Anda di halaman 1dari 38

Pertemuan 3:

Pettersen, S., 1958, Introduction to Meteorology, McGraw-Hill


Book Company Inc, New York.
Bayong Tjasjono, 1995, Klimatologi Umum, ITB Press, Bandung.
Prawirowardoyo, S., 1996, Meteorologi, ITB Press, Bndung.
Alber Miller, Jack C. Thompson, Richard E. Peterson, Donal R.
Haragan., 1983, Elements of Meteorology, Fourth Edition, Charles
E Merril Publishing Company, Columbus.
Lakitan, B., 1997, Dasar-Dasar Klimatologi, PT Raja Grafindo
Persada, Jakarta.
Linacre, E., 1992, Climate Data and Resources : A Refference and
Guide, Routledge, London.
Russel D.T., and Perry, A., 1997, Applied Climatology : Principles
and Practise, London.
Klimatologi adalah  ilmu yang
mencari gambaran dan penjelasan
sifat iklim, mengapa berbeda, dan
keterkaitan degan aktivitas  manusia

Meteorologi adalah ilmu yang


mempelajari proses fisis dan gejala
cuaca yang terjadi di lapisan
atmosfer.
Iklim adalah kondisi rata-rata cuaca
berdasarkan waktu yang panjang
(mencapai 100 ~1000 tahun) pada
suatu lokasi di bumi

Cuaca adalah keadaan atmosfer


pada waktu tertentu yang sifatnya
berubah-ubah
Pengelompokan iklim berdasarkan
pendekatan:
1.Metode genetik : penentu faktor iklim yaitu
pola sirkulasi udara, radiasi bersih dan fluks
kelembaban.

2. Metode generik ( empirik).: unsur iklim


yang diamati atau efeknya terhadap gejala
lain, contohnya manusia atau tumbuhan.
Metode Genetik digunakan oleh:

1.H.Flohn (1950) berdasarkan : sabuk


angin global dan ciri curahan

2. Budyko (1956) berdasarkan: neraca


energi ( indeks radiasi kekeringan).

3. Strahler (1969) berdasarkan: massa udara


yang dominan dan ciri curahan.
Metode empirik:
1. Koppen (1918) berdasarkan hubungan iklim dengan
tumbuhan dengan kriteria numerik digunakan untuk
menentukan jenis dan unsur iklim.
2. Thornthwaite (1931, revised 1948) berdasarkan
evapotranspirasi dan curah hujan.
3. Mohr (1933) berdasarkan tingkat kelembaban dengan
menyertakan pengaruh curah hujan
4. Schmidt & Ferguson (1951) berdasarkan curah hujan
untuk menentukan jumlah bulan kering dan bulan basah.
5. Miller (1971) berdasarkan suhu dan curah hujan
6. Oldeman (1975) berdasarkan curah hujan yang
difokuskan pada bidang pertanian
Macam-macam Iklim:
Jenis Iklim Flohn (1950):
Jenis Iklim Karakteristik Curah Hujan
I Katulistiwa Barat Basah
II Tropis Hujan musim panas
III Kering subtropics Kering sepanjang tahun
IV Hujan musim Hujan musim dingin
dingin
V Ekstra tropis barat Curahan sepanjang tahun
VI Subpolar Curahan sepanjang tahun tetapi terbatas
VIa Sub Benua Boreal Curahan musim panas terbatas, curahan musim
dingin kurang
VII Polar Tinggi Curahan kurang sekali,salju turun awal musim
dingin, curahan musim panas
Jenis Iklim Budyko (1956)
Jenis Iklim Nilai indeks kekeringan
I Gurun >3
II Separuh gurun 2-3
III Stepa 1-2
IV Hutan 0.33-1
V Tundra <0.33
Jenis Iklim Strahler (1969)
Jenis Iklim Faktor penentu iklim
I Iklim lintang rendah Massa udara katulistiwa dan
tropis
a Khatulistiwa basah
b Pantai angin pasat
c Gurun dan stepa tropis
d Gurun pantai barat
e Kering-basah tropis
II Iklim lintang menengah Massa udara polar dan tropis
a Subtropis lembab
b Pantai barat laut
c Mediterania
d Gurun dan stepa lintang menengah
e Benua lembab
III Iklim lintang tinggi Massa udara polar dan artik
Subartik benua
Subartik laut
tundra
IV Iklim daratan tinggi Ketinggian sebagai penentu iklim
Iklim Koppen (1918)
Jenis Iklim Ciri-ciri iklim
A Suhu rata-rata bulan terdingin minimal 18 ゜ C, curah hujan
tahunan > evapotranspirasi tahunan.
B Evapotranspirasi potensial tahunan rata-rata > curahan
tahunan rata-rata. Tidak ada kelebihan air.
C Suhu rata-rata bulan terdingin -3 s.d 18 ゜ C . Bulan terpanas
> 10 ゜ C.
D Suhu rata-rata bulan terdingin < 10 ゜ C, bulan terpanas >10
゜ C.
E Suhu rata-rata bulan terpanas < 10 ゜ C, untuk daerah tundra
0 s.d 10 ゜ C, untuk daerah salju abadi < 10 ゜ C.
Kriteria tambahan Iklim Koppen
Jenis Iklim Ciri-ciri iklim
a Musim panas terik, suhu rata-rata bulan terpanas > 22 ゜ C
b Musim panas yang panas, suhu rata-rata bulan terpanas <22 ゜ C
c Musim panas yang sejuk dan pendek, rata-rata kurang dari 4 bulan memiliki
suhu > 10 ゜ C
d Musim dingin yang sangat dingin, suhu rata-rata bulan terdingin < -3 ゜ C
h Terik, suhu tahunan rata-rata > 18 ゜ C
k Sejuk, suhu tahunan rata-rata < 18 ゜ C
Jenis Iklim Ciri-ciri iklim
f Tidak ada musim kering,basah sepanjang tahun.
m Monsoon,dengan musim kering pendek,dan sisanya hujan lebat sepanjang
tahun.
w Hujan musim panas
S Kondisi kering pada musim panas
W Kondisi kering pada musim dingin
Lambang Jenis Iklim
A
Af
Iklim Hujan Tropis
Iklim hutan hujan tropis Jenis Iklim
Koppen
Aw Iklim savanna
Am Iklim monsoon tropis
B Iklim kering
BSh
BSk
BWh
Iklim stepa kering
Iklim stepa sejuk
Iklim gurun terik
(1918)
BWk Iklim gurun sejuk
C Iklim Hujan Sedang Panas
Cfa Kelembaban sepanjang musim, musim panas terik
Cfb Kelembaban sepanjang musim, musim panas panas
Cfc Kelembaban sepanjang musim, musim panas pendek, sejuk
Cwa Hujan musim panas,musim panas terik
Cwb Hujan musim panas,musim panas panas
Csa Hujan musim dingin,musim panas terik
Csb Hujan musim dingin,musim panas panas
D Iklim Hutan Salju Sejuk
Dfa Kelembaban sepanjang musim, musim panas terik
Dfb Kelembaban sepanjang musim, musim panas panas
Dfc Kelembaban sepanjang musim, musim panas pendek, sejuk
Dfd Kelembaban sepanjang musim, musim dingin dingin luar biasa
Dwa Hujan musim panas,musim panas terik
Dwb Hujan musim panas,musim panas panas
Dwc Hujan musim dingin,musim panas terik
Dwd Kelembaban sepanjang musim, musim dingin dingin luar biasa
E Iklim Kutub
ET Tundra
EF Salju dan es abadi
Jenis Iklim Thornthwaite (1933)
Lambang Ciri-ciri iklim Karakteristik Tanaman Indeks P-E
A Basah Hutan Hujan >128
B Lembab Hutan 64-127
C Kurang lembap Padang rumput 32-63
D Agak kering Stepa 16-31
E Kering Gurun <16

Lambang Ciri-ciri iklim Indeks T-E


A` Tropis >128
B` Mesotermal 64-127
C` Mikrotermal 32-63
D` Taiga 16-31
E` Tundra <16
F` Salju
CONTOH: BA`: Iklim Lembab-Tropis
1. Radiasi Surya
2. Suhu Udara
3. Kelembaban
4. Tekanan Udara
5. Angin
6. Evaporasi
7. Awan
8. Presipitasi / Hujan
Macam-Macam Bentuk
Presipitasi
 1. Hujan (Rain)
 2. Embun (Dew)
 3. Hujan Es (hail)
 4. Salju (snow)

Dari ke 4 bentuk presipitasi tersebut,


hujan adalah bentuk presipitasi yang
paling dominan menyebabkan banjir
Kejadian Hujan
 1. Frontal/siklon (frontal /cyclonic),
 2. Relif/Orografi (relief/orographic),
 3. Konvergen (convergence)
 4. Konvektif (convectional),
 5. Zenit (Zenithal), dan
 6. Muson (Monsoon)
Frontal/Siklonic

ation
s
Cold Air Warm Air

Conden
OROGRAFIS

Level of condensation
Convergence

Condensation level

High Low pressure High


pressure pressure
Convective

Early Mid-day Late


morning afternoon
Zenithal
Muson (Monsoon): Perubahan arah angin
yang menyebabkan perubahan musim

Uap Air,
udara basah

Udara Kering

Oktober-April April-Oktober
Musim Penghujan Musim Kemarau
CIRI HUJAN YANG PENTING DALAM
HIDROLOGI
 Intensitas :
jumlah hujan yg jatuh pada waktu tertentu
(mm/menit, mm/jam)
 Lama hujan :
periode jatuhnya hujan (menit, jam, hari)
 Frekuensi :
mengacu pada kejadian hujan tertentu akan
jatuh pada saat tertentu
 Luas wilayah :
luas wilayah, dimana hujannya dianggap
sama
THIESSEN POLYGON METHOD
ISOHYETAL METHOD
Diameter lobang (inci): Ketinggian (cm)
 Kanada (3)  Beragam mulai dari 40
 Inggris (5) sampai lebih
 Belanda menggunakan,
 Amerika (8 atau 12)
4 dm2 pada 40 cm
 Menurut WMO yang  KNMI luas 2 dm2 pada
umum antara 2 40 cm
hingga 5 dm  Acuan International
WMO, 128 cm2 pada 1 m
di atas tanah
Wind speed and direction

Rain-gauge
                              
Suhu udara
Global
winds

Wind is the
movement of air
from
regions of high
pressure
to
regions of low
pressure

Anda mungkin juga menyukai