Anda di halaman 1dari 34

MODEL, PENDEKATAN

DAN TEKNIK
PEMBELAJARAN
MATEMATIKA SD
KELOMPOK 5
1. M. ZAENAL ABIDIN (E1E019198)

2. MAR’ATUSSALIHAH (E1E019200)
3. MAUL HAYATI (E1E019203)

4. MUTIA JAYESWARI (E1E019215)

5. NINING SUHERMININGSIH (E1E019230)


Model, pendekatan dan
teknik PEMbelajarAN

Contoh pada
Pembelajaran
pembelajaran
matematika SD
matematika SD

End
Pembelajaran
matematika

Model
pembelajaran
MTK
Pendekatan
pembelajaran
MTK Teknik
pembelajaran
MTK
Back
Model pembelajaran
matematika SD
Model pembelajaran adalah pola yang guru gunakan untuk mendesain aktivitas
belajar yang akan menarik daya ketertarikan siswa terhadap materi yang akan
disampaikan oleh guru.

ada beberapa ciri-ciri model pembelajaran secara khusus diantaranya


adalah:
a. Rasional teoritik yang logis yang disusun oleh para pencipta atau
pengembangnya.
b. Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa mengajar.
c. Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat
dilaksanakan dengan berhasil.
d. Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran dapat
tercapai.

Back
Pendekatan pembelajaran
matematika SD
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita
terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya
suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi,
menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan
teoretis tertentu.

Dilihat dari pendekatannya.


pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu:
1. pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student
centered approach)
2. pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher
centered approach).

Back
Teknik pembelajaran
matematika SD

Teknik pembelajaran merupakan situasi proses pembelajaran yang


pada dasarnya dimaksudkan untuk menjelaskan cara, tahapan, atau
pendekatan yang dilakukan oleh seorang guru untuk mencapai
tujuan pembelajaran

Back
Contoh pada
pembelajaran
matematika

Inquiry

Discovery
Learning

Problem
based
learning

Realistic Contextual
Mathematics Scientific
Learning atau
education Aprroach
CTL
Back
1.
INQUIRY
Inquiry
Model pembelajaran inquiry adalah model pembelajaran yang
merangsang. mengajarkan, dan menekankan siswa dalam berfikir kritis,
analitis, dan sistematis dalam menemukan jawaban secara mandiri.

Sasaran utama kegiatan pembelajaran inkuiri


adalah

(1) keterlibatan siswa secara maksimal dalam


proses kegiatan belajar,

(2) keterarahan kegiatan secara logis dan


sistematis pada tujuan pembelajaran, dan

(3) mengembangkan sikap percaya diri pada


diri siswa tentang apa yang ditemukan dalam
proses inkuiri. Next
Adapun strategi
pelaksanaan
inkuiri adalah: Siswa
merangkum
Guru
memberikan
penjelasan, Resittasi untuk
Guru menanamkan
memberikan fakta-fakta
Memberikan
tugas kepada penjelasan
peserta didik
Adapun Tahap
pelaksanaan
inkuiri adalah:
Guru
merangsang Siswa
siswa dengan Siswa menghayati menganalisis
pertanyaan,m pengetahuan yang
asalah, Siswa diperolehnya dengan
permainana, memecahkan inkuiri yang baru
dan teka-teki. pertanyaan, dilaksanakan.
pernyataan, dan
masalah.
Contoh pembelajaran Inquiry pada pembelajaran
Matematika SD

01 Pertama guru menjelaskan topik, tujuan dan hasil belajar yang diharapkan.

Guru mengajak siswa untuk mengemukakan suatu


02
pokok

03 Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok

04 Guru meminta siswa untuk menganalisi data.

membuat kesimpulan sesuai dengan


05 hasil yang diperoleh.
2.
DISCOVERY
LEARNING
Discovery Learning

Model pembelajaran discovery learning


merupakan model yang mengatur segala
pengajaran sehingga siswa mendapatkan
pengetahuan baru melalui model penemuan
yang ditemukan sendiri. Seorang guru
memberikan ruang kepada siswanya untuk
dapat berdiri sendiri mendorong siswa untuk
mandiri guna memperoleh pengetahuan baru.
ciri model pembelajaran Discovery
Learning

Mengeksplorasi Kegiatan untuk


dan memecahkan Berpusat pada
menggabungkan
masalah untuk siswa
pengetahuan baru
menciptakan, dan pengetahuan
menggabungkan yan sudah ada.
dan
menggeneralisasi
ka pengetahuan
Contoh pembelajaran DL pada pembelajaran
Matematika SD

01 Guru menyampaikan materi yang akan disajikan.

Guru menyuruh siswa untuk membentuk beberapa kelompok untuk


02 melakukan penemuan pada materi lingkaran.

Setiap kelompok difasilitasi alat peraga oleh guru.


03 Guru memberikan sedikit arahan kepada siswa

04 Kemudian setiap kelompok melakukan


penemuan dengan bimbingan dari guru.

• Guru memberikan kesimpulan.


05 • Evaluasi.
• Penutup
3.

PROBLEM
BASED
LEARNING
Problem based
learning
pembelajaran berbasis masalah (PBL)
adalah suatu model pembelajaran yang
dirancang dan dikembangkan untuk
mengembangkan kemampuan peserta
didik memecahkan masalah.

kelebihan

• Peserta didik dapat belajar, Peserta didik diperlakukan


mengingat, menerapkan, dan sebagai pribadi yang
melanjutkan proses belajar dewasa
secara mandiri
Problem Based Learning Pada Pembelajaran Matematika SD
menggunakan tahap pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) yaitu :

1 Orientasi siswa pada situasi masalah

2 Mengorganisasi siswa untuk belajar

Membimbing penyelidikan individual maupun


kelompok
3

4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

• Menganalisis dan mengevaluasi proses


5 pemecahan masalah
4.
REALISTIC
MATHEMATICS
EDUCATION
Realistic Mathematics Education

RME merupakan teori belajar


mengajar dalam pembelajaran
matematika, Teori ini mengacu
kepada pendapat yang
mengatakan bahwa matematika
harus dikaitkan dengan realita dan
matematika merupakan aktivitas
manusia. Ini berarti matematika
harus dekat dengan anak dan
relevan dengan kehidupan nyata
sehari-hari.

Next
Karakteristik PMR di atas diungkapkan pula
oleh Marpaung (2003: 6) yaitu:

• matematika sebagai aktivitas manusia.


• Memulai dengan masalah kontekstual/realistik
• Lintasan belajar siswa.
• Kondisi belajar.
• diskusi, interaksi, negosiasi secara kelompok maupun
individu.
• Variasi Pembelajaran.
• Refleksi.
• Translasi modus representasi atau model.
• Guru bertindak sebagai fasilitator  Tutwuri Handayani.
• Bimbingan dan tenggang rasa.
langkah-langkah dalam kegiatan inti
proses pembelajaran matematika realistik
adalah

1 : Memahami masalah kontekstual ,


2 : Menjelaskan masalah kontekstual ,
3 : Menyelesaikan masalah kontekstual ,
4 : Membandingkan dan mendiskusikan
jawaban ,
5 : Menyimpulkan
Penerapan Realistic Mathematics Education
• Misalnya dalam penanaman konsep perkalian,
dengan cara guru mengajukan pertanyaan, “3 ekor
ayam, kakinya ada berapa?”

Dengan masalah seperti ini, jawaban anak


diharapkan akan bermacam-macam. Salah
satunya adalah banyaknya kaki ayam adalah 2
+ 2 + 2. Jika tidak ada yang menyatakan
dengan 3 x 2, maka kita dapat mengenalkan
tentang notasi atau lambang atau konsep
perkalian, yaitu 3 x 2. Jadi, dengan pertanyaan
tadi diharapkan siswa dapat membangun atau
mengkontruksikan pengetahuannya sendiri.
Dari jawaban pertanyaan itu dimunculkan
konsep perkalian. Jadi, bukan guru yang
langsung mengumumkan, namun siswa yang
mendapatkan arti 3 x 2. Back
5.
CONTEXTUA
L LEARNING
CTL
Contextual Learning

Pendekatan Kontekstual (Contecxtual Teching


and Learning – CTL ) merupakan konsepsi
belajar yang membantu guru dalam mengaitkan
bahan ajarannya dengan situasi dunia nyata
peserta didik dan mendorong peserta didik
membuat hubungan antara pengetahuan yang
dimilikinya dengan penerapanya dalam
kehidupan sehari-hari.

Next
Contextual Learning Pada Pembelajaran
Matematika SD
Langkah-langkah pembelajaran CTL yaitu :

(1) mengembangkan pemikiran bahwa anak akan


belajar lebih bermakna dengan cara bekerja
sendiri, menemukan sendiri, dan
mengkontruksi sendiri pengetahuan dan
keterampilan barunya,
(2) melaksanakan sejauh mungkin kegiatan
inkuiri untuk semua topik,
(3) mengembangkan sifat ingin tahu siswa dengan
bertanya,
(4) menciptakan masyarakat belajar,
(5) menghadirkan model sebagai contoh belajar,
(6) melakukan refleksi di akhir penemuan,
(7) melakukan penilaian yang sebenarnya dengan
berbagai cara.

Back
Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah suatu
pendekatan pembelajaran yang menekankan kepada proses
keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan
materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan
situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk
dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Contoh CTL Pada Pembelajaran Matematika


SD
Dalam kehidupan sehari-hari, pernahkah kamu
melihat benda-benda yang telah terbagi menjadi
beberapa bagian yang sama? Misalnya :
Semangka yang dibelah menjadi dua bagian yang
sama.
Roti yang terbagi menjadi empat bagian yang sama.
Semua bagian yang sama itu berkaitan dengan
pecahan.
6.
SCIENTIFIC
LEARNING
Scientific Aprroach

Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang


dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif
mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-
tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau
menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan
atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan
berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan
dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang
“ditemukan”.
Pembelajaran dengan metode saintifik memiliki karakteristik sebagai
berikut:

1) berpusat pada siswa.


2) melibatkan keterampilan proses sains dalam
mengonstruksi konsep, hukum atau prinsip.
3) melibatkan proses-proses kognitif yang
potensial dalam merangsang perkembangan
intelek, khususnya keterampilan berpikir
tingkat tinggi siswa.
4) dapat mengembangkan karakter siswa.

Next
Tujuan dan Langkah – Langkah Penerapan
Scientific Aprroach

Adapun tujuan pendekatan saintifik sebagai berikut:

1. untuk meningkatkan kemampuan intelek


2. kemampuan siswa dalam menyelesaikan
suatu masalah secara sistematik.
3. terciptanya kondisi pembelajaran dimana
siswa merasa bahwa belajar itu merupakan
suatu kebutuhan.
4. diperolehnya hasil belajar yang tinggi.
5. untuk melatih siswa dalam
mengomunikasikan ide-ide
6. untuk mengembangkan karakter siswa.
Back
Pendekatan Scientific Aprroach

01 02 03 04 05

MENGAMATI MENANYA MENGUMPULKAN MENGOLAH MENGKOMUNIKASI


INFORMASI INFORMASI KAN

Anda mungkin juga menyukai