Anda di halaman 1dari 35

SISTEM HORMONAL

KELOMPOK 7 :

Gunawan Ahmad
Andrew Wijaya Saputra
Putrie Neastity
Nur Khotimah Elfiyani
Cicilia Febriana Hayuningrum
SISTEM HORMONAL

Memacu
Hormon

Menggiatkan

Hormon adalah senyawa kimia yang dikeluarkan oleh


kelenjar endokrin ke dalam aliran darah dan mempunyai
efek spesifik terhadap sel, organ, dan kelenjar
MEKANISME UMPAN BALIK
HORMON DAN KELENJARNYA

Kelenjar Pituitary atau Hypofise dibagi menjadi 2 lobus:


A.Lobus posterior : menghasilkan hormon antidiuretik hormon
(ADH) dan Oxytosin
B.Lobus anterior menskresi :
Growth Hormon (GH)
Thyroid Stimulating Hormon (TSH)
Adrenocorticotropic Hormon (ACTH)
Follicle Stimulating Hormon
Luteinizing Hormon
Prolactin Hormon
Endorphine
KELENJAR ADRENAL
Pada manusia, kelenjar adrenal terletak sejajar dengan
tulang punggung thorax ke-12 dan mendapatkan suplai
darah dari arteri adrenalis. Kelenjar adrenal dibagi menjadi
dua bagian yaitu luar dan dalam.
Bagian luar dikenal sebagai korteks adrenal. Sedang bagian
dalam kelenjar adrenal disebut sebagai medula adrenal
Bagian Kortex
a. Hormon Cortison atau antiadison
Berfungsi sebagai anti peradangan dan
membantu pembentukan formasi karbohidrat.
Hiposekresi :Bila kekurangan hormon ini akan
menyebabkan penyakit Adison.
b. Hormon Glukokortikoid
Berfungsi untuk merangsang kenaikan jumlah kadar gula
darah.
Hipersekresi akan mengakibatkan Cushing syndrome.
c. Hormon Cortisol
Berfungsi untuk :
1) Memacu metabolisme karbohidrat.
2) Meningkatkan respon imunitas tubuh.
Bila terjadi kenaikan dalam penghasilan hormon ini akan
dapat menyebabkan cushing syndrome.
d. Hormon Aldosterone
Berfungsi untuk :
1)  Mengatur keseimbangan mineral dan air dalam ren.
2)  Membuang kelebihan Kalium.
e. Hormon Corticosterone
 Berfungsi untuk :
1)Mempengaruhi metabolisme karbohidrat, protein
dan lipid.
2)  Meningkatkan respon imunitas tubuh.
f. Hormon Mineralokortikoid
 Berfungsi untuk:
1) Mengatur keseimbangan air dan elektrolit dalam
tubuh.
2)Merangsang reabsorbsi Na+ dan Cl- dalam tubulus
ginjal.
 Bila kekurangan hormon ini akan menyebabkan
penyakit Adison.
Bagian Medulla
a. Hormon Adrenalin/Epinefrin
Secara khusus hormon ini berfungsi :
1) Memacu aktivitas cor/jantung.
2) Menaikkan tekanan darah.
3) Mengerutkan otot polos pada arteri.
4) Mengendurkan otot polos bronchiolus
5) Mempercepat glikolisis.
6) Pengeluaran keringat dingin.
7) Rasa keterkejutan/shock.
8) Mengatur metabolisme glukosa saat stress.
 Bila terjadi kekurangan penghasilan hormon
adrenalin/epinefrin akan menyebabkan penyakit
Adison
b. Hormon Androgen
 Berfungsi untuk menentukan sifat kelamin sekunder
pada pria dan wanita.
Hipersekresi :
Bila terjadi kelebihan hormon ini akan menyebabkan
penyakit Cushing Syndrome/sindrom Cushing serta
penyakit kelainan ciri kelamin sekunder pada laki-laki
dan perempuan
KELENJAR PANKREAS
Pankreas terletak pada kuadran kiri atas abdomen atau
perut dan bagian kaput/kepalanya menempel pada organ
duodenum.
Beberapa fungsi dari pankreas adalah:
1. Mengatur kadar gula dalam darah melalui
pengeluaran glucogen
2. Pengurangan kadar gula dalam darah dengan
mengeluarkan insulin
 Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas :
1. Hormon insulin berperan saat proses
pengubahan gula darah (glukosa) menjadi
gula otot (glikogen) di dalam hati.
2. Hormon guklagon hormon yang berperan
dalam mengubah glikogen menjadi
glukosa.
3. Hormon Somatostatin , yang berfungsi
menghalangi pelepasan kedua hormon
lainnya (insulin dan glukagon).
KELENJAR THYROID

Kelenjar tiroid adalah salah satu dari kelenjar


endokrin terbesar pada tubuh manusia.
Kelenjar ini dapat ditemui di bagian depan leher,
sedikit di bawah laring.
Kelenjar ini berfungsi untuk mengatur kecepatan
tubuh membakar energi, membuat protein, dan
mengatur sensitivitas tubuh terhadap hormon
lainnya.
 Tiroid mengeluarkan dua hormon penting,
yaitu:
1.Triiodotironin (T3)
2.Tiroksin (T4)
Triodotironin dan Tiroksin mengatur laju
metabolisme dengan cara mengalir bersama
darah dan memicu sel untuk mengubah lebih
banyak glukosa.
KELENJAR PARATIROID

 Empat buah kelenjar dengan berat total 0,4 g


terletak di belakang kelenjar tiroid. Kelenjar ini
berasal dari endoderm tepatnya kantung
faringeal ke-3 (kelenjar superior) dan ke-4
(kelenjar inferior)
 Dua jenis sel yang menyusun kelenjar
paratiroid adalah :
- Sel principal (chief cells)
- Sel okssifil
KELENJAR TIROID

 Bentuk : Kupu-kupu
 Letak : Anterior laring

Hormon yang dihasilkan adalah tirosin (T4) dan


triodotironin (T3) yang berperan penting dalam
pertumbuhan, diferensiasi sel, kontrol laju
metabolisme basal, dan konsumsi oksigen. Selain
itu, hormon ini berperan pula dalam metabolisme
lipid, karbohidrat, dan protein
KELENJAR OVARIUM dan TESTIS
 Kelenjar Ovarium
Merupakan kelenjar kelamin wanita yang berfungsi
menghasilkan sel telur, hormon estrogen dan
progesteron. Sekresi estrogen dihasilkan oleh
folikel de graaf dan dirangsang oleh FSH.
 Kelenjar Testis
Testis terdiri dari tubulus yang dilapisi oleh sel-sel
benih (sel germinal), tubulus ini dikenal dengan
tubulus seminiferua. Testis mensekresikan hormon
testoterone yang berfungsi merangsang
pematangan sperma dan pembentukan tanda tanda
kelamin pria (kumis,janggut,bulu dada, jakun dan
membesarnya suara)
HORMON ANTIDIURETIK dan ALDOSTERON

 ADH (Antidiuretik homone / vaso pressin) :


menurunkan produksi urin dengan cara
meningkatkan permeabilitas duktus koligens
terhadap air.

 Mineralokortikoid: Aldosteron memiliki fungsi


mempengaruhi reabsorbsi natrium, kalium,
dan air oleh sel epitel. Aldosteron sendiri
menstimulasi reabsorbsi natrium pada tubulus
kontortus distal.
GROWTH HORMON
(SOMATOTROPIN)
Hormon polipeptida yang berasal
dari protein.
Berbentuk rantai asam amino yang
disintesis, disimpan dan dilepaskan
oleh sel somatotroph di dalam sayap
anterior kelenjar pituitari.
Somatotropin berperan dalam:
 Mengendalikan pertumbuhan tulang, otot, dan
organ.
 Mempengaruhi kecepatan pertumbuhan tubuh

Kelebihan Growth Hormon : Gigantisme


Kekurangan Growth Hormon : Kekerdilan
EPINEFRIN (ADRENALIN)

Hormon yang memicu reaksi terhadap


tekanan dan kecepatan gerak tubuh dan juga
memicu reaksi tubuh terhadap lingkungan
seperti suara nyaring, cahaya terang, dan
sebagainya
Reaksi yang dihasilkan :
 Membuat frekuensi detak jantung
meningkat
 Keringat dingin keluar
 Keterkejutan
NOREPHINEFRIN
(NORADRENALIN)

 Hormon sekaligus juga neurotransmiter


 Dihasilkan oleh kelenjar adrenal dan
bekerja bersama Epinefrin
FUNGSI

 Bekerja bersama Ephinefrin untuk


memberikan energi pada tubuh di saat-
saat mendadak atau respon menghindar,
melawan atau lari
 Sebagai neurotransmiter untuk
menyampaikan impuls saraf dari satu
neuron ke neuron yang lain
ENDORFIN

 Hormon yang membuat seseorang merasa


senang, nyaman dan bahagia
 Hormon ini diproduksi oleh kelenjar
pituatri di bagian otak
FUNGSI HORMON ENDORFIN PADA TUBUH

 Mengatur produksi hormon pertumbuhan


dan seksual
 Mengendalikan rasa nyeri dan sakit yang
menetap
 Mengendalikan perasaan stress
 Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
GLUKOKORTIKOID

Golongan hormon steroid yang memberikan


pengaruh terhadap metabolisme nutrisi
FUNGSI HORMON GLUKOKORTIKOID

 Mempengaruhi proses metabolisme


tubuh
 Mengatur konsentrasi gula darah dalam
tubuh
 Berfungsi untuk antiinflamasi
 Mempengaruhi proses pertumbuhan
tubuh
 Menurunkan pengaruh stress
 Menurunkan sekresi ACTH
ACTH ( ADRENOCORTICOTROPIC HORMONE)

 Hormon yang dibentuk oleh kelenjar


Hipofisis bagian depan
 ACTH berfungsi untuk merangsang
pembentukan hormon steroid di dalam
kelenjar anak ginjal atau kelenjar Adrenal
Bila pembentukan ACTH berlebihan maka
pembentukan hormon Steroid pun akan
berlebihan juga

Akibatnya akan terjadi gejala-gejala seperti kadar


gula dalam darah meningkat, jumlah air seni
menjadi lebih banyak, dan tekanan darah
meningkat

Keadaan ini terjadi pada penyakit yang disebut


Sindroma Cushing
Bila kelenjar Hipofisis bagian depan rusak maka
pembentukan ACTH akan berkurang

Menyebabkan bagian kelenjar anak ginjal atau


adrenal tidak mendapatkan rangsangan sehingga
mengecil

Keadaan itu disebut penyakit Addison


RESPON HORMONAL PADA EXERCISE

Olahraga yang dilakukan secara berkelanjutan


dengan dosis yang tepat akan berpengaruh
terhadap sistem hormon :
1. Menurunkan sekresi HPA (hipotalamus,
puitutary, adrenal)
2. Merangsang sekresi hormon pertumbuhan
GH) dan prolaktin
3. Meningkatkan kemampuan homeostatis
 Selama latihan fisik hormon pertumbuhan atau
GH akan meningkat
 Efek peningkatan GH adalah
a. Peningkatan kekuatan tendon, ligamen dan
otot-otot
b. Peningkatan ketebalan tulang
c. Membantu mobilisasi asam lemak dari
cadangan adiposa
d. Meningkatkan level asam lemak dalam
darah sehingga juga berguna dalam
menyediakan energi untuk latihan yang
bekerja
Kontrol Hormonal Pada Exercise Untuk
Mempertahankan Vol. Plasma
 Sekresi Glucagon meningkat selama latihan
untuk meningkatkan pemecahan glycogen
dalam liver (glycogenolysis)
 Epinephrine dan Norepinephrine selanjutnya
meningkatkan glycogenolysis
 Kadar kortisol juga meningkat selama latihan
untuk katabolisme protein untuk
gluconeogenesis selanjutnya.
• Growth Hormone memobilisasi free fatty acids
(asam lemak bebas)
Thyroxine meningkatkan katabolisme glukosa
Kontrol Hormonal Pada Exercise Untuk
Mempertahankan Vol. Plasma
 Seiring dengan meningkatnya intensitas latihan,
meningkat pula keluaran catecholamine untuk
glycogenolysis
 Selama latihan ketahanan rerata keluaran
glukosa sangat erat berhubungan dengan
kebutuhan otot.
 Saat kadar glukosa menurun, kadar glukagon
dan cortisol meningkat signifikan untuk
meningkatkan glukoneogenesis.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai