2. Citiek Sulandari Zalukhu 3. Desmen Rezeky Telambauna 4. Meliana Dewi Pakpahan 5. Syarifa Kama Alfayet
JAUHI PENYAKIT NYA BUKAN ORANGNYA
Dosen Pengampu: Ns.Siska Evi Simanjuntak,MNS HIV/AIDS Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome (disingkat AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi (atau: sindrom) yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV; atau infeksi virus-virus lain yang mirip yang menyerang spesies lainnya (SIV, FIV, dan lain-lain).Virusnya sendiri bernama Human Immunodeficiency Virus HIV) yaitu virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia. CARA PENULARAN VIRUS HIV HIV menular melalui cairan tubuh seperti darah, semen atau air mani, cairan vagina, air susu ibu dan cairan lainnya yang mengandung darah. Virus tersebut menular melalui: Melakukan penetrasi seks yang tidak aman dengan seseorang yang telah terinfeksi. Kondom adalah satu–satunya cara dimana penularan HIV dapat dicegah. Melalui darah yang terinfeksi yang diterima selama transfusi darah dimana darah tersebut belum dideteksi virusnya atau pengunaan jarum suntik yang tidak steril. Dengan mengunakan bersama jarum untuk menyuntik obat bius dengan seseorang yang telah terinfeksi. Wanita hamil dapat juga menularkan virus ke bayi mereka selama masa kehamilan atau persalinan dan juga melalui menyusui. HIV TIDAK MENULAR MELALUI BEBERAPA HAL BERIKUT: GEJALA-GEJALA AIDS Sejak pertama Seseorang terinfeksi virus HIV, maka virus tersebut akan hidup dalam tubuhnya, tetapi orang tersebut tidak menunjukkan gejala penyakit namun terlihat betapa sehat, aktif, produktif seperti biasa. Karena gejala-gejala AIDS tampak setelah + 3 bulan. Adapun gejala-gejala AIDS itu sendiri adalah : REMAJA YANG PALING BERESIKO TINGGI TERKENA HIV Remaja yang terinfeksi HIV-AID di Indonesia menunjukkan angka yang cenderung meningkat, ketidak tahuan remaja menjadi pemicu peningkatan tersebut. Pengetahuan cara penularan HIV-AID sangat penting untuk mendorong remaja terhindar dari HIV-AIDS. Remaja berisiko sangat tinggi, karena remaja hubungan yang singkat dan pasangan yang banyak (pacar). Pengetahuan remaja ini termasuk salah satu indicator dalam Millenium Develepment Goals (MDGs) sehingga harusterus dipantau oleh Negara-negara berkembang termasuk Indonesia.Tujuan dari penulisan atikel ini untuk mendeskripsikan pengetahuan HIV-AIDS dikalangan remaja berusia 15-24 tahun.Untuk keperluan analisis artikel ini digunaka data dari hasil SDKI Indonesia tahun 2017. Berdasarkan data tersebut, diketahui mayoritas remaja pernah mendengar tentang HIV-AID, namun bila dikaji berdasarkan jenis kelamin, ternyata remaja wanita lebih banyak yang pernah mendengar tentang HIV-AID dibanding remaja pria. Sumber informasi yang banyak diketahui yakni dari guru sekolah, teman dan internet. sebagian besar remaja menyatakan dengan cara membatasi hubungan seksual hanya dengan satu pasangan saja. Secara umum, tingkat pengetahuan tentang cara pencegahan HIV-AIDS meningkat seiring tingkat pendidikan remaja. Masih ada remaja yang belum pernah mendengar HIV-AIDS dan tidak mengetahui cara mencegah penularannya.baik yang berada di perkotaan maupun di perdesaan. PERKEMBANGAN DARI HIV MENJADI AIDS: PENCEGAHAN HIV/AIDS • Melakukan penyebarluasan informasi HIV/AIDS kepada teman, kelompok, dan keluarganya untuk mengurangi keresahan akibat berita yang salah dan menyesatkan. • Menghindari atau mencegah penyebaran HIV/AIDS pada diri sendiri, keluarga, dan kelompoknya dengan jalan antara lain: Mempertebal iman dan taqwa agar tidak terjerumus ke dalam hubungan seksual pra nikah dan di luar nikah serta berganti-ganti pasangan. Hindari alat tercemar. •Alat kedokteran disteril (disucihamakan) dengan betul •Jarum tindik,tato,alat salon harus steril Penderita HIV/AIDS sadar untuk tidak menularkan penyakit pada orang lain Hindarkan penyalahgunaan obat narkotika, alkoholisme dan segala bentuk pornografi yang dapat merangsang ke arah perbuatan seksual yang menyimpang. Kalau suami istri sudah terinfeksi virus HIV, maka pakailah kondom dengan benar dalam melakukan hubungan seksual. Melakukan tindakan pengamanan terhadap pencemaran virus HIV/AIDS melalui jarum suntik, transfusi darah, dan luka yang terbuka. Bagi wanita pengidap virus HIV dianjurkan untuk tidak hamil. PENGARUH DARI PERGAULAN BEBAS. pergaulan bebas itu adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang, yang mana “bebas” yang dimaksud adalah melewati batas-batas norma ketimuran yang ada. Masalah pergaulan bebas ini sering kita dengar baik di lingkungan maupun dari media massa. pergaulan bebas itu tidak hanya sebatas bergaul melainkan terkadang mendorong untuk melakukan hal yang lebih tidak di sukai oleh agama, seperti, bercumbu rayu, berciuman dan bahkan terjebak dalam perzinahan. Oleh karena itu, tanpa ada sekat-sekat pembatasan antara wanita dan laki-laki yang bukan muhrim maka dampak dan bahayanya seperti itu. Penyebab maraknya pergaulan bebas karena sikap mental yang tidak sehat, pelampiasan rasa kecewa, dan kegagalan remaja menyerap norma. Pergaulan bebas dapat dikurangi apabila orang tua dan anggota masyarakat ikut berperan aktif dalam memberikan motivasi dan dorongan kepada para remaja dan memberikan sarana dan prasarana yang dibutuhkan remaja dalam proses keremajaannya. Sehingga segala sesuatu yang dilakukannya dapat bermanfaat dalam kehidupan.