Anda di halaman 1dari 54

KELOMPOK A-2

PROFESIONALISME DALAM
KEPERAWATAN
1. Farah Raihani ( 2106762894 )
2. Ikram Ade Saputra (2106763013)
3. Khansa Khaerunisa Pratiwi (2106763051)
4. Lizara Dhiaulhanif (2106763083)
5. Ni Made Putu Asih Prihatie (2106763133)
6. Nur Panca Retnaningsih (2106763165)
7. Ria Maretha T (2106763013)
8. Riska Aprilia (2106763221)
9. Wahyu Ariyanti (2106763322)
Who is Nurse ?

ICN (1965)
UU No. 38 Th 2014
seseorang yang telah
menyelesaikan pendidikan
seseorang yang telah lulus
keperawatan, memenuhi syarat pendidikan tinggi
dan wewenang untuk memberikan Keperawatan, baik di dalam
pelayanan keperawatan dan maupun di luar negeri yang
bertanggung jawab (meningkatkan diakui oleh Pemerintah sesuai
kesehatan, pencegahan penyakit dengan ketentuan peraturan
dan pelayanan penderita sakit) perundang-undangan
What is Nursing ?

ANA, 2019 ICN, 2014

perlindungan, promosi, optimalisasi bersifat otonom dan kolaboratif, orientasi


kesehatan dan kemampuan, pencegahan praktik sakit atau sehat, promosi
penyakit dan cedera, sebagai fasilitasi kesehatan, advokasi, promosi lingkungan
penyembuhan, pengurangan penderitaan yang aman, penelitian, partisipasi dalam
melalui diagnosis dan pengobatan respon membentuk kebijakan kesehatan dan
manusia, serta advokasi dalam perawatan dalam manajemen pasien, juga
individu, keluarga, kelompok, masyarakat, pendidikan sebagai peran kunci
dan populasi keperawatan.
(WHEN)
Keperawatan diakui sebagai sebuah profesi di
Indonesia sejak tahun 1983 namun
profesionalisme perawatnya belum mendapatkan
pengakuan sepenuhnya (AIPNI, 2015). Namun
sebaliknya, sejak abad ke-20 profesionalisme
keperawatan telah diakui di seluruh dunia ditandai
dengan berpindahnya pendidikan keperawatan
dari rumah sakit ke universitas (Browne et al.,
2018). .
WHY….. ?

Profesi merupaka sebuah bidang pekerjaan,


dilandasi pendidikan keahlian (keterampilan,
kejuruan, dan sebagainya) tertentu. Perawat
sebagai profesi dituntut untuk dapat menggunakan
keterampilan berpikir kritis dalam mengelola
perawatan berbasis bukti yang berkualitas dan
berpusat pada pasien dengan aman, bijaksana, dan
berpengetahuan juga bertanggung jawab dan
akuntabel untuk diri sendiri, pasien, dan rekan
kerja.
How To Know ?

Etika Pendidikan Otonomi Body Of Knowledge

Orientasi Pelayanan Penelitian Kontinu Organisasi Profesi


Standar Profesi Keperwatan

Apa Itu Standar Profesi


Keperwatan ?

Bagaimana Standar Profesi


Keperawatan sesuai jenjang
pendidikan perawat?
Mengapa Perlu Standar Profesi
Keperawatan sesuai Jenjang
Pendidikan Perawat ?
Standar Praktik merupakan salah satu perangkat
yang diperlukan oleh setiap tenaga professional.
Standar Profesi Keperawatan ini adalah
persyaratan hukum untuk praktik keperawatan
yang menggambarkan asuhan keperawatan,

( Potter & Perry, 2017)


STANDAR PRAKTIK KEPERAWATAN
PROFESIONAL
STANDAR KINERJA
STANDAR PRAKTIK
PROFESIONAL

Tingkat perilaku yang kompeten dalam


Pengkajian peran profesional
Standar Praktik menggambarkan Diagnosa, identifikasi hasil ,
tingkat asuhan keperawatan yang
intervensi , implementasi, Termasuk kegiatan yang berkaitan dengan
kompeten sebagai model berpikir
kritis yang dikenal sebagai proses koordinasi perawatan , pengajaran etika, praktik yang sesuai secara budaya,
keperawatan kesehatan / promosi kesehatan , komunikasi, kolaborasi, kepemimpinan ,
dan evaluasi pendidikan , praktik profesional, sumber
daya , dan kesehatan lingkungan.
Standar Kompetensi Perawat ini berdasarkan jenjang pendidikan yang telah ditempuh, kompetensi inti
harus dikerjakan oleh perawat sesuai dengan pendidikan dan jenjang karir perawat yang diantaranya :

(PPNI, 2013)

diselenggarakan oleh pendidikan tinggi keperawatan pendidikan tinggi program sarjana dan pasca sarjana yang
diarahkan terutama pada penguasaan disiplin ilmu
untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi
pengetahuan tertentu.
sebagai pelaksana asuhan keperawatan.

Pendidikan Akademik , Sarjana, Magister


Kperawatan, Doktor Keperawatan
Pendidikan Vokasi D3

pendidikan tinggi setelah program sarjana yang


mempersiapkan peserta didik untuk memiliki
pekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus .

Pendidikan Profesi
Mengapa Perlu Standar Profesi
keperawatan sesuai Jenjang
Pendidikan Perawat?
● seperti yang tercantum dalam UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal 1
Ayat (6), yang menyebutkan bahwa tenaga kesehatan adalah setiap orang yang
mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan
keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan dimana yang untuk jenis
tertentu memerlukan kewenangan dalam melakukan upaya kesehatan

penting bagi perawat untuk mengetahui kebijakan dan prosedur intitusi mereka dan tindakan
praktik perawat.
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
Perawat
including harus
icons by tetap
Flaticon, andkompeten
infographics melalui membaca
& images by Freepik jurnal profesional dan mengikuti pendidikan
and illustrations
yang berkelanjutan dan program dalam jabatan.
Tujuan mengetahui dan mempraktikan standar asuhan keperawatan adalah untuk melindungi
klien/ konsumen.
STANDAR PRAKTIK KEPERAWATAN DI
JEPANG
Ruang Lingkup Perawat di atur dalam Undang Undang Tentang Perawat, Kredensial
bidan , bahwa Perawat tidak boleh melakukan praktik keperawatan di luar
tanggung jawab hukum yang ditetapkan. Perawat harus menjaga Kualitas Jepang menjalankan 3 sistem kredensial untuk
Asuhan yang akan di berikan. Ketika mendelegasikan tanggung jawab meningkatkan kualitas Praktik Keperawtan :
perawat harus menggunakan penilaian yang baik sesuai Kompetensi mereka
Perawat yang bersertifikat spesialis, sertifikat
sendiri dan individu yang akan didelegasikan
Perawat, dan sertifikat perawat sebagai
administrator,

JNA (Japan Nursing Association) menyediakan standar Konferensi Akademik


pendidikan yang berkelanjutan ,Pendidikan berkelanjutan ini
melalui basis education di universitas rata rata selama 4 Jepang bekerja sama dengan asosiasi keperawatan prefektur
tahun . menurut JNA perlu memberikan pendidikan pascaa untuk memberikan kesempatan kepada anggota
sarjana agar dapat memberikan asuhan yang profesional. mempersentasikan temuan peneliti

https://www.nurse.or.jp/jna/english/activities/projects/index.html#Working_Conditions_for_Nurses
Institusi dan Jenjang
Pendidikan Keperawatan
Big numbers catch your audience’s attention
What: Pendidikan Keperawatan
Pada hakikatnya Pendidikan Keperawatan merupakan institusi yang
memiliki peranan besar dalam mengembangkan dan menciptakan proses
profesionalisasi para tenaga keperawatan, memfasilitasi pembentukan
komunitas keperawatan dalam memberikan suara dan sumbangsih bagi
profesi dan masyarakat (Lestari, 2014)

Where:
Di Indonesia, selama ini pengaturan mengenai pendirian dan penyelenggaraan
pendidikan keperawatan masih belum tegas dan jelas, sehingga banyak sekali
berdiri institusi pendidikan keperawatan yang kualitasnya masih diragukan.
Di sisi lain, penjenjangan pendidikan tidak berpengaruh banyak terhadap
kompetensi, pengakuan, dan kesejahteraan perawat di tempat kerja di dalam
melakukan asuhan keperawatan (Setjen DPR RI, 2011).
When: Kapan institusi keperawatan pertama kali berdiri

1983 1985 Setelah itu

PPNI UI FIK
Menyelenggarakan deklarasi dan kongres Membuka program
nasional pendidikan keperawatan Indonesia, pertama: Pendirian PSIK
telah disepakati bahwa pendidikan dengan nama Program merupakan momentum
keperawatan Indonesia merupakan Studi Ilmu kebangkitan profesi
pendidikan profesi dan harus berada pada Keperawatan (PSIK) keperawatan di
pendidikan jenjang tinggi. Indonesia sekaligus
sebagai embrio dari
Fakultas Ilmu
Keperawatan (FIK).
How:

Indonesia Global
Undang-Undang (UU) Nomor 20 Tahun
Basic education (bachelor’s level) :
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional:
memberikan dasar yang sama untuk para
mahasiswa
Vokasional (D3 Keperawatan) :
Master’s degree (program magister) :
kompetensi sebagai pelaksana asuhan
profesional kesehatan yang berencana
keperawatan
untuk berpartisipasi di organisasi,
Akademik (Sarjana dan Pasca Sarjana) :
manajemen, dan pengawasan proses
penguasaan disiplin ilmu pengetahuan
keperawatan
tertentu
Doctoral degree (program doktor) :
Profesi (Spesialis dan Doktoral) :
terlibat dalam pengajaran dan penelitian
persyaratan keahlian khusus
How much: Jumlah Institusi Keperawatan di Indonesia
TAHUN 2019
D3 Profesi
413 program studi 280 program studi

D4/S1 S2 - S3
342 program studi 23 program studi

Berdasarkan data tersebut, mayoritas pendidikan keperawatan di Indonesia adalah bersifat vokasional, yang
merupakan pendidikan keterampilan, idealnya pendidikan keperawatan harus bersifat profesional, yang
mensinergikan antara ilmu dan praktik.
How much: Jumlah Tenaga Keperawatan di Indonesia
berdasarkan Jenjang Pendidikan TAHUN 2017
D3 SPK
77,56% perawat 5,17% perawat

Ners Spesialis
10,84% perawat 6,42% perawat

Jenjang pendidikan yang lebih sering berhadapan langsung dengan masyarakat adalah level vokasi, dimana
skill atau keterampilan lebih diutamakan. Dan jumlah institusi maupun mahasiswa yang terjun di masyarakat
paling banyak adalah perawat vokasi. Sehingga persepsi maupun realisasi pelayanan asuhan keperawatan
profesional di Indonesia belum begitu terlihat.
Why: Setting Pendidikan di Indonesia kurang memadai

Indonesia Iran
Pendidikan di Iran, mereka lebih
Pendidikan keperawatan di Indonesia kurang mengembangkan pelayanan masyarakat dalam
didukung oleh fasilitas penunjang praktik, pengembangan pendidikan profesionalnya,
seperti Rumah Sakit maupun lahan praktik di sehingga sejak awal berproses untuk menjadi
komunitas. seorang perawat, diajarkan implementasi skill
dan ilmu di masyarakat (Aarabi, et al. 2015)

Program Training di USA

Bachelor (BSN) Associate (AND) Diploma


berdurasi 4 tahun dan suatu sertifikat yang menyatakan bahwa seorang
mengajarkan bidang gelar yang didapatkan dari program mahasiswa telah menyelesaikan suatu kursus /
studi yang spesifik persiapan kuliah program yang bersifat kejuruan
JENJANG KARIR
PROFESIONAL PERAWAT
(WHAT) Apa itu jenjang karir. Jenjang
karir merupakan sistem untuk
meningkatkan kinerja dan
profesionalisme, sesuai dengan bidang
pekerjaan melalui peningkatan
kompetensi. Jenjang karir merupakan
jalur mobilitas vertikal yang ditempuh
melalui peningkatan kompetensi, dimana
kompetensi tersebut diperoleh dari
pendidikan formal berjenjang maupun
pengalaman praktik klinis
Jenjang karir merupakan jalur
untuk kemajuan peran
perawat profesional di sebuah
institusi. Sedangkan dalam
penerapannya, jenjang karir
memiliki kerangka waktu
untuk pergerakan dari satu
level ke level lain yang lebih
tinggi dan dievaluasi
berdasarkan penilaian
kinerja.
(WHEN)
Kapan jenjang karir perawat disusun.
Jenjang karir perawat di Indonesia
telah disusun oleh PPNI bersama
Departemen Kesehatan dalam bentuk
pedoman jenjang karir perawat tahun
2006, dan telah berkembang hingga
tahun 2017.
(HOW)
Bagaimana jenjang karir perawat di
indonesia
Jenjang karir perawat di indonesia
masih banyak yang berada pada PK I.
(WHY)
Mengapa di indnesia jenjang karir perawat
indonesia masih di jenjang PK1.
Hal ini dikarenakan masa kerja perawat masih
berada di 1- 5 tahun dan untuk tingkat pendidikan
berada pada Diploma 3 Keperawatan. Hasil ini
sesuai dengan Permenkes, RI No 40 Tahun 2017
bahwa pengembangan jenjang karir perawat
dilihat dari tingkat pendidikan dan masa kerja.
BAGAIMANA JENJANG PERAWAT KARIR DI
DUNIA 1. Model Career pathways di United Kingdom
Blakemore, S ( 2010) memaparkan Nursing Careers di
United Kingdom ( UK ) sejak tahun 2006 mengalami
proses modernisasi dengan model karir yang lebih
fleksibel tertuang dalam career pathways. Karir yang
dikembangkan sejalan dengan konsep Benner (84) dan
Swansburg (2000), pada lima career pathways yang
meliputi : Family and public health, Acute and critical
care, First contact, acces and urgent care, Supporting
long-term care, Mental health and psychosocial care.
BAGAIMANA JENJANG PERAWAT KARIR DI
DUNIA
1. 2. Model Carier Pathways di Jepang, Taiwan dan Thailand

Chiang–Hanisko, et al (2008), memaparkan jalur karir


perawat yang dikembangkan di Jepang, Taiwan dan
Thailand. Jenjang karir di Negara-negara tersebut
dikembangkan mulai dari pendidikan keperawatan,
dilanjutkan dengan dikeluarkannya lisensi bagi perawat
dengan kualifikasi tertentu Karir perawat di Jepang
terdiri dari perawat generalis dan advanced spesialis.
Perawat general memiliki beberapa tingkatan yang
meliputi Licensed Practical Nurse (LPN), Registered
Nurse (RN), Public Health Nurse (PHN) dan Bidan.
Perbedaan Perawat dengan
Tenaga Kesehatan Lain
TENAGA KESEHATAN
1. Tenaga medis
2. Tenaga psikologi klinis
3. Tenaga keperawatan
4. Tenaga kebidanan
5. Tenaga kefarmasian
6. Tenaga kesehatan masyarakat
7. Tenaga kesehatan lingkungan
8. Tenaga gizi
9. Tenaga keterapian fisik
10. Tenaga keteknisian medis
11. Tenaga teknik biomedika
12. Tenaga kesehatan tradisional dan lainnya

UU RI Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan,


Kompetensi = kemampuan/kecakapan yang dimiliki oleh seseorang dalam melaksanakan suatu pekerjaan
sesuai dengan profesinya.

Kerangka kompetensi perawat (domains of the ASEAN Nursing Common Core Competencies):

1. Praktik berdasarkan etik, legal dan peka budaya


2. Praktik keperawatan profesional (pemberian asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
3. Kepemimpinan dan manajemen
4. Pendidikan dan penelitian
5. Pengembangan kualitas personal dan profesional

(Standar Profesi Perawat, Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia, 2020)


Area kompetensi dokter:
1. Profesionalitas yang luhur
2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah ilmu kedokteran
6. Keterampilan klinis
7. Pengelolaan masalah kesehatan

(Standar Kompetensi Dokter Indonesia, Konsil Kedokteran Indonesia, 2012)


PERBEDAAN
Perawat = caring, atau merawat, melalui asuhan keperawatan yang membantu pelaksanaan
rencana pengobatan atau terapi, membantu klien beradaptasi, mandiri memenuhi
kebutuhan dasar, mencegah penyakit, meningkatkan kesehatan, dan meningkatkan fungsi
dari tubuh pasien

Dokter/medis = curing, menentukan dan menyingkirkan penyebab penyakit, dan


mengobatinya.
Tantangan Profesi
Keperawatan Dimasa Yang
Akan Datang
What & Who….
Keperawatan merupakan suatu seni dan ilmu pengetahuan.Asuhan keperawatan adalah
segala bentuk tindakan atau kegiatan pada praktek keperawatan yang diberikan kepada klien
yang sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) (Carpenito, 2009).

Globalisasi memiliki dimensi ideologi dan teknologi yaitu kapitalisme dan pasar bebas,
sedangkan dimensi teknologi adalah teknologi informasi yang telah menyatukan dunia.
(Thomas L. Friedman, 2010).

Jadi, dapat disimpulkan keperawatan dalam globalisasi yaitu pelayanan asuhan yang
diberikan kepada individu, keluarga maupun masyarakat tanpa mengenal batasan wilayah
seiring dengan perkembagan ide – ide, teknologi, informasi maupun yang lainnya.
Where….
Pengaruh yang sangat menonjol adalah
ketika perawat di Indonesia dan perawat
asing bisa dengan bebas keluar masuk luar
negeri.Dengan hal tersebut berarti tenaga
keperawatan diharapkan dapat memenuhi
standar tersebut agar dapat bersaing secara
global.
When…
Tantangan tenaga keperawatan di Indonesia saat ini semakin meningkat

Tantangan eksternal Tantangan internal

Masalah sertifikasi, lisensi, Pelayanan keperawatan,


tentang sistem pendidikan asuhan keperawatan dan
keperawatan, perkembangan praktik keperawatan
penyakit yang begitu pesat dan
masih banyak lagi
Why…..
Karena pada setiap lembaga pendidikan di
Indonesia melahirkan ribuan perawat. Banyak
negara di dunia diantaranya Amerika Serikat,
Eropa, Australia, Kuwait, dan negara – negara di
timur tengah membutuhkan tenaga perawat
Indonesia, namun kenyataannya tidak banyak dari
tenaga perawat Indonesia yang dapat menembus
pasar dunia sebagai tenaga profesional karena
kurangnya keterampilan yang berstandar
internasional serta kemampuan dalam berbahasa
asing.
Why…..
Penyebab utama mengapa hal tersebut
muncul adalah karena dalam sistem
pendidikan keperawatan kita masih
menggunakan Bahasa Indonesia sebagai
pengantar dalam proses pendidikan. Hal
tersebut yang membuat Perawat kita kalah
bersaing di tingkat global.
How..
Calon perawat yang akan bekerja di luar
negeri harus lulus sejumlah tes antara lain
ujian NLEX (National Licence
Examination). Beberapa tahun terakhir
pengiriman tenaga kesehatan Indonesia
khususnya perawat ke luar negeri menjadi
suatu trending topic di berbagai media.

Profesi ini berpeluang bekerja di


Amerika dan negara – negara Eropa,
Timur Tengah maupun di kawasan Asia
Tenggara sendiri. Seiring dengan
tingginya minat terhadap tenaga kerja
Indonesia khususnya perawat, tentunya
perlindugan terhadap tenaga kerja
tersebut harus diperhatikan
KEBIJAKAN PEMERINTAH
TERKAIT
PERAN PROFESI PERAWAT
What
Kebijakan Pemerintah
Pembentukan kebijaksanaan pemerintah merupakan hal yang
penting dalam kehidupan suatu bangsa. Kebijaksanaan pemerintah yang
dimaksud adalah keputusan yang dilakukan oleh pejabat pemerintah
negara atas nama instansi yang dipimpinnya. Kebijaksanaan pemerintah
tersebut meliputi hampir semua segi kehidupan kemasyarakatan. Karena
pada dasarnya kebijaksanaan masuk dalam fungsi pengaturan, maka ada
kecenderungan kuat untuk mengatur segala sesuatunya.
Jadi, dalam hal ini Kebijakan Pemerintah terkait Peran Profesi
Keperawatan adalah segala sesuatu kebijakan yang mengatur tentang
peran keperawatan.
Who, When, Where

Kebijakan Pemerintah pada hakikatnya merupakan


kebijakan yang di tujukan untuk publik dalam pengertian
seluas (negara, masyarakat dalam berbagai status serta
untuk kepentingan umum) baik itu dilakukan secara
langsung maupun tidak langsung yang tercermin pada
berbagai dimensi kehidupan publik (Ali, F, 2012)

Jadi, kebijakan pemerintah terkait peran profesi ditujukan


kepada profesi yang bersangkutan maupun masyarakat
umum, dimanapun dan kapanpun saat peranan profesi
berlangsung
(How)
Di Indonesia
Peran perawat sangat penting bagi peningkatan kualitas kesehatan
individu maupun masyarakat. Dalam Pelayanan Keperawatan yang
diberikan oleh Perawat didasarkan pada pengetahuan dan kompetensi di
bidang ilmu keperawatan yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
klien. Peran perawat ini sudah diatur dan dilindungi oleh Undang-
Undang Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 26 Tahun 2019 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan
menjelaskan bagaimana penyelenggaraan praktik keperawatan yang
dituliskan pada BAB IV Bagian Kesatu dan Kedua tentang Tugas dan
Wewenang perawat.
Di Jepang

Kebijakan pemerintah terkait peran profesi perawat di Jepang memiliki


kesamaan. Menurut cerita dari pengalaman kerja Alumni FIK UI peran
profesi perawat disesuaikan dengan tingkat pendidikan. Peran profesi ini
hampir sama dengan peran profesi perawat di Indonesia. Tenaga kerja
perawat ke Jepang terbagi menjadi dua, yaitu sebagai nurse dan caregiver.
Profesi sebagai nurse akan ditempatkan di rumah sakit di seluruh kota Jepang
Profesi sebagai caregiver akan ditempatkan di panti jompo.

Selama penempatan, perawat harus belajar ujian RN (Registered Nurse)


secara mandiri selama 3-4 tahun untuk bisa menuntaskan RN di Jepang. Hal
ini terdapat pada Peraturan Pemerintahan di Jepang dan dapat kita lihat dalam
situs http://www.bnp2tki.go.id/ tentang tugas dan peranan profesi perawat di
Jepang.
Karakteristik Profesi
Keperawatan
What?
Dalam pengembangan, pembentukan dan perubahan sikap
individu
. terhadap suatu situasi, nilai memegang peranan
penting (Bektas dan Nalcaci, 2012). Oleh karena itu,
diperkirakan bahwa pemeriksaan nilai – nilai mahasiswa
keperawatan dan sikap mereka terhadap profesi
keperawatan yang berfungsi untuk menentukan pandangan
dunia mereka akan menjelaskan dalam menentukan
pencapaian dan kepuasan, yang akan mereka berikan
dalam profesi, dan berkontribusi pada upaya peningkatan
dan pengembangan profesi keperawatan. (Mukhoirotin dkk,
2021).
When?

Dari sekitar tahun 1950-an atau pertengahan 1980-an,


keperawatan ditinjau secara berkala terhadap karakteristik
profesi yang telah ditetapkan dalam literatur sosiologis.
Kegiatan yang menjadi tanggung jawab perawat, otonomi
mereka, konsekuensi hukum dari praktik, dan khususnya
pendidikan perawat masa depan menjadi sasaran
pengawasan sosiolog dan pemimpin keperawatan, yang
merasa sulit untuk memeriksa keperawatan terhadap
karakteristik formal suatu profesi (Mukhoirotin dkk,
2021).
Who?
Meskipun Florance Ninghtingale melihat keperawatan
sebagai profesi mandiri yang tidak subordinat tetapi setara dengan
profesi medis. Sejak lama keperawatan dipandang tidak dapat
dipisahkan dari profesi medis. Dominasi medis (laki-laki) sangat
memengaruhi peran, citra dan posisi perawat (Fletcher, 2006 dalam
Mukhoirotin dkk, 2021).
Where? (Amerika Serikat)

Laporan Flexner, yang berfokus pada kedokteran,


memberikan insentif bagi banyak upaya di masa depan
untuk mendefinisikan dan mendiskusikan karakteristik
suatu profesi. Ketika keperawatan dan pendidikan
keperawatan berkembang di Amerika Serikat, tidak ada
yang mempertanyakan apakah keperawatan
memenuhi syarat sebagai profesi atau apakah ini
bersifat pekerjaan. (Mukhoirotin dkk, 2021
Where? (Indonesia)

Di Indonesia saat ini perawat seharusnya dapat


mengimbangi perkembangan zama dengan bijaksana,
dengan soft skill atau komponen attitude atau sikap
yang baik. Perawat harus beradaptasi dengan sikap
optimal dengan tetap memberikan keperawatan sesuai
budaya terkait perkembangan ipteks di era revolusi
industri (Hastuti dkk,2021)
Why…..
Preferensi profesi merupakan salah satu fenomena
terpenting yang membentuk kehidupan seseorang.
Individu membuat beban psikologis untuk profesi
mereka dalam hal sejumlah sapek intelektual dan
emosional, mencerminkan mereka untuk perilaku
mereka, dan mengembangkan sikap terhadap profesi
mereka dari waktu ke waktu. Sikap yang
dikembangkan untuk suatu profesi merupakan salah
satu penentu penting keberhasilah individu dalam
profesi tersebut. (Mukhoirotin dkk, 2021).
How?
Seni pada dasarnya adalah orientasi hati yang
lembut – ekspresi simpati, sikap perhatian,
komitmen etika dan moral dan kepekaan
terhadap perasaan orang lain. Orientasi ilmiah
utamanya adalah berpikiran keras, ditempatkan
pada objektivitas, pemeriksaan rasional,
pengukuran, verifikasi bukti, detasemen
emosional, pemikiran kritis disiplin, skeptisisme
dan kejujuran intelektual yang ketat mengenai
kesimpulan yang diambil dari fakta
(Mukhoirotin dkk, 2021).
Daftar Pustaka
Ali, F, dkk. (2013). Studi Kebijakan Pemerintah. Bandung: Refika Aditama.

Bektas dan Nalcaci.(2012). The Relation between Teachers’ Individual Values and Their Perception of Leadership. International Journal of Learning and Development
3(6):72.

Hastuti, Puji dkk.(2021). Antropologi Kesehatan dalam Keperawatan. Medan:Yayasan Kita Menulis

Hoeve, Y.T., Jansen, G. and Roodbol, P. (2014). The Nursing Profession: Public Image, Self- Consept and Professional Identity. A Discussion Paper. Journal of
Advanced Nursing, 70, 295 – 309.

Mukhoirotin dkk.(2021). Pengantar Keperawatan. Medan:Yayasan Kita Menulis.

FIK UI. (2017). Alumni FIK UI Berbagi Pengalaman Bekerja di Jepang diakses dalam https://nursing.ui.ac.id/alumni-fik-ui-berbagi-pengalaman-bekerja-di-jepang/
pada 27 Februari 2022.
Kim, Y., Oh, Y., Lee, E., & Kim, S. J. (2022). Impact of Nurse-Physician Collaboration, Moral Distress, and Professional Autonomy on Job Satisfaction among
Nurses Acting as Physician Assistants. International journal of environmental research and public health, 19(2), 661. https://doi.org/10.3390/ijerph19020661
.

Konsil Kedokteran Indonesia. (2012). Standar kompetensi dokter indonesia. Edisi Kedua. Jakarta: Konsil Kedokteran Indonesia.

Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia. (2020). Standar profesi perawat. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.Permenkes, (2019). Peraturan Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 38 Tahun 2014 Tentang Keperawatan. diakses dalam https://www.kemkes.go.id/ pada 27 Februari 2022.
Daftar Pustaka
Potter & Perry AG. (2010). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses & Praktik (4th ed.).
Jakarta: EGC.

Benner, P. (1984). From Novice To Expert Excellence And Power In Clinical Nursing Practice. AJN,
American Journal of Nursing.

Nursalam. (2017). Caring as Core Value in Nursing dalam Meningkatkan Mutu Asuhan Keperawatan

Sumihar, E. (2015). Analisis Kualitas dan Kuantitas Tenaga Keperawatan Terhadap Persepsi Insiden
Keselamatan Pasien di RS X Jakarta Tahun 2015. Jurnal Administrasi Rumah Sakit (ARSI), 2(1), 43–
52.

Nurhidayah, R. E. (2005). Sistem Pengembangan Karir Perawat. Jurnal Keperawatan Rufaidah Sumatera
Utara.

Pertiwiwati, E., & Rizany, I. (2016). Peran Educator Perawat dengan Pelaksanaan Discharge Planning
pada Pasien di Ruang Tulip 1C RSUD Ulin Banjarmasin. Dunia Keperawatan, 4(2), 82–87.

Anda mungkin juga menyukai