(RPP )
A. Kompetensi inti
KI.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI.2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong toyong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI.3 Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasitentang pengetahuan
faktual, konseptual, operasional dasar dan metakognitif sesuai dengan bidang
dan lingkup kerja Bisnis Daring dan Pemasaran pada tingkat teknis, spesifik,
detil dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai
bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional,
regional dan internasional.
KI.4 menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta
memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Bisnis Daring dan
Pemasaran Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan
kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.Menunjukkan
keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif dan solutif dalam ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan
keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik
di bawah pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
3.13 Menerapkan metode FIFO, 3.13.1 Menerapkan metode FIFO, LIFO dan
LIFO dan AVERAGE dalam AVERAGE dalam perhitungan nilai
perhitungan nilai persediaan. persediaan berdasarkan Sistem Perpetual
4.13 Menghitung nilai persediaan 4.13.1 Melakukan perhitungan nilai persediaan
dengan metode FIFO, LIFO dengan metode FIFO, LIFO dan
dan AVERAGE AVERAGE Berdasarkan Sistem
Perpetual.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat menerapkan
perhitungan nilai persediaan dengan metode FIFO, LIFO dan AVERAGE berdasarkan
sistem perpetual pada usaha ritel.
2. Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat melakukan perhitungan
nilai persediaan dengan metode FIFO,LIFO dan AVERAGE berdasarkan sistem
perpetual pada usaha ritel
D. Materi Pembelajaran
1. Mengenal Sistem Perpetual
2. Selisih dalam Persediaan Perpetual
3. Menghitung Nilai persediaan FIFO, LIFO, dan AVERAGE dengan Sistem
Perpetual.
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik.
Model : Problem Based Learning
Metode : Ceramah, tanya jawab, diskusi dan penugasan.
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Pertemuan Ke-2
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan Guru :
Orientasi
• Melakukan pembukaan dengan salam pembuka
memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan berdoa 10
untuk memulai pembelajaran. menit
• Memeriksa kehadiran atau absensi peserta didik.
• Menyiapkan fisik dan mental peserta didik dalam
mengawali kegiatan pembelajaran.
Apersepsi
• Mengaitkan materi pembelajaran yang telah diterima
oleh peserta didik dengan materi pembelajaran yang
akan disampaikan.
• Mengingatkan kembali materi sebelumnya dengan
bertanya kepada peserta didik.
• Mengajukan pertanyaan berkaitan dengan materi
pembelajaran yang akan disampaikan oleh guru.
Motivasi
• Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari
materi pembelajaran yang akan disampaikan dalam
kehidupan sehari-hari.
• Menumbuhkan sikap berani peserta didik dalam
menyampaikan pendapat.
• Menimbulkan rasa ingin tahu peserta didik terhadap
materi yang akan disampaikan.
Pemberian Acuan
• Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas.
• Pembagian Kelompok Belajar
Inti Mengamati :
• Peserta didik mengamati bahan tayang berupa slide
power poin tentang materi menghitung nilai persediaan
metode FIFO, LIFO dan AVERAGE berdasarkan sistem
perpetual .
• Peserta didik diminta untuk membaca modul mengenai 70
perhitungan nilai persediaan sistem perpetual. menit
• Peserta didik mencatat informasi apa saja yang diperoleh
dari data yang disajikan.
• Peserta didik diminta mengamati bahan ajar terkait
materi perhitungan nilai persediaan berdasarkan metode
perpetual.
• Menanya :
• Guru memotivasi peserta didik untuk mengajukan
pertanyaan berkaitan dengan materi tentang :
➢ Menghitung nilai persediaan FIFO, LIFO dan
AVERAGE dengan system perpetual.
Mengeksplorasi : (Diskusi)
• Memberikan beberapa pertanyaan untuk didiskusikan
bersama dengan kelompok melalui model
pembelajaran Group Investigation
➢ Peserta didik ditempatkan ke dalam kelompok
belajar beranggotakan 4-5 orang.
➢ Guru memanggil ketua kelompok dan setiap
kelompok mendapat satu tugas yang berbeda dari
kelompok lainnya.
➢ Kelompok belajar mendiskusikan jawaban atas
pertanyaan tersebut.
Mengasosiasi :
• Peserta didik menganalisis informasi yang telah
diperoleh tentang menghitung nilai persediaan usaha
ritel.
Mengkomunikasikan :
• Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok
yang telah didiskusikan.
CATATAN :
Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati dan
melakukan penilaian sikap dan keterampilan siswa dalam
pembelajaran yang meliputi perilaku Religius, Nasionalis,
Kemandirian, Gotong Royong, Integritas dalam lingkungan
sosial sesuai dengan prinsip etika pemasaran.
Penutup • Peserta didik dibimbing guru untuk menyimpulkan
materi pembelajaran tentang cara menghitung nilai
persediaan dengan metode FIFO, LIFO dan 10
AVERAGE pada bisnis ritel. menit
• Guru merencanakan tindak lanjut berupa arahan
kepada siswa untuk mempelajari kembali materi tentang
Metode FIFO, LIFO dan AVERAGE untuk persiapan
ulangan harian pada pertemuan berikutnya.
• Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran, dan motivasi
untuk tetap semangat mengikuti pembelajaran
berikutnya.
• Peserta didik diajak dalam mengakhiri kegiatan belajar
dengan bersyukur.
SAFUAN,S.Pd,M.Pdi RAJIYH,S.Pd
NIP.198010172005011003 NIP.196904072014102002
LAMPIRAN
I. PENILAIAN
A. PENILAIAN SIKAP (AFEKTIF)
Format Penilaian Sikap :
No. Aspek Perilaku yang Dinilai Nilai
1 2 3 4
1 Disiplin
2 Kejujuran
3 Tanggung Jawab
4 Santun
Keterangan :
4 = Jika empat indikator terlihat.
3 = Jika tiga indikator terlihat
2 = Jika dua indikator terlihat
1 = Jika satu indikator terlihat
Nilai akhir sikap diperoleh dari skor yang sering muncul dari keempat aspek diatas.
Kategori Nilai Sikap :
Sangat Baik = Jika memperoleh nilai akhir 4.
Baik = Jika memperoleh nilai akhir 3.
Cukup = Jika memperoleh nilai akhir 2.
Kurang = Jika memperoleh nilai akhir 1.
4. Hitunglah nilai persediaan akhir pada kartu persediaan secara perpetual dengan
menggunakan metode LIFO sebagai berikut :
C. PENILAIAN PSIKOMOTOR
Format Penilaian Psikomotor
Sangat Baik Kurang Tidak
No Aspek yang Dinilai Baik (75) Baik Baik
(100) (50) (25)
1 Penguasaan materi diskusi
2 Kemampuan menjawab pertanyaan
3 Kemampuan mengolah kata
4 Kemampuan menyelesaikan masalah
Bila dibandingkan dengan metode fisik, metode perpetual merupakan cara yang
lebih baik dalam mencatat persediaan. Dengan demikian, membantu memudahkan
penyusunan neraca dan laporan laba / rugi. Selain itu, dapat digunakan untuk mengawasi
barang-barang dalam gudang. Misalnya bila jumlah dalam gudang lebih kecil dibanding
dengan saldo rekening persediaan maka rekening persediaan dikurangi dan berlaku
sebaliknya. Dengan demikian, rekening Harga Pokok Penjualan (HPP) hanya
menunjukan harga pokok barang-barang yang di jual. Adapun selisih persediaan tidak
dimasukkan dalam Harga Pokok Penjualan (HPP) karena dilakukan pencatatan sendiri.
Selain itu, sistem pencatatan perpetual akan membuat catatan setiap kali terjadi mutasi
persediaan pada pembeliaan, penjualan, atau retur pembelian. Perhatikan skema tabel
penggunaan sistem perpetual berikut.
No Jenis Sistem
1 Penggunaan buku pembantu Kartu persediaan barang
2 Pencatatan transaksi Pada saat pembelian dan penjualan barang
3 Nama akun saat pembelian Persediaan barang dagang
4 Penyesuaian akhir periode Tidak melakuakan penyesuaian
2. Utang 325.000
3. Piutang 670.000
Piutang 76.000
Dengan demikian, Harga Pokok Penjualan (HPP) akan menampilkan harga pokok pada
barang-barang yang dijual. Adapun selisih persediaan yang terjadi tidak termasuk dalam
HPP (Harga Pokok Penjualan) tetapi di catat sendiri.
c. Penilaian Persediaan dengan Sistem Perpetual
Mutasi persediaan yang terjadi dalam sistem perpetual selalu dicatat dalam akun
persediaan. Metode penilaian persediaan digunakan pada saat terjadi transaksi.
Penjualan dengan membuat kartu persediaan barang (stock card) yang secara lengkap
memuat kuantitas, harga satuan dan jumlah harga baik untuk lajur masuk/ keluar
maupun sisa barang. Kartu persediaan sebagai buku pembantu pada tiap item barang
yang dijual atau digunakan. Misalnya perusahaan retail memiliki 30 jenis barang maka
harus membuat kartu persediaan barang sebanyak 30.
b. Metode masuk teakhir keluar pertama ( MTKP ) / Last In Fist Out ( LIFO )
Dalam metode tersebut, barang yang terakhir masuk dianggap lebih dulu keluar
atau dijual. Dengan demikian, nilai persediaan akhir terdiri atas persediaan barang
yang dibeli atau yang masuk lebih awal. Harga pokok barang yang terjual dihitung
berdasarkan pada harga barang yang dibeli terakhir sesuai dengan nilai persediaan
barang atau jumlah unitnya yang didasarkan pada harga barang yang dibeli pada
awal sesuai dengan jumlah unitnya.