Anda di halaman 1dari 4

1.6 pengendapan di waduk.

Tujuan akhir dari semua waduk adalah agar terisi penuh dengan sedimen. Bila aliran masuk
sedimen (sediment inflow) besar dibandingkan terhadap kapasitas waduknya, maka usia manfaat
waduk tersebut akan pendek. Suatu waduk penyediaan air yang berukuran kecil pada sungai
solomon di dekat osborne, kansas, terisi penuh oleh sedimen selama tahun pertama setelah
penyelesaian pembangunannya. Perencanaan waduk haruslah meliputi pertimbangan tentang
kemungkinan laju pengendapan untuk menetapkan apakah usia manfaat waduk yang
direncanakan cukup untuk menjamin pembangnunannya.

Pengetahuan kita tentang laju pengendapan di waduk (tabel 1.1) didasarkan atas survei – survei
untuk menetapkan laju penumpukan sedimen di waduk – waduk yang telah ada selama bertahun
– tahun. Survei – survei ini menunjukkan berat jenis sedimen – sedimen yang mengendap serta
persentase sedimen yang mengendap di dalam waduk terhadap seluruh jumlah yang masuk. Data
tersebut diperlukan untuk menafsirkan data tentang muatan sedimen di sungai – sungai dalam
kaitannya dengan pengendapan di waduk. Berat jenis sedimen yang mengendap tampaknya
berbeda – beda menurut umur endapan serta ciri – ciri sedimennya. Berat jenis (kering) contoh –
contoh sedimen dari waduk – waduk berkisar antara 40 hingga 110 (560 hingga 1800 kg/ )
dengan nilai rata – rata 50 pcf (1000 kg/ ) untuk sedimen yang masih baru serta 80 pcf (1300
kg/ ) untuk sedimen yang sudah lama. Persentase aliran masuk sedimen yang terhadap di
dalam waduk (trap effiency / efisiensi tangkapan) merupakan fungsi dari angka perbandingan
antara kapasitas waduk dan seluruh aliran masuk. Suatu waduk kecil pada sungai yang besar
akan melewatkan sebagian besar aliranya sedemikian cepatnya hingga sedimen yang halus tidak
akan mengendap, tetapi dialirkan ke hilir. Suatu waduk besar, sebaliknya, akan menahan air
untuk beberapa tahun yang memungkinkan pemisahan sedimen terapung secara hampir
sempurna. (Gambar 1.12) memberikan hubungan antara efisiensi tangkapan-waduk dan angka
perbandingan kapasitas-aliran masuknya berdasarkan data dari survei pada waduk – waduk yang
ada. Efisiensi tangkapan suatu waduk akan berkurang sejalan dengan umurnya, karena kapasitas
waduk akan dikurangi oleh tumpukan sedimen. Dengan demikian, pemenuhan waduk
sepenuhnya oleh sedimen mungkin memerlukan waktu panjang, tetapi sebenarnya usia manfaat
waduk telah berakhir pada waktu kapasitas simpanan yang diambil oleh sedimen telah cukup
besar untuk mencegah waduk melaksanakan fungsinya. Gambar 1.12 dapat digunakan untuk
memperkirakan jumlah sedimen yang akan tertangkap oleh suatu waduk bila muatan sedimen
tahunan rata – rata pada sungai yang bersangkutan diketahui. Volume yang diisi oleh sedimen ini
dapat dihitung dengan menggunakan suatu nilai yang wajar untuk berat jenis sedimen yang
diendapkan. Usia manfaat dapat dihitung dengan menetapkan seluruh jumlah waktu yang
diperlukan untuk mengisi volume simpanan kritisnya.

Gambar 1.12. Efisiensi tangkapan-waduk sebagai fungsi dari angka perbandingan kapasitas-
aliran masuk.

Besarnya angkutan sedimen sangat berubah-ubah mulai dari nol selama musim kemarau
hingga jumlah yang luar biasa besarnnya pada waktu banjir-banjir besar. Dengan demikian akan
sulit sekali untuk meramalkan penumpukan sedimen yang diharapkan terjadi dalam waktu
pendek. Sebaliknya, tidaklah akan bijaksana untuk menganggap bahwa tumpukan yang terjadi
dalam suatu jangka waktu yang meliputi beberapa tahun akan memberi petunjuk tentang
angkutan sedimen tahunan rata-rata yang sebenarnya. Telah ditunjukkan bahwa simulasi
sedimen dapat ditambahkan pada suatu model simulasi hidrologi yang berkesinambungan. Oleh
karenanya, simulasi membuka kemungkinan untuk membangkitkan rata-rata yang lebih dapat
dipercaya. Untuk melaksanakan ini dengan efektif, contoh-contoh sedimen harian haruslah
didapatkan untuk dua atau tiga tahun guna mendapatkan data yang diperlukan untuk
menkalibrasikan model simulasi tersebut.

Contoh soal 5. Dengan menggunakan Gambar 1.12, hitunglah kemungkinan usia suatu waktu
yang kapasitas awalnya adalah 30.000 acre-ft bila aliran masuk tahunan rata-rata adalah 60.000
acre-ft dari aliran masuk sedimen tahunan rata-ratanya adalah 200.000 ton. Anggaplah bahwa
berat jenis endapan sedimen adalah 70 pcf. Usia manfaat waduk tersebut akan berakhir bila 80
persen dari kapasitas awalnya terisi oleh sedimen.
*1 acre-ft = 43.560 x 70/2000 = 1525 ton

1.7 pengendalian pengendapan di waduk.

Prosedur yang paling umum untuk menangani masalah sedimen adalah penetapan suatu bagian
dari kapasitas waduk sebagai simpanan sedimen. Ini adalah suatu pendekatan yang sifatnya
negatif yang bagaimana pun juga tidak akan mengurangi penumpukan sedimen, tetapi semata-
mata hanya menunda saat terjadinya masalah yang serius. Karena sedimen mengendap diseluruh
panjang waduk, maka penetapan simpanan tidaklah secara eksklusif menyangkut simpanan mati
tetapi harus pula mencakup bagian yang seharusnya merupakan bagian dari simpanan berguna.
Gambar 9 menunjukkan bahan distribusi sedimen di dalam suatu waduk, sedangkan gambar 1.13
menunjukkan perpindahan relatif sedimen di dalam berbagai waduk serta suatu perkiraan
lenkung perencanaan yang disarankan oleh U.S Berau of Reclamation.

Catatan:

Period years = periode tahun; Capacity


1000 acre-ft = kapasitas 1000 acre-ft =
Aliran masuk tahunan 1000 acre-ft; Loss
of capacity per cent = kehilangan
kapasitas (persen).
Gambar 1.13. Distribusi sedimen diberbagai waduk dan sebuah lengkung perencanaan yang
disarankan. ( U.S Bureau of Reclamation )

Sebenarnya pengendapan di waduk tidak dapat dicegah, tetapi dapat dihambat. Salah satu
cara untuk mencapainya adala dengan memilih suatu tempat yang aliran-masuk sedimennya
secara alamiah rendah. Lembah-lembah tertentu merupakan sumber penghasil sedimen yang
lebih banyak daripada lainnya karena jenis tanah, kemiringan lahan, tumbuhan penutup, serta
karakteristik curah hujannya. Bila ada pilihan tempat lain, maka sumber kapasitas waduk
haruslah dibuat cukup besar untuk mendapatkan usia manfaat yang cukup untuk menjamin
pembangunannya. Walaupun efisiensi tangkapan dari waduk yang besar cukup tinggi,
kenaikannya tidaklah bersifat linear dan usia manfaat waduk yang besar hanya akan lebih
panjang daripada untuk waduk yang kecil apabila semua faktor lainnya tidak berubah.

Pengurangan aliran masuk sedimen ke dalam suatu waduk hingga jumlah tertentu mungkin dapat
diperoleh dengan metode-metode konservasi tanah di dalam DAS-nya. Teras-teras, penanaman
berjalur, pembajakan tanah mengikuti garis tinggi, serta teknik-teknik yang serupa akan
menhambat aliran air di perrmukann tanah dan mengurangi erosi. Bendungan pengendali (check
dam) di jurang-jurang akan menahan sejumlah sedimen dan mencegahnya masuk ke dalam
sungai tumbuhan penutup di atas lahan akan mengurangi gaya pukulan percikan air hujan dan
memperkecil erosi. Walaupun demikian, bila suatu sungai tidak mendapatkan muatan yang
normal, ia akan cenderung menggerus dasarnya atau meruntukan tebingnya. Oleh karenanya,
perlindungan tebing sungai dengan cara pelapisan tumbuhan pelindung, atau cara-cara lainnya
merupakan suatu segi yang penting dalam suatu rencana pengendalian sedimen. Metode-metode
konservasi tidak akan sepenuhnya menghapuskan terjadinya erosi dan, untuk daerah-daerah
tertentu secara ekonomis mungkin tidak dapat dibenarkan.

Penumpukan sedimen di dalam waduk dapat dikurangi dengan mengadakan sarana-sarana untuk
mengalirkan sejumlah sedimen. Pintu pembuang pada berbagai ketinggian kadang-kadang dapat
memungkinkan pengaliran sedimen yang halus sebelum mempunyai waktu untuk mengendap di
dasar waduk. Pada berbagai waduk, suatu aliran-masuk yang mengandung sedimen dapat
mengalir melalui genangan sebagai suatu arus kerapatan, atau lapisan air yang kerapatannya
berbeda dari badan air waduk yang utama. Perbedaan kerapatan diakibatkan oleh sedimen,
mineral-mineral terlarut, atau suhu. Karena perbedaan kerapatan, air dengan arus kerapatan tidak
langsung bercampur dengan air waduk, tetapi akan tetap pada kondisi semula untuk waktu yan
lama efisiensi tangkapan-waduk dapat turun dari 2 hingga 10 persen bila ada kemungkinan untuk
mengalirkan arus kerapatan semacam ini memalui pembuang.

Pembuangan endapan sedimen biasanya tidak cukup layak. Pintu pembuangan di dekat dasar
bendungan dapat memungkinkan pembilasan sejumlah sedimen ke hilir, tetapi bagian yang
dibuang tidaklah akan sangat jauh di hulu bendungan. Dengan harga yang paling murah pun,
pembuangan dengan metode-metode pemindahan tanah yang biasa masih akan mahal, kecuali
bila sedimen yang digali masih berharga untuk dijual.

Anda mungkin juga menyukai