Anda di halaman 1dari 27

KOMUNIKASI

VERBAL
DAN
NON VERBAL

Lembah Andriani, S.Kep, Ners, MMRS


Definisi Komunikasi Verbal
Komunikasi yang disampaikan melalui pemakaian
kata-kata yaang dipakai dalam mengekspresikan
ide atau perasaan, membangkitkan respon
emosional atau menguraikan objek, observasi dan
ingatan
( Stuart, G.W.,
1998)
Komunikasi Verbal yang Efektif,
dipengaruhi Oleh :
1. Kejelasan
2. Perbendaharaan Kata
3. Arti denotatif dan konotatif
4. Kecepatan berbicara
KOMUNIKASI NON
VERBAL
 Komunikasi yang disampaikan dengan isyarat
dan bukan dengan kata–kata tetapi mengandung
makna.

Tanda-Tanda dalam Bahasa Non-Verbal


(Semiotika)
 Bahasa simbol

 tanda petunjuk, tanda larangan


Komunikasi Non Verbal dapat
diaamati melalui:
 Penampilan Personal
 Intonasi (Nada Suara)
 Ekspresi Wajah
 Sikap Tubuh dan Langkah
 Jarak
 Sentuhan
MAKNA KOMUNIKASI
NON VERBAL
1. Kontak Mata
 menciptakan kesan baik pada lawan bicara
2. Ekspresi Wajah
 cerminan kepribadian seseorang
3. Jabatan Tangan
 kebiasaan untuk menghormat
BAHASA TUBUH
No Bahasa tubuh Makna
1 Berdiri tegap dan lurus Ekstrovert, memandang diri
sehat
2 Berdiri seperti kecapean, Introvert, tidak merasa
kepala menunduk nyaman dengan situasi

3 Menggunakan gerakan Terbuka, PD, berpandangan


badan secara bebas maju dan luas

4 Menggunakan gerakan Malu,tertutup, tidak mampu


badan secara terbatas memiliki kepastian
BAHASA TUBUH
No Bahasa tubuh Makna

5 Menyendiri dan menjaga jarak Cenderung penyendiri, mungkin


karena malu atau tertekan

6 Condong kearah posisi yang Ingin meninggalkan tempatnya dan


dapat didekati, sedikit mju sikap diikut sertakan dalam
percakapan
7 Dududk gelisah/ sering melihat Ingin mengakhiri percakapan
jam
8 Menunduk sambil menjawab, Kesal/ malu/ tidak berani
tidak melakukan kontak mata
Tahapan Komunikasi Terapeutik
1. Tahap Persiapan atau Pra interaksi
2. Tahap Perkenalan atau orientasi
3. Tahap Kerja
4. Tahap Terminasi
Tahap Persiapan
Tugas Perawat pada tahap ini adalah :
1. Mengeksplorasi perasaan, harapan, dan kecemasan.

2. Menganalisis kekuatan dan kelemahan diri.

3. Mengumpulkan data tentang klien.

4. Merencanakan pertemuan pertama dengan klien.


Tahap Perkenalan
1. Membina rasa saling percaya, menunjukkan
penerimaan dan komunikasi terbuka
2. Merusmuskan kontrak bersama klien
3. Menggali pikiran dan perasaan serta
mengidentifikasi masalah klien.
4. Merumuskan tujuan interaksi bersama klien, tujuan
ini dirumuskan setelah masalah klien di
identifikasi.
Tahap Kerja, dibagi 4 Tahap :
1. Mengklarifikasi
2. mengidentifikasi masalah
3. Menggali alternatif pemecahan masalah
4. Memfasilitasi perubahan perilaku serta
memfasilitasi klien untuk bertindak
Tekhnik yg sering dipakai tahap
Kerja :
 Eksplorasi
 Refleksi
 Berbagi persepsi
 Memfokuskan
 Menyimpulkan
Tahap Terminasi
1. Mengevaluasi pencapaian tujuan dari interaksi
yang telah dilaksanakan, dalam bentuk evaluasi
objektif
2. Melakukan evaluasi subjektif
3. Menyepakati tindak lanjut terhadap interaksi yang
telah dilakukan.
4. Membuat kontrak untuk pertemuan berikutnya.
Strategi Menanggapi
Respon Klien
 Bertanya
 Memfokuskan
 Mendengarkan
 Diam
 Mengulang
 Memberi Informasi
 Klarifikasi
 Refleksi
 Menyimpulkan
TEKNIK
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
Mendengar (listening)
Pertanyaan terbuka
(broad opening)
Identifikasi tema (theme
identification)
Diam (silence)
Mengulang (restating)
Klarifikasi (clarification)
Refleksi ( reflection)
TEKNIK
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
Pemusatan (focusing)
Memberi informasi
(informing)
Saran (suggesting)
Membagi Persepsi
(sharing perception)
Humor (humor)
FASE HUBUNGAN
(Stuart, G.W.,Sundeen, S.J.,1987)

FASE
PRAINTERAKSI
FASE INTERAKSI
FASE KERJA
FASE TERMINASI
FASE PRAINTERAKSI

TUGAS PERAWAT:

Eksplorasi perasaan, fantasi dan


ketakutan sendiri
Analisa kekuatan kelemahan
profesional diri
Dapatkan data tentang klien jika
mungkin
Rencanakan pertemuan pertama
FASE PERKENALAN /
ORIENTASI
TUGAS PERAWAT
• Tentukan alasan klien minta
pertolongan
• Bina rasa percaya, penerimaan
dan komunikasi terbuka
• Rumuskan kontrak bersama
• Eksplorasi pikiran, perasaan
dan perbuatan klien
• Identifikasi masalah klien
• Rumuskan tujuan dengan klien
ELEMEN KONTRAK
PERAWAT-KLIEN
(Stuart, G.W.,Sundeen, S.J.,1987)

Nama
Peran perawat dan klien
Tanggung jwb perawat klien
Harapan perawat klien
Tujuan hubungan
Tempat pertemuan
Waktu pertemuan
Situasi terminasi
Kerahasiaan
FASE KERJA

TUGAS PERAWAT:

Eksplorasi stressor yang tepat


Dorong perkembangan
kesadaran diri klien &
pemakaian mekanisme
koping yang konstruktif
Atasi penolakan perilaku
adaptif
FASE TERMINASI

TUGAS PERAWAT:

• Ciptakan realitas
perpisahan
• Bicarakan proses terapi
dan pencapaian tujuan.
Saling mengeksplorasi
perasaan penolakan &
kehilangan, sedih,
marah dan perilaku lain
HAMBATAN DALAM
KOMUNIKASI
TERAPEUTIK
KEBUNTUAN TERAPEUTIK

KLIEN: PERAWAT:

• RESISTENS: upaya klien • KONTERTRANSFERENS


untuk tetap tidak : kebuntuan terapeutik
menyadari aspek yang dibuat oleh perawat
penyebab ansietas yang
dialaminya • PELANGGARAN
BATASAN: perawat
• TRANSFERENS: respons melampaui batasan
tidak sadar dimana klien hubungan terapeutik dan
mengalami perasaan dan membina hubungan
sikap terhadap perawat sosial, ekonomik, atau
yang pada dasarnya personal dengan klien
terkait dengan tokoh
kehidupannya yang lalu
MENGATASI
KEBUNTUAN TERAPEUTIK
Perawat harus tahu tentang kebuntuan
terapeutik & mengenali perilaku tsb.
Klarifikasi & refleksi perasaan
Gali latar belakang perawat-klien
Bertanggung jawab terhadap kebuntuan
terapeutik & dampak negatif proses terapeutik
Tinjau kembali hubungan, area kebutuhan dan
masalah klien
Bina kembali kerjasama perawat-klien yg
konsisten
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai