Anda di halaman 1dari 29

TEORI BELAJAR

DAVID PAUL AUSUBEL

RIA INDRIYANI 210008301011


RISKHA LESTARI SADIAH 210008301012
SR. MARIA MAGDALENA 210008301013
YUSA CHAVEZ SETIAWAN 210008301014
SULHIJRAH BOLA 210008301015
David Paul Ausubel (25 Oktober 1918 - 9 Juli 2008) adalah
seorang psikolog asal Amerika Serikat. Kontribusinya yang paling
signifikan adalah di bidang psikologi pendidikan, ilmu kognitif,
dan pembelajaran pendidikan sains pada pengembangan dan
penelitian tentang "Advance Organizer" sejak tahun 1960. Lahir
25 Oktober 1918, dibesarkan di Brooklyn, New York Amerika
Serikat, dan wafat, 9 Juli 2008.
A. Teori Belajar Bermakna Ausubel
“Pembelajaran bermakna merupakan suatu proses mengaitkan informasi baru pada konsep-konsep relevan
yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang. Struktur kognitif meliputi fakta-fakta, konsep-konsep, dan
generalisasi-generalisasi yang telah dipelajari dan diingat siswa”

B.Tipe-Tipe Belajar Menurut Ausuble


1. Belajar dengan penemuan yang bermakna 2. Belajar dengan penemuan yang tidak
yaitu mengaitkan pengetahuan yang telah bermakna yaitu pelajaran yang dipelajari
dimilikinya dengan materi pelajaran yang ditemukan sendiri oleh siswa tanpa
dipelajari itu mengaitkan pengetahuan yang telah
dimilikinya, kemudian dia hafalkan.

Belajar menerima (ekspositori) yang bermakna yaitu


materi pelajaran yang telah tersusun secara logis
disampaikan kepada siswa sampai bentuk akhir, kemudian
pengetahuan yang baru ia peroleh itu dikaitkan dengan
pengetahuan lain yang telah dimiliki.
C. Kebaikan Belajar Bermakna
1. Informasi yang dipelajari secara bermakna lebih lama
diingat.
2. Informasi baru yang telah dikaitkan dengan konsep-konsep
relevan sebelumnya dapat meningkatkan konsep yang telah
dikuasai sebelumnya sehingga memudahkan proses belajar
mengajar berikutnya untuk memberi pelajaran yang mirip.
3. Informasi yang pernah dilupakan setelah pernah dikuasai
sebelumnya masih meninggalkan bekas sehingga
memudahkan proses belajar mengajar untuk materi pelajaran
yang mirip walaupun telah lupa.

Prasyarat agar belajar menerima menjadi bermakna menurut Ausubel, yaitu:


1. Belajar menerima yang bermakna hanya akan terjadi apabila siswa memiliki strategi belajar bermakna,
2. Tugas-tugas belajar yang diberikan kepada siswa harus sesuai dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa,
3. Tugas-tugas belajar yang diberikan harus sesuai dengan tahap perkembangan intelektual siswa.
D. Langkah-langkah Belajar Bermakna

Langkah-langkah Belajar Bermakna Menurut Ausubel :

1) Menentukan tujuan pembelajaran.


2) Melakukan identifikasi karakteristik siswa (kemampuan awal,
motivasi, gaya belajar, dan sebagainya).
3) Memilih materi pelajaran sesuai dengan karakteristik siswa dan
mengaturnya dalam bentuk konsep-konsep inti.
4) Menentukan topik-topik dan menampilkannya dalam bentuk advance
organizer yang akan dipelajari siswa.
5) Mempelajari konsep-konsep inti tersebut, dan menerapkannya dalam
bentuk nyata/konkret.
6) Melakukan penilaian proses dan hasil belajar siswa.
MAX WERTHEIMER
TEORI GESTALT
Teori Gestalt berpandangan bahwa perubahan dalam
proses belajar merupakan landasan dalam belajar.
Max Wertheimer meneliti tentang
pengamatan dan problem solving
Karakteristik Teori Gestalt
1 Melakukan banyak latihan
2 Adanya pemahaman belajar insight
Kesanggupan

Pengalaman
Latihan

Trial and Error


Prinsip Teori Gestalt

Principle Of Principle Of
Proximity Similarity

Principle Of
Principle Of
Continuity
Objective
Set
Principle Of Principle Of
Closure Isomorphism
Pembelajaran yang bermakna

Kebermaknaan unsur-unsur yang terkait akan


menunjang pembentukan tilikan dalam proses
pembelajaran. Makin jelas makna hubungan suatu
unsur akan makin efektif sesuatu yang dipelajari.
Wolfgang Köhler
 (1887-1967) • PROFIL WOLFGANG KOHLER
Wolfgang Köhler (1887-1967) adalah
seorang psikolog Jerman dan salah satu
tokoh terpenting dalam pengembangan
Sekolah Gestalt. Lahir di Estonia pada
21 januari tahun 1887 dan meninggal di
Amerika Serikat pada tahun 1967,
penulis ini melakukan penelitian
penting pada topik-topik seperti
pembelajaran, persepsi, dan komponen
mental serupa lainnya.
TEORI WOLFGANG KOHLER.
TEORI BELAJAR OLEH WAWASAN:
Belajar oleh wawasan yang diamati Köhler pada simpanse memiliki
sejumlah karakteristik mendasar.
1. Memahami dengan jelas esensi dari suatu situasi
2. Dicapai lewat proses dan refleksi
3. Ada data terkait situasi tertentu
4. Mampu menghasilkan pengetahuan baru yang muncul dari ide-ide
TEORI GERTALL
• BELAJAR ADALAH PROSES TIMBULNYA INSIGHT PADA
MENGEMBANGKAN INDIVIDU TERGANTUNG
INSIGHT. PADA:
• INSIGHT ADALAH
1. KESANGGUPAN
PEMAHAMAN TERHADAP
2. PENGALAMAN
HUBUNGAN ANTAR BAGIAN 3. TARAF KOMPLEKSITAS
DI DALAM SUATU SITUASI DARI SUATU SITUASI
PERMASALAHAN. 4. LATIHAN
5. TRIAL AND EROR
IMPLIKASI TEORI KOHLER DALAM
PROSES PEMBELAJARAN
5. MENDESAIN
PEMBELAJARAN
3. MEMPUNYAI DENGAN
1. PEMAHAMAN TUJUAN MELIBATKAN
BEBERAPA
KOMPONEN

4. MEMILIKI 6.MENGUASAI
2. MELAKSANAKAN KETERKAITA PRINSIP-
PEMBELAJARAN N DENGAN PRINSIP POKOK
YANG BERMAKNA LINGKUNGAN DARI SUATU
MATERI
Edward lee thorndike
Riwayat singkatEdward Lee Thorndike

• E. L. Thorndike (1874-1949), adalah seorang Psikolog Amerika yang


menghabiskan hampir seluruh kariernya di Teachers College, Columbia
University. Karyanya di bidang Psikologi Perbandingan dan proses
pembelajaran membuahkan teori koneksionisme dan membantu
meletakkan dasar ilmiah untuk psikologi pendidikan modern.
Connectionism
• Teori belajar Thorndike di sebut “ Connectionism” karena
belajar merupakan proses pembentukan koneksi-koneksi antara
stimulus dan respon. Teori ini sering juga disebut “Trial and
error” dalam rangkan menilai respon yang terdapat bagi
stimulus tertentu.
• Teori belajar stimulus-respon yang dikemukakan oleh
Thorndike ini disebut juga koneksionisme.

hukum
kesiapan
(law of
readiness)

Dalil teori
belajar
stimulus-
respon
hukum
hukum
latihan
akibat (law
(law of
of effect)
exercise)
Law of Readiness
• Hukum Kesiapan (Law of Readiness), menyatakan bahwa
ketika seseorang dipersiapakan (sehingga siap) untuk bertindak
maka melakukan tindakan tersebut merupakan imbalan
(rewarding), sementara tidak melakukan merupakan hukuman
(punishing).
Law of Exercice
• Hukum Latihan (Law of Exercice) terdiri dari dua yaitu: Hukum
Kegunaan (Law of Use) dan Hukum Ketidakgunaan (Law of
Disuse). 
• Law of Use adalah sebuah respons terhadap sebuah stimulus
akan memperkuat koneksi keduanya sedangkan Law
of Disuse adalah ketika tidak diberikan pada sebuah respons
terhadap stimulus maka kekuatan koneksinya menurun.
Latihan akan memperkuat koneksi antara stimulus dan respons.
Law of effect
• Prinsip hukum akibat yang dikembangkan oleh Edward Thorndike
mengemukakan bahwa: "Respons yang menghasilkan efek yang
memuaskan dalam situasi tertentu menjadi lebih mungkin terjadi lagi
dalam situasi itu, dan respons yang menghasilkan efek yang tidak
menyenangkan menjadi kurang mungkin terjadi lagi dalam situasi itu.
Keterkaitan Teori Thorndike dengan Ausubel
• Thorndike berpendapat bahwa • Ausubel menyampaikan pada
salah satu tugas pendidikan di proses belajar bermakna konsep
ditemukan oleh siswa, jadi siswa
sekolah yang paling penting tidak menerima pelajaran begitu
adalah menanamkan keahlian saja.
penalaran anak.
• Teori connectionism Thorndike • Ausubel percaya bahwa
pembelajaran pengetahuan baru
bergantung pada apa yang sudah
siswa ketahui sebelumnya.
Tokoh
Lev
Vygotsky
TEORI PEMBELAJARAN FISIKA
Profil Lev Vygotsky
 Lahir di Rusia, 17 November 1896
 Awalnya merupakan seorang guru sastra.
 Tertarik pada psikologi pada usia 28 tahun.
 Meneruskan studi psikologi di Moscow Institute of Psychology
pada thn 1925.Judul Disertasi  Psychology of Art.
 Disebut oleh orang-orang Rusia sebagai The Mozart of Psychology
Terkenal karena melakukan kritik terhadap teori Piaget
Apa Kata Lev Vygotsky?
Vygotsky menyatakan bahwa anak-anak mengembangkan konsep konsep
yang lebih sistematis, logis, dan rasional yang merupakan
hasil dari dialog bersama pembimbingnya yang terampil. Jadi,
menurut vygotsky orang lain dan bahasalah yang memainkan
kunci dalam perkembangan kognitif seorang anak. 

Vygotsky berpendapat pula bahwa proses belajar akan


terjadi secara efisien dan efektif apabila si anak
belajar secara kooperatif dengan anak-anak lain dalam
suasana lingkungan yang mendukung dalam bimbingan
atau pendampingan seseorang yang lebih mampu atau
lebih dewasa, misalnya seorang guru.
Pokok Bahasan Teori Lev Vygotsky

01 02
BUDAYA BAHASA

03 04
ZONA PERKEMBANGAN SCAFFOLDING
PROKSIMAL (ZPD)
IMPLIKASI TEORI LEV VYGOTSKY

guru bertugas menyediakan Vygotsky mempromosikan


atau mengatur lingkungan penggunaan pembelajaran
belajar siswa dan mengatur kolaboratif dan kooperatif,
tugas-tugas yang harus dimana siswa dapat saling
dikerjakan siswa, serta berinteraksi dan saling
memberikan dukungan memunculkan strategi-
dinamis, sedemikian hingga strategi pemecahan masalah
setiap siswa bisa berkembang yang efektif dalam masing-
secara maksimal dalam zona masing ZPD mereka.
perkembanganproksimal. 

Anda mungkin juga menyukai