Anda di halaman 1dari 13

HIGEIA 5 (4) (2021)

HIGEIA JOURNAL OF PUBLIC HEALTH


RESEARCH AND DEVELOPMENT
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/higeia

Health-Related Quality of Life Penderita Diabetes Melitus di Masa Pandemi


COVID-19

Dewi Aliatun Nafiah 1, Arulita Ika Fibriana 1

1
Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang , Indonesia

Info Artikel Abstrak


________________ ___________________________________________________________________
Sejarah Artikel: Health-related quality of life mengacu pada aspek kesehatan fisik, psikologis, dan sosial yang
Diterima 06 September dipengaruhi oleh pengalaman seseorang atas keyakinan, harapan, dan persepsi. Studi pendahuluan
2021 pada penderita diabetes menunjukkan bahwa 44,4% memiliki kualitas hidup rendah dan 55,6%
Disetujui Desember 2021 memiliki kualitas hidup tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang
Dipublikasikan Oktober berhubungan dengan HRQOL penderita diabetes di masa pandemi COVID-19 di Puskesmas Boja
2021 II. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan cross-sectional. Penelitian ini
________________ dilakukan pada bulan Juni sampai dengan Juli 2021. Sampel penelitian ini sebesar 67 orang. Hasil
Keywords: uji multivariabel menunjukkan bahwa variabel usia (p=0,042) dan komorbiditas (p=0,016)
HRQOL, diabetes mellitus, berhubungan dengan HRQOL penderita diabetes di masa pandemi COVID-19. Sedangkan tidak
COVID-19 ada hubungan antara jenis kelamin, status pernikahan, tingkat pendidikan, status pekerjaan,
pendapatan keluarga, durasi diabetes, komplikasi, dan ketakutan pada COVID-19 dengan
____________________
DOI: HRQOL penderita diabetes di masa pandemi COVID-19. Simpulan penelitian ini adalah terdapat
hubungan antara usia dan komorbiditas dengan HRQOL penderita diabetes di masa pandemi
https://doi.org/10.15294
COVID-19 di Puskesmas Boja II.
/higeia.v5i4.49723
____________________
Abstract
___________________________________________________________________
Health-related quality of life refers to aspects of physical, psychological, and social health that are influenced by
one's experience of beliefs, expectations, and perceptions. A preliminary study on diabetics showed that 44,4%
had a low HRQOL and 55,6% had a high HRQOL. The objective was to determine the factors associated with
HRQOL of diabetics during the COVID-19 pandemic at the Boja II Public Health Center. The research was
analytic observational with a cross-sectional design. This research was conducted from June to July 2021. The
sample of this research was 67 people. The multivariable test showed that age (p=0,042) and comorbidity
(p=0,016) were associated with the HRQOL of diabetics. Meanwhile, there was no relationship between sex,
marital status, educational level, occupational status, family income, diabetes duration, complication, and fear
of COVID-19 with HRQOL of diabetics during the COVID-19 pandemic. The conclusion was that there was a
relationship between age and comorbidity with the HRQOL of diabetics during the COVID-19 pandemic at
the Boja II PHC.

© 2021 Universitas Negeri Semarang


Alamat korespondensi:
p ISSN 1475-362846
Gedung F5 Lantai 2 FIK Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229 e ISSN 1475-222656
E-mail: dewialiatunnafiah@gmail.com

556
Dewi, A, N., Arulita, I, F. / Health-Related Quality / HIGEIA 5 (4) (2021)

PENDAHULUAN (Aschalew, 2020; Lu, 2017). Penilaian kualitas


hidup di berbagai domain membantu
Diabetes merupakan sekelompok mengidentifikasi berbagai masalah yang dapat
gangguan metabolisme yang ditandai dan mempengaruhi kehidupan sehari-hari
diidentifikasi dengan hiperglikemia tanpa masyarakat (Algahtani, 2021).
adanya pengobatan (World Health HRQOL pada penderita diabetes secara
Organization, 2019). Diabetes melitus signifikan lebih rendah dibandingkan pada
merupakan salah satu penyakit di Puskesmas orang dengan prediabetes dan toleransi glukosa
Boja II yang memiliki data fluktuatif dari tahun normal (Makrilakis, 2018). Penelitian yang
ke tahun. Prevalensi Diabetes tahun 2017 dilakukan di Puskesmas Purwosari Kota
sebesar 1,45%, kemudian menurun menjadi Surakarta menunjukkan bahwa 58,2%
0,37% pada tahun 2018 dan meningkat menjadi responden memiliki kualitas hidup yang rendah
1,56% pada tahun 2019. Berdasarkan Standar (Siwiutami, 2017). Hasil ini didukung oleh
Pelayanan Minimal Kesehatan di Puskesmas Suciana (2019) di Rumah Sakit Islam Klaten
Boja II tahun 2019, pelayanan kesehatan yang menunjukkan kualitas hidup pasien
penderita diabetes belum memenuhi target yaitu diabetes termasuk dalam kategori buruk yang
84,29% dari target 100%. terjadi pada 55,1% responden. Hal ini juga
Orang dengan kondisi medis kronis, sejalan dengan penelitian sebelumnya yang
misalnya diabetes, melaporkan skor kualitas menunjukkan bahwa penderita diabetes di
hidup yang jauh lebih rendah selama pandemi Botswana memiliki HRQOL yang relatif buruk
COVID-19. Hal ini dikarenakan orang tersebut (Rwegerera, 2018).
seringkali membutuhkan perhatian medis segera HRQOL yang buruk mempersulit pasien
karena gejala yang memburuk atau memerlukan untuk berpartisipasi aktif dalam kehidupan
perawatan lebih lanjut (Algahtani, 2021). sosial dan ekonomi, kesulitan dalam mencapai
Penderita diabetes menghadapi kesulitan dalam peran, absen dari sekolah atau pekerjaan,
aktivitas sehari-hari ketika berusaha mengubah kurang tidur, peningkatan kunjungan ke rumah
gaya hidup dan beradaptasi dengan pengobatan sakit, rawat inap, dan memburuknya kontrol
untuk mengendalikan penyakitnya. Perubahan glikemik (Muze, 2017). Penelitian sebelumnya
ini melibatkan pembatasan pola makan, menunjukkan bahwa penderita diabetes melitus
kebutuhan untuk bertemu dokter, dan merasa takut dengan keadaannya karena
penekanan pada perawatan diri, yang dapat penyakitnya membutuhkan waktu lama untuk
berdampak pada pekerjaan dan aktivitas sosial, disembuhkan dan jika penderita diabetes
berkontribusi pada penurunan kualitas hidup melitus mengalami luka maka luka tersebut
(Avila, 2020). Perubahan terkait diabetes dapat membutuhkan waktu yang lama untuk sembuh.
menyebabkan kecacatan dalam fungsi Studi pendahuluan dengan melakukan
psikologis, fisiologis, dan sosial yang wawancara kepada 9 penderita diabetes pada
menyebabkan HRQOL yang buruk (Muze, tanggal 22 Maret hingga 24 Maret 2021 terkait
2017). HRQOL pada penderita diabetes di wilayah
Health-related quality of life (HRQOL) kerja Puskesmas Boja II menunjukkan bahwa 4
mengacu pada aspek kesehatan fisik, psikologis, dari 9 orang (44,4%) mengalami kualitas hidup
dan sosial yang dipengaruhi oleh pengalaman yang buruk. 3 orang diantaranya mengatakan
seseorang terhadap keyakinan, harapan dan kualitas hidupnya sedang dan 1 orang
persepsi (Rwegerera, 2018). Health-related quality mengatakan kualitas hidupnya sangat buruk.
of life (HRQOL) diperlukan untuk menilai Penderita diabetes sering kali merasa terganggu
dampak penyakit dari sudut pandang pasien, saat melakukan aktivitas karena rasa sakit yang
efektivitas penanganan penyakit kronis terhadap ditimbulkan akibat diabetes, kualitas tidur yang
kesehatan, dan pemantauan aspek psikologis, buruk, kurang puas terhadap diri sendiri, dan
fisik, dan sosial pada kesehatan pribadi sering memiliki banyak pikiran. Selain itu, 5

557
Dewi, A, N., Arulita, I, F. / Health-Related Quality / HIGEIA 5 (4) (2021)

dari 9 orang (55,6%) memiliki kualitas hidup selanjutnya dikaitkan dengan kualitas hidup
yang baik. Penderita diabetes memiliki yang lebih rendah (Alyami, 2020). Studi
kemampuan yang cukup untuk melakukan pendahuluan menunjukkan bahwa hampir
aktivitas sehari-hari, merasa puas dengan semua penderita diabetes yaitu 8 dari 9 (88,9%)
kemampuannya dalam bekerja, puas terhadap sangat takut dengan COVID-19 dan 5 dari 9
diri sendiri, puas dengan dukungan keluarga (55,6%) takut kehilangan nyawa karena terpapar
dan teman, merasa aman di lingkungannya, dan COVID-19.
tidak pernah memiliki banyak pikiran. Beberapa hal yang membedakan
Penelitian ini diperkuat dengan hasil studi penelitian ini dengan penelitian-penelitian
pendahuluan dengan melakukan wawancara sebelumnya adalah lokasi dan waktu penelitian
kepada pemegang program Posbindu PTM berbeda dengan penelitian sebelumnya,
Puskesmas Boja II yang mengatakan bahwa penelitian dengan judul yang sama belum
kondisi yang dialami penderita diabetes pernah dilakukan di Puskesmas Boja II. Selain
menghambat kehidupan sehari-hari karena itu, terdapat variabel ketakutan pada COVID-19
mereka sering merasa lemas dan juga merasa yang belum pernah diteliti pada penelitian
cemas dengan kondisi mereka. Beberapa orang sebelumnya mengenai HRQOL pada penderita
dilaporkan memiliki komorbiditas. diabetes melitus. Tujuan penelitian ini adalah
Terdapat 4 kasus terkonfirmasi positif di untuk mengetahui faktor-faktor yang
wilayah kerja Puskesmas Boja II (diupdate pada mempengaruhi health-related quality of life
25 Maret 2021). Studi pendahuluan yang penderita diabetes melitus di masa pandemi
dilakukan dengan mewawancarai pemegang COVID-19 di Puskesmas Boja II.
program Posbindu PTM di Puskesmas Boja II
pada 16 Desember 2020 menyebutkan bahwa METODE
saat terjadi pandemi COVID-19, penderita
diabetes tetap mengikuti Posbindu PTM Pada penelitian ini menggunakan jenis
meskipun terjadi penurunan jumlah penderita penelitian observasional analitik dengan metode
diabetes yang berkunjung dibandingkan rancangan cross-sectional. Penelitian ini
sebelumnya. Banyaknya pemberitaan tentang dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Boja
COVID-19 di berbagai media membuat para II Kabupaten Kendal. Penelitian ini dilakukan
penderita diabetes merasa cemas terhadap pada bulan Juni sampai dengan Juli 2021.
COVID-19. Hal ini sejalan dengan hasil Variabel yang digunakan dalam penelitian ini
penelitian sebelumnya yang menunjukkan meliputi variabel bebas dan variabel terikat.
bahwa selain ketidakpastian yang jelas dan Variabel bebas dalam penelitian ini adalah usia,
adanya pesan seruan ketakutan melalui media jenis kelamin, status pernikahan, tingkat
massa, kecemasan terhadap masalah kesehatan pendidikan, status pekerjaan, pendapatan
dapat semakin meningkatkan rasa takut keluarga, durasi diabetes, komorbiditas,
terhadap COVID-19 (Nikopoulou, 2020). komplikasi, dan ketakutan pada COVID-19.
Terdapat banyak dampak psikologis yang Variabel terikat penelitian ini adalah health-
ditimbulkan oleh COVID-19. Salah satu ciri related quality of life penderita diabetes melitus di
khas penyakit menular dibandingkan dengan masa pandemi COVID-19.
kondisi lainnya adalah ketakutan. Ketakutan Teknik pengambilan sampel dalam
secara langsung berkaitan dengan kecepatan dan penelitian ini menggunakan non probability
medium penularannya (cepat dan tidak terlihat) sampling dengan teknik total sampling dimana
serta morbiditas dan mortalitas (Ahorsu, 2020). semua anggota populasi dijadikan sampel.
Ketakutan tertular infeksi telah berdampak pada Sampel dalam penelitian ini adalah penderita
banyak individu serta keluarga mereka (Kassim, diabetes melitus di Puskesmas Boja II pada
2020). Ketakutan akan COVID-19 berdampak bulan Januari sampai dengan Juni 2021
langsung pada kesejahteraan mental yang sebanyak 72 orang. Teknik pengambilan data

558
Dewi, A, N., Arulita, I, F. / Health-Related Quality / HIGEIA 5 (4) (2021)

yang digunakan dalam penelitian ini adalah Subjek penelitian berjumlah 72 orang.
dengan wawancara dan dokumentasi. Sebanyak 3 orang diantaranya menolak untuk
Wawancara dilakukan dengan menggunakan diteliti dan sebanyak 2 orang diantaranya sudah
lembar kuesioner kemudian dicatat. meninggal pada saat penelitian. Sehingga
Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian jumlah subjek yang benar diteliti sebanyak 67
ini berasal dari Dinas Kesehatan Kabupaten orang. Tingkat health-related quality of life dari 67
Kendal dan Puskesmas Boja II. responden terdapat sebanyak 33 orang (49,3%)
Sumber data pada penelitian ini adalah memiliki tingkat health-related quality of life
data primer dan data sekunder. Data primer rendah sedangkan 34 orang (50,7%) memiliki
diperoleh dari responden penelitian melalui tingkat health-related quality of life tinggi. Rata-
kuesioner dengan metode wawancara. rata skor HRQOL pada penelitian ini adalah
Sedangkan data sekunder dalam penelitian ini 59,34. Kualitas hidup yang buruk dapat
adalah rekapitulasi kasus diabetes melitus tahun diketahui dari penderita diabetes yang merasa
2017-2019 yang diperoleh dari Dinas Kesehatan tidak puas dengan tingkat kesehatannya, tidak
Kabupaten Kendal, data penderita diabetes puas dengan kehidupan seks dengan pasangan,
melitus di Puskesmas Boja II, kasus COVID-19 tidak puas dengan tidur mereka, dan diabetes
di Puskesmas Boja II, dan sumber lain yang mengganggu aktivitasnya karena mereka mudah
terkait dengan penelitian, seperti hasil riskesdas, merasa lelah.
buku, dan artikel jurnal. Berdasarkan hasil analisis univariat pada
Teknik analisis data yang digunakan tabel 1 dapat diketahui bahwa responden yang
adalah analisis univariat, bivariat, dan berusia ≥60 tahun sebanyak 28 orang (41,8%)
multivariabel. Analisis univariat digunakan sedangkan 39 orang (58,2%) berusia <60 tahun.
untuk mendeskripsikan variabel-variabel Sebagian besar responden berjenis kelamin
penelitian dengan menyusun tabel distribusi perempuan sebanyak 49 responden (73,1%) dan
frekuensi masing-masing variabel. Analisis 18 responden (26,9%) berjenis kelamin laki-laki.
bivariat dilakukan dengan uji chi-square. Jika Responden yang memiliki pasangan sebanyak
syarat uji chi-square tidak terpenuhi, maka 49 responden (73,1%) sedangkan sebanyak 18
menggunakan uji fisher. Analisis multivariabel responden (26,9%) tidak memiliki pasangan.
pada penelitian ini menggunakan uji regresi Responden yang memiliki tingkat pendidikan
logistik. rendah (pendidikan yang ditempuh responden
terakhir yaitu tidak pernah sekolah, tamat SD,
HASIL DAN PEMBAHASAN atau tamat SMP) sebanyak 62 responden
(92,5%) dan 5 responden (7,5%) memiliki
Puskesmas Boja II merupakan Unit tingkat pendidikan tinggi (pendidikan terakhir
Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten responden yaitu lulus SMA atau perguruan
Kendal yang bertanggungjawab tinggi). Sebagian besar responden bekerja yaitu
menyelenggarakan pembangunan kesehatan. sebanyak 41 orang (61,2%) dan sebanyak 26
Wilayah kerja Puskesmas Boja II meliputi 8 responden (38,8%) tidak bekerja. Responden
desa, yaitu: Desa Karangmanggis, Desa yang bekerja sebagai petani sebanyak 17 orang
Ngabean, Desa Kliris, Desa Pasigitan, Desa (25,37%), pedagang sebanyak 12 orang
Leban, Desa Medono, Desa Banjarejo, dan (17,91%), buruh pabrik sebanyak 2 orang
Desa Puguh. Batas wilayah kerja Puskesmas (2,99%), dan lainnya sebanyak 10 orang
Boja II adalah sebelah utara berbatasan dengan (14,92%). Sebanyak 52 responden (77,6%)
Kecamatan Kaliwungu, sebelah barat memiliki pendapatan keluarga yang rendah
berbatasan dengan Desa Tampingan, sebelah (<UMK Kendal) sedangkan 15 responden
selatan berbatasan dengan Desa Pagerwojo, (22,4%) memiliki pendapatan keluarga yang
sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan tinggi. Responden yang memiliki durasi panjang
Gunung Pati. (≥ 10 tahun) sebanyak 7 responden (10,4%)

559
Dewi, A, N., Arulita, I, F. / Health-Related Quality / HIGEIA 5 (4) (2021)

Tabel 1. Hasil Analisis Univariat


Variabel Kategori Frekuensi Persentase (%)
Health-Related Quality Of Life Rendah (< 60) 33 49,3
Tinggi (≥ 60) 34 50,7
Usia ≥ 60 tahun 28 41,8
< 60 tahun 39 58,2
Jenis Kelamin Perempuan 49 73,1
Laki-Laki 18 26,9
Status Pernikahan Tidak memiliki pasangan 18 26,9
Memiliki pasangan 49 73,1
Tingkat Pendidikan Rendah 62 92,5
Tinggi 5 7,5
Status Pekerjaan Tidak bekerja 26 38,8
Bekerja 41 61,2
Pendapatan Keluarga Rendah 52 77,6
Tinggi 15 22,4
Durasi Diabetes Durasi panjang (≥10 tahun) 7 10,4
Durasi pendek (<10 tahun) 60 89,6
Komorbiditas Ada 41 61,2
Tidak ada 26 38,8
Komplikasi Ada 3 4,5
Tidak ada 64 95,5
Ketakutan pada COVID-19 Ketakutan yang meningkat 26 38,8
Ketakutan yang normal 41 61,2

sedangkan 60 responden (89,6%) memiliki sebelumnya yang menunjukkan bahwa usia


durasi pendek (< 10 tahun). Sebanyak 41 memiliki hubungan yang signifikan dengan
responden (61,2%) memiliki komorbiditas domain fisik, psikologi dan sosial. Hal ini
sedangkan 26 responden (38,8%) tidak memiliki dikarenakan usia berhubungan dengan beberapa
komorbiditas. Responden yang memiliki perubahan pada tubuh dan meningkatkan risiko
komplikasi sebanyak 3 responden (4,5%) mengembangkan penyakit komorbiditas yang
sedangkan 64 responden (95,5%) tidak memiliki kemudian mengurangi kesejahteraan individu.
komplikasi. Berdasarkan ketakutan pada American Diabetes Association juga
COVID-19 dapat diketahui bahwa dari 67 menunjukkan bahwa proses penuaan
responden terdapat 26 responden (38,8%) menyebabkan degenerasi otot, ligamen, tulang,
memiliki ketakutan yang meningkat sedangkan sendi dan dengan diabetes dapat memperburuk
41 responden (61,2%) memiliki ketakutan yang keadaan (Aschalew, 2020). Selain itu, penderita
normal. diabetes yang lebih tua dapat mempengaruhi
Berdasarkan hasil analisis bivariat pada kemampuan untuk mengelola diabetes yang
tabel 2 antara usia dengan health-related quality of diderita dan kemampuan merawat diri mereka
life penderita diabetes melitus di masa pandemi sendiri (Kalyani, 2017; Lu, 2017). Semakin tua
COVID-19 menggunakan uji chi-square seseorang, semakin rendah tingkat kualitas
diperoleh nilai p = 0,010, bahwa ada hubungan hidup (Lu, 2017). Penderita diabetes lansia
antara usia dengan health-related quality of life biasanya memiliki lebih dari satu kondisi kronis,
penderita diabetes melitus di masa pandemi yang berarti memungkinkan mereka mengalami
COVID-19. Nilai Prevalence Ratio (PR) adalah komplikasi kognitif dan harus minum banyak
1,89 yang artinya bahwa penderita diabetes usia obat (Kien, 2021).
≥ 60 tahun memiliki risiko untuk memiliki Berdasarkan hasil penelitian hubungan
HRQOL yang rendah 1,89 kali lebih besar antara jenis kelamin dengan health-related quality
daripada penderita diabetes pada usia < 60 of life penderita diabetes melitus di masa
tahun. pandemi COVID-19 menggunakan uji chi-
Hasil ini sejalan dengan penelitian square dapat diketahui bahwa nilai p = 0,633

560
Dewi, A, N., Arulita, I, F. / Health-Related Quality / HIGEIA 5 (4) (2021)

artinya tidak ada hubungan antara jenis kelamin menunjukkan skor kualitas hidup yang buruk
dengan health-related quality of life penderita (Rodríguez-Almagro, 2018). Hasil ini
diabetes di masa pandemi COVID-19. Hal ini dikarenakan kemungkinan mendapatkan
dikarenakan penyakit diabetes memberikan dukungan sosial atau kerabat lebih baik pada
dampak yang sama baik pada perempuan responden yang memiliki pasangan (Aschalew,
maupun laki-laki. Penyakit diabetes 2020). Dukungan tersebut dapat berupa fasilitas
menyebabkan penurunan atau terganggunya dan motivasi pola hidup sehat dan informasi
produktivitas mereka untuk bekerja dan terkait diabetes (Retnowati, 2015). Sedangkan
beraktivitas. Selain itu, baik laki-laki maupun hasil penelitian lain menunjukkan bahwa
perempuan, mereka merasa tidak puas dengan penderita diabetes yang masih muda dan belum
hubungan seksual mereka. menikah mungkin memiliki status paling aktif
Pada penelitian Hasina (2014) dan sehat yang mengarah ke skor tinggi (Lu,
menggunakan kuesioner SF-36 juga 2017).
menyebutkan bahwa tidak ada perbedaan yang Berdasarkan hasil penelitian hubungan
signifikan pada variabel jenis kelamin laki-laki antara tingkat pendidikan dengan health-related
dan perempuan. Selain itu, Sormin (2019) juga quality of life penderita diabetes melitus di masa
menunjukkan hal yang sama. Hasil ini berbeda pandemi COVID-19 menggunakan uji fisher
dengan penelitian sebelumnya yang diperoleh nilai p = 1,000 artinya tidak ada
menjelaskan bahwa jenis kelamin perempuan hubungan antara tingkat pendidikan dengan
merupakan salah satu determinan yang health-related quality of life penderita diabetes di
signifikan pada kualitas hidup yang buruk. masa pandemi COVID-19. Hal tersebut sesuai
Perempuan dilaporkan memiliki dampak dengan penelitian Hasina (2014) menggunakan
diabetes yang jauh lebih tinggi pada kehidupan kuesioner SF-36 yang menunjukkan bahwa
sehari-hari dan juga mengungkapkan lebih tingkat pendidikan tidak memiliki perbedaan
banyak kekhawatiran terkait diabetes daripada signifikan terhadap kualitas hidup diabetes tipe
laki-laki (Rodríguez-Almagro, 2018). Selain itu, 2 pada usia lanjut. Hasil yang sama juga
perempuan lebih cenderung mengalami depresi ditunjukkan pada penelitian sebelumnya bahwa
atau kecemasan (Lu, 2017). tingkat pendidikan tidak berhubungan dengan
Berdasarkan hasil penelitian hubungan kualitas hidup (Rantung, 2015).
antara status pernikahan dengan health-related Pendidikan merupakan faktor penting
quality of life penderita diabetes melitus di masa dalam memahami manajemen perawatan diri
pandemi COVID-19 menggunakan uji chi- dan persepsi harga diri. Responden yang
square diperoleh nilai p = 0,239 artinya tidak memiliki tingkat pendidikan yang tinggi dapat
ada hubungan antara status pernikahan dengan dengan mudah membaca dan memahami
health-related quality of life penderita diabetes di dampak diabetes dan hal ini dapat
masa pandemi COVID-19. Hal ini dikarenakan meningkatkan kesadaran yang lebih baik
baik penderita diabetes yang memiliki pasangan mengenai penyakit, seperti komplikasi
maupun tidak memiliki pasangan merasa puas (Aschalew, 2020). Selain itu, kurangnya
terhadap dukungan keluarga atau teman dan pengetahuan dapat menjauhkan mereka dari
juga merasa puas terhadap hubungan mereka pelayanan kesehatan yang layak (Lu, 2017).
dengan orang lain meskipun pandemi COVID- Sedangkan tingkat pendidikan yang lebih tinggi
19. Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya memberikan penderita diabetes dengan
yang menyebutkan bahwa status pernikahan peningkatan kapasitas fungsional, pemahaman
tidak menunjukkan hasil yang signifikan yang lebih baik tentang penyakit ini,
(Javanbakht, 2012). pengaruhnya terhadap mereka, dan akan
Hal ini berbeda dengan hasil penelitian mendapatkan perawatan terbaik yang mereka
sebelumnya yang menyebutkan bahwa mampu (Rodríguez-Almagro, 2018; Javanbakht,
responden yang tidak memiliki pasangan 2012). Selain itu, penderita diabetes dengan

561
Dewi, A, N., Arulita, I, F. / Health-Related Quality / HIGEIA 5 (4) (2021)

tingkat pendidikan yang tinggi memiliki rendah. Ibu rumah tangga Indonesia memiliki
kemauan terhadap kondisinya dan berhubungan tanggung jawab mengurus keluarga dan
positif dengan pengobatannya (Restinia, 2016). pekerjaan rumah, sehingga dengan memiliki
Pada penelitian yang dilakukan, baik penderita penyakit diabetes tipe 2 menjadi beban ekstra
diabetes yang memiliki tingkat pendidikan dalam memenuhi tugas tersebut. Selain itu, ibu
tinggi maupun rendah, tidak mempengaruhi rumah tangga rentan mengalami nyeri atau
responden untuk mengontrol kondisinya, seperti ketidaknyamanan dan kecemasan atau depresi
patuh minum obat. terkait dengan diabetes tipe 2 (Arifin, 2019).
Berdasarkan hasil penelitian hubungan Berdasarkan hasil penelitian hubungan
antara status pekerjaan dengan health-related antara pendapatan keluarga dengan health-related
quality of life penderita diabetes melitus di masa quality of life penderita diabetes melitus di masa
pandemi COVID-19 menggunakan uji chi- pandemi COVID-19 menggunakan uji chi-
square diperoleh nilai p = 0,035 artinya ada square diperoleh nilai p = 0,345 artinya tidak
hubungan antara status pekerjaan dengan health- ada hubungan antara pendapatan keluarga
related quality of life penderita diabetes melitus di dengan health-related quality of life penderita
masa pandemi COVID-19. Nilai PR = 1,68 diabetes di masa pandemi COVID-19. Sebagian
artinya penderita diabetes yang tidak bekerja besar responden sebanyak 52 orang (77,6%)
memiliki risiko untuk memiliki HRQOL yang berpenghasilan di bawah UMK Kendal yaitu
rendah 1,68 kali lebih besar daripada penderita Rp.2.335.735. Hal ini disebabkan karena banyak
diabetes yang bekerja. Sedangkan pada hasil penderita diabetes yang bekerja sebagai petani.
analisis multivariabel menunjukkan bahwa Walaupun demikian, responden tetap bisa
variabel status pekerjaan tidak berpengaruh, memenuhi kebutuhan sehari-hari dan puas
sehingga hipotesis variabel status pekerjaan dengan akses pada layanan kesehatan karena
tidak terbukti berhubungan dengan HRQOL jarak yang masih dapat dijangkau, sehingga
penderita diabetes. Tidak adanya pengaruh pada tidak mengeluarkan biaya transportasi yang
analisis multivariabel dikarenakan ada pengaruh tinggi. Dalam hal ini menunjukkan bahwa
yang lebih kuat dari variabel lain. pendapatan keluarga tidak terdapat hubungan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan HRQOL penderita diabetes di masa
penderita diabetes banyak yang tidak pandemi COVID-19. Hasil ini sesuai dengan
bekerja/IRT sebanyak 26 orang (38,81%), penelitian sebelumnya yang menjelaskan bahwa
sebagai petani sebanyak 17 orang (25,37%), penghasilan tidak berhubungan dengan kualitas
pedagang sebanyak 12 orang (17,91%), buruh hidup penderita diabetes. Responden yang
pabrik sebanyak 2 orang (2,99%), dan lainnya berpenghasilan rendah dapat melakukan
sebanyak 10 orang (14,92%). Hasil ini mungkin pemantauan kadar glukosa darah menggunakan
karena status pekerjaan tidak selalu jaminan kesehatan (Rantung, 2015). Hal yang
mencerminkan status keuangan, sehingga status berbeda diungkapkan oleh Retnowati (2015)
pekerjaan mungkin tidak memiliki dampak yang bahwa penderita diabetes yang memiliki
signifikan pada HRQOL (Daya, 2016). Selain penghasilan rendah membatasi mereka dalam
itu, meskipun penderita diabetes tidak mendapatkan pengobatan yang lebih baik dan
bekerja/IRT, mereka bergantung kepada akses informasi terkait diabetes.
anggota keluarga yang lain. Hal ini berbeda Berdasarkan hasil penelitian hubungan
dengan penelitian sebelumnya yang antara durasi diabetes dengan health-related
menjelaskan bahwa status pekerjaan memiliki quality of life penderita diabetes melitus di masa
hubungan yang signifikan dengan domain fisik pandemi COVID-19 menggunakan uji fisher
(Aschalew, 2020). Penelitian sebelumnya yang diperoleh nilai p = 0,427 artinya tidak ada
dilakukan di Indonesia menjelaskan bahwa hubungan antara durasi diabetes dengan health-
menjadi ibu rumah tangga secara signifikan related quality of life penderita diabetes di masa
berkaitan dengan indeks EQ-5D yang lebih pandemi COVID-19. Hampir semua penderita

562
Dewi, A, N., Arulita, I, F. / Health-Related Quality / HIGEIA 5 (4) (2021)

diabetes pada penelitian yang dilakukan diabetes tidak dengan komorbiditas. Dari hasil
memiliki durasi diabetes < 10 tahun sebanyak wawancara yang dilakukan, diketahui bahwa
60 orang (89,6%). 2 orang (3,3%) diantaranya komorbiditas paling banyak pada penderita
memiliki komplikasi. Hasil penelitian juga diabetes adalah hipertensi.
menunjukkan bahwa HRQOL penderita Hal ini dapat disebabkan karena
diabetes dengan durasi < 10 tahun memiliki komorbiditas merupakan tantangan lain yang
HRQOL rendah lebih besar dibandingkan dapat membuat pasien khawatir (Feyisa, 2020).
dengan durasi ≥ 10 tahun. Selain itu, adanya komorbiditas merupakan
Hal ini sesuai dengan penelitian prediksi kontrol diabetes yang buruk, beban
sebelumnya bahwa lama menderita diabetes sosial yang lebih tinggi, dan fungsi seksual yang
tidak signifikan terhadap kualitas hidup. Durasi lebih buruk (Mngomezulu, 2015). Hasil ini
diabetes yang panjang namun disertai sesuai dengan penelitian sebelumnya yang
kepatuhan dan terhindar dari komplikasi dapat menunjukkan bahwa responden yang tidak
memiliki kualitas hidup baik. Sebaliknya, jika memiliki komorbiditas memiliki skor yang lebih
penderita memiliki durasi pendek dan disertai baik daripada responden dengan komorbiditas
komplikasi akan berdampak pada kualitas hidup (Prajapati, 2017). Hal ini juga didukung oleh
yang buruk (Salcha, 2015). Kepatuhan minum penelitian Adeniyi (2015) bahwa adanya
obat dikarenakan adanya kesadaran dan komorbiditas berhubungan dengan kualitas
perilaku yang baik dalam menjaga kesehatannya hidup yang rendah. Komorbiditas memiliki
(Ningrum, 2020). Selain itu, penelitian Hasina hubungan yang signifikan dengan domain fisik
(2014) menunjukkan bahwa tidak ada (Aschalew, 2020). Berdasarkan hasil
perbedaan yang signifikan antara durasi diabetes wawancara, penderita diabetes menjelaskan
dengan kualitas hidup. Durasi diabetes tidak bahwa aktivitas mereka seringkali terganggu
selalu berhubungan dengan kontrol yang baik, akibat dampak yang dirasakan, kurang puas
pengalaman pengobatan atau tingkat dengan tidur mereka, dan tidak puas dengan
komplikasi, sehingga belum tentu berdampak kemampuan mereka dalam beraktivitas maupun
pada kualitas hidup (Daya, 2016). Selain itu, bekerja.
penelitian Rantung (2015) menjelaskan bahwa Berdasarkan hasil penelitian hubungan
tidak ada hubungan antara lama menderita antara komplikasi dengan health-related quality of
diabetes dengan kualitas hidup. Penurunan life penderita diabetes melitus di masa pandemi
HRQOL penderita diabetes dengan durasi COVID-19 menggunakan uji fisher diperoleh
panjang mungkin berkaitan dengan adanya nilai p = 0,614 artinya tidak ada hubungan
penurunan energi, vitalitas, hubungan sosial, antara komplikasi dengan health-related quality of
kemungkinan komplikasi diabetes jangka life penderita diabetes di masa pandemi COVID-
panjang, dan mengakibatkan peningkatan dan 19. Pada penelitian ini, hanya 3 orang (4,5%)
kompleksifitas regimen pengobatan (Sepúlveda, yang memiliki komplikasi diabetes. Komplikasi
2015). pada penderita diabetes yaitu penyakit jantung,
Berdasarkan hasil penelitian hubungan ulkus diabetikum, dan amputasi kaki.
antara komorbiditas dengan health-related quality Hasil penelitian ini sesuai dengan
of life penderita diabetes melitus di masa penelitian Salcha (2015) bahwa komplikasi tidak
pandemi COVID-19 menggunakan uji chi- berhubungan secara statistik dengan kualitas
square diperoleh nilai p = 0,004 artinya ada hidup penderita diabetes tipe 2. Penelitian
hubungan antara komorbiditas dengan health- tersebut menyebutkan bahwa persentase
related quality of life penderita diabetes melitus di penderita diabetes dengan komplikasi yang
masa pandemi COVID-19. Nilai PR = 2,36 memiliki kualitas hidup buruk hampir sama
artinya penderita diabetes dengan komorbiditas dengan yang memiliki kualitas hidup baik. Hasil
memiliki risiko untuk memiliki HRQOL yang penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian
rendah 2,36 kali lebih besar daripada penderita sebelumnya bahwa komplikasi terkait diabetes

563
Dewi, A, N., Arulita, I, F. / Health-Related Quality / HIGEIA 5 (4) (2021)

Tabel 2. Hasil Analisis Bivariat


Health-Related Quality Of Life
PR Nilai
Variabel Kategori Rendah Tinggi
(95% CI) p
n % n %
1,89
Usia ≥ 60 tahun 19 67,9 9 32,1 0,010
(1,16-3,09)
< 60 tahun 14 35,9 25 64,1
1,15
Jenis Kelamin Perempuan 25 51,0 24 49,0 0,633
(0,64-2,06)
Laki-Laki 8 44,4 10 55,6
Tidak memiliki 1,36
Status Pernikahan 11 61,1 7 38,9 0,239
pasangan (0,84-2,20)
Memiliki pasangan 22 44,9 27 55,1
1,25
Tingkat Pendidikan Rendah 31 50 31 50 1,000
(0,42-3,76)
Tinggi 2 40 3 60
1,68
Status Pekerjaan Tidak bekerja 17 65,4 9 34,6 0,035
(1,04-2,69)
Bekerja 16 39 25 61
0,77
Pendapatan Keluarga Rendah 24 46,2 28 53,8 0,345
(0,46-1,28)
Tinggi 9 60 6 40
Durasi panjang 0,55
Durasi Diabetes 2 28,6 5 71,4 0,427
(≥10 tahun) (0,17-1,83)
Durasi pendek
31 51,7 29 48,3
(<10 tahun)
2,36
Komorbiditas Ada 26 63,4 15 36,6 0,004
(1,20-4,62)
Tidak ada 7 26,9 19 73,1
1,38
Komplikasi Ada 2 66,7 1 33,3 0,614
(0,6-3,19)
Tidak ada 31 48,4 33 51,6
Ketakutan pada Ketakutan yang 1,16
14 53,8 12 46,2 0,549
COVID-19 meningkat (0,72-1,89)
Ketakutan yang
19 46,3 22 53,7
normal

memiliki hubungan yang signifikan dengan health-related quality of life penderita diabetes
domain fisik, sosial, dan lingkungan (Aschalew, melitus di masa pandemi COVID-19
2020). Komplikasi vaskular berkontribusi menggunakan uji chi-square diperoleh nilai p =
terhadap penurunan HRQOL pada penderita 0,549 artinya tidak ada hubungan antara
diabetes (Makrilakis, 2018). Komplikasi ketakutan pada COVID-19 dengan health-related
diabetes memiliki potensi untuk meningkatkan quality of life penderita diabetes di masa pandemi
beban kesehatan dan finansial, akibatnya COVID-19. Berdasarkan hasil wawancara,
pengobatan pasien membutuhkan program sebanyak 26 orang (38,8%) memiliki ketakutan
intervensi komprehensif untuk meningkatkan yang meningkat terhadap COVID-19. Hal ini
status kesehatan dan kualitas hidup pasien dikarenakan meningkatnya kasus COVID-19 di
(Kien, 2021). Adanya komplikasi pada sekitar mereka pada saat penelitian dan adanya
penderita diabetes akan berdampak pada rasa takut kehilangan hidup akibat terpapar
penurunan kualitas hidup penderita diabetes COVID-19. Meskipun demikian, sebagian besar
karena kondisi yang semakin parah (Siwiutami, mereka memiliki ketakutan yang normal.
2017). Hal ini berbeda dengan penelitian Choi
Berdasarkan hasil penelitian hubungan (2021) yang dilakukan di Hong Kong berbasis
antara ketakutan pada COVID-19 dengan komunitas bahwa ketakutan akan infeksi

564
Dewi, A, N., Arulita, I, F. / Health-Related Quality / HIGEIA 5 (4) (2021)

Tabel 3. Hasil Analisis Regresi Logistik

Variabel Bebas B Wald Sig Exp (B) 95% CI


Usia 1,119 4,119 0,042 3,06 1,04 - 9,03
Komorbiditas 1,371 5,841 0,016 3,94 1,3 - 11,98
Constant -1,352 7,432 0,006

berhubungan dengan HRQOL yang lebih Nilai PR variabel usia adalah 3,06, artinya
buruk. Hal ini dikarenakan adanya imbauan setelah mengontrol variabel lain, penderita
untuk mengurangi kontak sosial dan menjaga diabetes yang berusia ≥ 60 tahun berisiko 3,06
jarak dapat mengganggu hubungan sosial, self- kali lebih besar memiliki HRQOL rendah
diagnosed yang akan meningkatkan tingkat stress dibandingkan penderita diabetes yang berusia <
yang kemudian mempengaruhi kesehatan fisik 60 tahun. Nilai PR variabel komorbiditas adalah
dan psikologis, paparan media sosial yang lebih 3,94, artinya setelah mengontrol variabel lain,
tinggi selama COVID-19 yang dapat penderita diabetes yang memiliki komorbiditas
meningkatkan kecemasan, dan hampir setengah berisiko 3,94 kali lebih besar memiliki HRQOL
dari responden takut kehilangan pekerjaan. rendah dibandingkan penderita diabetes yang
Hasil ini berbeda dengan penelitian tidak memiliki komorbiditas.
sebelumnya dikarenakan kondisi yang berbeda. Dari kedua variabel tersebut, variabel
Pada penelitian yang dilakukan, penderita yang memiliki kontribusi terkuat untuk
diabetes merasa pasrah dengan situasi pandemi menduga HRQOL rendah pada penderita
COVID-19 dan merasa sudah terbiasa dengan diabetes adalah komorbiditas. Hal ini
situasi saat ini. Responden melaporkan bahwa disebabkan karena variabel komorbiditas
mereka mempunyai kemampuan yang baik memiliki nilai p yang paling kecil (0,016) atau
dalam bergaul dan merasa puas terhadap nilai Wald yang paling besar (5,841).
hubungan dengan orang lain meskipun adanya Probabilitas penderita diabetes memiliki
kebijakan PPKM saat penelitian. Mereka juga HRQOL rendah apabila penderita diabetes
mengatakan bahwa mereka tidak bepergian melitus berusia ≥ 60 tahun dan memiliki
untuk rekreasi selama satu bulan terakhir. komorbiditas yaitu sebesar 76%.
Beberapa responden mengaku mereka jarang
melihat berita tentang COVID-19 sehingga PENUTUP
dapat mengurangi tingkat kekhawatiran mereka.
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa Berdasarkan hasil penelitian dapat
penderita diabetes mengalami peningkatan disimpulkan bahwa variabel yang
ketakutan terkait COVID-19 dibandingkan mempengaruhi health-related quality of life
dengan kontrol. Dalam pandemi saat ini, hal ini penderita diabetes melitus di masa pandemi
dapat diartikan sebagai respons emosional COVID-19 di Puskesmas Boja II adalah usia
fungsional dan mungkin mengarah pada dan komorbiditas (nilai p < 0,05), sedangkan
kebutuhan akan rasa aman, yang tercermin tidak ada hubungan antara jenis kelamin, status
dalam peningkatan perilaku keselamatan, p e r n ik a h a n , tin gk a t p e n didik a n , sta tu s
seperti peningkatan kebersihan tangan. pekerjaan, pendapatan keluarga, durasi diabetes,
Ketakutan yang meningkat juga dapat dilihat komplikasi, dan ketakutan pada COVID-19
sebagai fungsi peringatan dan dapat digunakan dengan HRQOL penderita diabetes di masa
sebagai persiapan perilaku atau kepatuhan pandemi COVID-19 (nilai p > 0,05). Variabel
(Musche, 2021). yang me mil ik i k on trib usi terkua t u ntuk
Berdasarkan hasil analisis multivariabel menduga HRQOL rendah pada penderita
menggunakan regresi logistik dapat diketahui diabetes adalah komorbiditas. Probabilitas
bahwa variabel usia dan komorbiditas memiliki penderita diabetes melitus berusia ≥ 60 tahun
nilai p berturut-turut adalah 0,042 dan 0,016. dan memiliki komorbiditas untuk memiliki

565
Dewi, A, N., Arulita, I, F. / Health-Related Quality / HIGEIA 5 (4) (2021)

HRQOL rendah yaitu sebesar 76%. 5D. Quality of Life Research, 28(5): 1179–
Kelemahan penelitian ini yaitu pada 1190.
penelitian ini dilakukan pada penderita diabetes Aschalew, A. Y., Yitayal, M., & Minyihun, A. 2020.
Health-Related Quality Of Life and
melitus tanpa mempertimbangkan tipe diabetes
Associated Factors Among Patients with
karena adanya keterbatasan data, adanya self-
Diabetes Mellitus at The University of
reported variabel klinis yang mungkin tidak Gondar Referral Hospital. Health and Quality
reliabel, seperti variabel durasi diabetes dan of Life Outcomes, 18(1): 1–8.
komorbiditas, dan pada penelitian ini tidak Avila, C. C., Lima, M. G., & Barros, M. B. de A.
ditambahkan variabel perancu. Sehingga 2020. Influence of Diabetes Complications
peneliti selanjutnya diharapkan dapat and Limitations on Health-Related Quality Of
menambahkan variabel lain terkait faktor-faktor Life: A Study in A Southeastern Brazilian
yang berhubungan dengan HRQOL pada City. Quality of Life Research, 29(2): 473–
482.
penderita diabetes dan dapat
Choi, E. P. H., Hui, B. P. H., Wan, E. Y. F., Kwok,
mempertimbangkan kelemahan pada penelitian
J. Y. Y., Tam, T. H. L., & Wu, C. 2021.
ini sehingga hal tersebut dapat dihindari pada COVID-19 and Health-Related Quality Of
penelitian selanjutnya. Life: A Community-Based Online Survey in
Hong Kong. International Journal of
DAFTAR PUSTAKA Environmental Research and Public Health,
18(6): 1–12.
Adeniyi, A. F., Ogwumike, O. O., Oguntola, D. A., Daya, R., Bayat, Z., & Raal, F. J. 2016. Effects of
& Adeleye, J. O . 2015 . Interrelationship Diabetes Mellitus on Health-Related Quality
among Physical Activity, Quality Of Life, Of Life at A Tertiary Hospital In South
Clinical and Sociodemographic Africa: A Cross-Sectional Study. South
Characteristics in A Sample of Nigerian African Medical Journal, 106(9): 918–928.
Patients with Type 2 Diabetes . AJPARS, Feyisa, B. R., Yilma, M. T., & Tolessa, B. E. 2020.
7(1&2) : 12–18. Predictors of Health-Related Quality of Life
Ahorsu, D. K., Lin, C., Imani, V., Saffari, M., among Patients with Diabetes on Follow-up
Griffiths, M. D., & Pakpour, A. H . 2020 . at Nekemte Specialised Hospital, Western
The Fear of COVID-19 Scale : Development Ethiopia: A Cross-Sectional Study. BMJ
and Initial Validation . International Journal Open, 10(7): 1–8.
of Mental Health and Addiction : 1–9. Hasina, R., Probosuseno, & Wiedyaningsih, C. 2014.
Algahtani, F. D., Hassan, S. U. N., Alsaif, B., & Hubungan Tingkat Kepatuhan, Kepuasan
Zrieq, R . 2021 . Assessment of The Quality of Terapi dengan Kualitas Hidup Pasien Usia
Life during COVID-19 Pandemic : A Cross- Lanjut Diabetes Melitus Tipe 2. Jurnal
Sectional Survey from The Kingdom of Saudi Manajemen Dan Pelayanan Farmasi (Journal
Arabia . International Journal of of Management and Pharmacy Practice), 4(4):
Environmental Research and Public Health, 251–256.
18(3) : 1–12. Javanbakht, M., Abolhasani, F., Mashayekhi, A.,
Alyami, M., de Albuquerque, J., Krägeloh, C., Baradaran, H. R., & Noudeh, Y. J. 2012.
Alyami, H., & Henning, M. 2020. Effects of Health Related Quality of Life in Patients
Fear of COVID-19 on Mental Well-Being and with Type 2 Diabetes Mellitus in Iran : A
Quality of Life among Saudi Adults: A Path National Survey. PLoS ONE, 7(8): 1–9.
Analysis. Saudi Journal of Medicine and Kalyani, R. R., Golden, S. H., & Cefalu, W. T. 2017.
Medical Sciences, 9(1): 24–30. Diabetes and Aging: Unique Considerations
Arifin, B., Idrus, L. R., Asselt, A. D. I. Van, Purba, and Goals of Care. Diabetes Care, 40(4): 440–
F. D., Perwitasari, D. A., Thobari, J. A., Cao, 443.
Q., Krabbe, P. F. M., & Postma, M. J. 2019. Kassim, M. A. M., Ayu, F., Kamu, A., Pang, N. T.
Health-Related Quality Of Life in Indonesian P., Ho, C. M., Algristian, H., Sahri, M.,
Type 2 Diabetes Mellitus Outpatients Hambali, N. L., & Omar, A. 2020.
Measured with The Bahasa Version of EQ- Indonesian Version of the Fear of COVID-19

566
Dewi, A, N., Arulita, I, F. / Health-Related Quality / HIGEIA 5 (4) (2021)

Scale: Validity and Reliability. Borneo Rantung, J., Yetti, K., & Herawati, T. 2015.
Epidemiology Journal, 1(2): 124–135. Hubungan Self-Care Dengan Kualitas Hidup
Lu, Y., Wang, N., Chen, Y., Nie, X., Li, Q., Han, B., Pasien diabetes melitus (DM) di Persatuan
Chen, Y., Xia, F., Cang, Z., Lu, M., Meng, Diabetes Indonesia (Persadia) Cabang
Y., & Lu, Y. 2017. Health-Related Quality Of Cimahi. Jurnal Skolastik Keperawatan, 1(1):
Life In Type-2 Diabetes Patients : A Cross- 38–51.
Sectional Study in East China. BMC Restinia, M., Anggriani, Y., Meryta, A., &
Endocrine Disorders, 17(38): 1–7. Kusumaeni, T. 2016. Sociodemographic
Makrilakis, K., Liatis, S., Tsiakou, A., Stathi, C., Characteristic and Health Related Quality of
Papachristoforou, E., Perrea, D., Life in Outpatients of Type 2 Diabetes
Katsilambros, N., Kontodimopoulos, N., & Mellitus under JKN. Jurnal Sains Farmasi &
Niakas, D. 2018. Comparison of Health- Klinis, 3(1): 91–98.
Related Quality Of Life (HRQOL) among Retnowati, N., & Satyabakti, P. 2015. Hubungan
Patients with Pre-Diabetes, Diabetes and Dukungan Keluarga dengan Kualitas Hidup
Normal Glucose Tolerance, Using the 15D- Penderita Diabetes Melitus di Puskesmas
HRQOL questionnaire in Greece : The Tanah Kalikedinding. Jurnal Berkala
DEPLAN Study. BMC Endocrine Disorders, Epidemiologi, 3(1): 57–68.
18(1): 1–10. Rodríguez-Almagro, J., García-Manzanares, Á.,
Mngomezulu, N., & Yang, C. 2015. Quality Of Life Lucendo, A. J., & Hernández-Martínez, A.
and Its Correlates in Diabetic Outpatients in 2018. Health-Related Quality Of Life in
Swaziland. Int Health, 7(6): 464–471. Diabetes Mellitus and Its Social,
Musche, V., Kohler, H., Bäuerle, A., Schweda, A., Demographic and Clinical Determinants: A
Weismüller, B., Fink, M., Schadendorf, T., Nationwide Cross-Sectional Survey. Journal
Robitzsch, A., Dörrie, N., Tan, S., Teufel, M., of Clinical Nursing, 27(21–22): 4212–4223.
& Skoda, E. 2021. COVID-19-Related Fear, Rwegerera, G. M., Moshomo, T., Gaenamong, M.,
Risk Perception, and Safety Behavior in Oyewo, T. A., Gollakota, S., Rivera, Y. P.,
Individuals with Diabetes Venja. Healthcare, Masaka, A., Godman, B., Shimwela, M., &
9(4): 1–10. Habte, D. 2018. Health-Related Quality Of
Muze, M., Hailu, E., Woldemichael, K., & Fekecha, Life and Associated Factors among Patients
B. 2017. Health Related Quality of Life and With Diabetes Mellitus In Botswana.
its Associated Factors among Diabetic Alexandria Journal of Medicine, 54(2): 111–
Patients Attending Diabetes Clinic in Jimma 118.
University Teaching Hospital, Ethiopia, 2014. Salcha, M. A. 2015. Analisis Kualitas Hidup Pasien
Journal of Diabetes & Metabolism, 8(7): 1–5. Diabetes Melitus Tipe 2 di RSUD Labuang
Nikopoulou, V. A., Holeva, V., Parlapani, E., Baji dan RS Ibnu Sina Kota Makassar Tahun
Karamouzi, P., Voitsidis, P., Porfyri, G. N., 2015. Tesis. Makassar: Universitas
Blekas, A., Papigkioti, K., Patsiala, S., & Hasanuddin.
Diakogiannis, I. 2020. Mental Health Sepúlveda, E., Poínhos, R., Constante, M., Pais-
Screening for COVID-19: a Proposed Cutoff ribeiro, J., Freitas, P., & Carvalho, D. 2015.
Score for the Greek Version of the Fear of Health-Related Quality Of Life in Type 1 and
COVID-19 Scale (FCV-19S). International Type 2 Diabetic Patients in A Portuguese
Journal of Mental Health and Addiction. Central Public Hospital. Diabetes, Metabolic
Ningrum, D. K. 2020. Kepatuhan Minum Obat pada Syndrome and Obesity: Targets and Therapy,
Penderita Diabetes Melitus Tipe II. HIGEIA 8: 219–226.
(Journal of Public Health Research and Siwiutami, F. 2017. Gambaran Kualitas Hidup pada
Development), 4(3): 492–505. Penyandang Diabetes Melitus di Wilayah
Prajapati, V. B., Blake, R., Acharya, L. D., & Puskesmas Purwosari Surakarta. Skripsi.
Seshadri, S. 2017. Assessment of quality Of Surakarta: Universitas Muhammadiyah
Life In Type II Diabetic Patients Using The Surakarta.
Modified Diabetes Quality Of Life (MDQoL)- Sormin, M. H., & Tenrilemba, F. 2019. Analisis
17 Questionnaire. Brazilian Journal of Faktor yang Berhubungan Dengan Kualitas
Pharmaceutical Sciences, 53(4): 1–9. Hidup Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di
UPTD Puskesmas Tunggakjati Kecamatan

567
Dewi, A, N., Arulita, I, F. / Health-Related Quality / HIGEIA 5 (4) (2021)

Karawang Barat Tahun 2019. JUKMAS: Associated Factors among Patients with Type
Jurnal Kesehatan Masyarakat, 3(2): 120–146. II Diabetes Mellitus: A Study in The Family
Suciana, F., Daryani, Marwanti, & Arifianto, D. Medicine Center (FMC) of Agricultural
2019. Penatalaksanaan 5 Pilar Pengendalian General Hospital in Hanoi, Vietnam. Health
DM terhadap Kualitas Hidup Pasien DM Psychology Open, 8(1): 1–9.
Tipe 2. Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah World Health Organization. 2019. Classification of
STIKES Kendal, 9(4): 311–318. Diabetes Mellitus 2019. Geneva: World
Kien, N. T., Hoa, N. P., Duc, D. M., Wens, J. 2021. Health Organization.
Health-Related Quality Of Life and

568

Anda mungkin juga menyukai