Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI


PERUSAHAAN DAGANG
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem
Informasi Pada Rabu, 17 November 2021

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK (3) FANTASTIC SIX
1. KINTAN SEPRIL SYAYUNI - 2101092020
2. MUHAMMAD DAFA AL – ISRA’- 2101092056
3. NELLA FITRIANI - 2101092061
4. RAFIANSYAH DARMAN - 2101092078
5. SULTAN TRIANS PUTRA - 2101093001
6. ZALNA MUSTIKA - 2101092027

JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI


PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA
POLITEKNIK NEGERI PADANG
TAHUN 2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Dalam dunia usaha dikenal dua jenis perusahan, yaitu perusahaan jasa dan perusahaan
dagang. Perusahaan jasa adalah perusahaan yang menjual atau memberikan jasa kepada
konsumennya. Sedangkan perusahaan dagang merupakan perusahaan yang membeli barang
dari pemasok kemudian menjualnya kembali kepada pelanggan tanpa diproses terlebih
dahulu atau mengubah bentuknya. Secara garis besar, siklus kegiatan dalam perusahaan
dagang meliputi pembelian, pembayaran, penjualan, dan penerimaan kas.
Terlepas dari seperti apa kegiatan perusahaan dagang dan jasa, keduanya tetap
memerlukan akuntansi dalam pencatatan transaksinya. Namun, terdapat sedikit perbedaan
dalam sistem akuntansi kedua perusahaan tersebut. Yaitu perusahaan dagang memiliki akun
dan ayat jurnal tambahan serta beberapa jurnal khusus yang tidak dimiliki perusahaan jasa.
Sebagai seorang calon akuntan yang berkompeten, seluruh mahasiswa jurusan akuntansi
harus memahami serta mampu mengaplikasikan sistem akuntansi keduanya.
Seperti yang telah kita ketahui, sistem akuntansi perusahaan dagang membutuhkan
tingkat pemahaman sedikit lebih tinggi daripada perusahaan jasa. Karena itu, makalah ini
lebih fokus pada sistem akuntansi perusahaan dagang. Melalui bab – bab selanjutnya,
diharapkan makalah ini dapat membantu rekan mahasiswa pada umumnya dan mahasiswa
jurusan akuntansi khususnya untuk lebih memahami sistem akuntansi perusahaan dagang.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1.2.1 Apa ciri khas perusahaan dagang?
1.2.2 Bagaimana siklus akuntansi perusahaan dagang?
1.2.3 Bagaimana langkah-langkah menyusun laporan keuangan perusahaan dagang?

1.3 TUJUAN
1.3.1 Mampu mengidentifikasikan ciri khas perusahaan dagang.
1.3.2 Mampu melakukan pencatatan transaksi sesuai siklus akuntansi perusahaan
dagang.
1.3.3 Mampu menyusun laporan keuangan perusahaan dagang.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 CIRI KHAS PERUSAHAAN DAGANG


Selain jenis kegiatan yang berbeda dengan perusahaan jasa, perusahaan dagang juga memiliki
ciri khas berupa beberapa akun yang tidak dapat ditemukan dalam akuntansi perusahaan jasa.
Dibawah ini dijelaskan akun-akun tersebut.

2.1.1 Akun Pembelian

Terjadi karena perusahaan membeli barang dagang dengan tujuan dijual kembali.
Pembelian ini dapat dilakukan dengan pembelian tunai, kredit, dan sebagian
pembayaran.

2.1.2 Akun Penjualan

Terjadi karena perusahaan menjual barang barang dagang yang diperoleh dari
pemasok bertujuan untuk memperoleh laba. Penjulan dilakukan dengan cara tunai,
kredit, dan dengan sistem uang muka yang sisanya dapat diangsur dengan syarat
pembayaran dan syarat penyerahan. Dasar pencatatannya dengan faktur jika kredit dan
bukti penerimaan kas jika tunai.

2.1.3 Akun Potongan Pembelian

Terjadi karena penjual memberikan potongan kepada pembeli, dengan tujuan agar
pembeli melunasi utangnya sebelum jatuh tempo. Selama masih dalam masa potongan,
maka utang yang dibayar adalah harga faktur dikurangi denagan potongan yang diterima.

2.1.4 Akun Potongan Penjualan

Merupakan pencatatan atas potongan yang diberikan oleh penjual, bertujuan agar
tagihannya dapat segera dilunasi. Jadi, jumlah yang diterima oleh penjual sebesar jumlah
tagihan dikurangi potongan yang diberikan.

2.1.5 Akun Retur Pembelian

Terjadi karena pembeli mengembalikan senagian barang yang telah dibeli atau
sebagian rusak dan tidak sesuai pesanan. Jika dibeli secara tunai maka penjual akan
memgembalikan besarnya retur dengan tunai juga. Tetapi jika secara kredit maka
besarnya retur akan mengurangi harga fakturnya.

2.1.6 Akun Retur Penjualan


Terjadi karena penjual menerima kembali sebagian barang yang telah dijual karena
mutunya tidak sesuai pesanan. Pengembalian ini akan mengurangi tagihan kepada
pembeli.

2.1.7 Akun Biaya Angkut

Terjadi ketika pembeli harus membayar ongkos agar barang yang dibeli samapai
kegudang pembeli. Dengan demikian harga perolehanya terdiri dari harga beli barang
ditambah beban angkutnya.

2.1.8 Akun Biaya Pengiriman

Terjadi karena penjual mengirim barang dari penjual sampai ditempat pembeli,
karena pada saat transaksi jual beli telah dicantumkan dalam syarat penyerahan bahwa
penjual menanggung ongkos kirim.

2.1.9 Akun Persedian

Merupakan nilai persediaan barang dagang yang belum terjual pada akhir periode
akuntansi.

2.1.10 Akun Utang Dagang

Terjadi karena masih terdapat sisa pembayaran dari suatu pembelian oleh suatu
perusahaan dagang.

2.1.11 Akun Piutang Usaha

Digunakan untuk mencatat sisa-sisa harga pembelian yang dilakukan oleh


pembeli atau semua sisa harga penjualan yang belum dibayarkan.

2.1.12 Akun Harga Pokok Penjualan (HPP)

Untuk menampung harga pokok/harga beli barang yang dijual dalam suatu
periode akuntansi.

2.2 SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG


2.2.1 Tahap Pencatatan

1) Pembuatan atau penerimaan bukti transaksi

Setiap transaksi dalam perusahaan harus disertai bukti. Perusahaan dagang


akan membuat atau memperoleh bukti transaksi setiap kali melakukan transaksi
dengan pihak kedua. Beberapa bukti tersebut adalah faktur, nota kredit, dan
kuitansi.

2) Pencatatan dalam jurnal

Akuntansi perusahaan dagang membutuhkan jurnal khusus, yaitu untuk


menjurnal akun penerimaan kas, penjualan, pengeluaran kas, dan pembelian.
Sedangkan untuk akun selain empat akun tersebut tetap dijurnal dalam jurnal
umum seperti pada akuntansi perusahaan jasa.

3) Posting ke buku besar

Selain jurnal khusus, perusahaan dagang juga memiliki buku besar pembantu
atau biasa dikenal dengan sebutan subsidiary ledger. Buku besar pembantu
merupakan perluasan dari buku besar umum. Catatan dalam buku besar pembantu
merupakan rincian dari salah satu akun besar umum. Buku besar pembantu dalam
perusahaan dagang pada umumnya meliputi:

a. Buku besar pembantu hutang (account payable subsidiary), berfungsi


sebagai tempat mencatat perubahan hutang kepada kreditor secara individual
sehingga merupakan rincian dari akun Hutang Dagang dalam buku besar
umum.

b. Buku besar pembantu piutang (account receivable subsidiary ledger),


berfungsi sebagai tempat mencatat perubahan piutang (tagihan) kepada debitor
secara individual sehingga merupakan rincian dari akun Piutang Dagang dalam
buku besar umum.
2.2.2 Tahap Pengikhtisaran

1) Pembuatan neraca saldo

2) Pembuatan jurnal penyesuaian

3) Pembuatan neraca lajur

2.2.3 Tahap Pelaporan

1) Penghitungan harga pokok penjualan

2) Pembuatan laporan keuangan

3) Pembuatan jurnal pembalik

4) Pembuatan jurnal penutup

5) Pembuatan neraca saldo setelah penutup

2.3 LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAGANG

Pada umumnya, laporan keuangan dalam perusahaan dagang meliputi laporan laba/rugi,
laporan perubahan modal, dan neraca. Dibawah ini adalah format pembuatan laporan
keuangan tersebut.

2.3.1 Laporan laba/rugi

NAMA PERUSAHAAN
Laporan Laba/Rugi
untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 20
—————————————————————————————————–
Penjualan Rp…………….
Retur penjualan dan Potongan penjualan Rp.................… -
Penjualan bersih Rp ……………
Harga Pokok Penjualan Rp ............. …. -
Laba kotor Rp ……………
Beban Usaha (Beban penjualan & Beban admi. dan umum) Rp ................ … -
Laba usaha Rp ……………
Pendapatan di luar usaha Rp ..................... +
Rp ……………
Beban di luar usaha Rp ................ … -
Laba bersih sebelum pajak Rp ……………
Pajak penghasilan Rp ................ … -
Laba bersih setelah pajak Rp ……………
===========

2.3.2 Laporan perubahan modal (laba ditahan)

NAMA PERUSAHAAN
LAPORAN PERUBAHAN MODAL
PER 31 DESEMBER 20
Modal awal Rp ……………
Laba bersih Rp ..................... +
Rp ……………
Prive pemilik Rp …………… –
Modal akhir Rp ……………
============

2.4 CONTOH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PT. INDOFOOD


2.4.1 Tujuan Sistem
PT. Indofood mengelola segala data aktivitas dan transaksi secara efektif dan
efisien, yaitu mengumpulkan data dengan melalui komputer maupun manual,
menentukan berapa persen uang yang dialokasikan untuk operasional perusahaan,
berapa persen target laba yang ingin dicapai, berapa persen uang untuk cadangan
kas perusahaan, serta berapa persen uang untuk pengembangan perusahaan.
Dalam menentukan keputusan manajemen PT. Indofood mengusung beberapa
konsep: Perancangan barang dan produksi,kualitas, perancangan proses dan
kapasitas,pemilihan lokasi,perancangan tata letak,SDM dan rancangan
pekerjaan,manajemen rantai pasokan,persediaan,penjadwalan serta pemeliharaan.
Dengan memperhatikan pengukuran aset perusahaan yang digunakan, pencatatan
persediaan produk diakhir periode,piutang perusahaan, pembiayaan pajak sesuai
waktunya dapat mengontrol aset yang dimiliki oleh PT. Indofood

2. 4.2 Batasan Sistem


PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk merupakan perusahaan pertama di Indonesia
yang memproduksi Mie Instan yang brand produknya dikenal dengan indomie dan
membuatnya menjadi market leader makanan instan. Ditinjau dari aspek product
life-cycle, Indomie saat ini berada pada posisi mature, sudah stabil, memiliki brand
equity yang sangat kuat sehingga dapat bertahan sebagai Top of Mind merek mie
instan.
Perusahaan terus mengelola dan mengembangkan SDM yang berjumlah sekitar 70
ribu karyawan, yang proses rekruitmen nya melalui jalur internal maupun eksternal
Proses rekruitmen yang dilakukan PT.Indofood yang melewati jalur eksternal yaitu
melalui web perusahaan maupun bursa ketenaga kerjaan dengan spesifikasi
pengalaman dan pendidikan. Keuntungannya bahwa orang yang direkrut diharapkan
membawa ide dan semangat baru.

2.4.3 Lingkungan Sistem


• Konsumen
Konsumen indomie tidak hanya ada di indonesia saja tetapi berada di australia.
Indomie merupakan makanan kegemaran di asutralia, hal ini bisa dilihat dari toko-
toko yang selalu kehabisan stok karena permintaan akan indomie di australia cukup
banyak. Hal ini juga di dukung oleh kebiasaan masyarakat australia yang
membutuhkan makanan cepat saji karena kapadatan jam kerja dan banyaknya
netizen.
• Pesaing
Mie Sedaap
Makanan Pasta (di Australia)
• Pemasok
Merek-merek produk Grup Indofood merupakan merek terkemuka di pasar
domestik, dikenal konsumen sebagai produk berkualitas dengan harga terjangkau
dan tersedia di berbagai pelosok Indonesia.
• Chanel of distribution
Setiap perusahaan barang dan jasa tidak akan lepas dari masalah penyaluran barang
yang dihasilkan atau barang yang akan dijual ke konsumen. Para produsen berhak
menentukan kebijakan distribusi yang akan dipilih dan disesuaikan dengan jenis
barang serta luasnya armada penjualan yang akan digunakan. Jika perusahaan
berada dalam persaingan yang semakin tajam, perusahaan harus segera mengadakan
penelitian terhadap pasarnya. Penelitian tersebut untuk mengetahui kebutuhan serta
selera konsumen dan jika mungkin menstimulir permintaan serta menciptakan
langganan. Ada beberapa alternatif yang mungkin dipilih penjual dalam
mendistribusikan produknya kepada konsumen, yaitu :
(1) manufaktur → konsumen,
(2) manufaktur → pedagang eceran → konsumen,
(3) manufaktur → pedagang besar → pedagang eceran → konsumen
(4) manufaktur → agen → pedagang besar → pedagang eceran →konsumen
Dan berdasarkan survey yang dilakukan oleh Qasa Consulting, kekuatan distribusi
Indomie terbukti, dalam The Most Powerfull Distribution Performance tahun 2007,
yang mencapai 95%. Karena pendistribusian indonmie sangat baik, maka Indomie
mudah di dapatkan oleh kosumen dimanapun.
• Sumber daya manusia
Dengan total tenaga kerja sekitar 70 ribu, Indofood percaya bahwa karyawan adalah
salah satu kelompok paling penting dari stakeholder dan unsur penting dalam
keberhasilan terus. Perseroan percaya bahwa setiap karyawan memiliki kapasitas
untuk berprestasi dan memberikan kontribusi bagi keberhasilan tidak hanya
perusahaan, tetapi bangsa itu sendiri. Indofood akan terus berjuang sepanjang tahun
untuk lebih lanjut membina hubungan baik di semua tingkat staf dan manajemen
untuk saling menguntungkan. Program pelatihan juga akan bertujuan untuk
meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam rangka untuk membantu semua
divisi dalam mempertahankan pangsa pasar dan keuntungan di pasar yang semakin
kompetitif.

2.4.4 Sub Sistem


• Produksi
Dalam penggunaan bahan baku menggunakan metode FIFO, dikarenakan
menghindari adanya kerusakan dan batas kadaluarsa.
• Proses produksi
Pada proses produksi maupun pencatatan internal menggunakan mesin modern serta
manual
• Pengelolaan keuangan
Pengelolaan keuangannya sudah ditangani oleh ahli pada masing-masing bidang :
➢ Bagian pembayaran pajak
➢ Bagian transaksi iklan
➢ Bagian keungan,dsb
• Sistem pencatatan akuntansi
PT.Indofood telah menggunakan standar akuntansi keuangan Indonesia
2.4.5 Input-Proses-Output
• Input
➢ Bahan Baku
Pada divisi noodle, menggunakan beberapa bahan baku dalam pembuatan mie instan
seperti tepung terigu dan tepung tapioka disertai dengan bahan baku penunjang
terdiri dari air dan alkali. PT. Indofood bekerja sama dengan beberapa pemasok
yang ditunjuk untuk pengadaan bahan baku dan bahan pendukung lainnya.
➢ Sistem Persediaan Bahan Baku

Penyimpanan bahan baku berada pada wewenang Departemen Warehouse


(Gudang). Dalam manajemen gudang bahan baku Divisi Noodle, PT. ISM,Tbk
terdapat penanganan bahan baku,yaitu:
1. Penerimaan
Sebelum masuk gudang, bagian penerimaan barang di gudang akan
mengontrol jumlah yang diterima berdasarkan (Purchase Order) dan
selanjutnya Departemen Quality Control akan mengambil contoh untuk
memeriksa mutu yang telah ditetapkan.
2. Penyusunan
Kegiatan pengerluaran bahan baku untuk jenis tepung dilakukan dengan cara
diangkat oleh kuli angkut. Setelah bahan baku diturunkan dari
truk/kontainer, bahan baku terlebih dahulu ditumpuk secara bersilang agar
saling mengunci antar satu lapisan dengan lapisan lainnya di atas palet,
sehingga bahan baku tidak terkontak langsung dengan lantai. Tinggi
tumpukan maksimal tepung adalah 10 zak per palet.
3. Pengeluaran
Bahan baku yang dikeluarkan mengikuti sistem FIFO, hal ini berkaitan
dengan sifat bahan baku yang mempunyai batas kadaluarsa dan kerugian
akibat penyimpanan yang terlalu lama.
• Proses
Proses pembuatan mie instan terdiri dari delapan tahap:
1) Mixing atau pencampuran
2) Pressing atau pengepresan
3) Slitting atau pembentukan untaian
4) Streaming atau pengukusan
5) Cutting and folder atau pemotongan dan pencetakan
6) Frying atau penggorengan
7) Cooling atau pendinginan
8) Packing atau pengemasan
• Output
Berikut jenis mie yang dihasilkan oleh divisi noodle PT.Indofood
1) Indomie
2) Supermi
3) Sarimi
4) Sakura
5) Pop mie
6) Pop bihun
7) Mie telur cap 3 ayam
Selain mie, terdapat produk lain yaitu :
a) Dairy
1. Indomilk
2. Kremer
3. Cap tiga sapi
4. Cap enak
5. Orchid butter
6. Indoeskrim
7. Milkuat
8. Good to go
b) Makanan ringan atau snack
c) Bumbu/penyedap makanan
d) Minuman
e) Makanan bayi & sereal
f) Tepung terigu
g) Pasta
h) Minyak dan lemak nabati

2.4.6 Hubungan dan hirarki sistem


Hubungan dan hirarki sistem pada PT.Indofood yaitu untuk penyususnan elemen-elemen
atau proses guna mengembangkan produk agar tercapainya tujuan perusahaan.
Hirarki PT. Indofood:
• Produksi
• Proses produksi
• Pengelolaan keuangan
• Sistem pencatatan akuntansi
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan dalam bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa


perusahaan dagang merupakan perusahaan yang aktivitas utamanya adalah membeli barang
untuk dijual kembali tanpa mengolahnya terlebih dahulu. Selain itu, akuntansi perusahaan
dagang memiliki sedikit perbedaan dengan akuntansi perusahaan jasa. Perbedaan itu terletak
pada akun-akun yang muncul, yaitu akun pembelian, akun penjualan, akun potongan
pembelian, akun potongan penjualan, akun retur pembelian, akun retur penjualan, akun biaya
angkut, akun biaya pengiriman, akun persediaan, akun utang dagang, akun piutang usaha, dan
akun HPP. Akuntansi dalam perusahaan dagang memiliki tiga siklus, yaitu tahap pencatatan,
tahap pengikhtisaran, dan tahap pelaporan. Dalam tahap pelaporan, yang dilaporkan pada
umumnya adalah laporan laba/rugi, laporan perubahan modal, dan neraca.

3.2 SARAN

Setiap perusahaan dagang sebaiknya menerapkan sistem akuntansi yang baik dan
benar dalam rangka mewujudkan transparansi sekaligus mempermudah manajer dalam
melakukan pengawasan dan pengaturan sistem keuangan.
DAFTAR PUSTAKA

Rahardjo, Soemarso Slamet. 2004. Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta: Salemba Empat.
Suwardjono. 2013. Akuntansi Pengantar. Bagian 1 Proses Penciptaan Data Pendekatan
Sistem. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
Maulidin, Muhammad Dwi (2014). Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang Materi Kelas XII
IPS.
http://dwiking.blogspot.com/2014/07/siklus-akuntansi-perusahaan-dagang.html,diakses
tanggal 7 Desember 2014.
https://www.indofood.com
https://www.slideshare.net/dandypl/analisis-pt-indofood-kelompok-3
https://prezi.com/3yyzlmv3hnpc/rekrutmen-seleksi-dan-penempatan-karyawan-pada-pt-indofoo/

Anda mungkin juga menyukai