Anda di halaman 1dari 6

https://www.bizhare.

id/media/investasi/mengenal-roi-return-of-investment-cara-untuk-menghitung-
potensi-keuntungan-investasi

Diunduh : Senin, 10 September 2023

Return of Investment (ROI): Pengertian,


Tujuan, dan Rumusnya

Investasi adalah langkah yang umum diambil oleh individu atau perusahaan untuk
menghasilkan keuntungan jangka panjang. Namun, untuk mengevaluasi sejauh mana investasi
tersebut berhasil, diperlukan ukuran yang objektif. Di sinilah return of
investment (ROI) menjadi penting.

Pengertian Return of Investment (ROI)

Return of investment (ROI) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur efisiensi atau
keuntungan yang dihasilkan dari suatu investasi.
ROI menggambarkan seberapa besar keuntungan yang diperoleh dibandingkan dengan biaya
yang dikeluarkan untuk investasi tersebut.

ROI biasanya dinyatakan dalam bentuk persentase dan dapat digunakan untuk membandingkan
kinerja investasi yang berbeda. ROI menjadi instrumen yang penting dalam menganalisis
apakah suatu investasi menguntungkan atau tidak.

Dengan menggunakan ROI, investor dapat mengevaluasi keberhasilan investasi mereka dan
membuat keputusan yang lebih cerdas dalam mengalokasikan sumber daya.

Baca Juga: Apa Itu Return: Pengertian, Komponen, dan Faktor yang Memengaruhinya

Faktor yang Dapat Memengaruhi Return On


Investment (ROI)

Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi ROI dalam investasi. Beberapa faktor utama
yang perlu diperhatikan adalah:

1. Perubahan Nilai Investasi: Perubahan nilai investasi dapat berdampak signifikan pada
ROI. Jika nilai investasi meningkat, ROI akan meningkat, dan sebaliknya.
2. Pendapatan dan Pengeluaran: Tingkat pendapatan yang dihasilkan oleh investasi dan
tingkat pengeluaran yang terkait dengan investasi akan mempengaruhi ROI. Semakin
tinggi pendapatan dan semakin rendah pengeluaran, semakin tinggi ROI.
3. Durasi Investasi: Durasi investasi juga berpengaruh pada ROI. Semakin lama investasi
dipegang, semakin besar kemungkinan ROI meningkat.
4. Risiko Investasi: Tingkat risiko yang terkait dengan investasi dapat memengaruhi ROI.
Investasi dengan risiko yang lebih tinggi cenderung memiliki ROI yang lebih tinggi,
tetapi juga memiliki potensi kerugian yang lebih besar.
5. Biaya Modal: Biaya modal yang digunakan untuk membiayai investasi dapat
mempengaruhi ROI. Semakin rendah biaya modal, semakin tinggi ROI.
Jenis Return on Investment (ROI) dalam Investasi

Dalam investasi, terdapat beberapa jenis ROI yang sering digunakan. Beberapa jenis ROI yang
umum meliputi:

1. ROI Absolut: ROI absolut adalah perhitungan ROI yang menghitung keuntungan bersih
yang dihasilkan oleh investasi tanpa memperhatikan waktu atau biaya.
2. ROI Tertimbang: ROI tertimbang adalah perhitungan ROI yang mempertimbangkan
faktor-faktor tertentu seperti durasi investasi atau tingkat risiko.
3. ROI Bersih: ROI bersih adalah perhitungan ROI yang memperhitungkan semua
pendapatan dan pengeluaran yang terkait dengan investasi.
4. ROI Berjangka: ROI berjangka adalah perhitungan ROI yang memperhitungkan nilai
waktu dari uang dan menghitung keuntungan berdasarkan periode tertentu.

Manfaat Analisis Return on Investment (ROI)

Analisis return on investment (ROI) memiliki manfaat yang signifikan dalam konteks
investasi. Beberapa manfaat utama dari analisis ROI adalah:

 Mengukur Kinerja Investasi

ROI memungkinkan investor untuk mengukur kinerja investasi mereka secara objektif. Dengan
mengetahui ROI, investor dapat mengevaluasi apakah investasi mereka menghasilkan
keuntungan yang memadai.

 Membandingkan Investasi

ROI memungkinkan investor untuk membandingkan kinerja investasi yang berbeda. Dengan
memperhatikan ROI, investor dapat memilih investasi yang paling menguntungkan dan
mengoptimalkan portofolio mereka.

 Membantu Pengambilan Keputusan


Analisis ROI dapat membantu investor dalam pengambilan keputusan investasi yang lebih
baik. Dengan mempertimbangkan ROI, investor dapat mengevaluasi risiko dan potensi
keuntungan dari investasi tertentu.

 Mengidentifikasi Investasi yang Buruk

Dengan menggunakan ROI, investor dapat mengidentifikasi investasi yang kurang


menguntungkan atau yang tidak sesuai dengan tujuan investasi mereka. Hal ini dapat
membantu investor menghindari kerugian yang tidak perlu.

Kelemahan Analisis Return On Investment (ROI)

Namun, analisis return on investment (ROI) juga memiliki kelemahan yang perlu diperhatikan.
Beberapa kelemahan analisis ROI adalah:

 Tidak Memperhitungkan Faktor Kualitatif

ROI hanya memperhitungkan faktor-faktor kuantitatif, seperti pendapatan dan biaya. Faktor-
faktor kualitatif, seperti reputasi merek atau kepuasan pelanggan, tidak diukur dalam ROI.

 Tidak Menggambarkan Risiko

ROI tidak sepenuhnya menggambarkan tingkat risiko yang terkait dengan investasi. Investasi
dengan ROI yang tinggi dapat memiliki risiko yang lebih tinggi pula.

 Asumsi yang Diperlukan

Perhitungan ROI sering kali melibatkan asumsi yang harus dibuat, seperti tingkat diskon atau
tingkat pengembalian yang diharapkan. Asumsi yang tidak akurat dapat mempengaruhi
keakuratan perhitungan ROI.

Baca Juga: Mengenal Instrumen Investasi, Jangka Waktu, Hingga Jenis-Jenisnya

Rumus dan Cara Menghitung Return on Investment (ROI)

Rumus dasar untuk menghitung return on investment (ROI) adalah sebagai berikut:
ROI = ((Keuntungan Bersih – Biaya Investasi) / Biaya Investasi) x 100%

Dalam rumus di atas, “Keuntungan Bersih” adalah pendapatan bersih yang dihasilkan oleh
investasi setelah dikurangi dengan pengeluaran yang terkait. “Biaya Investasi” adalah jumlah
total uang yang diinvestasikan dalam proyek atau aset.

Contoh praktis perhitungan ROI adalah sebagai berikut:

Anda menginvestasikan Rp10.000.000 dalam saham dan pada akhir tahun, Anda memperoleh
keuntungan bersih sebesar Rp2.000.000. Maka, ROI dapat dihitung sebagai berikut:

ROI = ((Rp 2.000.000 – Rp 10.000.000) / Rp 10.000.000) x 100% = -80%

Dalam contoh ini, ROI adalah -80%, yang menunjukkan bahwa investasi
mengalami kerugian sebesar 80%.

Berapa Persen Return on Investment (ROI) yang Ideal?

Persentase ROI yang dianggap ideal dapat bervariasi tergantung pada industri dan tujuan
investasi. Tidak ada persentase ROI yang universal yang dapat dianggap sebagai “ideal” untuk
semua situasi. Investasi yang menghasilkan ROI yang tinggi biasanya dianggap lebih baik,
tetapi juga dapat memiliki risiko yang lebih tinggi.

Beberapa sumber menyebut bahwa ROI yang diharapkan dari investasi sebaiknya lebih tinggi
daripada tingkat bunga deposito, yang pada umumnya sekitar 5%. Namun, hal ini dapat
berbeda tergantung pada risiko dan potensi keuntungan investasi yang spesifik.

Sumber lain menyebutkan bahwa ROI yang dianggap baik adalah ROI yang dapat
mengalahkan tingkat inflasi. Tingkat inflasi biasanya berfluktuasi, namun sebagai contoh, jika
tingkat inflasi adalah 3%, maka ROI yang diharapkan seharusnya lebih tinggi dari 3% agar
nilai riil investasi meningkat

Penting untuk mempertimbangkan konteks investasi saat menentukan persentase ROI yang
dianggap ideal. ROI yang baik dalam satu industri atau jenis investasi mungkin tidak sesuai
dalam konteks yang lain. Selain itu, tujuan investasi juga dapat mempengaruhi pandangan
terhadap persentase ROI yang dianggap ideal.
Baca Juga: Rasio Investasi: Definisi, Jenis, dan Cara Menghitungnya

Dari ulasan di atas, bisa disimpulkan bahwa return on investment (ROI) adalah alat penting
dalam menganalisis keberhasilan investasi.

Melalui perhitungan ROI, investor dapat mengevaluasi kinerja investasi mereka dan membuat
keputusan yang lebih cerdas dalam mengalokasikan sumber daya.

Dengan mempertimbangkan ROI dan informasi lainnya, Teman Bizharian yang juga investor
dapat mengoptimalkan portofolio dan mencapai tujuan investasi yang diinginkan.

Anda mungkin juga menyukai