Anda di halaman 1dari 19

Oleh:

Ns. Debbie Nomiko Skep, Mkep

Materi Kuliah STIKES HI Jambi


Metode Penugasan
Merupakan cara untuk membagi pekerjaan yang ada
di suatu unit perawatan kepada tenaga yang ada di
unit tersebut.

Terdiri atas :
1. Metode Fungsional
2. Metode Tim
3. Metode Primer
4. Metode Modular
1. Metode Fungsional
Pengorganisasian tugas pelayanan keperawatan yang
didasarkan pada pembagian tugas menurut jenis
pekerjaan yang dilakukan.

Keuntungan :
Perawat terampil untuk tugas tertentu
Perawat mudah memperoleh kepuasan kerja setelah
selesai tugas
Kekurangan tenaga yang kompeten dapat digantikan oleh
tenaga yang tidak berpengalaman untuk tugas tertentu
Sangat baik untuk rumah sakit yang kekurangan tenaga
Perawat senior menyibukkan diri pada tugas
manajerial,sedangkan perawat pasien diserahkan
kepada perawat yunior.

Kerugian :
Pelayanan keperawatan terpilah-pilah/ tidak total
sehingga proses keperawatan sulit diterapkan
Setelah selesai tugas, banyak melakukan tugas non
keperawatan
Perawat melihat askep hanya sebagai ketrampilan
saja
Tidak memberikan kepuasan kepada pasien
2. Metode Tim

DEFENISI:

Suatu metode penugasan/pemberian asuhan


keperawatan yang dipimpin perawat
profesional sebagai ketua tim yang
memimpin kelompok perawat dari berbagai
latar pendidikan dan kemampuan untuk
memberikan asuhan keperawatan kepada
klien (Douglas)
Konsep Model Tim :

• Sekelompok perawat bekerja secara


bersama dan terkoordinasi

• Setiap anggota mempunyai kontribusi


dalam memberikan asuhan keperawatan
sehingga tanggung jawab tinggi
Keuntungan
Melibatkan semua anggota tim
Askep  Berkualitas & Akuntabilitas
Biaya sedikit/murah
Bentuk pelayanan  komprehensif
& profesional.
Memotivasi perawat  selalu
bersama klien selama bertugas
Kerugian
Fragmentasi dalam keperawatan.
Sulit untuk pertemuan/konferensi karena
anggotanya terbagi-bagi dalam shift.
Ketua tim lebih bertanggungjawab dan
memiliki otoritas dibanding anggota tim
Tidak efisien  tenaga ketrampilan
tinggi.
Tanggung Jawab Karu

Menetapkan standar kinerja


Membantu staf menetapkan sasaran askep
Memberikan kesempatan  ketua tim 
kepemimpinan.
Mengorientasikan tenaga kep baru
Nara sumber bagi ketua tim.
Memotivasi staf  meningkatkan kemampuan
Komunikasi  terbuka dengan semua staf.
Tanggung Jawab KaTim

Membuat perencanaan
Mengkaji setiap klien & menetapkan rencana
keperawatan.
Mengkoordinasikan rencana keperawatan
dengan tindakan medik.
Membuat penugasan & memberikan
bimbingan  pre dan post konferens.
Mengevaluasi askep proses ataupun hasil
 mendokumentasikannya.
Mengembangkan kemampuan anggota.
Tanggung Jawab Anggota Tim :

Melaksanakan tugas  rencana askep.


Mencatat dengan jelas dan tepat askep
yang telah diberikan  respon klien.
Berpartisipasi dalam memberikan
masukan  meningkatkan askep.
Menghargai bantuan & bimbingan dari
ketua tim.
Skema Pemberian Asuhan Keperawatan”Team
Nursing” (Marquis and Huston)

Kepala ruang

Ketua tim Ketua tim Ketua tim

Staf perawat Staf perawat Staf perawat

Pasien/klien Pasien/klien Pasien/klien


3. Metode Primer
Pengorganisasian pelayanan keperawatan yang
bertanggung jawab dalam askep klien yang
menjadi tanggung jawabnya selama 24 jam terus
menerus semenjak masuk sampai pulang RS

Keuntungan
Model praktek untuk keperawatan profesional
Memungkinkan praktek keperawatan komprehensif
dan kontinuitas
Memungkinkan penerapan proses keperawatan
Memberikan kepuasan bagi perawat, klien,
keluarga, dokter
Akuntabilitas yang tinggi terhadap hasil
Kerugian

Hanya dapat dilakukan perawat profesional


(berpengalaman klinik dan berpengetahuan
memadai)
Biaya lebih mahal

KONSEP DASAR METODE PRIMER :


Ada tanggung jawab dan tanggung gugat
Ada otonomi
Ada keterlibatan pasien
Ada standar asuhan
TUGAS PERAWAT PRIMER :

Menerima pasien dan mengkaji kebutuhan pasien


secara komprehensif
Membuat tujuan dan rencana keperawatan
Melaksanakan rencana yang dibuat selama dinas
Mengkoordinasikan pelayanan yang diberikan
disiplin lain maupun perawat lain
Mengevaluasi keberhasilan yang dicapai
Menyiapkan penyuluhan untuk pulang
Membuat jadwal perjanjian klinik
Mengadakan kunjungan rumah

4. Model Modular
1. Pengorganisasian pelayanan askep yang
dilakukan oleh perawat profesional untuk
sekelompok klien semenjak masuk RS sampai
pasien pulang (tanggung jawab total )
2. Perlu perawat yang berpengalaman, trampil, dan
punya kemampuan kepemimpinan.
3. Idealnya 2-3 perawat untuk 8-12 pasien.
5. Model praktik keperawatan profesional (MPKP)

Model ini gabungan dari metode tim dan metode


primer, dengan beberapa alasan :
Keperawatan primer tidak digunakan murni karena
sebagai perawat primer harus mempunyai latar
belakang S1 keperawatan
Keperawatan tim tidak digunakan murni karena
tanggung jawab asuhan keperawatan pasien
terfragmentasi pada berbagai tim, sukar
menentukan siapa yang bertanggung jawab dan
bertanggung gugat atas asuhan keperawatan yang
diberikan.
Struktur Proses
1. Jumlah tenaga Metode modifikasi
2. Jenis tenaga primer-tim
3. Standar renpra

Hubungan perawat-klien/keluarga

Berkesinambungan Tanggung jawab dan


tanggung gugat

Nilai-nilai profesional
Pemberian asuhan keperawatan dilakukan
secara berkesinambungan sehingga
memungkinkan adanya tanggung jawab dan
tanggung gugat perawat
Terdapat satu orang perawat profesional yang
disebut PP (perawat primer). Pada MPKP,
perawat primer adalah SKep/Ners.
Hubungan profesional dapat ditingkatkan
dengan profesi lain karena seorang PP
memahami kondisi pasien secara detail

Anda mungkin juga menyukai