MODUL AJAR
Fase : F
Elemen : Pengemasan dan pendistribusian produk
Capaian Pembelajaran : Pada akhir Fase F, peserta didik mampu memahami
teknik pengemasan produk, memahami saluran
distribusi, melakukan penghitungan nilai persediaan
barang dengan metode FIFO/LIFO dan/atau Average,
membuat dokumen penyerahan barang, membuat
dokumen pengantar pengiriman barang, menerapkan
sistem administrasi ordering dan receiving (PO, faktur,
delivery notes, dan receiving notes).
Deskripsi : Meliputi tehnik pengemasan produk,saluran
distribusi,penghitungan nilai persediaan dengan
metode FIFO,LIFO,AVERAGE,dokumen penyerahan
dan pengantar barang,sistim administrasi ordering dan
receiving
Kompetensi Awal : Kemampuan awal yang dipersyaratkan untuk
mempelajari modul ini yaitu peserta didik sudah
memiliki kemampuan dasar tentang pengemasan dan
pendistribusian produk
Softskills : 1. Kemandirian 6. Kerja Keras
2. Kritis 7. Berfikir Logis
3. Jujur 8. Kreatif
4. Santun 9. Inovatif
5. Disiplin 10. Bertanggung Jawab
Sarana Prasarana : Alat dan Bahan
1. Perangkat keras (PC/Laptop, Smartphone, Tablet)
2. Perangkat lunak (Pemutar Video, YouTube)
3. Koneksi Internet
4. LKPD
1
Sumber Belajar
Digital dan Non digital berupa Buku paket, e-book,
portal pembelajaran, tautan edukasi di internet dan
video pembelajaran di internet
Target Peserta Didik : Perangkat ajar ini dapat digunakan guru untuk
mengajar di Kelas XI (Sebelas) Konsentrasi Keahlian
Bisnis Ritel SMK Bisnis dan Manajemen Siswa
reguler/tipikal.
Model Pembelajaran : 1. Pendekatan pembelajaran ilmiah/scientific
2. Model pembelajaran project-based learning,
discovery learning
Metode Pembelajaran : Metode Diskusi, Tanya Jawab, Presentasi, studi kasus
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah menggali dari diri sendiri, mencari referensi, berdiskusi, refleksi terbimbing, studi
kasus, elaborasi pemahaman, koneksi antar materi dan aksi nyata, peserta didik mampu:
B. Pemahaman Bermakna
1) Tehnik pengemasan produk
2) Saluran distribusi
3) Metode FIFO,LIFO,Average
4) Dokumen penyerahan dan pengantar pengiriman barang
5) Sistim administrasi ordering dan receiving
C. Kegiatan Pembelajaran
2
PERTEMUAN KE-1 Teknik pengemasan produk
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Awal :
Stimulasi:
Peserta didik Peserta didik melihat slide yang berisi gambar tentang kemasan
produk yang ada disekitar kita. Contoh macam-macam kemasan produk yang dibuat
perusahan , guru mengajar dikelas, kegiatan seseorang yang sedang melakukan
pengemasan hasil produksi dan lain sebagainya.
Identifikasi Masalah
Peserta didik diminta memberikan tanggapan dan pertanyaan terkait video dan
contoh kontekstual terkait materi.
Peserta didik diberikan penugasan untuk dikerjakan selama proses pembelajaran.
Peserta didik diminta untuk mencari pengertian,fungsi,manfaat dan jenis-jenis
kemasan produk
Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya, dan guru memberikan
kesempatan kepada peserta didik jika masih ada yang kurang dipahami dari
instruksi tugas.
Pengumpulan data
Peserta didik melakukan eksplorasi terhadap muatan materi yang terkandung dalam
penugasan praktik secara mandiri dari bahan ajar yang telah diberikan dan melalui
internet.
Peserta didik mengerjakan penugasan yang diberikan sambil mengecek
kesesuaiannya dengan instruksi tugas.
Pembuktian/Verifikasi
3
Peserta didik diminta untuk memberikan kesimpulan atas pembelajaran dan
penugasan yang dipraktikkan.
Guru memberikan penguatan terhadap materi pembelajaran yang dipelajari kepada
seluruh peserta didik.
Kegiatan Penutup:
LAMPIRAN
GLOSARIUM
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Awal :
4
Peserta didik medengarkan pertanyaan guru tentang mengapa kita harus tahu
saluran distribusi? Kenapa seseorang harus melakukan saluran distribusi? Apakah
saluran distribusi itu penting?
Identifikasi Masalah
Peserta didik diminta memberikan tanggapan dan pertanyaan terkait pertanyaan dari
guru tentang saluran distribusi.
Peserta didik diberikan penugasan untuk dikerjakan selama proses pembelajaran.
Peserta didik diminta untuk mencari pengertian saluran distribusi,jenis saluran
distribusi,tujuan saluran distribusi,serta tahapan saluran distribusi.
Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya, dan guru memberikan
kesempatan kepada peserta didik jika masih ada yang kurang dipahami dari
instruksi tugas.
Pengumpulan data
Peserta didik melakukan eksplorasi terhadap muatan materi yang terkandung dalam
penugasan praktik secara mandiri dari bahan ajar yang telah diberikan dan melalui
internet.
Peserta didik mengerjakan penugasan yang diberikan sambil mengecek
kesesuaiannya dengan instruksi tugas.
Pembuktian/Verifikasi
Peserta didik diminta untuk memverifikasi hasil pekerjaannya sebelum dikumpulkan.
Peserta didik diminta untuk mengumpulkan hasil pekerjaan kepada guru.
Peserta didik menyajikan hasil aktivitas pembelajaran di depan kelas, peserta didik
lain diminta untuk menanggapi.
Menarik Kesimpulan
Peserta didik diminta untuk memberikan kesimpulan atas pembelajaran dan
penugasan yang dipraktikkan.
Guru memberikan penguatan terhadap materi pembelajaran yang dipelajari kepada
seluruh peserta didik.
Kegiatan Penutup:
Peserta didik mengerjakan asesmen yang diberikan guru.
Peserta didik diminta untuk membuat refleksi pembelajaran.
Guru memberikan kesimpulan pembelajaran dan menyampaikan sekilas materi
pertemuan berikutnya.
ASESMEN
Sikap : Jurnal Observasi Profil Pelajar Pancasila
Pengetahuan : Asesmen Kognitif
Keterampilan : Penugasan Praktik
LAMPIRAN
5
PESERTA DIDIK
2. LKPD Pertemuan 2 (saluran distribusi) Handout Materi, Modul, LKPD, Buku
Teks Pelajaran, Media internet
GLOSARIUM
Physical Possession, Risk Taking, Title,
Pembuktian/Verifikasi
Peserta didik diminta untuk memverifikasi hasil pekerjaannya sebelum dikumpulkan.
Peserta didik diminta untuk mengumpulkan hasil pekerjaan kepada guru.
6
Peserta didik menyajikan hasil aktivitas pembelajaran di depan kelas, peserta didik
lain diminta untuk menanggapi.
Menarik Kesimpulan
Peserta didik diminta untuk memberikan kesimpulan atas pembelajaran dan
penugasan yang dipraktikkan.
Guru memberikan penguatan terhadap materi pembelajaran yang dipelajari kepada
seluruh peserta didik.
Kegiatan Penutup:
Peserta didik mengerjakan asesmen yang diberikan guru.
Peserta didik diminta untuk membuat refleksi pembelajaran.
Guru memberikan kesimpulan pembelajaran dan menyampaikan sekilas materi
pertemuan berikutnya.
ASESMEN
Sikap : Jurnal Observasi Profil Pelajar Pancasila
Pengetahuan : Asesmen Kognitif
Keterampilan : Penugasan Praktik
LAMPIRAN
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK BAHAN BACAAN GURU DAN
PESERTA DIDIK
3. LKPD Pertemuan 3 (metode fifo, lifo, Handout Materi, Modul, LKPD, Buku
average) Teks Pelajaran, Media internet
GLOSARIUM
FIFO (First-In, First-Out), LIFO (Last In Firs Out), Average (Rata-rata)
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Awal :
Kegiatan Penutup:
Peserta didik mengerjakan asesmen yang diberikan guru.
Peserta didik diminta untuk membuat refleksi pembelajaran.
Guru memberikan kesimpulan pembelajaran dan menyampaikan sekilas materi
pertemuan berikutnya.
ASESMEN
LAMPIRAN
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK BAHAN BACAAN GURU DAN
8
PESERTA DIDIK
4. LKPD Pertemuan 4 (Dokumen Handout Materi, Modul, LKPD, Buku
penyerahan dan pengantar pengiriman Teks Pelajaran, Media internet
barang)
GLOSARIUM
Full Truck Load/FTL, Less Than Load/LTL, FOB (Free on Board) Shipping Point
dan FOB (Free on Board) Destination, , Franco, Free in Board, Cost and Freigh
9
Peserta didik mengerjakan asesmen yang diberikan guru.
Peserta didik diminta untuk membuat refleksi pembelajaran.
Guru memberikan kesimpulan pembelajaran dan menyampaikan sekilas materi
pertemuan berikutnya.
ASESMEN
LAMPIRAN
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK BAHAN BACAAN GURU DAN
PESERTA DIDIK
5. LKPD Pertemuan 5 (Sistim administrasi Handout Materi, Modul, LKPD, Buku
ordering dan recieving) Teks Pelajaran, Media internet
GLOSARIUM
Warehouse Management,receiving, purchase order, inventory management
D. Asesmen
a. ASSESMEN PERTEMUAN KE-1
1) ASESMEN SIKAP : Jurnal Observasi Profil Pelajar Pancasila
menjadi nyata
2) ASESMEN PENGETAHUAN
a. Asesmen Kognitif (Formatif)
11
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar dan tepat!
1. Berdasarkan pemahaman Anda setelah mengikuti dan mempelajari materi kali
ini, coba jelaskan kembali pengertian dari kemasan produk ?
Jawab:
……………………………………………………………………………………..
2. fungsi kemasan produk!
Jawab:
……………………………………………………………………………………..
12
No. Pertanyaan Tanggapan Anda
1 Menurut anda apakah metode yang
digunakan untuk mencapai tujuan
aktifitas telah sesuai ?
2 Menurut anda, apakah aktifitas tema
telah berjalan sesuai dengan alur?
Jelaskan!
3 Menurut anda, apa kendala dan
hambatan dalam melaksanakan
aktifitas materi ini ?
4 Menurut anda, apakah pesan dimensi
Profil Pelajar Pancasila sudah
tercapai ?
3) ASESMEN KETERAMPILAN
Aspek Penilaian
Nilai
No Nama Peserta Didik Presentasi
Ketepatan Kerapihan Akhir
Hasil
Rubrik Penilaian
13
Sangat
Belum Kompeten Cukup Kompeten Kompeten
Aspek Kompeten
(<70) (70 - 79) (80 - 89)
(90 - 100)
Ketepatan Peserta didik Peserta didik Peserta didik telah Peserta didik telah
belum mampu cukup mampu mampu sepenuhnya
menunjukkan menunjukkan menunjukkan mampu
unsur ketepatan unsur ketepatan unsur ketepatan menunjukkan
dalam hal dalam hal dalam hal unsur ketepatan
pemilihan dan pemilihan dan pemilihan dan dalam hal
penyajian materi penyajian materi penyajian materi pemilihan dan
penyajian materi
Kerapihan Peserta didik Peserta didik Peserta didik telah Peserta didik telah
Hasil belum mampu cukup mampu mampu sepenuhnya
Pekerjaan menunjukan unsur menunjukan unsur menunjukan unsur menunjukan unsur
kerapihan kerapihan kerapihan kerapihan
berdasarkan segi berdasarkan segi berdasarkan segi berdasarkan segi
proposi estetika, proposi estetika, proposi estetika, proposi estetika,
dan keterbacaan. dan keterbacaan. dan keterbacaan. dan keterbacaan.
Presentasi Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik telah
Hasil belum mampu cukup mampu mampu sepenuhnya
Pekerjaan mempresentasikan mempresentasikan mempresentasikan mampu
hasil pekerjaan hasil pekerjaan hasil pekerjaan mempresentasikan
dengan sistematis, dengan sistematis, dengan sistematis, hasil pekerjaan
jelas, dan menarik jelas, dan menarik jelas, dan menarik dengan sistematis,
jelas, dan menarik
Catatan: Boleh ditambah Aspek/Kriteria Lain
Keterangan :
Siswa yang “Belum Kompeten” harus mengikuti pembelajaran remedial
Siswa yang “Cukup Kompeten” diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya
sehingga mencapai level kompeten
NA =
Keterangan :
NA = Nilai Akhir
AP = Aspek Penilaian
Konversi Predikat:
4) PENGAYAAN
14
Pengayaan merupakan program pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik
yang telah melampaui Kriteria Ketuntasan Minimal atau KKM. diberikan segera
setelah peserta didik diketahui telah mencapai KKM berdasarkan hasil penilaian
harian. Biasanya hanya diberikan sekali, tidak berulang kali sebagaimana
pembelajaran remedial.
5) REMIDIAL
Bagi peserta didik setelah melakukan tes tertulis pada akhir pembelajaran yang belum
memenuhi Ketuntasan Belajar Minimal (KBM), maka akan diberikan pembelajaran
tambahan (Remidial Teaching). Kemudian diberikan tes PRAKTEK pada akhir
pembelajaran lagi dengan ketentuan:
a) Soal yang diberikan berbeda dengan soal sebelumnya namun setara.
b) Nilai akhir yang akan diambil adalah nilai hasil tes terakhir.
c) Peserta didik yang sudah tuntas (≥KBM) dipersilakan untuk ikut bagi yang
berminat untuk memperbaiki nilai
Penilaian Dimensi
No Nama Siswa
Bernalar Kritis Kreatif Mandiri
menjadi nyata
2) ASESMEN PENGETAHUAN
a. Asesmen Kognitif (Formatif)
16
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar dan tepat!
1. Berdasarkan pemahaman Anda setelah mengikuti dan mempelajari materi kali
ini, coba jelaskan kembali pengertian dari saluran distribusi?
Jawab:
……………………………………………………………………………………..
2. an fungsi saluran distribusi!
Jawab:
……………………………………………………………………………………..
3. Jelaskan faktor penentuan saluran distribusi !
Jawab:
……………………………………………………………………………………..
4. Sebutkan jenis-jenis saluran distribusi ! (Min.5)
Jawab:
……………………………………………………………………………………..
5. Jelaskan tentang etiket jujur, adil, dan perhatian yang harus dijalankan dalam
memilih saluran distribusi!!
Jawab: …………………………………………………………………………….
……….
b. Asesmen Non Kognitif
Refleksi Pembelajaran Siswa
Tidak Sangat
No Pernyataan Memahami
Memahami Memahami
1 Apakah Anda telah memahami
dengan baik materi
pembelajaran tentang saluran
distribusi? ………………………..
No Pernyataan Tidak Kurang Ya
2 Apakah Anda mendapatkan
manfaat dari materi yang telah
dipelajari tentang saluran
distribusi? ……………………
No Pernyataan Ada Tidak Ada
3 Apakah ada topik bahasan dari materi
pembelajaran yang belum Anda Kuasai?
Sebutkan Topiknya: ……………………………..
No Pernyataan Ada Tidak Ada
Mengapa : ………………………………………...
17
No. Pertanyaan Tanggapan Anda
3) ASESMEN KETERAMPILAN
Aspek Penilaian
Nilai
No Nama Peserta Didik Presentasi
Ketepatan Kerapihan Akhir
Hasil
Rubrik Penilaian
18
Sangat
Belum Kompeten Cukup Kompeten Kompeten
Aspek Kompeten
(<70) (70 - 79) (80 - 89)
(90 - 100)
Ketepatan Peserta didik Peserta didik Peserta didik telah Peserta didik telah
belum mampu cukup mampu mampu sepenuhnya
menunjukkan menunjukkan menunjukkan mampu
unsur ketepatan unsur ketepatan unsur ketepatan menunjukkan
dalam hal dalam hal dalam hal unsur ketepatan
pemilihan dan pemilihan dan pemilihan dan dalam hal
penyajian materi penyajian materi penyajian materi pemilihan dan
penyajian materi
Kerapihan Peserta didik Peserta didik Peserta didik telah Peserta didik telah
Hasil belum mampu cukup mampu mampu sepenuhnya
Pekerjaan menunjukan unsur menunjukan unsur menunjukan unsur menunjukan unsur
kerapihan kerapihan kerapihan kerapihan
berdasarkan segi berdasarkan segi berdasarkan segi berdasarkan segi
proposi estetika, proposi estetika, proposi estetika, proposi estetika,
dan keterbacaan. dan keterbacaan. dan keterbacaan. dan keterbacaan.
Presentasi Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik telah
Hasil belum mampu cukup mampu mampu sepenuhnya
Pekerjaan mempresentasikan mempresentasikan mempresentasikan mampu
hasil pekerjaan hasil pekerjaan hasil pekerjaan mempresentasikan
dengan sistematis, dengan sistematis, dengan sistematis, hasil pekerjaan
jelas, dan menarik jelas, dan menarik jelas, dan menarik dengan sistematis,
jelas, dan menarik
Catatan: Boleh ditambah Aspek/Kriteria Lain
Keterangan :
Siswa yang “Belum Kompeten” harus mengikuti pembelajaran remedial
Siswa yang “Cukup Kompeten” diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya
sehingga mencapai level kompeten
NA =
Keterangan :
NA = Nilai Akhir
AP = Aspek Penilaian
Konversi Predikat:
4) PENGAYAAN
19
Pengayaan merupakan program pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik
yang telah melampaui Kriteria Ketuntasan Minimal atau KKM. diberikan segera
setelah peserta didik diketahui telah mencapai KKM berdasarkan hasil penilaian
harian. Biasanya hanya diberikan sekali, tidak berulang kali sebagaimana
pembelajaran remedial.
5) REMIDIAL
Bagi peserta didik setelah melakukan tes tertulis pada akhir pembelajaran yang belum
memenuhi Ketuntasan Belajar Minimal (KBM), maka akan diberikan pembelajaran
tambahan (Remidial Teaching). Kemudian diberikan tes PRAKTEK pada akhir
pembelajaran lagi dengan ketentuan:
d) Soal yang diberikan berbeda dengan soal sebelumnya namun setara.
e) Nilai akhir yang akan diambil adalah nilai hasil tes terakhir.
f) Peserta didik yang sudah tuntas (≥KBM) dipersilakan untuk ikut bagi yang
berminat untuk memperbaiki nilai
Penilaian Dimensi
No Nama Siswa
Bernalar Kritis Kreatif Mandiri
20
Rubrik Penilaian Sikap : Profil Pelajar Pancasila
21
2) ASESMEN PENGETAHUAN
a. Asesmen Kognitif (Formatif)
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar dan tepat!
1. Berdasarkan pemahaman Anda setelah mengikuti dan mempelajari materi kali
ini, coba jelaskan kembali pengertian dari menejemen persediaan?
Jawab:
……………………………………………………………………………………..
2. Jelaskan tentang tujuan menejemen persediaan !
Jawab:
……………………………………………………………………………………..
3. Sebutkan manfaat menejemen persediaan !
Jawab:
……………………………………………………………………………………..
4. Jelaskan tentang metode FIFO,LIFO,AVERAGE!
Jawab:
……………………………………………………………………………………..
5. Mengapa metode AVERAGE tidak dapat disamakan dengan metode FIFO Dan
LIFO!
Jawab: …………………………………………………………………………….
……….
b. Asesmen Non Kognitif
Refleksi Pembelajaran Siswa
No Tidak Sangat
Pernyataan Memahami
Memahami Memahami
1 Apakah Anda telah memahami
dengan baik materi
pembelajaran tentang
menejemen persediaan?
No Pernyataan Tidak Kurang Ya
2 Apakah Anda mendapatkan
manfaat dari materi yang telah
dipelajari tentang metode
FIFO,LIFO,AVERAGE?
No Pernyataan Ada Tidak Ada
3 Apakah ada topik bahasan dari materi
pembelajaran yang belum Anda Kuasai?
Sebutkan Topiknya:
No Pernyataan Ada Tidak Ada
4 Dari materi pembelajaran pada kali ini, adakah
topik yang paling disukai?
Mengapa :
22
Refleksi Pembelajaran Guru
3) ASESMEN KETERAMPILAN
LEMBAR PENILAIAN PRAKTIK (KETERAMPILAN)
Aspek Penilaian
Nilai
No Nama Peserta Didik Intonasi &
Ekspresi Gerakan Akhir
Artikulasi
23
Rubrik Penilaian
NA =
Keterangan :
NA = Nilai Akhir
AP = Aspek Penilaian
Konversi Predikat:
4) PENGAYAAN
24
5) PENGAYAAN
Pengayaan merupakan program pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik
yang telah melampaui Kriteria Ketuntasan Minimal atau KKM. diberikan segera
setelah peserta didik diketahui telah mencapai KKM berdasarkan hasil penilaian
harian. Biasanya hanya diberikan sekali, tidak berulang kali sebagaimana
pembelajaran remedial.
6) REMIDIAL
Bagi peserta didik setelah melakukan tes tertulis pada akhir pembelajaran yang belum
memenuhi Ketuntasan Belajar Minimal (KBM), maka akan diberikan pembelajaran
tambahan (Remidial Teaching). Kemudian diberikan tes PRAKTEK pada akhir
pembelajaran lagi dengan ketentuan:
g) Soal yang diberikan berbeda dengan soal sebelumnya namun setara.
h) Nilai akhir yang akan diambil adalah nilai hasil tes terakhir.
i) Peserta didik yang sudah tuntas (≥KBM) dipersilakan untuk ikut bagi yang
berminat untuk memperbaiki nilai
Penilaian Dimensi
No Nama Siswa
Bernalar Kritis Kreatif Mandiri
25
Rubrik Penilaian Sikap : Profil Pelajar Pancasila
26
2) ASESMEN PENGETAHUAN
a. Asesmen Kognitif (Formatif)
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar dan tepat!
1. Berdasarkan pemahaman Anda setelah mengikuti dan mempelajari materi kali
ini, coba jelaskan kembali pengertian dari pengiriman barang?
Jawab:
……………………………………………………………………………………..
2. Sebutkan jenis-jenis dari pengiriman barang!
Jawab:
……………………………………………………………………………………..
3. Sebutkan syarat-syarat pengiriman barang!
Jawab:
……………………………………………………………………………………..
27
Refleksi Pembelajaran Guru
3) ASESMEN KETERAMPILAN
Aspek Penilaian
Nilai
No Nama Peserta Didik Presentasi
Ketepatan Kerapihan Akhir
Hasil
28
Rubrik Penilaian
Sangat
Belum Kompeten Cukup Kompeten Kompeten
Aspek Kompeten
(<70) (70 - 79) (80 - 89)
(90 - 100)
Ketepatan Peserta didik Peserta didik Peserta didik telah Peserta didik telah
belum mampu cukup mampu mampu sepenuhnya
menunjukkan menunjukkan menunjukkan mampu
unsur ketepatan unsur ketepatan unsur ketepatan menunjukkan
dalam hal dalam hal dalam hal unsur ketepatan
pemilihan dan pemilihan dan pemilihan dan dalam hal
penyajian materi penyajian materi penyajian materi pemilihan dan
penyajian materi
Kerapihan Peserta didik Peserta didik Peserta didik telah Peserta didik telah
Hasil belum mampu cukup mampu mampu sepenuhnya
Pekerjaan menunjukan unsur menunjukan unsur menunjukan unsur menunjukan unsur
kerapihan kerapihan kerapihan kerapihan
berdasarkan segi berdasarkan segi berdasarkan segi berdasarkan segi
proposi estetika, proposi estetika, proposi estetika, proposi estetika,
dan keterbacaan. dan keterbacaan. dan keterbacaan. dan keterbacaan.
Presentasi Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik telah
Hasil belum mampu cukup mampu mampu sepenuhnya
Pekerjaan mempresentasikan mempresentasikan mempresentasikan mampu
hasil pekerjaan hasil pekerjaan hasil pekerjaan mempresentasikan
dengan sistematis, dengan sistematis, dengan sistematis, hasil pekerjaan
jelas, dan menarik jelas, dan menarik jelas, dan menarik dengan sistematis,
jelas, dan menarik
Catatan: Boleh ditambah Aspek/Kriteria Lain
Keterangan :
Siswa yang “Belum Kompeten” harus mengikuti pembelajaran remedial
Siswa yang “Cukup Kompeten” diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya
sehingga mencapai level kompeten
NA =
Keterangan :
NA = Nilai Akhir
AP = Aspek Penilaian
Konversi Predikat:
29
4) PENGAYAAN
Pengayaan merupakan program pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik
yang telah melampaui Kriteria Ketuntasan Minimal atau KKM. diberikan segera
setelah peserta didik diketahui telah mencapai KKM berdasarkan hasil penilaian
harian. Biasanya hanya diberikan sekali, tidak berulang kali sebagaimana
pembelajaran remedial.
5) REMIDIAL
Bagi peserta didik setelah melakukan tes tertulis pada akhir pembelajaran yang belum
memenuhi Ketuntasan Belajar Minimal (KBM), maka akan diberikan pembelajaran
tambahan (Remidial Teaching). Kemudian diberikan tes PRAKTEK pada akhir
pembelajaran lagi dengan ketentuan:
j) Soal yang diberikan berbeda dengan soal sebelumnya namun setara.
k) Nilai akhir yang akan diambil adalah nilai hasil tes terakhir.
l) Peserta didik yang sudah tuntas (≥KBM) dipersilakan untuk ikut bagi yang
berminat untuk memperbaiki nilai
30
e. LAMPIRAN ASESMEN (PERTEMUAN KE-5)
6) ASESMEN SIKAP : Jurnal Observasi Profil Pelajar Pancasila
Penilaian Dimensi
No Nama Siswa
Bernalar Kritis Kreatif Mandiri
7) ASESMEN PENGETAHUAN
c. Asesmen Kognitif (Formatif)
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar dan tepat!
1. Berdasarkan pemahaman Anda setelah mengikuti dan mempelajari materi kali
ini, coba jelaskan kembali pengertian dari receiving?
Jawab:
……………………………………………………………………………………..
2. Sebutkan dari tugas-tugas receiving gudang !
Jawab:
……………………………………………………………………………………..
32
d. Asesmen Non Kognitif
Refleksi Pembelajaran Siswa
Tidak Sangat
No Pernyataan Memahami
Memahami Memahami
1 Apakah Anda telah memahami
dengan baik materi
pembelajaran tentang
administrasi ordering dan
receiving?
No Pernyataan Tidak Kurang Ya
2 Apakah Anda mendapatkan
manfaat dari materi yang telah
dipelajari tentang administrasi
ordering dan receiving?
No Pernyataan Ada Tidak Ada
3 Apakah ada topik bahasan dari materi
pembelajaran yang belum Anda Kuasai?
Sebutkan Topiknya:
...........................................................................
No Pernyataan Ada Tidak Ada
4 Dari materi pembelajaran pada kali ini, adakah
topik yang paling disukai?
Mengapa :
...........................................................................
33
8) ASESMEN KETERAMPILAN
Aspek Penilaian
Nilai
No Nama Peserta Didik Presentasi
Ketepatan Kerapihan Akhir
Hasil
Rubrik Penilaian
Sangat
Belum Kompeten Cukup Kompeten Kompeten
Aspek Kompeten
(<70) (70 - 79) (80 - 89)
(90 - 100)
Ketepatan Peserta didik Peserta didik Peserta didik telah Peserta didik telah
belum mampu cukup mampu mampu sepenuhnya
menunjukkan menunjukkan menunjukkan mampu
unsur ketepatan unsur ketepatan unsur ketepatan menunjukkan
dalam hal dalam hal dalam hal unsur ketepatan
pemilihan dan pemilihan dan pemilihan dan dalam hal
penyajian materi penyajian materi penyajian materi pemilihan dan
penyajian materi
Kerapihan Peserta didik Peserta didik Peserta didik telah Peserta didik telah
Hasil belum mampu cukup mampu mampu sepenuhnya
Pekerjaan menunjukan unsur menunjukan unsur menunjukan unsur menunjukan unsur
kerapihan kerapihan kerapihan kerapihan
berdasarkan segi berdasarkan segi berdasarkan segi berdasarkan segi
proposi estetika, proposi estetika, proposi estetika, proposi estetika,
34
Sangat
Belum Kompeten Cukup Kompeten Kompeten
Aspek Kompeten
(<70) (70 - 79) (80 - 89)
(90 - 100)
Presentasi Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik telah
Hasil belum mampu cukup mampu mampu sepenuhnya
Pekerjaan mempresentasikan mempresentasikan mempresentasikan mampu
hasil pekerjaan hasil pekerjaan hasil pekerjaan mempresentasikan
dengan sistematis, dengan sistematis, dengan sistematis, hasil pekerjaan
jelas, dan menarik jelas, dan menarik jelas, dan menarik dengan sistematis,
jelas, dan menarik
Keterangan :
NA =
Keterangan :
NA = Nilai Akhir
AP = Aspek Penilaian
Konversi Predikat:
9) PENGAYAAN
Pengayaan merupakan program pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik
yang telah melampaui Kriteria Ketuntasan Minimal atau KKM. diberikan segera
setelah peserta didik diketahui telah mencapai KKM berdasarkan hasil penilaian
harian. Biasanya hanya diberikan sekali, tidak berulang kali sebagaimana
pembelajaran remedial.
35
10) REMIDIAL
Bagi peserta didik setelah melakukan tes tertulis pada akhir pembelajaran yang belum
memenuhi Ketuntasan Belajar Minimal (KBM), maka akan diberikan pembelajaran
tambahan (Remidial Teaching). Kemudian diberikan tes PRAKTEK pada akhir
pembelajaran lagi dengan ketentuan:
m) Soal yang diberikan berbeda dengan soal sebelumnya namun setara.
n) Nilai akhir yang akan diambil adalah nilai hasil tes terakhir.
o) Peserta didik yang sudah tuntas (≥KBM) dipersilakan untuk ikut bagi yang
berminat untuk memperbaiki nilai
36
LAMPIRAN
37
MATERI BACAAN
Self Service; kemasan produk bisa menegaskan ciri khas dari suatu produk yang
dijual, sehingga setiap produk akan memiliki bentuk kemasan yang berbeda.
Consumer Affluence; kemasan produk yang menarik terbukti mampu
mempengaruhi minat konsumen untuk membeli dengan harga yang lebih mahal.
38
Company and Brand Image; kemasan produk adalah brand image perusahaan,
sehingga bisa dijadikan sebagai identitas perusahaan agar bisa lebih dikenal oleh
masyarakat.
Innovation Opportunity; kemasan produk yang inovatif mampu memberikan
manfaat untuk konsumen dan mampu menguntungkan perusahaan.
Barrier Protection; dalam hal ini, pemasangan kemasan produk bertujuan untuk
melindungi produk dari adanya hambatan oksigen,uap, air, debu, dll.
Marketing; desain dan label yang menarik pada kemasan bisa digunakan oleh
pihak pemasar untuk meningkatkan minat pembeli para konsumen.
Jenis kemasan berdasarkan struktur isi ini dibedakan menjadi tiga jenis utama, yaitu:
Kemasan Primer: pengertian kemasan produk primer adalah bahan yang diolah
menjadi wadah langsung untuk bahan makanan, seperti kaleng susu, botol
minum, dll.
Kemasan Sekunder: pengertian kemasan produk sekunder adalah suatu wadah
yang memiliki fungsi dalam hal memberikan perlindungan pada kelompok
kemasan lain, seperti kotak kardus, kotak peti kayu, dll.
39
Kemasan Tersier: pengertian kemasan produk tersier adalah suatu kemasan
yang bisa dimanfaatkan untuk melindungi produk selama proses pengiriman
berlangsung.
Kemasan Siap Pakai; pengertian kemasan produk siap pakai adalah kemasan
produk yang siap untuk diisi dan wujudnya sudah sempurna sejak pertama kali
diproduksi, seperti botol, kaleng, dll.
Kemasan Siap Dirakit; pengertian kemasan produk kemasan adalah kemasan
produk yang memerlukan perakitan ulang sebelum diisi dengan produk, contohnya
adalah plastik, kertas kemas, aluminium foil, dll.
Salah satu hal terpenting dalam membentuk kemasan adalah Anda harus mendesain
kemasan tersebut secara lebih unik, inovatif, dan juga berbeda dari produk lain.
Dengan membuat kemasan yang unik, maka minat masyarakat untuk membeli
produk Anda akan meningkat.
40
Contoh sederhananya jika Anda berbelanja di supermarket dan melihat adanya
deretan kemasan produk kotak dalam satu rak, lalu Anda melihat ada satu kemasan
yang bentuknya bulat. Bisa dipastikan Anda akan penasaran dengan isi yang ada di
dalamnya.
Sehingga, arti kata penyaluran ini adalah saluran pemasaran barang yang harus
ditentukan oleh produsen pada setiap konsumennya. Saluran ini juga akan berkaitan
dengan pihak ritel, pengecer, grosir, distributor, dan lain sebagainya.
Dengan begitu, maka bisa kita tarik kesimpulan bahwa saluran distribusi adalah suatu
kumpulan perantara yang didalamnya akan saling bergantung antara yang satu
dengan yang lainnya. Tujuannya adalah untuk membantu pihak produsen dalam
mengirim barang kepada konsumen akhir.
1. Informasi
Saluran distribusi bisa menghimpun seluruh informasi penting terkait konsumen serta
kompetitor perusahaan. Sehingga, informasi ini akan sangat berguna untuk
merencanakan dan juga membantu kegiatan pertukaran barang.
41
2. Negosiasi
Saluran distribusi berguna untuk mencoba membuat kesepakatan harga serta
berbagai syarat lainnya, agar bisa memungkinkan adanya perpindahan hak milik
barang.
3. Pembayaran
Untuk setiap pembeli yang ingin membayar tagihan pada pihak penjual, umumnya
bisa dilakukan melalui bank ataupun dengan lembaga keuangan lainnya.
4. Pemesanan
Distribution channel untuk pemesanan berfungsi sebagai pihak distributor yang akan
memesan barang pada perusahaan melalui surat PO atau purchase order.
5. Physical Possession
Dengan perusahaan melakukan kegiatan pengangkutan dan penyimpanan barang
dari mulai proses produksi dari bahan baku hingga barang jadi, maka barang tersebut
akan sampai ke konsumen akhir dengan baik.
6 Promosi
Promosi dalam hal ini berfungsi sebagai penyebaran ataupun pengembangan
komunikasi secara persuasif, dengan meyakinkan pihak konsumen terkait produk
yang ditawarkan.
7. Risk Taking
Saluran distribusi berguna untuk menanggung berbagai risiko dalam melakukan
pekerjaan dari saluran distribusi, untuk itu harus dilakukan lebih dulu riset
pemasaran.
8 Title
Saluran disribusi mampu mendorong adanya kepemilikan barang melalui badan
ataupun pihak kepada badan ataupun pihak lainnya
9. Keuangan
Saluran disribusi berguna sebagai pemanfaatan dana atas berbagai biaya dalam
proses kegiatan pekerjaan saluran distribusi.
1. Produsen
Selain itu, produsen juga harus memiliki kesepakatan dengan distributor agar tingkat
penyaluran barang bisa terlaksana secara maksimal.
2. Distributor
42
Pihak ini memiliki kegiatan pembelian produk secara langsung dari produsen, dalam
menjual produk kepada pihak grosir atau pengecer. Umumnya, distributor tidak hanya
memiliki satu produsen saja. Tujuannya agar barang tersebut bisa dijual kembali
dengan harga yang lebih murah.
3 Sub-Distributor
Sub distributor adalah pihak yang membeli produk dari distributor utama. Umumnya,
pengeluaran pada produk seperti sub distributor ini sudah ditentukan oleh distributor
utama.
4. Grosir
5. Pedagang Eceran
Pedagang eceran akan melakukan aktivitas jual beli secara langsung pada
konsumen tingkat akhir yang mana umumnya pedagang tersebut akan melakukan
komunikasi secara langsung pada konsumen dan konsumen tidak akan menjual
kembali barang tersebut kembali.
6. Konsumen
Konsumen adalah pembeli tingkat akhir yang menikmati barang ataupun layanan
secara langsung dengan tujuan dan juga kebutuhan pribadinya masing-masing.
Sebagai aktivitas penyaluran barang, tentunya saluran distribusi memiliki beberapa faktor
penentu, yaitu:
1. Pasar
2. Penentuan Barang
43
Sebagai penentu barang, perusahaan harus bisa melihat dari kualitas barang, sehingga
barang tersebut bisa dinilai apakah berat ataupun tidak. Bila memang barang tersebut
berat, maka pihak produsen harus memikirkan biaya ongkos kirim dalam distribusinya.
3. Penentuan Perusahaan
Sebagai suatu penelitian perusahaan tentu akan memberikan kemampuan dalam hal
menyalurkan, membeli, dan mengawasi barang sebagai penyediaan barang
4 Menentukan Perantara
Sebagai penentu perantara, pihak produsen akan memberikan layanan dalam membeli
barangnya kepada konsumen.
Jenis ini umumnya sering disebut sebagai saluran distribusi langsung, yang mana jalur ini
adalah jalur yang paling sederhana dan juga pendek tanpa adanya perantara apapun.
Umumnya, jenis ini ini juga akan menjual barang secara langsung ke rumah konsumen.
Contohnya adalah koran, es krim, dan lain-lain.
Untuk jenis yang satu ini, pihak produsen hanya harus melakukan penjualan besar serta
melakukan pengiriman pada pihak pedagang ke pengecer, setelahnya konsumen akan
memberikan langsung kepada pengecer.
Contohnya adalah ini adalah mie, bakso, dan telor yang menjual produknya langsung
kepada pedagang mie ayam bakso.
Jenis saluran distribusi ini hampir mirip dengan sebelumnya, namun produsen hanya
melakukan penjualan besar pada pihak pedagang besar. Contoh sederhananya adalah
beras, sayuran, minum, mie instan, dan lain-lain.
Jenis ini adalah pilihan produsen untuk melakukan penjualan produk kepada pihak agen,
lalu nantinya pihak agen akan melakukan pembinaan kepada pihak pengecer. Contoh
dari saluran ini adalah perdagangan barang impor.
44
5. Saluran Distribusi Produsen Ke Agen Ke Pedagang Besar Ke Pengecer dan Ke
Konsumen
Jenis ini adalah jenis saluran distribusi yang melalui jalur produsen dalam menggunakan
agen sebagai pihak perantara penyaluran produk kepada pedagang besar.
Setelahnya, barang akan dijual kepada pihak pengecer sehingga konsumen bisa
menikmati produk tersebut. Contoh sederhana dari distribution channel ini adalah
pembelian mesin keluar negeri dan menjualnya kembali.
Saat ini sdistribution channel sudah menjadi suatu langkah yang tepat dalam
memasarkan barang secara perlahan dan juga efektif, sehingga nantinya di waktu yang
akan datang tidak akan memberikan efek kerugian yang besar untuk perusahaan.
Setelah kita memahami apa saja jenis saluran distribusi beserta pengertiannya, maka
saat ini kami akan memberikan tips dalam memilih saluran distribusi yang baik untuk
Anda. Berikut ini adalah beberapa poin yang bisa membantu Anda dalam memilih saluran
distribusi.
Buatlah suatu sistem pendukung dengan mempertimbangkan biaya dan juga manfaatnya.
Saat Anda sudah memutuskan saluran distribusi tertentu, maka akan cukup sulit untuk
45
mengembalikan keputusan tersebut. Itulah alasan kenapa Anda harus lebih berhati-hati
dalam mempertimbangkan biaya dan juga manfaat setiap pilihan yang ada.
Cobalah untuk membuat urutan peringkat berdasarkan perkiraan penghasilan yang paling
tinggi yang bisa Anda peroleh setiap tahun dengan setiap pilihan yang ada. Akan lebih
baik bila Anda memilih pilihan yang bisa menjangkau banyak pelanggan dan masih bisa
terjangkau dalam anggaran biaya Anda.
Dalam setiap pertimbangan yang Anda peroleh, maka Anda bisa melakukan pemeriksaan
secara detail terkait keuntungan ataupun kelemahan yang tersembunyi di baliknya,
menemukan cara yang lebih mampu menghemat anggaran, serta melakukan inovasi lain.
Tips terakhir adalah dengan mempertimbangkan secara matang dalam hal memilih
saluran distribusi. Jadi, jangan hanya memilihnya karena alasan standar industri atau
memilih cara yang paling nyaman untuk Anda.
FIFO
First In First Out (FIFO) merupakan metode menghitung persediaan akhir yang
dilakukan berdasarkan barang yang pertama kali masuk ke gudang akan diutamakan
dalam proses penjualannya. Metode FIFO berlandaskan anggapan bahwa jumlah barang
masuk harus sesuai dengan jumlah keluarnya alias penjualan.
Metode FIFO ini lebih bagus digunakan pada perusahaan produk yang memiliki
kadaluarsa seperti makanan kaleng, minuman, ataupun obat-obatan. Laba yang
dihasilkan akan lebih besar dibandingkan dengan metode lainnya sebab nilainya tertera
secara jelas dalam laporan posisi keuangan. Namun, perusahaan yang mengandalkan
FIFO perlu membayar pajak yang lebih tinggi.
Last In First Out (LIFO) adalah metode yang dapat mengasumsikan produk yang
dijual pertama adalah produk yang terakhir masuk gudang. Sebaliknya, produk yang dijual
terakhir merupakan produk yang pertama kali dibeli. Dalam metode ini, harga beli terakhir
diarahkan ke periode kenaikan harga atau inflasi, sehingga lama yang diperoleh lebih
kecil dari FIFO, tapi pajaknya pun ikut menurun.
LIFO memiliki beberapa keuntungan seperti jikalau harga beli naik, maka harga jual
nantinya juga akan seimbang. Lalu, menggunakan LIFO akan lebih mudah dalam
membandingkan pengeluaran dengan pendapatan yang terjadi saat ini. Namun, LIFO
juga merupakan metode yang terbilang rumit. Anda perlu pemahaman serta pengambilan
risiko usaha yang cukup untuk bisa menggunakan LIFO.
Average
Metode average adalah metode asumsi persediaan akhir yang berarti membagi
rata biaya barang yang akan dijual dengan kuantitas barang yang tersedia. Alhasil,
persediaan akhir dan kewajiban pokok penjualan dihitung menggunakan rata-rata. Kalau
46
FIFO, LIFO adalah metode yang sedikit bertolak belakang, maka metode average
menduduki posisi di tengah-tengah.
Sistem LIFO dan FIFO memperhatikan sekali mengenai barang masuk dengan barang
yang akan dijualnya. Beda halnya dengan average, dalam metode ini, tidak ada
perhitungan yang pasti terhadap penentuan barang masuk dan keluar. Perusahaan tetap
akan menjual produk dengan ketersediaan di gudang tanpa mempedulikan mana saja
barang yang masuk di awal ataupun akhir.
Cara menghitung HPP dengan metode FIFO perpetual yaitu mengurangi biaya
Rp5.880.000 dengan biaya Rp3.250.000. Sehingga, hasilnya akan tercantum dalam
perolehan terakhir harga pokok penjualan atau HPP.
47
Hal tersebut berarti biaya sebesar Rp3.050.000 berasal dari persediaan di awal, lalu
perhitungan HPP dihasilkan oleh biaya persediaan yang terakhir. Sehingga, jumlah laba
kotor akan lebih kecil untuk persediaan akhir ketimbang metode lainnya, misalnya seperti
FIFO.
Contohnya, persediaan akhir sebanyak 150 buah dihitung dengan membagi biaya
Rp5.880.000 dengan jumlah produk yang tersisa, yaitu 280 buah. Hasilnya yaitu
Rp21.000. Maka, persediaan akhir per 31 Januari 2018 dengan biaya Rp21.000 per
produk yang ada sama dengan Rp3.150.000.
Kemudian, dengan mengurangi biaya Rp3.150.000 dengan barang yang dijual, yaitu
Rp5.880.00, hasilnya akan menjadi harga pokok penjualan atau HPP sebanyak
Rp2.730.000. Jika kurang jelas, silakan lihat gambar berikut.
48
Kemudian, data tersebut dapat dihitung menggunakan tiga metode, yaitu FIFO, LIFO, dan
average. Berikut cara menghitung nilai persediaan akhir.
Metode FIFO
16 produk x Rp62.000 = Rp992.000 (16 produk dikali dengan biaya pembelian sebesar
Rp62.000).
Metode LIFO
Metode Average
Rp2.310.000 / 40 = Rp57.750
16 produk x Rp57.750 = Rp924.000 (hasil akhir dibagi dengan jumlah persediaan untuk
dijual yaitu 40. Lalu jumlah persediaan akhir, 16 produk, dikali dengan hasil pembagian
tadi).
Jumlah yang berbeda-beda muncul karena harga yang tertera pun ikut berubah.
Umumnya, ketiga metode tersebut akan dapat menghasilkan biaya harga pokok
penjualan (HPP), laba kotor dan laba bersih per periode, dan persediaan akhir.
Berikut ini merupakan alasan mengapa perusahaan mau menggunakan salah satu
metode tersebut karena dapat mengukur nilai persediaan, pencatatan bahan
baku, stock opname dan sebagainya yaitu dengan tujuan:
Dengan penggunaan metode FIFO dapat tercatat sebagai biaya atau biaya pembelian
produk yang harus disesuaik dengan jumlah laba dan hasil penjualan produk.
Menggunakan metode ini bisa disesuaikan dengan kenaikan harga yang sesuai
dengan harga terbaru, kemudian metode FIFO ini dapat menghasilkan lebih besar
nilai persediaan barang dibandingkan dengan HPP atau harga pokok penjualan.
Seperti pengertian diatas, saat ketika menggunakan metode FIFO pebisnis dapat
menjadikan produk yang lama atau yang pertama kali masuk akan dijual saat
pertama kali. Sehingga keputusan yang tepat dalam menggunakan metode ini yaitu
seperti perusahaan yang berbisnis produk kadaluarsa.
49
Tujuan Metode LIFO
Pada metode LIFO berdasarkan bahwa aliran biaya persediaan yang keluar
berbanding terbalik dengan metode FIFO. Sebagai ciri dari metode ini merupakan
harga beli yang akan dibebankan kepada operasi perusahaan terutama dalam
periode inflasi. Oleh karena itu, akibatnya laba yang didapatkan lebih kecil, dan pajak
yang terutang juga kecil dibandingkan metode persediaan lainnya.
Ketika menggunakan metode ini, perusahaan akan menjual produk yang tersedia
digudang tanpa harus memikirkan produk yang mana yang harus dijual diawal dan
produk mana yang harus dijual terakhir. Karena perhitungan metode ini mengambil
nilai harga rata-rata. Pada pengertiannya metode average ini berada ditengah-tengah
metode persediaan FIFO dan LIFO, sehingga disebut dengan metode rata-rata.
50
pengiriman biasanya akan menggabungkan lebih dari 1 pengiriman dalam 1 truk tersebut
dalam pengirimannya. Jenis pengiriman ini biasanya cenderung lebih murah karena biaya
pengirimannya dibagi dengan pengguna lainnya yang barangnya dikirim dengan truk
tersebut.
lebih murah.
Dalam aktivitas pengiriman barang, terdapat beberapa syarat penyerahan barang yang
perlu kamu pahami. Adapun syarat penyerahan barang ialah sebagai berikut:
1. Dokumen Penyerahan Barang
Saat melakukan aktivitas pengiriman barang, mencatat setiap transaksi dalam bentuk
dokumen adalah hal yang wajib dilakukan. Hal ini bertujuan untuk memberikan kejelasan
dengan adanya bukti dan mencegah kesalahpahaman. Berikut adalah beberapa contoh
dari pencatatan dokumen penyerahan barang:
Saat produk terbeli harus ada yang namanya kuitansi pembayaran dan invoice
Adanya purchase order untuk memastikan pesanan pelanggan
Mengeluarkan nota debet/kredit untuk barang yang diretur
Menerbitkan surat jalan ketika barang keluar dari gudang
Ketika barang diterima, perlu adanya verifikasi dari si pembeli
51
2. Adanya Sistem Ongkir
Dalam syarat penyerahan barang, dikenal juga yang namanya sistem ongkir. Hal ini
ditujukan untuk mengetahui pihak mana yang nantinya akan menanggung ongkir tersebut.
Di syarat penyerahan barang dikenal dua jenis sistem ongkir, yaitu FOB (Free on Board)
Shipping Point dan FOB (Free on Board) Destination.
Pada FOB Shipping Point, semua biaya dan risiko menjadi tanggungan pembeli, mulai
dari gudang penjual hingga sampai ke tangan pembeli. Sedangkan FOB Destination yaitu
semua biaya dan risiko akan ditanggung oleh penjual.
3. Wajib Adanya Asuransi Sebagai Syarat Penyerahan Barang
Syarat penyerahan barang juga mengenal adanya asuransi. Tak hanya kendaraan atau
pendidikan yang bisa diasuransikan, melainkan juga pengangkutan barang. Asuransi
dalam hal pengangkutan barang biasanya disebut dengan cost insurance and freight
(CIF).
CIF adalah semua biaya yang dikeluarkan oleh penjual dengan tujuan untuk membayar
biaya, asuransi, dan pengiriman agar barang yang dikirim terhindar dari kerusakan,
kehilangan, atau hal lain yang tak diinginkan saat sedang berada di perjalanan.
4. Syarat Pembayaran Barang
Selanjutnya, ada syarat pembayaran barang. Syarat pembayaran barang dibagi menjadi
dua jenis yaitu debit dan kredit. Apabila pembayaran barang dilakukan secara kredit,
biasanya ditentukan batas pembayaran barang sebelum jatuh tempo, bisa 10 hari,
beberapa minggu, atau sebulan.
5. Pencatatan Transaksi
Pencatatan transaksi juga menjadi syarat penyerahan barang. Setiap barang yang keluar
dari gudang harus masuk ke dalam catatan penjual. Hal ini bertujuan memudahkan
penjual dalam memonitor sisa barang yang belum terjual maupun barang cacat yang
diretur oleh pembeli.
Selain itu, dengan adanya pencatatan barang ini dapat membantu penjual dalam melihat
persediaan barang di gudang serta bisa melakukan evaluasi terhadap pencatatan barang
apakah sudah berjalan dengan benar atau belum.
Pengertian Franco
Sementara itu, Franco adalah lawan dari Loco itu sendiri. Franco merupakan
kegiatan jual beli barang di mana biaya pengiriman ditanggung oleh penjual.
Jika dalam Loco pembeli yang mendatangi gudang barang dan menanggung semua
biaya, dalam Franco penjual melakukan kegiatan bisnis hingga mengantarkan barang
sampai ke tangan pembeli.
Maka dari itu, ada perbedaan antara proses Loco dan Franco. Dilansir dari Kaylan City
Life, terdapat perbedaan signifikan antara biaya Loco dan Franco, dalam hal ini yaitu
biaya pengiriman barang.
Dalam Franco, biaya pengiriman ditanggung oleh penjual, yang masuk dalam biaya
produk harus ditanggung oleh pembeli.
Kesan yang muncul dari proses ini adalah pembeli sangat dimanja dengan pelayanan
penuh oleh penjual.
Namun, di bagian akhir biasanya penjual akan mencantumkan surat penawaran barang
sebagai keterangan tambahan dari proses distribusi atau pengiriman barang.
52
Berikut adalah istilah lain dalam serah terima barang, kamu bisa simak dengan baik
agar dapat memahami perbedaannya dengan Loco dan Franco itu sendiri. Yuk,
simak penjelasannya!
1. Free in Board
Mekanisme serah terima barang ini merujuk pada kegiatan pemindahan kepemilikan
barang yang sudah diangkut ke dalam kapal.
Jika barang sudah diangkut ke dalam kapal, itu berarti barang telah sepenuhnya menjadi
hak pembeli.
Maka biaya perpindahan barang yang muncul sejak dari dalam kapal hingga ke tangan
pembeli akan ditanggung dan dibebankan kepada pembeli.
Tanggung jawab penjual selesai ketika barang telah naik dalam kapal, penjual hanya
menanggung segala biaya pengiriman hingga barang naik dalam kapal.
Segala hal yang terjadi dalam mekanisme ini telah disepakati berdasarkan surat
perjanjian.
Maka dari itu, pihak penjual akan mengeluarkan biaya pengemasan, proses
pengangkutan, pengiriman barang ke pelabuhan, hingga biaya muat dan angkut barang
ke dalam kapal.
Free on board atau yang dikenal dengan istilah FOB juga sering disebut sebagai
gratis biaya pengiriman. Hal tersebut berdasarkan biaya yang ditanggung oleh penjual
dari mulai pengemasan hingga masuk dalam kapal.
Biasanya mekanisme serah terima barang ini dilakukan untuk penjualan ke luar negeri
yang menggunakan jasa pengiriman barang menggunakan kapal laut.
Perhitungan dilakukan dengan menambah biaya FOB plus biaya pengangkutan melalui
kapal laut, dari pelabuhan tempat penjual hingga pelabuhan tempat pembeli.
Pembeli akan menentukan pelabuhan tempat membongkar muatan, termasuk pembeli
akan menentukan harga dasar barangnya.
Sehingga dalam mekanisme ini, penjual akan menanggung biaya pengiriman
pengangkutan laut, biaya perpindahan barang, biaya muat barang, hingga biaya
pengadaan dokumen kapal.
53
Apa itu Receiving Gudang?
Receiving gudang adalah aspek penting dalam mengelola barang sebelum dilanjutkan ke
proses berikutnya, yaitu proses storage atau penyimpanan. Setiap barang tersebut wajib
melalui proses pengecekan terlebih dahulu. Intinya, receiving gudang adalah proses
pengecekan barang yang diterima dari supplier.Barang-barang yang dikirim supplier
tersebut harus dicek kualitas dan kesesuaiannya dengan order pembelian.
Tugas receiving gudang adalah menerima material berupa barang dengan aktivitas
menghitung kuantitas, mengecek kualitas, membongkar muatan, dan memastikan order
pembelian telah sesuai. Apabila receiving gudang telah terlaksana dengan baik, maka
barang tersebut dapat dilanjutkan ke proses selanjutnya, yaitu storage atau
penyimpanan.Ibaratnya, receiving gudang adalah pintu awal yang dijaga secara ketat
sebelum barang tersebut disimpan di penyimpanan.
Dalam proses receiving gudang, terdapat pembagian jenis-jenis tertentu, seperti barang
lokal dan impor.Pengiriman barang dari supplier dibedakan menjadi dua jenis tersebut.
Adapun, penjelasannya adalah sebagai berikut:
Tujuan penerimaan barang lokal di receiving gudang adalah untuk menerima material dari
supplier dalam negeri (lokal).Barang lokal ini dikirim dari supplier dalam negeri dan waktu
pengirimannya relatif cepat, tergantung domisili.Nah, tugas receiving gudang barang lokal
meliputi bongkar muatan barang, pemeriksaan kuantitas, pencatatan, dan pengecekan
kualitas. Hal tersebut digunakan sebagai acuan ketika akan lanjut ke proses setelah
receiving gudang.
Inti pemrosesan barang impor di receiving gudang adalah untuk menerima material dari
supplier luar negeri.Aktivitasnya hampir sama dengan receiving gudang barang lokal,
namun untuk durasi waktunya memiliki perbedaan yang cukup terasa. Hal ini dikarenakan
proses pengiriman barang dari luar negeri membutuhkan waktu yang lebih lama, apalagi
jika pengirimannya menggunakan transportasi kapal laut.
Dalam administrasi receiving gudang, terdapat alur proses yang harus dilalui. Untuk
memperoleh kualitas dan kuantitas barang yang sesuai, maka diperlukan tahapan
tertentu.Adapun beberapa tahapan yang harus dilakukan di dalam proses receiving
gudang adalah sebagai berikut:
54
1. Menerima Surat Jalan
Surat jalan merupakan dokumen yang pasti ada saat proses penerimaan barang. Hal
tersebut dikarenakan proses pengiriman sudah pasti ada surat jalan yang
menyertainya.Surat jalan ini memuat tulisan tanggal pengiriman, nama barang, nomor
purchase order, dan quantity.
Proses selanjutnya, yaitu pengecekan kesesuaian barang dengan surat jalan. Cek
apakah barang yang dikirim tersebut telah sesuai dengan order pembeliannya.Setelah itu,
hitung dan pastikan kesesuaian jumlah barang yang diterima.Apabila jumlah barang yang
diterima ternyata tidak cocok, maka qty di surat jalan dapat dicoret lalu ditulis jumlahnya
yang benar.
Alur terakhir di receiving gudang adalah membuat form BBM (Bukti Barang Masuk).Form
ini membuktikan bahwa pihak gudang telah menerima pengiriman barang dari supplier
secara benar dan sesuai standar QC. Biasanya, terdapat tiga rangkap salinan form Bukti
Barang Masuk, yaitu untuk arsip gudang, supplier, dan accounting.Lembaran untuk
supplier ditujukan sebagai bukti lampiran tagihan pembayaran. Intinya, receiving gudang
55
adalah salah satu proses penting dalam menerima suatu barang.Sebab, receiving gudang
memiliki peran vital di awal penerimaan barang dan sangat berpengaruh terhadap proses-
proses lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Capaian Pembelajaran Konsentrasi Keahlian Bisnis Digital Program Keahlian Pemasaran
Tahun 2022
Chanifah Ummi. 2021. Komunikasi Bisnis SMK/MAK Kelas X. Surakarta: Putra Nugraha.
Jasuli. 2022. Modul Ajar Konsentrasi Keahlian Bisnis Digital Tahap 4 Komunikasi Bisnis.
Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Balitbang Kemendikbud.
56
Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia No
165/M/2021 Tentang Program Sekolah Menengan Kejuruan Pusat Keunggulan
57