Anda di halaman 1dari 21

MODUL AJAR

1 KOMPONEN INFORMASI UMUM


Domain Kewirausahaan
A. Identitas Sekolah
Nama Penyusun Dedy Ari Prihartono, S. Pd, M. Pd
Nama Institusi SMK Negeri 1 Sumberasih
Tahun Pelajaran 2023-2024
Jenjang Sekolah Sekolah Menengah Kejuruan
Materi Ajar Jenis Usaha
Fase / Kelas F / XI
Semester Ganjil
Alokasi Waktu 3 X 3 JP (9 JP)
B Kompetensi Awal
Kompetensi Prasyarat  Arti Usaha

C Profil Pelajar Pancasila


Profil Pelajar Pancasila yang 1. Mandiri
berkaitan 2. Bernalar kritis
3. Kreatif
4. Gotong Royong
D Sarana dan Prasarana
Fasilitas 1. LCD Projector
2. Komputer/laptop
3. Jaringan internet
4. Media Slide (PowerPoint)
Lingkungan Belajar 1. Kelas
2. Lingkungan peserta didik
3. Lab. RPL
E Target Peserta Didik Siswa regular 30 siswa

F Model Pembelajaran PjBL dengan alur MERDEKA (Mulai dari diri,


Eksplorasi konsep, Ruang kolaborasi, Demontrasi
kontekstual, Elaborasi pemahaman, Koneksi antar
materi, Aksi nyata)
2 KOMPONEN INTI
Capaian Pembelajaran :
Pada akhir fase F peserta didik mampu membaca peluang usaha dengan
mengidentifikasi potensi yang ada di lingkungan internal dan eksternal SMK,
serta menetapkan jenis usaha.

A Tujuan Pembelajaran (diambil dari TP hasil analisis CP (sebagai TP utama))


 Peserta didik mampu menjelaskan arti usaha
 Peserta didik mampu menguraikan jenis usaha
 Peserta didik mampu mengidentifikasi jenis usaha yang ada di lingkungan
internal sekolah
 Peserta didik mampu mengidentifikasi jenis usaha yang ada di lingkungan
ekstrenal sekolah

B Pemahaman Bermakna
Manfaat yang diperoleh Peserta didik dapat mengaplikasikan konsep mencari
peserta didik setelah jenis usaha dalam kehidupan sehari-hari misalnya
pembelajaran dalam menentukan jenis usaha di sekitar rumahnya
(warung, toko, mini market, dsb)
C Pertanyaan Pemantik
(Berisi pertanyaan untuk 1. Apakah kalian pernah melakukan kegiatan
menstimulasi peserta didik berwirausaha ?
dapat memahami konsep 2. Bagaimana cara kalian dalam menentukan dan
yang akan dipelajari pada menetapkan jenis usaha !
pembelajaran)
D Persiapan Pembelajaran
Langkah-langkah Pertemuan I
1. Menyusun Lembar Soal Asesmen Diagnostik
Kognitif.
2. Menyusun Tujuan Pembelajaran :
 Peserta didik mampu menjelaskan jenis usaha
 Peserta didik mampu membaca jenis usaha
3. Menyusun Lembar Kerja Peserta Didik 1
(LKPD; terlampirkan)
4. Menyusun Lembar Soal Asesmen Formatif.

Pertemuan II
1. Menyusun Tujuan Pembelajaran :
 Peserta didik mampu mengidentifikasi jenis
usaha yang ada di lingkungan internal sekolah
2. Menyusun Lembar Kerja Peserta Didik 2
(LKPD; terlampirkan)
3. Menyusun Lembar Soal Asesmen Formatif

Pertemuan III
1. Menyusun Tujuan Pembelajaran :
 Peserta didik mampu mengidentifikasi jenis
usaha yang ada di lingkungan ekstrenal sekolah
2. Menyusun Lembar Kerja Peserta Didik 3
(LKPD; terlampirkan)
3. Menyusun Lembar Soal Asesmen Formatif.

Pertemuan IV
1. Menyusun Tujuan Pembelajaran :
 Peserta didik mampu menetapkan jenis usaha
2. Menyusun Lembar Kerja Peserta Didik 4
(LKPD; terlampirkan)
3. Menyusun Lembar Soal Asesmen Sumatif

E Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Tujuan Pembelajaran A. Pendahuluan (10 menit)
(harian) : 1. Guru menyapa peserta didik.
 Peserta didik mampu 2. Guru menanyakan kabar dan kesehatan peserta
menjelaskan arti usaha didik.
 Peserta didik mampu 3. Guru mengabsen kehadiran peserta didik.
menguraikan jenis 4. Guru menyampaikan bahwa topik pertemuan ini
usaha
adalah tentang materi jenis-jenis usaha.
5. Guru memberikan motivasi manfaat mempelajari
materi jenis-jenis usaha dan mengajukan
pertanyaan pemantik?

A. Kegiatan Inti (105 menit)


1. Guru menggali informasi terkait bekal ajar awal
siswa dalam mempelajari materi jenis-jenis
usaha dengan memberikan asemen diagnostik
kognitif.
2. Siswa mengeksplorasi konsep melalui literasi
buku paket atau sumber lain terkait makna
usaha dan jenis usaha.
3. Siswa melakukan diskusi kelompok dalam
mengerjakan tugas yang diberikan guru berupa
Lembar Kerja Peserta Didik 1 sebagai
implementasi literasi materi makna usaha dan
jenis usaha yang sudah dipelajari.
4. Guru menggali refleksi dan metakognisi
terhadap proses pembelajaran yang telah dilalui
terkait materi makna usaha dan jenis usaha
untuk perbaikan proses berikutnya dengan
meminta perwakilan kelompok
mempresentasikan jawabanya dan kelompok
lain memberikan tanggapan.
5. Siswa mengerjakan penugasan individu terkait
materi tentang jenis usaha.
6. Guru memperluas pemahaman dengan
mengonfirmasi pemahaman yang masih belum
didapat terkait materi jenis usaha.

B. Penutup (20 menit)


1. Siswa dengan dipandu guru membuat
kesimpulan dan kaitan dari keseluruhan konsep
yang didapat terkait materi yang sudah
dipelajari.
2. Guru memberikan Asesmen Formatif.
Pertemuan 2 A. Pendahuluan (10 menit)
Tujuan Pembelajaran 1. Guru menyapa peserta didik
(harian) : 2. Guru bertanya mengenai kabar dan kondisi
 Peserta didik mampu kesehatan peserta didik
mengidentifikasi jenis 3. Guru mengabsen peserta didik akan kehadiran
usaha yang ada di mereka
lingkungan internal 4. Guru mengingatkan kembali mengenai materi
sekolah
pada pertemuan sebelumnya.

B. Kegiatan Inti (105 menit)


1. Siswa mengeksplorasi konsep melalui literasi
buku paket atau sumber lain terkait jenis usaha
yang ada di lingkungan internal sekolah.
2. Siswa melakukan diskusi kelompok dalam
mengerjakan tugas yang diberikan Guru berupa
Lembar Kerja Peserta Didik 2 sebagai
implementasi literasi materi jenis peluang usaha
yang ada di lingkungan internal yang sudah
dipelajari.
3. Guru menggali refleksi dan metakognisi
terhadap proses pembelajaran yang telah dilalui
terkait materi jenis usaha yang ada di
lingkungan internal untuk perbaikan proses
berikutnya dengan meminta perwakilan
kelompok mempresentasikan jawabanya dan
kelompok lain memberikan tanggapan.
4. Siswa mengerjakan penugasan individu terkait
materi jenis usaha yang ada di lingkungan
internal.
5. Guru memperluas pemahaman dengan
mengonfirmasi pemahaman yang masih belum
didapat terkait materi yang diajarkan.

C. Penutup (20 menit)


1. Siswa dengan dipandu guru membuat
kesimpulan dan kaitan dari keseluruhan konsep
yang didapat terkait materi yang sudah
dipelajari.
2. Guru memberikan asesmen formatif.

A. Pendahuluan (10 menit)


Pertemuan 3 1. Guru menyapa peserta didik
Tujuan Pembelajaran 2. Guru bertanya mengenai kabar dan kondisi
(harian) : kesehatan peserta didik
 Peserta didik mampu 3. Guru menanyakan kehadiran peserta didik
mengidentifikasi jenis 4. Guru mengingatkan kembali mengenai materi
usaha yang ada di pada pertemuan sebelumnya.
lingkungan ekstrenal
sekolah B. Kegiatan Inti (105 menit)
1. Siswa mengeksplorasi konsep melalui literasi
buku paket atau sumber lain terkait materi
tentang jenis usaha yang ada di lingkungan
ekstrenal.
2. Siswa melakukan diskusi kelompok dalam
mengerjakan tugas yang diberikan guru berupa
Lembar Kerja Peserta Didik 3 sebagai
implementasi literasi materi jenis usaha yang
ada di lingkungan ekstrenal yang sudah
dipelajari.
3. Guru menggali refleksi dan metakognisi
terhadap proses pembelajaran yang telah dilalui
terkait materi jenis usaha yang ada di
lingkungan ekstrenal untuk perbaikan proses
berikutnya dengan meminta perwakilan
kelompok mempresentasikan jawabanya dan
kelompok lain memberikan tanggapan.
4. Siswa mengerjakan penugasan individu terkait
materi jenis usaha yang ada di lingkungan
ekstrenal.
5. Guru memperluas pemahaman dengan
mengonfirmasi pemahaman yang masih belum
didapat terkait materi jenis usaha yang ada di
lingkungan ekstrenal.
C. Penutup (20 menit)
1. Siswa dengan dipandu guru membuat
kesimpulan dan kaitan dari keseluruhan konsep
yang didapat terkait materi jenis usaha yang ada
di lingkungan ekstrenal yang sudah dipelajari.
2. Guru memberikan asesmen formatif.
F Asesmen
Asesemen Diagnostik Asesmen nonkognitif : Pertanyaan lisan
(terlampir) Asesmen kognitif : Lembar soal asesmen kognitif.

Asesmen Formatif 1. Pengetahuan


(terlampir) Bentuk : tertulis
2. Keterampilan
Bentuk : tertulis
3. Sikap Profil Pelajar Pancasaila
Bentuk : lembar penilaian diri.

Asesmen Sumatif Tes tertulis


(terlampir)
Bentuk Asesmen 1. Tertulis : Lembar pertanyaan.
2. Penugasan (Resitasi)
3. Tidak tertulis: pertanyaan lisan, refleksi,
pengamatan

G Pengayaan dan Remidial


Kegiatan Pembelajaran Pengayaan diberikan pada peserta didik yang telah
dalam bentuk pengayaan mencapai kriteria ketuntasan tujuan pembelajaran

Kegiatan Remedial Remidial diberikan pada peserta didik yang belum


mencapai kriteria ketuntasan tujuan pembelajaran

H Refleksi Peserta Didik dan Guru


Pertanyaan Kunci 1. Apakah kalian sudah memahami makna usaha?
Jelaskan.
2. Bagaimana cara menentukan jenis usaha internal
maupun eksternal di lingkungan sekitar lewat
mengidentifikasi potensi usaha?
3 LAMPIRAN
A. LEMBAR KERJA : LKPD I, II, III, IV
B Bahan Bacaan Siswa 1. Produk Kreatif dan Kewirausahaan Tingkat XI
SMK. Prihandoko, dkk. PT. Pustaka Ilmu, Jakarta.
2. Sumber lain di Internet.
Bahan Bacaan Guru 1. Produk Kreatif dan Kewirausahaan Tingkat XI
SMK. Prihandoko, dkk. PT. Pustaka Ilmu, Jakarta.
2. Sumber lain di Internet.
C Glosarium  Perencanaan usaha : sebuah proses penentuan
tujuan, visi, misi, strategi, prosedur, kebijakan serta
program dan anggaran yang dibutuhkan untuk
menjalankan sebuah usaha tertentu
 Strenght/ Kekuatan : keunggulan yang dimiliki oleh
usaha yang akan kalian jalankan.
 Weakness / Kelemahan : kelemahan dari usaha
kalian yang dapat memberikan pengaruh negatif
pada perusahaan di saat ini ataupun di masa
mendatang,
 Opportunities /Peluang : peluang yang dimiliki oleh
sebuah usaha sehingga mempunyai kesempatan
untuk dapat berkembang di masa mendatang.
 Threats /Ancaman : ancaman yang mungkin bisa
menjadi kendala bagi perusahaan untuk dapat
berkembang.
 Peluang usaha adalah kesempatan yang dapat
dijadikan keuntungan dalam berbisnis.
D Daftar Pustaka 1. Produk Kreatif dan Kewirausahaan Tingkat XI
SMK. Prihandoko, dkk. PT. Pustaka Ilmu, Jakarta.
2. Sumber lain di Internet.

Mengetahui, Sumberasih, 17 Juli 2023


Kepala SMKN 1 Sumberasih Guru Mata Pelajaran

SITI ROHMAH HADI, S.Pd, M.Pd DEDY ARI PRIHARTONO, S.Pd, M. Pd


NIP. 19660411 199412 2 002 NIP. 19780601 200604 1 018

DAFTAR LAMPIRAN:
1. Bahan Ajar
2. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
3. Lembar Asesmen Diagnostik
4. Lembar Asesmen Formatif
5. Lembar Asesmen Sumatif
Lampiran 1
Bahan Ajar

JENIS USAHA

Jenis usaha adalah klasifikasi atau pengelompokan bisnis berdasarkan karakteristik


dan jenis produk atau jasa yang ditawarkan. Pemahaman mengenai jenis-jenis usaha sangat
penting bagi pelaku bisnis atau calon pelaku bisnis, karena membantu dalam memilih jenis
bisnis yang sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuan. Enggak hanya itu, pemahaman
mengenai jenis usaha juga membantu dalam memahami persyaratan dan regulasi yang
berlaku, serta mempermudah dalam membuat rencana bisnis yang tepat.
Mengerti jenis usaha juga membantu dalam memahami pasar dan target konsumen,
sehingga dapat membantu dalam membuat strategi pemasaran yang tepat. Dalam jangka
panjang, pemahaman mengenai jenis usaha bisa membantu dalam memastikan bahwa bisnis
berjalan dengan baik dan dalam jangka waktu yang panjang.
Secara singkat, pemahaman mengenai jenis usaha sangat penting bagi keberhasilan
dan kesuksesan bisnis. Memilih jenis usaha yang tepat dan memahami jenis usaha membantu
dalam membuat rencana bisnis yang tepat, memahami pasar dan target konsumen, serta
memastikan bahwa bisnis berjalan dengan baik dalam jangka waktu yang panjang.
Usaha sendiri adalah aktivitas ekonomi yang dilakukan untuk memperoleh
keuntungan atau laba. Usaha dapat dilakukan oleh perseorangan maupun badan usaha. Dalam
dunia bisnis, usaha memiliki berbagai jenis dan bentuk, yang dapat dikelompokkan
berdasarkan karakteristik dan jenis produk atau jasa yang ditawarkan.
Menurut UU No. 3 tahun 1982 pasal 1, usaha didefinisikan sebagai setiap tindakan,
perbuatan atau kegiatan apapun dalam bidang perekonomian, yang dilakukan oleh setiap
pengusaha untuk tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba. Atau secara singkat dapat
dikatakan dalam bidang ekonomi, usaha adalah kegiatan apapun yang tujuannya
mendapatkan penghasilan.
Berikut adalah beberapa jenis-jenis usaha yang ada :
1. Usaha Perdagangan
Usaha perdagangan adalah jenis usaha yang bergerak dalam bidang jual beli barang
atau jasa. Jenis usaha perdagangan dapat dilakukan secara offline maupun online, dan dapat
berbentuk toko atau gerai, e-commerce, atau waralaba.
2. Usaha Jasa
Usaha jasa adalah jenis usaha yang bergerak dalam bidang penyediaan jasa, seperti
jasa perawatan tubuh, jasa bengkel, jasa konsultasi, dan lain-lain.
3. Usaha Produksi
Usaha produksi adalah jenis usaha yang bergerak dalam bidang produksi barang atau
jasa. Jenis usaha produksi dapat berbentuk pabrik, workshop, atau rumah produksi.
4. Usaha Pertambangan
Usaha pertambangan adalah jenis usaha yang bergerak dalam bidang penambangan
mineral, seperti emas, batu bara, dan lain-lain.
5. Usaha Pariwisata
Usaha pariwisata adalah jenis usaha yang bergerak dalam bidang jasa pariwisata,
seperti penginapan, wisata, dan lain-lain.
6. Usaha Teknologi
Usaha teknologi adalah jenis usaha yang bergerak dalam bidang teknologi, seperti
pengembangan aplikasi, pembuatan perangkat lunak, dan lain-lain.
7. Usaha Agribisnis
Usaha agribisnis adalah jenis usaha yang bergerak dalam bidang pertanian, seperti
pertanian pangan, pertanian hortikultura, dan lain-lain.
8. Usaha Keuangan
Usaha keuangan adalah jenis usaha yang bergerak dalam bidang keuangan, seperti
perbankan, asuransi, dan lain-lain.
Jenis-jenis usaha tersebut hanya sebagian dari jenis-jenis usaha yang ada, dan masih
banyak jenis usaha lainnya yang dapat ditemukan. Pemahaman mengenai jenis usaha sangat
penting bagi keberhasilan dan kesuksesan bisnis, karena, membantu dalam memilih jenis
usaha yang tepat, memahami pasar, dan peluang pasar, serta memahami regulasi dan peraturan
yang berlaku.
Selain itu, pemahaman mengenai jenis usaha juga membantu dalam menentukan
strategi dan taktik bisnis yang tepat, serta memudahkan dalam melakukan analisis bisnis dan
menentukan arah bisnis yang baik.
Pemahaman mengenai jenis usaha juga penting dalam memahami segmen pasar dan
target pasar yang tepat. Misalnya, usaha perdagangan memiliki target pasar yang berbeda
dibandingkan usaha jasa atau produksi. Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami jenis
usaha dan target pasar untuk menentukan strategi dan taktik pemasaran yang tepat.
Kesimpulannya, pemahaman mengenai jenis usaha sangat penting bagi keberhasilan
dan kesuksesan bisnis. Oleh karena itu, penting bagi setiap pengusaha atau pelaku bisnis untuk
memahami jenis usaha dan memilih jenis usaha yang sesuai dengan minat, bakat, dan
kapabilitas bisnis. Dengan demikian, dapat membantu dalam menentukan arah bisnis yang
baik dan memperoleh keuntungan yang maksimal.

Kelebihan dan Kekurangan Setiap Jenis- jenis Usaha


Setiap jenis usaha memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, dan prospek
dan risiko yang terkait dengan setiap jenis usaha juga berbeda. Berikut adalah beberapa
penjelasan mengenai kelebihan dan kekurangan, serta prospek dan risiko dari beberapa jenis
usaha:
1. Usaha Perdagangan
Kelebihan usaha perdagangan adalah pemasaran dan distribusi produk yang luas, serta
adanya banyak alternatif produk yang dapat dipilih. Kekurangan usaha perdagangan adalah
tingkat persaingan yang sangat tinggi dan fluktuasi harga yang sering terjadi. Prospek usaha
perdagangan sangat baik, namun risiko yang terkait dengan usaha ini adalah risiko pasar dan
risiko kegagalan produk.
2. Usaha Jasa
Kelebihan usaha jasa adalah tingkat fleksibilitas yang tinggi dan biaya yang relatif
rendah dibandingkan usaha produksi. Kekurangan usaha jasa adalah tingkat persaingan yang
sangat tinggi dan ketergantungan pada kualitas pelayanan. Prospek usaha jasa sangat baik,
namun risiko yang terkait dengan usaha ini adalah risiko kegagalan pelayanan dan risiko
pasar.
3. Usaha Produksi
Kelebihan usaha produksi adalah kemampuan untuk memproduksi produk dengan
kualitas yang tinggi dengan harga yang kompetitif. Kekurangan usaha produksi adalah biaya
produksi yang tinggi dan tingkat persaingan yang juga enggak kalah tinggi. Prospek usaha
produksi sangat baik, namun risiko yang terkait dengan usaha ini adalah risiko pasar, risiko
kegagalan produk, dan risiko perubahan teknologi.

4. Usaha Pertambangan
Kelebihan usaha pertambangan adalah prospek bisnis yang luas dan hasil yang stabil.
Kekurangan usaha pertambangan adalah biaya produksi yang tinggi dan ketergantungan pada
sumber daya alam. Prospek usaha pertambangan sangat baik, namun risiko yang terkait
dengan usaha ini adalah risiko pasar, risiko perubahan teknologi, dan juga risiko lingkungan.

5. Usaha Pariwisata
Kelebihan usaha pariwisata adalah potensi pasar yang besar dan prospek bisnis yang
baik. Kekurangan usaha pariwisata adalah tingkat persaingan yang sangat tinggi dan
ketergantungan pada faktor lingkungan dan cuaca. Prospek usaha pariwisata sangat baik,
namun risiko yang terkait dengan usaha ini adalah risiko pasar, risiko perubahan tren dan
kebiasaan wisatawan, dan risiko lingkungan.
Dengan memahami kelebihan dan kekurangan, serta prospek dan risiko setiap jenis
usaha, para pelaku bisnis dapat membuat keputusan yang tepat dan cerdas dalam menentukan
jenis usaha yang akan diambil. Hal ini akan membantu mengurangi risiko kegagalan dan
membantu para pelaku bisnis mencapai tujuannya dalam dunia bisnis.
Namun, perlu diingat bahwa setiap jenis usaha memiliki potensi keuntungan dan risiko
yang berbeda-beda. Oleh karena itu, para pelaku bisnis harus mempertimbangkan faktor-
faktor seperti keterampilan, keahlian, dan pengalaman mereka dalam menjalankan usaha,
sebelum memutuskan untuk memulai bisnis dalam jenis usaha tertentu.
Pada akhirnya, memahami jenis-jenis usaha dan prospek serta risikonya merupakan
bagian penting dalam mempersiapkan diri dalam dunia bisnis. Hal ini akan membantu para
pelaku bisnis membuat keputusan yang tepat dan mencapai tujuannya dalam bisnis.
Menurut Dominick Salvatore, seorang ekonom Amerika pengertian dari badan usaha
merupakan suatu organisasi yang mengkoordinasi dan mengkombinasi berbagai jenis sumber
daya dengan tujuan untuk memproduksi atau menghasilkan barang atau jasa yang dapat
dijual. Dan menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), badan usaha adalah sekumpulan
orang dan modal dalam suatu aktivitas yang bergerak dibidang perdagangan atau dunia usaha
atau perusahaan.
Sehingga, secara garis besar dapat kita simpulkan, badan usaha adalah kesatuan atau
gabungan yuridis dan ekonomis menggunakan modal dan tenaga kerja yang bertujuan untuk
mendapatkan keuntungan atau laba. Kenapa disebut kesatuan yuridis atau hukum ? karena
pada umumnya badan usaha sudah berbadan hukum.
Badan usaha dalam perekonomian Indonesia mempunyai peran yang sangat penting,
yaitu untuk menyejahterakan masyarakat serta membuka lapangan kerja bagi semua orang.
Jenis-jenis badan usaha dikelompokan menjadi 2 (dua) berdasarkan kepemilikan
modal, dan juga berdasarkan proses.

Badan Usaha menurut Kepemilikan Modal


Jenis badan usaha menurut kepemilikan modal dibagi lagi menjadi 3 (tiga), yaitu:
1. BUMN (Badan Usaha Milik Negara) atau BUMD (Badan Usaha Milik Daerah)
BUMN atau BUMD merupakan badan usaha yang modal seluruhnya atau sebagian
berasal dari pemerintah atau negara. Jika seluruh modalnya dari pemerintah atau negara,
tujuannya bukan untuk mendapatkan profit melainkan bentuk pelayanan penuh bagi
masyarakat. Contohnya BULOG, Peruri. Sedangkan yang sebagian dari pemerintah atau
negara, tujuannya untuk mengambil profit karena ada sebagian modalnya yang bukan dari
negara atau pemerintahan contohnya, Telkom, KAI, dan lain-lain.

2. BUMS (Badan Usaha Milik Swasta)


BUMS atau Badan Usaha Milik Swasta bertujuan untuk mencari profit atau laba. Hal
ini berbeda dengan BUMN yang badan usaha modal seluruhnya berasal dari pemerintah atau
negara. Berdasarkan kepemilikan modalnya BUMS dibagi menjadi dua kelompok yaitu badan
usaha kelompok dan badan usaha perseorangan.

3. Koperasi
Koperasi merupakan badan usaha yang merupakan kerja sama antar anggotanya
bertujuan untuk mencapai kesejahteraan dari anggotanya. Oleh karena itu, dalam sebuah
koperasi semua anggota dituntut semua anggota berperan aktif. Kelebihan dari koperasi antara
lain, cocok dengan kultur di indonesia, asasnya kekeluargaan, saling membantu antar anggota.
Namun setiap badan usaha pasti juga memiliki kekurangan yaitu, dikelola dengan
kurang profesional, non-profit oriented, sumber modalnya terbatas.

Badan Usaha menurut Prosesnya


Jenis badan usaha berdasarkan proses atau jenis kegiatannya dibagi lagi menjadi 5
(lima), yaitu:
1. Ekstraktif
Ekstraktif merupakan badan usaha yang mengambil langsung tanpa proses. Misalnya,
penebangan kayu, mengambil ikan di laut, dan lain-lain.
2. Agraris
Sering denger nggak sih kalo indonesia itu negara agraris? Meskipun namanya agraris
tapi bukan berarti hanya dari pertanian saja. Dalam jenis badan usaha, agraris mendapatkan
profit dengan mengolah tanah atau dari alam. Contohnya, peternakan, tambak, dan lain-lain.
3. Industri
Dalam jenis usaha, industri mengubah bahan mentah menjadi barang jadi atau
setengah jadi, atau bisa juga dari barang setengah jadi menjadi barang jadi. Contohnya, pabrik
kain, pabrik baju, dan lain-lain.

4. Perdagangan
Secara sederhana dapat dikatakan adanya pertukaran tanpa melakukan proses, dengan
mendapatkan profit. Contohnya, berdagang di pasar tradisional atau modern.
5. Jasa
Pada umumnya berbentuk pelayanan atau tidak terlihat fisiknya, seperti jasa
perbankan, jasa bimbel, dan lain-lain.

BENTUK BADAN USAHA


Selain dibedakan dari jenisnya, bentuk badan usaha juga dikelompokkan menjadi 4
(empat), yaitu sebagai berikut:
Badan Usaha Perseorangan
Merupakan badan usaha yang modalnya berasal dari satu orang saja. Kelebihan dari
badan usaha perseorangan adalah karena hanya satu orang maka semua profit atau untungnya
untuk diri sendiri, lebih leluasa dalam mengambil keputusan dan melakukan kegiatan
ekonomi, dan pajak lebih kecil. Namun badan usaha perseorangan juga memiliki kekurangan
yaitu, kerugian (ketika mengalami rugi) ditanggung sendiri, kerugian tidak terbatas, tingkat
keberlangsungan rendah, modalnya terbatas.

Badan Usaha CV
Merupakan badan usaha yang anggotanya minimal 2 atau lebih sebagai pendiri CV. di
mana dari pendiri tersebut dibagi menjadi 2 sekutu yaitu sekutu aktif dan sekutu pasif. Sekutu
aktif bertugas mengelola badan usaha dan sekutu pasif merupakan pihak yang memberikan
modal kepada yang aktif untuk mengelola badan usaha. Kelebihan dari badan usaha cv yaitu,
adanya spesialisasi kerja, modalnya lebih besar dibandingkan perseorangan, lebih mudah
mendapatkan atau memperoleh kredit dari bank, dan lebih mudah mendapatkan izin. Namun,
badan usaha CV juga memiliki kekurangan, yaitu profitnya terbagi, tingkat
keberlangsungannya sedang, sulit untuk menarik investasi.

Badan Usaha Firma


Mirip dengan CV, konsep badan usaha Firma juga didirikan oleh 2 orang atau lebih,
namun yang membedakannya adalah di badan usaha firma, semua pendirinya merupakan
sekutu aktif, dimana semua pendirinya ikut berperan dalam mengelola badan usaha, sehingga
biasanya namanya gabungan dari nama pendirinya. Badan usaha modalnya berasal dari
anggota sendiri adalah badan usaha firma. Kelebihan dari badan usaha firma sebagai berikut,
modalnya lebih besar dibandingkan perseorangan, adanya pembagian kerja tergantung
spesialisasi, profit dibagi rata. Badan usaha firma pun tidak luput dari kekurangan, yaitu sulit
mengambil keputusan, tingkat keberlangsungan sedang, kerugian tidak terbatas, kesalahan
satu orang dapat berdampak atau ditanggung oleh seluruh anggota firma.

Badan Usaha PT (Perseroan Terbatas)


Kata “sero” sendiri memiliki arti saham atau bukti kepemilikan, dan perseroan terbatas
berarti memiliki sifat yang terbatas. PT sendiri memiliki 2 jenis yaitu tertutup dan terbuka.
Yang terbuka biasanya belakang namanya ada “Tbk,” yang artinya sahamnya bebas
diperjualbelikan. Sedangkan yang tertutup, kepemilikan saham terbatas atau saham tidak
dijual bebas. Kelebihan dari badan usaha PT adalah, mudah mendapatkan modal, kewajiban
atau tanggung jawabnya terbatas sehingga (ketika mengalami kerugian) kerugiannya hanya
sejumlah saham yang kita miliki aja, dikelola secara profesional, gampang jual-beli saham,
tingkat keberlangsungan usahanya tinggi. Namun, PT juga memiliki kekurangan,
yaitu double-tax dikenakan pajak perusahaan dan pajak penghasilan, biaya pendirian PT
cukup tinggi, profit dibagi, dan PT memiliki aturan pemerintah yang lebih ketat.

Analisis Pasar dan Industri


Analisis pasar dan industri adalah suatu proses yang membantu para pelaku bisnis
menentukan prospek dan risiko dalam bisnis yang mereka jalani. Berikut adalah beberapa
langkah yang diperlukan dalam analisis pasar dan industri, yaitu :
1. Identifikasi pasar dan industri yang ingin dianalisis. Ini juga termasuk menentukan
segmen pasar yang ingin ditargetkan, seperti pasar konsumen, pasar bisnis, atau pasar
internasional.
2. Kumpulkan informasi mengenai pasar dan industri. Ini termasuk melakukan riset pasar
dan industri melalui sumber-sumber seperti internet, buku, jurnal, dan laporan pasar.
3. Evaluasi prospek pasar dan industri. Ini termasuk menentukan tingkat pertumbuhan pasar
dan industri, tingkat persaingan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja usaha.
4. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja usaha. Ini termasuk menilai faktor-
faktor seperti teknologi, regulasi, peraturan, dan tren pasar.
5. Identifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman (SWOT analysis) dalam pasar
dan industri yang sedang dianalisis.
6. Buat rencana strategis untuk mengatasi risiko dan memanfaatkan peluang yang ada dalam
pasar dan industri.
Dengan melakukan analisis pasar dan industri, para pelaku bisnis dapat memahami
prospek dan risiko dalam bisnis yang mereka jalani. Hal ini akan membantu mereka membuat
keputusan yang tepat dan mengatasi masalah yang terkait dengan bisnis.
Namun, perlu diingat bahwa analisis pasar dan industri harus dilakukan secara teratur
dan akurat, karena situasi pasar dan industri dapat berubah dari waktu ke waktu. Oleh karena
itu, para pelaku bisnis harus mengupdate informasi dan melakukan analisis pasar dan industri
secara berkala untuk memastikan kinerja bisnis yang optimal.

Kewajiban dan Tanggung Jawab Pengelolaan Usaha


Pengelolaan usaha adalah bagian yang sangat penting dalam suksesnya suatu bisnis.
Dalam hal ini, pengelola harus memahami dan memenuhi kewajiban dan tanggung jawab yang
harus dipenuhi. Berikut adalah beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mengelola usaha:
1. Memastikan pemenuhan regulasi dan peraturan. Pengelola harus memastikan bahwa
bisnisnya memenuhi regulasi dan peraturan yang berlaku, seperti peraturan perpajakan,
peraturan lingkungan, dan peraturan tenaga kerja.
2. Menjaga kualitas produk atau jasa. Pengelola harus memastikan bahwa produk atau jasa
yang ditawarkan memenuhi standar kualitas dan memuaskan pelanggan.
3. Menjaga hubungan dengan pelanggan dan mitra. Pengelola harus memastikan bahwa
hubungan dengan pelanggan dan mitra bisnis tetap baik dan terjaga.
4. Memastikan keselamatan dan kesehatan kerja. Pengelola harus memastikan bahwa
lingkungan kerja aman dan sehat bagi para karyawan.
5. Memastikan keterbukaan dan transparansi dalam bisnis. Pengelola harus memastikan
bahwa bisnisnya bersih dan tidak melakukan kegiatan ilegal atau merugikan pihak lain.
6. Memastikan pengelolaan keuangan yang baik. Pengelola harus memastikan bahwa
bisnisnya memiliki sistem pengelolaan keuangan yang baik dan mengikuti prinsip-prinsip
akuntansi yang benar.
7. Memastikan perencanaan bisnis yang baik. Pengelola harus memastikan bahwa bisnisnya
memiliki rencana bisnis yang jelas dan efektif, yang membantu mencapai tujuan bisnis.
Menjaga kualitas dan melakukan pengelolaan yang baik adalah hal penting dalam
suksesnya suatu bisnis. Oleh karena itu, pengelola harus memahami dan memenuhi kewajiban
dan tanggung jawab yang harus dipenuhi untuk memastikan kinerja bisnis yang optimal.
Kesimpulannya adalah bahwa pemahaman mengenai jenis usaha sangat penting dalam
dunia bisnis. Setiap jenis usaha memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda, dan
pemahaman mengenai hal ini membantu dalam memilih jenis usaha yang sesuai dengan tujuan
dan harapan bisnis. Analisis pasar dan industri adalah hal penting yang harus dilakukan dalam
memilih jenis usaha. Analisis ini membantu dalam mengevaluasi prospek pasar dan industri,
dan memastikan bahwa bisnis yang akan dibangun memiliki prospek yang baik untuk
berkembang.
Oleh karena itu, dalam memilih jenis usaha, pengelola harus memastikan bahwa
mereka memahami jenis-jenis usaha yang ada, dan melakukan analisis pasar dan industri
dengan baik sebelum memutuskan untuk memulai bisnis. Pemahaman dan analisis yang baik
dapat membantu dalam memastikan kesuksesan bisnis dalam jangka panjang.

Jenis-Jenis Inovasi
Pengertian inovasi menurut Stephen Robbins adalah sebuah ide atau gagasan baru
yang di terapkan untuk memperbaiki suatu produk. Adapun ciri-ciri inovasi diantaranya
adalah:
1) Memiliki kekhasan atau khusus, artinya suatu inovasi memiliki ciri yang khas
dalam arti ide, program, tatanan, sistem, termasuk kemungkinan hasil yang
diharapkan.
2) Memiliki ciri atau unsur kebaruan, dalam arti suatu inovasi harus memiliki
karakteristik sebagai sebuah karya dan pemikiran yang memiliki kadar
orisinalitasi.
3) Dilaksanakan melalui program yang terencana, dalam arti bahwa suatu inovasi
dilakukan melalui proses yang tidak tergesa-gesa dan dipersiapkan secara
matang terlebih dahulu.
4) Memiliki tujuan, program inovasi yang dilakukan harus memiliki arah yang
ingin dicapai, termasuk strategi untuk mencapai tujuan.
Sedangkan jenis Inovasi menurut Kuratko ada 4 jenis inovasi, yaitu:
1) Invensi (penemuan Baru).
2) Ekstensi (pengembangan dari yang sudah ada sebelumnya).
3) Duplikasi (penggandaan, memperbanyakproduk yang sudah ada dan terkenal).
4) Sintesis (penggabungan atau mengkombinasikan konsep dan formula
yang sudah ada menjadi formula yang baru.

Sumber Peluang Usaha


Peluang usaha bersumber atau diawali dengan adanya ide atau Inspirasi yang
bersumber dari faktor internal dan eksternal
1. Faktor internal
 Pengetahuan yg dimiliki
 Pengalaman dari individu itu sendiri
 Pengalaman dari orang lain
 Intuisi/pemikiran yg muncul dari diri sendiri

2. Faktor eksternal
 Masalah yang dihadapi dan belum terpecahkan
 Kesulitan yang dihadapi sehari-hari
 Kebutuhan yang belum terpenuhi
 Pemikiran yang besar untuk menciptakan sesuatu yg baru

Cara Memanfaatkan Peluang menurut Dr. DJ. Schwartz


1) Percaya & yakin bahwa usaha bisa dilaksanakan
2) Jangan bergaul pada lingkungan statis yang akan melumpuhkan pikiran
3) Senantiasa bertanya pd diri sendiri, “bagamana saya dapat melakukan usaha
yang lebih baik”
4) Banyak bertanya & mendengarkan
5) Perluas pikiran

Pendekatan Analisis Peluang Usaha


Ada beberapa pendekatan yang digunakan dalam menganalisis peluang usaha, yaitu :
1. Analisis SWOT
Merupakan analisis untuk mengetahui faktor internal (Strenght dan Weaknes) dan
eksternal (Opportunity dan Threats) perusahaan. SWOT sangat penting untuk mengetahui
kelebihan, kelemahan, peluang dan ancaman, sehingga wirausaha bisa melakukan strategi
yang tepat. Analisis SWOT digunakan untuk mengetahui:
a. Strenght yaitu kekuatan atau kelebihan yang dimiliki perusahaan yang
dapat digunakan untuk mendukung usaha, contoh: memiliki produk yang
berkualitas dan sudah dikenal masyarakat, memiliki tenaga kerja (SDM)
yang kompeten dan loyal
b. Weakness yaitu kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan, bila tidak diatasi
akan menghambat kinerja usaha, contoh: karyawan yang kurang
pengalaman,
c. Opportunity : Peluang atau kesempatan untuk mengembangkan usaha
d. Threat: Ancaman, gangguan, hambatan

Gambar Analisis SWOT dalam ilmu ekonomi

2. Analisis 5 W + 1 H
Analisis ini untuk menjawab pertanyaan
What : produk apa?
Where : dimana lokasi?
When : kapan akan memulai?
Why : Mengapa memilih produk ini?
Who : Siapa orang yang akan terlibat di dalamnya
How : Bagaimana menjalankan usaha ini?

3. Study Kelayakan Usaha


Studi kelayakan bisnis menurut Husein Umar, 2003, yaitu penelitian terhadap rencana
bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidaknya bisnis dibangun tetapi juga saat
dioperasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan maksimum dalam waktu
yang tidak ditentukan, misalnya rencana peluncuran produk baru. Menurut Yacob Ibrahim,
2009 yang dimaksud studi kelayakan bisnis adalah kegiatan untuk menilai sejauh mana
manfaat yang dapat diperoleh dalam melaksanakan suatu kegiatan usaha/proyek.
Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa studi kelayakan bisnis adalah
menganalisis faktor-faktor bisnis dalam menentukan rencana bisnis tersebut harus
dilaksanakan, tidak dilaksanakan ataupun ditunda, dan untuk menilai kelayaka dalam
pengembangan sebuah usaha. Manfaat studi kelayakan bisnis antara lain digunakan untuk:
1. Merintis usaha baru
2. Mengembangkan usaha yang sudah ada
3. Memilih jenis usaha atau investasi yang paling menguntungkan
Tahapan Studi kelayakan usaha dapat dilakukan dengan cara :
a. Tahap penemuan ide
Suatu produk yang akan dibuat haruslah berpotensi untuk laku dijual dan
menguntungkan
b. Tahap penelitian usaha
Dimulai dengan mengumpulkan data, mengolah, menganalisis dan
menyimpulkan.
c. Tahap evaluasi
Mengevaluasi usulan proyek yang akan didirikan, mengevaluasi proyek
yang sedang dibangun, dan mengevaluasi bisnis yang sudah di
operasionalkan secara rutin.
d. Tahap pengurutan usulan yang layak
Jika terdapat lebih dari satu usulan rencana bisnis, maka perlu dilakukan
pemilihan rencana bisnis yang dianggap paling penting untuk direalisasikan
e. Tahap perencanaan pelaksanaan
Setelah rencana bisnis di pilih untuk direalisaskan, perlu di buat rencana
kerja pelaksanaan proyek.
f. Tahap pelaksanaan
Setelah semua persiapan selesei, tahap berikutnya adalah merealisasikan
pelaksanaan.
g. Tujuan studi kelayakan bisnis/usaha:
Untuk menghindari keterlanjuran penanaman modal yang terlalu besar pada
peluang bisnis yang kurang menguntungkan.
Lampiran 2
LKPD (LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK) 1, 2, DAN 3

Nama Anggota Kelompok

Ketua Kelompok : ……………………………..


Anggota Kelompok : 1. ……………………………..
2. ……………………………..
3. ……………………………..
4. ……………………………..

(Tugas Kelompok)
Setelah kelompok kalian bentuk, kemudian kalian mengamati usaha di sekitar lingkungan
sekolah ataupun sekitar rumah kalian dan analisislah temuan data/informasi yang kalian
peroleh (menggunakan analisis SWOT), dan tahap berikutnya adalah buatlah laporan hasil
analisa kalian dari hasil diskusi kalian secara kelompok!
Lampiran 3
Lembar Asesmen Diagnostik

Nama : ……………………………………………
Kelas : ……………………………………………

Amati produk di sekitar kalian, buatlah draft analisis Peluang usaha dengan metode SWOT.
No Nama Produk Strenght Weakness Opportunity Threat
1
2
3
4
5
6
7
Lampiran 4
Lembar Asesmen Formatif

Nama : ……………………………………………
Kelas : ……………………………………………

Jawablah pertanyaan dengan benar!


1) Jelaskan apa yang dimaksud dengan usaha?
2) Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis usaha?
3) Coba anda uraikan kelebihan dari Perseroan Terbatas?
4) Terangkan mengenai tahapan Studi kelayakan usaha?
5) Apa yang dimaksud dengan BUMN dan BUMD?
Lampiran 5
Lembar Asesmen Sumatif

Nama Siswa : ………………………………………….


Kelas : ………………………………………….
Mata Pelajaran : ………………………………………….

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar !


1. Berdasarkan keempat analisis dasar SWOT, faktor eksternal yang dapat mempengaruhi
perkembangan usaha yaitu?
2. Apa yang dimaksud dengan usaha?
3. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis usaha?
4. Uraikan peluang usaha yang potensial?
5. Terangkan mengenai tahapan Studi kelayakan usaha?

Anda mungkin juga menyukai