Anda di halaman 1dari 25

CONTOH KASUS

  cookies Roti tawar


Volume produksi 15.000 unit 10.000 unit
bahan baku langsung Rp. 100.000 Rp 80.000

biaya tenaga kerja langsung Rp 50.000 Rp 30.000

jam tenaga kerja langsung 3000 jam 5000 jam

jam mesin 10.000 jam 10.000 jam


jam pengecekan 500 jam 500 jam
jumlah unit 2.500 unit 10.000 unit

proses pembuatan roti RP 40.000

pengecekan RP 35.000
pembungkusan Rp25.000
total Rp 100.000
METODE TRADISIONAL

FOH rate = Total FOH : Total DLH


= Rp 100.000 : 8.000 jam
= Rp 12,5
  cookies Roti tawar
Volume produksi 15.000 unit 10.000 unit
bahan baku langsung Rp 100.000 Rp 80.000 Unit cost cookies = Rp 187.500 : 15.000 unit = Rp 12,5
biaya tenaga kerja langsung Rp 50.000 Rp 30.000
jam tenaga kerja langsung 3.000 jam 5.000 jam

  cookies   Unit cost roti tawar = Rp 172.500 : 10.000 unit = Rp 17,25


DM Rp 100.000  
DL Rp 50.000  
FOH Rp 37.500 Rp 12,5 x 3000 jam
total 187.500  

  Roti tawar  
DM Rp 80.000  
DL Rp 30.000  
FOH Rp 62.500 Rp 12,5 x 5000 jam
total 172.500  
Perhitungan Metode ABC Costing
Processing rate = processing cost : total machine hours
= Rp 40.000 : 20.000 jam = Rp2
Inspection cost rate = inspection cost : total inspection hours
= Rp 35.000 : 1.000 jam = Rp35
Packing cost rate = packing cost : total units
= Rp25.000 : 12.500 unit = Rp2
Direct labor hours 3.000 jam 5.000 jam

Machine hours 10.000 jam 10.000 jam


Inspection hours 500 jam 500 jam
Number of unit 2.500 unit 10.000 unit

proses pembuatan roti RP 40.000

pengecekan RP 35.000
pembungkusan Rp25.000
total Rp 100.000
Lanjutan

  cookies Roti tawar


DM Rp 100.000 Rp 80.000
DL Rp 50.000 Rp 30.000
FOH    
- Processing cost Rp2 x 10.000 = $ 20.000 Rp2 x 10.000 jam = $ 20.000

- Inspection cost Rp35 x 500 jam = $ 17.500 Rp35 x 500 jam = $ 17.000
- Packing cost Rp2 x 2.500 unit= $ 5.000 Rp2 x 10.000 unit = $ 20.000

total Rp192.500 Rp167.500

Unit cost ABC


Cookies = Rp 192.500 : 15.000 unit = Rp 12,83
Roti tawar = Rp 167.500 : 10.000 unit = Rp 16,75
Studi Kasus
Gold Lucky Pool merupakan usaha bidang penyewaan meja
bilyard. Jenis meja bilyard hanya ada ada satu standar, jumlah
meja bilyard sebanyak 50 buah dengan tarif perjam Rp 22.000.
Setiap hari buka selama 14 jam.
Untuk penyewaan meja bilyard selama enam bulan pada
tahun 2020 adalah sebagai berikut:

V. Wiratna Sujarweni, Akuntansi Manajemen Teori dan Aplikasi, (Yogyakarta: Pustaka Baru Press, 2016), 44-50.
Jumlah jam dan hari penyewaan selama enam bulan pada
tahun 2020

Bulan Jam meja per hari Jumlah hari dalam Jumlah dalam 6

MANAJEMEN
(Jumlah meja yang 1 bulan bulan (jam meja

AKUNTANSI
laku x jam laku per hari x jumlah
hari 1 bulan)

Januari 350 31 10.850


Februari 300 29 8.700
Maret 250 31 7.750
April 250 30 7.500
Mei 400 31 12.400
Juni 400 30 12.000
Perhitungan HPP
Bulan Jumlah jam meja Jumlah jam meja Occupancy rate
bilyard tersedia 1 bilyard (Jumlah jam meja
tahun (50 meja bilyard : jumlah
14 jam 1 bulan) tersedia)

Januari 21.700 10.850 50


Februari 20.300 14.500 71,43
Maret 21.700 12.499 57,6
April 21.000 12.205 58,12
Mei 21.700 12.612 58,12
Juni 21.000 10.500 50
127.400 73.167
Data Biaya
Langsung
Biaya-Biaya Rp
Gaji karyawan meja bilyard 360.000.000
Bonus akhir tahun 20.000.000
karyawan meja bilyard
Seragam karyawan meja 10.000.000
bilyard
Biaya kebutuhan makan 46.800.000
karyawan
Total biaya langsung 386.800.000
Data Biaya Overhead
Biaya-Biaya Rp
Biaya listrik 37.720.000
Biaya air 9.935.000
Biaya telepon 29.660.000
Biaya pemasaran 33.100.000
Biaya pembelian alat kebersihan 24.000.000
Biaya pemeliharaan 23.850.000
Biaya habis pakai 18.000.000
Biaya depresiasi motor dan mobil 36.000.000
Biaya depresiasi gedung 237.500.000
Biaya depresiasi meja 212.500.000
Uang keamanan 30.000.000
Total Biaya 692.265.000
• Infographic Style 1. Identifikasi dan Klasifikasi
Aktivitas
Aktivitas yang dilakukan diidentifikasi menurut tingkatannya
disajikan sebagai berikut

Aktivitas Perusahaan Tingkat Aktivitas


Aktivitas meja bilyard Unit
Aktivitas listrik Fasilitas
Aktivitas air Fasilitas
Aktivitas telepom Fasilitas
Aktivitas penyusutan Fasilitas
Aktivitas pemasaran Fasilitas
Aktivitas penggajian Fasilitas
Aktivitas pemeliharaan Fasilitas
2. Penentuan Penggerak Biaya
Penentuan penggerak biaya digunakan untuk membebankan biaya-biaya dari masing-
masing aktivitas yang telah diidentifikasikan tingkatannya.
Pengelompokan biaya yang homogen disajikan dalam tabel berikut ini
Aktivitas Biaya Tingkat Aktivitas Cost Driver

Kelompok Biaya 1    

Aktivitas meja bilyard Unit Jumlah jam yang terjual

Aktivitas listrik Fasilitas Jumlah jam yang terjual

Aktivitas air Fasilitas Jumlah jam yang terjual

Kelompok Biaya 2    

Aktivitas penyusutan Fasilitas Jumlah jam yang tersedia

Aktivitas pemasaran Fasilitas Jumlah jam yang tersedia

Aktivitas pemeliharaan Fasilitas Jumlah jam yang tersedia

Aktivitas telepon Fasilitas Jumlah jam yang tersedia

Kelompok Biaya 3    

Aktivitas penggajian Fasilitas Jumlah jam kerja


3. Pengelompokan Aktivitas dan Perhitungan Tarif Overhead Kelompok

Perhitungan pool rate meja bilyard adalah sebagai berikut:


Kelompok Biaya 1

Kelompok Biaya 1 Rp n ts
n te
Co
Aktivitas meja bilyard
nts
e
Biaya habis pakai 18.000.000 ont
C
Aktivitas listrik
n ts
te
Listrik 37.720.000 Co
n

Aktivitas Air e nts


o nt
Air 9.935.000 C

Total Biaya 1 65.665.000

Data diambil dari slide 6


Kelompok Biaya 2

Kelompok Biaya 2 Rp
Aktivitas Penyusutan
Biaya depresiasi motor dan mobil 36.000.000
n ts
Biaya depresiasi gedung 237.500.000 n te
Co
Biaya depresiasi meja 212.500.000
nts
e
Aktivitas Pemasaran ont
C
Pemasaran 33.100.000
n ts
Aktivitas Pemeliharaan n te
Co
Pemeliharaan 23.850.000
nts
e
Biaya pembelian alat kebersihan 24.000.000 o nt
C
Aktivitas telepon
Telepon 29.660.000
Total Biaya 2 596.610.000
Kelompok Biaya 3

Kelompok Biaya 3 Rp
Aktivitas Penggajian
Uang Keamanan 30.000.000
n ts
Total Biaya 3 30.000.000 n te
Co
Pengalokasian Data Cost Driver e nts
ont
C
No Cost Driver Jumlah
1 Alokasi jumlah meja terjual (jam) 73.167 n ts
n te
2 Alokasi jumlah meja tersedia (jam) 127.400 Co
3 Alokasi jam kerja 127.400 nts
e
o nt
C
Tarif Cost Pool

Tarif cost pool diambil dari total biaya 1, 2, dan 3

Cost Pool Total Cost Pool Cost Driver Tarif Cost Pool
Kelompok biaya 1 65.665.000 73.167 Rp 897,47
Kelompok biaya 2 596.610.000 127.400 Rp 4.682,97
Kelompok biaya 3 30.000.000 127.400 Rp 235,48
Biaya Langsung

Biaya-Biaya Rp
Gaji karyawan meja bilyard 360.000.000
Bonus akhir tahun karyawan meja 20.000.000
bilyard
Seragam karyawan meja bilyard 10.000.000
Biaya kebutuhan makan karyawan 46.800.000
Total biaya langsung 386.800.000
HPP
Berdasar ABC
No Cost Pool Tarif Cost Pool Cost Driver Total
1 Cost Pool 1 Rp 879,47 73.167 Rp 65.665.000

2 Cost Pool 2 Rp 4.682,97 127.400 Rp 596.610.000

3 Cost Pool 2 Rp 235,48 127.400 Rp 30.000.000

Rp 692.275.000
Biaya langsung Rp 386 800.000
Jumlah meja terjual 73.167
HPP (tarif cost pool+biaya Rp 14.748,110
langsung): jumlah meja terjual
KESIMPULAN
Jadi untuk perhitungan HPP
berdasarkan metode ABC ditemukan
perhitungan HPP perjam dan permeja
adalah Rp 14.748,110
Studi Kasus

PT Trend. Tbk menjual 2 produk yaitu tas dan sepatu,


datanya akan disajikan sebagai berikut:

Produk
Keterangan
Tas Sepatu
Volume produksi 10.000 40.000
Harga Jual Rp 12.000 Rp 6.000
Biaya Utama Rp 6.000 Rp 3.000
Jam Kerja Langsung Rp 5.000 Rp 10.000
Akuntan manajemen PT Trend. Tbk Aktivitas sesungguhnya produk Tas dan
mengidentikasi aktivitas cost yang Sepatu, disajikan data sebagai berikut:
dianggarkan, datanya sebagai berikut:
Aktivitas Anggaran Cost Konsumsi/Real
Aktivitas Total
Rekayasa Rp 300.000 Tas Sepatu
Set up Rp 1.000.000 Rekayasa (jam) Rp 6.000 Rp 9.000 Rp 15.000
Perputaran mesin Rp 3.000.000 Set up (jam) Rp 400 Rp 600 Rp 1.000
Pengemasan Rp 200.000 Perputaran Masin (jam) Rp 50.000 Rp 100.000 Rp 150.000
Total Rp 4.500.000
Pengemasan Rp 5.000 Rp 20.000 Rp 25.000
Diminta:
1. Hitunglah biaya per unit menggunakan metode tradisional (konvensional)?
2. Hitunglah biaya per unit menggunakan metode ABC?
Jawaban

1. Menghitung biaya per unit menggunakan metode tradisional


• Total Jam kerja langsung = Jam kerja langsung tas + Jam kerja langsung sepatu
= 5000 + 10.000
= 15.000
• Tarif Overhead Pabrik : Jam Kerja Langsung
= Rp. 4.500.000 : 15.000
= 300/JKL
a. Biaya Overhead yang di bebankan b. Menghitung biaya per unit

Total (Biaya JKL per Keterangan Tas Sepatu


Overhead/Unit Rp 60.000.000 Rp 120.000.000
Produk unit X jam kerja Unit Biaya Utama
(Total:Unit) (Rp 6.000 X 10.000) (Rp 3.000 X 40.000)
langsung)
Rp 3.000.000 Rp 12.000.000
Rp 1.500.000 Biaya Overhead
Tas 10.000 Rp 150 (Rp 300 X 10.000) (Rp 300 X 40.000)
(Rp 300 X 5.000) Total Biaya Rp 63.000.000 Rp 132.000.000
Rp 3.000.000 Unit Produksi 10.000 40.000
Sepatu 40.000 Rp 75
(Rp 300 X 10.000) Biaya/Unit Rp 6.300 Rp 3.300
2. Menghitung biaya per unit menggunakan metode ABC (activity based costing)

a. Menghitung Tarif Aktivitas

Aktivitas Total Biaya Konsumsi Aktivitas Tarif Aktivitas


Rekayasa (jam) Rp 300.000 Rp 15.000 Rp 20
Set up (jam) Rp 1.000.000 Rp 1.000 Rp 1.000
Perputaran mesin (jam) Rp 3.000.000 Rp 150.000 Rp 20
Pengemasan Rp 200.000 Rp 25.000 Rp 8
Total Rp 4.500.000 Rp 191.000 Rp 1.048
b. Biaya overhead yang dibebankan

• Tas • Sepatu
Aktivitas Tarif Konsumsi Total BOP BOP/Unit Aktivitas Tarif Konsumsi Total BOP BOP/Unit
Rekayasa (jam) Rp 20 Rp 6.000 Rp 120.000 Rp 20 Rekayasa (jam) Rp 20 Rp 9.000 Rp 180.000 Rp 20
Set up (jam) Rp 1.000 Rp 400 Rp 400.000 Rp 1.000 Set up (jam) Rp 1.000 Rp 600 Rp 600.000 Rp 1.000
Perputaran mesin (jam) Rp 20 Rp 50.000 Rp 1.000.000 Rp 20 Perputaran mesin (jam) Rp 20 Rp 100.000 Rp 2.000.000 Rp 20
Pengemasan Rp 8 Rp 5.000 Rp 40.000 Rp 8 Pengemasan Rp 8 Rp 20.000 Rp 160.000 Rp 8
Total Rp 1.560.000 Rp 1.048 Total Rp 2.940.000 Rp 1.048
c. Menghitung biaya per unit produk
Keterangan Tas Sepatu
Biaya utama Rp 60.000.000 Rp 120.000.000
Biaya overhead Rp 10.480.000 Rp 41.920.000
Total biaya Rp 70.480.000 Rp 161.920.000
unit produksi 10.000 40.000
Harga/unit Rp 7.048 Rp 4.048
Keterangan:
Biaya utama = Biaya utama x Volume produksi
Biaya BOP = Total biaya BOP x Volume produksi
Harga per unit = (Jumlah biaya utama + Biaya BOP) : Unit produksi

Anda mungkin juga menyukai