Anda di halaman 1dari 22

Laporan

Ped a h u l ua n
Hipo k l i k e m ia
Disusun Oleh :
1. Firda Izzatul Wahidah (200550005)
2. Novia Shinta Putri (200550011)
3. Ulfatul Aliyah (200550015)
Pengertian
Hipoglikemia adalah suatu keadaan dimana kadar glukosa
dalam darah secara abnormal rendah yaitu <50 mg/dl atau
bahkan <40 mg/dl (Rahardjo, 2010)
Hipoglikemia merupakan suatu kegagalan dalam
mencapai batas normal kadar glukosa darah (Kedia, 2011).
menurut McNaughton (2011), hipoglikemia merupakan
suatu keadaan dimana kadar glukosa darah <60 mg/dl. Jadi,
dapat disimpulkan bahwa, hipoglikemia merupakan kadar
glukosa darah dibawah normal yaitu <60 mg/dl.
Klasifikasi
Hipoglikemia dapat dibagi menurut usia yaitu hipoglikemia neonatus
dan hipoglikemia pada balita atau anak lebih besar.
1. Hipoglikemia pada neonatus :
a. Bersifat sementara
Biasanya terjadi pada bayi baru lahir, misalnya karena
asupan atau masukan glukosa yang kurang, hipotermia, syok,
dan pada bayi dari ibu diabetes.
b. Bersifat menetap dan berulang
Terjadi akibat defisiensi hormon, hiperinsulinisme, serta
kelainan metabolisme karbohidrat dan asam amino.
2. Hipoglikemia pada balita atau anak yang lebih besar
Berdasarkan gejala klinis hipoglikemia juga dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Hipoglikemia Asimtomatik
2. Hipoglikemia Simtomatik
Tanda dan Gejala
1. Tremor
2. Sianosis
3. Apatis Gerakan gelisah (jitteriness) tremor, episode cyanosis, apatis, kejang,
4. Kejang
5. Apnea intermitten takipnue ntermiten, tangis lemah, letargie, bola mata berputar, keringat
6. Tangisan lemah/melengking banyak dan mendadak hypothermia dan henti jantung Gejala ini dapat
7. Letargi muncul beberapa jam sampai 1 minggu setelah kelahiran (setyarini,
8. Kesulitan minum
2016).
9. Gerakan mata berputar/nistagmus
10. Keringat dingin
11. Pucat
12. Hipotermi
13. Refleks hisap kurang
14. Muntah
Etiologi…
Etiologi/Faktor Presdisposisi Hipoglikemia
1. Kelainan yang menyebabkan pemakaian glukosa
berlebihan
2. Kelainan yang menyebabkan kurangnya produksi
glukosaa.
Simpanan glukosa tidak adekuat (prematur, bayi SGA,
malnutrisi, hipoglikemia ketotik).b.Kelainan pada produksi
glukosa heparc.Defisiensi kortisol dapat primer atau
sekunder.
Faktor-Faktor Risiko
Faktor Risiko Hipoglikemia
1. Bayi yang dilahirkan oleh ibu yang menderita diabetes melitus atau
menderita diabetes selama kehamilan dan bayi yang menderita penyakit
eritroblastosis fetalis berat, bayi demikian cenderung menderita
hiperinsulinisme.
2. Bayi dengan berat badan lahir rendah yang mungkin mengalami malnutrisi
intrauterin, yang mengakibatkan cadangan glikogen hati dan lemak tubuh
total menurun.
3. Bayi yang sangat imatur (kecil) atau yang sedang sakit berat dapat
menderita hipoglikemia karena meningkatnya kebutuhan metabolisme yang
melebihi cadangan kalori, dan bayi dengan berat badan lahir rendah yang
menderita sindrom gawat nafas, asfiksia perinatal, polisitemia, hipotermia
dan infeksi sistemik dan bayi yang mengalami kelainan jantung bawaan
sianotik yang menderita gagal jantung.
4. Pada bayi yang menderita kelainan genetik atau gangguan metabolisme
primer (jarang terjadi) seperti galaktosemia, penyakit penyimpanan
glikogen, intoleransi fruktosa, propionat asidemia, metilmalonat asidemia,
tirosinemia, penyakit sirop mapel, sensitivitas leusin, insulinoma,
nesidioblastosis sel beta, hiperplasia fungsional sel beta fungsional,
panhipopituitarisme dan sindrom beckwit serta bayi raksasa.
Penatalaksanaan
Menurut Iswanto (2013), penatalaksanaan untuk
hipoglikemia pada neonatus adalah sebagai berikut :
1. Beri air gula kira-kira 30 cc satu kali pemberian dan
observasi keadaannya.
2. Pertahankan suhu tubuh dengan cara membungkus bayi
dengan kain hangat, jauhkan dari hal-hal yang dapat
menyerap panas bayi.
3. Segera beri ASI (Air Susu Ibu).Observasi keadaan bayi,
yaitu tanda-tanda vital, warna kulit, reflek dan tangisan
bayi.Bila tidak ada perubahan selama ± 24 jam dalam
gejala-gejala tersebut segera rujuk ke rumah sakit.
Manajemen …
2.2.1 Data dasar (Subyektif & Obyektif) yang terfokus pada kasus
Menurut Handayani (2017), data dasar yang terfokus pada kasus antara lain :
2.2.1.1 Data subjektif
a. Data
1) No. register
Diberikan kepada pasien untuk digunakan selamanya oleh pasien serta untuk mengetahui jumlah pengunjung
lama/baru.
2) Hari/tanggal pengkajian
Untuk mengetahui hari dan tanggal pasien berkunjung.
3) Jam
Untuk mengetahui jam pasien berkunjung.
4) Tempat
Untuk mengetahui tempat pasien berkunjung.
5) Pengkaji
Untuk mengetahui siapa yang bertanggungjawab atas pasien tersebut.
b. Identitas
1) Nama
Perlu ditanyakan agar tidak terjadi kekeliruan bila ada kebersamaan nama pasien.
2) Umur
Untuk mengintrepretasikan apakah data pemeriksaan klinis bayi tersebut normal sesuai dengan umur.
3) Alamat
Ditanyakaan dengan maksud mempermudah hubungan bila diperlukan dalam keadaan mendesak.
4) Pendidikan
Untuk mengetahui tingkat pendidikan klien, sehingga dalam memberikan asuhan kebidanan
disesuaikan dengan tingkat pendidikan klien.
5) Status Perkawinan
Perlu ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruh status perkawinan terhadap masalah
kesehatan.
6) Suku/bangsa
Perlu ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruh adat istiadat dan budaya terhadap
kesehatannya serta memudahkan bidan dalam melakukan pendekatan dalam melaksanakan asuhan
kebidanan.
7) Pekerjaan
Untuk mengetahui tingkat sosial ekonomi orang tua berhubungan dengan kemampuan dalam
mencukupi kebutuhan nutrisi.
c. Keluhan utama
Keluhan utama adalah proses pengkajian kondisi pasien pada saat datang. Pada bayi dengan
hipoglikemia keluhan dapat berupa bayi menangis, rewel, sulit untuk minum/sulit menghisap, tremor
(jitternes), pucat , sehingga timbul kecemasan pada orang tuanya (Sihombing, 2013).
d. Riwayat mentsruasi
Untuk mengetahui gambaran fungsi organ reproduksi klien yaitu menarche, HPHT,
untuk mengathui perkiraan usia kehamilan.
e. Riwayat kehamilan
Pada ibu dengan solusio plasenta biasanya terdapat riwayat solusio plasenta hipertensi
kronik dan preeklampsia pada kehamilan yang lalu.
f. Riwayat kontrasepsi
Untuk mengetahui klien memakai jenis kontrasepsi apa sebelumnya, apakah ada
keluhan selama menggunakan kontrasepsi tersebut dan lama penggunaannya
g. Riwayat kehamilan sekarang
Pada kasus solusio plasenta dapat terjadinya perdarahan melalui organ reproduksi
berwarna kehitaman. Pasien dengan hipertensi akan mengeluhkan pusing apabila tidak
diatasi sesegera mungkin.
h.Riwayat kesehatan ibu
Riwayat kesehatan ibu meliputi berbagai penyakit yang pernah dialamai sebelumnya, dan akan berpengaruh
pada kehamilan sebelumnya. Seperti Tb paru, ginjal, jantung, diabetes melitus, asma, dan juga penyakit yang
mengarah infeksi seperti syphilis, CMV, rubella, herpes, varicella, tooplasma, infeksi traktus urinatius,
HIV/Aids dan typus abdominalis.
Pada bayi dengan hipoglikemia biasanya dilahirkan dengan ibu diabetes melitus.
i.Riwayat kesehatan keluarga
Apakah keluarga ibu secara genetik memilki penyakit seperti hipertensi, diabetes melitus, jantung, kehamilan
kembar dll. Apabila keluarga ibu memiliki riwayat penyakit diabetes melitus maka secara faktor genetik akan
menurun kepada anaknya sehingga bisa melahirkan bayi hipoglikemia.
j.Riwayat perkawinan
Menanyakan usia berapa ibu menikah, status pernikahan dan berapa lama ibu hamil setelah menikah.
k.Pola kebiasaan hidup sehari-hari
Ditanyakan untuk mengetahui adanya gangguan dalam pola aktivitas sehari-hari yaitu pada pola makan 3 kali
sehari dengan porsi sedang, pola eliminasi BAB 1 kali dengan konsistensi lunak dan berwarna kuning BAK
5-6 kali dengan konsistensi kuning jernih, istirahat siang 1-2 jam dan malam 6-8 jam, dan personal hygiene,
serta kebiasaan merokok dengan menghabiskan banyak putung rokok/berapa ml vape perhari.
l.Riwayat psikologi
Adanya masalah dalam rumah tangga, kehilangan pekerjaan, takut terhadap kehamilan dan persalinan,
cemas menghadapi peran barunya sebagai seorang ibu, dapat menyebabkan konflik mental yang dapat
memperberat mual dan muntah.
2.2.1.2 Data objektif
a. Pemeriksaan umum
1) Keadaan umum
(a) Baik : dikatakan baik jika ibu berpakaian rapi, wajahnya terlihat segar
(b) Cukup : baju masih rapi
(c) Kurang : bajunya sudah tidak rapi, wajah sudah mulai lemas
Menurut Sihombing (2013), keadaan umum pada bayi dengan hipoglikemia umumnya kurang/lemah.
2) Kesadaran
a) Composmentis : Pasien sadar sepenuhnya dan memberi respons yang adekuat terhadap semua stimulus yang diberikan. Cirinya :
bangun, respon terhadap rangsang sesuai, orientasi terhadap waktu, tempat, orang sesuai.
b) Apatik : Pasien dalam keadaan sadar, tetapi acuh tak acuh terhadap keadaan sekitarnya ia akan memberi respons yang adekuat bila
diberikan stimulus. Cirinya : sering tidur, mudah dibangunkan, respon sesuai.
c) Somnolen : Yakni tingkat kesadaran yang lebih rendah daripada apatik, pasien tampak mengantuk, selalu ingin tidur, ia tidak
responsif terhadap stimulus ringan, tetapi masih memberikan respons terhadap stimulus yang agak keras, kemudian tertidur lagi. Cirinya :
bangun jika ditepuk-tepuk, respon sesuai, kembali tidur.
d)Delirium : Keadaan kesadaran yang menurun serta kacau, biasanya disertai disorientasi, iritatif, dan salah persepsi terhadap rangsangan
sensorik hingga sering terjadi halusinasi. Cirinya : respon hanya pada rangsang nyeri, jika menginginkan sesuatu menarik-narik jari atau
mendorong tangan, tidak benar-benar bangun saat di beri rangsang.
e)Sopor : Pada keadaan ini pasien tidak memberikan respons ringan maupun sedang, tetapi masih memberi sedikit respons terhadap
stimulus yang kuat, refleks pupil terhada cahaya masih positif (Semi Koma). Cirinya : respon hanya pada rangsang nyeri, menampilkan
gerakan refleks seperti decerebrasi, decortisasi.
f)Koma : Pasien tudak dapat bereaksi terhadap stimulus apapun, refleks pupil terhadap cahaya tidak ada, ini adalah tingkat kesadaran yang
paling rendah. Cirinya : tidak ada respon, lengan atau tungkai bawah flaccid.kesadaran pada bayi dengan hipoglikemia bayi terlihat apatis
atau acuh tak acuh dengan keadaan sekitar (menangis tinggi dan sulit untuk minum/menghisap).
3)Keadaan Emosional
Stabil, labil, cemas dan takut. Stabilitas emosi adalah keadaan seseorang yang memiliki emosi yang matang dan ketika
mendapatka rangsangan dari luar tidak memunculkan gangguan emosional.
4)Tanda-Tanda Vital
(a)TD: ibu dengan tekanan darah lebih dari normal akan beresiko terkena hipertensi,dan dapat mengarah pada
preeklampsia. TD normal : sistol 110-139 mmHg diastol 60-100 mmHg
(b)Suhu : identifikasi suhu adalah mencerminkan adanya kondisi infeksi atau tidak pada ibu. Suhu normal adalah 36oC –
37,5o C. suhu pada bayi dengan hipoglikemia mengalami penurunan akibat asupan glukosa yang berkurang.
(c)Nadi : identifikasi nadi adalah merupakan salah satu indikator dari teriadinya syok. Nadi yang normal adalah berkisar
pada 60-90x/ menit.
(d)RR : Napas bayi baru lahir dikatakan normal apabila frekuensinya antara 30-60 kali per menit. Frekuensi napas pada
bayi dengan hipoglikemia meningkat
b.Pemeriksaan fisik
1)Wajah
Pucat/tidak, muncul bintik-bintik dengan ukuran yang bervariasi pada wajah dan leher (Chloasma Gravidarum) akibat
Melanocyte Stimulating Hormone. Selain itu, penilaian pada muka juga ditujukan untuk melihat ada tidaknya
pembengkakan pada daerah wajah serta mengkaji kesimetrisan bentuk wajah. Pada kasus bayi dengan hipoglikemia muka
terlihat pucat
2)Mata
Pemeriksaan sclera bertujuan untuk menilai warna, yang dalam keadaan normal berwarna putih. Sedangkan
pemeriksaan konjungtiva dilakukan untuk mengkaji munculnya anemia. Konjungtiva yang normal berwarna
merah muda. Selain itu, perlu dilakukan pengkajian terhadap pandangan mata yang kabur terhadap suatu benda
untuk mendeteksi kemungkinan terjadinya pre-eklampsia.
3)Mulut/Gigi/Gusi/Lidah
Untuk mengkaji kelembaban mulut dan mengecek ada tidaknya stomatitis. Gigi merupakan bagian penting yang
harus diperhatikan kebersihannya sebab berbagai kuman dapat masuk melalui organ ini. Pengaruh hormon
kehamilan, gusi menjadi mudah berdarah pada awal kehamilan. Kebersihan lidah dan warna serta ukuran pada
papilla lidah.
4)Leher
Dalam keadaan normal, kelenjar tyroid,vena jugularis tidak terlihat dan hampir tidak teraba sedangkan kelenjar
getah bening bisa teraba seperti kacang kecil.
5)Payudara
Payudara pada ibu hamil biasanya mengalami pembengkakan dan pembesaran hal ini bertujuan untuk proses
menyusui bayi kelak yang akan dilahirkan.
6)Perut
Pada solusio plasenta tingkat ringan perut sedikit tegang bagian-bagian janin masih dapat dikenal, pada solusio
plasenta tinggkat ringan nyeri dan tegang pada saat dipalpasi, sulit menentukan bagian-bagian janin ketika
leopold, pada solusio plasenta tinggkat berat fundus uteri lebih tinggi dari seharusnya.
7) Vulva dan Perineum
Genitalia pada solusio plasenta tingkat ringan warna darah kecoklatan jumlah darah
kurang dari 250 ml pada solusio plasenta tinggkat sedang perdarhan tampak keluar banyak
jumlah darah keluar lebih dari 250 ml, pada solusio plasenta tingkat berat pengeluaran
darah berwarna kehitaman jumlah darah yang keluar telah mencapai 1000 ml.
8) Ekstremitas
Pemeriksaan ekstremitas untuk mengetahui kelengkapan ekstremitas kanan dan kiri,
ekstremitas bawah kanan dan kiri serta kelengkapan jari-jari tangan dan kaki. Pada kasus
bayi dengan hipoglikemia ekstremitas tampak lemah dan tremor.
c. Pemeriksaan penunjang
Data penunjang untuk kasus hipoglikemia ini diperoleh dari pemeriksaan laboratorium
antara lain : pemeriksaan glukosa darah kurang dari 45 mg/dl yakni diperiksa dengan
dextrostix pada saat persalinan dan pada usia ½ jam, 1jam, 2jam, 4jam, 8jam, 12jam,
24jam, 36jam, dan 48 jam
2 Interpretasi data dasar (Diagnosa dan Masalah aktual)

Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap rumusan diagnosis, masalah, dan kebutuhan
pasien berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan.
a. Diagnosa Kebidanan
Bayi Ny. X lahir cukup bulan umur....hari, jenis kelamin....dengan hipoglikemia.
b. Masalah
Hal-hal yang berkaitan dengan pengalaman hal yang sedang dialami klien yang ditemukan dari
hasil pengkajian atau menyertai diagnosis. Masalah-masalah yang sering dijumpai pada bayi
dengan hipoglikemia adalah gangguan sistem pernafasan, reflek hisap dan menelan minuman,
kesadaran menurun atau sering tidur
c. Kebutuhan
Hal-hal yang dibutuhkan oleh klien dan belum teridentifikasi dalam diagnosis dan masalah.
Kebutuhan-kebutuhan yang harus diberikan pada bayi baru lahir dengan hipoglikemia adalah
pemberian cairan yang cukup terutama ASI, mengobservasi keadaan umum bayi secara intensif,
menjaga lingkungan bayi agar lingkungan nyaman dan hangat
2.2.3 Diagnosa dan masalah potensial
Diagnosa potensial adalah suatu pernyataan yang timbul
berdasarkan diagnosa atau masalah yang sudah teridentifikasi.
Langkah ini mengidentifikasi masalah atau diagnosa potensial
lain berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosa yang sudah
diidentifikasi Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila
bersiap-siap bila diagnosa atau masalah potensial ini benar-
benar terjadi. Pada kasus bayi baru lahir dengan hipoglikemia
diagnosa potensialnya adalah terjadinya penurunan kesadaran
dan terjadi syok pada bayi
2.2.4 Kebutuhan yang memerlukan penanganan segera.
Langkah keempat ini merupakan kesinambungan dari proses manajemen
kebidanan. Identifikasi kebutuhan yang memerlukan penanganan segera dari
tindakan kolaborasi dengan tenaga medis lain untuk menghindari terjadinya
kegawat daruratan.
Antisipasi untuk kasus hipoglikemia menurut Rati (2008) antara lain :
1.Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian IVFD (Intra Vena Fluid Drip).
2.Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian Antibiotik 2×250 mg IV.
3.Pemberian oksigen.
4.Rujukan
2 Rencanakan asuhan yang komprehensif/menyeluruh
Merencanakan asuhan yang menyeluruh ditentukan oleh langkahlangkah sebelumnya, langkah ini
merupakan lanjutan dari masalah atau diagnosa yang telah diidentifikasi pada langkah informasi
data dasar yang tidak lengkap dan dilengkapi.
Menurut Iswanto (2012), perencanaan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan hipoglikemia
antara lain :
1. Observasi keadaan umum, tanda-tanda vital meliputi denyut jantung, nadi dan suhu, dan penatalaksanaan
yang akan dilaksanakan.
2. Berikan bolus IV cairan dextrose 10% 2 ml/kg BB secara pelan dalam 5 menit.
3. Pasang infus glukosa 20% sesuai kebutuhan rawatan.
4. Lakukan pemeriksaan glukosa plasma setiap 3 jam atau bila ada indikasi
5. Berikan konseling pada ibu tentang perawatan bayi dengan hipoglikemia yaitu pemberian ASI secara
adekuat kepada bayi.
6. Anjurkan ibu untuk memberikan nutrisi yang adekuat (pemberian ASI sesegera mungkin)
7. Jaga suhu bayi agar tetap hangat
8. Jaga kebersihan bayi dan lingkungan
9. Lakukan perawatan tali pusat dengan prinsip pencegahan infeksi
10. Kolaborasi dengan dokter spesialis anak (Sp.A) untuk pemberian terapi lanjutan.
2 Pelaksanaan

Langkah keenam ini adalah pelaksanaan dari asuhan menyeluruh. Penatalaksanaan


manajemen yang efisien akan meningkat waktu dan biaya serta meningkatkan mutu
dan asuhan klien. Pelaksanaan disesuaikan dengan rencana yang sudah disusun.
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan bayi kepada ibu
2. Memeriksa kehangatan tubuh bayi setiap 1 jam sekali
3. Memberikan ASI secara rutin
4. Memeriksa BAK dan BAB bayi
5. Memeriksa keadaan umum bayi dan vital sign setiap pukul 6 pagi, 12 siang, dan
6 malam.
7. Memeriksa tanda hipoglikemia dan status neurologis secara berkala
8. Melakukan rujukan/kolaborasi ke dokter spesialis anak untuk
penatalaksanaan hipoglikemia
2.2.7 Evaluasi
Pada langkah ini keefektifan dari asuhan yang telah diberikan, meliputi pemenuhan kebutuhan bantuan
apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan di dalam
diagnosa dan masalah. Langkah-langkah proses evaluasi umumnya merupakan pengkajian yang memperjelas
proses pemikiran yang mempengaruhi tindakan serta berorientasi pada proses klinis, karena proses
penatalaksanaan tersebut berlangsung di dalam situasi klinik dan dua langkah terakhir tergantung pada klien
dan situasi klinik.
1. Klien mengetahui hasil pemeriksaan bayi kepada ibu
2. Klien mengetahui dan mau memeriksakan kehangatan tubuh bayi setiap 1 jam sekali
3. Klien mengetahui dan mau memberikan ASI secara rutin
4. Klien mengetahui dan mau pentingnya memeriksakan BAK dan BAB bayi
5. Klien mengetahui dan mau dilakukan pemeriksaan keadaan umum bayi dan vital sign setiap pukul 6 pagi,
12 siang, dan 6 malam.
6. Klien mengetahui dan mau memeriksakan tanda hipoglikemia dan status neurologis secara berkala
7. Klien mengetahui dan mau melakukan rujukan/kolaborasi ke dokter spesialis anak untuk penatalaksanaan
hipoglikemia
Terima Kasih….

Anda mungkin juga menyukai