Anda di halaman 1dari 19

DEMOKRASI

INDONESIA
GROUP 6
ANGGOTA
KELOMPOK
• Bima Ariyu Putra Anggutar (P17211217137)
• Clarissa Sasi Kirana (P17211217146)
• Qismah Nur Faizah (P17211217150)
Pengertian Demokrasi
• Berasal dari bahasa Yunani, Demos dan Kratos.
• Demos bermakna rakyat atau khalayak, Kratos bermakna
pemerintahan.
• Demokrasi sebagai sistem pemerintahan yang mengijinkan
dan memberikan hak, kebebasan kepada warga negaranya
untuk berpendapat serta turut serta dalam pengambilan
keputusan di pemerintahan.
• Dalam UUD 1945 menetapkan bahwa Negara
Kesatuan Republik Indonesia menganut paham
demokrasi

• Dimana kedaulatan (kekuasaan tertinggi) berada ditangan


Rakyat dan dilaksanakan sepenuhnya oleh Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR)

• Atau tergolong sebagai negara yang menganut paham


Demokrasi Perwakilan
Ciri - Ciri Demokrasi
• Memiliki wakil rakyat
• Keputusan berlandaskan aspirasi dan kepentingan warga
• Menyelenggarakan ciri konstitusional
• Menyelenggarakan pemilihan umum
• Terdapat system kepartaian

Tujuan Demokrasi
• Kebebasan berpendapat
• Menciptakan keamanan dan ketertiban
• Mendorong masyarakat aktif dalam pemerintahan
• Membatasi kekuasaan pemerintahan
• Mencegah perselisihan
Perkembangan Demokrasi di Indonesia
1. Periode 1945 - 1949
• Berbentuk demokrasi parlementer.
• Untuk menghindari kesan bahwa negara Indonesia adalah negara yang absolut
pemerintah mengeluarkan:
- Maklumat Wakil Presiden No. X tanggal 16 Oktober 1945, KNIP berubah
menjadi lembaga legislatif.
- Maklumat Pemerintah tanggal 3 Nopember 1945 tentang
Pembentukan Partai Politik.
- Maklumat Pemerintah tanggal 14 Nopember 1945 tentang perubahan sistem
pemerintahn presidensil menjadi parlementer
• Terbentuknya sejumlah partai politik yang kemudian menjadi peletak dasar
bagi sistem kepartaian di Indonesia.
2. Periode 1949 - 1959
• Menggunakan UUD Sementara (UUDS) sebagai landasan konstitusionalnya.
• Disebut sebagai masa demokrasi liberal yang parlementer.
• Presiden berperan sebagai kepala negara bukan sebagai kepala eksekutif.
• Namun demikian praktik demokrasi pada masa ini dinilai gagal disebabkan :
- Dominannya politik aliran, sehingga membawa konsekuensi terhadap
pengelolaan konflik.
- Landasan sosial ekonomi yang masih lemah.
- Tidak mampunya konstituante bersidang untuk mengganti UUDS 1950

- Persamaan kepentingan antara presiden Soekarno dengan kalangan


Angkatan Darat, yang sama-sama tidak senang dengan proses politik yang
berjalan
• Atas dasar kegagalan itu maka Presiden mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli
1959 yang berisi :

- Bubarkan konstituante.

- Kembali ke UUD 1945 tidak berlaku UUD S 1950.

- Pembentukan MPRS dan DPAS


3. Periode 1959 - 1965

• Disebut juga Demokrasi Terpimpin.

• Pengertian demokrasi terpimpin menurut Tap MPRS No. VII/MPRS/1965 adalah


kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan yang berintikan musyawarah untuk mufakat secara gotong royong
diantara semua kekuatan nasional yang progresif revolusioner dengan berporoskan
nasakom dengan ciri:

- Dominasi presiden.
- Terbatasnya peran partai politik.
- Berkembangnya pengaruh PKI.
• Penyimpangan masa demokrasi terpimpin antara lain:
- Mengaburnya sistem kepartaian, pemimpin partai banyak yang dipenjarakan
- Peranan Parlemen lembah bahkan akhirnya dibubarkan oleh presiden dan presiden
membentuk DPRGR
- Jaminan HAM lemah
- Terjadi sentralisasi kekuasaan
- Terbatasnya peranan pers
- Kebijakan politik luar negeri sudah memihak ke RRC (Blok Timur)

• Setelah terjadi peristiwa pemberontakan G 30 September 1965 oleh PKI, menjadi


tanda akhir dari pemerintahan Orde Lama.
4. Periode 1965 - 1998

• Disebut juga Orde Baru.

• Ditandai oleh Presiden Soeharto yang menggantikan Ir. Soekarno sebagai Presiden
kedua Indonesia.

• Menerapkan Demokrasi Pancasila.

• Awal Orde baru memberi harapan baru pada rakyat pembangunan disegala bidang
melalui Pelita I, II, III, IV, V .
• Berhasil menyelenggarakan Pemilihan Umum tahun 1971, 1977, 1982, 1987, 1992,
dan 1997.
• Demokrasi pada masa orde baru ini dianggap gagal sebab:

- Rotasi kekuasaan eksekutif hampir dikatakan tidak ada


- Rekrutmen politik yang tertutup
- Pemilu yang jauh dari semangat demokratis
- Pengakuan HAM yang terbatas
- Tumbuhnya KKN yang merajalela
- Sebab jatuhnya Orde Baru:
- Hancurnya ekonomi nasional ( krisis ekonomi )
- Terjadinya krisis politik
- TNI juga tidak bersedia menjadi alat kekuasaan orba
- Gelombang demonstrasi yang menghebat menuntut Presiden Soeharto untuk turun jadi
Presiden.
5. Periode 1998 - Sekarang

• Disebut juga masa Reformasi.

• Berpuncak dengan di amandemennya UUD 1945 (bagian batang tubuhnya) karena


dianggap sebagai sumber utama kegagalan tataan kehidupan kenegaraan di era Orde
Baru.
• Berakhirnya masa orde baru ditandai dengan penyerahan kekuasaan dari Presiden
Soeharto ke Wakil Presiden BJ Habibie pada tanggal 21 Mei 1998.
• Demokrasi yang diterapkan Negara kita pada era reformasi ini adalah demokrasi
Pancasila, namun berbeda dengan orde baru dan sedikit mirip dengan demokrasi
perlementer tahun 1950 1959.
• Perbedaan demkrasi reformasi dengan demokrasi sebelumnya adalah :

- Pemilu yang dilaksanakan (1999-2004) jauh lebih demokratis dari yang sebelumnya.
- Ritasi kekuasaan dilaksanakan dari mulai pemerintahan pusat sampi pada tingkat desa.
- Pola rekruitmen politik untuk pengisian jabatan politik dilakukan secara terbuka.
- Sebagian besar hak dasar bisa terjamin seperti adanya kebebasan menyatakan pendapat
Konsep Demokrasi di Indonesia
• Gagasan utama dalam penerapan demokrasi adalah kebebasan.
• Kebebasan dalam menentukan nasib, menentukan peraturan dan perundangan, dan
termasuk juga kebebasan untuk menyampaikan pendapat di muka umum
• Kebebasan dalam kehidupan berdemokrasi, bukanlah kebebasan yang bersifat
mutlak. Melainkan sebuah kebebasan yang mengikat dan bertanggungjawab.

• Bebas dalam artian terbatas oleh peraturan – peraturan yang telah disepakati bersama.
Sehingga, penyampaian pendapat di muka umum, meski dimaknai secara bebas, akan
tetapi harus dapat dipertanggung jawabkan.
Prinsip Demokrasi di Indonesia
• Sebagai struktur koginitif, Pancasila berisi pengetahuan tentang norma-norma
mendasar untuk mengukur dan menentukan keabsahan bentuk penyelenggaraan
negara serta kebijakan penting yang diambil dalam proses pemerintahan.
• Pancasila berfungsi baik dalam menggambarkan tujuan NKRI maupun dalam proses
pencapaian tujuan NKRI.
• Pancasila sebagai ideologi pemersatu, dan telah menunjukan kekuatannya dalam dua
dasawarsa sejak permulaan kehidupan serta penyelenggaraan negara RI, Pancasila
merupakan filsafat politik
• Pancasila sebagai ideologi pembangunan. Rakyat mulai menyadari bahwa ekonomi
harus ditangani dengan sebaik - baiknya. Namun, dalam penanganan ekonomi
tersebut, harus ada sesuatu yang dijadikan pedoman. Oleh karena itu Pancasila
berperan sebagai ideologi pembangunan.
• Pancasila sebagai ideologi terbuka. Terbuka, bukan berarti merubah nilai-nilai dasar
Pancasila, melainkan mengeksplisitkan wawasannya secara konkrit sehingga mampu
memecahkan permasalahan
• Pengaruh negatif globalisasi bisa diatasi dengan tetap mempertahankan identitas
dalam ikatan persatuan nasional yang dinamis.
ANY
QUESTION?
THAN
K YOU

Anda mungkin juga menyukai