A
Nama: Nim:
b. Klasifikasi Stres
Menurut Stuart dan Sundeen (2005), membagi atau mengklasifikasikan tingkat stres
menjadi 3, yakni :
1. Stres Ringan
Stres ini biasa terjadi di kehidupan sehari-hari dan pada kondisi ini dapat membantu
seorang untuk waspada, dan bagaimana untuk mencegah suatu hal yang akan terjadi.
2. Stres Sedang
Pada kondisi ini seorang lebih fokus pada hal penting saat ini dan
mengesampingkan hal lain dan dapat mempersempit lahan persepsinya. 3. Stres
Berat
Pada kondisi ini kemampuan seorang sangat menurun dan lebih cenderung
memusatkan perhatian pada hal-hal lain.
2. PSIKOFISIOLOGI STRESS
Gangguan psikofisiologis merupakan gangguan fisik yang disebabkan oleh
faktor-faktor psikologis terutama stres. Gangguan psikofisiologis memfokuskan
perhatian pada hubungan kausal satu arah pada interaksi antara psike dan soma,
atau dampak dari faktor psikologis secara negatif terhadap kondisi medis secara
umum. Bagi sebagian individu, pendidikan kedokteran dipersepsikan sebagai
keadaan yang penuh dengan stres. Adanya stres akademik pada mahasiswa
kedokteran, khususnya mahasiswa kedokteran tahun pertama memiliki
konsekuensi yang merugikan terhadap kondisi kesehatan, seperti
kecenderungan gangguan psikofisiologis.
Stres menyebabkan perubahan pada tubuh individu yang mungkin memiliki
konsekuensi jangka pendek dan jangka panjang untuk kesehatan (Taylor, 2012).
Ketika individu dalam keadaan stres, respon fisiologis terhadap stresor dapat
menyebabkan peningkatan rangsangan, seperti meningkatnya denyut jantung,
tekanan darah, tegangan otot, atau produksi asam lambung.
3. PENGUKURAN STRESS
Alat ukur tingkat stres adalah kuesioner dengan sistem scoring yang akan diisi
oleh responden dalam suatu penelitian. Ada beberapa kuesioner yang sering
dipakai untuk mengetahui tingkat stres pada mahasiswa antara lain:
1.Kessler Psychological Distress Scale
Kessler Psychological Distress Scale terdiri dari 10 pertanyaan yang diajukan kepada
responden.
Tingkat stres dikategorikan sebagai berikut:
a. Skor di bawah 20 : tidak mengalami stres
b. Skor 20-24 : stres ringan
c. Skor 25-29 : stres sedang
d. Skor 30 dan di atas 30 : stres berat
2. Perceived Stress Scale (PSS-10) merupakan self report questionnaire yang terdiri dari
10 pertanyaan dan dapat mengevaluasi tingkat stres beberapa bulan yang lalu dalam
kehidupan subjek penelitian.
LANJUTAN....
Anda akan diminta untuk mengindikasikan seberapa sering perasaan ataupun pikiran
dengan membulatkan jawaban atas pertanyaan.
1) Tidak pernah diberi skor 0
2) Hampir tidak pernah diberi skor 1
3) Kadang-kadang diberi skor 2
4) Cukup sering skor 3
5) Sangat sering diberi skor 4
Semua penilaian diakumulasikan, kemudian disesuaikan dengan tingkatan
stres sebagai berikut:
– Stres ringan (total skor 1-14)
– Stres sedang (total skor 15-26)
– Stres berat (total skor >26)
3. Nafas Dalam
Penelitian membuktikan bahwa menyisihkan waktu sejenak untuk menyendiri dan
menarik napas dalam ampuh membuat Anda lebih kalem dan rileks. Ketika stres,
sistem saraf simpatik akan bekerja lebih aktif dengan membuat napas dan detak
jantung bekerja lebih cepat. Dengan menarik napas dalam-dalam, aliran udara yang
masuk ke dalam tubuh lebih banyak sehingga akan membantu menenangkan sistem
saraf.
LANJUTAN....
4.Guide Imagery
Guided imagery adalah teknik relakasasi untuk mengatasi stres dan kecemasan.
Manfaat lain yang bisa diperoleh seperti mengurangi rasa nyeri, meredakan gejala
depresi, dan meningkatkan kualitas tidur. Guided imagery merupakan salah
satu teknik relaksasi atau meditasi, yang mengharuskan Anda berkonsentrasi pada
objek, suara, maupun pengalaman tertentu untuk menenangkan pikiran. Melalui
teknik ini, Anda akan diajak untuk meredakan gejala stres serta kecemasan dengan
memikirkan atau membayangkan tempat atau situasi yang damai.Ketika Anda
memikirkan situasi yang membuat stres, tubuh dan pikiran akan menjadi tegang.
6.Meditasi
Meditasi adalah salah satu bentuk latihan untuk memusatkan dan menjernihkan
pikiran, sehingga Anda bisa merasa lebih tenang, nyaman, dan produktif.
Praktik ini umumnya dilakukan dengan cara duduk tenang, memejamkan mata,
dan mengatur pernapasan perlahan-lahan dan teratur, setidaknya selama 10–20
menit.
Anda bisa memulai meditasi dengan duduk di lantai dan melipat kedua kaki
atau mencoba teknik meditasi.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa meditasi yang dilakukan secara rutin
setidaknya lima menit setiap hari, dapat merangsang bagian saraf otak yang
mengendalikan stres dan rasa cemas.
5.TUJUAN DAN MANFAAT MANAJEMEN STRESS
Tujuannya yaitu:
1.Pembaca dapat menghindari dan mengatasi stress dengan baik berdasarkan
gejala
dan factor-faktor stress
2. Agar Pembaca dapat memiliki kehidupan yang lebih tenang dan berkualitas
karena
dapat melakukan Manajemen stress dengan baik.
Manfaatnya yaitu:
1.Agar dapat memahami dan mengetahui apa yang dimaksud dengan stress
dan bagaimana stress dalamkehidupan.
2.Agar dapat menghindari dan mengatasi gejala stress dalam kehidupan
SEKIAN DAN
TERIMA KASIH