Anda di halaman 1dari 15

REKONSILIASI LAPORAN KEUANGAN

FISKAL DAN KOMERSIAL

KELOMPOK 6
Nama Nim
Asih Meilinda Sari 2005110319
Zahra Putrianov Pratiwi 2005111285
Halimatusa’diah 2005113205
PENGERTIAN AKUNTANSI
Akuntansi komersial atau akuntansi keuangan merupakan proses penyusunan laporan
keuangan yang sesuai dengan peraturan standar akuntansi keuangan. Akuntansi
komersial atau disebut juga akuntansi keuangan merupakan aktivitas jasa yang
menyediakan informasi keuangan untuk pengambilan keputusan.

Sedangkan, akuntansi pajak yakni proses penyusunan laporan keuangan yang sesuai
dengan peraturan undang-undang perpajakan. Nah akuntansi pajak ini juga merupakan
bagian dari akuntansi keuangan yang menekankan pada penyusunan laporan
perpajakan (Surat Pemberitahuan (SPT)) dan pertimbangan konsekuensi perpajakan
terhadap transaksi atau kegiatan perusahaan.
FUNGSI AKUNTANSI
PAJAK
FUNGSI AKUNTASI
KOMERSIAL  Sebagai alat untuk merencanakan strategi perpajakan yang harus diambil
 Fungsi Utama dari Akuntansi Komersial atau oleh perusahaan, tentunya dalam arti strategis bukan untuk penggelapan

biasa adalah untuk menyediakan informasi pajak.


 Sebagai alat untuk menganalisis dan memprediksi besar pajak yang harus
keuangan suatu organisasi atau perusahaan.
dibayar perusahaan atau lembaga keuangan di masa mendatang.
 Dari laporan keuangan yang dibuat, dapat
 Sebagai laporan keuangan resmi yang dapat ditampilkan saat ingin mencari
melihat keadaan keuangan suatu perusahaan investor atau kegiatan publikasi lainnya.
serta perubahan yang terjadi.  Sebagai implementasi akuntansi terhadap kegiatan perusahaan dan
 Informasi terkait laporan keuangan menyajikannya dalam bentuk informasi laporan keuangan fiskal maupun

perusahaan ini sangat dibutuhkan oleh laporan keuangan komersial.


 Sebagai dokumentasi tahunan yang bisa dipakai untuk membandingkan
manajemen untuk membantu mengambil
dan mengetahui riwayat perusahaan dengan baik dan menjadi sebuah
keputusan yang bisa berpengaruh terhadap
evaluasi.
kondisi perusahaan.
PERBEDAAN PERLAKUAN AKUNTANSI KOMERSIAL DAN
AKUNTASI PERPAJAKAN

Penggunaan Pedoman
Lap. Penyusunan Dan Sifat Informasi
Keuangan Penyajian

Dasar Batas Waktu


Pencatatan Mata Uang
Penyajian
Persamaan akuntansi komersial dan akuntansi perpajakan

Sistem Akrual Neraca

Konsep
Prinsip
Kesatuan
Realisasi
Usaha
Gambaran rekonsiliasi laporan keuangan komersial dan laporan keuangan fiskal
Laporan keuangan yang biasa dibuat oleh perusahaan dalam dunia bisnis biasanya
disebut dengan Laporan Keuangan Komersial dan laporan keuangan yang biasa dibuat oleh
perusahaan dalam perpajakan disebut sebagai Laporan Keuangan Fiskal.  Laporan keuangan
fiskal disusun secara beriringan dengan laporan keuangan komersial.
Laporan keuangan fiskal disusun secara beriringan dengan laporan keuangan komersial.
Laporan keuangan komersial atau bisnis ditujukan untuk menilai kinerja ekonomi dan
keadaan finansial dari sektor perusahaan, sedangkan laporan keuangan fiskal lebih ditujukan
untuk menghitung pajak.
Contoh penyusunan laporan keuangan fiskal berdasarkan laporan keuangan komersial

1. Menyajikan buku besar pada laporan keuangan komersial


Contoh penyusunan laporan keuangan fiskal berdasarkan laporan keuangan komersial

Setelah itu kita buat laporan laba rugi perusahaan


Contoh penyusunan laporan keuangan fiskal berdasarkan laporan keuangan komersial

2. Mmembuat laporan laba rugi


Setelah itu kita bisa menyesuaikan akun yang ada pada laporan keuangan komerial ke laporan keuangan fiscal. Ada dua jenis penyesuaian fiskal yaitu
positif dan negatif. Di bawah ini list penyesuaiannya:

Penyesuaian Fiskal Positif

1. Biaya yang dikeluarkan untuk kepentingan investor atau anggota lain

2. Pembentukan dana cadangan

3. Imbalan kerja atau jasa dalam bentuk natura atau kenikmatan

4. Jumlah yang melebihi kewajaran yang dibayarkan ke investor atau pihak istimewa sehubungan dengan urusan pekerjaan

5. Harta yang dihibahkan atau disumbangkan

6. Pajak penghasilan

7. Gaji yang dibayarkan ke anggota persekutuan, Firma atau CV yang modalnya tidak terbagi atas saham

8. Sanksi administrasi

9. Selisih penyusutan komersial

10. Selisih amortisasi fiskal di atas penyusutan fiskal

11. Biaya yang ditangguhkan pengakuannya

12. Penyesuaian fiskal positif lainnya


Penyesuaian Fiskal Negatif
1. Selisih penyusutan komersial di bawah penyusutan fiskal
2. Selisih amortisasi komersial di bawah amortisasi fiskal
3. Penghasilan yang ditangguhkan pengakuannya
4. Penyesuaian fiskal negatif lain
 
Dari laporan keuangan laba rugi diatas terdapat beberapa koreksi sebelum dijadikan

ke dalam laporan keuangan fiscal, yaitu

- Bunga jasa giro dimasukkan dalam pendapatan dikenakan pajak final oleh pihak bank, sehingga dalam laporan fiskal tidak perlu
dikenakan pajak lagi, ini dijadikan faktor pengurang Laba Kena Pajak.

- Pengambilan direktur bukan beban perusahaan, maka dimasukkan ke dalam koreksi fiskal positif (faktor penambah laba kena pajak).

- Sembako untuk pegawai merupakan bentuk kenikmatan (natura) yang diberikan perusahaan, ini tidak diakui sebagai beban perusahaan.

- Sumbangan juga bukan beban perusahaan dan bukan dikategorikan revenue. Sumbangan dimasukkan ke dalam kelompok koreksi fiskal
positif.
Setelah dimasukkan unsur koreksi fiskal, laporan laba rugi menjadi seperti dibawah ini:
Koreksi fiskal yang meliputi bunga jasa giro, pengambilan direktur, sembako untuk pegawai dan sumbangan akan berpengaruh pada posisi
kas. Semua unsur tadi dikoreksi setelah memperoleh laba fiskal setelah pajak, setelah itu semua koreksi fiskal dikembalikan ke laporan.
Laporannya menjadi seperti ini:
Kesimpulan

Akuntansi komersial atau disebut juga akuntansi keuangan merupakan aktivitas jasa
yang menyediakan informasi keuangan untuk pengambilan keputusan. Sedangkan, akuntansi pajak
yakni proses penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan peraturan undang-undang
perpajakan.
Laporan keuangan fiskal dan komersial memiliki perbedaan dalam hal penghasilan, beban
serta penyusutan dan nilai persediaan. Ada dua penyesuaian yang perlu diperhatikan dalam
menyusun laporan keuangan fiskal, yaitu penyesuaian positif dan negatif. Terhadap perbedaan
yang timbul tersebut maka wajib pajak badan melakukan koreksi Fiskal terhadap laporan keuangan
komersialnya sehingga akan dihasilkan laporan keuangan seperti halnya yang disyaratkan oleh
ketentuan dalam perpajakan. Karena disadari atau tidak perbedaan tersebut akan berpengaruh
terhadap pajaknya.

Anda mungkin juga menyukai