Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH EVOLUSI

“KOEVOLUSI”

DISUSUN OLEH:

HIJIRUDIN (A1J118056)

NURMIN (A1J118053)

DIAN ASRI RATNA JUNI (A1J118055)

TIANI (A1J118058)

SELDA SAFITRI (A1J118061)

YULINDA KRISNA DWIPAYANTI (A1J118062)

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
2021
Latar Belakang
• Evolusi dapat mempengaruhi setiap aspek bentuk dan
perilaku organisme berupa perilaku spesifik dan adaptasi
fisik yang merupakan hasil seleksi alam. Adaptasi ini
meningkatkan fitness dengan membantu aktivitas
oranisme misalnya dalam memperoleh makanan,
menghindari predator atau menarik pasangan kawin.
Evolusi biologi meninggalkan tanda-tanda yang dapat
diamati, yang merupakan bukti pengaruhnya pada
kehidupan di masa lalu dan sekarang. Hasil evolusi ini
kadang dibagi menjadi makroevolusi dan mikroevolusi
– Rumusan Masalah
• Apakah pengertian dari koevolusi?
• Bagaimanakah mekanisme terjadinya koevolusi?
• Apa saja kah contoh-contoh yang menggambarkan tentang
koevolusi?
• Apakah perbedaan antara koevolusi dan koadaptasi?
•  
– Tujuan
• Untuk mengetahui pengertian dari koevolusi.
• Untuk mengetahui mekanisme terjadinya koevolusi.
• Untuk mengetahui contoh-contoh yang menggambarkan
tentang koevolusi.
• Untuk mengetahui perbedaan antara koevolusi dan koadaptasi.
Pengertian Kovelosi
Koevolusi merupakan suatu proses antara dua atau lebih
spesies yang mempengaruhi proses evolusi satu sama lainnya.
Semua organisme dipengaruhi oleh makhluk hidup
disekitarnya, namun pada koevolusi, terdapat bukti bahwa
sifat-sifat yang ditentukan oleh genetika pada tiap spesies
secara langsung disebabkan oleh interaksi antara dua
organisme. Pengaruh evolusioner mutualistik antara dua
spesies disebut koevolusi (Anies, 2006: 45).
Mekanisme Evolusi
Di dalam proses koevolusi terdapat hubungan antara
evolusi dari suatu ekosistem dengan koevolusi.
a. Evolusi Ekosistem
b. Evolusi Ekosistem dan Hubungannya dengan
Koevolusi
Contoh-contoh Koevolusi
Koevolusi tumbuhan dan serangga memiliki siklus, sebagai kelompok
tumbuhan. Koevolusi antara racun tumbuhan dan mekanisme detoksifikasi
serangga merupakan cara di mana serangga dan bunga mungkin terpengaruh
pada setiap evolusi masing – masing. Contoh lainnya yaitu polinator.
Beberapa gymnospermae diserbuki oleh serangga tetapi serangga penyerbuk
tidak ada hubungannya dengan evolusi bunga pada angiospermae. Tumbuhan
tanpa bunga akan diserbuki oleh mekanisme abiotik seperti angin. Pada
spesies bunga yang lain, seleksi alam membuat serbuk sari bunga tersebut
hanya dapat diberikan pada bunga lain namun asih dalam 1 spesies. Jika
serangga terbang pada bunga spesies lain, serbuk sari menjadi sia – sia. Bunga
mungkin akan meletakkan nektar pada tempat yang hanya dapat dijangkau
oleh serangga yang memiliki organ terspesialisasi seperti lidah yang panjang.
Perbedaan Koevolusi dan Koadaptasi

Koevolusi merupakan pengaruh evolusioner mutualistik


antara 2 spesies (Campbell, 2008: 180). Artinya
koevolusi terjadi ketika dua atau lebih spesies saling
mempengaruhi evolusi masing-masing atau terdapat
pengaruh timbal balik antara kedua spesies. Seperti
koevolusi antara angiosperma dan hewan penyerbuk atau
polinatornya. Hal tersebut dapat menjelaskan koadaptasi
antara spesies (Ridley, 2004: 613). Sedangkan koadaptasi
merupakan suatu proses penyesuaian yang
menguntungkan dari dua spesies yang saling
berpengaruh. Seperti pada semut (Formica fusca) dan
ulat Lycaenid dari kupu-kupu (Glaucopsyche lygdamus)
yang membentuk adaptasi interspesifik.
PENUTUP
• Kesimpulan
Koevolusi merupakan suatu proses antara dua atau lebih spesies
yang mempengaruhi proses evolusi satu sama lainnya. Contoh
koevolusi dapat terjadi pada tumbuhan berbunga (contohnya
Anggrek Magascan) dengan serangga penyerbuknya
(Hummingbird) dan parasit (contohnya Virus Myxoma) dengan
inangnya (contohnya Kelinci asli Eropa).
• Saran
Makalah ini masih dalam pengembangan dan jauh dari sempurna,
oleh karena itu dalam pengembangannya di butuhkan saran dan
kritik untuk perkembangan makalah ini agar dapat lebih baik lagi,
dan bisa bermanfaat bagi kami dan orang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Anies. 2006. Manajemen Berbasis Lingkungan. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Campbell, N. A. 2008. Biologi Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Fauzan, M.F., Sulistyaningrum, Gita, Hermadianti, Dea, Hndayani, Rizkia. 2007.
Koevolusi antara Tumbuhan Dischidiamajor dengan Jenis Semut
Lasiusfuliginosus sp. di Kawasan Hutan Desa Jatinegara. Tegal: 1-10.
Hadisubroto, Tisno. 1989. Ekologi Dasar. Jakarta: Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan.
Reijntjes, C, et al. 1999. Pertanian Masa Depan: Pengantar untuk Pertanian
Berkelanjutan dengan Input Luar Rendah. Jakarta : Kanisius Press.
Ridley, Mark. 2004. Evolution Third Edition. UK: Blackwell Publishing. Saragih,
S. 2008. Pertanian Organik. Indonesia. Jakarta: Penebar Swadaya.
Soemarwoto, I, et al. 1980. High School Biology – Biologi Umum I. Jakarta: PT.
Gramedia.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai