DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2
SURABAYA
Jalan Tentara Genie Pelajar 26 Telepon 031-5343708,
Fax 031-5475376 e-mail : smekda.surabaya@gmail.com
SURABAYA 60252
MODUL AJAR
1 KOMPONEN INFORMASI UMUM
Domain Kewirausahaan
A. Identitas Sekolah
Nama Penyusun Drs. Sudibyo
Nama Institusi SMK Negeri 2 Surabaya
Tahun Pelajaran 2023-2024
Jenjang Sekolah Sekolah Menengah Kejuruan
Materi Ajar Pemasaran
Fase / Kelas F / XI
Semester Ganjil
Alokasi Waktu 4 X 3 JP (12 JP)
B Kompetensi Awal
Kompetensi Prasyarat ➢ Arti pasar
➢ Arti pemasaran
C Profil Pelajar Pancasila
Profil Pelajar Pancasila yang 1. Mandiri
berkaitan 2. Bernalar kritis
3. Kreatif
4. Gotong Royong
D Sarana dan Prasarana
Fasilitas 1. LCD Projector
2. Komputer/laptop
3. Jaringan internet
4. Media Slide (PowerPoint)
Lingkungan Belajar 1. Kelas
2. Lingkungan peserta didik
3. Lab. RPL
E Target Peserta Didik Siswa regular 30 siswa
B Pemahaman Bermakna
Manfaat yang diperoleh Peserta didik dapat mengaplikasikan konsep pemasaran
peserta didik setelah dalam kehidupan sehari-hari misalnya dalam
pembelajaran memasarkan produk yang dibuat oleh mereka sendiri
sesuai program keahlian masing-masing (cara
memasarkan aplikasi perangkat lunak, dsb)
C Pertanyaan Pemantik
(Berisi pertanyaan untuk 1. Apakah kalian pernah memasarkan produk barang
menstimulasi peserta didik yang kalian buat sendiri ?
dapat memahami konsep 2. Bagaimana cara kalian untuk memasarkan produk
yang akan dipelajari pada kalian !
pembelajaran)
D Persiapan Pembelajaran
Langkah-langkah Pertemuan I
1. Menyusun Lembar Soal Asesmen Diagnostik
Kognitif.
2. Melakukan pengecekan kehadiran peserta didik
3. Menyusun Tujuan Pembelajaran :
• Peserta didik mampu menguraikan tentang arti
pemasaran.
• Peserta didik mampu menjelaskan aspek-aspek
pemasaran.
4. Menyusun Lembar Kerja Peserta Didik 1
(LKPD; terlampirkan)
5. Menyusun Lembar Soal Asesmen Formatif.
Pertemuan II
1. Melakukan pengecekan kehadiran peserta didik
2. Menyusun Tujuan Pembelajaran :
• Peserta didik mampu menerangkan mengenai
karakteristik perencanaan pemasaran Peserta
didik mampu menjelaskan tentang elemen
dalam pemasaran.
• Peserta didik mampu menerangkan lingkungan
pemasaran.
3. Menyusun Lembar Kerja Peserta Didik 2
(LKPD; terlampirkan)
4. Menyusun Lembar Soal Asesmen Formatif
Pertemuan III
1. Melakukan pengecekan kehadiran peserta didik.
2. Menyusun Tujuan Pembelajaran :
• Peserta didik mampu menggali strategi
pemasaran lewat media internet.
• Peserta didik mampu menjelaskan mengenai
strategi pemasaran
3. Menyusun Lembar Kerja Peserta Didik 3
(LKPD; terlampirkan)
4. Menyusun Lembar Soal Asesmen Formatif.
Pertemuan IV
1. Melakukan pengecekan kehadiran peserta didik.
2. Menyusun Tujuan Pembelajaran :
• Peserta didik mampu menjelaskan mengenai
konsep AIDAS dalam pemasaran.
• Peserta didik mampu menerangkan cara
memasarkan produk.
3. Menyusun Lembar Kerja Peserta Didik 4
(LKPD; terlampirkan)
4. Menyusun Lembar Soal Asesmen Sumatif
E Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Tujuan Pembelajaran A. Pendahuluan (10 menit)
(harian) : 1. Guru menyapa peserta didik.
• Peserta didik mampu 2. Guru menanyakan kabar dan kesehatan peserta
menguraikan tentang didik.
arti pemasaran. 3. Guru mengabsen kehadiran peserta didik.
• Peserta didik mampu 4. Guru menyampaikan bahwa topik pertemuan ini
menjelaskan aspek-
adalah tentang materi makna pemasaran.
aspek pemasaran.
5. Guru memberikan motivasi manfaat mempelajari
materi pemasaran dan mengajukan pertanyaan
pemantik?
A. Kegiatan Inti (105 menit)
1. Guru menggali informasi terkait bekal ajar awal
siswa dalam mempelajari materi makna
pemasaran dengan memberikan asemen
diagnostik kognitif.
2. Siswa mengeksplorasi konsep melalui literasi
buku paket atau sumber lain terkait definisi
pemasaran dan aspek pemasaran.
3. Siswa melakukan diskusi kelompok dalam
mengerjakan tugas yang diberikan guru berupa
Lembar Kerja Peserta Didik 1 sebagai
implementasi literasi materi makna pemasaran
yang sudah dipelajari.
4. Guru menggali refleksi dan metakognisi
terhadap proses pembelajaran yang telah dilalui
terkait materi makna pemasaran untuk
perbaikan proses berikutnya dengan meminta
perwakilan kelompok mempresentasikan
jawabanya dan kelompok lain memberikan
tanggapan.
5. Siswa mengerjakan penugasan individu terkait
materi tentang makna pemasaran.
6. Guru memperluas pemahaman dengan
mengonfirmasi pemahaman yang masih belum
didapat terkait materi makna pemasaran.
PEMASARAN
1. Hakikat Pemasaran
Pemasaran merupakan suatu bentuk atau sistem pertukaran dalam dunia perdagangan.
American marekting association mendefinisikan pemasaran sebagai kegiatan dan proses
menciptakan, mengkomunikasikan, menyampaikan, dan menukar produk yang memiliki nilai
di mata konsumen, klien, partner dan masyarakat umum. Pemasaran dibuat untuk menjaga
kepuasan konsumen. Dengan berfokus pada kegiatan konsumsi, dapat disimpulkan bahwa
pemasaran adalah salah satu faktor dasar dalam manajemen bisnis.
b. Pangsa pasar dan pola pertumbuhan harus memperhatikan beberapa kondisi, yaitu:
1. Persaingan harga yang terjadi dan pola pertumbuhan pasar
2. Perkiraan permintaan yang akan datang (teknik peramalan kualitatif dan
kuantitatif)
3. Menilai kelayakan pasar (ada tidaknya permintaan produk)
4. Merencanakan strategi pemasaran.
b. Price (harga)
Harga adalah elemen dalam bauran pemasaran yang tidak saja menentukan
profitabilitas tetapi juga sebagai sinyal untuk mengkomunikasikan proporsi nilai suatu
produk. Harga sebenarnya mengacu pada penetapan harga dan diskon dari suatu produk.
Harga tidak harus berkaitan dengan uang,namun harga adalah sesuatu yang bisa dijadikan
alat tukar dalam mendapatkan produk tersebut, misalnya energi, waktu, dan lain-lain.
Pemasaran produk perlu memahami aspek psikologis dari informasi harga yang meliputi
harga referensi (reference price), inferensi kualitas berdasarkan harga (price-quality
inferences) dan petunjuk harga (price clues). Harga adalah sesuatu yang harus dibayar oleh
konsumen untuk mendapatkan suatu produk.
c. Placement/place (lokasi)
Ada tiga aspek pokok yang berkaitan dengan keputusan-keputusan tentang distribusi
(tempat). Aspek-aspek tersebut adalah:
1. Sistem transportasi perusahaan, termasuk dalam sistem ini antara lain keputusan tentang
pemilihan alat transportasi (pesawat udara, kereta api, kapal, truk, pipa), penetuan jadwal
pengiriman, penentuan rute yang harus ditempuh dan seterusnya.
2. Sistem penyimpanan, dalam sistem ini bagian pemasaran harus menentukan letak gudang,
jenis peralatan yang dipakai untuk menangani material maupun peralatan lainnya.
3. Pemilihan saluran distribusi, menyangkut keputusan-keputusan tentang penggunaan
penyalur (pedagang besar, pengecer, agen, makelar), dan bagaimana menjalin kerjasama
yang baik dengan para penyalur tersebut.
Distribusi (Place) adalah cara suatu produk sampai ke konsumen. Unsur distribusi
meliputi barang yang dijual, unsur geografis atas produk yang dijual, dan segmen pasar
tempat produk tersebut dilempar.
d. Promotion (promosi)
Promosi adalah berbagai cara untuk menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan
konsumen secara langsung maupun tidak langsung tentang suatu produk atau brand yang
dijual. Promosi berkaitan dengan aspek periklanan, promosi penjualan. Dalam aspek promosi
terdapat istilah permerekan. Permerekan adalah metode yang digunakan dalam
mempromosikan suatu produk, merek atau perusahaan sendiri. Permerekan tersebut
digunakan untuk membuat suatu rencana pemasaran.
4. Lingkungan Pemasaran
Lingkungan pemasaran adalah lingkungan perusahaan yang terdiri dari pelaku dan
kekuatan di luar pemasaran yang mempengaruhi kemampuan manajemen pemasaran untuk
membangun dan mempertahankan hubungan yang berhasil dengan pelanggan sasaran.
Lingkungan pemasaran suatu perusahaan terdiri atas tiga macam. Berikut ketiga macam
lingkungan pemasaran yaitu : Lingkungan makro, lingkungan makro dalam perusahaan
terdiri atas berbagai jenis faktor yang terwujud dalam skala makro (skala ekonomi, sosial,
politik, teknologi atau fenomena). Metode yang umum digunakan dalam membuat penilaian
terhadap lingkungan makro adalah metode PESTLE (Politik, ekonomi, sosial, teknologi,
legal dan ekologi). Pada analisis PESTLE, perusahaan dapat menganalisis isu politik,
budaya dan sosial di dalam lingkung nasional maupun internasional. Lingkungan Mikro,
lingkungan mikro dalam perusahaan terdiri atas konsumen, pegawai, supplier dan media. Di
mana lingkungan mikro terdapat dalam produsen itu sendiri atau pihak-pihak yang dekat
dengan produsen sendiri. Berbeda dengan lingkungan makro, perusahaan/produsen
memegang kontrol yang besar dalam lingkungan mikro.
Perusahaan harus terus melakukan pengamatan secara terus menerus dan beradaptasi
dengan lingkungan yang bersifat kompleks dan terus berubah-ubah. Dengan mempelajari
lingkungan, perusahaan dapat menyesuaikan strategi perusahaan untuk memenuhi tantangan
dan peluang pasar yang baru.
4.1 Lingkungan Mikro Pemasaran
Lingkungan Mikro Pemasaran merupakan pelaku yang dekat dengan perusahaan dan
memengaruhi kemampuan perusahaan untuk melayani pelanggannya.Lingkungan mikro
pemasaran terdiri dari: perusahaan, pemasok, perantara pemasaran, pasar pelanggan, pesaing,
dan masyarakat.
a. Perusahaan
Dalam merancang rencana pemasaran, manajemen pemasaran memperhitungkan
kelompok dalam perusahan seperti manajemen puncak, keuangan, riset dan pengembangan,
pembelian, operasi, akutansi. Semua kelompok saling berhubungan membentuk lingkungan
internal. Kelompok-kelompok ini bekerja sama secara harmonis untuk memberikan nilai dan
kepuasan pelanggan yang unggul. Pemasaran adalah suatu objek yang di promosikan atau di
jajakan orang yang menjajakan pun sedikitpun tidak pernah merasa malu karena kalo mlu,
barang yang dia jual tidak akan laris.
b. Pemasok
Pemasok adalah perusahaan atau individu yang menyediakan bahan baku dan
komponen untuk produksi produk. Perusahaan harus memilih dan bekerja sama dengan
pemasok yang dapat memberikan kualitas bahan baku yang baik untuk memproduksi produk
berkualitas tinggi.
c. Perantara Pemasaran
Perantara pemasaran membantu perusahaan mempromosikan, menjual, dan
mendistribusikan produknya ke pembeli akhir. Perantara pemasaran meliputi penjual
perantara, perusahaan distribusi fisik, agen jasa pemasaran, dan perantara keuangan. Penjual
perantara adalah perusahaan saluran distribusi yang membantu perusahaan menemukan
pelanggan atau melakukan penjualan untuk perusahaan. Penjual perantara diliputi pedagang
grosir dan pengecer.
Perusahaan distribusi fisik membantu perusahaan menyimpan dan memindahkan
barang-barang perusahaan dari titik asalnya ke tempat tujuan. Agen jasa pemasaran adalah
firma riset pemasaran, agen periklanan, perusahaan media, dan firma konsultan pemasaran
yang membantu perusahaan menetapkan target dan mempromosikan produk perusahaan pada
pasar secara tepat.
d. Pelanggan
Perusahaan harus mempelajari lima jenis pasar pelanggan secara lebih dekat:
➢ Pasar Konsumen terdiri dari perorangan dan keluarga yang membelibarang dan
jasa untuk konsumsi pribadi.
➢ Pasar Bisnis membeli barang dan jasa untuk pemrosesan lebih lanjut atau untuk
digunakan dalam proses produksi perusahaan.
➢ Pasar Penjual Perantara membeli barang dan jasa untuk dijual kembali demi
mendapatkan laba.
➢ Pasar Pemerintah terdiri dari badan-badan pemerintah yang membeli barang dan
jasa untuk menghasilkan pelayanan umum.
➢ Pasar Internasional terdiri dari para pembeli di negara lain, termasuk konsumen,
produsen, penjual perantara, dan pemerintah.
e. Pesaing
Konsep pemasaran yang berhasil apabila perusahaan dapat menyediakan nilai dan
kepuasan pelanggan yang lebih besar daripada pesaing. Oleh karena itu, perusahaan harus
menyesuaikan pemasaran dengan kebutuhan konsumen sasaran. Perusahaan juga harus
memiliki strategi penawaran yang lebih kuat dari penawaran pesaing dalam pikiran
konsumen.
f. Masyarakat
Masyarakat adalah kelompok yang mempunyai potensi kepentingan atau
kepentingan nyata, atau pengaruh pada kemampuan organisasi untuk mencapai tujuannya.
Ada tujuh tipe masyarakat: Masyarakat keuangan, masyarakat media, masyarakat pemerintah,
masyarakat Lembaga Swadaya Masyarakat, masyarakat lokal, masyarakat umum, masyarakat
internal.
5. Strategi Pemasaran
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, strategi adalah ilmu
siasat perang atau akal (tipu muslihat) untuk mencapai suatu maksud. Strategi merupakan
serangkaian keputusan dan tindakan yang diarahkan untuk mencapai tujuan perusahaan.
Pengertian lain mengatakan Strategi adalah serangkaian rancangan besar yang
menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan harus beroperasi untuk mencapai tujuannya,
dan sekaligus dapat dibentuk strategi yang tertealisasi muncul dalam tanggapan terhadap
strategi yang dapat berkembang melalui sebuah proses perumusan (formulation) yang di ikuti
oleh pelaksanaan (implementation).
6. Pengertian Pemasaran
Pemasaran merupakan suatu proses dalam masyarakat yang berfungsi memudahakan
(memberikan/ menciptakan fasilitas-fasilitas) penyesuaian produk aparat-aparat produksi
dengan persepsi dan kehendak masyarakat konsumen. Sering terdengar orang banyak
berbicara mengenai penjualan, pembelian, transaksi dan perdagangan; tetapi apakah istilah ini
sama degan apa yang dimaksud dengan pemasaran? Timbulnya penafsiran yang tidak tepat
ini, terutama disebabkan karena masih banyaknya yang mengetahui dengan tepat definisi
tentang pemasaran tersebut.5 Penafsiran yang sempit tentang pemasaran ini terlihat pula dari
definisi American Marketing Association 1960, yang menyatakan pemasraan adalah hasil
prestasi kerja kegiatan usaha yang berkaitan dengan mengalirnya barang dan jasa dari
produsen ke konsumen. Pandangan yang sempit dalam pengertian pemasaran akan
menyebabkan banyak pengusaha dunia yang berorientasi pada produksi dan berfikir dari segi
produksi. Mereka menekankan produk apa yang dapat dihasilkan, bukan produk yang dapat
dipasarkan. Pemasaran (marketing) adalah Pemasaran merupakan suatu proses kegiatan
sosial, budaya, politik, ekonomi dan manajerial. Pengertian lain menjelaskan bahwa
pemasaran dalah suatu proses sosial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang
mereka butuhkan dan inginkan melalui proses penciptaan, penawaran dan pertukaran produk
serta pelayanan secara bebas dengan orang lain.
8. Konsep Pemasaran
Pada umumnya setiap perusahaan menganut salah satu konsep atau filosofi pemsaran,
yaitu anggapan yang diyakini perusahaan sebagai dasar dari setiap kegiatannya dalam
memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Ada beberapa konsep yang ada dalam
pemasaran, hal ini dipengaruhi beberapa faktor, diantaranya nilai-nilai visi manajemen,
lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Perkembangan konsep pemasaran meliputi :
1. Konsep Produksi
Pemasar yang berpegang pada konsep ini berorientasi pada proses produksi (internal).
Asumsi yang diyakini adalah bahwa konsumen hanya akan membeli produk-produk yang
murah dan gampang diperoleh. Dengan demikian, kegiatan organisasi harus difokuskan pada
efisiensi biaya (produksi) dan ketersediaan produk (distribusi), agar perusahaan dapat meraih
keuntungan.
2. Konsep Produk
Dalam konsep ini, pemasar beranggapan bahwa konsumen lebih menghendaki produk-
produk yang memiliki kualitas, kinerja, fitur atau penampilan superior. Konsekuensinya,
pencapaian tujuan bisnis perusahaan dilakukan melalui inovasi produk, riset, pengembangan,
dan pengendalian kualitas secara berkesinambungan.
3. Konsep Penjualan
Konsep ini merupakan konsep yang berorientasi pada tingkat penjualan (internal),
dimana pemasar beranggapan bahwa konsumen harus dipengaruhi (bilamana perlu dibujuk)
agar penjualan dapat meningkat, sehingga tercapai laba maksimum sebagaimana menjadi
tujuan perusahaan. Dengan demikian, fokus kegiatan pemasaran adalah usaha-usaha
memperbaiki teknik-teknik penjualan dan kegiatan promosi secara insentif dan agresif agar
mampu mempengaruhi dan membujuk konsumen untuk membeli.
4. Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran berorientasi pada pelanggan (lingkungan eksternal), dengan
anggapan bahwa konsumen hanya akan bersedia membeli produk-produk yang mampu
memenuhi kebutuhan dan keinginannya serta memberikan kepuasan. Implikasinya, fokus
pemasaran aktivitas pemasaran dalam rangka mewujudkan tujuan perusahaan adalah
berusaha memuaskan pelanggan melalui perilaku konsumen secara menyeluruh yang
dijabarkan dalam kegiatan pemasaran yang mengintegrasikan kegiatan-kegiatan fungsional
lainnya.
b) Targeting
Setelah perusahaan mengidentifikasi peluang segmen pasar, selanjutnya adalah
mengevaluasi beragam segmen tersebut untuk memutuskan segmen mana yang menjadi
target market. Target market adalah sekumpulan nasabah yang dituju yang akan dilayani
dengan program pemasaran tertenu. Pasar sasaran atau market targeting terdiri dari
sekumpulan pembeli yang mempuyai kebutuhan atau karakter yang sama, yang ingin dilayani
oleh perusahaan. Targeting merupakan kegiatan memilih dan menilai satu atau lebih segmen
pasar yang akan dimasuki. Tujuan dari penentuan target ini adalah memberikan kepuasan
bagi konsumen. Ketika konsumen puas, maka permintaan produk tersebut semakin
meningkat, dengan meningkatnya permintaan maka keuntungan perusahaanpun juga
mengalami peningkatan. Produk dari targeting adalah target market (pasar sasaran), yaitu satu
atau segmen pasar yang akan menjadi fokus kegiatan-kegiatan marketing. Menurut Tijptono
(2014: 86) perusahaan dapat mempertimbangkan lima pola pemilihan pasar sasaran, yaitu:
1) Konsentrasi pada segmen tunggal (single segment concentrattion)
Dalam masalah yang paling mudah, perusahaan memilih sebuah segmen tunggal. Hal
ini dilakukan karena adanya keterbatasan dana yang dimiliki perusahaan, adanya peluang
pasar dalam segmen bersangkutan yang belum digarap atau bahkan diabaikan oleh pesaing,
atau perusahaan menganggap segmen tersebut merupakan segmen yang paling tepat. Melalui
keputusan berkonsentrasi pada hanya satu segmen, perusahaan mendapatkan pemahaman
mendalam mengenai kebutuhan segmen bersangkutandan bisa mewujudkan posisi pasar dan
citra merk yang kuat.
2) Spesialisasi terpilih (selective specialization)
Dalam strategi ini, perusahaan memilih sejumlah segmen pasar yang menarik dan
sesuai dengan tujuan dan sumber daya yang dimiliki. Masing-masing segmen bisa memiliki
sinergi kuat satu sama lain maupun tanpa sinergi sama sekali, namun paling tidak setiap
segmen menjanjikan sumber penghasilan bagi perusahaan. Dengan strategi ini perusahaan
dapat melakukan penyebaran resiko, dimana jika terjadi penurunan pada salah satu segmen,
maka penjualan perusahaan secara keseluruhan tidak terlalu berpengaruh, karena tetap
memperoleh pendapatan dari segman lain.
3) Spesialisasi pasar (market specialization)
Perusahaan berkonsentrasi untuk melayani banyak kebutuhan dari suatu kelompok
pelangan tertentu. Melalui strategi ini, perusahaan memperoleh reputasi yang kuat dalam
melayani kelompok pelanggan tersebut dan menjadi acuan pokok bagi pelanggan
bersangkutan jika kelak pelanggan tersebut membutuhkan produk lainnya.
4) Spesialisasi produk (product specialization)
Perusahaan berkonsentrasi pada pembuatan produk tertentu yang dijual di beberapa
segmen. Melalui strategi ini, perusahaan memperoleh reputasi yang kuat dalam bidang
produk spesifik.
5) Jangkauan pemasaran penuh (full market coverage)
Perusahaan berusaha untuk melayani semua produk pelanggan dengan semua produk
yang diperlukan. Hanya perusahaan-perusahaan besar yang dapat menangani suatu strategi
jangkaun pasar secara penuh.
c) Positioning
Positioning adalah tindakan merancang produk dan citra perusahaan agar dapat tercipta
kesan atau tempat khusus dan unik dalam benak pasar sasaran sedemikian rupa, sehingga
dipersepsikan lebih unggul dibanding kan para pesaingnya (Arif, 2012: 100). Product
positioning merupakan suatu strategi menejemen yang mengunakan informasi untuk
menciptakan suatu kesan terhadap produk sesuai dengan keinginan pasar yang dituju atau
pasarnya. Jadi, positioning merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh perusahaan dalam
mendesain produk-produk mereka sehingga dapat menciptakan kesan dan image tersendiri
dalam pikiran konsumennya sesuai dengan yang diharapkan ntuk menentukan positioning
perlu dilakukan strategi yang benar, sehingga posisi pasar yang diinginkan tepat pada
sasarannya. strategi penentuan posisi produk meliputi:
1) Positioning menurut manfaat
Penentuan posisi (positioning) menurut manfaat adalah memposisikan produk sebagai
pemimpin dalam suatu manfaat tertentu. Manfaat mencakup manfaat simbolis, manfaat
fungsional dan manfaat berdasarkan pengalaman. Penentuan posisi yang sukses
membutuhkan strategi komunikasi yang mampu menarik perhatian pada salah satu kebutuhan
pelanggan, baik simbolis, fungsional maupun eksperimen.
2) Positioning menurut kategori
Penentuan posisi (positioning) menurut kategori produk adalah memposisikan produk
sebagai pemimpin dalam kategori produk. Kategori produk dapat kita kelompokkan dalam
kategori minuman dan makanan, kategori, produk rumah tangga, kategori obat-obatan,
kategori perawatan pribadi, kategori perlengkapan pribadi, kategori perlengkapan rumah,
kategori komunikasi dan teknologi informasi, kategori otomotif, kategori perbankan dan
keuangan.
3) Positioning menurut atribut
Penentuan posisi (positioning) berdasarkan atribut adalah memposisikan produk
berdasarkan atribut atau sifat, misalnya simbol, lambang, ukuran, warna, keberadaan,
kedudukan dan sebagainya.
4) Positioning menurut nilainya
Pembidikan pasar menentukan pesaing perusahaan. Perusahaan harus meneliti posisi
pesaing dan memutuskan posisinya yang terbaik. Penentuan posisi (positioning) adalah
tindakan untuk merancang citra perusahaan serta nilai yang ditawarkan sehingga pelanggan
dalam suatu segmen memahami dan menghargai kedudukan perusahaan dalam kaitannya
dengan produk yang dihasilkan.
2) Harga (Price)
Harga adalah sejumlah nilai yang dipertukarkan untuk memperoleh suatu produk.
biasanya, harga dihitung dengan nilai uang. Harga yang tinggi bisa sajaj masih terjangkau
konsumen dengan memberikan keuntungan bagi perusahaan. Harga merupakan satusatunya
elemen pendapatan dalam marketing mix. Harga adalah jumlah uang yang dibutuhkan untuk
mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanan menegaskan bahwa strategi
harga jasa adalah menghitung dan merumuskan nilai atau penentuan harga dari produk jasa
yang akan dipasarkan.
Dalam strategi menetapkan harga perlu memperhatikan faktor-faktor yang
mempengaruhinya, baik langsung maupun tidak langsung. Faktor yang mempengaruhi secara
langsung adalah harga bahan baku, biaya produksi, biaya pemasaran, adanya peraturan
pemerintah, dan faktor lainnya. Sedangkan faktor yang tidak langsung namun erat
hubungannya dengan penetapan harga adalah harga produk sejenis yang dijual oleh para
pesaing dan potongan (discount) untuk penyalur dan konsumen (Arif, 2012: 15). Penetapan
harga akan menjadi sangat penting terutama pada keadaan persaingan yang semakin tajam
dan perkembangan permintaan. Persaingan yang semakin tajam dewasa ini sangat terasa
dalam pasar pembeli peranan harga sangat penting terutama untuk menjaga dan
meningkatkan posisi perusahaan di pasar yang tercermin dalam target pasar perusahaan.
Dengan kata lain, penetapan harga mempengaruhi kemampuan bersaing perusahaan
dan kemampuan mengenai konsumen. Harga yang tinggi sering dianggap pelanggan
berkorelasi positif dengan kualitas yang juga tinggi. Tujuan penetapan harga adalah
memaksimalkan penjualan dan penetrasi pasar, mempertahankan kualitas atau differensiasi.
3) Tempat (Place)
Penyaluran distribusi adalah bagaimana produk yang akan kita pasarkan itu sampai
ketangan konsumen.19 Keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa
bagi para pelanggan potensial. Keputusan tersebut meliputi keputusan lokasi fisik di mana
sebuah perusahaan harus didirikan. Penentuan lokasi kantor beserta sarana dan prasarana
pendukung menjadi sangat penting. Hal ini disebabkan agar konsumen mudah menjangkau
setiap lokasi yang ada (Arif, 2012: 16). Penetrasi pasar perusahaan tidak akan berhasil tanpa
didukung oleh tempat atau saluran distribusi yang baik untuk menjual jasa yang ditawarkan
kepada konsumen, karena lokasi yang tidak strategis akan mengurangi minat nasabah dalam
berhubungan dengan perusahaan tersebut. Tujuan dari strategi tempat adalah untuk
menyalurkan produk dan mengusahakan produk perusahaan dapat dicapai konsumen
sasarannya.
4) Promosi (Promotion)
Promosi merupakan kegiatan untuk mengkomunikasikan kelebihan-kelebihan produk
dan membujuk konsumen untuk membelinya. Pengertian lain menjelaskan promosi adalah
kegiatan memperkenalkan suatu produk dari perusahaan tertentu agar dapat dikenal publik
dan menarik minat pembeli kegiatan promosi ini biasanya merupakan komponen yang
menjadi prioritas dari kegiatan pemasaran,dengan adanya promosi maka konsumen akan
mengetahui bahwa perusahaan meluncurkan produk baru yang akan menarik konsumen untuk
melakukan kegiatan pembelian. Semakin besar dana yang dimiliki oleh suatu perusahaan
umumnya akan menghasilkan promosi yang sangat baik. Kegiatan promosi sangat erat
dengan penyebaran informasi untuk di sampaikan ke konsumen dalam penyampain ini ada
beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu:
1) Periklanan (advertising)
Iklan merupakan sarana promosi yang digunakan oleh perusahaan guna
menginformasikan, menarik dan mempengaruhi konsumennya. Penggunaan promosi dengan
iklan dapat dilakukan dengan berbagai media, seperti: televisi, radio, koran, majalah dan
lainnya.
2) Publisitas (publicity)
Publisitas merupakan sarana promosi yang digunakan perusahaan untuk menarik
nasabah melalui kegiatan seperti pameran, bakti sosial, seminar, perlombaan dan lainnya.
Kegiatan publisitas ini dapat meningkatkan pamor perusahaan di mata para konsumennya.
3) Penjualan pribadi (personal selling)
Penjualan perorangan melibatkan pembicaraan langsung antara penjual dan pelanggan
potensial. Penjualan tatap muka ini menyediakan umpan balik segera yang membantu
wiraniaga untuk menyesuaikan diri.
Langkah pertama dalam kegiatan pemasaran yaitu melakukan penelitian akan
kebutuhan dan keinginan konsumen. Hal tersebut dapat berupa jumlah, daya beli, tempat
konsumennya, dan berapa permintaan. Hal tersebut merupakan informasi penting bagi
pemasaran produk baru. Menurut Peggy Lambing dan Charles L. Kuehl (2000:153)
menyatakan bahwa keunggulan bersaing perusahaan baru terletak pada perbedaan
(differensial) perusahaan tersebut dengan pesaingnya dalam hal berikut :
a) Kualitas yang lebih baik.
b) Harga yang lebih murah dan bisa ditawar.
c) Lokasi yang lebih cocok, lebih dekat dan lebih cepat.
d) Seleksi barang dan jasa yang lebih menarik.
e) Pelayanan yang lebih menarik dan lebih memuaskan konsumen.
f) Kecepatan, baik dalam pelayanan maupun dalam penyaluran barang.
11. Peran Iklan Dalam Pemasaran
Peran iklan dalam dunia pemasaran sangatlah berpengaruh sekali. Hal dapat dilihat
lewat penjelasan sebagai berikut : Fungsi iklan. Iklan sangatlah penting karena memiliki
fungsi komunikasi yang kritis yaitu sebagai berikut : menginformasikan produk dan merek
kepada konsumen. Juga dapat membujuk konsumen, mengingatkan konsumen akan merek
dan produk perusahaan, memberikan nilai tambah tersendiri dalam mempengaruhi persepsi
konsumen akan produk dan merek suatu perusahaan, dan mendukung usaha promosi lainnya.
b. Perencanaan tahunan
Perencanaan pemasaran tahunan adalah untuk produk, proyek, layanan, dan merek
yang sudah ada dalam perusahaan. Secara periodik, biasanya setahun sekali, perencanaan ini
secara formal dikaji. Perencanaan harus disesuaikan dan dimodifikasi dengan perubahan yang
terjadi di lingkungan atau perusahaan. Kajian dan pembuatan perencanaan pemasaran
tahunan akan membantu Anda mengidentifikasi masalah yang mungkin muncul, kesempatan,
dan ancaman yang mungkin tidak disadari pada aktivitas perusahaan yang dilakukan sehari-
hari. Kembali harus disadari bahwa perencanaan adalah untuk masa datang, yaitu bagaimana
Anda dari posisi yang sekarang mencapai ke posisi selanjutnya di waktu yang akan datang.
Jadi, tetap saja ada hal-hal yang tidak Anda ketahui di mana informasi harus
diramalkan, diriset, dan dalam beberapa hal harus diasumsikan. Walaupun perencanaan
tahunan dibuat untuk satu tahun, tentu saja mungkin membuat rencana untuk beberapa tahun
dan melakukan modifikasi tahunan. Di sisi lain perencanaan produk biasanya meliputi
keseluruhan waktu produk, mulai dari tahap awal inisiasi sampai pada pemantapan produk di
pasar, yaitu bahwa produk sudah melampaui tahap perkenalan dan diharapkan telah
berkembang pada kecepatan yang diharapkan.
Perusahaan yang bergerak di bidang produk ataupun jasa mempunyai tujuan untuk
tetap hidup dan berkembang, tujuan tersebut dapat dicapai dengan upaya untuk
mempertahankan dan meningkatkan tingkat keuntungan atau laba perusahaan. Hal ini dapat
dilakukan, apabila perusahaan dapat mempertahankan dan meningkatkan penjualan produk
atau jasa yang diproduksi. Dengan penerapan strategi pemasaran yang akurat melalui
pemanfaatan peluang dalam meningkatkan penjualan, sehingga kedudukan perusahaan di
pasar dapat ditingkatkan atau dipertahankan. Sehubungan dengan hal tersebut pelaksanaan
pemasaran modern dewasa ini mempunyai peranan yang sangat besar sebagai penunjang
langsung terhadap peningkatan laba perusahaan dengan menyusun sasaran dan tujuan
pemasaran. Menurut Kotler & Armstrong (2014: 484) penjualan pribadi terdiri dari interaksi
antara pribadi dengan pelanggan dan calon pelanggan untuk membuat penjualan dan
mempertahankan hubungan dengan pelanggan. Penjualan pribadi adalah interaksi antar
individu, saling bertemu muka, yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai
atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain,
dengan demikian sasaran dan tujuan pemasaran dapat dicapai.
Pada saat ini, zaman sudah berubah menjadi semakin maju dikarenakan sudah adanya
dunia digital yang mempengaruhi hamper seluruh sektor. Tidak ada lagi batasan antara
negara satu dengan Negara yang lain. Konsumen di negara yang satu dapat mengakses
produk yang beredar atau berada di negara lain. Setiap konsumen dapat mengakses informasi
mengenai produk dengan menggunakan internet. Oleh karena itu, Entrepreneur atau
perusahaan harus dapat memanfaatkan kondisi ini dalam men-eng¬age konsumen.
Entrepreneur atau perusahaan akan selalu membuat rencana pemasaran untuk produknya.
Dalam membuat rencana pemasaran, Entrepreneur atau perusahaan akan melakukan analisis
pasar untuk memastikan produknya berhasil terjual di pasar.
Analisis pasar adalah kegiatan atau tahapan dimana Entrepreneur atau perusahaan
akan mencoba mendalami, mengidentifikasi, dan memahami pasar. Pasar yang dimaksud
disini adalah kumpulan konsumen yang potensial memiliki kemampuan untuk membeli
produk. Di dalam analisis pasar, Entrepreneur atau perusahaan perlu menentukan pasar mana
yang akan dimasuki, apakah generic market atau product market.
Kemudian, Entrepreneur atau perusahaan akan mendefinisikan pasar, mengerucutkan
atau mempersempit konteks pasar menjadi lebih spesifik, mem-breakdown (menjabarkan)
target pasar. Dan terakhir adalah melakukan segmentasi, targeting, dan positioning.
Berikut adalah beberapa tips dan trik dalam menyusun rencana pemasaran yang efektif
dan efisien:
1) Fokus pada tujuan spesifik: Pastikan tujuan pemasaran Anda spesifik, terukur, tercapai,
realistis, dan terkait dengan waktu.
2) Kenali target pasar Anda: Pastikan Anda memahami kebutuhan, minat, dan kebiasaan
belanja dari target pasar Anda.
3) Analisis pesaing: Pastikan Anda memahami bagaimana pesaing Anda bersaing di pasar
dan bagaimana Anda dapat membedakan diri Anda dari pesaing Anda.
4) Tetapkan anggaran pemasaran yang masuk akal: Pastikan Anda mengalokasikan
anggaran pemasaran yang tepat untuk setiap aktivitas pemasaran yang akan Anda
lakukan.
5) Pilihkan strategi pemasaran yang tepat: Pilih strategi pemasaran yang sesuai dengan
tujuan pemasaran Anda dan target pasar Anda.
6) Buat penjadwalan yang masuk akal: Pastikan Anda menentukan waktu yang tepat untuk
melakukan setiap aktivitas pemasaran yang telah dipilih.
7) Ukur dan evaluasi hasil: Pastikan Anda memiliki cara untuk mengukur hasil dari upaya
pemasaran Anda dan membuat perbaikan sesuai dengan yang diperlukan.
8) Sesuaikan rencana pemasaran secara teratur: Pastikan Anda mengubah rencana
pemasaran Anda sesuai dengan perubahan yang terjadi di pasar dan dalam bisnis Anda.
2. Interest
Interest adalah langkah setelah seorang pemasar mampu untuk membuat sebuah
media informasi tersebut agar dapat mengandung daya tarik bagi konsumen, seorang pemasar
haruslah memikirkan sebuah media informasi agar dapat mengandung minat bagi calon
pelanggan atau konsumennya tersebut. Kebanyakan media informasi yang buruk melalaikan
dalam melakukan tahapan ini, ditahap inilah sebenarnya target atau konsumen bersedia
memberikan waktunya untuk membaca pesan dari pemasar lebih detail. Bangun minat
pembaca dengan memberikan janji solusi atas masalah atau harapan mereka. Cara yang baik
adalah dengan menjelaskan fitur dan benefit. Jangan hanya memberikan fakta dan fitur saja,
dan merasa pembaca akan berpikir sendiri benefit yang akan di dapat, tetapi menjelaskan
dengan sejelasnya benefitnya tersebut untuk meningkatkan interst. Assael (2002:60)
menjelaskan mengenai Interest yaitu munculnya minat beli konsumen tertarik terhadap objek
yang dikenalkan oleh suatu pemasar.
3. Desire
Selanjutnya langkah yang harus dilakukan oleh seorang pemasar ialah memunculkan
keinginan untuk mencoba atau memiliki, dimana dalam tahapan ini pemasar haruslah jeli atau
pintar membaca target atau konsumen dalam tahapan ini. Langkah ini untuk membuktikan
bahwa seorang pemasar mampu memberikan solusi yang tepat dalam melakukan sebuah
keputusan bagi konsumen. Dalam tahap ini khalayak telah mempunyai motivasi untuk
memiliki produk. Sampai pada tahap ini, seorang pemasar telah berhasil menciptakan
kebutuhan calon pembeli. Sejumlah calon pembeli sudah mulai goyah dan emosinya mulai
tersentuh. Namun demikian timbul perlawanan dalam diri calon pembeli berupa keraguan,
benarkah produk atau jasa yang bersangkutan memberikan sesuatu seperti yang dijanjikan
iklannya.
4. Action
Dalam tahapan yang paling pusat ini seorang pemasar haruslah sudah mengarah pada
tindakan untuk membeli. Dalam tahapan action ini menjelaskan langkah apa yang dilakukan
oleh seorang pemasar dalam menginginkan untuk pembaca atau target melakukan keputusan
untuk membeli. Membimbing pembaca atau target karena pembaca atau target akan bertindak
jika seorang pemasar menjelaskan langkah-langkahnya dan kadang juga perlu diinformasikan
masalah harga untuk tindakan tersebut. Dalam tindakan action ini yaitu yang salah satu upaya
terakhir untuk membujuk calon pembeli agar sesegera mungkin melakukan tindakan
pembelian atau bagian dari proses itu juga dengan memilih kata yang tepat agar calon
pembeli atau target melakukan respon sesuai dengan yang diharapkan adalah suatu pekerjaan
yang sangat sulit. Harus digunakan kata perintah agar calon pembeli bergerak.
2. Promosi
Lakukan upaya promosi atau memperkenalkan produk bisnis Anda kepada konsumen.
Usahakan agar promosi yang Anda lakukan tersebut konsisten, terus-menerus, dan dengan
cara-cara kreatif sehingga para pelanggan tidak merasa bosan. Misalnya, setiap kali
bepergian, bawalah brosur, pamflet, atau leaflet berisi produk bisnis Anda untuk dibagikan
kepada rekan-rekan, atau Anda dapat menyebarkan brosur tersebut di tempat umum. Buatlah
status di jejaring social yang berkaitan dengan produk Anda, atau Anda mungkin dapat
mengirim sms kepada teman-teman Anda terkait dengan produk tersebut. Dengan berbagai
usaha tersebut, dengan sendirinya, Anda akan menemukan pelanggan yang membutuhkan
produk yang Anda tawarkan. Selain itu, lihatlah pula bagaimana upaya promosi yang
dilakukan kompetitor Anda. Jika penawaran Anda lebih unik dan menarik, lanjutkan upaya
promosi tersebut. Jangan lupakan pula kehebatan pemasaran dari mulut ke mulut. Kekuatan
promosi dari mulut ke mulut ini memang ajaib karena dapat menyebar dan menjaring
pelanggan hingga berlipat-lipat. Oleh karena itu, siapkan diri Anda untuk membuat
pelanggan lebih nyaman berbisnis dengan Anda. Pelanggan yang merasa puas dengan produk
Anda akan menjadi pelanggan loyal yang dapat menarik pelanggan baru.
4. Gunakan internet
Internet marketing bisa jadi salah satu strategi marketing yang sangat efektif. Apa
pasal? Anda dapat mengetahui selera pelanggan dan kebutuhan pelanggan Anda dengan
menempatkan bisnis Anda di situs jejaring sosial. Saat ini, jual beli online semakin marak
dengan jumlah transaksi yang meningkat setiap tahunnya. Hal ini menunjukkan
kecenderungan bagaimana pelanggan ingin berbelanja di luar jam buka toko, menghindari
keramaian, dan lebih privasi. Ruang inovasi juga terbuka lebar di internet. Anda dapat
memasang foto, berinteraksi langsung dengan pelanggan, bahkan menggelar berbagai promo
menarik bisa Anda lakukan. Jalin hubungan dengan pelanggan. Memelihara pelanggan lama
lebih mudah dibandingkan mendapatkan pelanggan baru. Konon, biaya yang dibutuhkan
untuk menarik pelanggan baru sekitar 6 kali lipat daripada memelihara pelanggan lama.
Maka, buatlah database pelanggan, masukkan data-data penting beserta kemajuan yang telah
dicapai, hubungi mereka secara berkala, dan informasikan pelanggan mengenai promo
produk yang sedang berjalan, dan lain-lain. Joe Girard, seorang salesman terkemuka di dunia
otomotif, mengatakan bahwa kunci suksesnya adalah selalu memelihara hubungan yang baik
dengan pelanggannya.
5. Tetap fokus
Kekuatan fokus terbukti dapat mengantarkan Apple menuju kesuksesan. Apple fokus
pada produknya dan sanggup menghasilkan miliaran dolar hingga kini. Kesuksesan Apple
tersebut karena mereka fokus dengan sumber daya mereka dan produk yang lebih sedikit tapi
inovatif. Fokus tidak berarti Anda menjual lebih sedikit. Sebaliknya, Anda dapat
meningkatkan produksi Anda di wilayah tertentu.
2. Fungsi Promosional
Peran kemasan pada umumnya dibatasi pada perlindungan produk. Namun kemasan
juga digunakan sebagai sarana promosional. Menyangkut promosi, perusahaan
mempertimbangkan preferensi konsumen menyangkut warna, ukuran, dan penampilan.
Sedangkan menurut Kotler (1999), terdapat empat fungsi kemasan sebagai satu alat
pemasaran, yaitu :
a) Self service. Kemasan semakin berfungsi lebih banyak lagi dalam proses penjualan,
dimana kemasan harus menarik, menyebutkan ciri-ciri produk, meyakinkan konsumen
dan memberi kesan menyeluruh yang mendukung produk.
b) Consumer offluence. Konsumen bersedia membayar lebih mahal bagi kemudahan,
penampilan, ketergantungan dan prestise dari kemasan yang lebih baik.
c) Company and brand image. Perusahaan mengenal baik kekuatan yang dikandung dari
kemasan yang dirancang dengan cermat dalam mempercepat konsumen mengenali
perusahaan atau merek produk.
d) Inovational opportunity. Cara kemasan yang inovatif akan bermanfaat bagi konsumen
dan juga memberi keuntungan bagi produsen.
Selain berfungsi sebagai media pemasaran, kemasan juga memiliki beberapa fungsi
lain, yaitu sebagai berikut:
a) Kemasan melindungi produk dalam pergerakan. Salah satu fungsi dasar kemasan
adalah untuk mengurangi terjadinya kehancuran, busuk, atau kehilangan melalui
pencurian atau kesalahan penempatan.
b) Kemasan memberikan cara yang menarik untuk menarik perhatian kepada sebuah
produk dan memperkuat citra produk.
c) Kombinasi dari keduanya, marketing dan Logistik dimana kemasan menjual produk
dengan menarik perhatian dan mengkomunikasikannya.
Menurut Louw dan Kimber (2007), kemasan dan pelabelan kemasan mempunyai
beberapa tujuan, yaitu :
a) Physical Production. Melindungi objek dari suhu, getaran, guncangan, tekanan dan
sebagainya.
b) Barrier Protection. Melindungi dari hambatan oksigen uap air, debu, dan sebagainya.
c) Containment or Agglomeration. Benda-benda kecil biasanya dikelompokkan bersama
dalam satu paket untuk efisiensi transportasi dan penanganan.
d) Information Transmission. Informasi tentang cara menggunakan transportasi, daur
ulang, atau membuang paket produk yang sering terdapat pada kemasan atau label.
e) Reducing Theft. Kemasan yang tidak dapat ditutup kembali atau akan rusak secara
fisik (menunjukkan tanda-tanda pembukaan) sangat membantu dalam pencegahan
pencurian. Paket juga termasuk memberikan kesempatan sebagai perangkat anti-
pencurian.
f) Convenience. Fitur yang menambah kenyamanan dalam distribusi, penanganan,
penjualan, tampilan, pembukaan, kembali penutup, penggunaan dan digunakan
kembali.
g) Marketing. Kemasan dan label dapat digunakan oleh pemasar untuk mendorong calon
pembeli untuk membeli produk.
Tahapan pembuatan prototype dan kemasan produk barang/jasa sebagai berikut :
1) Tahapan prototype
Sebelum mendesain produk barang atau jasa ada beberapa tahapan yang harus
diperhatikan, yakni sebagai berikut:
a) Pendefenisian produk
Merupakan penerjemahan konsep teknikal yang berhubungan dengan kebutuhan dan
perilaku konsumen kedalam bentuk perancangan termasuk aspek hukum yang melibatkan
keamanan dan perlindungan terhadap konsumen.
b) Working Model.
Dibuat tidak harus mempresentasikan fungsi produk secara keseluruahan dan di buat pada
skala yang sepelunya saja untuk membuktikan konsep dari pembuatan produk, dan
menenmukan hal-hal yang tidak sesuai dengan konsep yang telah di buat. Working model
juga dibangun untuk menguji parameter fungsional dan membantu perancangan prototype
rekayasa.
c) Prototipe rekayasa (engineering prototype)
Dibuat seperti halnya working model, namun mengalami perubahan tingkat kompleksitas
maupun superioritas dari working model, dibangun mencapai tingkat kualitas teknis
tertentu agar dapat diteruskan menjadi prototype produksi atau untuk dilanjutkan pada
tahap produksi. Prototype rekayasa ini dibuat untuk keperluan pengujian kinerja
opersioanal dan kebutuhan rancangan system produksi.
d) Prototipe produksi (production prototype)
Bentuk yang dirancang dengan seluruh fungsi operasional untuk menentukan kebutuhan
dan metode produksi dibangun pada skala sesungguhnya dan dapat menghasilkan data
kinerja dan daya tahan produk dan partnya.
e) Qualifield production item
Dibuat dalam skala penuh berfungsi secara penuh dan diproduksi pada tahap awal dalam
jumlah kecil untuk memastikan produk memenuhi segala bentuk standar maupun
peraturan yang diberlakukan terhadap produk tersebut biasanya untuk diuji-cobakan
kepada umum.Untuk mematangkan produk yang hendak diproduksi secara komersil, maka
produk perlu memasuki pasar untuk melihat ancaman-ancaman produk yang terjadi; misal:
keamananan, regulasi, tanggung jawab, ketahanan dan kerusakan (wear–and–tear),
pelanggaran, siklus breakeven dan polusi, dan konsekuensinya diperlukan peningkatan
program pemasaran.
f) Model
Model merupakan alat peraga yang mirip produk yang akan dibangun (look–like–models).
Secara jelas menggambarkan bentuk dan penampilan produk baik dengan skala yang
diperbesar, 1:1, atau diperkecil untuk memastikan produk yang akan dibangun sesuai
dengan lingkungan produk maupun lingkungan user.
Prosedur:
1. Siapkan LCD projector dan laptop serta bahan presentasi dari siswa.
2. Siapkan lembar penilaian hasil laporan proyek tentang “Pemasaran Produk Kearifan
Lokal”
3. Siapkan lembar pengamatan presentasi yang telah diberikan.
4. Tugasi siswa membuat laporan proyek tentang Pemasaran Produk Kearifan Lokal
untuk keahlian RPL
5. Tugasi siswa membuat bahan presentasi berupa artikel tentang Pemasaran Produk
Kearifan Lokal untuk keahlian RPL
6. Lakukan presentasi oleh siswa dari hasil proyeknya.
7. Guru menilai keaktifan dan kreatifitas siswa selama presentasi dan hasil laporan proyek
di kelas.
Lampiran 3
Lembar Asesmen Diagnostik
Nama : ……………………………………………
Kelas : ……………………………………………
Jawaban
No Pernyataan
Ya Tidak
1 Saya pernah berbelanja di pasar atau toko
2 Saya pernah melihat cara memasarkan barang
3 Saya dapat membedakan pasar online dan pasar offline
4 Saya paham arti pemasaran
5 Saya dapat membedakan lingkungan mikro dan lingkungan makro
6 Saya dapat membedakan perencanaan pemasaran dan rencana
pasar
7 Saya dapat melakukan riset tentang pemasaran produk kearifan
lokal
8 Saya dapat menyusun rencana laporan proyek tentang pemasaran
produk kearifan lokal di kehidupan sehari-hari
Lampiran 4
Lembar Asesmen Formatif
Nama : ……………………………………………
Kelas : ……………………………………………