REFREAT

KONJUNGTIVITIS
Penyusun:
Nadya Shafitri Rachmat Lumban Gaol
19710137

Pembimbing:
dr. Moh. Amarusmana, Sp.M
dr. Marisca, Sp.M
1.
PENDAHULUAN
 PENDAHULUAN

konjungtivitis
Peradangan pada
konjungtiva

Konjungtivitis bakteri,
konjungtivitis di virus, klamidia,
indonesia alergi/imunologi, jamur,
99.195 kasus parasit, bahan
(46.380 laki- kimia/iritasi, etiologi
laki 52.815 tidak diketahui, +
perempuan) penyakit sistemik
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI KONJUNGTIVA
VASKULARISASI DAN INERVASI
KONJUNGTIVA
HISTOLOGI KONJUNGTIVA
“

8
 DEFINISI

peradangan atau inflamasi jaringan

konjungtiva
PEMERIKSAAN KONJUNGTIVA

• Konjungtiva palpebra inferior

• diperiksa dengan melakukan eversi
• menggunakan telunjuk

• Konjungtiva palpebra superior

• diperiksa dengan melakukan eversi
• menggunakan cotton bud atau retractor
• Dessmarres untuk menilai fornik superior
 Klasifikasi
Konjungtivitis
BAKTERI
VIRUS
KLAMIDIA
JAMUR
PARASIT
NEONATAL
ALERGIKA
KIMIA
TRACHOMA
KONJUNGTIVITIS
BAKTERI
 Akut

Konjungtivitis Bakteri

Hiperakut

Kronis
15
 Konjungtivitis Bakteri Akut

konjungtivitis purulen oftalmia neonatorum

akut pada dewasa pada bayi baru lahir

Infeksi Gonococcus ini ditularkan

Penyebab tersering konjungtivitis ini
secara maternal-neonatal melalui 3
adalah Neisseria gonorrhoeae.
cara:
Penyebab lainnya antara lain Neisseria
meningitidis, Neisseria kochii, 1. Sebelum lahir (sangat jarang),
Staphylococcus aureus,dan 2. Pada saat lahir (paling sering),
Pneumococcus
3. Setelah lahir (jarang),

Manifestasi klinis

Fase infiltrasi Fase blenorrhoea Fase penyembuhan

 Konjungtivitis Bakteri Akut

GEJALA PENATALAKSANAAN
GAMBARAN KLINIS
- 60% membaik 5hari (tanpa
- Injeksi konjungtiva
• Mata merah terapi)
• Ngeres - reaksi papil (tarsus)
- Antibiotika mempercepat
• rasa panas - Sekret cair mukopurulen
• keluar sekret penyembuhan & mencegah
- Erosi kornea (pungtat+++)
• Bilateral reinfeksi.
17
 Konjungtivitis Bakteri Hiperakut

PENATALAKSANAAN
GEJALA GAMBARAN KLINIS
- MRS kornea terkena
- hiperemi
- Topikal (gentamicin, bacitracin,
- kemosis - Edema palpebra
ciprofloxacin)/jam
- Pembengkakan : - hiperemi hebat
- Sistemik ceftriaxone
- eksudat purulen profus
- kelopak mata - rawat jalan (1 g I.m)
membran/pseudomembran
- Kelenjar limfe - MRS 2x1 g i.v. (3 hari)
- limfadenopati preaurikuler
preaurikular - Irigasi normal salin (sakus konjungtiva
- pewarnaan Gram (diplokokus
kasus berat) menghilangkan sel-sel
- Nyeri Gram(-))
radang dan debris. 18
 Obstruksi duktus lakrimalis.

Dakriosistitis kronis

Konjungtivitis Unilateral
Bakteri Kronis
Blefaritis kronis

Disfungsi kelenjar meibom.

19
PROGNOSIS

Akut : sembuh sendiri (10-14 hari)

Hiperakut : tidak diobati perforasi kornea dan

endoftalmitis.

Kronis : kelanjutan konjutivitis staphylococus

memberat blefarokonjungtivitis.

20
 Konjungtivitis Membranosa dan Pseudomembran Akut

ETIOLOGI GAMBARAN KLINIS PENATALAKSANAAN

• disebabkan oleh • Antibiotik topical

Corynebacterium maupun Sistemik
diphteriae dan • -Antidiphteric Serum
Streptococcus (ADS) dioleskan setiap
haemolyticus. jam
• paling sering terjadi • Untuk profilaksis
pada konjungtiva dilakukan imunisasi
palpebra difteri
Konjungtivitis Bakteri chlamidia

Konjungtivitis
trakoma
inklusi dewasa

Disebabkan oleh
Chlamydia disebabkan Chlamydia
trachomatis serotipe
trachomatis A,B,Ba, dan C.
serotipe D-K.
 Stadium I

Stadium II

Stadium II A

Trakoma
Stadium II B

Stadium III

Stadium IV
23
24
25
 Klasifikasi lain Trachoma menurut
World Health Organization (WHO)

26
27
 Trakoma

Etiologi :
• kebutaan (infeksi bakteri
chlamydia trachomalis) cairan
mata, hidung, tenggorokan,
ataupun benda (terkontaminasi)
Penatalaksanaan :
• tetrasiklin 1-1,5 gr/hari PO 4 dosis
(3-4 minggu)
• doxycyclin 100 mg PO 2x/hari (3
minggu)
• erythromycin 1 g/hari PO dibagi 4
dosis(3-4 minggu).
• higiene yang baik
• makanan yang bergizi,.

28
 Konjungtivitis Inklusi

Gambaran Klinis :
• bayi (konjungtivitis pururlen)
• dewasa :
• Konjungtiva hiperemik
Penatalaksanaan :
• Kemotik
• Pseudomembran
Sistemik (eritromisin)
• folikel (kelopak bawah)
• hipertrofi papil + pembesaran
kelenjar preurikel)
29
KONJUNGTIVITIS
NEONATAL
 Konjungtivitis
Neonatal

Konjungtivitis
Oftalmia Neonatorum
Gonore
 Konjungtivitis
Gonore

Radang konjungtiva akut&hebat (sekret purulen) diplokok

aerobik Gram (-) Neiseria gonorhoeae

Penatalaksanaan :
• sekret bersihkan (kapas,basah) salep penisilin (5-30
menit).
• Penisilin tetes mata (larutan penisilin G 10.000- 33

20.000 unit/ml(1-30 menit).

 Oftalmia Neonatorum

Gejala
Penatalaksanaan
• Bola mata sakit+pegal
Ibu hamil klamidia, gonore, herpes genital
• Kotoran mata dalam (purulen, mukoid
konsultasi dengan dokter
dan mukopurulen)
pengobatan sebelum melahirkan
• konjungtiva hiperemi dan kemotik
(menghambat penularan).
(kelopak bengkak).
KONJUNGTIVITIS
VIRUS
 KONJUNGTIVITI
S VIRUS

KONJUNGTIVI
TIS DEMAM
HEMORAGIK FARINGOKONJU
EPIDEMIK NTIVA
AKUT

KONJUNGTI KONJUNGTIVITI
VITIS S HERPETIK
VARISELA
ZOSTER

KERATOKONJU
NGTIVITIS
EPIDEMIKA
KONJUNGTIVITIS VIRUS

• disebabkan oleh Adenovirus dan Herpes Simplex Virus

 Konjungtivitis Demam
Faringokonjungtiva

PENATALAKSANAA:
GEJALA : ETIOLOGI : • sembuh sendiri
• Demam • anak anak dropet • Kompres
• Faringitis •
(adenovirus tipe Astringen
• sekret berait
3,4,7). • lunrikasi.
(sedikit)
• folikel konjungtiva • inkubasi 5-12 • Antibiotik+steroid
(satu/kedua mata) hari(epidermik) topikal (infeksi
sekunder).
38
 Konjungtivitis Herpetik

GEJALA :
• infeksi unilateral
• Iritasi
• sekret mukosa • anak-anak (infeksi
• Nyeri
• fotofobia ringan,
• herpes simpleks,
• dendrit dibentuk
vesikel kornea.
PENATALAKSANAAN :
• antivirus
ETIOLOGI : topikal/sistemik.
• Antivirus topikal 7-
selama 2 minggu) 10hari
• trifluridine (2 jam
sewaktu tidur)
• salep acyclovir 3%
5x/hari(10 hari),
• acyclovir oral 400
mg 5x/hari(7 hari) 39
 Keratokonjungtivitis Epidermika

GEJALA :
• Hiperemia PENATALAKSANAAN:
•
ETIOLOGI : • antivirus dan alfa
mata berair (terus)
• adenovirus tipe 8,19. interderon (tidak
• tidak nyaman
• 80% keratitis + umum).
• Fotofobia
• limfadenopati • astringen, antibiotik
bilateral + edem
preaurikular + nyeri (infeksi sekunder)
palpebra
• tekan. • Steorid (ada membran &
Limfadenopati
• preaurikular. infiltrasi subepitel)
40
 Konjungtivitis Varisela-Zoster

GEJALA :
• Hiperemia
• vesikel dan
pseudomembran ETIOLOGI : PENATALAKSANAAN:
• Papil Herpes zoster/ shingle/ • kompres dingin
• pembesaran kelenjar zona/ posterior ganglionitis • Acyclovir 400mg/hari
preurikel akut (khas>50 thn) infeksi (5 hari)
• sekuel (jaringan parut di ganglion gaseri saraf
palpebra)
trigeminus.
• sel raksasa (pewarnaan
giemsa)
• kultur virus
• sel inklusi intranuklea. 41
 Konjungtivitis Hemoragik Epidemik Akut

GEJALA :
• Kedua mata iritatif ETIOLOGI :
(kelilipan) • virus pikoma / PENATALAKSANAAN:
• edem kelopak enterovirus 70. • sembuh sendiri
• kemosis konjungtiva • Simtomatik
• inkubasi 24-48 jam
• sekret seromukos
• ditularkan • Antibiotik sprektrum luas
• fotofobia +lakrimasi,
• konjungtiva folikular • kontak orang • sulfasetamid (infeksi
ringan • alat optik sekunder )
• sakit periorbita terkontaminasi • memjaga kebersihan.
• Perdarahan • alat tempat tidur.
• Subkonjungtiva
(ptekiae.) 42
KONJUNGTIVITIS
JAMUR
 Konjungtivitis candida

Konjungtivitis
Jamur

Konjungtivitis Jamur Lain

44
 Etiologi : Candida spp./Candida albicans (bercak
putih) , infeksi jarang

Konjungtivitis
Candida
Penatalaksanaan :
• amphotericin B (3-8 mg/ml) dalam larutan air
• krim nystatin (100.000 U/g) 4-6x/hari..

45
Konjungtivitis Candida

46
 Rhinospridium seeberi granuloma + spherula besar
terbungkus endospora myraid.

Konjungtivitis Coccidioides immitis konjungtivitis granulomatosa

(jarang) +KGB preaurikular.
Jamur lain

Sporothrix schenckii biopsi granuloma conida

(spora) gram (+) cerutu.

47
KONJUNGTIVITIS
PARASIT
 Infeksi pthirus
pubis

Infeksi
oftalmomyiasis trichinella
Spinalis

KONJUNGTIVITI
S PARASIT

Infeksi
Infeksi ascaris
schistosoma
lumbricoides
haematobium

Infeksi thelasia
Infeksi loa loa
coliforniensis
 Bulu mata dan tepian palpebra

Infeksi pthirus pubis/ Organisme dewasa/sengkenit oval melekat (bulu

Infeksi kutu pubis mata).

Penatalaksanaan :
Lindane (kwell) 1 % / RID(pyrethrin)
pubis+bulu mata

50
 tidak konjungtivitis sejati edema palpebra
superior&inferior.

Infeksi trichinella >50% kemosis (pembengkakan kuning lemon, pucat

Spinalis otot rektus lateral dan medial limbus

Tahan 1 minggu/>, nyeri (mata digerakkan).

51
 Ascaris konjungtivitis berat(jarang)

Infeksi ascaris
lumbricoides /
(Konjungtivitis Konjungtivitis toksik (nyeri+berat) kemosis
“Butcher”) (hebat) + edema palpebra.

Penatalaksanaan :
irigasi cepat+ menyeluruh saccus conjunctivalis
52
 Habitat mata anjing, dompa, beruang
hitam, kuda, dan rusa.

Infeksi thelasia
Infeksi aksidental saccus conjunctivalis (manusia)
coliforniensis

Penatalaksanaan :
Cacing (disingkirkan) saccus conjunctivalis

53
 Cacing mata (Afrika).

Ditularkan gigitan lalat kuda/lalat mangga.

Infeksi loa loa
Cacing dewasa palpebra, konjungtiva, orbita.

Penatalaksanaan :
diethylcarbamazine.

54
 Skistosomiasis (bilharziasis) Mesir (air sungai Nil).

Diagnosis pemeriksaan mikroskopik materi-biopsi

Infeksi schistosoma
haematobium
Penatalaksanaan :
• Eksisi granuloma konjungtiva
• terapi sistemik (antimonial niridazole).

55
 Myasis infeksi (larva lalat).

Oftalmomyiasis
Lalat-lalat telurnya (tepian palpebra inferior /kantus
internus) larva menetap (permukaan mata) iritasi,
nyeri ,hiperemia konjungtiva.

Penatalaksanaan :
Hilangkan larva (mekanik) anastesi topikal
(dipermukaan mata)
56
KONJUNGTIVITIS
ALERGIKA
 VERNAL

STEVEN KONJUNGTIVITI
ATOPIK
JHONSON S ALERGIKA

FLIKTEN
59
Konjungtivitis Reaksi hipersensitivitas tipe I (kedua mata
Vernal &rekuren).

Gejala :
Penatalaksanaan :
• Mata (papil besar +permukaan rata
• sembuh sendiri tanpa diobati.
dikonjungtiva tarsal, gatal berat,
• Kombinasi antihistamin (profilaksis) +
sekret gelatin (eosinofil/granula
pengobatan (sedang – berat).
eosinofil)
• Tukak (+) antibiotik (infeksi sekunder
• Kornea (keratitis, neovaskularisasi
+sikloplegik).
&tukak indolen)

60
 Bentuk Palpebra
- Pada konjungtiva tarsal
superior.
- Ada pertumbuhan papil yang
besar (coble stone)

Konjungtivitis
Vernal
Bentuk Limbal
- Hipertrofi pada limbus
superior
- Ada tantras dot yang
merupakan degenerasi epitel
kornea
 Reaksi alergi selaput lendir mata/konjungtiva polen,
disertai+demam.
Konjungtivitis
Atopik

mata berair, bengkak dan belek eosinofil

62
 hipersenitivitas tipe IV :
• Tuberkuloprotein
Konjungtivitis •
•
Stafilokok
limfogranuloma venerea
Flikten • Leismaniasis
• infeksi parasit
• infeksi ditempat lain.

Penatalaksanaan :
Gejala : • sembuh sendiri dalam 2 minggu kekambuhan.
• mata berair • steroid topikal
• Iritasi+rasa sakit • Midriatika
• fotofobia ringan-berat. • kacamata hitam
• antibiotika salep.
63
 Konjungtivitis penyakit eritema multiform berat (35 tahun).
Steven Johnson

Penyebabnya:
• reaksi alergi (predisposisi Penatalaksanaan
alergi) • Simptomatik
• Sulfonamid • kortikosteroid sistemik
• Barbiturat • infus cairan antibiotik
• Salisilat

64
KONJUNGTIVITIS
KIMIA
 Konjungtivitis
Iatrogenik
Akibat
Pemberian
Obat Topikal

Konjungtivitis Konjungtivitis
Karena Bulu Pekerjaan
Ulat (Oftalmia Oleh Bahan
Nodosum) Kimia & Iritan
 ETIOLOGI
• pembentukan parut pemberian(jangkapanjang) :
• Dipiverin
• Miotik
Konjungtivitis • Idoxuridine
Iatrogenik • Neomycin
• obat-obat lain (bahan pengawet/vehikulum
Akibat toksik iritasi.
Pemberian
Obat Topikal PENATALAKSANAAN :
• Penyebab (hentikan)
• Pemakaian tetesan(ringan)/tanpa tetesan.

67
 Konjungtivitis Pekerjaan Oleh Bahan Kimia &
Iritan

ETIOLOGI: PENATALAKSANAAN :
• Asam, alkali, asap, angin, setiap substansi • Saccus conjunctivalis (dibilas
iritan saccus conjuctivalis
segera)
konjungtivitis.
• Iritan (umum)
• Jangan memakai antidot kimiawi.
• Pupuk • Steroid topikal intensif
• Sabun • Tetes mata askorbat+sitrat
• Deodoran sikloplegik
• spray rambut • Terapi anti glaukoma(seperlunya)
• Tembakau • Kompres dingin
• Bahan-bahan makeup (maskara, dll) • Analgesik sistemik.
• Asam alkali.
68
 ETIOLOGI:
• Kadang-kadang bulu ulat saccus conjunctivalis
membentuk satu/lebih granuloma (oftalmia nodosum).
• Pembesaran granuloma benda asing kecil.
Konjungtivitis
Karena Bulu Ulat
(Oftalmia Nodosum)

PENATALAKSANAAN
Sama (Konjungtivitis Pekerjaan Oleh Bahan Kimia &
Iritan )

69
MAPPING KONJUNGTIVITIS
ALGORITMA DIAGNOSIS
KONJUNGTIVITIS
KESIMPULAN
• Konjungtiva => membran mukosa yang • mata merah
transparan,tipis membungkus permukaan posterior • sensasi adanya benda asing di
kelopak mata dan permukaan anterior sklera. mata.
• Konjungtivitis akut (< 4 minggu)
• Musin => membasahi bola mata terutama kornea • kronis (> 4 minggu)

Anatomi dan
Fisiologi Gejala Utama
Konjungtiva

Penyebab
Penatalaksanaan
Konjungtivitis
• Bakteri
• Virus • Penatalaksanaan => etiologi
• Klamidia
• Jamur
• Parasit
• Neonatal
• Alergika
• Kimia
Diagnosa Banding
PTYRIGIUM

EPISKLERITIS &
SKLERITIS
 KERATITIS

ENDOFTALMITIS
ULKUS KORNEA
TERIMAKASIIH