Anda di halaman 1dari 18

KLASIFIKASI AJARAN ISLAM AQIDAH

Deni Wahyuni, S.Pd.I.,MA


A. Pengertian Aqidah Islamiyah
‘Aqidah (‫ ) اـَلـ َْع ِق ْي َد ُة‬menurut bahasa Arab
(etimologi) berasal dari kata al-‘aqdu (‫ )اـلـ َْع ْقـ ُد‬yang
berarti ikatan, at-tautsiiqu(‫ )اــل ّتَ ْو ِثـ ُيْق‬yang berarti
kepercayaan atau keyakinan yang kuat, al-
ihkaamu (‫ـم‬ ُ ‫ ) ا ْـِإل ْحـ َكا‬yang artinya mengokohkan
(menetapkan), dan ar-rabthu biquw-wah (‫اــل َّرـبْـ ُط‬
‫)بــــ ُقـ ّ َو ٍة‬
ِ yang berarti mengikat dengan kuat.
Sedangkan menurut istilah (terminologi):
‘aqidah adalah iman yang teguh dan pasti, yang
tidak ada keraguan sedikit pun bagi orang yang
meyakininya.

‘Aqidah Islamiyyah adalah keimanan yang teguh


dan bersifat pasti kepada Allah Subhanahu wa
Ta’ala dengan segala pelaksanaan kewajiban,
bertauhid dan taat kepada-Nya.
Dasar Aqidah Islam terdapat dalam Al-Quran dan
Hadist.
Firman Allah :
"Rasul telah beriman kepada Al Quran yang
diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula
orang-orang yang beriman. semuanya beriman kepada
Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan
rasul-rasul-Nya. (mereka mengatakan): "Kami tidak
membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan
yang lain) dari rasul-rasul-Nya", (al-Baqarah, 285)
Sabda Rasulullah :
“Telah aku tinggalkan dua pedoman. Jika kamu
tetap berpegang kepada keduanya, kamu tidak
akan tersesat selama-lamanya, yaitu kitabullah
(al-Quran) dan Sunnah Rasulullah (al-Hadist).”
(H.R Bukhari dan Muslim).
B. Keimanan dan Ketaqwaan
a. Pengertian Iman
Iman secara bahasa berarti at-tashdiiq
(pembenaran).

Dalam hadits diriwayatkan Ibnu Majah


Atthabrani, iman didefinisikan dengan keyakinan
dalam hati, diikrarkan dengan lisan, dan
diwujudkan dengan amal perbuatan
b. Wujud Iman
Wujud iman termuat dalam 3 unsur yaitu isi
hati, ucapan dan perbuatan. Dalam artian
diyakini dalam hati yaitu dengan percaya kepada
Allah SWT, diucapkan dengan lisan yaitu dengan
mengucapkan dua kalimat syahadat dan
dilakukan dengan perbuatan maksudnya dengan
menjalankan semua perintah-Nya dan
meninggalkan semua larangan-Nya.
c. Proses Terbentuknya Iman
Pada dasarnya, proses pembentukan iman,
diawali dengan proses perkenalan. Mengenal
ajaran Allah adalah langkah awal dalam
mencapai iman kepada Allah.
Kemudian proses pembiasaan yaitu seseorang
harus dibiasakan terhadap apa yang
diperintahkan Allah dan meninggalkan larangan
Allah
5 prinsip dalam proses penanaman iman;
1. Prinsip Pembinaan Berkesinabungan
2. Prinsip Internalisasi dan Individuasi
3. Prinsip Sosialisasi
4. Prinsip Konsistensi dan Koherensi
5. Prinsip Integrasi
Tanda-tanda orang beriman ;
• Bila disebut nama Allah gemetarlah Hatinya.
• Apabila Dibacakan Ayat-ayat Allah bertambahlah Imannya.
• Mereka selalu bertawakal Kepada Allah.
• Mendirikan Shalat.
• Menafkahkan (berinfaq, shadaqoh)itulah tanda-tanda orang yang
benar-benar beriman selain tanda-tanda yang lain yang Allah
Gambarkan dalam surat Al fatihah dan surat-surat yang lainnya.
• Menghindari perkataan yang tidak bermanfaat dan menjaga
kehormatan (Al-Mukminun:3, 5).
• Memelihara amanah dan menempati janji (Al-Mukminun:6).
• Berjihad di jalan Allah dan suka menolang (Al-Anfal:74).
• Tidak meninggalkan pertemuan sebelum meminta izin (An-nur:62)
e. Pengertian Taqwa
Menurut Hasan Al-Bashri “Taqwa adalah takut
dan menghindari apa yang diharamkan oleh
Allah, dan menunaikan apa apa yang diwajibkan
oleh Allah.
Taqwa juga berarti Kewaspadaan, benar-benar
menjaga perintah dan menjauhi larangan Allah.
C. Kausalitas Rukun Iman
‘aqidah Islam, seperti yang pada umumnya diketahui oleh seluruh orang Muslim (Muslimin),
yang mana merupakan dasar/asas keberagamaan Islam adalah seperti yang dikenal dengan
sebutan Rukun Iman. Imam Zarkasyi (1989: 15) menyebutkan, manusia yang hidup ini
senantiasa ingin tahu, dan lagi harus tahu, bagaimana kepercayaan yang harus diyakininya,
dan bagaimana pula kewajiban-kewajiban yang harus dikerjakan. Untuk itu orang harus
mengetahui dan mempercayai pokok-pokok kepercayaan dalam agama Islam, dan harus
mengetahui dan menjalankan pokok-pokok kewajiban sebagai seorang Islam. Pokok-pokok
kepercayaan itu disebut “Rukun Iman”.
Adapun Rukun, yang berarti sendi atau tiang atau dasar, dan Iman yang berarti keyakinan,
atau hal-hal yang wajib diyakini. Tersusun dalam Rukun Iman, sebagai berikut:
• Iman Kepada Allah
• Iman Kepada Malaikat
• Iman Kepada Kitab-kitab Allah
• Iman Kepada Para Rasul
• Iman Kepada Hari Akhirat, dan
• Iman Kepada Qadha’ dan Qadar
Di dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim disebutkan
dari Abu Abdurrahman, Abdullah bin Umar bin Al-
Khathab ra. Dia berkata: “ketika kami berada di majelis
bersama Rasulullah pada suatu hari, tiba-tiba tampak
dihadapan kami seorang laki-laki yang berpakaian sangat
putih, berambut sangat hitam, tidak terlihat padanya
tanda-tanda bekas perjalanan jauh dan tidak seorangpun
diantara kami yang mengenalnya, orang itu berkata:
‘Beritahukan kepadaku tentang Iman’, Rasulullah
menjawab: ‘Engkau beriman kepada Allah, kepada para
Malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, kepada Utusan-utusan-
Nya, kepada Hari Kiamat dan kepada Takdir yang baik
maupun yang buruk'” (H.R. Muslim no. 8).
Dapat disimpulkan bahwa ‘aqidah Islam yakni terdiri dari
mengetahui dan mempercayai ke enam rukun diatas.
Yang berarti tanpa pengetahuan dan kepercayaan
tentang dan kepada enam hal tadi, seseorang tidak bisa
disebut sebagai ber’aqidah Islam. Dan untuk bisa
memiliki ‘aqidah Islam, seseorang harus mengetahui
terlebih dahulu dan mempercayai ke enam rukun tadi.
Yakni iman/percaya kepada Allah, Malaikat-Nya, Kitab-
kitab-Nya, para Rasul-Nya, kepada Hari Akhirat, serta
kepada Qadha dan Qadar yang baik maupun yang buruk.
Barulah setelah itu ia bisa dikategorikan sebagai
ber’aqidah Islam.
D. Konsep Ketuhanan dalam Islam
Istilah Tuhan dalam sebutan Al-Quran digunakan kata
ilaahun, yaitu setiap yang menjadi penggerak atau
motivator, sehingga dikagumi dan dipatuhi oleh
manusia. Orang yang mematuhinya di sebut abdun
(hamba). Kata ilaah (tuhan) di dalam Al-Quran
konotasinya ada dua kemungkinan, yaitu  Allah, dan
selain Allah. Subjektif (hawa nafsu) dapat menjadi ilah
(tuhan). Benda-benda seperti : patung, pohon,
binatang, dan lain-lain dapat pula berperan sebagai
ilah.
Demikianlah seperti dikemukakan pada surat Al-Baqarah
(2) : 165 yang artinya
Diantara manusia ada yang bertuhan kepada selain Allah,
sebagai tandingan terhadap Allah. Mereka mencintai
tuhannya itu sebagaimana mencintai Allah.
Seseorang yang mempercayai adanya Allah, belum tentu
berarti orang itu beriman dan bertaqwa kepada-Nya.
Seseorang baru laik dinyatakan bertuhan kepada Allah jika
ia telah memenuhi segala yang dimaui oleh Allah. Atas
dasar itu inti konsep ketuhanan Yang Maha Esa dalam
Islam adalah memerankan ajaran Allah yaitu Al-Quran
dalam kehidupan sehari-hari. Tuhan berperan bukan
sekedar Pencipta, melainkan juga pengatur alam semesta.
E. Fungsi Keimanan dalam Kehidupan
Fungsi iman dalam kehidupan sehari-hari

1.      Iman dengan disertai dengan  amal shaleh dapat menjadi kunci akan dibukakanya
kehidupan yang baik, makmur dan sejahtera
2.      Iman dapat menimbulkan ketenangan jiwa
3.      Iman akan menimbulkan kasih sayang antar sesama
4.      Lebih mendekatkan diri kepada sang pencipta
5.      Iman akan membebaskan manusia dari kekuasaan orang lain
6.      Orang beriman akan mendapatkan pertolongan dari allah SWT
7.      Membawa keberkahan dilangit dan di bumi
8.      Memberikan ketengan dalam jiwa
9.      Dijanjikan akan mendapatkan syurga
10.  Dengan iman hidup akan terarah
11.  Iman membawa manusia pada kedamaian
12.  Dengan iman hidup kita  lebih sederhana
13.  Dengan iman ketika akan menjadi lebih semangat dalam mencapai sesuatu
14.  Iman membuat kita menjadi lebih sabar

Anda mungkin juga menyukai