Tatalaksana Pasiend
dengan BAB Bercampur
Darah
Krisna Fernanda Suryaputra
102017103
Skenario
-
Rumusan Masalah
Pemeriksaan Fisik
BB turun
Rebound tenderness/Blumberg sign (+)
Lesi kulit : erythema nodosum dan pyoderma gangrenosum
Pemeriksaan Laboratorium
• CRP, LED, trombosit, leukosit naik
• Albumin dan hemoglobin serum turun
• Kultur tinja (+)
Diagnosis
Endoskopi
Ulcerative colitis : mukosa kolon secara difus dan kontinu
Crohn’s disease : transmural, segmental, bisa terjadi di saluran cerna atas
Diagnosis
Ulcerative colitis
Lesi difus terdapat batas tegas antara
yang normal dan tidak
Merah granuler dan berulkus
Pseudopolip : mukosa regenerasi yang
menonjol
Penyebab masih tidak jelas kurangnya serat dan residu Penyebabnya banyak Penyebabnya banyak, merokok, alkohol, Mycobacterium
dalam makanan sehingga seperti amuba, shigella, contohnya hemoroid dan penambahan berat badan tuberculosae
Diare kronik, bisa Nyeri perut kiri kuadran kiri Bervariasi tergantung Bervariasi tergantung Gejala : tinja berdarah, Nyeri perut kronik tidak
ada/tidak ada darah, bawah, demam, dan penyebabnya. Namun penyebab kelelahan, gejala anemia khas, diare ringan
kadang demam, anoreksia, leukositosis. biasanya disertai dengan seperti pucat dan nafas bercampur darah, kadang
kurang gizi. Dapat demam cepat dan turunnya berat konstipasi, anoreksia,
Gambaran lab, endoskopi, Kolonoskopi Kultur tinja mungkin Bervariasi tergantung Endoskopi Kuman ditemukan pada
uji serologi.
Tatalaksana
Pengobatan umum
Metronidazole : 3 x 400 mg/hari
Ciprofloxacin : 2 x 500 mg/hari
Konsumsi antioksidan seperti glutamin dan asam lemak rantai pendek
Kortikosteroid
• Prednison : 40-60 mg/hari selama 3 minggu
Imunosupresif
• Azatiophrine 2-2.5 mg/kg/hari
Komplikasi