Anda di halaman 1dari 22

0 1 2

AS ,2
KL ATN
SDI
PU
Oleh: Joko Mursitho
• Membina Pramuka merupakan
kegiatan memperkenalkan,
menumbuhkan, membimbing dan
mengembangkan:
• a. Kepribadian
• b. Pengetahuan dan keterampilan
• c. Kecendrungan/keinginan serta
kemampuan, peserta didik sehingga
menjadi manusia yang: kreatif,
inovatif, pelopor dan mandiri.

Oleh: Joko Mursitho


ACUAN DASAR PENDIDIKAN DAN
PELATIHAN

KEGIATAN
KEPRAMUKAAN
METODE
KEPRAMUKAAN
PRINSIP DASAR GERAKAN PRAMUKA

Oleh: Joko Mursitho


Oleh: Joko Mursitho
Syarat penting dalam membina
adalah:
• Mengetahui sifat kejiwaan pesdik. Sifat-sifat
anak usia S, G, T, D.
• Mengetahui keinginan / kebutuhan pesdik.
• Mengetahui latar belakang (budaya, sosial,
ekonomi) peserta didik.
• Pembinaan harus menarik minat pesdik. Di sini
materi pembinaan dapat dibungkus dengan
lagu, tari, gerak, permainan, perlombaan,
ceritera, penugasan, bakti yang sesuai dengan
perkembangan jasmani dan rohani peserta
didik.
Oleh: Joko Mursitho
• Sifat-sifat anggota Pramuka Siaga.
– Senang meniru
– Senang berdendang, menari dan
bernyanyi
– Suka dipuji, mudah merajuk
– Senang menceriterakan dan
mengadukan apa yang diketahui dan
dialaminya.
– Rata-rata masih manja
– Suka berbekal
– Sangat senang bermain

Oleh: Joko Mursitho


• Cara membina Siaga
• Dilakukan dengan penuh kasih sayang
dan lemah lembut.
• Membina Siaga adalah phase awal
dalam pendidikan maka sifat-sifat
Pembina Siaga yang tidak tidak bisa
dicontoh oleh anak usia Siaga harus
tidak dimunculkan di permukaan.
Misalnya Pembina merokok,
membentak-bentak, berkata agak jorok,
dsb.
• Materi pembinaan banyak dibungkus,
sehingga menarik (misalnya
menceriterakan sifat-sifat kepahlawanan
yang perlu dicontoh, dengan sosio
drama).

Oleh: Joko Mursitho


• Sesuatu yg khayal, baik untuk mempuk imajinasi S, ttp
jgn dilebih-lebihkan. Ceritera ttg fabel, farabel baik untuk
S. Dlm abad modern ini baik apabila imajinasi tsb
dipadukan dgn teknologi.
• Permainan perang-perangan tdk cocok untuk jiwa S.
• S harus sudah diperkenalkan secara “nyata” bgmn
setiap hari berbuat kebaikan. Baik dlm latihan, maupun
melalui pesan Pembina untuk melaksanakannya di
rumah.
• Untuk melatih kreativitas S (otak belahan kanan), maka
akan sangat baik mrk ditugasi membuat lagu sederhana
(jinggle), tarian, menulis pengalaman, atau mengarang,
atau membuat yel-yel yg menyemarakkan kasih sayang.
• Kehidupan Siaga itu ada di Perindukan.
• Pembina lebih banyak “ing ngarso sung tulodo”.

Oleh: Joko Mursitho


4. Sifat-sifat Pramuka Penggalang
• Sebagian sifat-sifat Siaga masih ada pada G
(variatif masing-masing anak).
• Senang bergerak, senang mengembara
• Usil, lincah, senang mencoba-coba
• Mulai menyukai lawan jenis
• Suka dengan sifat-sifat kepahlawanan
• Suara sudah mulai pecah/ parau bagi
penggalang putra.
Oleh: Joko Mursitho
PRAMUKA JAYA

• BARUNG, REGU, SANGGA, & REKA.


• BUKAN SEPERTI BIANGLALA
• BANYAK WARNA MENUJU CITA
• DALAM PRAJA MUDA KARANA
• SATU JANJI SERIBU BAKTI.
• MENUJU INDONESIA JAYA

Oleh: Joko Mursitho


Cara Membina Penggalang
• Dpt menggunakan sebagian cara-cara membina S
(sifatnya situasional)
• Kegiatan yg menantang, pengembaraan (hiking,
climbing, camping, ) paling disukai G. Namun
demikian harus dipersiapkan dg teliti faktor
keamanannya.
• Kegiatan yg mengacu kedisiplinan sangat penting
diberikan (misalnya berjenis-jenis PBB dan upacara).
• Rewards dan punishment mutlak harus dilakukan,
dan ditegakkan.
• Kehidupan G ada di Regu, oleh karena itu
kekompakan, kreativitas, dan disiplin beregu harus
dipelihara.
• Pembina lebih banyak “ing madyo mangun karso” (di
tengah-tengah membangkitkan kehendak & semangat
belajar/ bekerja).
Oleh: Joko Mursitho
Sifat-sifat Penegak
• Masa sosial (Kohnstamn)
• Mencari identitas/ jati diri
• Stabilitas emosionalnya belum
mantap (mudah terprofokasi,
mudah berubah)
• Gemar pada kenyataan
• Mengenal Cinta - agresif
• Kemauan kuat, sulit dicegah,
apabila tidak melewati
kesadaran rasionalnya
Oleh: Joko Mursitho
• 7. Cara membina Penegak
a. Perangkat struktur kepenegakan harus tertib
lebih dahulu, bila belum dibentuk lebih dahulu.
Dewan Ambalan, dibentuk dg benar, tidak main
tunjuk.
b. Dimulai bertanggung-jawab atas keputusan
musyawarah, dan menjalankan keputusan
Dewan Ambalan.
c. Keinginan Penegak yang kuat tidak dipatahkan,
tetapi dijalurkan (on the track).
d. Memberikan kondisi lingkungan yang baik.

Oleh: Joko Mursitho


e. Pada tingkat Bantara, Penegak mulai dikondisikan
untuk memperbaiki lingkungan yang kurang baik,
semampunya.
f. Pada tingkat Laksana, Penegak dikondisikan untuk
mengembangkan lingkungan ke arah yang lebih baik.
g. Penegak sudah mulai dikenalkan bagaimana “learning
by doing”; “Learning to earn”; “Learning to serve”.
h. Untuk mempertahankan satuan terpisah di
perkemahan sebaiknya Pembina menyerahkan
tanggung-jawab kepada Pradana dan Pemuka
Sangga, namun harus tetap mengkontrol.

Oleh: Joko Mursitho


j. Cara memberikan kritik dengan cara atau etika
PIN, kpd T diupayakan hanya sampai PI saja,
yakni sebutkan “Positif”-nya kelebihan-
kelebihan atas program atau kegiatan yg telah
dilakukan – kemudian di “Interpretasikan”
secara detail program atau kegiatan tersebut
secara rasional, biasanya T sudah tahu
kelemahannya. Namun bila T terpaksa belum
tahu kelemahannya baru dikemukakan “Negatif”
nya.
k. Contoh kegiatan pendidikan bagi Penegak dan
Pandega yang paling lengkap adalah:
Perkemahan Wirakarya.
l. Pembina lebih banyak “tut wuri handayani”.

Oleh: Joko Mursitho


• 8. Sifat-sifat Pandega
a. Sebagian besar sifat T ada pada D.
b. D lebih terkonsentrasi pada kelompok dyadic
atau triadic (kelompok duaan, atau tigaan).
Jarang sekali (hampir tidak pernah ada)
mereka secara bersama-sama melakukan
kegiatan kemana-mana dalam jumlah 5 orang
sampai 10 orang secara bersama-sama.
Oleh karena itu “Reka” itu dibentuk cukup
dengan 2 atau 3 orang sudah bisa.
c. Dlm berhubungan dg lain jenis D tidak
seagresif T, tetapi lebih terbuka.

Oleh: Joko Mursitho


• Untuk mempertahankan satuan terpisah
di perkemahan Pembina cukup
menyerahkan tanggung-jawab kepada
Pradana dan penyadaran umum dalam
apel pagi, atau apel malam menjelang
tidur. Biasanya mereka sudah saling
mengkontrol, tapi sering terjadi kalau ada
penyimpangan di antara mereka saling
melindungi – pada norma atau nilai yang
dianggap sebagai nilai baru.
Oleh: Joko Mursitho
CARA MEMBINA PANDEGA
• Cara yg paling baik dalam membina D
adalah tidak bersifat menggurui, semua
keputusan Racana baik yang menyangkut
visi, misi, strategi, program kerja, rencana
kerja, ataupun rencana kegiatan latihan
dilaksanakan secara musyawarah, dan
komitmen untuk patuh terhadap
keputusan-keputusan yang telah
ditetapkan sungguhpun tadinya ia tidak
menyepakati.
Oleh: Joko Mursitho
• Pembina bertindak sebagai ”penghubung
antar sistem”, artinya apabila ada materi-
materi latihan yang diinginkan oleh
Pandega yang tidak dikuasai oleh
Pembinanya, maka Pembina mencari
keluar (out sourcing), sungguhpun bisa
saja meminta kepada anggota Pandega
untuk mencarinya sendiri, sekaligus
bertindak sebagai penghubung antar
sistem

Oleh: Joko Mursitho


• Evaluasi kegiatan dapat dilakukan secara
bersama-sama antara Pembina dan
anggota Racana secara questioning.
• Apabila kegiatan di Racana sudah mapan
maka Pembina lebih banyak bertindak
sebagai motivator, mentor dan konsultan.
• Pembina 90% bertindak tut wuri
handayani.
Oleh: Joko Mursitho
• Pramuka harus dibina sesuai dengan
MINATnya untuk MENGABDI dan
BERKARYA melalui proses:
• Learning by doing
• Learning to earn
• Earning to live
• Living to serve
• Learning by teaching

Oleh: Joko Mursitho


HAKEKAT MEMBINA
ADALAH MENGUBAH MENJADI
BAIK

Oleh: Joko Mursitho

Anda mungkin juga menyukai