Anda di halaman 1dari 18

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP )

Satuan Pendidkan : SMK Negeri 4 Sarolangun


Mata Pelajaran : Pengelolaan Bisnis Ritel
Kompetensi Keahlian : Bisnis Daring dan Pemasaran
Kelas / Semester : XII / Genap
Meteri Pokok : Sistem Perhitungan Nilai Persediaan
Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit ( Pertemuan ke-2 )

A. Kompetensi inti
KI.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI.2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong toyong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI.3 Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasitentang pengetahuan
faktual, konseptual, operasional dasar dan metakognitif sesuai dengan bidang
dan lingkup kerja Bisnis Daring dan Pemasaran pada tingkat teknis, spesifik,
detil dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai
bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional,
regional dan internasional.
KI.4 menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta
memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Bisnis Daring dan
Pemasaran Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan
kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.Menunjukkan
keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif dan solutif dalam ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan
keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik
di bawah pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
3.13 Menerapkan metode FIFO, 3.13.1 Menerapkan metode FIFO, LIFO dan
LIFO dan AVERAGE dalam AVERAGE dalam perhitungan nilai
perhitungan nilai persediaan. persediaan berdasarkan Sistem Perpetual
4.13 Menghitung nilai persediaan 4.13.1 Melakukan perhitungan nilai persediaan
dengan metode FIFO, LIFO dengan metode FIFO, LIFO dan
dan AVERAGE AVERAGE Berdasarkan Sistem
Perpetual.

C. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat menerapkan
perhitungan nilai persediaan dengan metode FIFO, LIFO dan AVERAGE berdasarkan
sistem perpetual pada usaha ritel.
2. Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat melakukan perhitungan
nilai persediaan dengan metode FIFO,LIFO dan AVERAGE berdasarkan sistem
perpetual pada usaha ritel

D. Materi Pembelajaran
1. Mengenal Sistem Perpetual
2. Selisih dalam Persediaan Perpetual
3. Menghitung Nilai persediaan FIFO, LIFO, dan AVERAGE dengan Sistem
Perpetual.

E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik.
Model : Problem Based Learning
Metode : Ceramah, tanya jawab, diskusi dan penugasan.

F. Media, Alat (Bahan) dan Sumber Belajar


1. Media : Slide power point, vidio pembelajaran
2. Alat (Bahan ) : Spidol, papan tulis, laptop, infucus
3. Sumber Belajar : - Dasih, Desven. 2013. Pengelolaan Bisnis Ritel. Jakarta. Bumi
Aksara.
- Harti, Dwi. 2011. Akuntansi 2B untuk SMK dan MAK. Jakarta:
Erlangga.
- Lint Internet
- https://www.youtube.com/watch?v=prX4a7LMC_0 /diakses
tanggal 4 Mei 2021
- https://www.youtube.com/watch?v=FdlB_bxBdEQ&t=144s/diakse
s tanggal 4 Mei 2021

G. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Pertemuan Ke-2
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan Guru :
Orientasi
• Melakukan pembukaan dengan salam pembuka
memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan berdoa 10
untuk memulai pembelajaran. menit
• Memeriksa kehadiran atau absensi peserta didik.
• Menyiapkan fisik dan mental peserta didik dalam
mengawali kegiatan pembelajaran.
Apersepsi
• Mengaitkan materi pembelajaran yang telah diterima
oleh peserta didik dengan materi pembelajaran yang
akan disampaikan.
• Mengingatkan kembali materi sebelumnya dengan
bertanya kepada peserta didik.
• Mengajukan pertanyaan berkaitan dengan materi
pembelajaran yang akan disampaikan oleh guru.
Motivasi
• Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari
materi pembelajaran yang akan disampaikan dalam
kehidupan sehari-hari.
• Menumbuhkan sikap berani peserta didik dalam
menyampaikan pendapat.
• Menimbulkan rasa ingin tahu peserta didik terhadap
materi yang akan disampaikan.

Pemberian Acuan
• Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas.
• Pembagian Kelompok Belajar
Inti Mengamati :
• Peserta didik mengamati bahan tayang berupa slide
power poin tentang materi menghitung nilai persediaan
metode FIFO, LIFO dan AVERAGE berdasarkan sistem
perpetual .
• Peserta didik diminta untuk membaca modul mengenai 70
perhitungan nilai persediaan sistem perpetual. menit
• Peserta didik mencatat informasi apa saja yang diperoleh
dari data yang disajikan.
• Peserta didik diminta mengamati bahan ajar terkait
materi perhitungan nilai persediaan berdasarkan metode
perpetual.
• Menanya :
• Guru memotivasi peserta didik untuk mengajukan
pertanyaan berkaitan dengan materi tentang :
➢ Menghitung nilai persediaan FIFO, LIFO dan
AVERAGE dengan system perpetual.
Mengeksplorasi : (Diskusi)
• Memberikan beberapa pertanyaan untuk didiskusikan
bersama dengan kelompok melalui model
pembelajaran Group Investigation
➢ Peserta didik ditempatkan ke dalam kelompok
belajar beranggotakan 4-5 orang.
➢ Guru memanggil ketua kelompok dan setiap
kelompok mendapat satu tugas yang berbeda dari
kelompok lainnya.
➢ Kelompok belajar mendiskusikan jawaban atas
pertanyaan tersebut.
Mengasosiasi :
• Peserta didik menganalisis informasi yang telah
diperoleh tentang menghitung nilai persediaan usaha
ritel.
Mengkomunikasikan :
• Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok
yang telah didiskusikan.
CATATAN :
Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati dan
melakukan penilaian sikap dan keterampilan siswa dalam
pembelajaran yang meliputi perilaku Religius, Nasionalis,
Kemandirian, Gotong Royong, Integritas dalam lingkungan
sosial sesuai dengan prinsip etika pemasaran.
Penutup • Peserta didik dibimbing guru untuk menyimpulkan
materi pembelajaran tentang cara menghitung nilai
persediaan dengan metode FIFO, LIFO dan 10
AVERAGE pada bisnis ritel. menit
• Guru merencanakan tindak lanjut berupa arahan
kepada siswa untuk mempelajari kembali materi tentang
Metode FIFO, LIFO dan AVERAGE untuk persiapan
ulangan harian pada pertemuan berikutnya.
• Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran, dan motivasi
untuk tetap semangat mengikuti pembelajaran
berikutnya.
• Peserta didik diajak dalam mengakhiri kegiatan belajar
dengan bersyukur.

H. Penilaian Pembelajaran,Remedial dan Pengayaan


1. Teknik Penilaian (terlampir)
a. Pengetahuan
- Tertulis (essay)
Untuk tes tertulis berupa :
Penugasan mandiri (PR) berupa:
- Siswa menjawab pertanyaan yang terdapat di buku LKPD
- Siswa meminta tanda tangan orang tua sebagaai bukti bahwa mereka telah
mengerjakan tugas rumah dengan baik
- Siswa mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah dikerjakan untuk
mendapatkan penilaian
b. Keterampilan
- Praktik ( Uji Kompetensi Dasar )
- Diskusi ( Presentasi kelompok )
2. Remedial dan Pengayaan
a. Remedial
a. Pemanfaatan tutor sebaya, yaitu Peserta didik dibantu oleh teman sekelas yang
telah mencapai ketuntasan belajar. Pembelajaran remedial dapat dilakukan
sebelum semester berakhir atau batas akhir pemasukan nilai ke dalam buku
rapor.
b. Program remedial klasikal dilakukan apabila lebih dari 50% gagal mencapai
KKM.
c. Program remedial individu dilakukan apabila jumlah Peserta didik yang gagal
berjumlah kurang dari 50%.
b. Pengayaan
Pembelajaran pengayaan dilakukan melalui belajar kelompok, yaitu sekelompok
Peserta didik diberi tugas pengayaan untuk dikerjakan secara berkelompok

Mengetahui Jambi, Mei 2021


Kepala SMK N 4 Sarolangun Guru Mata Pelajaran

SAFUAN,S.Pd,M.Pdi RAJIYH,S.Pd
NIP.198010172005011003 NIP.196904072014102002
LAMPIRAN

I. PENILAIAN
A. PENILAIAN SIKAP (AFEKTIF)
Format Penilaian Sikap :
No. Aspek Perilaku yang Dinilai Nilai
1 2 3 4
1 Disiplin
2 Kejujuran
3 Tanggung Jawab
4 Santun

Keterangan :
4 = Jika empat indikator terlihat.
3 = Jika tiga indikator terlihat
2 = Jika dua indikator terlihat
1 = Jika satu indikator terlihat

Indikator Penilaian Sikap :


1. Disiplin
a. Tertib mengikuti instruksi.s
b. Mengerjakan tugas tepat waktu.
c. Tidak melakukan kegiatan yang tidak diminta.
d. Tidak membuat kondisi kelas menjadi tidak kondusif.
2. Jujur
a. Menyampaikan sesuatu berdasarkan keadaan sebenarnya.
b. Tidak menutupi kesalahan yang terjadi.
c. Tidak menyontek atau melihat pekerjaan orang lain.
d. Mencantumkan sumber belajar dari yang dikutip/dipelajari.
3. Tanggung Jawab
a. Peran serta aktif dalam kegiatan diskusi kelompok.
b. Mengajukan usul pemecahan masalah.
c. Mengerjakan tugas sesuai yang ditugaskan.
4. Santun
a. Berinteraksi dengan teman secara ramah.
b. Berkomunikasi dengan bahasa yang tidak menyinggung perasaan.
c. Menggunakan bahassa tubuh yang bersahabat.
d. Berperilaku sopan.

Nilai akhir sikap diperoleh dari skor yang sering muncul dari keempat aspek diatas.
Kategori Nilai Sikap :
Sangat Baik = Jika memperoleh nilai akhir 4.
Baik = Jika memperoleh nilai akhir 3.
Cukup = Jika memperoleh nilai akhir 2.
Kurang = Jika memperoleh nilai akhir 1.

RUBRIK PENILAIAN AFEKTIF


Nama Disiplin Jujur Tanggung Santun Nilai
No. Siswa Jawab Akhir
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
4
5
N
Bubuhkan tanda √ pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.
B. PENILAIAN KOGNITIF
Soal Ulangan Harian
RUBRIK PENILAIAN KOGNITIF

Indikator Kognitif No Bentuk Skor Soal


Soal Soal
1. Jelasakn system perpetual 1 Essay 20 1. Jelaskan pengertian sistem
dalam perhitungan nilai perpetual !
2 20
persediaan 2. Jabarkan yang anda ketahui
tentang perlakuan akuntansi
yang digunakan pada sistem
pencatan persediaan perpetual !

3. nilai persediaan usaha 3 Kasus 20 3.PT TIARA MAJU merupakan


ritel distributor peralatan elektronik,
khususnya Telivesi. Berikut ini
adalah data mutasi persediaan
barang dagang yang terjadi
selama bulan Juni 2020.
7 Juni, Pembelian 100 unit
telivisi @RP 3.000.000,00
19 Juni, Penjualan 30 unit
telivisi @RP 3.250.000,00
22 Juni, Pembelian 70 unit
telivisi @RP 3.100.000,00
25 Juni, Penjualan 80 unit
telivisi @RP 3.300.000,00
28 Juni, Pembelian 10 unit
telivisi @RP 3.200.000,00
29 Juni, Penjualan 30 unit
telivisi @RP 3.400.000,00
Diminta :
Hitunglah nilai persediaan
akhir pada kartu persediaan
secara perpetual dengan
menggunakan metode FIFO.
4 Kasus 10 4.Dari soal no 2 Hitunglah nilai
persediaan akhir pada kartu
persediaan secara perpetual
dengan menggunakan metode
LIFO.
5 Kasus 20 5.Dari soal no 2 Hitunglah nilai
persediaan akhir pada kartu
persediaan secara perpetual
dengan menggunakan metode
AVERAGE.

Pedoman Penilaian Pengetahuan Rumus Konversi


Nilai :
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = 𝑥
100
Jumlah skor maksimal
Pada contoh diatas nilai maksimal adalah 100

Kunci Jawaban Tes Formatif


1. Sistem persediaan perpetual adalah suatu sistem yang menyelenggarakan
pencatatan terus-menerus yang menelusuri persediaan dan harga pokok
penjualan atas dasar harian. Sistem perpetual memudahkan dalam penyusunan
neraca dan laporan perhitungan laba rugi karena penentuan persediaan akhir
tidak perlu lagi menghitung fisiknya tetapi perhitungan fisiknya tetap dilakukan
untuk tujuan pengawasan terhadap persediaan barang.
2. Perlakuan akuntansi untuk sistem pencatatan persediaan perpetual adalah sebagai
berikut :
1) Pembelian barang dagangan akan di debit pada akun persediaan.
2) Beban angkut pembelian akan di debit pada akun persediaan.
3) Retur pembelian akan di kredit ke akun persediaan.
4) Potongan pembelian akan di kredit ke akun persediaan.
5) Beban pokok penjualan atau harga pokok penjualan (Cost of Good Sold) diakui
bersamaan dengan pengakuan penjualan dan akun persediaan akan di kredit.
6) Akun persediaan adalah akun pengendali yang didukung dengan buku besar
pembantu untuk setiap jenis/item persediaan.
3. Hitunglah nilai persediaan akhir pada kartu persediaan secara perpetual dengan
menggunakan metode FIFO sebagai berikut :
Jika menggunakan metode FIFO, hasilnya sebagai berikut. ( Dalam Ribuan)
tgl. Ket Masuk Keluar Stop
Unit Cost Jml. Unit cost Jml. Unit cost Jml.
7 Juni,2020 Pembelian 100 3.000 30.000 100 3.000 300.000
19 Juni,202010 Penjualan 30 3.000 30.000 70 3.000 210.000

22 Juni,2020 Pembelian 70 3.100 217.00 70 3.000 210.000


0 70 3.100 217.000
140 427.000
Penjualan 70 3.000 210.00 60 3.100 186.000
25 Juni,2020 10 3.100 0
31.000
Pembelian 10 3.200 32.000 60 3.100 186.000
28 Juni,2020 10 3.200 32.000
70 218.000
Penjualan 30 3.100 93.000 30 3.100 93.000
29 Juni,2020 10 3.200 32.000
40 125.000
Jadi nilai persediaan akhir adalah : RP 125.000.000,00

4. Hitunglah nilai persediaan akhir pada kartu persediaan secara perpetual dengan
menggunakan metode LIFO sebagai berikut :

Jika menggunakan metode LIFO, hasilnya sebagai berikut. ( Dalam Ribuan)


tgl. Ket Masuk Keluar Stop
Unit Cost Jml. Unit cost Jml. Unit cost Jml.
7 Juni,2020 Pembelian 100 3.000 30.000 100 3.000 300.000
19 Juni,202010 Penjualan 30 3.000 90.000 70 3.000 210.000

22 Juni,2020 Pembelian 70 3.100 217.00 70 3.000 210.000


0 70 3.100 217.000
140 427.000
Penjualan 70 3.100 264.00 60 3.000 180.000
25 Juni,2020 10 3.000 0
30.000
Pembelian 10 3.200 32.000 60 3.000 180.000
28 Juni,2020 10 3.200 32.000
70 212.000
Penjualan 10 3.200 32.000 40 3.000
29 Juni,2020 20 3.000 60.000 120.000
Jadi nilai persediaan akhir adalah : RP 120.000.000,00
5. Jika menggunakan metode AVERAGE, hasilnya sebagai berikut.( Dalam Ribuan)
tgl. Ket Masuk Keluar Stop
Unit Cost Jml. Unit cost Jml. Unit cost Jml.
7 Juni,2020 Pembelian 100 3.000 30.000 100 3.000 300.000
19 Juni,202010 Penjualan 30 3.000 90.000 70 3.000 210.000

22 Juni,2020 Pembelian 70 3.100 217.00 140 3.050 427.000


0 3.100 217.000
427.000
Penjualan 80 3.050 244.000 60 3.050 183.000
25 Juni,2020
Pembelian 10 3.200 32.000 70 3..071, 215.000
28 Juni,2020 4 32.000
218.000
29 Juni,2020 Penjualan 30 3.071, 932.142 40 3.071, 122.857,
4 ,9 4 1

Jadi nilai persediaan akhir adalah : RP 122.857.160,00

C. PENILAIAN PSIKOMOTOR
Format Penilaian Psikomotor
Sangat Baik Kurang Tidak
No Aspek yang Dinilai Baik (75) Baik Baik
(100) (50) (25)
1 Penguasaan materi diskusi
2 Kemampuan menjawab pertanyaan
3 Kemampuan mengolah kata
4 Kemampuan menyelesaikan masalah

Kriteria Penilaian (skor) :


100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
Cara mencari nilai akhir = Jumlah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor
maksimal dikali skor ideal (100)
RUBRIK PENILAIAN PSIKOMOTOR
Penguasaan Kemampuan Kemampuan Kemampuan
No. Nama Materi Menjawab Mengolah Menyelesaikan Nilai
Siswa diskusi Pertanyaan Kata Masalah Akhir
1
2
3
4
5
N
Bubuhkan kriteria penialaian (skor) pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.
LAMPIRAN 2 : MATERI
1. Nilai Persediaan Berdasarkan Metode Perpetual
sebuah toko retail harus memperhitungkan persediaan produk daganganya supaya
para pelanggan dapat terpenuhi berbagai kebutuhanya. Selain cara melakukan perhitungan
persediaan secara periodikal, kita juga dapat melakukan dengan sistem perpetual. Berikut
cara melakukanya.
a. Mengenal Sistem Perpetual (Metode Buku)
Perusahaan retail yang menerapkan sistem ini akan menjual barang dagangan
dengan harga relatif mahal untuk setiap unitnya. Selain itu, setiap unit barang memiliki
berbagai variasi spesifikasi sesuai dengan keinginan pelanggan. Hal ini dapat dilihat
pada bisnis retail peralatan rumah tangga yang memiliki beragam jenis barang. Dengan
demikian, terjadinya sistem perpetual karena adanya pencatatan pada periode akuntansi
yang dilakukan secara berkesinambungan, misalnya pada pencatatan jumlah, biaya,
maupun harga pokoknya, sehingga jumlah dan biaya persediaan dapat diketahui setiap
saat. Sistem perpetual juga bisa diterapkan oleh perusahaan non retail karena
penggunaan wide spreadsheet yang disediakan oleh komputer dan scanner dalam
mengidentifikasi setiap item persediaan.
Metode perpetual disusun dengan membuat buku pembantu persediaan sebagai
rekening khusus dari setiap dari setiap jenis persediaan dimana penggunaanya diawasi
oleh rekening kontrol persediaan barang dalam buku besar. Setiap terjadi perubahan
dalam persediaan akan diikuti dengan pencatatan dalam rekening persediaan. Dengan
demikian, jumlah persediaan dapat sewaktu-waktu diketahui dengan cara melihat
Kolom saldo dalam rekening persediaan. Rekening yang digunakan untuk Persediaan
dalam bentuk beberapa kolom, yaitu pembelian, penjualan dan saldo persediaan.
Masing-masing kolom diperinci lebih mendetail guna mengetahui kuantitas dan harga
perolehannya. Penggunaan metode buku (perpetual) dapat men dalam penyusunan
neraca dan laporan labarrugi jangka pendek, karena tid lagi mengadakan perhitungan
fisik untuk mengetahui jumlah persediaan akhir.
Beberapa perlakuan akuntansi yang digunakan pada sistem pencatatan perpetual,
yaitu sebagai berikut.
1) Akun persediaan identik dengan akun pengendali yang didukung dengan buku besar
pembantu untuk setiap jenis/item persediaan.
2) Pembelian barang dagangan akan didebit pada akun persediaan.
3) Retur pembelian akan dikredit ke akun persediaan.
4) Beban angkut pembelian akan didebit pada akun persediaan.
5) Potongan pembelian akan dikredit ke akun persediaan.
6) Beban pokok penjualan atau harga pokok penjualan (cost of good sold) diakui
bersamaan dengan pengakuan penjualan dan akun persediaan akan dikredit.
Meskipun tidak perlu dihitung secara manual atas barang, perusahaan retail tetap
harus mengecek kesesuaian antara jumlah barang yang ada di gudang penyimpanan
dengan pencatatan. Dampak positif yang diperoleh dengan melakukan pencatatan
persediaan barang di gudang adalah bisa mendeteksi pergerakan barang dengan cepat,
sehingga mengurangi risiko kehilangan barang dan kerusakan barang.
b. Selisih dalam Persediaan Perpetual
Dalam suatu perusahaan setidaknya dalam satu tahun sekali diadakan pengecekan
terhadap kesesuaian barang di gudang dengan jumlah dalam rekenin persediaan
walaupun neraca dan laporan laba/rugi dapat segera disusun tanpa mengadakan
perhitungan fisik atas barang. Pengecekan tersebut dilakukan dengan membandingkan
hasil perhitungan fisik dengan jumlah dalam rekening persediaan. Bila terdapat selisih
jumlah persediaan antara hasil perhitungan fisik dengan saldo rekening persediaan,
harus segera ditelusuri sebab-sebab terjadinya perbedaan itu. Misalnya selisih normal
dalam arti susut (rusak) maupun kondisi tidak normal seperti hilang karena pencurian
atau diselewengkan. Selisih yang terjadi akan dicatat dalam rekening selisih persediaan
dan rekening lawannya adalah rekening persediaan barang sebagai berikut.
Selisih persediaan XXX

Persediaan Barang XXX

Bila dibandingkan dengan metode fisik, metode perpetual merupakan cara yang
lebih baik dalam mencatat persediaan. Dengan demikian, membantu memudahkan
penyusunan neraca dan laporan laba / rugi. Selain itu, dapat digunakan untuk mengawasi
barang-barang dalam gudang. Misalnya bila jumlah dalam gudang lebih kecil dibanding
dengan saldo rekening persediaan maka rekening persediaan dikurangi dan berlaku
sebaliknya. Dengan demikian, rekening Harga Pokok Penjualan (HPP) hanya
menunjukan harga pokok barang-barang yang di jual. Adapun selisih persediaan tidak
dimasukkan dalam Harga Pokok Penjualan (HPP) karena dilakukan pencatatan sendiri.
Selain itu, sistem pencatatan perpetual akan membuat catatan setiap kali terjadi mutasi
persediaan pada pembeliaan, penjualan, atau retur pembelian. Perhatikan skema tabel
penggunaan sistem perpetual berikut.
No Jenis Sistem
1 Penggunaan buku pembantu Kartu persediaan barang
2 Pencatatan transaksi Pada saat pembelian dan penjualan barang
3 Nama akun saat pembelian Persediaan barang dagang
4 Penyesuaian akhir periode Tidak melakuakan penyesuaian

Perhatikan ilustrasi metode buku sebagai berikut.


1) Perusahaan melakukan pembelian barang secara kredit sebesar Rp995.000,00
2) Perusahaan melakukan retur pembelian sebesar Rp325.000,00
3) Perusahaan melakukan penjualan kredit Rp670.000,00 dengan harga pokok
Rp634.000,00
4) Perusahaan menerima retur penjualan Rp76.000,00 dengan harga pokok Rp70.000,00

Berdasarkan ilustrasi di atas, pencatatan yang dilakukan adalah sebagai berikut.


No Keterangan Debet Kredit

1. Persediaan barang dagangan 995.000

Utang dagang 995.000

2. Utang 325.000

Persediaan barang dagangan 325.000

3. Piutang 670.000

Penjualan (kredit) 670.000

Harga Pokok Penjualan 634.000

Persediaan barang dagangan 634.000

4. Retur penjualan 76.000

Piutang 76.000

Persediaan barang dagangan 70.000

Harga pokok penjualan 70.000

Dengan demikian, Harga Pokok Penjualan (HPP) akan menampilkan harga pokok pada
barang-barang yang dijual. Adapun selisih persediaan yang terjadi tidak termasuk dalam
HPP (Harga Pokok Penjualan) tetapi di catat sendiri.
c. Penilaian Persediaan dengan Sistem Perpetual
Mutasi persediaan yang terjadi dalam sistem perpetual selalu dicatat dalam akun
persediaan. Metode penilaian persediaan digunakan pada saat terjadi transaksi.
Penjualan dengan membuat kartu persediaan barang (stock card) yang secara lengkap
memuat kuantitas, harga satuan dan jumlah harga baik untuk lajur masuk/ keluar
maupun sisa barang. Kartu persediaan sebagai buku pembantu pada tiap item barang
yang dijual atau digunakan. Misalnya perusahaan retail memiliki 30 jenis barang maka
harus membuat kartu persediaan barang sebanyak 30.

Format kartu persediaan yaitu sebagai berikut.


Nama barang: Ket Metode pencatatan: Harga jual:
Tanggal Masuk Keluar Saldo
Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah

Metode penilaian persediaan dalam pencatatan secara perpetual sebagai berikut.


a. Metode masuk pertama keluar pertama ( MPKP ) / First In First Out ( FIFO )
Dalam metode ini barang yang lebih dulu masuk dianggap lebih dulu keluar atau
dijual, sehingga nilai persediaan akhir terdiri atas persediaan barang yang dibeli atau
yang masuk belakangan. Harga pokok barang yang dijual dapat dihitung berdasarkan
barang yang masuk terlebih dahulu atau dengan kata lain nilai persediaan akhir
barang didasarkan pada harga barang yang dibeli terakhir sesuai dengan jumlah
unitnya.
Gambar 1. Metode MPKP (FIFO)
Sumber:https://4.bp.blogspot.com/-jCyMiweH_Ho/V8KGrSZk0II/AAAAAAAADKY/
aSrXhW0EyPo62aoB7v85QvAF6GkSJEEa QCLcB/s1600/2.PNG

b. Metode masuk teakhir keluar pertama ( MTKP ) / Last In Fist Out ( LIFO )
Dalam metode tersebut, barang yang terakhir masuk dianggap lebih dulu keluar
atau dijual. Dengan demikian, nilai persediaan akhir terdiri atas persediaan barang
yang dibeli atau yang masuk lebih awal. Harga pokok barang yang terjual dihitung
berdasarkan pada harga barang yang dibeli terakhir sesuai dengan nilai persediaan
barang atau jumlah unitnya yang didasarkan pada harga barang yang dibeli pada
awal sesuai dengan jumlah unitnya.

Gambar 2. Metode MTKP (LIFO)


Sumber:https://2.bp.blogspot.com/--PpuSim5JUI/V8KhcIM3ZiI/AAAAAAAADKk/
MsIBWFkmBR8pi8FZ2gTKk6RrsFKyC_HogCLcB/s1600/4.PNG
c. Metode rata-rata bergerak ( Moving average method )
Setiap terjadi transaksi pembelian harus dihitung harga beli rata-rata tiap satuan
,sehingga barang dagang tiap satuan selalu berubah-rubah.Harga rata-rata tiap
satuan sebagai dasar untuk menghitung nilai persediaan akhir barang
dagang.Aagar anda lebih mudah memahami penerapan metode penilaian
persediaan secara perpetual diatas,perhatikan ilustrasi contoh berikut.

Gambar 4. Metode rata-rata bergerak


Sumber:https://2.bp.blogspot.com/-zESIhsLLcIw/V8kh200jtEI/AAAAAAAADKw/
ppHifsXtvUuIUOCoG2C71yCkTgYO_AzwCLcB/s1600/6.PNG

Anda mungkin juga menyukai