Anda di halaman 1dari 40

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2
SURABAYA
Jalan Tentara Genie Pelajar 26 Telepon 031-5343708,
Fax 031-5475376 e-mail : smekda.surabaya@gmail.com
SURABAYA 60252
MODUL AJAR
1 KOMPONEN INFORMASI UMUM
Domain Kewirausahaan
A. Identitas Sekolah
Nama Penyusun Drs. Sudibyo
Nama Institusi SMK Negeri 2 Surabaya
Tahun Pelajaran 2023-2024
Jenjang Sekolah Sekolah Menengah Kejuruan
Materi Ajar Pemasaran
Fase / Kelas F / XI
Semester Ganjil
Alokasi Waktu 4 X 3 JP (12 JP)
B Kompetensi Awal
Kompetensi Prasyarat ➢ Arti pasar
➢ Arti pemasaran
C Profil Pelajar Pancasila
Profil Pelajar Pancasila yang 1. Mandiri
berkaitan 2. Bernalar kritis
3. Kreatif
4. Gotong Royong
D Sarana dan Prasarana
Fasilitas 1. LCD Projector
2. Komputer/laptop
3. Jaringan internet
4. Media Slide (PowerPoint)
Lingkungan Belajar 1. Kelas
2. Lingkungan peserta didik
3. Lab. RPL
E Target Peserta Didik Siswa regular 30 siswa

F Model Pembelajaran PjBL dengan alur MERDEKA (Mulai dari diri,


Eksplorasi konsep, Ruang kolaborasi, Demontrasi
kontekstual, Elaborasi pemahaman, Koneksi antar
materi, Aksi nyata)
2 KOMPONEN INTI
Capaian Pembelajaran :
Peserta didik mampu memasarkan produk dengan menentukan segmen pasar,
menentukan harga produk, dan menentukan media yang digunakan untuk
memasarkan produk.

A Tujuan Pembelajaran (diambil dari TP hasil analisis CP (sebagai TP utama))


• Peserta didik mampu menguraikan tentang arti pemasaran.
• Peserta didik mampu menjelaskan aspek-aspek pemasaran.
• Peserta didik mampu menerangkan mengenai karakteristik perencanaan
pemasaran Peserta didik mampu menjelaskan tentang elemen dalam pemasaran.
• Peserta didik mampu menerangkan lingkungan pemasaran.
• Peserta didik mampu menggali strategi pemasaran lewat media internet.
• Peserta didik mampu menjelaskan mengenai strategi pemasaran.
• Peserta didik mampu menjelaskan mengenai konsep AIDAS dalam pemasaran.
• Peserta didik mampu menerangkan cara memasarkan produk.

B Pemahaman Bermakna
Manfaat yang diperoleh Peserta didik dapat mengaplikasikan konsep pemasaran
peserta didik setelah dalam kehidupan sehari-hari misalnya dalam
pembelajaran memasarkan produk yang dibuat oleh mereka sendiri
sesuai program keahlian masing-masing (cara
memasarkan aplikasi perangkat lunak, dsb)
C Pertanyaan Pemantik
(Berisi pertanyaan untuk 1. Apakah kalian pernah memasarkan produk barang
menstimulasi peserta didik yang kalian buat sendiri ?
dapat memahami konsep 2. Bagaimana cara kalian untuk memasarkan produk
yang akan dipelajari pada kalian !
pembelajaran)
D Persiapan Pembelajaran
Langkah-langkah Pertemuan I
1. Menyusun Lembar Soal Asesmen Diagnostik
Kognitif.
2. Melakukan pengecekan kehadiran peserta didik
3. Menyusun Tujuan Pembelajaran :
• Peserta didik mampu menguraikan tentang arti
pemasaran.
• Peserta didik mampu menjelaskan aspek-aspek
pemasaran.
4. Menyusun Lembar Kerja Peserta Didik 1
(LKPD; terlampirkan)
5. Menyusun Lembar Soal Asesmen Formatif.

Pertemuan II
1. Melakukan pengecekan kehadiran peserta didik
2. Menyusun Tujuan Pembelajaran :
• Peserta didik mampu menerangkan mengenai
karakteristik perencanaan pemasaran Peserta
didik mampu menjelaskan tentang elemen
dalam pemasaran.
• Peserta didik mampu menerangkan lingkungan
pemasaran.
3. Menyusun Lembar Kerja Peserta Didik 2
(LKPD; terlampirkan)
4. Menyusun Lembar Soal Asesmen Formatif

Pertemuan III
1. Melakukan pengecekan kehadiran peserta didik.
2. Menyusun Tujuan Pembelajaran :
• Peserta didik mampu menggali strategi
pemasaran lewat media internet.
• Peserta didik mampu menjelaskan mengenai
strategi pemasaran
3. Menyusun Lembar Kerja Peserta Didik 3
(LKPD; terlampirkan)
4. Menyusun Lembar Soal Asesmen Formatif.

Pertemuan IV
1. Melakukan pengecekan kehadiran peserta didik.
2. Menyusun Tujuan Pembelajaran :
• Peserta didik mampu menjelaskan mengenai
konsep AIDAS dalam pemasaran.
• Peserta didik mampu menerangkan cara
memasarkan produk.
3. Menyusun Lembar Kerja Peserta Didik 4
(LKPD; terlampirkan)
4. Menyusun Lembar Soal Asesmen Sumatif

E Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Tujuan Pembelajaran A. Pendahuluan (10 menit)
(harian) : 1. Guru menyapa peserta didik.
• Peserta didik mampu 2. Guru menanyakan kabar dan kesehatan peserta
menguraikan tentang didik.
arti pemasaran. 3. Guru mengabsen kehadiran peserta didik.
• Peserta didik mampu 4. Guru menyampaikan bahwa topik pertemuan ini
menjelaskan aspek-
adalah tentang materi makna pemasaran.
aspek pemasaran.
5. Guru memberikan motivasi manfaat mempelajari
materi pemasaran dan mengajukan pertanyaan
pemantik?
A. Kegiatan Inti (105 menit)
1. Guru menggali informasi terkait bekal ajar awal
siswa dalam mempelajari materi makna
pemasaran dengan memberikan asemen
diagnostik kognitif.
2. Siswa mengeksplorasi konsep melalui literasi
buku paket atau sumber lain terkait definisi
pemasaran dan aspek pemasaran.
3. Siswa melakukan diskusi kelompok dalam
mengerjakan tugas yang diberikan guru berupa
Lembar Kerja Peserta Didik 1 sebagai
implementasi literasi materi makna pemasaran
yang sudah dipelajari.
4. Guru menggali refleksi dan metakognisi
terhadap proses pembelajaran yang telah dilalui
terkait materi makna pemasaran untuk
perbaikan proses berikutnya dengan meminta
perwakilan kelompok mempresentasikan
jawabanya dan kelompok lain memberikan
tanggapan.
5. Siswa mengerjakan penugasan individu terkait
materi tentang makna pemasaran.
6. Guru memperluas pemahaman dengan
mengonfirmasi pemahaman yang masih belum
didapat terkait materi makna pemasaran.

B. Penutup (20 menit)


1. Siswa dengan dipandu guru membuat
kesimpulan dan kaitan dari keseluruhan konsep
yang didapat terkait materi makna pemasaran
yang sudah dipelajari.
2. Guru memberikan Asesmen Formatif.
Pertemuan 2 A. Pendahuluan (10 menit)
Tujuan Pembelajaran 1. Guru menyapa peserta didik
(harian) : 2. Guru bertanya mengenai kabar dan kondisi
• Peserta didik mampu kesehatan peserta didik
menerangkan mengenai 3. Guru mengabsen peserta didik akan kehadiran
karakteristik mereka
perencanaan pemasaran 4. Guru mengingatkan kembali mengenai materi
Peserta didik mampu
pada pertemuan sebelumnya.
menjelaskan tentang
elemen dalam
pemasaran. B. Kegiatan Inti (105 menit)
• Peserta didik mampu 1. Siswa mengeksplorasi konsep melalui literasi
menerangkan buku paket atau sumber lain terkait elemen
lingkungan pemasaran. pemasaran dan pasar, dan lingkungan
pemasaran.
2. Siswa melakukan diskusi kelompok dalam
mengerjakan tugas yang diberikan Guru berupa
Lembar Kerja Peserta Didik 2 sebagai
implementasi literasi materi elemen pemasaran
dan pasar, dan lingkungan pemasaran yang
sudah dipelajari.
3. Guru menggali refleksi dan metakognisi
terhadap proses pembelajaran yang telah dilalui
terkait materi elemen pemasaran dan pasar, dan
lingkungan pemasaran untuk perbaikan proses
berikutnya dengan meminta perwakilan
kelompok mempresentasikan jawabanya dan
kelompok lain memberikan tanggapan.
4. Siswa mengerjakan penugasan individu terkait
materi elemen pemasaran dan pasar, dan
lingkungan pemasaran.
5. Guru memperluas pemahaman dengan
mengonfirmasi pemahaman yang masih belum
didapat terkait materi elemen pemasaran dan
pasar, dan lingkungan pemasaran.

C. Penutup (20 menit)


1. Siswa dengan dipandu guru membuat
kesimpulan dan kaitan dari keseluruhan konsep
yang didapat terkait materi yang sudah
dipelajari.
2. Guru memberikan asesmen formatif.

Pertemuan 3 A. Pendahuluan (10 menit)


Tujuan Pembelajaran 1. Guru menyapa peserta didik
(harian) : 2. Guru bertanya mengenai kabar dan kondisi
• Peserta didik mampu kesehatan peserta didik
menggali strategi 3. Guru menanyakan kehadiran peserta didik
pemasaran lewat media 4. Guru mengingatkan kembali mengenai materi
internet. pada pertemuan sebelumnya.
• Peserta didik mampu
menjelaskan mengenai
strategi pemasaran. B. Kegiatan Inti (105 menit)
1. Siswa mengeksplorasi konsep melalui literasi
buku paket atau sumber lain terkait materi
tentang strategi pemasaran.
2. Siswa melakukan diskusi kelompok dalam
mengerjakan tugas yang diberikan guru berupa
Lembar Kerja Peserta Didik 3 sebagai
implementasi literasi materi tentang strategi
pemasaran yang sudah dipelajari.
3. Guru menggali refleksi dan metakognisi
terhadap proses pembelajaran yang telah dilalui
terkait materi tentang strategi pemasaran untuk
perbaikan proses berikutnya dengan meminta
perwakilan kelompok mempresentasikan
jawabanya dan kelompok lain memberikan
tanggapan.
4. Siswa mengerjakan penugasan individu terkait
materi strategi pemasaran.
5. Guru memperluas pemahaman dengan
mengonfirmasi pemahaman yang masih belum
didapat terkait materi tentang strategi
pemasaran.

C. Penutup (20 menit)


1. Siswa dengan dipandu guru membuat
kesimpulan dan kaitan dari keseluruhan konsep
yang didapat terkait materi yang sudah
dipelajari.
2. Guru memberikan asesmen formatif.
Pertemuan 4 A. Pendahuluan (10 menit)
Tujuan Pembelajaran 1. Guru menyapa peserta didik
(harian) : 2. Guru bertanya mengenai kabar dan kondisi
• Peserta didik mampu kesehatan peserta didik
menjelaskan mengenai 3. Guru juga menanyakan kehadiran para peserta
konsep AIDAS dalam didiknya dengan santunnya
pemasaran. 4. Guru mengingatkan kembali mengenai materi
• Peserta didik mampu
pada pertemuan sebelumnya.
menerangkan cara
memasarkan produk.
B. Kegiatan Inti (80 menit)
1. Siswa mengeksplorasi konsep melalui literasi
buku paket atau sumber lain terkait Konsep
AIDAS dan cara memasarkan produk.
2. Siswa melakukan diskusi kelompok dalam
mengerjakan tugas yang diberikan guru berupa
Lembar Kerja Peserta Didik 4 sebagai
implementasi literasi materi Konsep AIDAS dan
cara memasarkan produk yang sudah dipelajari.
3. Guru menggali refleksi dan metakognisi
terhadap proses pembelajaran yang telah dilalui
terkait materi Konsep AIDAS dan cara
memasarkan produk untuk perbaikan proses
berikutnya dengan meminta perwakilan
kelompok mempresentasikan jawabanya dan
kelompok lain memberikan tanggapan.
4. Siswa mengerjakan penugasan individu terkait
materi Konsep AIDAS dan cara memasarkan
produk.
5. Guru memperluas pemahaman dengan
mengonfirmasi pemahaman yang masih belum
didapat terkait materi Konsep AIDAS dan cara
memasarkan produk.

C. Penutup (45 menit)


1. Siswa dengan dipandu guru membuat
kesimpulan dan kaitan dari keseluruhan konsep
yang didapat terkait materi Konsep AIDAS dan
cara memasarkan produk yang sudah dipelajari.
2. Guru memberikan Asesmen Sumatif
(terlampirkan).
F Asesmen
Asesemen Diagnostik Asesmen nonkognitif : Pertanyaan lisan
(terlampir) Asesmen kognitif : Lembar soal asesmen kognitif.
Asesmen Formatif 1. Pengetahuan
(terlampir) Bentuk : tertulis
2. Keterampilan
Bentuk : tertulis
3. Sikap Profil Pelajar Pancasaila
Bentuk : lembar penilaian diri.
Asesmen Sumatif Tes tertulis
(terlampir)
Bentuk Asesmen 1. Tertulis : Lembar pertanyaan.
2. Penugasan (Resitasi)
3. Tidak tertulis: pertanyaan lisan, refleksi,
pengamatan

G Pengayaan dan Remidial


Kegiatan Pembelajaran Pengayaan diberikan pada peserta didik yang telah
dalam bentuk pengayaan mencapai kriteria ketuntasan tujuan pembelajaran
Kegiatan Remedial Remidial diberikan pada peserta didik yang belum
mencapai kriteria ketuntasan tujuan pembelajaran
H Refleksi Peserta Didik dan Guru
Pertanyaan Kunci 1. Apakah kalian sudah memahami makna
pemasaran? Jelaskan.
2. Apakah kalian sudah memahami strategi
pemasaran? Jelaskan.
3. Apakah kalian sudah memahami elemen
pemasaran? Jelaskan.
4. Apakah kalian sudah memahami konsep AIDAS
dalam pemasaran dan Lingkungan Pemsaran?
Jelaskan.
5. Bagaimana kalian mengaplikaskan konsep
pemasaran produk barang kalian?
3 LAMPIRAN
A. LEMBAR KERJA : LKPD I, II, III, IV
B Bahan Bacaan Siswa 1. Produk Kreatif dan Kewirausahaan Tingkat XI
SMK. Prihandoko, dkk. PT. Pustaka Ilmu, Jakarta.
2. Sumber lain di Internet.
Bahan Bacaan Guru 1. Produk Kreatif dan Kewirausahaan Tingkat XI
SMK. Prihandoko, dkk. PT. Pustaka Ilmu, Jakarta.
2. Sumber lain di Internet.
C Glosarium • Pemasaran adalah kegiatan menyeluruh dan
terencana yang dilakukan oleh
suatu perusahaan atau institusi dalam melakukan
berbagai upaya agar mampu memenuhi
permintaan pasar.
• Marketing mix adalah suatu rangkaian dan
kumpulan variabel pemasaran, yang diterapkan oleh
organisasi atau perusahaan, dalam usaha dan
aktivitas mencapai tujuannya, khususnya tujuan
pemasaran, menuju target pasar mereka.
D Daftar Pustaka 1. Produk Kreatif dan Kewirausahaan Tingkat XI
SMK. Prihandoko, dkk. PT. Pustaka Ilmu, Jakarta.
2. Sumber lain di Internet.

Mengetahui, Surabaya, 17 Juli 2023


Kepala SMKN 2 Surabaya Guru Mata Pelajaran

BAMBANԌ POERWOWIDIANTORO,S.Pd, M.M Drs. SUDIBYO


NIP. 19650405 198903 1 031 NIP. 19681124 200801 1 004
DAFTAR LAMPIRAN:
1. Bahan Ajar
2. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
3. Lembar Asesmen Diagnostik
4. Lembar Asesmen Formatif
5. Lembar Asesmen Sumatif
Lampiran 1
Bahan Ajar

PEMASARAN

1. Hakikat Pemasaran
Pemasaran merupakan suatu bentuk atau sistem pertukaran dalam dunia perdagangan.
American marekting association mendefinisikan pemasaran sebagai kegiatan dan proses
menciptakan, mengkomunikasikan, menyampaikan, dan menukar produk yang memiliki nilai
di mata konsumen, klien, partner dan masyarakat umum. Pemasaran dibuat untuk menjaga
kepuasan konsumen. Dengan berfokus pada kegiatan konsumsi, dapat disimpulkan bahwa
pemasaran adalah salah satu faktor dasar dalam manajemen bisnis.

2. Aspek-Aspek Dalam Pemasaran


Analisis aspek pasar merupakan tahap penting setelah mengidentifikasi peluang usaha
dan merupakan tahap awal studi kelayakan, sehingga dimungkinkan untuk memulai studi
kelayakan yang lebih rinci pada aspek finansial. Tahap analisis aspek pasar merupakan
analisis tahap pertama, karena menjadi dasar ilmiah pembenaran pendirian usaha. Pengertian
permintaan pasar suatu produk menurut Kotler & Keller (2009) adalah jumlah keseluruhan
yang akan dibeli oleh sekelompok konsumen tertentu dalam suatu daerah tertentu dalam
waktu tertentu dalam lingkungan pemasaran tertentu dan dalam suatu program pemasaran
tertentu. Tujuan dilakukannya analisis pasar adalah untuk mengetahui seberapa luas pasar
produk yang bersangkutan, bagaimana pertumbuhan permintaannya dan berapa besar yang
dapat dipenuhi oleh konsumen perusahaan.
Analisis pasar dapat dilakukan secara kualitatif, yaitu dengan mengidentifikasi,
memisahkan dan membuat deskripsi pasar. Selain itu, analisis pasar dapat juga dilakukan
dengan cara kuantitatif, seperti menghitung besarnya perkiraan penjualan produk satu tahun
mendatang. Sehingga, analisis pasar dapat meliputi:
a. Deskripsi pasar (luas pasar, saluran distribusi dan praktek perdagangan setempat).
b. Analisis permintaan dulu dan sekarang (jumlah, nilai konsumsi produk yang
bersangkutan dan identifikasi konsumen).
c. Analisis penawaran dulu dan sekarang (impor, produk lokal), info persaingan, harga,
kualitas dan strategi pemasaran pesaing.
d. Perkiraan permintaan yang akan datang dari produk.
e. Perkiraan pangsa pasar (mempertimbangkan tingkat permintaan, penawaran, posisi
perusahaan dalam persaingan dan program pemasaran perusahaan).
Pengukuran pasar merupakan usaha memperkirakan permintaan produk secara kuantitatif
meliputi:
a. Permintaan pasar mencakup daerah geografis, kelompok konsumen dalam periode tertentu
merupakan usaha mendefinisikan pasar dan luasnya (segmentasi pasar) sehingga bauran
pemasaran berbeda
Beberapa pendekatan segmentasi pasar menurut Kotler & Keller (2009):
1. Segmentasi berdasarkan geografis, misalnya berdasarkan negara, provinsi, kabupaten,
kecamatan, dsb.
2. Segmentasi berdasarkan demografis, misalnya berdasarkan umur, jenis kelamin,
pekerjaan, agama, dsb.
3. Segmentasi berdasarkan psikografis, misalnya berdasarkan kelas sosial, gaya hidup,
kepribadian, dsb.
4. Segmentasi berdasarkan perilaku, misalnya berdasarkan pengetahuan, sikap,
kegunaan, dsb.
Target pasar perlu didefinisikan untuk menetapkan segmen tertentu dari berbagai
segmen yang ada, karena sebuah usaha ritel tidak mungkin dapat melayani semua segmen
pasar dengan kebutuhan dan keinginan yang sangat bervariasi (Utami, 2008).
Ada beberapa aspek dalam pemasaran secara umumnya yaitu :
a) Orientasi pada produk
b) Orientasi pada penjualan
c) Orientasi pada pemasaran
d) Orientasi pada konsumen
e) Orientasi pada perusahaan
f) Kerjasama yang saling menguntungkan

b. Pangsa pasar dan pola pertumbuhan harus memperhatikan beberapa kondisi, yaitu:
1. Persaingan harga yang terjadi dan pola pertumbuhan pasar
2. Perkiraan permintaan yang akan datang (teknik peramalan kualitatif dan
kuantitatif)
3. Menilai kelayakan pasar (ada tidaknya permintaan produk)
4. Merencanakan strategi pemasaran.

3. Elemen Dalam Pemasaran


Pada awal tahun 1960-an, Profesor Neil Border, seorang dosen Universitas Harvard
mempelajari hal yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk mempengaruhi keputusan
konsumen dalam membeli barang dan jasa. Borden mengusulkan bahwa segala aktivitas yang
dilakukan oleh perusahaan dikelompokkan atau diklasifikasikan menjadi istilah yang disebut
dengan marketing mix (bauran pemasaran). Kemudian Profesor Jeremo E. McCarthy
membuat rumusan empat elemen marketing mix yang terdiri dari atas : product (produk),
price (harga), place (tempat) dan promotion (promosi). Istilah tersebut lebih dikenal dengan 4
P, yakni :
a. Product (produk).
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen. Keputusan tentang produk ini mencakup penentuan
bentuk penawaran secara fisik, merknya, pembungkus, garansi dan servis sesudah penjualan.
Pengembangan produk dapat dilakukan setelah menganalisa kebutuhan dan keinginan
pasarnya. Jika masalah ini telah diselesaikannya, maka keputusan-keputusan tentang harga,
distribusi dan promosi dapat diambil. Produk yang berkaitan dengan spesifikasi barang/jasa.
Cakupan dari aspek produksi yang meliputi garansi, jaminan, dan fitur pendukung produk.

b. Price (harga)
Harga adalah elemen dalam bauran pemasaran yang tidak saja menentukan
profitabilitas tetapi juga sebagai sinyal untuk mengkomunikasikan proporsi nilai suatu
produk. Harga sebenarnya mengacu pada penetapan harga dan diskon dari suatu produk.
Harga tidak harus berkaitan dengan uang,namun harga adalah sesuatu yang bisa dijadikan
alat tukar dalam mendapatkan produk tersebut, misalnya energi, waktu, dan lain-lain.
Pemasaran produk perlu memahami aspek psikologis dari informasi harga yang meliputi
harga referensi (reference price), inferensi kualitas berdasarkan harga (price-quality
inferences) dan petunjuk harga (price clues). Harga adalah sesuatu yang harus dibayar oleh
konsumen untuk mendapatkan suatu produk.

c. Placement/place (lokasi)
Ada tiga aspek pokok yang berkaitan dengan keputusan-keputusan tentang distribusi
(tempat). Aspek-aspek tersebut adalah:
1. Sistem transportasi perusahaan, termasuk dalam sistem ini antara lain keputusan tentang
pemilihan alat transportasi (pesawat udara, kereta api, kapal, truk, pipa), penetuan jadwal
pengiriman, penentuan rute yang harus ditempuh dan seterusnya.
2. Sistem penyimpanan, dalam sistem ini bagian pemasaran harus menentukan letak gudang,
jenis peralatan yang dipakai untuk menangani material maupun peralatan lainnya.
3. Pemilihan saluran distribusi, menyangkut keputusan-keputusan tentang penggunaan
penyalur (pedagang besar, pengecer, agen, makelar), dan bagaimana menjalin kerjasama
yang baik dengan para penyalur tersebut.
Distribusi (Place) adalah cara suatu produk sampai ke konsumen. Unsur distribusi
meliputi barang yang dijual, unsur geografis atas produk yang dijual, dan segmen pasar
tempat produk tersebut dilempar.

d. Promotion (promosi)
Promosi adalah berbagai cara untuk menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan
konsumen secara langsung maupun tidak langsung tentang suatu produk atau brand yang
dijual. Promosi berkaitan dengan aspek periklanan, promosi penjualan. Dalam aspek promosi
terdapat istilah permerekan. Permerekan adalah metode yang digunakan dalam
mempromosikan suatu produk, merek atau perusahaan sendiri. Permerekan tersebut
digunakan untuk membuat suatu rencana pemasaran.

4. Lingkungan Pemasaran
Lingkungan pemasaran adalah lingkungan perusahaan yang terdiri dari pelaku dan
kekuatan di luar pemasaran yang mempengaruhi kemampuan manajemen pemasaran untuk
membangun dan mempertahankan hubungan yang berhasil dengan pelanggan sasaran.
Lingkungan pemasaran suatu perusahaan terdiri atas tiga macam. Berikut ketiga macam
lingkungan pemasaran yaitu : Lingkungan makro, lingkungan makro dalam perusahaan
terdiri atas berbagai jenis faktor yang terwujud dalam skala makro (skala ekonomi, sosial,
politik, teknologi atau fenomena). Metode yang umum digunakan dalam membuat penilaian
terhadap lingkungan makro adalah metode PESTLE (Politik, ekonomi, sosial, teknologi,
legal dan ekologi). Pada analisis PESTLE, perusahaan dapat menganalisis isu politik,
budaya dan sosial di dalam lingkung nasional maupun internasional. Lingkungan Mikro,
lingkungan mikro dalam perusahaan terdiri atas konsumen, pegawai, supplier dan media. Di
mana lingkungan mikro terdapat dalam produsen itu sendiri atau pihak-pihak yang dekat
dengan produsen sendiri. Berbeda dengan lingkungan makro, perusahaan/produsen
memegang kontrol yang besar dalam lingkungan mikro.
Perusahaan harus terus melakukan pengamatan secara terus menerus dan beradaptasi
dengan lingkungan yang bersifat kompleks dan terus berubah-ubah. Dengan mempelajari
lingkungan, perusahaan dapat menyesuaikan strategi perusahaan untuk memenuhi tantangan
dan peluang pasar yang baru.
4.1 Lingkungan Mikro Pemasaran
Lingkungan Mikro Pemasaran merupakan pelaku yang dekat dengan perusahaan dan
memengaruhi kemampuan perusahaan untuk melayani pelanggannya.Lingkungan mikro
pemasaran terdiri dari: perusahaan, pemasok, perantara pemasaran, pasar pelanggan, pesaing,
dan masyarakat.
a. Perusahaan
Dalam merancang rencana pemasaran, manajemen pemasaran memperhitungkan
kelompok dalam perusahan seperti manajemen puncak, keuangan, riset dan pengembangan,
pembelian, operasi, akutansi. Semua kelompok saling berhubungan membentuk lingkungan
internal. Kelompok-kelompok ini bekerja sama secara harmonis untuk memberikan nilai dan
kepuasan pelanggan yang unggul. Pemasaran adalah suatu objek yang di promosikan atau di
jajakan orang yang menjajakan pun sedikitpun tidak pernah merasa malu karena kalo mlu,
barang yang dia jual tidak akan laris.
b. Pemasok
Pemasok adalah perusahaan atau individu yang menyediakan bahan baku dan
komponen untuk produksi produk. Perusahaan harus memilih dan bekerja sama dengan
pemasok yang dapat memberikan kualitas bahan baku yang baik untuk memproduksi produk
berkualitas tinggi.
c. Perantara Pemasaran
Perantara pemasaran membantu perusahaan mempromosikan, menjual, dan
mendistribusikan produknya ke pembeli akhir. Perantara pemasaran meliputi penjual
perantara, perusahaan distribusi fisik, agen jasa pemasaran, dan perantara keuangan. Penjual
perantara adalah perusahaan saluran distribusi yang membantu perusahaan menemukan
pelanggan atau melakukan penjualan untuk perusahaan. Penjual perantara diliputi pedagang
grosir dan pengecer.
Perusahaan distribusi fisik membantu perusahaan menyimpan dan memindahkan
barang-barang perusahaan dari titik asalnya ke tempat tujuan. Agen jasa pemasaran adalah
firma riset pemasaran, agen periklanan, perusahaan media, dan firma konsultan pemasaran
yang membantu perusahaan menetapkan target dan mempromosikan produk perusahaan pada
pasar secara tepat.
d. Pelanggan
Perusahaan harus mempelajari lima jenis pasar pelanggan secara lebih dekat:
➢ Pasar Konsumen terdiri dari perorangan dan keluarga yang membelibarang dan
jasa untuk konsumsi pribadi.
➢ Pasar Bisnis membeli barang dan jasa untuk pemrosesan lebih lanjut atau untuk
digunakan dalam proses produksi perusahaan.
➢ Pasar Penjual Perantara membeli barang dan jasa untuk dijual kembali demi
mendapatkan laba.
➢ Pasar Pemerintah terdiri dari badan-badan pemerintah yang membeli barang dan
jasa untuk menghasilkan pelayanan umum.
➢ Pasar Internasional terdiri dari para pembeli di negara lain, termasuk konsumen,
produsen, penjual perantara, dan pemerintah.
e. Pesaing
Konsep pemasaran yang berhasil apabila perusahaan dapat menyediakan nilai dan
kepuasan pelanggan yang lebih besar daripada pesaing. Oleh karena itu, perusahaan harus
menyesuaikan pemasaran dengan kebutuhan konsumen sasaran. Perusahaan juga harus
memiliki strategi penawaran yang lebih kuat dari penawaran pesaing dalam pikiran
konsumen.
f. Masyarakat
Masyarakat adalah kelompok yang mempunyai potensi kepentingan atau
kepentingan nyata, atau pengaruh pada kemampuan organisasi untuk mencapai tujuannya.
Ada tujuh tipe masyarakat: Masyarakat keuangan, masyarakat media, masyarakat pemerintah,
masyarakat Lembaga Swadaya Masyarakat, masyarakat lokal, masyarakat umum, masyarakat
internal.

4.2 Lingkungan Makro Pemasaran


Lingkungan Makro pemasaran merupakan kekuatan sosial yang lebih besar yang
memengaruhi lingkungan mikro pemasaran. Lingkungan makro pemasaran terdiri dari:
Lingkungan demografis, ekonomi, alam, teknologi, politik, dan budaya.
a. Lingkungan demografi
Demografi adalah studi kependudukan manusia menyangkut ukuran, kepadatan,
lokasi, usia, jenis kelamin, ras, lapangan kerja, dan data statistic lain. Lingkungan demografi
menjadi minat utama perusahaan karena lingkungan demografis menyangkut masyarakat, dan
masyarakat membentuk pasar.
b. Lingkungan Ekonomi
Lingkungan ekonomi adalah faktor-faktor yang mempengaruhi daya beli dan pola
pengeluaran konsumen. Suatu bangsa mempunyai tingkat dan distribusi pendapatan yang
sangat beragam. Sejumlah negara mempunyai ekonomi subsisten-negara mengkonsumsi hasil
pertanian dan industrinya sendiri. Negara-negara menawarkan peluang pasar yang
kecil. Ekonomi industry-menawarkan pasar yang kaya untuk berbagai jenis barang yang
berbeda.
c. Lingkungan Alam
Lingkungan alam memperlihatkan kekurangan potensial dari bahan baku tertentu,
biaya energi yang tidak stabil, tingkat populasi yang meningkat, dan gerakan “hijau” yang
berkembang untuk melindungi lingkungan. Nur Fazadhila
d. Lingkungan Teknologi
Lingkungan teknologi adalah kekuatan yang menciptakan teknologi baru,
menciptakan produk, dan peluang pasar, yang baru. Teknologi telah menciptakan benda-
benda yang mengagumkan seperti antibiotic, pembedahan robotic, alat-alat elektronik mini,
komputer, laptop, dan internet. Dengan adanya teknologi baru maka akan menciptakan pasar
dan peluang baru.
e. Lingkungan Politik
Keputusan pemasaran sangat dipengaruhi oleh perkembangan-perkembangan dalam
lingkungan politik. Lingkungan politik terdiri dari hukum, badan pemerintah, dan kelompok
LSM yang mempengaruhi atau membatasi berbagai organisasi dan individu di dalam
masyarakat tertentu.
f. Lingkungan Budaya
Lingkungan budaya terdiri dari institusi dan kekuatan lain yang mempengaruhi nilai
dasar, persepsi, selera, dan perilaku masyarakat. Manusia tumbuh dalam masyarakat tertentu
yang membentuk keyakinan dan nilai dasarnya. Karakteristik budaya yang mempengaruhi
pengambilan keputusan pemasaran adalah: Keteguhan pada nilai-nilai budaya dan perubahan
dalam nilai budaya sekunder.

5. Strategi Pemasaran
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, strategi adalah ilmu
siasat perang atau akal (tipu muslihat) untuk mencapai suatu maksud. Strategi merupakan
serangkaian keputusan dan tindakan yang diarahkan untuk mencapai tujuan perusahaan.
Pengertian lain mengatakan Strategi adalah serangkaian rancangan besar yang
menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan harus beroperasi untuk mencapai tujuannya,
dan sekaligus dapat dibentuk strategi yang tertealisasi muncul dalam tanggapan terhadap
strategi yang dapat berkembang melalui sebuah proses perumusan (formulation) yang di ikuti
oleh pelaksanaan (implementation).

6. Pengertian Pemasaran
Pemasaran merupakan suatu proses dalam masyarakat yang berfungsi memudahakan
(memberikan/ menciptakan fasilitas-fasilitas) penyesuaian produk aparat-aparat produksi
dengan persepsi dan kehendak masyarakat konsumen. Sering terdengar orang banyak
berbicara mengenai penjualan, pembelian, transaksi dan perdagangan; tetapi apakah istilah ini
sama degan apa yang dimaksud dengan pemasaran? Timbulnya penafsiran yang tidak tepat
ini, terutama disebabkan karena masih banyaknya yang mengetahui dengan tepat definisi
tentang pemasaran tersebut.5 Penafsiran yang sempit tentang pemasaran ini terlihat pula dari
definisi American Marketing Association 1960, yang menyatakan pemasraan adalah hasil
prestasi kerja kegiatan usaha yang berkaitan dengan mengalirnya barang dan jasa dari
produsen ke konsumen. Pandangan yang sempit dalam pengertian pemasaran akan
menyebabkan banyak pengusaha dunia yang berorientasi pada produksi dan berfikir dari segi
produksi. Mereka menekankan produk apa yang dapat dihasilkan, bukan produk yang dapat
dipasarkan. Pemasaran (marketing) adalah Pemasaran merupakan suatu proses kegiatan
sosial, budaya, politik, ekonomi dan manajerial. Pengertian lain menjelaskan bahwa
pemasaran dalah suatu proses sosial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang
mereka butuhkan dan inginkan melalui proses penciptaan, penawaran dan pertukaran produk
serta pelayanan secara bebas dengan orang lain.

7. Pengertian Strategi Pemasaran


Strategi pemasaran pada dasarnya adalah rencana yang menyeluruh, terpadu dan
menyatu dibidang pemasaran yang memberikan panduan tentang kegiatan yang akan
dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran dari suatu perusahaan. Dengan kata lain
strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan atau sasaran, kebijakan dan aturan yang
memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran perusahaan dari waktu-kewaktu, pada masing-
masing tingkatan dan acuan serta alokasinya, terutama sebagai tanggapan
perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah.
Strategi pemasaran terfokus pada mencari dan memberi kepada pelanggan superior, serta
memiliki nilai yang berbeda untuk mengembangkan bisnis. Strategi pemasaran juga bertujuan
untuk meningkatkan penjualan, karena penjulan merupakan ujung tombak dari strategi yang
diterapkan disebuah perusahaan. Strategi pemasaran harus didasarkan atas analisa lingkungan
dan internal perusahaan melalui analisa keunggulan dan kelemahan perusahaan, serta analisa
kesempatan dan ancaman yang akan dihadapi perusahaan dari lingkungannya. Selain itu
strategi yang telah dijalankan harus dinilai kembali, apakah masih sesuai dengan kondisi saat
ini.
Faktor lingkungan yang dianalisa dalam penyusunan strategi pemasaran adalah keadaan
pasar atau persaingan, perkembangan teknologi, keadaan ekonomi, peraturan dan kebijakan
pemerintah, keadaan sosial budaya dan keadaan politik. Masing-masing faktor ini dapat
menimbulkan adanya kesempatan atau hambatan bagi pemasaran produk suatu perusahaan.
Khusus dalam bidang pemasaran, faktor-faktor lingkungan atau eksternal adalah faktor yang
tidak dapat dikendalikan oleh pimpinan perusahaan. Sedangkan faktor internal dalam bidang
pemasaran adalah faktor yang dapat dikendalikan oleh pimpinan perusahaan umumnya dan
pimpinan pemasaran khususnya, yang terdiri dari produk, harga, distribusi, promosi dan
pelayanan.

8. Konsep Pemasaran
Pada umumnya setiap perusahaan menganut salah satu konsep atau filosofi pemsaran,
yaitu anggapan yang diyakini perusahaan sebagai dasar dari setiap kegiatannya dalam
memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Ada beberapa konsep yang ada dalam
pemasaran, hal ini dipengaruhi beberapa faktor, diantaranya nilai-nilai visi manajemen,
lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Perkembangan konsep pemasaran meliputi :
1. Konsep Produksi
Pemasar yang berpegang pada konsep ini berorientasi pada proses produksi (internal).
Asumsi yang diyakini adalah bahwa konsumen hanya akan membeli produk-produk yang
murah dan gampang diperoleh. Dengan demikian, kegiatan organisasi harus difokuskan pada
efisiensi biaya (produksi) dan ketersediaan produk (distribusi), agar perusahaan dapat meraih
keuntungan.

2. Konsep Produk
Dalam konsep ini, pemasar beranggapan bahwa konsumen lebih menghendaki produk-
produk yang memiliki kualitas, kinerja, fitur atau penampilan superior. Konsekuensinya,
pencapaian tujuan bisnis perusahaan dilakukan melalui inovasi produk, riset, pengembangan,
dan pengendalian kualitas secara berkesinambungan.

3. Konsep Penjualan
Konsep ini merupakan konsep yang berorientasi pada tingkat penjualan (internal),
dimana pemasar beranggapan bahwa konsumen harus dipengaruhi (bilamana perlu dibujuk)
agar penjualan dapat meningkat, sehingga tercapai laba maksimum sebagaimana menjadi
tujuan perusahaan. Dengan demikian, fokus kegiatan pemasaran adalah usaha-usaha
memperbaiki teknik-teknik penjualan dan kegiatan promosi secara insentif dan agresif agar
mampu mempengaruhi dan membujuk konsumen untuk membeli.

4. Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran berorientasi pada pelanggan (lingkungan eksternal), dengan
anggapan bahwa konsumen hanya akan bersedia membeli produk-produk yang mampu
memenuhi kebutuhan dan keinginannya serta memberikan kepuasan. Implikasinya, fokus
pemasaran aktivitas pemasaran dalam rangka mewujudkan tujuan perusahaan adalah
berusaha memuaskan pelanggan melalui perilaku konsumen secara menyeluruh yang
dijabarkan dalam kegiatan pemasaran yang mengintegrasikan kegiatan-kegiatan fungsional
lainnya.

5. Konsep Pemasaran Sosial


Konsep ini beranggapan bahwa konsumen hanya bersedia membeli produk-produk
yang mampu memuaskan kebutuhan dan keinginannya serta berkontribusi pada kesejahteraan
lingkungan sosial konsumen. Tujuan aktivitas pemasran adaah berusaha memenuhi
kebutuhan masyarakat, sekaligus memperbaiki hubungan antara produsen dan masyarakat
demi peningkatan kesejahteraan pihak-pihak terkait. Untuk lebih jelasnya dari penjelasan
konsep pemasaran di atas, bisa dilihat di tabel sebagai berikut:
Tabel Perkembangan Konsep Pemasaran
Konsep Fokus Anggapan
Penekanan biaya produksi Harga murah dan distribusi insentif
Produksi dan peningkatan ketersediaan merupakan dasar pertimbangan utama
produk. pembelian.
Karakteristik, kinerja dan kualitas superior
Produk Inovasi produk merupakan pertimbangan utama konsumen
dalam melakukan pembelian.
Usaha-usaha penjualan dan promosi harus
lebih aktif dan agresif dalam rangka
Penjualan Peningkatan penjualan
mempengaruhi konsumen agar melakukan
pembelian.
Pembelian dan pembelian ulang akan
Pemasaran Kepuasan Pelanggan dilakukan apabila pelanggan mendapatkan
kepuasan dalam pembelian.
Pemasaran Kepuasan pelanggan dan Pembelian dan pembelian ulang akan
Sosial kesejahteraan masyarakat dilakukan apabila pelanggan (individu dan
sosial) mendapatkan kepuasan dalam
pembelian.

9. Segmentasi, Targeting dan Positioning


Dalam mencapai hasil pemasaran yang maksimal, terlebih dahulu perlu menerapkan
konsep inti pemasaran yaitu menentukan segmentasi, targeting dan positioning (STP). Dalam
rangkaian proses pemasaran, strategi segmentasi, targeting dan positioning berada di tahap
awal yang paling penting yakni mengidentifikasi customer value atau nilai dari pelanggan.
STP berada di level strategi karena menentukan bagaimana menggarap pasar.
a) Segmentasi
Menurut Tjiptono (2014: 78) menyatakan Segmentasi pasar adalah proses
mengelompokkan pasar keseluruhan yang heterogen menjadi kelompok-kelompok atau
segmen-segmen yang memiliki kesamaan dalam kebutuhan, keinginan dan perilaku terhadap
program pemasaran spesifik. Sedangkan menurut Kuncoro dan Suhardjono (2012: 297)
segmentasi pasar adalah kegiatan mengidentifikasi kelas-kelas dalam masyarakat yang
mempunyai perbedaan kebutuhan jasa bank. Sehingga dengan segmentasi tersebut pasar yang
heterogen dapat dibagi-bagi dalam beberapa segmen pasar yang bersifat homogeny.
Jadi, segmentasi pasar adalah perusahaan membagi-bagi beberapa segmen/bagian pasar
menurut kelompok pasar tertentu. Tujuan dari segmentasi pasar adalah untuk menempatkan
produk sesuai dengan karakter masing-masing pasar agar tepat pada sasaran. Segmentasi
pasar juga dimaksudkan untuk mengidentifikasi kelas-kelas dalam masyarakat yang
mempunyai perbedaan kebutuhan akan produk perusahaan. Sehingga dengan segmentasi
tersebut pasar yang heterogen dapat dibagi-bagi dalam beberapa segmen pasar yang bersifat
homogen.
Segmentasi pasar merupakan konsep pokok yang mendasari strategi pemasaran
perusahaan dan alokasi sumber daya yang harus dilakukan dalam rangka
mengimplementasikan program pemasaran. Tujuan segementasi pasar adalah membuat para
pemasar mampu menyelesaikan bauran pemasaran untuk memenuhi kebutuhan satu atau
lebih segmen pasar tertentu. Swastha (2008: 90) menyebutkan dasar-dasar yang dapat dipakai
untuk segmentasi pasar adalah:
1) Faktor Demografi, seperti: umur, kepadatan penduduk, jenis kelamin, agama,
kesukuan, pendidikan dan sebagainya.
2) Faktor Sosiologis, seperti: kelompok budaya, kelas-kelas sosial dan sebagainya.
3) Faktor Psikologis/Psikografis, seperti: sikap, kepribadian, manfaat produk yang
diinginkan dan sebagainya.
4) Faktor Geografis, seperti: daerah sejuk, pantai, daerah kota, daerah desa dan
sebagainya.
5) Tingkat penghasilan.

b) Targeting
Setelah perusahaan mengidentifikasi peluang segmen pasar, selanjutnya adalah
mengevaluasi beragam segmen tersebut untuk memutuskan segmen mana yang menjadi
target market. Target market adalah sekumpulan nasabah yang dituju yang akan dilayani
dengan program pemasaran tertenu. Pasar sasaran atau market targeting terdiri dari
sekumpulan pembeli yang mempuyai kebutuhan atau karakter yang sama, yang ingin dilayani
oleh perusahaan. Targeting merupakan kegiatan memilih dan menilai satu atau lebih segmen
pasar yang akan dimasuki. Tujuan dari penentuan target ini adalah memberikan kepuasan
bagi konsumen. Ketika konsumen puas, maka permintaan produk tersebut semakin
meningkat, dengan meningkatnya permintaan maka keuntungan perusahaanpun juga
mengalami peningkatan. Produk dari targeting adalah target market (pasar sasaran), yaitu satu
atau segmen pasar yang akan menjadi fokus kegiatan-kegiatan marketing. Menurut Tijptono
(2014: 86) perusahaan dapat mempertimbangkan lima pola pemilihan pasar sasaran, yaitu:
1) Konsentrasi pada segmen tunggal (single segment concentrattion)
Dalam masalah yang paling mudah, perusahaan memilih sebuah segmen tunggal. Hal
ini dilakukan karena adanya keterbatasan dana yang dimiliki perusahaan, adanya peluang
pasar dalam segmen bersangkutan yang belum digarap atau bahkan diabaikan oleh pesaing,
atau perusahaan menganggap segmen tersebut merupakan segmen yang paling tepat. Melalui
keputusan berkonsentrasi pada hanya satu segmen, perusahaan mendapatkan pemahaman
mendalam mengenai kebutuhan segmen bersangkutandan bisa mewujudkan posisi pasar dan
citra merk yang kuat.
2) Spesialisasi terpilih (selective specialization)
Dalam strategi ini, perusahaan memilih sejumlah segmen pasar yang menarik dan
sesuai dengan tujuan dan sumber daya yang dimiliki. Masing-masing segmen bisa memiliki
sinergi kuat satu sama lain maupun tanpa sinergi sama sekali, namun paling tidak setiap
segmen menjanjikan sumber penghasilan bagi perusahaan. Dengan strategi ini perusahaan
dapat melakukan penyebaran resiko, dimana jika terjadi penurunan pada salah satu segmen,
maka penjualan perusahaan secara keseluruhan tidak terlalu berpengaruh, karena tetap
memperoleh pendapatan dari segman lain.
3) Spesialisasi pasar (market specialization)
Perusahaan berkonsentrasi untuk melayani banyak kebutuhan dari suatu kelompok
pelangan tertentu. Melalui strategi ini, perusahaan memperoleh reputasi yang kuat dalam
melayani kelompok pelanggan tersebut dan menjadi acuan pokok bagi pelanggan
bersangkutan jika kelak pelanggan tersebut membutuhkan produk lainnya.
4) Spesialisasi produk (product specialization)
Perusahaan berkonsentrasi pada pembuatan produk tertentu yang dijual di beberapa
segmen. Melalui strategi ini, perusahaan memperoleh reputasi yang kuat dalam bidang
produk spesifik.
5) Jangkauan pemasaran penuh (full market coverage)
Perusahaan berusaha untuk melayani semua produk pelanggan dengan semua produk
yang diperlukan. Hanya perusahaan-perusahaan besar yang dapat menangani suatu strategi
jangkaun pasar secara penuh.

c) Positioning
Positioning adalah tindakan merancang produk dan citra perusahaan agar dapat tercipta
kesan atau tempat khusus dan unik dalam benak pasar sasaran sedemikian rupa, sehingga
dipersepsikan lebih unggul dibanding kan para pesaingnya (Arif, 2012: 100). Product
positioning merupakan suatu strategi menejemen yang mengunakan informasi untuk
menciptakan suatu kesan terhadap produk sesuai dengan keinginan pasar yang dituju atau
pasarnya. Jadi, positioning merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh perusahaan dalam
mendesain produk-produk mereka sehingga dapat menciptakan kesan dan image tersendiri
dalam pikiran konsumennya sesuai dengan yang diharapkan ntuk menentukan positioning
perlu dilakukan strategi yang benar, sehingga posisi pasar yang diinginkan tepat pada
sasarannya. strategi penentuan posisi produk meliputi:
1) Positioning menurut manfaat
Penentuan posisi (positioning) menurut manfaat adalah memposisikan produk sebagai
pemimpin dalam suatu manfaat tertentu. Manfaat mencakup manfaat simbolis, manfaat
fungsional dan manfaat berdasarkan pengalaman. Penentuan posisi yang sukses
membutuhkan strategi komunikasi yang mampu menarik perhatian pada salah satu kebutuhan
pelanggan, baik simbolis, fungsional maupun eksperimen.
2) Positioning menurut kategori
Penentuan posisi (positioning) menurut kategori produk adalah memposisikan produk
sebagai pemimpin dalam kategori produk. Kategori produk dapat kita kelompokkan dalam
kategori minuman dan makanan, kategori, produk rumah tangga, kategori obat-obatan,
kategori perawatan pribadi, kategori perlengkapan pribadi, kategori perlengkapan rumah,
kategori komunikasi dan teknologi informasi, kategori otomotif, kategori perbankan dan
keuangan.
3) Positioning menurut atribut
Penentuan posisi (positioning) berdasarkan atribut adalah memposisikan produk
berdasarkan atribut atau sifat, misalnya simbol, lambang, ukuran, warna, keberadaan,
kedudukan dan sebagainya.
4) Positioning menurut nilainya
Pembidikan pasar menentukan pesaing perusahaan. Perusahaan harus meneliti posisi
pesaing dan memutuskan posisinya yang terbaik. Penentuan posisi (positioning) adalah
tindakan untuk merancang citra perusahaan serta nilai yang ditawarkan sehingga pelanggan
dalam suatu segmen memahami dan menghargai kedudukan perusahaan dalam kaitannya
dengan produk yang dihasilkan.

10. Strategi Bauran Pemasaran


Bauran pemasaran merupakan unsur-unsur atau elemen-elemen internal penting yang
membentuk program pemasaran dalam sebuah organisasi.15 Bauran pemasasaran memiliki
empat komponen yang terdiri dari 4P yaitu: Product (produk), Price (harga), Place (tempat,
termasuk distribusi), Promotion (promosi). Tapi yang paling penting adalah pelaku
pemasaran harus mengetahui pendekatan yang akan membantu mereka merumuskan strategi
bauran pemasaran yang efektif.
1) Produk (Product)
Produk yang hebat adalah produk yang bisa memuaskan kebutuhan. Produk yang
hebat tidak akan berarti apa-apa jika produk itu tersembunyi dan tidak ada seorangpun yang
mengetahui keberadaannya. Di dalam marketing mix strategi produk merupakan unsur yang
paling penting, karena dapat mempengaruhi strategi pemasaran lainnya. Pemilihan jenis
produk yang akan dihasilkan dan dipasarkan akan menentukan kegiatan promosi yang
dibutuhkan, serta penentuan harga dan cara penyalurannya. Tjiptono (2014: 42) menyebutkan
bahwa produk merupakan bentuk penawaran perusahaan yang ditujukan untuk mencapai
tujuan perusahaan melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Dalam konteks ini,
produk dapat berupa apa saja (barang atau jasa) yang dapat ditawarkan kepada pelanggan
potensial untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan tertentu Strategi produk dalam hal ini
adalah menetapkan cara dan penyediaan produk yang tepat bagi pasar yang dituju, sehingga
dapat memuaskan para konsumennya dan sekaligus dapat meningkatkan keuntungan
perusahaan dalam jangka panjang melalui peningkatan penjualan. Sedangkan faktor-faktor
yang harus diperhatikan oleh perusahaan dalam merencanakan strategi produk adalah mutu
atau kualitas,penampilan, pilihan yang ada, gaya, merek, pengemasan, ukuran, jenis, jaminan,
dan pelayanan.

2) Harga (Price)
Harga adalah sejumlah nilai yang dipertukarkan untuk memperoleh suatu produk.
biasanya, harga dihitung dengan nilai uang. Harga yang tinggi bisa sajaj masih terjangkau
konsumen dengan memberikan keuntungan bagi perusahaan. Harga merupakan satusatunya
elemen pendapatan dalam marketing mix. Harga adalah jumlah uang yang dibutuhkan untuk
mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanan menegaskan bahwa strategi
harga jasa adalah menghitung dan merumuskan nilai atau penentuan harga dari produk jasa
yang akan dipasarkan.
Dalam strategi menetapkan harga perlu memperhatikan faktor-faktor yang
mempengaruhinya, baik langsung maupun tidak langsung. Faktor yang mempengaruhi secara
langsung adalah harga bahan baku, biaya produksi, biaya pemasaran, adanya peraturan
pemerintah, dan faktor lainnya. Sedangkan faktor yang tidak langsung namun erat
hubungannya dengan penetapan harga adalah harga produk sejenis yang dijual oleh para
pesaing dan potongan (discount) untuk penyalur dan konsumen (Arif, 2012: 15). Penetapan
harga akan menjadi sangat penting terutama pada keadaan persaingan yang semakin tajam
dan perkembangan permintaan. Persaingan yang semakin tajam dewasa ini sangat terasa
dalam pasar pembeli peranan harga sangat penting terutama untuk menjaga dan
meningkatkan posisi perusahaan di pasar yang tercermin dalam target pasar perusahaan.
Dengan kata lain, penetapan harga mempengaruhi kemampuan bersaing perusahaan
dan kemampuan mengenai konsumen. Harga yang tinggi sering dianggap pelanggan
berkorelasi positif dengan kualitas yang juga tinggi. Tujuan penetapan harga adalah
memaksimalkan penjualan dan penetrasi pasar, mempertahankan kualitas atau differensiasi.

3) Tempat (Place)
Penyaluran distribusi adalah bagaimana produk yang akan kita pasarkan itu sampai
ketangan konsumen.19 Keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa
bagi para pelanggan potensial. Keputusan tersebut meliputi keputusan lokasi fisik di mana
sebuah perusahaan harus didirikan. Penentuan lokasi kantor beserta sarana dan prasarana
pendukung menjadi sangat penting. Hal ini disebabkan agar konsumen mudah menjangkau
setiap lokasi yang ada (Arif, 2012: 16). Penetrasi pasar perusahaan tidak akan berhasil tanpa
didukung oleh tempat atau saluran distribusi yang baik untuk menjual jasa yang ditawarkan
kepada konsumen, karena lokasi yang tidak strategis akan mengurangi minat nasabah dalam
berhubungan dengan perusahaan tersebut. Tujuan dari strategi tempat adalah untuk
menyalurkan produk dan mengusahakan produk perusahaan dapat dicapai konsumen
sasarannya.

4) Promosi (Promotion)
Promosi merupakan kegiatan untuk mengkomunikasikan kelebihan-kelebihan produk
dan membujuk konsumen untuk membelinya. Pengertian lain menjelaskan promosi adalah
kegiatan memperkenalkan suatu produk dari perusahaan tertentu agar dapat dikenal publik
dan menarik minat pembeli kegiatan promosi ini biasanya merupakan komponen yang
menjadi prioritas dari kegiatan pemasaran,dengan adanya promosi maka konsumen akan
mengetahui bahwa perusahaan meluncurkan produk baru yang akan menarik konsumen untuk
melakukan kegiatan pembelian. Semakin besar dana yang dimiliki oleh suatu perusahaan
umumnya akan menghasilkan promosi yang sangat baik. Kegiatan promosi sangat erat
dengan penyebaran informasi untuk di sampaikan ke konsumen dalam penyampain ini ada
beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu:
1) Periklanan (advertising)
Iklan merupakan sarana promosi yang digunakan oleh perusahaan guna
menginformasikan, menarik dan mempengaruhi konsumennya. Penggunaan promosi dengan
iklan dapat dilakukan dengan berbagai media, seperti: televisi, radio, koran, majalah dan
lainnya.
2) Publisitas (publicity)
Publisitas merupakan sarana promosi yang digunakan perusahaan untuk menarik
nasabah melalui kegiatan seperti pameran, bakti sosial, seminar, perlombaan dan lainnya.
Kegiatan publisitas ini dapat meningkatkan pamor perusahaan di mata para konsumennya.
3) Penjualan pribadi (personal selling)
Penjualan perorangan melibatkan pembicaraan langsung antara penjual dan pelanggan
potensial. Penjualan tatap muka ini menyediakan umpan balik segera yang membantu
wiraniaga untuk menyesuaikan diri.
Langkah pertama dalam kegiatan pemasaran yaitu melakukan penelitian akan
kebutuhan dan keinginan konsumen. Hal tersebut dapat berupa jumlah, daya beli, tempat
konsumennya, dan berapa permintaan. Hal tersebut merupakan informasi penting bagi
pemasaran produk baru. Menurut Peggy Lambing dan Charles L. Kuehl (2000:153)
menyatakan bahwa keunggulan bersaing perusahaan baru terletak pada perbedaan
(differensial) perusahaan tersebut dengan pesaingnya dalam hal berikut :
a) Kualitas yang lebih baik.
b) Harga yang lebih murah dan bisa ditawar.
c) Lokasi yang lebih cocok, lebih dekat dan lebih cepat.
d) Seleksi barang dan jasa yang lebih menarik.
e) Pelayanan yang lebih menarik dan lebih memuaskan konsumen.
f) Kecepatan, baik dalam pelayanan maupun dalam penyaluran barang.
11. Peran Iklan Dalam Pemasaran
Peran iklan dalam dunia pemasaran sangatlah berpengaruh sekali. Hal dapat dilihat
lewat penjelasan sebagai berikut : Fungsi iklan. Iklan sangatlah penting karena memiliki
fungsi komunikasi yang kritis yaitu sebagai berikut : menginformasikan produk dan merek
kepada konsumen. Juga dapat membujuk konsumen, mengingatkan konsumen akan merek
dan produk perusahaan, memberikan nilai tambah tersendiri dalam mempengaruhi persepsi
konsumen akan produk dan merek suatu perusahaan, dan mendukung usaha promosi lainnya.

11. Perencanaan Pemasaran


Perusahaan perlu memahami posisinya di tengah percaturan persaingan yang semakin
keras. Keterkaitan antardisiplin ilmu yang menjadi semakin kompleks dan saling
mempengaruhi satu sama lain mengharuskan perusahaan untuk berpikir dan bertindak
semakin cepat dan tepat. Keputusan yang dibuat tidak lagi bersifat reaktif, namun proaktif,
partisipatif serta tidak berdasarkan intuisi semata.
Dunia pemasaran tergolong disiplin ilmu yang berada di jalur terdepanyang
bersinggungan langsung dengan cepatnya perubahan tersebut. Oleh karena itu, perencanaan
menjadi hal yang sangat penting. Organisasi perlu mengembangkan kompetensi yang
dimilikinya untuk mempergunakan kesempatan dan mengantisipasi ancaman yang ada.
Untuk mengatur penjualan dan fungsi pemasaran, Anda perlu mencari cara sistematik
mengidentifikasi berbagai pilihan yang tersedia, memilih satu atau lebih pilihan tersebut, dan
menjadwal serta menghitung biaya dalam melakukan kegiatan pemasaran untuk mencapai
sasaran. Proses ini dapat didefinisikan sebagai perencanaan pemasaran. Dengan kata lain
perencanaan pemasaran adalah pemanfaatan secara terencana sumber-sumber daya
pemasaran untuk mencapai sasaran pemasaran.
Secara sederhana, perencanaan pemasaran adalah suatu urut-urutan kegiatan menuju
penetapan sasaran pemasaran dan formulasi rencana untuk mencapai sasaran tersebut. Dalam
realisasinya, perencanaan pemasaran merupakan proses perencanaan tahapan-tahapan
aktivitas dalam pemasaran yang melibatkan keseluruhan aspek dalam organisasi. Karenanya
perencanaan pemasaran merupakan aktivitas pemasaran multifaset dan lintas fungsi (cross-
fungtional). Atau perencanaan pemasaran adalah proses menyusun rencana yang
mengintegrasikan kegiatan pemasaran dan sumber daya perusahaan untuk mencapai tujuan
pemasaran yang telah ditetapkan. Perencanaan pemasaran melibatkan analisis pasar,
menentukan target pasar, mengembangkan strategi pemasaran, dan mengalokasikan anggaran
pemasaran.
Adapun perencanaan pemasaran (marketing planning) menurut para ahli adalah
sebagai berikut:
1) Menurut Kotler & Keller (2016), perencanaan pemasaran adalah proses menentukan
tujuan pemasaran, target pasar, dan strategi pemasaran yang akan digunakan untuk
mencapai tujuan tersebut.
2) Menurut Porter (2008), perencanaan pemasaran adalah proses mengidentifikasi peluang
pasar dan mengembangkan rencana untuk memanfaatkannya.
3) Menurut Hidayah (2021), perencanaan pemasaran merupakan suatu proses yang
sistematis dengan pendekatan bertahap mulai dari pengamatan lingkungan dan analisis
situasi, formulasi strategi, implementasi strategi, serta pengendalian dan evaluasi.
4) Menurut Stanton (2012), perencanaan pemasaran merupakan proses menentukan arah
pemasaran dan mengembangkan rencana pemasaran yang sesuai dengan tujuan
pemasaran yang telah ditetapkan.
5) Menurut American Marketing Association (AMA), perencanaan pemasaran adalah
proses yang terdiri dari serangkaian tindakan yang membantu suatu organisasi atau bisnis
mencapai tujuannya melalui pemasaran yang efektif.
Sedangkan yang dimaksud dengan rencana pemasaran adalah suatu dokumen yang
menggambarkan strategi dan taktik yang akan digunakan oleh perusahaan untuk mencapai
tujuan pemasaran yang telah ditetapkan. Ini mencakup identifikasi target pasar, penetapan
harga, promosi dan distribusi produk atau jasa. Adapun rencana pemasaran (marketing plan)
menurut pandangan para ahli adalah sebagai berikut:
1) Menurut Kotler & Keller (2016), rencana pemasaran adalah suatu rencana yang
terdokumentasi yang berisi mengenai identifikasi dan analisis peluang pasar,
pengembangan strategi pemasaran yang sesuai, perencanaan dan implementasi taktik
pemasaran, serta pengendalian dan evaluasi hasilnya.
2) Menurut Stanton (2012), rencana pemasaran adalah suatu rencana yang berisi
mengenai proses yang sistematis untuk mencapai tujuan pemasaran dengan cara yang
efektif dan efisien. Rencana ini harus mencakup analisis situasi, penetapan tujuan,
penetapan strategi dan taktik, serta pengelolaan sumber daya yang diperlukan untuk
mengeksekusi rencana tersebut.
3) Menurut Crosby (2008), rencana pemasaran adalah dokumen rencana yang terdiri dari
proses-proses yang melibatkan pengumpulan dan analisis informasi tentang pasar
sasaran, penetapan tujuan pemasaran, dan pengembangan strategi dan taktik untuk
mencapai tujuan yang diinginkan. Rencana pemasaran harus terus diperbarui dan
diadaptasi sesuai dengan perubahan kondisi pasar dan kebutuhan pelanggan.
Dari definisi-definisi yang telah dijelaskan sebelumnya, terlihat bahwa perbedaan
utama antara perencanaan pemasaran dengan rencana pemasaran adalah bahwa perencanaan
pemasaran (marketing planning) merupakan suatu proses yang mencakup identifikasi tujuan
pemasaran, penentuan target pasar, pemilihan strategi pemasaran, dan pengalokasian
anggaran pemasaran.
Sementara itu rencana pemasaran (marketing plan) adalah dokumen tertulis yang
menjabarkan tujuan pemasaran, target pasar, strategi pemasaran, dan anggaran pemasaran
yang diperlukan untuk mencapai tujuan pemasaran tersebut. Perencanaan pemasaran
merupakan proses yang terus-menerus dan bersifat dinamis, sementara rencana pemasaran
merupakan dokumen yang terdokumentasi dan bersifat statis. Perencanaan pemasaran
merupakan bagian dari proses pengambilan keputusan yang lebih luas di dalam bisnis,
sementara rencana pemasaran merupakan bagian dari perencanaan pemasaran yang lebih
spesifik.
Jadi bisa disimpulkan bahwa marketing planning adalah proses pengelolaan terhadap
strategi dan taktik pemasaran, sementara itu marketing plan adalah output dari proses tersebut
yang berupa dokumen rencana pengelolaan pemasaran.
Ada beberapa manfaat rencana pemasaran bagi bisnis, diantaranya:
1) Tujuan pemasaran menjadi lebih jelas: rencana pemasaran membantu bisnis menetapkan
tujuan pemasaran yang jelas dan terukur, sehingga bisnis dapat fokus dalam
mencapainya. Tujuan pemasaran yang jelas akan memudahkan bisnis dalam menentukan
strategi dan taktik yang tepat untuk mencapainya.
2) Target pasar menjadi lebih jelas: rencana pemasaran membantu bisnis mengidentifikasi
target pasar yang tepat, sehingga bisnis dapat memfokuskan promosi dan penjualan
kepada audience yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi produk atau layanan yang
ditawarkan.
3) Anggaran pemasaran menjadi lebih optimal: rencana pemasaran membantu bisnis
mengelola anggaran pemasaran dengan lebih efektif dan efisien, sehingga bisnis dapat
memaksimalkan hasil yang didapat dengan anggaran yang tersedia.
4) Keputusan menjadi lebih tepat: rencana pemasaran membantu bisnis dalam membuat
keputusan-keputusan strategis yang tepat, seperti memilih media promosi yang tepat,
menentukan harga produk atau layanan, dan lainnya.
5) Upaya branding menjadi lebih optimal: rencana pemasaran yang efektif akan membantu
bisnis dalam meningkatkan brand equity, yaitu seperangkat nilai yang dimiliki oleh
sebuah brand. Dengan meningkatnya brand equity, peluang penjualan bisnis akan
semakin besar.
Dasar dari perencanaan pemasaran adalah kegiatan-kegiatan dan program-program
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam sistem pemasaran. Perencanaan pemasaran
merupakan proses sistematis dan bertahap dimulai dari pengamatan lingkungan dan analisis
situasi, formulasi strategi pemasaran, rencana implementasi strategi dan rencana untuk sistem
kontrol dan evaluasi. Gambar berikut dapat memperlihatkan bagaimana tahapan dari isi
proses perencanaan pemasaran.

Gambar Isi Rencana Pemasaran


Tahapan-tahapan dalam proses tersebut berisi pertanyaan-pertanyaan yang harus
terjawab dalam setiap proses yang dilakukan. Tahap pengamatan lingkungan dan analisis
situasi harus dapat menjawab posisi bisnis pada saat ini (where are we now). Tahap formulasi
strategi harus dapat menjawab (where would we like to be) mengenai arahan strategi yang
dirasa tepat pada posisi bisnis saat ini. Tahap implementasi strategi harus dapat menjawab
(how do we get there) mengenai apa rencana yang akan dilakukan untuk menjalankan arahan
strategi yang telah ditetapkan sebelumnya. Tahap kontrol harus dapat menjawab (how do we
make sure we get there) mengenai pengawasan dan tindakan perbaikan yang harus dilakukan
agar tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dapat dipastikan ketercapaiannya. Dan tahap
evaluasi harus menjawab (how do we know if we got there) mengenai penetapan alat-alat
yang dapat digunakan untuk mengetahui apakah rencana dan implementasi telah sesuai
dengan tujuan dan sasaran atau belum.
Perusahaan menjalani proses manajemen dalam mengembangkan perencanaan
pemasaran. Pada perusahaan kecil dengan unit usaha tunggal, proses ini dapat berlangsung
informal. Pada perusahaan yang lebih besar dengan organisasi yang lebih terdiversifikasi,
proses dilakukan secara sistematik. Secara konsep, proses ini relatif sederhana. Namun
demikian, dalam pelaksanaannya, untuk membuat sebuah perencanaan pemasaran perlu
dilakukan kajian situasi, formulasi asumsi-asumsi dasar, penetapan sasaran apa yang dijual
dan kepada siapa akan dijual, memutuskan bagaimana sasaran akan dicapai, serta
penjadwalan dan pembiayaan kegiatan yang dibutuhkan dalam mengimplementasikan
rencana tersebut.
Perencanaan pemasaran adalah hal yang penting untuk setiap operasi bisnis yang
bertujuan untuk mengefisienkan dan mengefektifkan pemasaran suatu produk atau layanan.
Perencanaan pemasaran menolong Anda memvisualisasikan secara jelas ke mana Anda akan
menuju dan apa yang hendak Anda capai. Pada saat yang sama, perencanaan pemasaran
memberi detail langkah-langkah penting yang dibutuhkan untuk menuju posisi yang Anda
inginkan dari posisi Anda sekarang. Selain itu, manfaat lain adalah pada saat mengompilasi
dan mengembangkan perencanaan pemasaran, berarti Anda juga sedang merencanakan
berapa waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap langkah, serta beberapa sumber
daya uang, dan usaha apa yang dibutuhkan.
“Kesalahan yang sering dilakukan oleh para pebisnis pemula adalah mereka selalu
memasarkan produk barang dan jasa kepada konsumen tanpa memiliki perancangan dan
pengembangan perencanaan pemasaran. Menjalankan usaha secara buta (blind) akan
membawa sebuah bisnis dapat hancur seketika atau sempat naik sesaat namun perlahan
terperosok”
Pemasaran merupakan suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan
secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. (Philip Kotler, 2000).
Selain itu, Kotler juga menjelaskan bahwa pemasaran juga dapat diidentifikasikan sebagai
suatu proses sosial yang didalamnya individu atau kelompok untuk mendapatkan apa yang
mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas
mempertukarkan produk yang bernilai dari pihak lain. Pemasaran bukan sebatas kegiatan
menjual produk dan jasa, namun didalam pemasaran harus ada kerjasama yang baik antar
bagian agar tercapai pemasaran yang efektif.
Perencanaan pemasaran penting untuk setiap operasi bisnis. Perencanaan pemasaran
dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pemasaran suatu produk atau
layanan. Perencanaan pemasaran bertujuan untuk mengembangkan strategi pemasaran dan
taktik guna mencapai sasaran perusahaan. Perencanaan pemasaran haruslah terorganisasi
dengan baik.
Dalam pembahasan mengenai perencanaan pemasaran, perlu dibahas dahulu konsep
yang mendasari perencanaan pemasaran serta peranan penting perencanaan pemasaran dalam
meningkatkan keuntungan penjualan. Diharapkan setelah memahami hal tersebut,
pembahasan dapat dilanjutkan kepada proses penyusunan perencanaan pemasaran.
Tidak dipungkiri bahwa perencanaan pemasaran penting. Kemampuan Anda untuk
memperoleh keuntungan penjualan dipengaruhi oleh ratusan faktor internal dan eksternal
yang saling berinteraksi dalam cara yang kompleks. Keuntungan penjualan dapat
disimpulkan dalam empat poin berikut:
a. memaksimalkan pendapatan (revenue);
b. memaksimalkan keuntungan;
c. memaksimalkan Return on Investment;
d. dan meminimalkan biaya.
Setiap manajer memiliki kepentingan yang berbeda-beda, hal ini bergantung pada
fungsi manajerial masing-masing. Dalam realitanya, terkadang kepentingan antarmanajer
saling bertentangan. Yang paling mungkin dilakukan adalah kompromi optimal. Para manajer
perusahaan harus memahami bahwa seluruh variabel saling berinteraksi. Mereka harus
rasional dalam mengeluarkan keputusan bisnis. Kebanyakan manajer yang berpengalaman,
memiliki intuisi dan perasaan bisnis yang cenderung dikontribusikan dalam proses
rasionalitas pembuatan perencanaan pemasaran. Oleh karena itu, diperlukan prosedur formal
pembuatan perencanaan pemasaran, yaitu untuk menajamkan pemakaian rasionalitas agar
mengurangi kerumitan operasi bisnis, serta untuk secara realistis menetapkan harapan
perusahaan di masa yang akan datang. Prosedur formal ini tidak mudah. Kebanyakan
perusahaan pada akhirnya hanya membuat ramalan atau prediksi penjualan dan sistem
anggaran yang dibutuhkan.
Kedua hal ini, sering kali, tidak memperlihatkan hubungan dengan kesempatan dan
masalah nyata yang dihadapi perusahaan. Perencanaan pemasaran diperlukan untuk
mengatasi meningkatnya tekanan kompetisi, kompleksitas lingkungan, dan cepatnya
perubahan teknologi. Selain itu perencanaan pemasaran berguna untuk :
a. para pemasar;
b. para atasan;
c. para fungsi nonpemasaran;
d. para bawahan;
e. membantu mengidentifikasi sumber-sumber keuntungan kompetitif;
f. menekankan pada pendekatan terorganisir;
g. mengembangkan spesifikasi perusahaan;
h. memastikan konsistensi hubungan bisnis;
i. memberikan informasi bisnis;
j. mencari sumber daya;
k. mendapatkan dukungan;
l. mendapatkan komitmen bisnis;
m. menetapkan sasaran dan strategi.
Terdapat dua pembagian umum perencanaan pemasaran, yaitu perencanaan
pemasaran untuk produk baru dan perencanaan pemasaran tahunan.
a. Perencanaan produk baru
Perencanaan pemasaran untuk produk baru disiapkan untuk produk, layanan lini
produk, atau merek yang belum diperkenalkan oleh perusahaan. Adalah bijaksana untuk
membuat perencanaan produk baru, bahkan sebelum proyek dimulai. Mendapatkan informasi
pada tahapan ini mungkin sulit. Namun lebih baik mulai mengantisipasi sejak dini sebelum
sejumlah sumber daya dimanfaatkan. Dengan cara ini, segala kemungkinan dapat
dibandingkan dan dianalisis sehingga Anda memperoleh gambaran umum total biaya dan
waktu. Adalah sewajarnya, apabila pada perencanaan produk baru terdapat lebih banyak hal-
hal yang tidak diketahui dari pada perencanaan tahunan karena Anda tidak memiliki atau
hanya sedikit saja memperoleh umpan balik dari pasar.
Produk baru, tentunya tidak memiliki track record dalam perusahaan Anda. Oleh
karena itu, hal ini harus benar-benar dipertimbangkan karena dapat saja penjualan suatu
produk berhasil pada perusahaan lain, tetapi tidak pada perusahaan Anda karena kekuatan
pada perusahaan lain tidak dapat diduplikasi pada perusahaan Anda. Namun demikian, dalam
perencanaan produk baru, terkadang Anda perlu membuat asumsi berdasar produk atau
layanan sejenis yang telah dipasarkan oleh perusahaan lain. Namun jangan lupa, bila Anda
memakai informasi berdasar perusahaan lain tersebut. Anda harus mengkaji kemampuan
Anda dalam menduplikasi performa perusahaan lain. Sumber-sumber informasi lain mungkin
diperlukan untuk memodifikasi data dari pengalaman perusahaan lain. Perencanaan
pemasaran untuk produk baru mungkin harus mengikutsertakan pengembangan produk dari
awal. Tentu saja jika produk tersebut sudah ada, pengembangan teknis tidak perlu
dimasukkan dalam bagian perencanaan Anda.

b. Perencanaan tahunan
Perencanaan pemasaran tahunan adalah untuk produk, proyek, layanan, dan merek
yang sudah ada dalam perusahaan. Secara periodik, biasanya setahun sekali, perencanaan ini
secara formal dikaji. Perencanaan harus disesuaikan dan dimodifikasi dengan perubahan yang
terjadi di lingkungan atau perusahaan. Kajian dan pembuatan perencanaan pemasaran
tahunan akan membantu Anda mengidentifikasi masalah yang mungkin muncul, kesempatan,
dan ancaman yang mungkin tidak disadari pada aktivitas perusahaan yang dilakukan sehari-
hari. Kembali harus disadari bahwa perencanaan adalah untuk masa datang, yaitu bagaimana
Anda dari posisi yang sekarang mencapai ke posisi selanjutnya di waktu yang akan datang.
Jadi, tetap saja ada hal-hal yang tidak Anda ketahui di mana informasi harus
diramalkan, diriset, dan dalam beberapa hal harus diasumsikan. Walaupun perencanaan
tahunan dibuat untuk satu tahun, tentu saja mungkin membuat rencana untuk beberapa tahun
dan melakukan modifikasi tahunan. Di sisi lain perencanaan produk biasanya meliputi
keseluruhan waktu produk, mulai dari tahap awal inisiasi sampai pada pemantapan produk di
pasar, yaitu bahwa produk sudah melampaui tahap perkenalan dan diharapkan telah
berkembang pada kecepatan yang diharapkan.
Perusahaan yang bergerak di bidang produk ataupun jasa mempunyai tujuan untuk
tetap hidup dan berkembang, tujuan tersebut dapat dicapai dengan upaya untuk
mempertahankan dan meningkatkan tingkat keuntungan atau laba perusahaan. Hal ini dapat
dilakukan, apabila perusahaan dapat mempertahankan dan meningkatkan penjualan produk
atau jasa yang diproduksi. Dengan penerapan strategi pemasaran yang akurat melalui
pemanfaatan peluang dalam meningkatkan penjualan, sehingga kedudukan perusahaan di
pasar dapat ditingkatkan atau dipertahankan. Sehubungan dengan hal tersebut pelaksanaan
pemasaran modern dewasa ini mempunyai peranan yang sangat besar sebagai penunjang
langsung terhadap peningkatan laba perusahaan dengan menyusun sasaran dan tujuan
pemasaran. Menurut Kotler & Armstrong (2014: 484) penjualan pribadi terdiri dari interaksi
antara pribadi dengan pelanggan dan calon pelanggan untuk membuat penjualan dan
mempertahankan hubungan dengan pelanggan. Penjualan pribadi adalah interaksi antar
individu, saling bertemu muka, yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai
atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain,
dengan demikian sasaran dan tujuan pemasaran dapat dicapai.
Pada saat ini, zaman sudah berubah menjadi semakin maju dikarenakan sudah adanya
dunia digital yang mempengaruhi hamper seluruh sektor. Tidak ada lagi batasan antara
negara satu dengan Negara yang lain. Konsumen di negara yang satu dapat mengakses
produk yang beredar atau berada di negara lain. Setiap konsumen dapat mengakses informasi
mengenai produk dengan menggunakan internet. Oleh karena itu, Entrepreneur atau
perusahaan harus dapat memanfaatkan kondisi ini dalam men-eng¬age konsumen.
Entrepreneur atau perusahaan akan selalu membuat rencana pemasaran untuk produknya.
Dalam membuat rencana pemasaran, Entrepreneur atau perusahaan akan melakukan analisis
pasar untuk memastikan produknya berhasil terjual di pasar.
Analisis pasar adalah kegiatan atau tahapan dimana Entrepreneur atau perusahaan
akan mencoba mendalami, mengidentifikasi, dan memahami pasar. Pasar yang dimaksud
disini adalah kumpulan konsumen yang potensial memiliki kemampuan untuk membeli
produk. Di dalam analisis pasar, Entrepreneur atau perusahaan perlu menentukan pasar mana
yang akan dimasuki, apakah generic market atau product market.
Kemudian, Entrepreneur atau perusahaan akan mendefinisikan pasar, mengerucutkan
atau mempersempit konteks pasar menjadi lebih spesifik, mem-breakdown (menjabarkan)
target pasar. Dan terakhir adalah melakukan segmentasi, targeting, dan positioning.
Berikut adalah beberapa tips dan trik dalam menyusun rencana pemasaran yang efektif
dan efisien:
1) Fokus pada tujuan spesifik: Pastikan tujuan pemasaran Anda spesifik, terukur, tercapai,
realistis, dan terkait dengan waktu.
2) Kenali target pasar Anda: Pastikan Anda memahami kebutuhan, minat, dan kebiasaan
belanja dari target pasar Anda.
3) Analisis pesaing: Pastikan Anda memahami bagaimana pesaing Anda bersaing di pasar
dan bagaimana Anda dapat membedakan diri Anda dari pesaing Anda.
4) Tetapkan anggaran pemasaran yang masuk akal: Pastikan Anda mengalokasikan
anggaran pemasaran yang tepat untuk setiap aktivitas pemasaran yang akan Anda
lakukan.
5) Pilihkan strategi pemasaran yang tepat: Pilih strategi pemasaran yang sesuai dengan
tujuan pemasaran Anda dan target pasar Anda.
6) Buat penjadwalan yang masuk akal: Pastikan Anda menentukan waktu yang tepat untuk
melakukan setiap aktivitas pemasaran yang telah dipilih.
7) Ukur dan evaluasi hasil: Pastikan Anda memiliki cara untuk mengukur hasil dari upaya
pemasaran Anda dan membuat perbaikan sesuai dengan yang diperlukan.
8) Sesuaikan rencana pemasaran secara teratur: Pastikan Anda mengubah rencana
pemasaran Anda sesuai dengan perubahan yang terjadi di pasar dan dalam bisnis Anda.

12. Konsep AIDAS


Keberadaan globalisasi ekonomi dalam rangka mewujudkan perdagangan dunia yang
bebas melahirkan era kompetisi dalam berbagai bidang usaha. Setiap perusahaan atau seorang
pemasar memiliki konsep-konsep tersendiri dalam memasarkan sebuah produknya. Dalam
ilmu komunikasi pemasaran dikenal konsep AIDA sebagai acuan dalam membuat program
campaign komunikasi, dan seringkali juga konsep AIDA ini menjadi pondasi awal dalam
membuat program-program pemasaran. Model AIDA (Attention, Interest, Desire, Action)
adalah salah satu model hirarki respon yang cukup popular bagi pemasar sebagai pedoman
dalam melaksanakan kegiatan pemasaran.
Alat promosi harus menarik perhatian, mendapatkan dan mendorong minat,
membangkitkan keinginan dan atau menghasilkan tindakan. Sasaran masyarakat atau pesan
dalam menerima informasi haruslah melalui tahap-tahap rumusan dalam konsep AIDA yaitu
yang pertama, Attention berarti bahwa informasi atau media yang digunakan harus mampu
menarik perhatian khalayak sasaan. Kedua, Interest, bahwa informasi atau media yang
digunakan berurusan dengan bagaimana konsumen berminat dan memiliki keinginan lebih
jauh. Ketiga, Desire bermakna bahwa informasi atau media yang digunakan harus mampu
menggerakkan keinginan orang untuk memiliki atau menikmati produk tersebut. Kemudian,
Action mengandung arti bahwa informasi atau media yang digunakan harus memiliki "daya"
membujuk calon pembeli agar sesegera mungkin melakukan suatu tindakan pembelian.
AIDA adalah singkatan sederhana yang telah dibuat lama sebagai pengingat dari
empat tahapan proses penjualan, AIDA singkatan dari Attention, Interest, Desire, Action ini
merupakan model yang cukup sederhana dan dapat digunakan sebagai pedoman. Dalam
komunikasi pemasaran perlu dirumuskan tujuan yang ingin dicapai dari proses komunikasi
pemasaran yang akan dilakukan. AIDA merupakan sebuah konsep yang dimana dalam
sebuah pemasaran sangatlah memegang peranan penting.
1. Attention
Dalam attention ini seorang pemasar haruslah mampu membuat sebuah media
informasi agar mengandung daya tarik bagi konsumen. Membuat suatu pernyataan yang
mengungkap perhatian orang, membuat kata atau gambar yang powerful yang bisa menarik
perhatian hingga orang berhenti dan memperhatikan isi pesan berikutnya.
Menurut Philip Kotler & Amstrong (2001:116) mengemukakan bahwasanya daya
Tarik (attention) haruslah mempunyai tiga sifat: (1) Harus bermakna (meaningful),
menunjukkan manfaatmanfaat yang membuat produk lebih diinginkan atau lebih menarik
bagi konsumen, (2) Pesan harus dapat dipercaya (believable), konsumen percaya bahwa
produk tersebut akan memberikan manfaat seperti yang dijanjikan dalam pesan, (3)
Distinctive, bahwa pesan iklan lebih baik disbanding iklan merek pesaing.

2. Interest
Interest adalah langkah setelah seorang pemasar mampu untuk membuat sebuah
media informasi tersebut agar dapat mengandung daya tarik bagi konsumen, seorang pemasar
haruslah memikirkan sebuah media informasi agar dapat mengandung minat bagi calon
pelanggan atau konsumennya tersebut. Kebanyakan media informasi yang buruk melalaikan
dalam melakukan tahapan ini, ditahap inilah sebenarnya target atau konsumen bersedia
memberikan waktunya untuk membaca pesan dari pemasar lebih detail. Bangun minat
pembaca dengan memberikan janji solusi atas masalah atau harapan mereka. Cara yang baik
adalah dengan menjelaskan fitur dan benefit. Jangan hanya memberikan fakta dan fitur saja,
dan merasa pembaca akan berpikir sendiri benefit yang akan di dapat, tetapi menjelaskan
dengan sejelasnya benefitnya tersebut untuk meningkatkan interst. Assael (2002:60)
menjelaskan mengenai Interest yaitu munculnya minat beli konsumen tertarik terhadap objek
yang dikenalkan oleh suatu pemasar.

3. Desire
Selanjutnya langkah yang harus dilakukan oleh seorang pemasar ialah memunculkan
keinginan untuk mencoba atau memiliki, dimana dalam tahapan ini pemasar haruslah jeli atau
pintar membaca target atau konsumen dalam tahapan ini. Langkah ini untuk membuktikan
bahwa seorang pemasar mampu memberikan solusi yang tepat dalam melakukan sebuah
keputusan bagi konsumen. Dalam tahap ini khalayak telah mempunyai motivasi untuk
memiliki produk. Sampai pada tahap ini, seorang pemasar telah berhasil menciptakan
kebutuhan calon pembeli. Sejumlah calon pembeli sudah mulai goyah dan emosinya mulai
tersentuh. Namun demikian timbul perlawanan dalam diri calon pembeli berupa keraguan,
benarkah produk atau jasa yang bersangkutan memberikan sesuatu seperti yang dijanjikan
iklannya.

4. Action
Dalam tahapan yang paling pusat ini seorang pemasar haruslah sudah mengarah pada
tindakan untuk membeli. Dalam tahapan action ini menjelaskan langkah apa yang dilakukan
oleh seorang pemasar dalam menginginkan untuk pembaca atau target melakukan keputusan
untuk membeli. Membimbing pembaca atau target karena pembaca atau target akan bertindak
jika seorang pemasar menjelaskan langkah-langkahnya dan kadang juga perlu diinformasikan
masalah harga untuk tindakan tersebut. Dalam tindakan action ini yaitu yang salah satu upaya
terakhir untuk membujuk calon pembeli agar sesegera mungkin melakukan tindakan
pembelian atau bagian dari proses itu juga dengan memilih kata yang tepat agar calon
pembeli atau target melakukan respon sesuai dengan yang diharapkan adalah suatu pekerjaan
yang sangat sulit. Harus digunakan kata perintah agar calon pembeli bergerak.

13. Keputusan Pembelian


Menurut Schiffman & Kanuk dalam Sumarwan (2002:289) mengatakan bahwa
“Keputusan pembelian merupakan suatu keputusan sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua
atau lebih pilihan alternatif”. Dalam keputusan membeli suatu barang, seringkali ada dua
pihak atau lebih yang terlibat dalam proses pertukaran atau pembelian. Keputusan untuk
membeli suatu produk yang diambil oleh pembeli itu sebenarnya merupakan kumpulan dari
sejumlah keputusan, dan setiap keputusan yang diambil oleh konsumen ini harus dikaji oleh
seorang pemasar melalui penyusunan.
Tahap-tahap pembelian terdiri atas beberapa proses yaitu pengenalan produk baru,
pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian.
Ada empat faktor utama yang mempengaruhi karakteristik perilaku pembelian konsumen
yaitu budaya, sosial, pribadi dan psikologis.
Keputusan membeli secara keseluruhan yang dijadikan pertimbangan oleh konsumen
dalam melakukan suatu keputusan pembelian. Menurut Swastha dan Irawan (2002:118)
keputusan membeli suatu produk memiliki tujuh komponen yaitu: (1) keputusan tentang jenis
produk, (2) keputusan tentang bentuk produk, (3) keputusan tentang merek, (4) keputusan
tentang penjualnya, (5) keputusan tentang jumlah produk, (6) keputusan tentang waktu
pembelian, (7) keputusan tentang cara pembayaran.

14. Cara-Cara Memasarkan Produk


Produk memerlukan aspek pemasaran agar dapat meraih keuntungan/laba. Namun
sering kali wirausahawan belum bisa mengetahui metode-metode yang dapat digunakan
untuk memasarakan suatu produk. Berikut metode-metode yang dapat digunakan dalam
memasarkan produk barang yaitu :
a) Pertahankan kualitas produk
b) Pertahankan alamat perusahaan/produsen agar konsumen mudah mencarinya (atau
dalam produk perangkat lunak adalah search engine optimization/SEO).
c) Kirimkan produk barang lewat promosi-promosi, khususnya promosi online.
d) Marketing Affiliate (Afiliasi pemasaran)
e) Marketing affiliate adalah orang-orang yang dapat atau akan mempromosikan dan
menjual produk perusahaan baik lewat jaringan online ataupun offline.
f) Optimalkan biaya promosi untuk mendapatkan laba yang besar
Untuk memasarkan produk perangkat lunak adalah :
a) Pertahankan search engine optimization (SEO). Untuk mempertahankan peringkat di
SEO adalah : meningkatkan popularitas link, menambahkan konten segar, memonitor
hasil website, menguji berbagai kata kunci, luangkan waktu dalam memperbaiki
desain dan kegunaan situs.
b) Kirimkan sharware anda ke situs download software dan direktori
c) Market affiliate
d) Bayar per Klik kampanye
e) Menulis buletin dan siaran pers
f) Menulis dan mengirimkan artikel perangkat lunak yang menarik
g) Terlibat dalam forum online dan blog

15. Kunci Manajemen Pemasaran


Manajemen pemasaran atau yang sering disebut marketing management merupakan
salah satu jenis manajemen yang dibutuhkan untuk semua bisnis. Marketing management ini
menyangkut produk atau jasa agar lebih dikenal konsumen. Oleh sebab itu, pihak perusahaan
harus mengerti diskursus lengkap terkait management marketing ini. Manajemen
pemasaran (marketing management) harus diperhatikan oleh sebuah organisasi atau
perusahaan karena berkontribusi banyak hal untuk kelancaran proses pemasaran produk.
Manajemen pemasaran juga bertugas mengukur dan menganalisis strategis proses pemasaran
suatu perusahaan maupun organisasi. Manajemen pemasaran bertugas sangat penting dalam
perusahaan atau organisasi karena dengan adanya manajemen pemasaran perusahaan bisa
meraih target pasar yang diinginkan dan mendapat lebih banyak konsumen.
Menurut Kottler dan Keller (2012) menyebutkan bahwa marketing management as the
art and science of choosing target market and getting, keeping, and growing customers
through creating, delivering, and communicating superior customer value.
Manajemen pemasaran (marketing management) berasal dari dua kata yaitu
manajemen dan pemasaran. Pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, serta
pengendalian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan
memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan
perusahaan. Sedangkan manajemen adalah proses perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), penggerakan (actuating), pengarahan (directing), dan
pengawasan (controlling). Manajemen pemasaran merupakan suatu usaha untuk
merencanakan, menerapkan yang terdiri dari kegiatan mengorganisasikan, mengarahkan serta
mengawasi atau mengendalikan kegiatan pemasaran dalam suatu perusahaan agar tercapai
tujuan perusahaan secara efisien dan efektif.
Menurut Sofyan Assauri (2013) manajemen pemasaran merupakan suatu kegiatan
penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian program-program yang dibuat
untuk membentuk, membangun, dan memelihara keuntungan dari pertukaran melalui sasaran
pasar guna mencapai tujuan perusahaan dalam jangka panjang. Philip (2005) juga
menjelaskan bahwa manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan,
pemikiran, penetapan harga promosi, serta penyaluran barang dan jasa untuk menciptakan
pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran individu dalam organisasi.
Manajemen pemasaran melibatkan pengaturan tujuan dan sasaran pemasaran,
pengembangan rencana pemasaran, pengaturan fungsi pemasaran, penerapan rencana
pemasaran ke dalam tindakan, serta mengontrol program pemasaran. Adanya manajemen
pemasaran ini sendiri dikarenakan pemasaran sebuah brand merupakan suatu hal yang
penting dari perusahaan. Oleh sebab itu, segala keputusan yang diambil harus dirancang.
Tujuan manajemen pemasaran adalah :
a. Menciptakan demand atau permintaan
Tujuan manajemen pemasaran salah satunya adalah menciptakan permintaan
(demand) melalui berbagai cara. Membuat cara yang berhubungan untuk mengetahui selera
konsumen dan preferensi konsumen terhadap barang atau jasa yang diproduksi untuk
memenuhi kebutuhan konsumen.
b. Meningkatkan keuntungan
Tim pemasaran merupakan satu-satunya tim yang menghasilkan pendapatan untuk
perusahaan. Keuntungan yang cukup harus diperoleh sebagai hasil dari penjualan barang atau
jasa yang ingin memuaskan. Apabila perusahaan tidak menghasilkan keuntungan, maka
perusahaan tersebut tidak akan mampu bertahan. Selain itu, keuntungan juga diperlukan
untuk pertumbuhan dan menganekaragamkan perusahaan.
c. Menciptakan pelanggan baru
Perusahaan didirikan untuk menjual produk atau jasa kepada pelanggan. Oleh sebab
itu, konsumen adalah dasar dari sebuah bisnis perusahaan. Konsumen lah yang memberikan
pendapatan kepada perusahaan dan menentukan apa yang akan dijual perusahaan.
Menciptakan konsumen baru itu artinya mengeksplorasi dan mengidentifikasi
kebutuhan pelanggan secara lebih luas. Jika suatu perusahaan ingin maju dan bertahan dalam
bisnis, menciptakan pelanggan baru menjadi hal yang krusial. Maka perlu analisis dan
memahami keinginan konsumen.
d. Memuaskan pelanggan
Menciptakan konsumen baru tidak cukup. Perusahaan harus mengembnagkan dan
mendistribusikan produk (barang atau jasa) yang memenuhi ekspektasi pelanggan untuk
memberikan kepuasan. Jika konsumen tidak puas, maka bisnis tidak akan dapat
menghasilkan pendapatan untuk memenuhi biaya dan untuk mendapatkan pengembalian
modal yang wajar.
Konsumen atau pelanggan yang puas bukan berarti hanya membeli barang atau jasa
sesuai dengan kebutuhan konsumen. Mereka juga akan melakukan rekomendasi pada orang-
orang terdekat mereka dan bisa membuat barang atau jasa yang dipasarkan semakin dikenal
oleh banyak orang.
e. Mencitrakan produk yang baik di mata publik
Membangun citra produk yang baik di masyarakat menjadi tujuan manajemen
pemasaran lainnya. Apabila tim pemasaran menyediakan barang dan jasa berkualitas kepada
konsumen dengan harga yang wajar, tentu akan menciptakan citra yang baik pada konsumen.
Menurut Philip Kottler (1997) menerangkan lima konsep alternatif dalam manajemen
pemasaran, yaitu:
a. Konsep produksi
Konsep produksi merupakan konsep bahwa konsumen atau pelanggan akan menyukai
produk yang tersedia dan harganya terjangkau serta manajemen harus berusaha keras untuk
memperbaiki produksi dan efisiensi distribusi. Konsep ini merupakan falsafah paling tua
yang digunakan dalam penjualan. Konsep ini masih berlaku pada situasi, apabila permintaan
akan produk lebih besar dari penawarannya, dan terjadi apabila biaya produk lebih tinggi dan
perbaikan produktivitas diperlukan untuk menurunkannya.
b. Konsep produk
Konsep bahwa konsumen akan menyukai produk bermutu terbaik dan sifat paling
inovatif bahwa perusahaan harus mencurahkan energi untuk terus menerus melakukan
perbaikan produk.
c. Konsep penjualan
Konsep bahwa konsumen tidak akan membeli produk perusahaan dalam jumlah yang
cukup kecuali perusahan mengadakan usaha penjualan dan promosi berskala besar. Konsep
ini biasanya dilakukan pada barang yang mungkin tidak terpikirkan untuk dibeli oleh
konsumen, contoh: asuransi. Industry ini harus mahir dalam melacak calon konsumen dan
menjual manfaat produk ke konsumen dengan tujuan menjual barang atau jasa yang
perusahaan buat, bukan produk apa yang dibutuhkan konsumen.
d. Konsep pemasaran
Konsep pemasaran ini berkeyakinan pencapaian sasaran organisasi tergantung pada
penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan penyampaian kepuasan didambakan
itu lebih efektif dan efisien daripada pesaing. Konsep pemasaran mulai diberlakukan karena
penjualan mulai turun, pertumbuhan produk melambat, pola pembelian yang berubah,
persaingan yang meningkat, serta biaya penjualan meningkat.
e. Konsep pemasaran berwawasan sosial
Konsep pemasaran berwawasan sosial berarti konsep bahwa perusahaan harus
menentukan kebutuhan, keinginan dan minat pasar serta menyerahkan kepuasan yang
didambakan itu secara lebih efektif dan efisien daripada pesaing dengan cara yang bersifat
memelihara atau memperbaiki kesejahteraan konsumen dan masyarakat. Konsep ini
mengajak pemasar membangun pertimbangan sosial dan etika dalam praktik pemasaran
mereka. Hal ini guna menyeimbangkan dan menyelaraskan tiga faktor utama yang penting
yaitu laba perusahaan, pemuas keinginan konsumen dan kepentingan publik.
Suksesnya pemasaran suatu produk atau jasa menjadi indikator suksesnya bisnis yang
dijalankan. Untuk memenangkan pasar, diperlukan strategi pemasaran yang tepat. Selain itu,
pastikan kualitas produk menjadi poin penting dalam menyusun strategi pemasaran. Setelah
itu, rancanglah strategi pemasaran yang efektif agar proses pemasaran dapat berjalan secara
terkontrol, dinamis, dan kreatif. Berikut beberapa langkah yang dapat diterapkan :
1. Identifikasi pelanggan Anda
Identifikasi target market Anda akan membantu Anda dalam menyusun strategi
marketing yang efektif. Anda dapat membidik pasar di kelompok usia 15—30 tahun jika
Anda ingin memasarkan produk sepeda sport. Atau Anda dapat membidik wanita dengan
kelompok usia 20—35 tahun jika ingin memasarkan produk sepatu wedges. Jadi, dengan
mengetahui siapa target market Anda, Anda akan terhindar dari terbuangnya waktu dan biaya
yang sia-sia.

2. Promosi
Lakukan upaya promosi atau memperkenalkan produk bisnis Anda kepada konsumen.
Usahakan agar promosi yang Anda lakukan tersebut konsisten, terus-menerus, dan dengan
cara-cara kreatif sehingga para pelanggan tidak merasa bosan. Misalnya, setiap kali
bepergian, bawalah brosur, pamflet, atau leaflet berisi produk bisnis Anda untuk dibagikan
kepada rekan-rekan, atau Anda dapat menyebarkan brosur tersebut di tempat umum. Buatlah
status di jejaring social yang berkaitan dengan produk Anda, atau Anda mungkin dapat
mengirim sms kepada teman-teman Anda terkait dengan produk tersebut. Dengan berbagai
usaha tersebut, dengan sendirinya, Anda akan menemukan pelanggan yang membutuhkan
produk yang Anda tawarkan. Selain itu, lihatlah pula bagaimana upaya promosi yang
dilakukan kompetitor Anda. Jika penawaran Anda lebih unik dan menarik, lanjutkan upaya
promosi tersebut. Jangan lupakan pula kehebatan pemasaran dari mulut ke mulut. Kekuatan
promosi dari mulut ke mulut ini memang ajaib karena dapat menyebar dan menjaring
pelanggan hingga berlipat-lipat. Oleh karena itu, siapkan diri Anda untuk membuat
pelanggan lebih nyaman berbisnis dengan Anda. Pelanggan yang merasa puas dengan produk
Anda akan menjadi pelanggan loyal yang dapat menarik pelanggan baru.

3. Pilih lokasi yang strategis


Faktor penting dalam strategi pemasaran lainnya adalah masalah pemilihan tempat.
Anda perhatikan outlet atau toko roti Holland Bakery selalu berada di jalan yang sibuk di
mana traffic lalu lalang orang sangat tinggi. Itu merupakan strategi mereka dalam membidik
pelanggan potensial. Maka, usahakan untuk memilih lokasi yang tepat, strategis, agar
kesempatan bisnis Anda untuk dapat diakses oleh pelanggan lebih terbuka.

4. Gunakan internet
Internet marketing bisa jadi salah satu strategi marketing yang sangat efektif. Apa
pasal? Anda dapat mengetahui selera pelanggan dan kebutuhan pelanggan Anda dengan
menempatkan bisnis Anda di situs jejaring sosial. Saat ini, jual beli online semakin marak
dengan jumlah transaksi yang meningkat setiap tahunnya. Hal ini menunjukkan
kecenderungan bagaimana pelanggan ingin berbelanja di luar jam buka toko, menghindari
keramaian, dan lebih privasi. Ruang inovasi juga terbuka lebar di internet. Anda dapat
memasang foto, berinteraksi langsung dengan pelanggan, bahkan menggelar berbagai promo
menarik bisa Anda lakukan. Jalin hubungan dengan pelanggan. Memelihara pelanggan lama
lebih mudah dibandingkan mendapatkan pelanggan baru. Konon, biaya yang dibutuhkan
untuk menarik pelanggan baru sekitar 6 kali lipat daripada memelihara pelanggan lama.
Maka, buatlah database pelanggan, masukkan data-data penting beserta kemajuan yang telah
dicapai, hubungi mereka secara berkala, dan informasikan pelanggan mengenai promo
produk yang sedang berjalan, dan lain-lain. Joe Girard, seorang salesman terkemuka di dunia
otomotif, mengatakan bahwa kunci suksesnya adalah selalu memelihara hubungan yang baik
dengan pelanggannya.

5. Tetap fokus
Kekuatan fokus terbukti dapat mengantarkan Apple menuju kesuksesan. Apple fokus
pada produknya dan sanggup menghasilkan miliaran dolar hingga kini. Kesuksesan Apple
tersebut karena mereka fokus dengan sumber daya mereka dan produk yang lebih sedikit tapi
inovatif. Fokus tidak berarti Anda menjual lebih sedikit. Sebaliknya, Anda dapat
meningkatkan produksi Anda di wilayah tertentu.

16. Kemasan Produk


Kemasan adalah desain kreatif yang mengaitkan bentuk, struktur, material, warna,
citra, tipografi dan elemen-elemen desain dengan informasi produk agar produk dapat
dipasarkan. Kemasan digunakan untuk membungkus, melindungi, mengirim, mengeluarkan,
menyimpan, mengidentifikasi dan membedakan sebuah produk di pasar (Klimchuk dan
Krasovec, 2006). Menurut Kotler & Keller (2009), pengemasan adalah kegiatan merancang
dan memproduksi wadah atau bungkus sebagai sebuah produk. Pengemasan adalah aktivitas
merancang dan memproduksi kemasan atau pembungkus untuk produk. Biasanya fungsi
utama dari kemasan adalah untuk menjaga produk. Namun, sekarang kemasan menjadi faktor
yang cukup penting sebagai alat pemasaran (Rangkuti, 2010).
Kemasan yang dirancang dengan baik dapat membangun ekuitas merek dan
mendorong penjualan. Kemasan adalah bagian pertama produk yang dihadapi pembeli dan
mampu menarik atau menyingkirkan pembeli. Pengemasan suatu produk biasanya dilakukan
oleh produsen untuk dapat merebut minat konsumen terhadap pembelian barang. Produsen
berusaha memberikan kesan yang baik pada kemasan produknya dan menciptakan model
kemasan baru yang berbeda dengan produsen lain yang memproduksi produk-produk sejenis
dalam pasar yang sama.
Banyak perusahaan yang sangat memperhatikan pembungkus suatu barang sebab
mereka menganggap bahwa fungsi kemasan tidak hanya sebagai pembungkus, tetapi jauh
lebih luas dari pada itu. Simamora (2007) mengemukakan pengemasan mempunyai dua
fungsi yaitu :
1. Fungsi Protektif
Berkenaan dengan proteksi produk, perbedaan iklim, prasarana transportasi, dan
saluran distribusi yang semua berimbas pada pengemasan. Dengan pengemasan protektif,
para konsumen tidak perlu harus menanggung risiko pembelian produk rusak atau cacat.

2. Fungsi Promosional
Peran kemasan pada umumnya dibatasi pada perlindungan produk. Namun kemasan
juga digunakan sebagai sarana promosional. Menyangkut promosi, perusahaan
mempertimbangkan preferensi konsumen menyangkut warna, ukuran, dan penampilan.
Sedangkan menurut Kotler (1999), terdapat empat fungsi kemasan sebagai satu alat
pemasaran, yaitu :
a) Self service. Kemasan semakin berfungsi lebih banyak lagi dalam proses penjualan,
dimana kemasan harus menarik, menyebutkan ciri-ciri produk, meyakinkan konsumen
dan memberi kesan menyeluruh yang mendukung produk.
b) Consumer offluence. Konsumen bersedia membayar lebih mahal bagi kemudahan,
penampilan, ketergantungan dan prestise dari kemasan yang lebih baik.
c) Company and brand image. Perusahaan mengenal baik kekuatan yang dikandung dari
kemasan yang dirancang dengan cermat dalam mempercepat konsumen mengenali
perusahaan atau merek produk.
d) Inovational opportunity. Cara kemasan yang inovatif akan bermanfaat bagi konsumen
dan juga memberi keuntungan bagi produsen.
Selain berfungsi sebagai media pemasaran, kemasan juga memiliki beberapa fungsi
lain, yaitu sebagai berikut:
a) Kemasan melindungi produk dalam pergerakan. Salah satu fungsi dasar kemasan
adalah untuk mengurangi terjadinya kehancuran, busuk, atau kehilangan melalui
pencurian atau kesalahan penempatan.
b) Kemasan memberikan cara yang menarik untuk menarik perhatian kepada sebuah
produk dan memperkuat citra produk.
c) Kombinasi dari keduanya, marketing dan Logistik dimana kemasan menjual produk
dengan menarik perhatian dan mengkomunikasikannya.
Menurut Louw dan Kimber (2007), kemasan dan pelabelan kemasan mempunyai
beberapa tujuan, yaitu :
a) Physical Production. Melindungi objek dari suhu, getaran, guncangan, tekanan dan
sebagainya.
b) Barrier Protection. Melindungi dari hambatan oksigen uap air, debu, dan sebagainya.
c) Containment or Agglomeration. Benda-benda kecil biasanya dikelompokkan bersama
dalam satu paket untuk efisiensi transportasi dan penanganan.
d) Information Transmission. Informasi tentang cara menggunakan transportasi, daur
ulang, atau membuang paket produk yang sering terdapat pada kemasan atau label.
e) Reducing Theft. Kemasan yang tidak dapat ditutup kembali atau akan rusak secara
fisik (menunjukkan tanda-tanda pembukaan) sangat membantu dalam pencegahan
pencurian. Paket juga termasuk memberikan kesempatan sebagai perangkat anti-
pencurian.
f) Convenience. Fitur yang menambah kenyamanan dalam distribusi, penanganan,
penjualan, tampilan, pembukaan, kembali penutup, penggunaan dan digunakan
kembali.
g) Marketing. Kemasan dan label dapat digunakan oleh pemasar untuk mendorong calon
pembeli untuk membeli produk.
Tahapan pembuatan prototype dan kemasan produk barang/jasa sebagai berikut :
1) Tahapan prototype
Sebelum mendesain produk barang atau jasa ada beberapa tahapan yang harus
diperhatikan, yakni sebagai berikut:
a) Pendefenisian produk
Merupakan penerjemahan konsep teknikal yang berhubungan dengan kebutuhan dan
perilaku konsumen kedalam bentuk perancangan termasuk aspek hukum yang melibatkan
keamanan dan perlindungan terhadap konsumen.
b) Working Model.
Dibuat tidak harus mempresentasikan fungsi produk secara keseluruahan dan di buat pada
skala yang sepelunya saja untuk membuktikan konsep dari pembuatan produk, dan
menenmukan hal-hal yang tidak sesuai dengan konsep yang telah di buat. Working model
juga dibangun untuk menguji parameter fungsional dan membantu perancangan prototype
rekayasa.
c) Prototipe rekayasa (engineering prototype)
Dibuat seperti halnya working model, namun mengalami perubahan tingkat kompleksitas
maupun superioritas dari working model, dibangun mencapai tingkat kualitas teknis
tertentu agar dapat diteruskan menjadi prototype produksi atau untuk dilanjutkan pada
tahap produksi. Prototype rekayasa ini dibuat untuk keperluan pengujian kinerja
opersioanal dan kebutuhan rancangan system produksi.
d) Prototipe produksi (production prototype)
Bentuk yang dirancang dengan seluruh fungsi operasional untuk menentukan kebutuhan
dan metode produksi dibangun pada skala sesungguhnya dan dapat menghasilkan data
kinerja dan daya tahan produk dan partnya.
e) Qualifield production item
Dibuat dalam skala penuh berfungsi secara penuh dan diproduksi pada tahap awal dalam
jumlah kecil untuk memastikan produk memenuhi segala bentuk standar maupun
peraturan yang diberlakukan terhadap produk tersebut biasanya untuk diuji-cobakan
kepada umum.Untuk mematangkan produk yang hendak diproduksi secara komersil, maka
produk perlu memasuki pasar untuk melihat ancaman-ancaman produk yang terjadi; misal:
keamananan, regulasi, tanggung jawab, ketahanan dan kerusakan (wear–and–tear),
pelanggaran, siklus breakeven dan polusi, dan konsekuensinya diperlukan peningkatan
program pemasaran.
f) Model
Model merupakan alat peraga yang mirip produk yang akan dibangun (look–like–models).
Secara jelas menggambarkan bentuk dan penampilan produk baik dengan skala yang
diperbesar, 1:1, atau diperkecil untuk memastikan produk yang akan dibangun sesuai
dengan lingkungan produk maupun lingkungan user.

2) Tahapan Desain kemasan


Agar kemasan terlihat menarik harus dirancang dan dibuat sebaik mungkin, dalam
merancang atau merencanakan pembuatan suatu kemasan sebaiknya kita memperhatikan hal-
hal seperti berikut ini :
a) Kesesuaian antara produk dengan bahan pengemasnya
Maksudnya adalah dalam menentukan bahan pengemas kita harus mempertimbangkan
produk yang kita miliki.Jika produk kita berbentuk cairan seperti jus atau sirup, kita bisa
memilih bahan pengemas seperti botol atau gelas plastic. Jika produk kita berupa makanan
kering seperti kripik, kerupuk, atau yang lainnya kita bisa menggunakan plastic transparan
dan lain sebagainya. Plastic dapat digunakan sebagai kemasan primer sekaligus dengan
labelnya, juga bisa dimasukkan kedalam kemasan lain seperti dus kertas sebagai kemasan
sekunder.
b) Ukuran kemasan dan ketebalan bahan kemasan
Ukuran kemasan berkaitan dengan banyak sedikitnya isi yang diinginkan, sedangkan
ketebalan berkaitan dengan keawetan dari produk yang ada didalamnya. Jika produknya
sangat ringan seperti kerupuk sebaiknya kemasan dibuat dalam relative besar.
c) Bentuk kemasan
Agar kemasan menarik bentuk pengmas bisa dirancang dalam bentuk yang unik
tergantung dari kreativitas perancangnya.Misalnya kemasan dus kertas bisa dibuat seperti
tabung, kubus, balok, trapezium atau bentuk-bentuk lainnya.
Lampiran 2
LKPD (LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK) 1, 2, DAN 3

Nama Peserta Didik : ……………………….


Kelas : ……………………….
Materi Pokok : Pemasaran
Tanggal Pengamatan : ……………………….
Waktu Pengamatan : Menit

Prosedur:
1. Siapkan LCD projector dan laptop serta bahan presentasi dari siswa.
2. Siapkan lembar penilaian hasil laporan proyek tentang “Pemasaran Produk Kearifan
Lokal”
3. Siapkan lembar pengamatan presentasi yang telah diberikan.
4. Tugasi siswa membuat laporan proyek tentang Pemasaran Produk Kearifan Lokal
untuk keahlian RPL
5. Tugasi siswa membuat bahan presentasi berupa artikel tentang Pemasaran Produk
Kearifan Lokal untuk keahlian RPL
6. Lakukan presentasi oleh siswa dari hasil proyeknya.
7. Guru menilai keaktifan dan kreatifitas siswa selama presentasi dan hasil laporan proyek
di kelas.
Lampiran 3
Lembar Asesmen Diagnostik

Nama : ……………………………………………
Kelas : ……………………………………………

Jawaban
No Pernyataan
Ya Tidak
1 Saya pernah berbelanja di pasar atau toko
2 Saya pernah melihat cara memasarkan barang
3 Saya dapat membedakan pasar online dan pasar offline
4 Saya paham arti pemasaran
5 Saya dapat membedakan lingkungan mikro dan lingkungan makro
6 Saya dapat membedakan perencanaan pemasaran dan rencana
pasar
7 Saya dapat melakukan riset tentang pemasaran produk kearifan
lokal
8 Saya dapat menyusun rencana laporan proyek tentang pemasaran
produk kearifan lokal di kehidupan sehari-hari
Lampiran 4
Lembar Asesmen Formatif

Nama : ……………………………………………
Kelas : ……………………………………………

Jawablah pertanyaan berikut dengan benar dan jelas!


1. Apa yang dimaksud dengan prototype?
2. Analisislah mengenai prototype menurut program keahlian kalian masing-masing?
3. Uraikan mengenai batasan-batasan Prototype?
4. Untuk membuat prototype interface termasuk dalam metode pembuatan prototype
rekayasa perangkat lunak, tentukanlah konsep model yang tepat dalam membuat
interface tersebut?
5. Uraikanlah mengenai 9 konsep dalam desain perangkat lunak?
Lampiran 5
Lembar Asesmen Sumatif

Nama Siswa : ………………………………………….


Kelas : ………………………………………….
Mata Pelajaran : ………………………………………….

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar !


1. Jelaskan Apa Yang Dimaksut Dengan Pemasaran menurut Philip Kotler?
2. Sebutkan dan jelaskan elemen-elemen pemasaran!
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan lingkungan pemasaran!
4. Apa saja yang termasuk dalam lingkungan mikro dan lingkungan makro pemasaran yang
kalian ketahui, jelaskan masing-masing!
5. Jelaskan mengenai strategi pemasaran?

Anda mungkin juga menyukai