Anda di halaman 1dari 5

1.

Mitokondria
Mitokondria merupakan organel sel dari eukariota (jamur, tumbuhan dan hewan) yang
mempunyai fungsi utama untuk memproduksi ATP (Adenosine Tri Phosphat) melalui proses
fosforilasi oksidatif. Proses endosimbiosis dapat menerangkan asal mula dan cara masuk
mitokondria kedalam sel eukariota. Tidak hanya teori endosimbiosis yang bisa menjelaskan
evolusi dari mitokondria. Postulat Gray et al, yang dikenal sebagai hipotesis hidrogen
menyatakan bahwa ada bakteri kecil purba yang mampu memproduksi hidrogen berintegrasi
dan bertahan didalam bakteri pengkonsumsi hidrogen yang lebih besar. Melalui hubungan
simbiosis ini, mitokondria primordial berkembang dari bakteri kecil yang memproduksi
hidrogen dan mempunyai kemampuan untuk melakukan fosforilasi oksidatif. Sesungguhnya,
bagian amplop (enveloped) dari nuklues eukariotik berasal dari gen bakteri yang lebih besar.
Selama proses evolusi, sebagian besar gen inisial mitokondria (gen dari bakteri yang kecil)
ditransfer kedalam nukleus eukariotik. Gen dari proses transfer akan berkembang menjadi
mtDNA.
Sebagian besar sel mamalia mengandung ratusan mitokondria. Diyakini bahwa
mitokondria bukan unit yang statik karena mitokondria mampu secara dinamis bergabung
atau berpisah satu sama lain membentuk suatu unit struktur jaringan fungsional yang
kompleks. Setiap unit mitokondria berisi sedikit ataupun banyak kopi genom mtDNA. Satu
sel somatik mengandung ratusan atau ribuankopi genom mtDNA identik yang sebagian besar
ditemukan pada jaringan yang membutuhkan banyak oksigen, seperti otak dan otot skeletal.
Hal ini sangat kontras dengan dua kopi genom nDNA pada setiap sel somatik diploid
(Hidayat,2017: 215).
2. Ribosom
Ribosom merupakan organel yang berukuran kecil dan padat dalam sel dan berperan
sebagai tempat sintesis. Ribosom juga merupakan komponen sel yang membuat protein dari
semua asam amino. Ribosom memiliki diameter sekitar 20 nm dan terdiri atas 65% RNA
ribosom dan 35% protein ribosom Ribosom berbentuk granular dan mengandung ARN,
berfungsi dalam sintesis protein dalam sel. ARN disintesis gen dari kromosom kemudian
disimpan dalam anak inti sebelum dikeluarkan ke sitoplasma dalam bentuk ribosom granula.
Bila ribosom melekat pada bagian luar retikulum endoplasma, maka disebut reticulum
endoplasma granular (Gade, 2014:4)

3. Lisosom
Lisosom merupakan organel sel yang terdapat pada tepi nukleus hampir di semua sel
hewan dan manusia, kecuali pada sel darah merah. Ukuran dan bentuk lisosom bervariasi dari
± 0.1-1.2μm dalam bentuk bulat dan agak lonjong. Berbeda dengan organel-organel lainnya,
lisosom memiliki membran lipid bilayer tunggal yang tidak dilengkapi reseptor mannose-6.
Selain itu, pH di dalam lisosom, yakni pH 4.5-5, lebih rendah dibandingkan pH pada sitosol
dan di dalam organel lainnya yang cenderung netral (±pH 7.4). Organel ini berperan dalam
system digesti intraselular maupun ekstraselular, serta berfungsi dalam homeostasis kolesterol
dan membran plasma Sebagai organel penghancur, di dalam lisosom terdapat sekitar 50 enzim
pendegradasi yang terdiri dari protease, lipase, glikosidase, nuklease, sulfatase, dan fosfatase
(Pratiwi, 2015: 9). Lisosom menghasilkan sistem pencernaan intrasel yang memungkinkan sel
mencerna, dan membuang zat-zat atau struktur yang tidak diinginkan, khususnya struktur
yang rusak atau asing, seperti bakteri. Lisosom berisi enzim- enzim hidrolik, yang berfungsi
memecahkan senyawa organik menjadi dua bagian atau lebih dengan mengikatkan hydrogen
(H) dari molekul air dengan bagian senyawa organic tersebut dan dengan mengikatkan bagian
hidroxil (OH) molekul air dengan bagian lain dri senyawa tersebut. Misalnya, protein
dihidrolisis menjadi asam-asam amino, dan glikogen dihidrolisis membentuk glukosa (Gade,
2014:5)

4. Badan Golgi
Badan Golgi adalah organel yang dikaitkan dengan fungsi ekskresi sel, dan struktur ini
dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya biasa. Organel ini terdapat hampir di
semua sel eukariotik dan banyak dijumpai pada organ tubuh yang melaksanakan fungsi
ekskresi, Berbentuk tumpukan kantong-kantong pipih yang sangat komplek dan pada bagian
dalam kantong-kantong tersebut terdapat ruang-ruang kecil atau vakuola. Membrane badan
golgi terbentuk dari lipoprotein. Badan golgi banyak terdapat pada sel-sel kelenjar seperti
kelenjar ludah, hati, pancreas, dan hormone.
Fungsi badan golgi :
a. sebagai organ sekresi, karena mengeluarkan zat yang masih dibutuhkan yaitu berupa sekret
dalam bentuk butiran getah
b. membentuk enzim yang belum aktif (zimogent/proenzym)
c. membentuk glikoprotein (musin/mucus/lender
Badan golgi dalam mengekskresikan zat bekerja dengan cara:
1) Molekul masuk ke badan golgi
2) Badan golgi membentuk vesikel
3) Vesikel datang dan membungkus molekul tersebut
4) Molekul dibawa vesikel pergi menuju membran sel dan menembusnya (Gade, 2014:7)
DAFTAR PUSTAKA

Gade, M. 2014. Struktur, Fungsu Organel dan Komunikasi Antar Sel. Al Uhum Seri Sainstek.
Vol.2(1).
Hidayat, T. 2017. DNA Mitokondria (mtDNA) Sebagai Salah Satu Pemeriksaan Alternatif Untuk
Identifikasi Bayi pada Kasus Infantisida. Jurnal Kesehatan Andales. Vol.6(1).
Pratiwi, R.D. 2015. Lysosomal Cell Death Sebagai Target Pengembangan Obat Antikanker
Terkini. BioTrends. Vol.6(2).

Anda mungkin juga menyukai