Isbat Uzzin N
21 Manajemen Ruang Lingkup
Setiap proyek pasti memiliki obyektif yang ingin dicapai.
Obyektif tersebut dapat berupa produk yang memiliki fitur,
fungsionalitas, atau spesifikasi tertentu atau pelaksanaan
terhadap sejumlah aktivitas tertentu.
manajemen ruang lingkup di dalam proyek yang terdiri dari
Initiation, Scope Planning, Scope Definition, Scope
Verification, dan Scope Change Control
Ruang lingkup proyek dapat dinyatakan dalam kata-kata
seperti yang sering didapatkan pada dokumen Term Of
Reference (TOR) atau Request For Proposal (RFP) maupun
diagram/gambar
22 Manajemen Waktu
Setiap proyek memiliki target waktu yang harus
dicapai, dimana pada saat tersebut output yang
diharapkan dapat diperoleh oleh sponsor yang
membiayainya. Menurut PMBOK, manajemen
waktu mencakup Activity Definition, Activity
Sequencing, Activity Duration Estimating, Schedule
Development, dan Schedule Control
Manajemen Waktu
23
sbat Uzzin N
24 Manajemen Waktu
Untuk dapat memperkirakan durasi pengerjaan sebuah proyek, biasanya
didefinisikan terlebih dahulu langkah-langkah atau task apa saja yang
harus dilakukan.
Kemudian terhadap masing-masing langkah tersebut diperkirakan berapa
lama durasi waktu yang diperlukan secara wajar, dengan melihat
keterbatasan sumber daya yang dimiliki.
Setelah itu barulah ditentukan interdependensi atau hubungan keterkaitan
di antaranya, untuk melihat langkah-langkah mana saja yang harus
dilakukan lebih dahulu, mana saja yang dapat dilakukan secara simultan,
mana saja yang harus menunggu tersedianya input tertentu, dan lain
sebagainya.
Berbagai teknik seperti Network Diagram, Gantt Chart, PERT, dan lain-
lain dapat dipergunakan untuk membantu melakukan pengelolaan
terhadap waktu pengerjaan proyek tersebut
Manajemen Waktu
25
Manajemen Waktu
26
Isbat Uzzin N
Manajemen Waktu
27
Manajemen Waktu
28
29 Manajemen Biaya
Alokasi terhadap sejumlah sumber daya pada proyek
akan bermuara pada kebutuhan uang atau biaya.
Oleh karena itulah di dalam setiap proyek perlu
direncanakan anggaran yang dibutuhkan dan
pengawasan alokasi biaya tersebut dalam
pelaksanaannya.
Manajemen biaya terdiri dari Resource Planning,
Cost Estimating, Cost Budgeting, dan Cost Control
Manajemen Biaya
30
31 Manajemen Biaya
Sering pula terkait dengan aktivitas ini adalah
keinginan dari pihak sponsor untuk mengetahui
analisa biaya-manfaat atau cost-benefit analysis
terhadap proyek yang akan dikerjakan, untuk
menjamin bahwa uang yang dikeluarkan sepadan
dengan manfaat atau value yang diperoleh dari hasil
proyek.
Seperti halnya dalam mengelola waktu, sejumlah
teori dan konsep dapat dipergunakan untuk
membantu praktisi proyek dalam melakukan
pengelolaan terhadap aspek biaya ini
Manajemen Biaya
32
33 Manajemen Kualitas
Para pemrakarsa proyek jelas membutuhkan hasil keluaran atau proyek
dengan target kualitas tertentu, disamping target ruang lingkup, biaya,
durasi, dan spesifikasi yang diinginkan. Oleh karena itu, para praktisi
proyek harus benar-benar memperhatikan aspek kualitas, yang terdiri dari
perencanaan (Quality Planning), asuransi (Quality Assurance), dan
control (Quality Control)
Kualitas yang dimaksud di sini biasanya memiliki hubungan keterkaitan
yang sangat erat dengan sejumlah standar internasional, seperti contohnya
adalah memenuhi ISO sebagai panduan sistem manajemen mutu
(misalnya dalam pembuatan aplikasi diperhatikan kaidah baku software
engineering yang memenuhi software quality assurance).
Dalam berbagai konteks, kualitas kerap pula diartikan sebagai totalitas
ekspektasi yang diharapkan oleh pemrakarsa atau sponsor proyek; dalam
arti kata mereka yang termasuk di dalam stakeholder proyek
mendefinisikan harapan-harapannya terhadap hasil dari proyek yang
dikerjakan
Manajemen Kualitas
34
Manajemen Kualitas
35
Manajemen Kualitas
36
37 Manajemen Sumber Daya Manusia
Pada kenyataannya, proyek dilaksanakan atau dieksekusi oleh
sekumpulan manusia, sehingga prinsip dalam mengelola proyek adalah
melakukan manajemen terhadap sumber daya manusia yang mencakup
perencanaan organisasi (Organizational Planning), akuisisi karyawan
(Staff Aquisition), dan pembentukan tim (Team Development).
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, yang paling bertanggung jawab
terhadap sukses tidaknya sebuah proyek adalah project manager yang
merupakan pimpinan dari tim proyek yang terdiri dari berbagai individu
dengan keahlian beragam
Oleh karena itulah diperlukan sebuah struktur tim proyek yang perlu
dirancang secara efektif agar obyektif pelaksanaan proyek dapat dicapai.
Struktur yang dimaksud sangat bergantung dengan tipe dan karakteristik
proyek yang dikerjakan, jenis struktur organisasi perusahaan yang terkait
dengan proyek tersebut (seperti yang telah dijelaskan sebelumnya)
Manajemen Sumber Daya Manusia
38
39 Manajemen Sumber Daya Manusia
Setiap individu yang terlibat di dalam proyek harus
tahu benar peranan, tugas, dan tanggung jawabnya,
terutama keterkaitan antara aktivitas yang
dilakukannya dengan aktivitas lain yang dikerjakan
oleh sejumlah individu yang berbeda
Adalah baik bagi seorang manajer proyek untuk
dapat memiliki informasi terkait dengan beban
pekerjaan para anggota tim proyek beserta status
pelaksanaan pekerjaannya agar proses pengawasan
dapat dilakukan secara efektif
Manajemen Sumber Daya Manusia
40
Manajemen Sumber Daya Manusia
41
Manajemen Sumber Daya Manusia
42
43 Manajemen Komunikasi
Untuk proyek skala menengah dan besar, faktor
komunikasi antar anggota proyek sangatlah penting,
mengingat banyaknya individu yang terlibat dan
seringkali mereka semua tersebar di beberapa tempat
atau bahkan area geografis yang berbeda.
PMBOK menerangkan tentang manajemen
komunikasi proyek yang terdiri dari
Communications Planning, Information
Distribution, Performance Reporting, dan
Administrative Closure
Manajemen Komunikasi
44