GANGGUAN CAIRAN
Ns. Dessy Sundari Utami, M.Kep
FISIOLOGI CAIRAN
TUBUH
DISTRIBUSI CAIRAN TUBUH
Cairan tubuh didistribusi dalam dua kompartemen, yaitu:
■ Cairan Interstitial (CI): cairan diantara sel, sekitar 15% berat tubuh
■ Cairan Intra Vaskular (CIV): terdiri dari plasma (cairan linfe) dan
darah, menyusun 5% berat tubuh.
○ Kation utama, yaitu natrium (Na+), kalium (K+), kalsium (Ca²+), dan
magnesium (Mg²+), terdapat di dalam cairan ekstrasel dan intrasel.
○ Anion utama adl klorida (Clor , bikarbonat (HCO dalam cairan intrasel).
○ Klorida ditemukan di dalam cairan ekstrasel dan intrasel. Nilai klorida serum 100-106
mEq/L. Klorida diatur melalui ginjal.
○ Bikarbonat adl bufer dasar kimia yg utama di dalam tubuh, ditemukan dalam cairan
ekstrasel dan intrasel. Nilai bikarbonat arteri mEq/L, dan bikarbonat vena 24-30
mEq/L, bikarbonat diatur oleh ginjal
○ Fosfat mrp anion bufer dalam cairan intrasel dan ekstrasel. Nilai fosfat serum 2,5-4,5
mg/100 ml. Konsentrasi fosfat serum diatur oleh ginjal, hormon paratiroid, dan
vitamin D teraktivasi.
GANGGUAN
KESEIMBANGAN CAIRAN
KETIDAK SEIMBANGAN
1. Ketidakseimbangan Isotonik
CAIRAN
1. Kekurangan volume cairan
■ Kekurangan cairan, tetapi kadar elektrolit serum tidak berubah,
tjd mll GI (muntah, diare), perdarahan, pemberian obat diuretik,
banyak keringat, demam, & penurunan asupan per oral.
2. Kelebihan volume cairan
■ Kelebihan cairan tanpa disertai perubahan elektrolit serum, tjd pd
gagal jantung kongestif, gagal ginjal, dan sirosis.
3. Sindrome ruang ketiga
a. Hiperosmolaritas (dehidrasi)
■ Misalnya, asupan oral tidak cukup, lansia (penurunan cairan intrasel, penurunan
respons terhadap rasa haus, peningkatan proporsi lemak tubuh), penurunan
sekresi ADH (diabetes insipidus), deuresis osmotik, pemberian formula/larutan
hipertonik, yang meningkatkan jumlah solut dan konsentrasi darah.