Anda di halaman 1dari 9

BUNYI DAN IN-

DRA PENDEN-
GARAN
DEFINISI BUNYI

Bunyi atau suara adalah pemampatan mekanis atau gelombang


longitudinal yang merambat melalui medium. Medium atau zat
perantara ini dapat berupa zat cair, padat, gas. Jadi, gelombang
bunyi dapat merambat misalnya di dalam air, batu bara, atau
udara
v=s/t KETERANGAN:
v = cepat rambat bunyi (m/s)
s = jarak sumber ke pengamat (m)
t = selang waktu (s)

Namun, apabila diketahui frekuensi, panjang gelombang atau


RUMUS periodenya maka rumus cepat rambat gelombang yang dapat
digunakan yaitu:
BUNYI
KETERANGAN:

1.Frekuensi (f), yakni jumlah gelombang bunyi yang


melewati titik tertentu dalam satu detik.
Dilambangkan dengan huruf f serta dengan satuan
frekuensi yakni Hertz (Hz).

2.Periode (T), yakni waktu yang diperlukan dalam


menempuh satu gelombang. Dilambangkan dengan
huruf T serta dengan satuan periode yakni detik
atau sekon (s).
SIFAT BUNYI

Tidak bisa merambat pada ruang


1 Merupakan gelombang longitudinal 2 hampa

Kecepatan dari rambatnya itu dipengaruhi oleh


kerapatan dari medium perambatannya (padat, cair
Dapat mengalami resonansi serta
3 dan gas). Kecepatan paling tinggi yaitu pada 4 pemantulan
medium yang memiliki kerapatannya tinggi juga.

Memerlukan medium dalam perambatannya


5 atau tidak bisa merambat dalam
ruang hampa
ALAT PENDENGARAN

TELINGA TEINGA TEINGA


LUAR TENGAH DALAM

DAUN GENDANG TIGA SALURAN


TELINGA TELINGA SETENGAH
LINGKARAN

TIGA TULANG
LUBANG PENDENGARAN
TELINGA (MARTIL, LANDASAN TINGKAP
DAN OVAL/JORONG
SANGGURDI)

LIANG RUMAH
TELINGA SALURAN SIPUT
EUSTACHIUS (KOKLEA)
GANGGUAN PADA ALAT PENDENGARAN

1 Gangguan Pendengaran Konduktif

2 Gangguan Pendengaran Sensorineural

3 Gangguan Pendengaran Campuran

4 Gangguan Pendengaran Saraf


MEKANISME PENDENGARAN

Sebelum telinga kita mendengar bunyi, terlebih dahulu daun telinga akan


menangkap dan mengumpulkan gelombang suara. Selanjutnya, gelombang
suara masuk ke dalam liang telinga (saluran pendengaran) dan ditangkap
gendang telinga (membran timpani). Akibatnya, gelombang suara tersebut
terjadi vibrasi (getaran). Getaran ini akan diteruskan menuju
telinga tengah melalui tiga tulang kecil (osikula) yakni tulang martil (maleus),
tulang landasan (inkus), dan tulang sanggurdi (stapes). Dari tulang sanggurdi,
getaran diteruskan melalui jendela oval menuju koklea yang berisi cairan.
Selanjutnya, getaran diteruskan menuju jendela bundar dengan
arah gerak yang berlawanan . Setelah itu, getaran akan diterima
oleh sel-sel rambut (fonoreseptor) di dalam organ Corti. Getaran
dalam cairan koklea akan menggetarkan membran basiler, dan
getaran ini juga akan menyebabkan membran tektorial
ikut bergetar. Getaran akan diubah menjadi impuls saraf, yang se-
lanjutnya 
dihantarkan saraf auditori menuju otak. Otak akan memberikan
tanggapan, sehingga kita dapat mendengar suara.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai