Anda di halaman 1dari 33

KOMPETENSI DASAR

3.11. MENERAPKAN PENCATATAN KEUANGAN SEDERHANA


4.11. MELAKUKAN PENCATATAN KEUANGAN SEDERHANA
Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran diharapkan peserta didik dapat :
1. Menjelaskan pengertian pencatatan keuangan sederhana
2. Menyebutkan tujuan pencatatan keuangan sederhana
3. Mengelompokan jenis-jenis laporan keuangan sederhana
4. Menerapkan pencatatan kas kecil
Pengertian Pencatatan Keuangan sederhana
• Menurut Sugiono, dkk (2009)
Laporan/pencatatan keuangan sederhana adalah hasil akhir dari kegiatan akuntansi
(siklus akuntansi)yang mencerminkan kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan.
• Pencatatan keuangan sederhana merupakan hasil akhir dari suatu proses pencatatan
yang berupa ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku
yang bersangkutan.
• Fungsi pembukuan ini sangat vital bagi kelangsungan bisnis karena dengan adanya
pembukuan tersebut akan memudahkan masyarakat untuk mengatur arus keuangan
yang masuk dan keluar agar dapat diketahui secara rinci keuntungan dan kerugian yang
didapatkan.
Tujuan pencatatan keuangan sederhana
1. Mengetahui kondisi keuangan bisnis yang dijalankan
2. Mencegah bisnis mati
3. Sebagai bahan/dasar dokumen untuk melakukan proses akuntansi,
untuk kepentingan perhitungan pajak yang dibayar, dan untuk
mengajukan dana kredit
Cara dan Contoh Membuat Laporan Keuangan
Sederhana
Bagaimana Cara Membuat Laporan Keuangan
Sederhana?
Saat awal membuka usaha sebaiknya pertimbangkan dulu untuk
membuat buku terpisah khusus untuk mencatat pengeluaran. Catatlah
1. Buat Buku
Catatan semua pengeluaran mulai dari pembelian barang hingga pengeluaran
Pengeluaran sejumlah biaya dengan jelas. Dengan begini akan lebih mudah
mengetahui berapa jumlah modal usaha yang telah dikeluarkan.

Tidak hanya pengeluaran, semua hal yang berhubungan dengan


2. Buat Buku pemasukan uang juga perlu dicatat dengan jelas. Termasuk hasil
Catatan penjualan barang hingga piutang yang sudah dibayar. Upayakan untuk
Pemasukan mencatat pemasukan ini setiap hari. Hal ini supaya memudahkan dalam
membuat laporan bulanan.
Buku kas utama ini merupakan gabungan antara buku catatan pemasukan
dan pengeluaran. Penggabungan ini dimaksudkan untuk mengetahui lebih
3. Buat Buku
detail terkait seberapa besar jumlah kerugian maupun keuntungan
Kas Utama
perusahaan. Selain itu pembuatan buku kas utama ini juga bisa dipakai
sebagai dasar pembuatan perencanaan strategi perusahaan di masa depan

Buku stok barang ini juga dapat dipakai untuk memonitor jumlah persediaan
barang yang dimiliki perusahaan. Selain itu buku ini juga berguna untuk
4. Buku Stok
menghindari adanya kecurangan yang kadang dilakukan oleh para supplier
Barang
atau pegawai perusahaan sendiri.

Buku ini digunakan untuk mencatat semua barang yang dimiliki perusahaan.
5. Buku
Baik yang sudah dibeli maupun telah diurus. Selain itu buku ini pun dapat
Inventaris
berfungsi supaya aset perusahaan tetap terkendali
Barang
Jenis-jenis Laporan Keuangan
1. Laporan arus kas
Arus kas atau aliran kas adalah catatan harian mengenai pengeluaran dan pemasukan keuangan dari usaha yang
dijalankan. Diusahakan setiap ada pengeluaran dan pemasukan harus dicatat. Catatan arus kas merupakan bahan
dasar untuk membuat laporan keuangan yang lain.
Aktivitas yang berhubungan dengan penyusunan arus kas dikelompokkan menjadi 3 yaitu :
a. Aktivitas operasi
adalah berbagai aktivitas yang berkaitan dengan upaya perusahaan untuk menghasilkan produk dan menjual produk
tersebut.
b. Aktivitas Investasi
adalah berbagai aktivitas yang berkaitan dengan pembelian dan penjualan harta perusahaan yang dapat menjadi
sumber pendapatan perusahaan. Contoh : Pembelian gedung, mesin, kendaraan dll.
c. Aktivitas pembiayaan/pendanaan
adalah semua aktivitas yang berkaitan dengan upaya untuk mendukung operasi perusahaan dengan menyediakan
kebutuhan dari berbagai sumber beserta konsekuensinya.
Contoh Laporan Arus Kas
2. Laporan Rugi Laba
Laporan rugi laba berisi pendapatan dikurangi dengan biaya-biaya, sehingga diketahui apakah usaha tersebut
mengalami keuntungan atau mengalami kerugian.
Menurut Sugiono, dkk (2009) :
Laporan rugi laba adalah laporan ringkas tentang jenis dan jumlah pendapatan atau hasil penjualan yang
diperoleh perusahaan selama periode tertentu, biaya selama masa itu dan keuntungan atau kerugian yang
diderita selama periode tersebut.
Unsur-unsur penting dari laporan rugi laba adalah :
• penghasilan utama (operating revenue/sales),
• harga pokok penjualan (cost of goods sold)
• Biaya usaha(operating expenses)
• Penghasilan atau biaya diluar operasi pokok (other income and expenses atau non-operating)
• Pos-pos insidentil atau pos-pos luar biasa (extraordinary items)
Contoh Laporan Keuangan Laba Rugi
3. Neraca
Naraca penting dibuat setidaknya setahun sekali untuk mengetahu nilai perusahaan dari waktu ke waktu. Saat awal perusahaan, neraca perusahaan
biasanya hanya terdiri dari modal awal dan utang serta aset yang diperoleh dari belanja modal tersebut. Aset termasuk sebagai aktiva, sementara hutang
dan modal sebagai pasiva atau kewajiban
Contoh :
UD LANCAR JAYA
Neraca
Per 31 Desember 2020
Aktiva Pasiva
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Aktiva Lancar Hutang Lancar
Kas Rp .............. Hutang Usaha Rp ................
Piutang Rp .............. Hutang Gaji RP ................
Perlengkapan Rp ............... ------------------ +
----------------- + Jumlah Hutang Lancar Rp .................
Jumlah aktiva lancar Rp ...............
Aktiva Tetap Modal
Peralatan Rp ................ Modal usaha Rp .................
Kendaraan Rp ...............
----------------- +
Jumlah aktiva tetap Rp ................
--------------------. + ............................ +
Jumlah Aktiva Rp ................ Jumlah Kewajiban Rp ...................
Contoh Jenis Laporan Keuangan Sederhana
Yang Diperuntukkan Bagi Usaha Kecil
Contoh Laporan Neraca
Laporan keuangan yang dibuat pertama kali adalah laporan neraca
Contoh Laporan Perubahan Modal
PENGELOLAAN PETTY CASH/KAS KECIL
PENGERTIAN PENGELOLAAN KAS KECIL/PETTY
CASH
Petty cash adalah dana yang digunakan untuk pembiayaan
operasional perusahaan ataupun hal-hal yang berkaitan
dengan aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan
 Kas kecil adalah uang kas yang disediakan untuk membayar
pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil dan
tidak ekonomis bila dibayar dengan check.
Tujuan Kas Kecil
Ada beberapa tujuan kas kecil sebagai berikut :

1. Menangani masalah perlengkapan/perbekalan kantor yang


dialami oleh suatu bagian di kantor
2. Menghindari cara pembayaran yang tidak ekonomis juga tidak
praktis atas pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil dan
mendadak
3. Meringankan beban staff karyawan dalam memberikan
pelayanan secara maksimal kepada pelanggan juga termasuk
kepada relasi bisnis pimpinan.
4. Mempercepat aktivitas atasan yang menggunakan dana
secara mendadak dan juga tidak terencana sebelumnya
Metode Dalam Pengelolaan Kas Kecil

Metode ini mencakup tahapan-tahapan


pengelolaan dalam penggunaan dana yang ada.
Sehingga ketika laporan penggunaan kas kecil
diminta oleh pihak-pihak yang terkait dapat
ditunjukkan dengan segera dan lengkap tanpa ada
kesalahan.
Metode pencatatan jurnal kas kecil ada 2 (dua).
1. Metode Tetap (Imprest Fund System)
Adalah metode pembukuan kas kecil dimana rekening kas kecil
jumlahnya selalu tetap.
Setiap pengeluaran kas terjadi, pemegang petty cash tidak
serta merta langsung mencatatnya di buku jurnal kas kecil,
tetapi hanya sekedar mengumpulkan bukti transaksi
pengeluarannya.
Ciri-ciri :
• Bukti-bukti penggunaan dana kas kecil dikumpulkan oleh pengelola kas
kecil.
• Pengisian dana kas kecil dilakukan dengan penarikan cek yang sama
jumlahnya dengan dana kas kecil yang telah digunakan sehingga
jumlah dana petty cash kembali kepada jumlah yang ditetapkan semula.
Langkah-langkah yang dilakukan :
1. Pembentukan dana kas kecil di mana pemegang kas nanti
diberi sejumlah uang tunai yang nantinya untuk pembayaran
atas pengeluaran yang diperkirakan bisa memenuhi
kebutuhan dalam waktu tertentu.
2. Dana kas kecil dipergunakan untuk pembayaran transaksi
pengeluaran.
3. Setelah dana kas kecil habis/hampir habis, kasir membentuk
kembali dana kas kecil, mengisinya sebesar jumlah nominal
pengeluaran yang terjadi.
Penerapan Pengelolaan Kas Kecil Sistem Imprest
CONTOH :

MyCom Computer pada tanggal 1 Desember 2015 menentukan dana petty cash sebesar Rp 10.000.000.

Pengeluaran kas sampai tanggal 19 Desember 2015 sebesar Rp. 9.000.000 dengan rincian sebagai berikut :

 Listrik Rp. 1.700.000


 Telpon Rp. 2.800.000
 Supplies kantor Rp. 3.000.000
Pada tanggal 19 Desember 2015 dilakukan pengisian kembali sebesar Rp 9.000.000.

Sejak tanggal 20 Desember 2015 sampai dengan tanggal 31 Desember 2015.


Pengeluaran petty cash sebesar Rp. 8.000.000 dengan perincian sebagai berikut :
 Biaya pengiriman penjualan Rp. 2.540.000
 Langganan surat kabar dan majalah Rp. 475.000
 Biaya Rapat dan pertemuan Rp. 3.085.000
 Biaya pencetakan form, dll Rp. 1.900.000

Bagaimana cara melakukan pencatatan jurnal transaksi-transaksi yang terjadi bulan Desember 2015 di atas ?
Transaksi-transaksi di atas akan dicatat dalam buku jurnal seperti berikut ini
Apabila pada tanggal 31 Desember 2015 tidak dilakukan pengisian kembali.
Maka petty cash jumlahnya tinggal Rp 2.000.000 dan yang Rp 8.000.000 sudah
dikeluarkan untuk membayar biaya-biaya.

Karena tidak dilakukan pengisian kembali maka biaya-biaya sejumlah Rp 8.000.000


tersebut belum tercatat
Oleh karena itu ada tanggal 31 Desember 2015 dibuat jurnal penyesuaian kas kecil
sebagai berikut
2. Metode Berubah-ubah (Fluctuating Fund System)
Adalah suatu metode pengisian dan pengendalian kas kecil
dimana jumlah kas kecil akan selalu berubah-ubah(sesuai
dengan kebutuhan).
Sistem ini menghendaki bahwa jumlah nominal kas kecil tidak
ditetapkan akan tetapi sesuai dengan kebutuhan
Jadi perbedaaa antara sistem imprest dengan sistem fluktuatif
adalah dalam hal penentuan saldo rekening petty cash.
Penerapan Pengelolaan Kas Kecil Metode Fluktuatif
CONTOH
MyCom Computer menetapkan dana petty cash sebesar Rp.
10.000.000 pada tanggal 1 Desember 2015 .
Transaksi-transaksi contoh pengeluaran kas kecil sebagai
berikut:
Dengan menggunakan metode fluktuasi transaksi-transaksi di atas
dicatat dengan jurnal-jurnal sebagai berikut:
Jurnal-jurnal di atas bila dibukukan ke dalam rekening petty
cash akan nampak sebagai berikut:
CONTOH TRANSAKSI
1. Tanggal 15 April 2008, Bapak Andi membuka usaha toko bangunan dengan menggunakan nama “
Toko Sinar Bangun”. Sebagai Modal awal Bapak Andi menyetorkan uang tunai sebesar 18.000.000,-

2. Tanggal 17 April 2008, Toko Sinar Bangun membeli perlengkapan untuk usahanya sebesar Rp
5.000.000,- secara kredit.
3. Tanggal 20 April 2008, Toko Sinar Bangun membayar beban listrik, dan beban telpon dengan
total sebesar Rp 500.000
MEMBUAT JURNAL TRANSAKSI
TOKO SINAR BANGUN
Periode 30 April 2008
Tanggal Keterangan Debit Kredit
15 April 2008 Kas 18.000.000
Modal Bapak Andi 18.000.000
17 April 2008 Perlengkapan 5.000.000
Hutang Usaha 5.000.000
20 April 2008 Beban Listrik & Telpon 500.000
Kas 500.000

TOTAL 23.500.000 23.500.000


BUKU BESAR
BUKU KAS
Tanggal Uraian Debit Kredit
15 April 2008 Diterima setoran dari 18.000.000
bapak andi
20 April 2008 Dibayar beban listrik dan 500.000
telepon
30 April 2008 Saldo 17.500.000

BUKU Modal Bapak Andi


Tanggal Uraian Debit Kredit
15 April 2008 Disetor uang ke kas 18.000.000

Saldo 18.000.000
BUKU PERLENGKAPAN
Tanggal Uraian Debit Kredit
17 April 2008 Pembelian secara kredit 5.000.000

Saldo 5.000.000

BUKU HUTANG
Tanggal Uraian Debit Kredit
17 April 2008 Pembelian perlengkapan 5.000.000
dg kredit

Saldo 5.000.000
BUKU beban listrik dan
telpon
Tanggal Uraian Debit Kredit
20 April 2008 Pembayaran listrik & Telp 500.000

Saldo 500.000
NERACA NERACA TOKO SINAR BANGUN
Periode 30 April 2008
AKUN SALDO
DEBIT KREDIT
KAS 17.500.000
MODAL BAPAK ANDI 18.000.000
PERLENGKAPAN 5.000.000
HUTANG USAHA 5.000.000
BEBAN LISTTRIK 500.000

JUMLAH 23.000.000 23.000.000


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai