Anda di halaman 1dari 20

Sistematika Hukum

dan Regulasi Nirlaba


Layanan Kesehatan
Rindu Ferdina Lestari, SE., M.Ak
Organisasi Pelayanan Kesehatan?

Apakah organisasi

• NIAGA ?

 SOSIAL ?

• REGIONAL/INTERNASIONAL ?
UU No.9 Tahun 1990 tentang Pokok-Pokok
Kesehatan: “Setiap warga negara berhak
memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya.” -> menjadi dasar penyelenggaraan
kegiatan layanan kesehatan untuk:
1. Pencegahan dan pemberantasan penyakit
Organisasi
2. Pencegahan dan penanggulangan
Pelayanan pencemaran dan pemulihan kesehatan
Kesehatan 3. Penerangan dan pendidikan kesehatan
kepada masyarakat
Organisasi Pelayanan Kesehatan adalah
Lembaga atau institusi yang harus berbadan
hukum
Pelaku Pelayan Kesehatan
Pelaku pelayanan Kesehatan dalam Peraturan Pemerintah (PP)
No. 32 tahun 1996 Bab1, pasal 1, ayat 1 Tenaga kesehatan adalah
setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan
serta memiliki pengetahuan dan atau ketrampilan melalui jenis
pendidikan tertentu di bidang kesehatan, sehingga orang
tersebut mempunyai kewenangan untuk melakukan upaya
kesehatan.
Dinas Kesehatan harus

• Melindungi masyarakat dari praktek-praktek kesehatan yang berbahaya

• Diantaranya memiliki LINGKUP EVALUASI SANITASI


• Evaluasi Terhadap Sistem Air Bersih, Pengolahan Limbah Cair Dan Limbah
Padat, Serta Pengukuran Kadar Bakteri Pada Ruang-ruang Vital. Sistem
Ipal, Air Bersih, Persampahan, Dan Kadar Bakteri
Pemahaman • Bahwa organisasi pelayanan kesehatan
mempuyai pengaruh yang sangat besar
& Ruang terhadap kehidupan bermasyarakat di
Indonesia. Implikasinya adalah timbulnya

Lingkup
kebutuhan akan pengelolaan organisasi
pelayanan kesehatan. Yang mempunyai
tugas dan fungsi menjadi salah satu
Organisasi agent of public service bagi sebuah
masyarakat.

Kesehatan
 Tujuan Umum: Medorong peningkatan status
kesehatan masyarakat secara mandiri, terpadu dan
mampu berdaya saing antar individu, keluarga
masyarakat serta bangsa dalam kondisi lingkungan
yang kondusif dan sehat

Tujuan Organisasi  Tujuan Khusus:


1. Terwujudnya penyelenggaraan sistem
Kesehatan kesehatan dalam organisasi kesehatan
yang mencakup pembangunan kesehatan,
sistem pelayanan kesehatan dan sistem
informasi kesehatan secara tepat, cepat
dan akurat.
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang
bermutu,merata dan terjangkau oleh
semua lapisan masyarakat dengan
penggunaan obat yang rasional.
3. Meningkatkan kemampuan dan
kemandirian in-dividu, keluarga serta
masyarakat dalam pemeliharaan
kesehatan, status gizi pencegahan dan
pemutusan rantai penularan penyakit.
4. Meningkatkan pemakaian sarana sanitasi
kesehatan da pembangunan yang
berwawasan lingkungan.
5. Meningkatkan kemampuan dan
ketrampilan petugas dalam membentuk
tenaga kesehatan yang profesional.
6. Menjalin Kemitraan lintas sektor,
LSM/Lembaga masyarakat maupun Pemda
dan lain sebagainya.
Masyarakat pengguna jasa (diri sendiri
atau melalui pihak ketiga / asuransi/)

Pemerintah (anggaran pemerintah)


Sumber
Pembiayaan Penyandang dana

JKN (Penerima Bantuan Iuran/PBI dan


Non PBI)
RS milik negara
bertanggungjawab kepada
pemerintahan daerah/pusat
atau badan yang
membawahinya
Pertanggungjawaban

RS Swasta bertanggungjawab
kepada badan yang
menaunginya
(Yayasan/PT/Perseorangan)
Perencanaan, penganggaran, dan pelaksanaan
seluruh kegiatan dalam organisasi.
Mekanisme pertanggungjawaban.
Perkembangan teknologi dan budaya,
Pengelolaan kompetisi meningkat, mutu/kualitas
Organisasi Pelayanan meningkat, sehingga organisasi/perusahaan
dituntut dalam pengelolaan sumber daya lebih
Kesehatan bermutu dan profesional, data dan
informasinya akurat, tepat dan cepat dalam
memberikan layanan dan berorientasi kepada
pelanggan (customer).
Perusahaan baik sosial maupun komersial, profit oriented maupun non profit
oriented, termasuk pengelolaan RS, maka diperlukan pertanggung-jawaban
pengelolaannya, khususnya dalam bidang akuntansinya:
• Dari transaksi, pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran, laporan keuangan,
analisa dan interprestasi yang bermanfaat bagi pemakai informasi (laporan
keuangan) tersebut sehingga pemakai dapat mengambil keputasan yang
cepat, tepat,akurat serta benar.
Puskesmas
(Pusat Kesehatan Masyarakat)
 Sifat dan Karakteristik Puskesmas, memberi-kan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada
masyarakat:
1. Pelayanan kesehatan dasar -> prevenif
2. Pembinaan peran serta masyarakat
3. Pengembangan upaya kesehatan : Puskesmas Pembantu, Polindes (Poliklinik Desa)
 Tujuan Organisasi :
Memberikan pelayanan kesehatan secara menyelu-ruh dan terpadu, diterima dan dijangkau oleh ma-
syarakat, mengikutsertakan peran aktif masyara-kat, dengan teknologi tepat guna, biaya
pemerintah
Modal
Modal dari Pemerintah - APBD.
Pertanggungjawaban
Bertanggungjawab penuh untuk melaporkan ke
pemerintah pusat dan daerah melalui SP2TP (Sistem
Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas dengan
tujuan:
• Tujuan umum
Semua data tentang hasil kegiatan Puskesmas dan
data lainnya yang berkaitan serta pelaporan ke
jenjang yang lebih tinggi
Karakteristik Rumah Sakit Umum
Meningkatnya kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan,
manajemen RS dituntut profesional, walau sumber daya terbatas, tetap
harus efektif dan efisien.
Sulitnya meramalkan kebutuhan pelayanan kesehatan baik jenis, jumlah
dan mutu layanan, disisi lain RS harus siap melayani, maka mau tidak mau,
siap tidak siap “mau dan siap melayani dengan profesional dan baik”
Dengan ciri tersebut, juga masih dituntut untuk memberikan
pertanggungjawaban pelayanan dan laporan keuangan yang layak
(memadai) dan dapat dipertanggungjawabkan: unit cost, transparansi cost
untuk asuransi (klaim),
RS dituntut memiliki fungsi sosial dan pertanggungjawaban sosial.
RS juga mempunyai hak untuk menerima bantuan/sumbangan dari para
donatur, sebagai mediator donatur untuk diberikan kepada penerima
pelayanan kesehatan oleh RS
Tujuan adanya Standar atau Pedoman Akuntansi
Keuangan untuk Oganisasi Nirlaba / RS
Membantu pengguna dalam menyusun laporan keuangan agar sesuai
dengan tujuannya.
Menciptakan keseragaman dalam penerapan perlakuan akuntansi dan
penyajian laporan keuangan, shg menciptakan daya banding diantara
laporan keuangan RS
Menjadi acuan minimum yang harus dipenuhi RS, dalam menyusun laporan
keuangan, namun tetap memberikan kebebasan untuk memberikan
informasi yang relevan bagi pengguna laporan keuangan, sesuai kondisi
masing-masing RS
Berlaku untuk laporan
Ruang Lingkup keuangan yang disajikan
Standar atau dan disusun oleh RS.
Pedoman Akuntansi
Keuangan untuk
Oganisasi Nirlaba / Dapat dijadikan acuan
RS bagi RS pusat dan daerah
serta RS yang berorientasi
sosial / nirlaba

Anda mungkin juga menyukai