Anda di halaman 1dari 69

ANATOMI FISIOLOGI

SISTEM REPRODUKSI
PRIA & WANITA
Surmita
Nutrition Departmen
Pendahuluan
• Jenis kelamin semenjak lahir sudah dapat ditentukan
• Namun, sifat-sifat kelamin belum dapat dikenal, sel produksi
berkembang di sebelah depan ginjal yg tumbuh sbg koloni sel
kemudian membentuk kelenjar reproduksi
• Perkembangan sifat ini terjadi pada umur 10-14 tahun
• Pada laki-laki dewasa pubertas dimulai dengan : perubahan
suara menjadi lebih berat, pembesaran genetalia eksterna,
tampilnya bulu di atas tubuh dan muka
• Pada wanita ditandai dengan : menstruasi pertama
(menarche), uterus dan vagina membesar, buah dada
membesar serta jaringan ikat dan saluran darah bertambah,
sifat kelamin sekunder tampil, lengkung tubuh membesar,
adanya bulu diketiak dan pubis, pelvis membesar
Fungsi

• Pria
• Menghasilkan sperma dan fertilisasi
• Wanita
• Membentuk ovum
• Tempat terjadinya fertilisasi, konsepsi/pembuahan
• Memelihara janin yg sedang tumbuh sampai dapat
berkembang dan hidup diluar
• Melahirkan bayi
• Memberi makan bayi dg menghasilkan susu/ laktasi
ORGAN REPRODUKSI
PRIA
Alat-alat Reproduksi pada Manusia
Laki-laki
Alat reproduksi laki-laki
terdiri dari:
- Sepasang testis
- Saluran-saluran
kelamin
- Kelenjar-kelenjar
tambahan
- Penis
Genetalia externa :
penis dan skrotum
Organ Peproduksi Pria

Organ reproduksi pria tampak dari (a) samping dan (b) depan.
Alat-alat Reproduksi pada Laki-laki
Testis: kelenjar kelamin
penghasil sperma dan
hormon testosteron
Testis berbentuk oval dg
panjang 4-5 cm dan diameter
2,5 cm
Dibagian kel. Testis ada bbrp
bagian yaitu
- Tunika albuginea
- Tubulus seminiferus
- Duktus eferen
- - Epididimis
- - Duktus deferen
• Tunika albuginea : kapsul yg membungkus
testis yg merentang ke arah dlm yg terdiri
dari 250 lobulus
• Tubulus seminiferus : tempat
berlangsungnya spermatogenesis. Di dalam
nya terdpat sel sertoli yg berfungsi memberi
nutrisi kpd spermatozoa, pembentukan
hormon testosteron dan estrogen
• Duktus eferent : saluran sperma dari tubulus
seminiferus ke epididimis
• Epidedimis : saluran yg panjang 4-6 m sbg
tempat pematangan sperma, menyimpan
sperma smpi dg 6 minggu
• Duktus deferen : saluran sperma dari
epidedimis
Alat-alat Reproduksi pada Laki-laki
Saluran kelamin
Saluran yg terdapat pd testis
- Vasa eferentia:
- Epididimis
- Vasdeferens:

- Uretra merupakan saluran


untuk mengeluarkan
sperma dan urine
Alat-alat Reproduksi pada Laki-laki
Kelenjar tambahan:
- Vesika seminalis:
Merupakan kantong semen
(mani) yang dindingnya
menghasilkan cairanlendir
yang mengandung
fruktosa, asam askorbat
dan asam amino sebagai
makanan dan pelindung
sperma sebelum
membuahi ovum,
mengandung prostaglandin
utk meningkatkan gerakan
sperma

Semen (mani) adalah cairan


yang terdiri dari sperma
dan cairan yang dihasilkan
oleh beberapa kelenjar
Alat-alat Reproduksi pada Laki-laki
Kelenjar tambahan:
- Kelenjar prostat:
Menghasilkan cairan basa
berwarna putih susu.
Cairan ini berfungsi untuk
menetralkan sifat asam pada
saluran vasa eferentia dan cairan
pada vagina sehingga sperma
dapat bergerak dengan aktif
Kel. Ini membesar saat remaja dan
mencapai ukuran maksimal saat
usia 20 tahun. Pada sebagian
besar laki-laki, kel ini membesar
seiiring bertambah usia, shg tjd
pembesaran kel prostat yg
mengganggu fungsi perkemihan
Alat-alat Reproduksi pada Laki-laki
Kelenjar tambahan:
- Kelenjar cowperi
(bulbouretralis):
Sepasang kelenjar kecil yg
ukuran dan bentuk
menyerupai kc polong, kel ini
mensekresi cairan basa yg
mengandung mucus ke dlm
uretra penis utk melumasi
dan melindungi spermatozoa
Alat-alat Reproduksi pada Laki-laki
Penis:
Merupakan alat kelamin luar yang
berfungsi sebagai organ kopulasi
Terdiri dari 3 bagian : akar, badan
dan glans yg banyak mgd ujung2
syaraf sensorik
Alat-alat Reproduksi pada Laki-laki
Sistem reproduksi laki-laki berhubungan erat dengan
sistek ekskresi urineria
Testis menghasilkan jutaan sperma setiap hari mulai
dari masa pubertas sampai meninggal dunia. Jika
tidak dikeluarkan, sel-sel sperma akan mati dan
diserap kembali oleh tubuh
Hormon pada reproduksi pria
• Hormon testosteron
• Hormon FSH
• Hormon LH
Testosteron
• Diproduksi oleh testis
• Fungsi
• Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan genitalia laki-laki
• Bertanggung jawab atas pendistribusisan rambut yg mjd ciri khas
laki-laki
• Pembesaran laring, penebala pita suara
• Meningkatkan ketebalan dan testur kulit mjd lebih gelap dan kasar
• Meningkatkan aktivitas kel keringat dan kel sebasea serta terlibar
dlm pembentukan jerawat
• Meningkatkan massa tulang dan otot
• Meningkatkan laju metabolik dasar
• Meningkatkan jmlh sel darah merah
• Dan meningkatkan kapasitas pengikatan oksigen pd laki-laki
FSH dan LH
• FSH (Folicel Stimulating Hormone ) : memiliki reseptor
pada sel tubulus seminiferus dan diperlukan dalam
spermatogenesis
• LH (Luteinizing Hormone) : sbg perangsang sel interstisial
pada laki-laki
Pembentukan SPERMA
• Spermatogenesis adalah : proses
perkembangan spermatogonia menjadi
spermatozoa dan berlangsung sekitar
64 hari (lebih atau kurang 4 hari).
Terjadi di dalam testis.
Spermatogonium bersifat diploid dan
selalu membelah diri secara metosis
sehingga berjumlah banyak.
Sebagian spermatogonium membesar
menjadi spermatosit primer.
Spermatosit primer terus membelah diri
secara meiosis membentuk
spermatosis sekunder.
Spermatosit sekunder membelah diri
kembali secara meiosis menjadi
spermatid.
Spermatid berdiferensiasi menjadi
sperma
Tiap-tiap sperma memiliki jumlah
kromosom setengah dari jumlah
kromosom spermatogonium
Sperma matur
• Sperma matur memiliki kepala, badan dan flagelum (ekor)
• Kepala berisi nukleus dan dilapisi akrosom (tutup kepala)
yg mengandung enzim diperlukan untuk menembus ovum
• Badan mengandung mitokondria yg memproduksi ATP yg
diperlukan untuk pergerakan
• Goyangan flagelum mengakibatkan motilitas sperma
(untuk berenang)
ORGAN REPRODUKSI
WANITA
Organ reproduksi wanita

Corpus luteum

Organ reproduksi wanita tampak dari


(a) depan dan (b) samping.
Alat-alat Reproduksi Manusia
• Perempuan
Alat reproduksi pada
wanita berupa:
- Sepasang ovarium
- Oviduk/tuba fallopii)
- Uterus
- Vagina
- Organ kelamin bagian
luar
GENETALIA EXTERNA
• Mons Pubis
• Labia mayora
• Labia minora
• Klitoris
• Vestibula
• Orifisum uretra
• Mulut Vagina
• Perineum
• Mons Pubis : bantalan jaringan lemak
dan kulit yg terletak di atas simpisis
pubis, tertutup rambut setelah pubertas
• Labia mayora : dua lapisan kulit
longitudinal yg merentang ke bawah
dari mons pubis dan menyatu pd sisi
posterior perineum  analog skrotum
pd pria
• Labia minora : lipatan kulit diantara
labium mayora, mengandung kelenjar
sebasea dan bbrp keringat.
• Klitoris : analog dg penis pd pria,
mengandung banyak ujung saraf dan
sangat sensitif
• Vestibula : area yg dikelilingi oleh labia
minora yg menutupi mulut uretra, mulut
vagina dan duktus kel.bartholini
• Orifisum uretra : jalur keluar urine dari
kandung kemih
• Mulut Vagina: terletak bawah orifisium
uretra. Terdapat himen , suatu
membran yg bentuk dan ukurannya
bervariasi, melingkari mulut vagina
• Perineum : kulit antara pertemuan dua
lipatan labia mayir dan anus
Alat-alat Reproduksi Perempuan
Ovarium (indung telur):
Merupakan kelenjar kelamin yang
memproduksi ovum (sel telur) dan
menyekresi hormon estrogen dan
progesteron
Panjang 3-5 cm, lebar 2-3 cm, dan tebal
1 cm
Jaringan ovarium tersusun dari
- Medula ovarium : mengandung
pembuluh darah dan limfatik, serabut
saraf, sel otot polos, sel jaringan ikat
- - Korteks , merupakan lapisan stroma
luar yg rapat, yg mengandung folikel
ovarium
Alat-alat Reproduksi Perempuan
Oviduk/tuba Fallopii
(saluran telur):
Berfungsi menyalurkan sel telur ke
uterus (rahim) dengan gerakan
peristaltik dan dibantu oleh
gerakan silia pada dindingnya.
Panjang 10 cm dan diameter 0,7 cm
Tempat terjadinya fertilisasi, di 1/3
bagian atas tuba falopi
Tuba falopi terdiri
- Infundubulum, terdapat fimbria
- Ampula
- Istmus
Alat-alat Reproduksi Perempuan
Uterus (rahim):
Tempat berkembangnya embrio.
Selama kehamilan volume uterus
mampu mengembang hingga 500
kali
Ukuran saat tdk hamil : panjang 7 cm,
lebar 5cm, diameter 2,3 cm
Bagian-bagian uterus
- Dinding uterus ; perimetrium (luar),
meometrium (tengah), endometrium
(dalam)
- Fundus : bagian yg terletak di atas
uterus
- Serviks : leher bawah
Alat-alat Reproduksi Perempuan
Vagina:
Organ kopulasi dan sebagai jalan
keluar bayi pada proses kelahiran
Ukuran bervariasi , panjang 8-10 cm.
Organ ini menghadap uterus.
Vagina dilembabkan dan dilumasi oleh
cairan yg berasal dari kapiler pd
dinding vaginal dan sekresi dari
kelenjar-kelenjar serviks
Pembentukan OVUM
• Pembentukan Ovum (oogenesis)
Terjadi di dalam ovarium.
Oogonium bersifat diploid.
Oogonium membelah diri secara mitosis
sehingga berjumlah banyak.
Oogonium berkembang menjadi oosit
primer.
Oosit primer membelah diri secara
meiosis menjadi oosit sekunder dan
badan kutub pertama
Oosit sekunder mengandung kuning telur
dan sitoplasma, badan kutub pertama
merupakan inti sel yang kemudian
membelah diri menjadi dua
Oosit sekunder membelah diri secara
meiosis menjadi otid dan badan kutub
ke dua
Otid berkembang menjadi ovum yang
haploid
Setiap oosit primer menghasilkan satu
ovum.
Hormon Reproduksi
• Hormon Gonadoptropin (GDH) : sinkronisasi
siklus menstruasi
• Follicle –stimulating hormone (FSH) 
mempercepat pematangan telur. Luteinizing
hormone (LH)  menyempurnakan pematangan
telur hingga mendekati permukaan indung telur
untuk dilepas. Jika tdk tjd pembuahan dlm 24 jam,
sel telur akan mati.
Hormon Reproduksi

• Estrogen & progesteron:


• Hormon yg diproduksi oleh ovarium unt merangsang
perubahan struktur dan fungsi endometrium
• Menjaga elastisitas tekstur kekenyalan kulit
• Tidak diproduksi sepanjang usia wanita  menopause
ovulasi
Ovulasi adalah proses keluarnya ovum dari ovarium.
Ovum akan bergerak ke rahim, bersamaan dengan proses ini,
didnding rahim menjadi tebal seperti spon penuh dengan
pembuluh darah yang siap menerima zigot
Sel Telur yang berada di Tuba
Falopi siap dibuahi.
Periode ini disebut Puncak Masa
Subur, yaitu saat Sel Telur paling
matang untuk dibuahi.
Masa hidup sel telur hanya
berkisar 1 x 24 jam.
Puncak Masa Subur biasanya
terjadi pada 14 hari sebelum
menstruasi.
Fertilisasi/Proses Pembuahan
Bila sperma masuk pada Puncak Masa
Subur, maka besar kemungkinan untuk
terjadi pembuahan.
Pada gambar terlihat salah satu sperma
berhasil menembus sel telur.
Proses ini disebut sebagai proses
pembuahan (Konsepsi).
Tempat terjadinya pembuahan
sebagaimana terlihat dalam gambar
merupakan tempat yang seharusnya terjadi.
Jika pembuahan terjadi di Fimbrae, maka
kemungkinan besar akan terjadi kehamilan
di luar kandungan.
Telur yang sudah dibuahi
Sel telur yang ditembus sperma di Tuba
Falopi disebut terbuahi.
Dari jutaan sperma yang keluar waktu
ejakulasi, hanya satu yang berhasil
menembus dinding sel telur yang sudah
masak dan menyatukan dua inti sel.
Inti sperma melebur pada inti telur,
menyatukan unsur genetik mereka.
Hasil konsepsi dari pertemuan
sel telur dan sperma bergerak
atas bantuan rambut halus yang
ada di Tuba Falopi menuju
rongga rahim, biasanya terjadi
mulai dari hari ke-3 sampai hari
ke-7.
Sambil bergerak terjadi
pembelahan diri (menjadi dua
dan masing-masing belahannya
akan membelah lagi, dan
seterusnya), membentuk
gumpalan sel-sel.
Kehamilan
- Setelah zigot terbentuk, zigot langsung membelah diri
menjadi 2, 4, 8, 16 dan seterusnya
- Dalam waktu bersamaan dinding rahim menebal penuh
dengan pembuluh darah siap menerima zigot
- Zigot menempel pada dinding rahim untuk berkembang
- Zigot berubah menjadi embrio
Kehamilan
- Terbentuk plasenta dan tali
pusat sebagai penghubung
antara embrio dengan ibunya.
- Embrio dikelilingi cairan
amnion untuk melindungi dari
bahaya benturan
- Usia 4 minggu, embrio mulai
membentuk mata, tangan dan
kaki
- Usia 6 minggu,embrio
berukuran 1,5 cm. Otak, mata,
telinga dan jantung sudah
berkembang. Tangan dan kaki
beserta jari-jarinya mulai
terbentuk
Kehamilan
- Usia 8 minggu, embrio
sudah memiliki organ
lengkap. Embrio berubah
menjadi janin (fetus)
- Setelah usia kehamilan
mencapai kira-kira 9
bulan 10 hari, bayi siap
dilahirkan.
Kehamilan
Bulan 1 - 3

Hasil konsepsi yang melekat


pada dinding rahim disebut
Fetus.
Pada fase ini terjadi proses
pembentukan organ tubuh
sehingga sangat memerlukan
perhatian dalam hal asupan
gizi dan sangat dipengaruhi
oleh obat-obatan.
Bulan 4 - 5
Selanjutnya pada bulan ke 4 -
5, fungsi jantung sudah dapat
terdeteksi.
Organ tubuh semakin
berkembang dan placenta
mulai terbentuk pada bulan
ke-4, bayi akan mendapatkan
makanan melalui placenta
yang menempel langsung ke
dinding rahim ibu.
Bulan 6 - 7

Selanjutnya pada bulan ke 6 -


7, Janin dapat bergerak
bebas karena dia berada
dalam cairan ketuban.
Bulan 8
Selanjutnya pada bulan ke 8,
Organ tubuh janin semakin
berkembang, meskipun
belum sempurna.
Pada bulan ini janin mungkin
bisa lahir karena alasan
tertentu, yang disebut
dengan kelahiran prematur.
Bayi prematur memerlukan
perhatian dan penanganan
khusus, seperti menaruh bayi
pada tabung inkubator.
Bulan 9
Selanjutnya pada bulan 9
merupakan usia kehamilan
seorang ibu, di mana kondisi bayi
sudah cukup sempurna dan
posisi kepala bayi sudah berada
pada dasar panggul (jalan lahir)
dan siap untuk dilahirkan.
Proses ini berhenti setelah bayi
dilahirkan.
Proses Kehamilan dapat
berulang kembali setelah Masa
Nifas. Masa Nifas adalah masa
setelah melahirkan sampai
kembalinya siklus menstruasi
Menstruasi
Bila ovum tiadak dibuahi, dinding rahim yang telah menebal
dan penuh dengan pembuluh darah, akan rusak dan
luruh/runtuh. Bersama-sama dengan ovum, jaringan
tersebut dikeluarkan melalui vagina dalam proses
menstruasi (haid)
Menstruasi merupakan siklus reguler yg berlansung antara
28 hari
Pada saat pubertas, terdapat 300.000 ovum (pd kedua
ovum), tetapi hanya sekitar 500 ovum yg matang dan
dikeluarkan hanya 1 buah setiap siklus menstruasi
4 Fase Siklus Menstruasi :
• Fase menstruasi atau pendarahan (hari 1 sampai 5)
• Fase folikular (hari 1 sampai 13)
• Fase ovulasi (hari 14)
• Fase luteal (hari 15-28)
Fase menstruasi atau pendarahan (hari 1 sampai 5)

Peristiwa berikut terjadi selama fase menstruasi


• Hormon progesteron turun drastis.
• Lapisan rahim luruh dan keluar dalam bentuk darah
menstruasi.
• Darah yang keluar sekitar 10 ml sampai 80 ml.
Fase folikular (hari 1 sampai 13)
• Fase ini juga dimulai dari hari pertama menstruasi, tetapi
berlangsung sampai hari ke-13 dari siklus menstruasi.
Disebut fase folikuler karena kelenjar pituitari (hipofisia)
melepaskan hormon yang disebut Follicle Stimulating Hormone
(FSH), yang merangsang folikel dalam ovarium untuk tumbuh
menjadi dewasa (matang). Salah satu sel telur mulai masak di
dalam struktur yang disebut folikel (kantung).
• Dibutuhkan 13 hari bagi sel telur untuk mencapai kematangan.
• Ketika sel telur matang, folikel mengeluarkan hormon yang
merangsang rahim untuk membentuk lapisan pembuluh darah dan
jaringan lunak yang baru disebut endometrium. Ini merupakan
langkah untuk pemulihan dari fase menstruasi yang pertama.
Fase ovulasi (hari 14)
• Kejadian ini terjadi pada hari ke-14 dari siklus
• Peningkatan produksi homron LH (luteinizing hormone),
sel telur yang sudah matang akan dilepaskan dari folikel
di ovarium ke saluran tuba (tuba fallopi) dan akan
bertahan selama 12-24 jam.
• Sel telur yang dilepaskan tersapu ke tuba falopi oleh silia
fimbriae.
• Pada fase ini Estrogen dan testosteron meningkat ke
tingkat puncak, sehingga meningkatkan efek dari fase
folikular.
Fase luteal
• Fase luteal dimulai pada hari ke-15 dan berlangsung sampai
akhir siklus menstruasi.
• Disebut fase luteal karena pada fase menstruasi ini terbentuk
korpus luteum pada ovarium yang merupakan bekas folikel
setelah ditinggal sel telur.
• Korpus luteum menghasilkan hormon progesteron.
• Sel telur dilepaskan selama fase ovulasi tetap di tuba falopi
selama 24 jam. Jika sel sperma tidak membuahi sel telur dalam
waktu tersebut, sel telur akan hancur. Hormon progesteron yang
menyebabkan rahim untuk mempertahankan endometrium akan
habis pada akhir siklus menstruasi. Hal ini menyebabkan
dimulainya kembali fase siklus menstruasi berikutnya.
ANATOMI DAN
FISIOLOGI PAYUDARA
Bentuk luar payudara

a
a : korpus mammae
c
b b : areola
c : papilla mammae
Bentuk luar payudara
a. Korpus mammae:
Korpus (badan) yaitu bagian yang membesar
stroma: jaringan ikat, lemak, pembuluh darah, syaraf,
getah bening
parenchym: kelenjar susu, terdiri dari duktus, duktulus,
lobus, lobulus, alveolus

b. Areola:
Daerah ligkaran yg terdiri dari kulit yg longgar & mengalami
pigmentasi & masing payudara bergaris tengah kira - kira 2,5
cm, di dalam daerah ini saluran susu melebar (sinus
laktiferus)
• Papilla atau putting

yaitu bag yg terletak setinggi iga (costa) ke-4.


Papilla suatu tonjolan dgn panjang kira2 6mm.permukaan papilla
berlubang2 berupa ostium papillare kecil yg mrpkn muara ductus
lactifer yaitu muara pengeluaran susu, terdiri dari
jaringan erektil, dan ujung saraf sensoris
Anatomi kelenjar susu
ALVE O LU S Alveolus:
unit terminal
Secretory Cell 1. sel asiner:
sekresi susu
2. duktulus: sal.
Ductule terkecil
3. myoepitel:
otot polos
Myoepithehial Cells
(form contractile unit)
Anatomi kelenjar susu
Sekelompok alveolus
Penampang Melintang Payudara bersatu  lobulus,
beberapa lobulus
bergabung  15-20
lobus
Alveolus
Duktus (saluran)
Duktulus berkumpul
Sinus Laktiferus (penampungan)
 duktus laktiferus
Puting Susu
 sinus laktiferus
Areola
 muara (papilla).
Refleks penting
pada proses laktasi

1. Refleks Prolaktin: merangsang produksi ASI


Impuls saraf dari puting susu  hipotalamus 
hipofisis anterior  prolaktin  alveolus  ASI

2. Refleks aliran (let down reflex): sekresi ASI


Impuls saraf puting susu  hipofisis posterior
 oksitosin  kontraksi otot polos  ASI
keluar
Refleks penting pada proses laktasi
Anterior Posterior

Refleks prolaktin
PROLACTIN OXYTOXIN
dalam darah dalam darah
Nervus Nervus
Vagus Vagus Refleks aliran

Alveolus Sel Myoepithel

(A) (B)
REFLEK REFLEK
PROLACTIN LET-DOWN
HORMON YANG MEMPENGARUHI LAKTASI
• Progesteron: Mempengaruhi pertumbuhan dan ukuran alveoli
• Estrogen: Estrogen yang menurun setelah persalinan dan
berbulan – bulan selama proses laktasi, menstimulasi sistem
saluran ASI untuk membesar.
• Prolaktin: Memperbesar alveoli
• Oksitosin: Mengencangkan otot halus dlm rahim dan didalam
laktasi untuk mengencangkan otot halus alveoli untuk memeras
ASI. Oksitosin berperan dalam proses turunnya ASI (Reflek Let-
down).
• Human Placental Lactogen (HPL): Berperan dalam petumbuhan
payudara, putting dan Areola sebelum melahirkan. Pada bulan ke-
5 dan 6 kehamilan HPL membuat payudara siap memproduksi
ASI.
PROSES PEMBENTUKAN LAKTOGEN
• Laktogenesis I:
• Terjadi pada fase terahir kehamilan
• Payudara memproduksi colostrum
• Saat ini produksi progesteron meninggi sehingga mencegah
produksi ASI yang sebenarnya.
• Laktogenesis II:
• Terjadi setelah lahirnya plasenta.
• Progesteron, estrogen dan HPL turun tiba – tiba dan prolaktin
tetap tinggi >> produksi ASI besar - besaran
• Bila payudara dirangsang, peningkatan prolaktin mencapai
puncaknya pada periode 45 menit dan turun kembali 3 jam
kemudian.
• Prolaktin menstimulasi alveoli untuk merangsang ASI.
Prolaktin juga terkandung dalam ASI itu sendiri.
• Laktogenesis III:
• Dimulai beberapa hari pertama setelah persalinan, dimana
produksi ASI mulai stabil.
• Dipengaruhi seberapa sering bayi menyusui.
• Semakin sering bayi menyusui, produksi ASI semakin banyak.
PROSES PRODUKSI ASI
• Pengaturan hormon terhadap ASI dibedakan dalam 3
bagian:
• Produksi ASI (Prolaktin)
• Pengeluaran ASI ( Oksitosin)
• Pemeliharaan ASI
PRODUKSI ASI
• Prolaktin adalah hormon yang disekresi oleh glandula
pituitari.
• Prolaktin meningkat selama kehamilan
• Kerja hormon ini dihambat oleh plasenta selama
kehamilan. Dan aktif setelah plasenta lepas dan
kadar estrogen dan progesteron turun.
• Mempunyai fungsi kontrasepsi kerena menghambat
ovulasi
• Kadar prolaktin paling tinggi pada malam hari
PENGELUARAN ASI
• Bila bayi menyusui menimbulkan rangsangan syaraf yang
terdapat dalam glandula pituitaria posterior sehingga
mengeluarkan oksitosin.
• Oksitosin menyebabkan sel mioepitel alveoli berkontraksi
dan mendorong ASI.
• Oksitosin juga dapat menghambat rasa sakit pasca
persalinan selama menyusui.

Anda mungkin juga menyukai