Anda di halaman 1dari 68

MODUL AJAR

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 4 Sijunjung


Program Keahlian : Pemasaran
Mata Pelajaran : Konsentrasi Bisnis Ritel
Kelas : XI Pemasaran
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Alokasi Waktu : JP (@ 45 menit)

Fase : F
Elemen : Administrasi transaksi

Capaian Pembelajaran : Pada akhir Fase F, peserta didik mampu memahami


pengoperasian mesin kasir, melakukan proses
transaksi tunai, debit dan kredit, mengoperasikan
mesin kasa, dan alat transaksi bantu (EDC, scanner,
bon, dan validasi)
Deskripsi : Meliputi pengoperasian mesin kasir, proses transaksi
tunai, debit dan kredit, mesin kasa, dan alat transaksi
bantu (EDC, scanner, bon, dan validasi), serta laporan
transaksi penjualan.
Kompetensi Awal : Kemampuan awal yang dipersyaratkan untuk
mempelajari modul ini yaitu peserta didik sudah
memiliki kemampuan dasar tentang Dasar-dasar
Pemasaran
Softskills : 1. Kemandirian
2. Kritis
3. Jujur
4. Santun
5. Disiplin
6. Kerja Keras
7. Berfikir Logis
8. Kreatif
9. Inovatif
10. Bertanggung Jawab
Sarana Prasarana : Alat dan Bahan
1. Perangkat keras (PC/Laptop, Smartphone,
Tablet)
2. Perangkat lunak (Pemutar Video, YouTube)
3. Koneksi Internet
4. LKPD
Sumber Belajar
Buku paket, e-book, portal pembelajaran, tautan
edukasi di internet dan video pembelajaran di internet
Target Peserta Didik : Perangkat ajar ini dapat digunakan guru untuk
mengajar di Kelas XI (Sebelas) Konsentrasi Keahlian
Bisnis Ritel SMK Bisnis dan Manajemen Siswa

1
reguler/tipikal.
Model Pembelajaran : 1. Pendekatan pembelajaran ilmiah/scientific
2. Model pembelajaran project-based learning,
discovery learning
Metode Pembelajaran : Metode Diskusi, Tanya Jawab, Presentasi, studi kasus

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah menggali dari diri sendiri, mencari referensi, berdiskusi, refleksi terbimbing, studi
kasus, elaborasi pemahaman, koneksi antar materi dan aksi nyata, peserta didik mampu:

Kode TP Tujuan Pembelajaran

8.1 Memahami pengoperasian mesin kasir

8.2 Melakukan proses transaksi tunai, debit, dan kredit

8.3 Mengoperasikan mesin kasa dan alat transaksi bantu

B. Pemahaman Bermakna
1) Memahami pengoperasian mesin kasir
2) Memahami proses transaksi tunai, debit, dan kredit
3) Memahami mesin kasa dan alat transaksi bantu

C. Kegiatan Pembelajaran
PERTEMUAN KE-1 Memahami pengoperasian mesin kasir

KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Awal :

• Guru mengkondisikan peserta didik sebelum memulai pembelajaran dengan salam,


cek kehadiran, kesiapan fisik/psikis peserta didik, dan lingkungan kelas.
• Guru menghimbau kepada siswa untuk memenuhi protokol kesehatan, seperti
mencuci tangan atau memakai handsanitizer selebum masuk kelas dan selalu
menggunakan masker selama proses pembelajaran berlangsung.
• Guru menyampaikan memberikan pertanyaan pemantik seputar materi
pembelajaran hari ini yaitu tentang Memahami pengoperasian mesin kasir serta
memotivasi peserta didik untuk tetap semangat dalam mengikuti pembelajaran.
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan asesmen pembelajaran yang akan
dilaksanakan.

2
Kegiatan Inti :

Stimulasi:

 Peserta didik Peserta didik melihat slide yang berisi gambar tentang kegiatan mesin
kasir yang ada disekitar kita. Contoh kegiatan pengoperasian mesin kasir di
supermarket.
Identifikasi Masalah

 Peserta didik diminta memberikan tanggapan dan pertanyaan terkait video dan
contoh kontekstual terkait materi.
 Peserta didik diberikan penugasan untuk dikerjakan selama proses pembelajaran.
 Peserta didik diminta untuk mencari fungsi dan tujuan komunikasi; unsur-unsur
pengoperasian mesin kasir ?
 Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya, dan guru memberikan
kesempatan kepada peserta didik jika masih ada yang kurang dipahami dari
instruksi tugas.
Pengumpulan data

 Peserta didik melakukan eksplorasi terhadap muatan materi yang terkandung dalam
penugasan praktik secara mandiri dari bahan ajar yang telah diberikan dan melalui
internet.
 Peserta didik mengerjakan penugasan yang diberikan sambil mengecek
kesesuaiannya dengan instruksi tugas.
Pembuktian/Verifikasi

 Peserta didik diminta untuk memverifikasi hasil pekerjaannya sebelum dikumpulkan.


 Peserta didik diminta untuk mengumpulkan hasil pekerjaan kepada guru.
 Peserta didik menyajikan hasil aktivitas pembelajaran di depan kelas, peserta didik
lain diminta untuk menanggapi.
Menarik Kesimpulan

 Peserta didik diminta untuk memberikan kesimpulan atas pembelajaran dan


penugasan yang dipraktikkan.
 Guru memberikan penguatan terhadap materi pembelajaran yang dipelajari kepada
seluruh peserta didik.

Kegiatan Penutup:

 Peserta didik mengerjakan asesmen yang diberikan guru.


 Peserta didik diminta untuk membuat refleksi pembelajaran.
 Guru memberikan kesimpulan pembelajaran dan menyampaikan sekilas materi
pertemuan berikutnya.

ASESMEN

 Sikap : Jurnal Observasi Profil Pelajar Pancasila


 Pengetahuan : Asesmen Kognitif

3
 Keterampilan : Penugasan Praktik
LAMPIRAN

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK BAHAN BACAAN GURU DAN


PESERTA DIDIK

1. LKPD Pertemuan 1 (Memahami Handout Materi, Modul, LKPD, Buku


pengoperasian mesin kasir) Teks Pelajaran, Media internet

GLOSARIUM

Cash register, CPU,hard ware, mesin POS, monitor, soft ware.

PERTEMUAN KE-2 Transaksi tunai, debit dan kredit.

KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Awal :

• Guru mengkondisikan peserta didik sebelum memulai pembelajaran dengan salam,


cek kehadiran, kesiapan fisik/psikis peserta didik, dan lingkungan kelas.
• Guru menghimbau kepada siswa untuk memenuhi protokol kesehatan, seperti
mencuci tangan atau memakai handsanitizer sebelum masuk kelas dan selalu
menggunakan masker selama proses pembelajaran berlangsung.
• Guru menyampaikan materi pembelajaran sebelumnya dan mengkaitkannya dengan
materi pembelajaran hari ini yaitu tentang Transaksi tunai, debit dan kredit. serta
memotivasi peserta didik untuk tetap semangat dalam mengikuti pembelajaran.
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan asesmen pembelajaran yang akan
dilaksanakan.

4
Kegiatan Inti :

Stimulasi:

 Peserta didik medengarkan pertanyaan guru tentang mengapa kita harus beretika?
Kenapa seseorang harus beretika? Apakah transaksi itu penting?
Identifikasi Masalah

 Peserta didik diminta memberikan tanggapan dan pertanyaan terkait pertanyaan dari
guru tentang transaksi.
 Peserta didik diberikan penugasan untuk dikerjakan selama proses pembelajaran.
 Peserta didik diminta untuk mencari pengertian Transaksi tunai, transaksi debit dan
transaksi kredit..
 Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya, dan guru memberikan
kesempatan kepada peserta didik jika masih ada yang kurang dipahami dari
instruksi tugas.
Pengumpulan data

 Peserta didik melakukan eksplorasi terhadap muatan materi yang terkandung dalam
penugasan praktik secara mandiri dari bahan ajar yang telah diberikan dan melalui
internet.
 Peserta didik mengerjakan penugasan yang diberikan sambil mengecek
kesesuaiannya dengan instruksi tugas.
Pembuktian/Verifikasi

 Peserta didik diminta untuk memverifikasi hasil pekerjaannya sebelum dikumpulkan.


 Peserta didik diminta untuk mengumpulkan hasil pekerjaan kepada guru.
 Peserta didik menyajikan hasil aktivitas pembelajaran di depan kelas, peserta didik
lain diminta untuk menanggapi.
Menarik Kesimpulan

 Peserta didik diminta untuk memberikan kesimpulan atas pembelajaran dan


penugasan yang dipraktikkan.
 Guru memberikan penguatan terhadap materi pembelajaran yang dipelajari kepada
seluruh peserta didik.
Kegiatan Penutup:

 Peserta didik mengerjakan asesmen yang diberikan guru.


 Peserta didik diminta untuk membuat refleksi pembelajaran.
 Guru memberikan kesimpulan pembelajaran dan menyampaikan sekilas materi
pertemuan berikutnya.
ASESMEN

 Sikap : Jurnal Observasi Profil Pelajar Pancasila


 Pengetahuan : Asesmen Kognitif
 Keterampilan : Penugasan Praktik

5
LAMPIRAN

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK BAHAN BACAAN GURU DAN


PESERTA DIDIK

2. LKPD Pertemuan 2 (Transaksi tunai, Handout Materi, Modul, LKPD, Buku


debit dan kredit. ) Teks Pelajaran, Media internet

GLOSARIUM

Alat transaksi, Debit, Kredit, Tunai, Transaksi Penjulan, Transaksi Pembelian

PERTEMUAN KE-3 Mesin kasir dan alat transaksi bantu

KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Awal :

• Guru mengkondisikan peserta didik sebelum memulai pembelajaran dengan salam,


cek kehadiran, kesiapan fisik/psikis peserta didik, dan lingkungan kelas.
• Guru menghimbau kepada siswa untuk memenuhi protokol kesehatan, seperti
mencuci tangan atau memakai handsanitizer selebum masuk kelas dan selalu
menggunakan masker selama proses pembelajaran berlangsung.
• Guru menyampaikan materi pembelajaran sebelumnya dan mengkaitkannya dengan
materi pembelajaran hari ini yaitu tentang Mesin kasir dan alat transaksi bantu serta
memotivasi peserta didik untuk tetap semangat dalam mengikuti pembelajaran.
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan asesmen pembelajaran yang akan
dilaksanakan.

6
Kegiatan Inti:

Stimulasi:

 Peserta didik melihat tayangan berupa video tentang komunikasi dengan pelanggan
atau kegiatan yang sedang melayani pelanggan.
Identifikasi Masalah

 Peserta didik diminta memberikan tanggapan dan pertanyaan terkait video dan
contoh kontekstual terkait materi.
 Peserta didik diberikan penugasan untuk dikerjakan selama proses pembelajaran.
 Peserta didik diminta untuk mencari pengertian Mesin kasir dan alat transaksi
bantu,jenis-jenis alat bantu transaksi.
 Peserta didik diminta untuk mebentuk pasangan 2 siswa untuk bermain peran
tentang komunikasi pelayan dan pelanggan.
 Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya, dan guru memberikan
kesempatan kepada peserta didik jika masih ada yang kurang dipahami dari
instruksi tugas.
Pengumpulan data

 Peserta didik melakukan eksplorasi terhadap muatan materi yang terkandung dalam
penugasan praktik secara mandiri dari bahan ajar yang telah diberikan dan melalui
internet.
 Peserta didik melakukan diskusi dengan teman pasanganya untuk tema komunikasi
yang akan diperankan.
 Peserta didik mengerjakan penugasan yang diberikan sambil mengecek
kesesuaiannya dengan instruksi tugas.
Pembuktian/Verifikasi

 Peserta didik diminta untuk memverifikasi hasil pekerjaannya sebelum dikumpulkan.


 Peserta didik diminta untuk mengumpulkan hasil pekerjaan kepada guru.
 Peserta didik menyajikan hasil aktivitas pembelajaran di depan kelas, peserta didik
lain diminta untuk menanggapi.
Menarik Kesimpulan

 Peserta didik diminta untuk memberikan kesimpulan atas pembelajaran dan


penugasan yang dipraktikkan.
 Guru memberikan penguatan terhadap materi pembelajaran yang dipelajari kepada
seluruh peserta didik.
Kegiatan Penutup:

 Peserta didik mengerjakan asesmen yang diberikan guru.


 Peserta didik diminta untuk membuat refleksi pembelajaran.
 Guru memberikan kesimpulan pembelajaran dan menyampaikan sekilas materi
pertemuan berikutnya.
ASESMEN

 Sikap : Jurnal Observasi Profil Pelajar Pancasila


 Pengetahuan : Asesmen Kognitif
 Keterampilan : Penugasan Praktik

7
LAMPIRAN

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK BAHAN BACAAN GURU DAN


PESERTA DIDIK

3. LKPD Pertemuan 3 (Mesin kasir dan alat Handout Materi, Modul, LKPD, Buku
transaksi bantu) Teks Pelajaran, Media internet

GLOSARIUM

Barcode Scanner, Kalkulator, Mini printer

D. Asesmen
a. ASSESMEN PERTEMUAN KE-1
1) ASESMEN SIKAP : Jurnal Observasi Profil Pelajar Pancasila

JURNAL OBSERVASI SIKAP

Penilaian Dimensi
No Nama Siswa
Bernalar Kritis Kreatif Mandiri

Kiliran Jao, Juli 2023

Guru Mapel: Konsentrasi Bisnis Ritel

Yose Suprapman, S.Pd


NIP: 19810606 201001 1 022

Rubrik Penilaian Sikap : Profil Pelajar Pancasila

Belum Mulai Berkembang Sangat


Dimensi Berkembang Berkembang Sesuai Harapan Berkembang

< 30% 30% - <60% 60% - <90% >90%

Bernalar Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik


Kritis belum sudah mampu telah mampu telah
sepenuhnya sepenuhnya
mengemukakan, mengemukakan,
mampu mampu
atau menyetujui, atau menyetujui,
mengemukakan,
atau atau menyangkal mengemukakan,
atau menyetujui,
8
Belum Mulai Berkembang Sangat
Dimensi Berkembang Berkembang Sesuai Harapan Berkembang

< 30% 30% - <60% 60% - <90% >90%

atau menyangkal banyak ide atas atau menyetujui,


menyangkal beberapa ide dasar penalaran atau menyangkal
suatu ide atas atas dasar logis banyak ide atas
dasar penalaran dasar penalaran
penalaran logis
logis
logis

Kreatif Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik


bisa
mempunyai satu mempunyai mempunyai
ide yang dapat beberapa ide banyak ide dan mengembangkan
dapat bisa ide yang berbeda
memberikan
memberikan mengembangkan sebagai
sumbangan satu ide dan terobosan dan
sumbangan
pemikiran melakukan
pemikiran mewujudkannya
kepada orang usaha untuk
kepada orang menjadi nyata
lain
lain mewujudkannya

menjadi nyata

Mandiri Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik


belum sudah mulai mampu mampu telah
sepenuhnya mampu melaksanakan sepenuhnya
mampu melaksanakan tugas dan mampu
melaksanakan tugas dan pekerjaannya melaksanakan
tugas dan pekerjaannya tugas dan
pekerjaannya pekerjaannya

2) ASESMEN PENGETAHUAN
(Memahami Pengoperasian Mesin Kasir)
a. Asesmen Kognitif (Formatif)
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar dan tepat!
1. Berdasarkan pemahaman Anda apakah yang ada ketahui tentang mesin kasir?
Jawab:
……………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………
2. Sebutkan jenis-jenis mesin kasir yang Anda ketahui!
Jawab:
……………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
3. Jelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan seorang kasir dalam
mengoperasikan mesin kasir!
9
Jawab:
……………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……

4. Apa saja yang harus dilakukan seorang kasir dalam merawat mesin kasir?
Jawab:
……………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……
5. Manfaat apa saja yang dapat diperoleh perusahaan dalam menggunakan mesin
kasir?
Jawab: …………………………………………………………………………….
……….
b. Asesmen Non Kognitif
Refleksi Pembelajaran Siswa
Tidak Sangat
No Pernyataan Memahami
Memahami Memahami

1 Apakah Anda telah memahami


dengan baik materi
pembelajaran tentang ruang
lingkup mesin kasir?

No Pernyataan Tidak Kurang Ya

2 Apakah Anda mendapatkan


manfaat dari materi yang telah
dipelajari tentang ruang lingkup
pengoperasian mesin kasir?

No Pernyataan Ada Tidak Ada

3 Apakah ada topik bahasan dari materi


pembelajaran yang belum Anda Kuasai?

Sebutkan Topiknya:

...........................................................................
..................

No Pernyataan Ada Tidak Ada

4 Dari materi pembelajaran pada kali ini, adakah


topik yang paling disukai?

Mengapa :

10
...........................................................................
..................

Refleksi Pembelajaran Guru

No. Pertanyaan Tanggapan Anda

1 Menurut anda apakah metode yang


digunakan untuk mencapai tujuan
aktifitas telah sesuai ?

2 Menurut anda, apakah aktifitas tema


telah berjalan sesuai dengan alur?
Jelaskan!

3 Menurut anda, apa kendala dan


hambatan dalam melaksanakan
aktifitas materi ini ?

4 Menurut anda, apakah pesan dimensi


Profil Pelajar Pancasila sudah
tercapai ?

3) ASESMEN KETERAMPILAN

LEMBAR PENILAIAN PRAKTIK (KETERAMPILAN)

Aspek Penilaian
Nilai
No Nama Peserta Didik Presentasi
Ketepatan Kerapihan Akhir
Hasil

Kiliran Jao, Juli 2023


Guru Mapel: Konsentrasi Bisnis Ritel

Yose Suprapman, S.Pd


NIP: 19810606 201001 1 022

11
Rubrik Penilaian

Sangat
Belum Kompeten Cukup Kompeten Kompeten
Aspek Kompeten
(<70) (70 - 79) (80 - 89)
(90 - 100)

Ketepatan Peserta didik Peserta didik Peserta didik telah Peserta didik telah
belum mampu cukup mampu mampu sepenuhnya
menunjukkan menunjukkan menunjukkan mampu
unsur ketepatan unsur ketepatan unsur ketepatan menunjukkan
dalam hal dalam hal dalam hal unsur ketepatan
pemilihan dan pemilihan dan pemilihan dan dalam hal
penyajian materi penyajian materi penyajian materi pemilihan dan
penyajian materi

Kerapihan Peserta didik Peserta didik Peserta didik telah Peserta didik telah
Hasil belum mampu cukup mampu mampu sepenuhnya
Pekerjaan menunjukan unsur menunjukan unsur menunjukan unsur menunjukan unsur
kerapihan kerapihan kerapihan kerapihan
berdasarkan segi berdasarkan segi berdasarkan segi berdasarkan segi
proposi estetika, proposi estetika, proposi estetika, proposi estetika,
dan keterbacaan. dan keterbacaan. dan keterbacaan. dan keterbacaan.

Presentasi Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik telah
Hasil belum mampu cukup mampu mampu sepenuhnya
Pekerjaan mempresentasikan mempresentasikan mempresentasikan mampu
hasil pekerjaan hasil pekerjaan hasil pekerjaan mempresentasikan
dengan sistematis, dengan sistematis, dengan sistematis, hasil pekerjaan
jelas, dan menarik jelas, dan menarik jelas, dan menarik dengan sistematis,
jelas, dan menarik

Catatan: Boleh ditambah Aspek/Kriteria Lain

Keterangan :

 Siswa yang “Belum Kompeten” harus mengikuti pembelajaran remedial


 Siswa yang “Cukup Kompeten” diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya
sehingga mencapai level kompeten

NA =

Keterangan :

NA = Nilai Akhir

AP = Aspek Penilaian
12
Konversi Predikat:

4) PENGAYAAN
Pengayaan merupakan program pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik
yang telah melampaui Kriteria Ketuntasan Minimal atau KKM. diberikan segera
setelah peserta didik diketahui telah mencapai KKM berdasarkan hasil penilaian
harian. Biasanya hanya diberikan sekali, tidak berulang kali sebagaimana
pembelajaran remedial.

5) REMIDIAL
Bagi peserta didik setelah melakukan tes tertulis pada akhir pembelajaran yang belum
memenuhi Ketuntasan Belajar Minimal (KBM), maka akan diberikan pembelajaran
tambahan (Remidial Teaching). Kemudian diberikan tes PRAKTEK pada akhir
pembelajaran lagi dengan ketentuan:
a) Soal yang diberikan berbeda dengan soal sebelumnya namun setara.
b) Nilai akhir yang akan diambil adalah nilai hasil tes terakhir.
c) Peserta didik yang sudah tuntas (≥KBM) dipersilakan untuk ikut bagi yang
berminat untuk memperbaiki nilai

b. ASESMEN PERTEMUAN KE-2


1) ASESMEN SIKAP : Jurnal Observasi Profil Pelajar Pancasila

JURNAL OBSERVASI SIKAP

Penilaian Dimensi
No Nama Siswa
Bernalar Kritis Kreatif Mandiri

Kiliran Jao, Juli 2023

Guru Mapel: Konsentrasi Bisnis Ritel

Yose Suprapman, S.Pd


NIP: 19810606 201001 1 022

13
Rubrik Penilaian Sikap : Profil Pelajar Pancasila

Belum Mulai Berkembang Sangat


Dimensi Berkembang Berkembang Sesuai Harapan Berkembang

< 30% 30% - <60% 60% - <90% >90%

Bernalar Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik


Kritis belum sudah mampu telah mampu telah
sepenuhnya sepenuhnya
mengemukakan, mengemukakan,
mampu mampu
atau menyetujui, atau menyetujui,
mengemukakan,
atau atau menyangkal mengemukakan,
atau menyetujui,
menyangkal banyak ide atas atau menyetujui,
atau
beberapa ide dasar penalaran atau menyangkal
menyangkal
atas dasar logis banyak ide atas
suatu ide atas
dasar penalaran
dasar penalaran penalaran logis
logis
logis

Kreatif Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik


bisa
mempunyai satu mempunyai mempunyai
ide yang dapat beberapa ide banyak ide dan mengembangkan
dapat bisa ide yang berbeda
memberikan
memberikan mengembangkan sebagai
sumbangan satu ide dan terobosan dan
sumbangan
pemikiran melakukan
pemikiran mewujudkannya
kepada orang usaha untuk
kepada orang menjadi nyata
lain
lain mewujudkannya

menjadi nyata

Mandiri Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik


belum sudah mulai mampu mampu telah
sepenuhnya mampu melaksanakan sepenuhnya
mampu melaksanakan tugas dan mampu
melaksanakan tugas dan pekerjaannya melaksanakan
tugas dan pekerjaannya tugas dan
pekerjaannya pekerjaannya

14
2) ASESMEN PENGETAHUAN
B. Asesmen Kognitif (Formatif)
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar dan tepat!
1. Apakah yang dimaksud proses transaki?
Jawab:
……………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………
2. Jelaskan perbedaan transaksi pembayaran antara tunai, debit, dan kredit!
Jawab:
……………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……

3. Bagaimana langkah-langkah transaksi menggunakan kartu debit?


Jawab:
……………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……

4. Apa saja kekurangan dalam bertransaksi menggunakan kartu kredit?


Jawab:
……………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……
5. Sebutkan jenis-jenis kartu debit yang Anda ketahui!
Jawab: …………………………………………………………………………….
……….
a. Asesmen Non Kognitif
Refleksi Pembelajaran Siswa
Tidak Sangat
No Pernyataan Memahami
Memahami Memahami

1 Apakah Anda telah memahami


dengan baik materi
pembelajaran tentang etika
bisnis?

No Pernyataan Tidak Kurang Ya

2 Apakah Anda mendapatkan


manfaat dari materi yang telah
dipelajari tentang etika bisnis?

No Pernyataan Ada Tidak Ada

15
3 Apakah ada topik bahasan dari materi
pembelajaran yang belum Anda Kuasai?

Sebutkan Topiknya:

...........................................................................
..................

...........................................................................
..................

...........................................................................
..................

No Pernyataan Ada Tidak Ada

4 Dari materi pembelajaran pada kali ini, adakah


topik yang paling disukai?

Mengapa :

...........................................................................
..................

...........................................................................
..................

Refleksi Pembelajaran Guru

No. Pertanyaan Tanggapan Anda

1 Menurut anda apakah metode yang


digunakan untuk mencapai tujuan
aktifitas telah sesuai ?

2 Menurut anda, apakah aktifitas tema


telah berjalan sesuai dengan alur?
Jelaskan!

3 Menurut anda, apa kendala dan


hambatan dalam melaksanakan
aktifitas materi ini ?

4 Menurut anda, apakah pesan dimensi


Profil Pelajar Pancasila sudah
tercapai ?

16
3) ASESMEN KETERAMPILAN

LEMBAR PENILAIAN PRAKTIK (KETERAMPILAN)

Aspek Penilaian
Nilai
No Nama Peserta Didik Presentasi
Ketepatan Kerapihan Akhir
Hasil

Kiliran Jao, Juli 2023


Guru Mapel: Konsentrasi Bisnis Ritel

Yose Suprapman, S.Pd


NIP: 19810606 201001 1 022

17
Rubrik Penilaian

Sangat
Belum Kompeten Cukup Kompeten Kompeten
Aspek Kompeten
(<70) (70 - 79) (80 - 89)
(90 - 100)

Ketepatan Peserta didik Peserta didik Peserta didik telah Peserta didik telah
belum mampu cukup mampu mampu sepenuhnya
menunjukkan menunjukkan menunjukkan mampu
unsur ketepatan unsur ketepatan unsur ketepatan menunjukkan
dalam hal dalam hal dalam hal unsur ketepatan
pemilihan dan pemilihan dan pemilihan dan dalam hal
penyajian materi penyajian materi penyajian materi pemilihan dan
penyajian materi

Kerapihan Peserta didik Peserta didik Peserta didik telah Peserta didik telah
Hasil belum mampu cukup mampu mampu sepenuhnya
Pekerjaan menunjukan unsur menunjukan unsur menunjukan unsur menunjukan unsur
kerapihan kerapihan kerapihan kerapihan
berdasarkan segi berdasarkan segi berdasarkan segi berdasarkan segi
proposi estetika, proposi estetika, proposi estetika, proposi estetika,
dan keterbacaan. dan keterbacaan. dan keterbacaan. dan keterbacaan.

Presentasi Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik telah
Hasil belum mampu cukup mampu mampu sepenuhnya
Pekerjaan mempresentasikan mempresentasikan mempresentasikan mampu
hasil pekerjaan hasil pekerjaan hasil pekerjaan mempresentasikan
dengan sistematis, dengan sistematis, dengan sistematis, hasil pekerjaan
jelas, dan menarik jelas, dan menarik jelas, dan menarik dengan sistematis,
jelas, dan menarik

Catatan: Boleh ditambah Aspek/Kriteria Lain

Keterangan :

 Siswa yang “Belum Kompeten” harus mengikuti pembelajaran remedial


 Siswa yang “Cukup Kompeten” diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya
sehingga mencapai level kompeten

NA =

Keterangan :

NA = Nilai Akhir

AP = Aspek Penilaian

18
Konversi Predikat:

4) PENGAYAAN
Pengayaan merupakan program pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik
yang telah melampaui Kriteria Ketuntasan Minimal atau KKM. diberikan segera
setelah peserta didik diketahui telah mencapai KKM berdasarkan hasil penilaian
harian. Biasanya hanya diberikan sekali, tidak berulang kali sebagaimana
pembelajaran remedial.

5) REMIDIAL
Bagi peserta didik setelah melakukan tes tertulis pada akhir pembelajaran yang belum
memenuhi Ketuntasan Belajar Minimal (KBM), maka akan diberikan pembelajaran
tambahan (Remidial Teaching). Kemudian diberikan tes PRAKTEK pada akhir
pembelajaran lagi dengan ketentuan:
a) Soal yang diberikan berbeda dengan soal sebelumnya namun setara.
b) Nilai akhir yang akan diambil adalah nilai hasil tes terakhir.
c) Peserta didik yang sudah tuntas (≥KBM) dipersilakan untuk ikut bagi yang
berminat untuk memperbaiki nilai

c. ASESMEN PERTEMUAN KE-3


1) ASESMEN SIKAP : Jurnal Observasi Profil Pelajar Pancasila

JURNAL OBSERVASI SIKAP

Penilaian Dimensi
No Nama Siswa
Bernalar Kritis Kreatif Mandiri

Kiliran Jao, Juli 2023

Guru Mapel: Konsentrasi Bisnis Ritel

Yose Suprapman, S.Pd


NIP: 19810606 201001 1 022

19
Rubrik Penilaian Sikap : Profil Pelajar Pancasila

Belum Mulai Berkembang Sangat


Dimensi Berkembang Berkembang Sesuai Harapan Berkembang

< 30% 30% - <60% 60% - <90% >90%

Bernalar Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik


Kritis belum sudah mampu telah mampu telah
sepenuhnya mengemukakan, mengemukakan, sepenuhnya
mampu atau menyetujui, atau menyetujui, mampu
mengemukakan, atau atau menyangkal mengemukakan,
atau menyetujui, menyangkal banyak ide atas atau menyetujui,
atau beberapa ide dasar penalaran atau menyangkal
menyangkal atas dasar logis banyak ide atas
suatu ide atas penalaran logis dasar penalaran
dasar penalaran logis
logis
Kreatif Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
mempunyai satu mempunyai mempunyai bisa
ide yang dapat beberapa ide banyak ide dan mengembangkan
memberikan dapat bisa ide yang berbeda
sumbangan memberikan mengembangkan sebagai
pemikiran sumbangan satu ide dan terobosan dan
kepada orang pemikiran melakukan mewujudkannya
lain kepada orang usaha untuk menjadi nyata
lain mewujudkannya
menjadi nyata
Mandiri Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
belum sudah mulai mampu mampu telah
sepenuhnya mampu melaksanakan sepenuhnya
mampu melaksanakan tugas dan mampu
melaksanakan tugas dan pekerjaannya melaksanakan
tugas dan pekerjaannya tugas dan
pekerjaannya pekerjaannya

2) ASESMEN PENGETAHUAN
a. Asesmen Kognitif (Formatif)
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar dan tepat!
1. Berdasarkan pemahaman Anda setelah mengikuti dan mempelajari materi kali
ini, coba jelaskan kembali pengertian dari mesin kasir ?
Jawab:
……………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……
2. Jelaskan tentang apa saja yang termasuk alat bantú kasir!
Jawab:
……………………………………………………………………………………..

20
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……

3. Sebutkan perangkat yang digunakan untuk mengoperasikan mesin kasir!


Jawab:
……………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……

4. Jelaskan tentang alat bantu kasir!


Jawab:
……………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……
5. Mengapa penjualan di supermarket menggunakan mesin kasir!
Jawab: …………………………………………………………………………….
……….
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……
b. Asesmen Non Kognitif
Refleksi Pembelajaran Siswa
Tidak Sangat
No Pernyataan Memahami
Memahami Memahami

1 Apakah Anda telah memahami


dengan baik materi
pembelajaran tentang negosiasi
bisnis?

No Pernyataan Tidak Kurang Ya

2 Apakah Anda mendapatkan


manfaat dari materi yang telah
dipelajari tentang negosiasi
bisnis?

No Pernyataan Ada Tidak Ada

3 Apakah ada topik bahasan dari materi


pembelajaran yang belum Anda Kuasai?

Sebutkan Topiknya:

...........................................................................

...........................................................................

21
...........................................................................

No Pernyataan Ada Tidak Ada

4 Dari materi pembelajaran pada kali ini, adakah


topik yang paling disukai?

Mengapa :

...........................................................................
..................

...........................................................................
..................

Refleksi Pembelajaran Guru

No. Pertanyaan Tanggapan Anda

1 Menurut anda apakah metode yang


digunakan untuk mencapai tujuan
aktifitas telah sesuai ?

2 Menurut anda, apakah aktifitas tema


telah berjalan sesuai dengan alur?
Jelaskan!

3 Menurut anda, apa kendala dan


hambatan dalam melaksanakan
aktifitas materi ini ?

4 Menurut anda, apakah pesan dimensi


Profil Pelajar Pancasila sudah
tercapai ?

22
3) ASESMEN KETERAMPILAN
LEMBAR PENILAIAN PRAKTIK (KETERAMPILAN)

Aspek Penilaian
Nilai
No Nama Peserta Didik Intonasi &
Ekspresi Gerakan Akhir
Artikulasi

Kiliran Jao, Juli 2023

Guru Mapel: Konsentrasi Bisnis Ritel

Yose Suprapman, S.Pd


NIP: 19810606 201001 1 022

23
Rubrik Penilaian

Belum Cukup Sangat Kompeten


Kompeten
Aspek Kompeten Kompeten
(90 - 100)
(80 - 89)
(<70) (70 - 79)

Ekspresi Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik telah
belum mampu cukup mampu telah mampu sepenuhnya
menunjukkan menunjukkan menunjukkan mampu
ekspresi sesuai ekspresi sesuai ekspresi sesuai menunjukkan
dengan peran dengan peran dengan peran ekspresi sesuai
yang dimainkan yang dimainkan yang dimainkan dengan peran yang
dimainkan

Gerakan Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik telah
belum mampu cukup mampu telah mampu sepenuhnya
menunjukan menunjukan menunjukan menunjukan unsur
unsur gerakan unsur gerakan unsur gerakan gerakan yang
yang sesuai yang sesuai yang sesuai sesuai dengan
dengan peran dengan peran dengan peran peran yang
yang dimainkan. yang dimainkan. yang dimainkan. dimainkan.

Intonasi Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik telah
dan belum mampu cukup mampu mampu sepenuhnya
Artikulasi menunjukkan menunjukkan menunjukkan mampu
intonasi dan intonasi dan intonasi dan menunjukkan
artikulasi yang artikulasi yang artikulasi yang intonasi dan
sesuai dengan sesuai dengan sesuai dengan artikulasi yang
peran yang peran yang peran yang sesuai dengan
dimainkan dimainkan dimainkan peran yang
dimainkan

Catatan: Boleh ditambah Aspek/Kriteria Lain

Keterangan :

 Siswa yang “Belum Kompeten” harus mengikuti pembelajaran remedial


 Siswa yang “Cukup Kompeten” diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya
sehingga mencapai level kompeten

NA =

Keterangan :

NA = Nilai Akhir

AP = Aspek Penilaian

24
Konversi Predikat:

4) PENGAYAAN
Pengayaan merupakan program pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik
yang telah melampaui Kriteria Ketuntasan Minimal atau KKM. diberikan segera
setelah peserta didik diketahui telah mencapai KKM berdasarkan hasil penilaian
harian. Biasanya hanya diberikan sekali, tidak berulang kali sebagaimana
pembelajaran remedial.

5) REMIDIAL
Bagi peserta didik setelah melakukan tes tertulis pada akhir pembelajaran yang belum
memenuhi Ketuntasan Belajar Minimal (KBM), maka akan diberikan pembelajaran
tambahan (Remidial Teaching). Kemudian diberikan tes PRAKTEK pada akhir
pembelajaran lagi dengan ketentuan:
d) Soal yang diberikan berbeda dengan soal sebelumnya namun setara.
e) Nilai akhir yang akan diambil adalah nilai hasil tes terakhir.
f) Peserta didik yang sudah tuntas (≥KBM) dipersilakan untuk ikut bagi yang
berminat untuk memperbaiki nilai

d. LAMPIRAN ASESMEN (PERTEMUAN KE-4)


1) ASESMEN SIKAP : Jurnal Observasi Profil Pelajar Pancasila

JURNAL OBSERVASI SIKAP

Penilaian Dimensi
No Nama Siswa
Bernalar Kritis Kreatif Mandiri

Kiliran Jao, Juli 2023

Guru Mapel: Konsentrasi Bisnis Ritel

Yose Suprapman, S.Pd


NIP: 19810606 201001 1 022

25
LAMPIRAN

26
MATERI BACAAN

8. 1 Penerapan Mesin Pembayaran dalam transaksi

Pernahkan kamu membeli barang di minimarket? Ketika kamu mambayar barang yang
kamu beli, keryawan di minimarket tersebut tentu memproses transaksi pembelianmu
dengan menggunakan mesin kasir yang telah disediakan. Mesin kasir merupakan
salah satu contoh mesin pembayaran yang lazim digunakan dalam usaha pertokoan.
Mesin kasir dapat mempermudahkan penggunanya dalam memproses transaksi
pembayaran barang. Mesin kasir dapat diopersiokan untuk menghitung secara
otomatis total barang yang dibeli oleh pelanggan.

A. Macam – macam Mesin Pembayaran

Transaksi pembayaran dilakukan dengan prinsip ketepatan perhitungan, jadi


diperlukan mesin pembayaran untuk memastikan ketepatan dalam perhitungan
nominal transaksi. Mesin membayaran dapat menghitung jumlah nominal transaksi
yang dilakukan berdasarkan perintah yang dimasukan. Mesin ini dapat
mempermudah pelayanan kepada pelanggan selain itu, beberapa jenis mesin
pembayaran juga dapat digunakan untuk menghitung stok persediaan

Menentukan metode pembayaran akan menentukan beberapa keuntungan dalam


sebuah usaha sebaiknya secara berkala tinjau metode pembayaran yang
ditawarkan berdasarkan biaya karena biaya sering berubah seiring populernya
metode pembayaran tertentu. Metode pembayaran yang paling umum digunakan
yakni mesin kasir. Mesin kasir atau mesin register adalah suatu peralatan mekanis
merupakan elektronik untuk menghitung dan mecatat transaksi penjualan yang
biasanya terintegrasi secara modul dengan laci (cash drawer) untuk menyimpan
sejumlah mata uang. Mesin register dapat digolongkan menjadi 3 macam antara
lain sebagai berikut:

1. Mesin Register Manual

Mesin register manual memiliki jenis kunci sepuluh yang dapat mecetak dan
berkapasitas dua belas angka. Fitur dari mesin ini dapat digunakan untuk
menjumlah, mengurangi, mengalikan, dan memperoleh jumlah tombol atau
jumlah kredit serta dilegkapi dengan kunci spasi mundur (backspace). Mesin ini
tidak dialuri arus listrik

2. Mesin register Manual – Elektronik

Terdapat beberapa mesin register manual elektrik. Meskipun beberapan


macam merk, namun secara umum cara kerjanya sama. Adapun ciri mesin
kasir manual elektrik antara lain sebagai berikut:

a) Digerakan dengan tenaga listrik dan dilengkapi engkol (handle) jika


listrik utama mati

b) Cara kerja dan komponen listriknya mekanis


27
c) Memiliki dua kunci untuk kasir dan pimpinan

d) Mencatat transaksi kas secara umum ( satu departemen)

e) Mempunyai kemampuan lima digit

3. Mesin Register Elektronik

Mesin register elektronik menggunakan sumber daya listrik untuk dapat


dioperasikan. Mesin register ini memiliki beberapan fitur yang lebih beragam
dibandingkan dengan mesin register manual. Adapun fitur mesin register
elektroik antara lain:

a) Digerakan oleh tenaga listrik arus listrik yang kuat. Saat ini sudah ada
alat penyimpan tenaga listrik yang disebut inverter, sehingga dapat
menjamin mesin yang membutuhkan tenaga listrik tanpa gangguan
listrik mati.

b) Mempunyai departemen mulai dari satu sampai dengan lebih dari tiga
puluh yang dapat dikembangkan sampai dengan dua ratus departemen
dalam satu mesin.

c) Mesin register ini dapat digunakan sampai delapan orang kasir.

d) Layar atau display menampilkan angka dan lampu pesan dengan


cahaya berwarna hijau

e) Pada tipe tertentu dilengkapi dengan barcode scanner dan dapat


diprogram menampilkan nama barang, berupa tulisan pada layar.

4. Mesin Kasir Poin Of Sale

Seiring dengan perkembangan teknologi, mesih kasir juga makin


berkembang. Perkembangan terbaru dari mesin kasir yaitu, mesin kasir
dengan system poin of sale (POS). pos merupakan seperangkat alat yang
dapat digunakan utuk mempermudah proses pembayaran. Salah satu
keebihan dari system POS yakni dapat menyimpan data stok barang
secara akurat. Bahkan dalam versi terbaru, data tersebut disimpam secara
virtual dalam system clound.

Mesin POS adalah seperangkat system yang terdiri dari computer system
operasi, hardware dan soft ware yang didesain sesuai dengan keperluan serta
data diintegrasikan dengan beberapa alat pendukung agar dapat membantu
mempercepat proses transaksi. Perusahaan yang bergerak dalam bidang
dagang dan manufaktur umumnya menggunakan system POS (Poin Of Sale)
dalam menunjang kegiatan usahanya. Alasanya pertama, kustemisasi antar
satu usaha dagang dengan usaha dagang yang lain berbeda. Hal ini tidak bisa
diakomodasi oleh cash register ( CR ) yang notaben CR tidak bisa diatur seperti
system POS. ke dua adalah kebutuhan kontroling terhadap stok yang cepat dan
akurat. Bahkan jenis POS terbaru dapat menyimpan data stok barang secara
real time dengan fitur cloud. Ketiga, fasilitas cetak nota atau faktur yang
berdeda beda tidak selalu menggunakan ukuran kertas struk kecil. Terakhir
kebutuhan lain – lain setiap pemilik usaha. Misalkan kebutuhan akan laporan
utang piutang tempo dalam beberapa hari atau bahkan bulan.
28
Sistem CR dapat mencatat piutang tetapi hanya dalam tempo yang pendek,
lebih tepatnya adalah pending pembayaran bukan utang piutang. Hal inilah
yang membuat system POS menjamur saat ini. Sistem POS ini senantiasa
berkembang dari masa ke masa, sebagai contoh dulu untuk menghitung harga
pokok pejualan ( HPP ) menggunakan metode Average, metode ini dianggap
kurang valid atau kurang spesifik ketika perubahan harga beli barang masa
sekarang berlangsung sangat cepat, maka muncul metode baru perhitungan
HPP menggunakan system FIFO (firs in firs out) dan LIFO (last in Firs Out )
atau dikenal juga dengan algoritma stack ( tumpukan ) dan queue ( antrian )
dalam implementasi programming pembuatan sistem POS nya.

Sistem POS dapat diintegrasikan dengan alat lain seperti barcode scanner
atau alat pembaca kode bar (kode berupa garis dan gambar untuk yang 2D
barcode), juga dengan printer (printer biasa atau printer khusus kasir), printer
barcode (PB) untuk mencetak barcode dan cash drawer (CD) atau laci tempat
penyimpanan uang dan peralatan lain. System POS ini berdiri di atas fondasi
system operasi yang multiguna seperti menggunakan perangkat computer,
seseorang dapat memodifikasi sesuai kegunaan. Hal inilah yang membuat
system POS lebih dilirik dibandingkan dengan CR untuk usaha menengah atas
atau skala besar. Bahkan untuk yang skala internasional menerapkan system
online antarcabang dan pusat, sehingga kecepatan dan kemudahan pengusaha
dalam mengambil keputusan sangat baik.

Mesin POS lebih mengacu kepada penggunaan teknologi dengan


mengintegrasikan hardware dan software yang dapat ditambahkan dan dapat
deprogram sesuai dengan keinginan pengguna untuk mendukung proses
transaksi. Sedangkan mesin register hanya seperangkat elektronik yang
mempunyai kemampuan terbatas.

Berikut ini perbandingan kelebihan dan Kelemahan mesin cash register


dengan mesin POS.

a. Kelebihan Cash Register

Kelebihan penggunaan cash register untuk transaksi pembayaran


diantaranya sebagai berikut.

1. Bebas virus

2. Stabil, karena tidak ada install ulang system operasi dan program

3. Harga belinya cenderung lebih murah daripada perangkat POS

4. Lebih mudah digunakan untuk orang awam

b. Kelemahan

Kelemahan penggunaan cash register untuk transaksi pembayaran


diantaranya sebagai berikut.

1. Program tidak fleksibel jadi tidak bisa mengikuti keinginan user

2. Boros kertas pada saat cetak laporan

29
3. Beberapa tipe cash register tidak mempunyai menu untuk mengetahui
jumlah stok barang walaupun ada harganya tidak sebanding dengan
POS.

c. Kelebihan Mesin POS

Kelebihan mesin POS untuk transaksi pembayaran diantaranya sebagai


berikut.

1. Program dapat bergerak sesuai dengan kemauan user

2. Dapat diintegrasikan dengan berbagai macam hardware pendukung

3. Memiliki fitur yang lebih banyak daripada CR

d. Kelemahan POS

Kelemahan mesin POS untuk transaksi pembayaran diantaranya sebagai


berikut.

1. Mudah terkena virus

2. Pengembangan dari awal perlu biaya yang lebih mahal, kecuali


program yang sudah jadi

3. Menggunakan software yang sudah diatur, terkadang mengalami


beberapa kendala karena ketidaksesuaian program dengan kebijakan
perusahaan.

B. Penerapan Mesin Pembayaran

Mesin pembayaran perfungsi sebagai alat untuk mempermudah para pelaku usaha
dalam melakukan transaksi pembayaran dengan pelanggannya. Dengan adanya
mesin pembayaranan proses transaksi dapat dilakukan dengan lebih efisien,
perhitungan uang masuk dan keluar menjadi lebih akurat. Selain itu mesin
pembayaran juga dapat memberikan fitur tambahan seperti scane barang
perhitungan penjualan, perhitangan stok barang, dan sebagainya. Namun untuk
mesin pembayaran dengan fitur yang lengkap tentu memerlukan biaya
pemasangan yang tidak sedikit para pelaku usaha perlu mempertimbangkan aspek
biaya yang mereka keluarkan.

1. Penerapan Mesin Kasir

Mesin kasir cocok diterapkan pada usaha skala kecil dan menengah yang
jumlah transaksi tidak begitu banyak.

A. Penerapan mesin kasir manual

Mesin register manual memiliki keterbatasan dalam penggunaannya salah


satunya yaitu tidak dapat digunakan untuk menghitung stok barang yang
telah dijual namun mesin register manual sudah cukup untuk digunakan
dalam transaksi penjualan sederhana. Selain itu, mesin ini memiliki harga

30
yang relatif murah dibandingkan dengan mjenis mesin pembayaran lainnya.
Mesin register ini dapat diterapkan pada usaha mikro seperti pada toko
klontong di desa, rumah makan skala kecil, dan penjualan scank kiloan.

Usaha skala kecil membuthkan pencatatan cash flow yang baik. Keluar
masuk uang dan laporan yang disajikan CR ini cukup sederhana, hanya
berupa detail nominal dan item keluar masuk perharinya, ditambah biaya
yang mungkin dikelurkan oleh kasir dari laci uang ( misal orang minta
sumbangan dan sebaginya ) dan ditotal keseluruhan.

B. Penerapan mesin kasir Elektronik

Mesin register elektronik memiliki beberapa fitur tambahan yang dapat


digunakan untuk mempermudah transaksi. Mesin kasir ini sering diterapkan
pada toko yang menjual berbagai jenis produk seperti toko pakain, toko
sepatu, dan lainnya. Penggunaan mesin ini memugkinkan untuk
menghitung stok barang yang keluar secara otomatis. Mesin kasir elektronik
juga dapat dilengkapi dengan barcode scanner untuk memperudah
pengenalan jenis barang yang di beli pelanggan. Informasi mengenai
penjualan barang tersebut akan disimpan oleh mesin kasir dan dapat dicek
pada waktu yang diinginkan.

2. Penerapan Mesin Kasir POS

Mesin kasir POS memiliki berbagai keunggulan dibandingkan dengan cash


register. Mesin ini biasanya diterapkan pada usaha skala menengah sampai
besar yang jumlah transaksinya banyak. Jenis usaha yang dapat menerapkan
mesin POS ini salah satunya yaitu minimarket modern. Jumlah transaksi harian
pada miimarket modern ditengah kota yang padat penduduk tentu tidaklah
sedikit. Oleh karena itu, minimarket modern membutuhkan mesin pembayaran
yang dapat digunakan untuk menghitung stok barang dalam jumlah cukup
banyak.

Mesin kasir POS juga memberikan kemudahan dalam pelayanan transaksi


pelanggan. Mesin ini dilengkapi dengan alat pemindai barang yang dibeli
pelanggan. Jadi detail barang dan nominal yang harus dibayar pelangga dapat
diketahui secara otomatis. Mesin kasir POS juga dapat digunakan untuk
mengganti harga barang dengan cepat sehingga mempermudah dalam operasi
usaha.

Saat ini juga telah mesin kasir POS erbasis mobile dengan harga yang relative
lebih murah. Mesin kasir POS jenis ini dapat diterapkan pada usaha mikro kecil
dan menengah (UMKM) agar proses transaksi usaha menjadi lebih teratur.
Dengan adanya POS berbasis mobile pelaku UMKM dapat dengan mudah
memantau stok barang dan penjualan yang biasanya mereka lakuan dengan
cara manual

C. Cara Pengoprasian Mesin Pembayaran

Mesin kasir merupakan alat bantu transaksi pembayaran yang lebih


sederhana dari computer. Mesin kasir hanya dapat melakukan pencacatan
transaksi pembayaran dan memberikan register berupa nota hasil

31
pembayaran. Idelnya bagi pengusaha yang hendak membeli mesin kasir,
akan diberikan pelatihan dalam pengoprasian mesin kasir tersebut.

1. Mengoprasikan Mesin Kasir Register (Cash Register)

Jika kita menengok ke supermarket maupun ritel, akan kita temukan


mesin kasir dengan fungsi yang lebih modern. Mesin berupa computer
lebih praktis dan mampu menyimpanan data penjualan lebih banyak.
Namun tidak semua toko menggunakan mesin kasir computer, nyatanya
dapat kita jumpai dibeberapa outlet makanan ringan, toko souvenir, dan
warung – warung kecil yang masih mengunakan mesin kasir register
(cash register), ada pula yang mesin menggunakan mesin kasir manual.

Berikut akan dijelaskan terlebih dahulu ara menggunakan mesin kasir


manual:

a. Memasang dan mengganti baterai mesin kasir (cash registrasi)

Nyalakan mesin dan perhatikan posisi kunci harus berada di REG, pasang
tiga buah baterai AA 1,5 V, segeralah ganti baterai jika sudah low bat.

b. Memasang kertas mesin kasir (cash register)

Posisi mesin on, tekan tuas hijau penguncian roller, angka cover head,
pasang kertas degan posisi menghadap ke bawah, tutup cover head dan
cover luar.

c. Mengatur tanggal dan jam mesin kasir (cash register)

Pstikan kunci diposisi PGM, masukan tanggal format (ddmmyyyy)


#/TM/ST, masukkan jam format (hhmm) # /TM/ST. contoh : format tanggal
31102010 #/TM/ST (tanggal 31 oktober 2010 ), format jam 0830 #/TM/ST
(jam 08:30).

d. Setting awal mesin kasir ( Cash register)

Kemudian tekan #/TM/ST,90 X 0 TL/NS #TMST, 7 X 00100110


#TMST,61X 00100110 #TMST, 63 X 01010001 #TMST, 64 X
11110000#TMST, 68 X 00000000 #TMST, dan TLNS

e. Membuat nama Barng pada Mesin Kasir ( Cash Register )

Posisikan kunci PGM, tekan kode barang (01 s/d 1200), lalu tekan
PLU/sub, kemudian tekan (00), isi nama barang ( missal roti bagus ), lalu
tekan #TM/ST, isi harga barang tersebut lalu tekan #/TM/ST, isi
departemen kemudian mtekan #TM.ST, lakukan hingga item produ selesai
didaftarkan, untuk menutup program tekan TL/NS. Jika ada kesalahan
tekan CL hingga layar pada mesin kasir menjadi 0, kemudian ulangi
langkah di atas.

f. Membuat Nama Kasir pada Mesi Kasir

Tekan #/TM/ST, tekan angka 5, kemudian tekan titik (.), isikan kode kasir,
lalu ketakn tanda X, isikan nama kasir dan tekan #TM/ST, lakukan hingga
selesai memasuka semua nama kasir. Apabila selesai tekan TL/NS
32
g. Membuat nama toko pada Header / kop struk kasir mesin

Tekan #TM.ST, tekan angka 4, tekan titik (.), nomor baris kop (1-3), tekan
tanda X, kemudian isi nama toko, tekan #TM/ST, apabila selesai tekan
TL/NS.

h. Membuat kalimat pada forder struk kasir mesin (cash register )

Cara opersionalnya sama seperti pada header / kop namun bedanya untuk
nomor baris koop hanya 4-6 untuk footer-nya. Berikut cara membuat
kalimat footer struk kasir:

Tekan #TM/ST, tekan angka 4, tekan titik (.), no baris kop (4-6), tekan
tanda X kemudian isi nama toko, tekan #/TM/ST, jika selesai tekan TL/NS

i. Memulai transaksi pada mesin kasir

Pastikan terlebih dahulu berapa jumlah uang untuk saldo awal laci mesin
kasir. Masukkan modal awal saldo kamu dengan cara berikut:

Tekan tombol modal awal (jumlah angka / rupiah), tkan tombol RA,
masukkan modal ke dalam laci, tekan tombol CL untuk memulai transaksi.

j. Menjual dengan menggunakan nama barang pada mesin kasir (cash


register)

Pastikan posisi kunci REG, tekan angka produk, lalu tekan kode PLU
dilayar akan otomatis muncul nama dan harga barang, lalu tekan #TM/ST,
tekan sesuai dengan harga lalu tekan TL/NS, transaksi selesai dan laci
kasir akan otomatis membuka.

k. Pembatalan transaksi pada mesin kasir

Tekan RF, tekan departemen yang akan dibatalkan jika jumlah barang yag
dibatalkan lebih dari satu, tekan jumlah barang x departeman, tkan
#TM/ST, tekan sesuai dengan harga lalu tekan TL/NS

l. Posisi kunci mesir kasir (cash register)

PGM: dipakai untuk program, REG : dipakai untuk melakukan transaksi,


X1/Z1: dipakai untuk mencetak laporan harian/mingguan sementara,
X2/Z2: dipakai untuk mencetak laporan akhir bulan.

2. Mengoprasikan Mesin Kasir POS ( Berbasis Komputer )

Biasanya mesin kasir elektronik dilengkapi dengan scan barcode. Kasir


cukup men-scan barcode yang ada pada brang dengan mein scaneer,
yang merupakan salah satu bagian dari mesin kasir. Pada saat kasir
men – scan barang, akan munul nama barang, jumlah barang, sekaligus
harga barang yang bersangkutan. Apabila ada konsumen yang membeli
lebih dari satu barang, maka penjaga kasir dapat men-scan barang yang
bersangkutan satu persatu atau men-scan satu saja. Kemudian penjaga
kasir menekan tombol Esc, lalu tekan angka sesuai jumlah barang,
kemudian tekan enter, maka pada monitor akan tampil nama barang,
harga, dan jumlah barang yang dibeli oleh konsumen.
33
Apabila pada barang tiidak terdapat barcode, maka kasir dapat melihat
PLU barang yang bersangkutan tersebut dengan menekan toomol F1
pada mesin kasir. Selanjutnya kasir dapat mengetik secara manual PLU
barang, lalu akan muncul nama, harga, dan jumlah harga, kemudian
tekanlah enter maka akan diketahui total transaksi tersebut.

a. Pilih menu pembayaran tunai atau kredit

b. Apabila pembayaran dilakukan secara tunai, masukkan atau ketik


jumlah yang akan diberikan oleh konsumen.

c. Tekan tombol enter, maka transaksi selesai lalu berikutnya uang


kembalian kepada konsumen jika ada.

8.2 MATERI SISTEM PENJUALAN TUNAI

1. Pengertian Sistem Penjualan Tunai

Menurut mulyadi dalam system akuntasi (2016:4), system adalah jaringan prosedur
yang dibuat menurut pola yang teradu untuk meaksanakan kagiatan pokok
perusahaan. Sedangkan prosedur merupakan suatu urutan kegiatan klerikal, yang
biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat
untuk menjamin penangan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi
berulang – ulang.

Mulyadi dalam system informatika akuntansi (2010:452), menjelaskan system


penjualan adalah system yang melibatkan sumber daya dalam suatu organisasi,
prosedur, data, serta sarana pendukung untuk mengoperasikan system penjualan
sehingga menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi pihak manajemen dalam
pengambilan keputusan. System penjualan digunakan untuk menangani transaksi
penjualan barang atau jasa, baik secara kredit maupun secara tunai.

System akuntansi penjualan tunai adalah prosedur pencatatan yang melibatkan


sumber daya dalam suatu organisasi yang berhubungan dengan transaksi penjualan
tunai guna memudahkan pihak manajemen dalam pengambilan keputusan. Dalam
system penjualan tunai, barang atau jasa baru diserahkan oleh bagian pengiriman
kepada pembeli jika bagian kasir telah menerima uang dari pembeli.

1. Prosedur system penjualan tunai

Terdapat beberapa prodesur yang membentuk system penjualan tunai, yaikni


sebagai berikut:

1) Prosedur order penjualan

Dalam prosedur order penjualan, fungsi penjualan menerima order dari


pembelian dan membuat surat order pembelian untuk diserahkan
kepada fungsi gudang dan fungsi pengiriman agar menyiapkan barang
yang akan diserahkan kepada pembeli.

2) Prosedur penerimaan kas

Dalam prosedur penerimaan kas, fungsi kas menerima pembayaran


harga barang dari pembeli dan memberikan tanda pembayaran (berupa

34
pita register kas atau nota kontan) kepada pembeli untuk
memungkinkan pembeli tersebut melakukan pengambilan barang yang
dibelinya dari fungsi pengiriman.

3) Prosedur penyerahan barang

Dalam prosedur penyerahan barang, fungsi pengiriman menyerahkan


barang yang sudah dibayarkan kepada pembeli.

4) Prosedur pencatatan penjualan tunai

Dalam prosedur pencatatan penjualan tunai, fungsi akuntasi melakukan


pencatatan transaksi penjualan tunai dalam jurnal penerimaan kas. Di
samping itu, fungsi akuntansi juga mencatat berkurangnya persediaan
barang yang dijual dalam kartu persediaan.

5) Prosedur penyetoran kas ke bank

System pengendalian intern terhadap kas mengharuskan penyetoran


dengan segera ke bank semua kas yang diterima pada suatu hari.
Dalam prosedur ini, fungsii kas menyetorkan kas diterima dari penjualan
tunai ke bank dalam jumlah penuh.

6) Prosedur pencatatan penerimaan kas

Dalam prosedur pencatatan penerimaan kas, fungsi akuntansi mencatat


penerimaan kas dalam jurnal penerimaan kas berdasarkan bukti setor
bank yang diterima dari bank melalui fungsi kas.

7) Prosedur pencatatan harga pokok penjualan

Dalam prosedur pencatatan harga pokok penjualan, fungsi akuntansi


membuat rekapitulasi harga pokok penjualan berdasarkan data yang
dicatat dalam kartu persediaan. Berdasarkan rekapitulasi harga pokok
penjualan ini, fungsi akuntansi membuat kartu memorial sebagai
dokumen sumber untuk pencatatan harga pokok penjualan ke dalam
jurnal umum.

2. System penerimaan kas dari penjualan tunai

Penjualan tunai dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mewajibkan pembeli


melakukan pembayaran harga barang terlebih dahulu sebelum barang diserahkan oleh
perusahaan penjual kepada pembeli. Setelah uang diterima oleh perusahaan, barang
kemudian diserahkan kepada pembeli dan transaksi penjualan tunai kemudian dicatat
oleh perusahaan.

Transaksi penjualan tunai erat kaitanya dengan system .penerimaan kas. Sumber
penerimaan kas perusahaan dagang berasal dari penjualan tunai. Didalam system
penerimaan kas terdiri atas system penerimaan kas dari over the counter sale, cash on
delivery sale dan credit card sale. Untuk menyelenggarakan system pengendalian
internalyang baik, sistem penerimaa kas dari penjualan tunai mengharuskan hal – hal
berikut:

35
1. Penerimaan kas dalam bentuk tunai harus segera disetorkan ke bank seluruhnya
dengan cara melibatkan pihak lain selain kasir untuk melakukan internal check.

2. Penerimaan kas dari penjualan tunai dilakukan melalui transaksi kartu kredit, yang
melibatkan ban penerbit kartu kredit dalam pencatatan transaksi penerimaan kas.

B. Pencatatan Transaksi Penjualan Tunai

1. Pencatatan ke dalam jurnal Khusus

Jurnal umum digunakan untuk menatat berbagai jenis transaksi keuangan


yang terjadi dalam perusahaan. Pada perusahaan yang mempunyai
berbagai jenis transaksi dan banyak jumlahnya, penggunaan jurnal umum
untuk mencatat berbagai transaksi tersebut akan memakan waktu dan
tenaga yang tidak sedikit. Hal ini disebabkan ayat jurnal yang dicatat dalam
jurnal umum harus diposting ke buku besar secara individual.

Jurnal khusus adalah jurnal yang digunakan khusus untuk mencatat


kelompok transaksi yang sejenis. Pengelompokan transaksi-transaksi yang
sejenis ini bergantung pada aktivitas perusahaan yang bersangkutan.
Misalnya pada perusahaan dagang dapat dikelompokan menjadi empat
jenis transaksi yaitu penjualan secara kredit, pembelian secara kredit,
penerimaan kas, dan pengeluaran kas. Pencatatan transaksi-transaksi
tersebut menggunakan jurnal khusus, sedangkan untuk transaksi –
transaksi yang tidak termasuk dalam empat transaksi tersebut,
pencatatannya dilakukan dalam jurnal umum.

Jurnal khusus itu sendiri dapat dibedakan menjadi empat jenis, yakni
sebagai berikut:

a. Jurnal penjualan, yaitu jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi


penjualan secara kredit.

b. Jurnal pembelian, yaitu jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi


pembelian secara kredit.

c. Jurnal penerimaan kas, yaitu jurnal yang digunakan untuk mencatat


transaksi penerimaan kas yang berasal dari penjulan tunai maupun
penerimaan piutang.

d. Jurnal pengeluaran kas, yaitu jurnal yang digunakan untuk mencatat


transaksi pengeluaran kas untuk keperluan seperti pembelian barang
secara tunai dan pembayaran utang.

2. Pencatatan ke dalam Jurnal Penerimaan Kas

Sesuai dengan namanya, jurnal penerimaan kas digunakan untuk


mencatat seluruh transaksi yang berhubungan dengan penerimaan yang
diperoleh perusahaan. Transaksi yang dicatat dalam jurnal penerimaan kas
ini berupa transaksi penjualan tunai dan penerimaan piutang dari
pelanggan / debitur.

36
Penatatan transaksi ke dalam jurnal penerimaan kas ini dilakukan secara
urutan sesuai dengan waktu kronologisnya. Berikut ini merupakan bentuk
jurnal penerimaan kas.

Nama Perusahaan

Jurnal Penerimaan Kas

Periode yang berakhir pada…

Debit Kredit

Tg No. keteranga Re Ka Potonga penjuala Piutan Lain


l n f s n n g -lain
Bukt
penjuala
i dagan
n
g

Tahap dalam melakukan pencatatan transaksi penjualan tunai ke dalam


jurnal penerimaan kas adalah sebagai berikut:

a. Menuliskan nama perusahaan dan nomor halaman jurnal

b. Menulis tanggal sesuai dengan tanggal terjadinya transaksi penjualan


tunai pada kolom tanggal

c. Memasukan nomor bukti transaksi penjualan tunai pada kolom nomor


bukti

d. Menulis nama pelanggan yang bersangkutan dengan transaksi


penjualan tunai pada kolom keterangan, misalkan toko ATHA

e. Kolom ref diisi dengan jurnal khusus yang menjadi sumber pencatatan
pada saat dilakukan pemostingan ke buku besar.

f. Memasukan jumlah nominal ke dalam akun yang sesuai. Pada kolom


debit, masukkan jumlah nominal kas yang diterima, sedangkan pada
kolom kredit masukan jumlah nominal penjualan.

g. Setelah pengisian jurnal selesai, jumlah setiap kolom akun untuk


memudahkan proses pemindahbukuan ke buku besar maupun buku
besar pembantu.

3. Posting ke Buku Besar

Proses pemindahan ayat-ayat jurnal yang telah dibuat dalam buku besar
disebut posting. Posting dilakukan dengan memindahkan angka yang
tercantum dalam kolom debit jurnal ke dalam sisi debit suatu akun dan
memindahkan angka yang tercantum dalam kolom kredit jurnal ke dalam
sisi kredit akun yang lain.
37
Posting tersebut harus dilakukan dengan urutan sesuai dengan urutan –
urutan mendedit dan mengkredit dari jurnal. Biasanya pada perusahaan
besar, posting ke buku besar dilakukan dengan menggunakan mesin
pembukuan atau secara otomatis dengan computer. Namun banyak juga
perusahaan yang melakuan posting secara manual. Sama halnya seperti
jurnal umum, namun jurnal khusus juga harus diposting ke dalam buku
besar.

Pada jurnal khusus, jumlahkan semua kolom akun yang terdapat di sisi
debit dan kredit secara vertikal (ke bawah). Tuliskan nomor akun di bawah
hasil penjumlahan masing – masing akun jurnal khusus untuk
mempermudah pemostingan. Berikut ini tahapn pemostingan akun dari
jurnal khusus ke buku besar

PD Krisna

Buku Besar

Periode yang akan berakhir pada 30 april 2018

Nama akun : Kas

Tgl Keterangan Ref Debit Kredit saldo

Debit Kredit

Keterangan:

a. Kolom tanggal diisi dengan tanggal terjadinya transaksi berdasarkan


jurnal khusus.

b. Kolom keterangan diisi sesuai dengan kejadian atau transaksi yang


terjadi

c. Kolom ref diisi dengan sumber pencatatan jurnal khusus, misalkan JP1
yang berarti pemostingan berasal dari jurnal pemerimaan kas halaman
1.

d. Kolom debit dan kredit diisi sesuai dengan saldo akun yang terdapat
pada sisi debeit dan kredit sumber pencatatan.

e. Kolom saldo diisi dengan jumlah perhitungan, apakah akan berada di


sisi debit atau kredit.

Agar kamu lebih mudah memahami pemostingan jurnal khusus ke


dalam buku besar, berikut ini disajikan sebuh contoh:

38
Nama Perusahaan

Jurnal Penerimaan Kas

Periode yang berakhir pada…

Debit Kredit

Tgl No. keterangan Ref Kas Potongan penjualan Piutang Lain-


penjualan lain
Bukti dagang

10 1020 Ny.halimah - 310.000 - 310.000 - -


agst
2018

15 010 Tuan - 1.025.000 - 1.025.000 - -


agst baskoro
2018

Jumlah 1.335.000 1.335.000

(111) (411)

Berdasarkan jurnal penerimaan kas diatas, maa pemostinan yang dapat dilakukan oleh
PD Anugrah adalah sebagai berikut:

PD Anugrah

Buku Besar

Periode yang berakhir pada 31 agustus 2018

Nama akun : Kas


no. akun 111

Tgl Keterangan Ref Debit Kredit Saldo

Debit Kredit

Agust 31 Penjualan JP1 1.335.000 - 1.335.000; -


Tunai
2018

39
Nama akun : Kas
no. akun :111

Tgl Keterangan Ref Debit Kredit Saldo

Debit Kredit

Agust 31 Penjualan JPn1 - 1.335.000 - 1.335.000;


Tunai
2018

8.2 SISTEM PENJUALAN KREDIT

Masih menunggu bu nisa

8.3 PENERAPAN ALAT BANTU VERIFIKASI

A. Mengenal Verifikasi dalam Transaksi


Dalam usaha mencegah kehadiran uang palsu anyak alat yang dapat digunakan, alat
tersebut bermacam- macam jenisnya. Alat bantu tersebut disebut dengan Money
Detector, alat ini di gunakan untuk memverifikasi keaslian alat pembayaran bik berupa
uang kertas ataupun kartu kredit. Meskipun sudah menggunakan alat bantu namun
penjual harus dapat memedakan uang asli dan uang palsu secara manual.
1. Melakukan Verifikasi Uang Kertas
Uang palsu adalah uang yang di cetak atau di buat oleh perseorangan maupun
perkumpulan sindikat tertentu dengan tujuan agar uang palsu hasil cetakannya
dapat berlaku sesuai dengan nilainya dengan sebagaimana mestinya. Untuk
mendeteksi, mengidentifikasi, dan melihat perbedaan antara uang asli dengan
uang palsu diperlukan teknis analisis yang sederhana dan isa dilakukan oleh siapa
saja. Pemeriksaan uang kertas dapat dilakukan dengan cara :
a. Dilihat
Lihat uang tersebut, pastikan uang yang kami periksa tadi memiliki warna,
corak, dan gambar yang baik serta memiliki tanda- tanda uang asli, seperti :
tanda air yang menggambarkan pahlawan- pahlawan nasional serta benang tali
pengaman yang berada di dalam uang tersebut.
b. Diraba
Usaplah uang tersebut apakah uang tersebut kasar atau lembut. Uang yang
asli biasanya agak kaku dan teal bahan kertasnya serta akan terasa menonjol
pada bagian watermark.
40
c. Diterawang
Terawanglah kesumber cahaya kuat seperti matahari dan lampu. Setelah
diterawang, lihatlah di bagian tali pengaman (benng pengaman) dan tanda air
apkah dalam kondisi naik atau tidak.
2. Melakukan verifikasi uang kertas menggunakan Mesin Khusus
Untuk melakukan verifiaksi uang kertas dengan lebih cepat dan akurat digunakan
mesin money detector. Mesin money detector didesain untuk mendeteksi jenis
mata uang yang pengamanannya dilakukan dengan system utama UV (ultraviolet).
Pada dasarnya terdapat perbedaan yang mencolok antara kertas uang asli dengan
yang palsu. Kertas uang asli tersebut dari bahan baku yang cukup kuat dan kaku
serta tanda yang terdapat pada uang kertas asli memiliki ciri khas antara lain :
a. Benang pengaman (Safety Line)
Benang pengaman adalah benang plastic (foil) yang melintang vertical pada
lembaran uang. Jika uang tersebut asli, foil tersebut dapat dicukil hingga bisa
keluar dan tidak bisa dihapus dengan penghapus karet, sebab foil tersebut di
tanam ke dalam uang.
b. Tanda Air (Watermark)
Tanda air adalah gambar seorang pahlawan nasional yang tertanam dalam
kertas. Gambar tersebut sering di sebut dengan watermark yang merupakan
bagian kertas yang memiliki teal tipis sesuai dengan potret asli. Tanda air
dalam uang asli dari luar tampak bertekstur. Jika kita melapiskan kertas HVS
diatasnya lalu kita arsir dengan pensil gambar itu akan muncul dalam arsiran
c. Cetak Intaglio
Intaglio adalah teknik cetak emboss (timbul) dengan memasukkan jenis tinta
khusus dan dengan menggunakan cukilan –cukilan. Inilah hasil cetk yang tidak
bisa dipalsukan, karena teknologi mesin cetakannya yang amat mahal. Ini
menjadikan permukaan uang kertas asli tidak rata, ada semacam gelembung
yang bisa diraba.
d. Nomor Seri
Paling mudah untuk mendeteksi nomor seri adalah dengan penyinaran
ultraviolet. Bila uang itu asli, maka pada uang kertas Rp. 50.000 warna nomor
seri akan berubah menjadi kehijauan, uang 10.000 dan 20.000 berubah
menjadi kekuningan.
e. Microletter
Microletter terdapat pada safety line dan watermark. Dalam safety line, bila kita
menggunakan kaca pembesar (luope) akan tampak tulisan “Indonesia” dan
“Bank Indonesia”. Sementara dalam watermark akan Nampak microletter
bertulisan “Bank Indonesia” kecuali pada uang pecahan 100.000. uang palsu
tidak menunjukan apa – apa pada safety line maupun watermark.
f. Invisible Print
Bagaian invisible print adalah cetakan yang tidak kasat mata alias tersembunyi.
Biasa dikenal dengan tinta siluman. Misal pada pecahan 50.000 akan muncul di
sudut kanan atas. Pada uang palsu bila disinari angkanya dengan ulta violet
tidak akan muncul kalaupun ada, maka warnanya memudar, tidak terang atau
warnanya berbeda ata berubah.
3. Melakukan verifikasi Kartu Kredit
Belanja menggunakan kartu kredit dapat menjadi pilihan tepat bagi beberapa
kalangan karena praktis diandingkan harus mengeluarkan uang apalagi dalam

41
jumlah banyak. Namun sekarang ini kartu reit dapat dipalsukan oleh beberapa
pihakyang tidak bertanggung jawab, sehingga harus di cek keasliannya. Untuk
mendapatkan pembayaran dengan menggunakan kartu kredit suatu toko harus
mempunyai korelasi atau kolaborasi dengan bank yang menerbitkan kartu kredit,
maka dengan itu toko akan mudah melakukan pendebetan dana atau saldo
sejumlah uang yang di belanakan dari bank tersebut. Saat ini dengan adanya
kecanggihan yang luar bisa kartu kreditpun dapat dipalsukan. Maka sebagai
seorang kasir harus memiliki pengetahuan dan ketrampilan dalam membedakan
kartu kredit yang asli dan palsu.
a. Pengenalan Kartu Kredit
Pada umumnya fisik kartu kredit terdapat beberapa keterangan yaitu :
- Chip
- Logo Bank
- Nomor Kartu Kredit
- Masa berlaku kartu
- Nama pemilik kartu
- Logo principal (VISA, Master Card, GPN,dll )
- Tanda tangan pemilik di bagian belakang
- Pita magnetic
b. Verifikasi Keaslian Kartu Kredit
Berikut ini cara melakukan verifiksi kartu kredit secara manual untuk
membedakan orisinil atau palsu :
- Nyalakan lampu
- Letakkan kartu kredit di bawah sinar lampu, sehingga terlihat tanda ataupun
logo yang di keluarkan oleh bank yang menerbitkan kartu kredit tersebut
- Apabila tidak terdapat tanda ataupun logo tersebut maka kartu kredit yang
digunakan sebagai alat pembayaran tersebut palsu.
Verifikasi kartu kredit juga bisa menggunakan mesin EDC. Pada saat
melakukan transaksi dengan menggunakan mesin EDC, mesin EDCakan
memverifiaksi kartu kredit yang telah di gesekkan. Jika kartu kredit palsu maka
transaksi tidak dapat di proses lebih lanjut.

B. Mengoperasikan Alat Bantu Verifikasi


1. Macam – macam alat verifikasi Uang
Terdapat 4 jenis alat verifikasi uang diantaranya sbb :
a. Money Detector dalam Bentuk Senter
Alat verifikasi uang jennies ini memiliki kelebihan utama yaitu praktis dalam
penggunaannya. Money detector berbentuk senter menggunakan lampu UV
untuk mempermudah pendeteksian uang palsu.
b. Money Detector dalam Bentuk Pena
Alat ini berbentuk pena dengan dengan tinta khusus yang di formulasikan untuk
dapat mendeteksi keaslian uang. Selain itu, alat ini juga dilengkapi dengan
sinar UV yang dapat digunakan untuk scan uang agar di ketahui keasliannya.
c. Money Detector dalam Bentuk Kalkulator

42
Terdapat beberapa produsen kalkulator yang mengembangkan kalkulator untuk
mendeteksi keaslian uang. Kalkulator tersebut di lengkapi dengan lampu UV
untuk mempermudah penenalan uang apakah asli atau palsu.
d. Money Detector dalam Bentuk Mesin Khusus
Alat ini di desain khusus untuk mengetahui keaslian uang. Mesin khusus
pendeteksi keaslian uang biasanya berbentuk kotak dengan lampu UV di
bagian atas dan penampang untuk meletakkan uang di bagian bawahnya.
2. Pengoperasian Alat Verifikasi Uang
Pengoperasian alat verifikasi uang sangatlah mudah :
- Nyalakan lampu pada alat
- Letakkan uang di atas sinar lampu
- Kemudian lihat uang dengan teliti, maka akan muncul tanda tanda seperti
lazimnya uang asli
Sebagai penjual dan kasir jika menerima uang palsu berikut adalah langkah-
langkah yang harus dilakukan sbb :
a. Memberitahukan kepada pembeli bahwa uang yang di bayarkan palsu
b. Mengembalikan uang tersebut dan memint pembayaran dengan uang asli
c. Menahan uang palsu tersebut
d. Menanyakan asal uang palsu tersebut dan mencatatnya
e. Melaporkan kepada pihak yang berwenang menanganinya
3. Sikap dalam Mengoperasikan Alat Bantu Verifikasi
Alat bantu verifikasi dapat memberikan manfaat yang optimal jika dioperasikan
dengan sikap yang benar. Berikut ini adalah beberapa sikap dalam mempersiapkan
alat verifikasi :
a. Cermat
Dalam mengoperasikan mesin money detector perlu memperhatikan daya listrik
sesuai dengan batas wajar pemakaian dan memperhatikan fungsi tombol pada
mesin dengan cermat.
b. Teliti
Dalam pengoperasian mesin verifikasi harus di lakukan dengan hati – hati dan
berusaha untuk mengecek ulang. Misal seperti mengecek keaslian uang
dengan ,menggunakan Senter Money Detector, lampu sinar UV di arahkan ke
setiap bagian uang yang memiliki ciri keaslian secara teliti.
c. Jujur
Dalam mempersiapkan dan mengoperasikan alat verifikasi di tempat kerja,
lakukanlah dengan sebenarnya sesuai dengan aturan yang berlaku
diperusahaan da tidak berbohong. Apabila ditumui ulang palsu segera laporkan
kepada pemilik perusahaan. Hal ini harus di lakukan agar dapat menghindari
dari kerugian secara finansial.
d. Bertanggung Jawab
Dalam mempersiapkan dan mengoperasikan alat verifikasi di tempat kerja,
hendaklah bertanggung jawab dan dapat di pertanggungjawabkan. Sikap
pelayanan yang bertanggung jawab diantara bekerja dengan seksama dan
berdasarkan pemikiran rasional. Apa yanv dikerjakan memiliki alasan – alasan
yang dapat dipahami dan diterima oleh akal, untuk dapat di
pertanggungjawbkan pada pelanggan dan juga pada pemimpin.

8. 1 Penerapan Mesin Pembayaran dalam transaksi


43
Pernahkan kamu membeli barang di minimarket? Ketika kamu mambayar barang yang
kamu beli, keryawan di minimarket tersebut tentu memproses transaksi pembelianmu
dengan menggunakan mesin kasir yang telah disediakan. Mesin kasir merupakan
salah satu contoh mesin pembayaran yang lazim digunakan dalam usaha pertokoan.
Mesin kasir dapat mempermudahkan penggunanya dalam memproses transaksi
pembayaran barang. Mesin kasir dapat diopersiokan untuk menghitung secara
otomatis total barang yang dibeli oleh pelanggan.

C. Macam – macam Mesin Pembayaran

Transaksi pembayaran dilakukan dengan prinsip ketepatan perhitungan, jadi


diperlukan mesin pembayaran untuk memastikan ketepatan dalam perhitungan
nominal transaksi. Mesin membayaran dapat menghitung jumlah nominal transaksi
yang dilakukan berdasarkan perintah yang dimasukan. Mesin ini dapat
mempermudah pelayanan kepada pelanggan selain itu, beberapa jenis mesin
pembayaran juga dapat digunakan untuk menghitung stok persediaan

Menentukan metode pembayaran akan menentukan beberapa keuntungan dalam


sebuah usaha sebaiknya secara berkala tinjau metode pembayaran yang
ditawarkan berdasarkan biaya karena biaya sering berubah seiring populernya
metode pembayaran tertentu. Metode pembayaran yang paling umum digunakan
yakni mesin kasir. Mesin kasir atau mesin register adalah suatu peralatan mekanis
merupakan elektronik untuk menghitung dan mecatat transaksi penjualan yang
biasanya terintegrasi secara modul dengan laci (cash drawer) untuk menyimpan
sejumlah mata uang. Mesin register dapat digolongkan menjadi 3 macam antara
lain sebagai berikut:

5. Mesin Register Manual

Mesin register manual memiliki jenis kunci sepuluh yang dapat mecetak dan
berkapasitas dua belas angka. Fitur dari mesin ini dapat digunakan untuk
menjumlah, mengurangi, mengalikan, dan memperoleh jumlah tombol atau
jumlah kredit serta dilegkapi dengan kunci spasi mundur (backspace). Mesin ini
tidak dialuri arus listrik

6. Mesin register Manual – Elektronik

Terdapat beberapa mesin register manual elektrik. Meskipun beberapan


macam merk, namun secara umum cara kerjanya sama. Adapun ciri mesin
kasir manual elektrik antara lain sebagai berikut:

f) Digerakan dengan tenaga listrik dan dilengkapi engkol (handle) jika


listrik utama mati

g) Cara kerja dan komponen listriknya mekanis

h) Memiliki dua kunci untuk kasir dan pimpinan

i) Mencatat transaksi kas secara umum ( satu departemen)

j) Mempunyai kemampuan lima digit

7. Mesin Register Elektronik

44
Mesin register elektronik menggunakan sumber daya listrik untuk dapat
dioperasikan. Mesin register ini memiliki beberapan fitur yang lebih beragam
dibandingkan dengan mesin register manual. Adapun fitur mesin register
elektroik antara lain:

f) Digerakan oleh tenaga listrik arus listrik yang kuat. Saat ini sudah ada
alat penyimpan tenaga listrik yang disebut inverter, sehingga dapat
menjamin mesin yang membutuhkan tenaga listrik tanpa gangguan
listrik mati.

g) Mempunyai departemen mulai dari satu sampai dengan lebih dari tiga
puluh yang dapat dikembangkan sampai dengan dua ratus departemen
dalam satu mesin.

h) Mesin register ini dapat digunakan sampai delapan orang kasir.

i) Layar atau display menampilkan angka dan lampu pesan dengan


cahaya berwarna hijau

j) Pada tipe tertentu dilengkapi dengan barcode scanner dan dapat


diprogram menampilkan nama barang, berupa tulisan pada layar.

8. Mesin Kasir Poin Of Sale

Seiring dengan perkembangan teknologi, mesih kasir juga makin


berkembang. Perkembangan terbaru dari mesin kasir yaitu, mesin kasir
dengan system poin of sale (POS). pos merupakan seperangkat alat yang
dapat digunakan utuk mempermudah proses pembayaran. Salah satu
keebihan dari system POS yakni dapat menyimpan data stok barang
secara akurat. Bahkan dalam versi terbaru, data tersebut disimpam secara
virtual dalam system clound.

Mesin POS adalah seperangkat system yang terdiri dari computer system
operasi, hardware dan soft ware yang didesain sesuai dengan keperluan serta
data diintegrasikan dengan beberapa alat pendukung agar dapat membantu
mempercepat proses transaksi. Perusahaan yang bergerak dalam bidang
dagang dan manufaktur umumnya menggunakan system POS (Poin Of Sale)
dalam menunjang kegiatan usahanya. Alasanya pertama, kustemisasi antar
satu usaha dagang dengan usaha dagang yang lain berbeda. Hal ini tidak bisa
diakomodasi oleh cash register ( CR ) yang notaben CR tidak bisa diatur seperti
system POS. ke dua adalah kebutuhan kontroling terhadap stok yang cepat dan
akurat. Bahkan jenis POS terbaru dapat menyimpan data stok barang secara
real time dengan fitur cloud. Ketiga, fasilitas cetak nota atau faktur yang
berdeda beda tidak selalu menggunakan ukuran kertas struk kecil. Terakhir
kebutuhan lain – lain setiap pemilik usaha. Misalkan kebutuhan akan laporan
utang piutang tempo dalam beberapa hari atau bahkan bulan.

Sistem CR dapat mencatat piutang tetapi hanya dalam tempo yang pendek,
lebih tepatnya adalah pending pembayaran bukan utang piutang. Hal inilah
yang membuat system POS menjamur saat ini. Sistem POS ini senantiasa
berkembang dari masa ke masa, sebagai contoh dulu untuk menghitung harga
pokok pejualan ( HPP ) menggunakan metode Average, metode ini dianggap

45
kurang valid atau kurang spesifik ketika perubahan harga beli barang masa
sekarang berlangsung sangat cepat, maka muncul metode baru perhitungan
HPP menggunakan system FIFO (firs in firs out) dan LIFO (last in Firs Out )
atau dikenal juga dengan algoritma stack ( tumpukan ) dan queue ( antrian )
dalam implementasi programming pembuatan sistem POS nya.

Sistem POS dapat diintegrasikan dengan alat lain seperti barcode scanner
atau alat pembaca kode bar (kode berupa garis dan gambar untuk yang 2D
barcode), juga dengan printer (printer biasa atau printer khusus kasir), printer
barcode (PB) untuk mencetak barcode dan cash drawer (CD) atau laci tempat
penyimpanan uang dan peralatan lain. System POS ini berdiri di atas fondasi
system operasi yang multiguna seperti menggunakan perangkat computer,
seseorang dapat memodifikasi sesuai kegunaan. Hal inilah yang membuat
system POS lebih dilirik dibandingkan dengan CR untuk usaha menengah atas
atau skala besar. Bahkan untuk yang skala internasional menerapkan system
online antarcabang dan pusat, sehingga kecepatan dan kemudahan pengusaha
dalam mengambil keputusan sangat baik.

Mesin POS lebih mengacu kepada penggunaan teknologi dengan


mengintegrasikan hardware dan software yang dapat ditambahkan dan dapat
deprogram sesuai dengan keinginan pengguna untuk mendukung proses
transaksi. Sedangkan mesin register hanya seperangkat elektronik yang
mempunyai kemampuan terbatas.

Berikut ini perbandingan kelebihan dan Kelemahan mesin cash register


dengan mesin POS.

e. Kelebihan Cash Register

Kelebihan penggunaan cash register untuk transaksi pembayaran


diantaranya sebagai berikut.

1. Bebas virus

2. Stabil, karena tidak ada install ulang system operasi dan program

3. Harga belinya cenderung lebih murah daripada perangkat POS

4. Lebih mudah digunakan untuk orang awam

f. Kelemahan

Kelemahan penggunaan cash register untuk transaksi pembayaran


diantaranya sebagai berikut.

1. Program tidak fleksibel jadi tidak bisa mengikuti keinginan user

2. Boros kertas pada saat cetak laporan

3. Beberapa tipe cash register tidak mempunyai menu untuk mengetahui


jumlah stok barang walaupun ada harganya tidak sebanding dengan
POS.

g. Kelebihan Mesin POS

46
Kelebihan mesin POS untuk transaksi pembayaran diantaranya sebagai
berikut.

1. Program dapat bergerak sesuai dengan kemauan user

2. Dapat diintegrasikan dengan berbagai macam hardware pendukung

3. Memiliki fitur yang lebih banyak daripada CR

h. Kelemahan POS

Kelemahan mesin POS untuk transaksi pembayaran diantaranya sebagai


berikut.

1. Mudah terkena virus

2. Pengembangan dari awal perlu biaya yang lebih mahal, kecuali


program yang sudah jadi

3. Menggunakan software yang sudah diatur, terkadang mengalami


beberapa kendala karena ketidaksesuaian program dengan kebijakan
perusahaan.

D. Penerapan Mesin Pembayaran

Mesin pembayaran perfungsi sebagai alat untuk mempermudah para pelaku usaha
dalam melakukan transaksi pembayaran dengan pelanggannya. Dengan adanya
mesin pembayaranan proses transaksi dapat dilakukan dengan lebih efisien,
perhitungan uang masuk dan keluar menjadi lebih akurat. Selain itu mesin
pembayaran juga dapat memberikan fitur tambahan seperti scane barang
perhitungan penjualan, perhitangan stok barang, dan sebagainya. Namun untuk
mesin pembayaran dengan fitur yang lengkap tentu memerlukan biaya
pemasangan yang tidak sedikit para pelaku usaha perlu mempertimbangkan aspek
biaya yang mereka keluarkan.

1. Penerapan Mesin Kasir

Mesin kasir cocok diterapkan pada usaha skala kecil dan menengah yang
jumlah transaksi tidak begitu banyak.

D. Penerapan mesin kasir manual

Mesin register manual memiliki keterbatasan dalam penggunaannya salah


satunya yaitu tidak dapat digunakan untuk menghitung stok barang yang
telah dijual namun mesin register manual sudah cukup untuk digunakan
dalam transaksi penjualan sederhana. Selain itu, mesin ini memiliki harga
yang relatif murah dibandingkan dengan mjenis mesin pembayaran lainnya.
Mesin register ini dapat diterapkan pada usaha mikro seperti pada toko
klontong di desa, rumah makan skala kecil, dan penjualan scank kiloan.

Usaha skala kecil membuthkan pencatatan cash flow yang baik. Keluar
masuk uang dan laporan yang disajikan CR ini cukup sederhana, hanya
47
berupa detail nominal dan item keluar masuk perharinya, ditambah biaya
yang mungkin dikelurkan oleh kasir dari laci uang ( misal orang minta
sumbangan dan sebaginya ) dan ditotal keseluruhan.

E. Penerapan mesin kasir Elektronik

Mesin register elektronik memiliki beberapa fitur tambahan yang dapat


digunakan untuk mempermudah transaksi. Mesin kasir ini sering diterapkan
pada toko yang menjual berbagai jenis produk seperti toko pakain, toko
sepatu, dan lainnya. Penggunaan mesin ini memugkinkan untuk
menghitung stok barang yang keluar secara otomatis. Mesin kasir elektronik
juga dapat dilengkapi dengan barcode scanner untuk memperudah
pengenalan jenis barang yang di beli pelanggan. Informasi mengenai
penjualan barang tersebut akan disimpan oleh mesin kasir dan dapat dicek
pada waktu yang diinginkan.

2. Penerapan Mesin Kasir POS

Mesin kasir POS memiliki berbagai keunggulan dibandingkan dengan cash


register. Mesin ini biasanya diterapkan pada usaha skala menengah sampai
besar yang jumlah transaksinya banyak. Jenis usaha yang dapat menerapkan
mesin POS ini salah satunya yaitu minimarket modern. Jumlah transaksi harian
pada miimarket modern ditengah kota yang padat penduduk tentu tidaklah
sedikit. Oleh karena itu, minimarket modern membutuhkan mesin pembayaran
yang dapat digunakan untuk menghitung stok barang dalam jumlah cukup
banyak.

Mesin kasir POS juga memberikan kemudahan dalam pelayanan transaksi


pelanggan. Mesin ini dilengkapi dengan alat pemindai barang yang dibeli
pelanggan. Jadi detail barang dan nominal yang harus dibayar pelangga dapat
diketahui secara otomatis. Mesin kasir POS juga dapat digunakan untuk
mengganti harga barang dengan cepat sehingga mempermudah dalam operasi
usaha.

Saat ini juga telah mesin kasir POS erbasis mobile dengan harga yang relative
lebih murah. Mesin kasir POS jenis ini dapat diterapkan pada usaha mikro kecil
dan menengah (UMKM) agar proses transaksi usaha menjadi lebih teratur.
Dengan adanya POS berbasis mobile pelaku UMKM dapat dengan mudah
memantau stok barang dan penjualan yang biasanya mereka lakuan dengan
cara manual

F. Cara Pengoprasian Mesin Pembayaran

Mesin kasir merupakan alat bantu transaksi pembayaran yang lebih


sederhana dari computer. Mesin kasir hanya dapat melakukan pencacatan
transaksi pembayaran dan memberikan register berupa nota hasil
pembayaran. Idelnya bagi pengusaha yang hendak membeli mesin kasir,
akan diberikan pelatihan dalam pengoprasian mesin kasir tersebut.

3. Mengoprasikan Mesin Kasir Register (Cash Register)

Jika kita menengok ke supermarket maupun ritel, akan kita temukan


mesin kasir dengan fungsi yang lebih modern. Mesin berupa computer
48
lebih praktis dan mampu menyimpanan data penjualan lebih banyak.
Namun tidak semua toko menggunakan mesin kasir computer, nyatanya
dapat kita jumpai dibeberapa outlet makanan ringan, toko souvenir, dan
warung – warung kecil yang masih mengunakan mesin kasir register
(cash register), ada pula yang mesin menggunakan mesin kasir manual.

Berikut akan dijelaskan terlebih dahulu ara menggunakan mesin kasir


manual:

m. Memasang dan mengganti baterai mesin kasir (cash registrasi)

Nyalakan mesin dan perhatikan posisi kunci harus berada di REG, pasang
tiga buah baterai AA 1,5 V, segeralah ganti baterai jika sudah low bat.

n. Memasang kertas mesin kasir (cash register)

Posisi mesin on, tekan tuas hijau penguncian roller, angka cover head,
pasang kertas degan posisi menghadap ke bawah, tutup cover head dan
cover luar.

o. Mengatur tanggal dan jam mesin kasir (cash register)

Pstikan kunci diposisi PGM, masukan tanggal format (ddmmyyyy)


#/TM/ST, masukkan jam format (hhmm) # /TM/ST. contoh : format tanggal
31102010 #/TM/ST (tanggal 31 oktober 2010 ), format jam 0830 #/TM/ST
(jam 08:30).

p. Setting awal mesin kasir ( Cash register)

Kemudian tekan #/TM/ST,90 X 0 TL/NS #TMST, 7 X 00100110


#TMST,61X 00100110 #TMST, 63 X 01010001 #TMST, 64 X
11110000#TMST, 68 X 00000000 #TMST, dan TLNS

q. Membuat nama Barng pada Mesin Kasir ( Cash Register )

Posisikan kunci PGM, tekan kode barang (01 s/d 1200), lalu tekan
PLU/sub, kemudian tekan (00), isi nama barang ( missal roti bagus ), lalu
tekan #TM/ST, isi harga barang tersebut lalu tekan #/TM/ST, isi
departemen kemudian mtekan #TM.ST, lakukan hingga item produ selesai
didaftarkan, untuk menutup program tekan TL/NS. Jika ada kesalahan
tekan CL hingga layar pada mesin kasir menjadi 0, kemudian ulangi
langkah di atas.

r. Membuat Nama Kasir pada Mesi Kasir

Tekan #/TM/ST, tekan angka 5, kemudian tekan titik (.), isikan kode kasir,
lalu ketakn tanda X, isikan nama kasir dan tekan #TM/ST, lakukan hingga
selesai memasuka semua nama kasir. Apabila selesai tekan TL/NS

s. Membuat nama toko pada Header / kop struk kasir mesin

Tekan #TM.ST, tekan angka 4, tekan titik (.), nomor baris kop (1-3), tekan
tanda X, kemudian isi nama toko, tekan #TM/ST, apabila selesai tekan
TL/NS.

49
t. Membuat kalimat pada forder struk kasir mesin (cash register )

Cara opersionalnya sama seperti pada header / kop namun bedanya untuk
nomor baris koop hanya 4-6 untuk footer-nya. Berikut cara membuat
kalimat footer struk kasir:

Tekan #TM/ST, tekan angka 4, tekan titik (.), no baris kop (4-6), tekan
tanda X kemudian isi nama toko, tekan #/TM/ST, jika selesai tekan TL/NS

u. Memulai transaksi pada mesin kasir

Pastikan terlebih dahulu berapa jumlah uang untuk saldo awal laci mesin
kasir. Masukkan modal awal saldo kamu dengan cara berikut:

Tekan tombol modal awal (jumlah angka / rupiah), tkan tombol RA,
masukkan modal ke dalam laci, tekan tombol CL untuk memulai transaksi.

v. Menjual dengan menggunakan nama barang pada mesin kasir (cash


register)

Pastikan posisi kunci REG, tekan angka produk, lalu tekan kode PLU
dilayar akan otomatis muncul nama dan harga barang, lalu tekan #TM/ST,
tekan sesuai dengan harga lalu tekan TL/NS, transaksi selesai dan laci
kasir akan otomatis membuka.

w. Pembatalan transaksi pada mesin kasir

Tekan RF, tekan departemen yang akan dibatalkan jika jumlah barang yag
dibatalkan lebih dari satu, tekan jumlah barang x departeman, tkan
#TM/ST, tekan sesuai dengan harga lalu tekan TL/NS

x. Posisi kunci mesir kasir (cash register)

PGM: dipakai untuk program, REG : dipakai untuk melakukan transaksi,


X1/Z1: dipakai untuk mencetak laporan harian/mingguan sementara,
X2/Z2: dipakai untuk mencetak laporan akhir bulan.

4. Mengoprasikan Mesin Kasir POS ( Berbasis Komputer )

Biasanya mesin kasir elektronik dilengkapi dengan scan barcode. Kasir


cukup men-scan barcode yang ada pada brang dengan mein scaneer,
yang merupakan salah satu bagian dari mesin kasir. Pada saat kasir
men – scan barang, akan munul nama barang, jumlah barang, sekaligus
harga barang yang bersangkutan. Apabila ada konsumen yang membeli
lebih dari satu barang, maka penjaga kasir dapat men-scan barang yang
bersangkutan satu persatu atau men-scan satu saja. Kemudian penjaga
kasir menekan tombol Esc, lalu tekan angka sesuai jumlah barang,
kemudian tekan enter, maka pada monitor akan tampil nama barang,
harga, dan jumlah barang yang dibeli oleh konsumen.

Apabila pada barang tiidak terdapat barcode, maka kasir dapat melihat
PLU barang yang bersangkutan tersebut dengan menekan toomol F1
pada mesin kasir. Selanjutnya kasir dapat mengetik secara manual PLU

50
barang, lalu akan muncul nama, harga, dan jumlah harga, kemudian
tekanlah enter maka akan diketahui total transaksi tersebut.

a. Pilih menu pembayaran tunai atau kredit

b. Apabila pembayaran dilakukan secara tunai, masukkan atau ketik


jumlah yang akan diberikan oleh konsumen.

c. Tekan tombol enter, maka transaksi selesai lalu berikutnya uang


kembalian kepada konsumen jika ada.

8.2 MATERI SISTEM PENJUALAN TUNAI

1. Pengertian Sistem Penjualan Tunai

Menurut mulyadi dalam system akuntasi (2016:4), system adalah jaringan prosedur
yang dibuat menurut pola yang teradu untuk meaksanakan kagiatan pokok
perusahaan. Sedangkan prosedur merupakan suatu urutan kegiatan klerikal, yang
biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat
untuk menjamin penangan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi
berulang – ulang.

Mulyadi dalam system informatika akuntansi (2010:452), menjelaskan system


penjualan adalah system yang melibatkan sumber daya dalam suatu organisasi,
prosedur, data, serta sarana pendukung untuk mengoperasikan system penjualan
sehingga menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi pihak manajemen dalam
pengambilan keputusan. System penjualan digunakan untuk menangani transaksi
penjualan barang atau jasa, baik secara kredit maupun secara tunai.

System akuntansi penjualan tunai adalah prosedur pencatatan yang melibatkan


sumber daya dalam suatu organisasi yang berhubungan dengan transaksi penjualan
tunai guna memudahkan pihak manajemen dalam pengambilan keputusan. Dalam
system penjualan tunai, barang atau jasa baru diserahkan oleh bagian pengiriman
kepada pembeli jika bagian kasir telah menerima uang dari pembeli.

1. Prosedur system penjualan tunai

Terdapat beberapa prodesur yang membentuk system penjualan tunai, yaikni


sebagai berikut:

8) Prosedur order penjualan

Dalam prosedur order penjualan, fungsi penjualan menerima order dari


pembelian dan membuat surat order pembelian untuk diserahkan
kepada fungsi gudang dan fungsi pengiriman agar menyiapkan barang
yang akan diserahkan kepada pembeli.

9) Prosedur penerimaan kas

Dalam prosedur penerimaan kas, fungsi kas menerima pembayaran


harga barang dari pembeli dan memberikan tanda pembayaran (berupa
pita register kas atau nota kontan) kepada pembeli untuk
memungkinkan pembeli tersebut melakukan pengambilan barang yang
dibelinya dari fungsi pengiriman.

51
10) Prosedur penyerahan barang

Dalam prosedur penyerahan barang, fungsi pengiriman menyerahkan


barang yang sudah dibayarkan kepada pembeli.

11) Prosedur pencatatan penjualan tunai

Dalam prosedur pencatatan penjualan tunai, fungsi akuntasi melakukan


pencatatan transaksi penjualan tunai dalam jurnal penerimaan kas. Di
samping itu, fungsi akuntansi juga mencatat berkurangnya persediaan
barang yang dijual dalam kartu persediaan.

12) Prosedur penyetoran kas ke bank

System pengendalian intern terhadap kas mengharuskan penyetoran


dengan segera ke bank semua kas yang diterima pada suatu hari.
Dalam prosedur ini, fungsii kas menyetorkan kas diterima dari penjualan
tunai ke bank dalam jumlah penuh.

13) Prosedur pencatatan penerimaan kas

Dalam prosedur pencatatan penerimaan kas, fungsi akuntansi mencatat


penerimaan kas dalam jurnal penerimaan kas berdasarkan bukti setor
bank yang diterima dari bank melalui fungsi kas.

14) Prosedur pencatatan harga pokok penjualan

Dalam prosedur pencatatan harga pokok penjualan, fungsi akuntansi


membuat rekapitulasi harga pokok penjualan berdasarkan data yang
dicatat dalam kartu persediaan. Berdasarkan rekapitulasi harga pokok
penjualan ini, fungsi akuntansi membuat kartu memorial sebagai
dokumen sumber untuk pencatatan harga pokok penjualan ke dalam
jurnal umum.

2. System penerimaan kas dari penjualan tunai

Penjualan tunai dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mewajibkan pembeli


melakukan pembayaran harga barang terlebih dahulu sebelum barang diserahkan oleh
perusahaan penjual kepada pembeli. Setelah uang diterima oleh perusahaan, barang
kemudian diserahkan kepada pembeli dan transaksi penjualan tunai kemudian dicatat
oleh perusahaan.

Transaksi penjualan tunai erat kaitanya dengan system .penerimaan kas. Sumber
penerimaan kas perusahaan dagang berasal dari penjualan tunai. Didalam system
penerimaan kas terdiri atas system penerimaan kas dari over the counter sale, cash on
delivery sale dan credit card sale. Untuk menyelenggarakan system pengendalian
internalyang baik, sistem penerimaa kas dari penjualan tunai mengharuskan hal – hal
berikut:

3. Penerimaan kas dalam bentuk tunai harus segera disetorkan ke bank seluruhnya
dengan cara melibatkan pihak lain selain kasir untuk melakukan internal check.

4. Penerimaan kas dari penjualan tunai dilakukan melalui transaksi kartu kredit, yang
melibatkan ban penerbit kartu kredit dalam pencatatan transaksi penerimaan kas.

52
C. Pencatatan Transaksi Penjualan Tunai

1. Pencatatan ke dalam jurnal Khusus

Jurnal umum digunakan untuk menatat berbagai jenis transaksi keuangan


yang terjadi dalam perusahaan. Pada perusahaan yang mempunyai
berbagai jenis transaksi dan banyak jumlahnya, penggunaan jurnal umum
untuk mencatat berbagai transaksi tersebut akan memakan waktu dan
tenaga yang tidak sedikit. Hal ini disebabkan ayat jurnal yang dicatat dalam
jurnal umum harus diposting ke buku besar secara individual.

Jurnal khusus adalah jurnal yang digunakan khusus untuk mencatat


kelompok transaksi yang sejenis. Pengelompokan transaksi-transaksi yang
sejenis ini bergantung pada aktivitas perusahaan yang bersangkutan.
Misalnya pada perusahaan dagang dapat dikelompokan menjadi empat
jenis transaksi yaitu penjualan secara kredit, pembelian secara kredit,
penerimaan kas, dan pengeluaran kas. Pencatatan transaksi-transaksi
tersebut menggunakan jurnal khusus, sedangkan untuk transaksi –
transaksi yang tidak termasuk dalam empat transaksi tersebut,
pencatatannya dilakukan dalam jurnal umum.

Jurnal khusus itu sendiri dapat dibedakan menjadi empat jenis, yakni
sebagai berikut:

e. Jurnal penjualan, yaitu jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi


penjualan secara kredit.

f. Jurnal pembelian, yaitu jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi


pembelian secara kredit.

g. Jurnal penerimaan kas, yaitu jurnal yang digunakan untuk mencatat


transaksi penerimaan kas yang berasal dari penjulan tunai maupun
penerimaan piutang.

h. Jurnal pengeluaran kas, yaitu jurnal yang digunakan untuk mencatat


transaksi pengeluaran kas untuk keperluan seperti pembelian barang
secara tunai dan pembayaran utang.

2. Pencatatan ke dalam Jurnal Penerimaan Kas

Sesuai dengan namanya, jurnal penerimaan kas digunakan untuk


mencatat seluruh transaksi yang berhubungan dengan penerimaan yang
diperoleh perusahaan. Transaksi yang dicatat dalam jurnal penerimaan kas
ini berupa transaksi penjualan tunai dan penerimaan piutang dari
pelanggan / debitur.

Penatatan transaksi ke dalam jurnal penerimaan kas ini dilakukan secara urutan
sesuai dengan waktu kronologisnya. Berikut ini merupakan bentuk jurnal
penerimaan kas.

Nama Perusahaan

Jurnal Penerimaan Kas

53
Periode yang berakhir pada…

Debit Kredit

Tg No. keteranga Re Ka Potonga penjuala Piutan Lain


l n f s n n g -lain
Bukt
penjuala
i dagan
n
g

Tahap dalam melakukan pencatatan transaksi penjualan tunai ke dalam


jurnal penerimaan kas adalah sebagai berikut:

h. Menuliskan nama perusahaan dan nomor halaman jurnal

i. Menulis tanggal sesuai dengan tanggal terjadinya transaksi penjualan


tunai pada kolom tanggal

j. Memasukan nomor bukti transaksi penjualan tunai pada kolom nomor


bukti

k. Menulis nama pelanggan yang bersangkutan dengan transaksi


penjualan tunai pada kolom keterangan, misalkan toko ATHA

l. Kolom ref diisi dengan jurnal khusus yang menjadi sumber pencatatan
pada saat dilakukan pemostingan ke buku besar.

m. Memasukan jumlah nominal ke dalam akun yang sesuai. Pada kolom


debit, masukkan jumlah nominal kas yang diterima, sedangkan pada
kolom kredit masukan jumlah nominal penjualan.

n. Setelah pengisian jurnal selesai, jumlah setiap kolom akun untuk


memudahkan proses pemindahbukuan ke buku besar maupun buku
besar pembantu.

3. Posting ke Buku Besar

Proses pemindahan ayat-ayat jurnal yang telah dibuat dalam buku besar
disebut posting. Posting dilakukan dengan memindahkan angka yang
tercantum dalam kolom debit jurnal ke dalam sisi debit suatu akun dan
memindahkan angka yang tercantum dalam kolom kredit jurnal ke dalam
sisi kredit akun yang lain.

Posting tersebut harus dilakukan dengan urutan sesuai dengan urutan –


urutan mendedit dan mengkredit dari jurnal. Biasanya pada perusahaan
besar, posting ke buku besar dilakukan dengan menggunakan mesin
pembukuan atau secara otomatis dengan computer. Namun banyak juga
perusahaan yang melakuan posting secara manual. Sama halnya seperti

54
jurnal umum, namun jurnal khusus juga harus diposting ke dalam buku
besar.

Pada jurnal khusus, jumlahkan semua kolom akun yang terdapat di sisi
debit dan kredit secara vertikal (ke bawah). Tuliskan nomor akun di bawah
hasil penjumlahan masing – masing akun jurnal khusus untuk
mempermudah pemostingan. Berikut ini tahapn pemostingan akun dari
jurnal khusus ke buku besar

PD Krisna

Buku Besar

Periode yang akan berakhir pada 30 april 2018

Nama akun : Kas

Tgl Keterangan Ref Debit Kredit saldo

Debit Kredit

Keterangan:

f. Kolom tanggal diisi dengan tanggal terjadinya transaksi berdasarkan


jurnal khusus.

g. Kolom keterangan diisi sesuai dengan kejadian atau transaksi yang


terjadi

h. Kolom ref diisi dengan sumber pencatatan jurnal khusus, misalkan JP1
yang berarti pemostingan berasal dari jurnal pemerimaan kas halaman
1.

i. Kolom debit dan kredit diisi sesuai dengan saldo akun yang terdapat
pada sisi debeit dan kredit sumber pencatatan.

j. Kolom saldo diisi dengan jumlah perhitungan, apakah akan berada di


sisi debit atau kredit.

Agar kamu lebih mudah memahami pemostingan jurnal khusus ke


dalam buku besar, berikut ini disajikan sebuh contoh:

55
Nama Perusahaan

Jurnal Penerimaan Kas

Periode yang berakhir pada…

Debit Kredit

Tgl No. keterangan Ref Kas Potongan penjualan Piutang Lain-


penjualan lain
Bukti dagang

10 1020 Ny.halimah - 310.000 - 310.000 - -


agst
2018

15 010 Tuan - 1.025.000 - 1.025.000 - -


agst baskoro
2018

Jumlah 1.335.000 1.335.000

(111) (411)

Berdasarkan jurnal penerimaan kas diatas, maa pemostinan yang dapat dilakukan oleh
PD Anugrah adalah sebagai berikut:

PD Anugrah

Buku Besar

Periode yang berakhir pada 31 agustus 2018

Nama akun : Kas


no. akun 111

Tgl Keterangan Ref Debit Kredit Saldo

Debit Kredit

Agust 31 Penjualan JP1 1.335.000 - 1.335.000; -


Tunai
2018

56
Nama akun : Kas
no. akun :111

Tgl Keterangan Ref Debit Kredit Saldo

Debit Kredit

Agust 31 Penjualan JPn1 - 1.335.000 - 1.335.000;


Tunai
2018

8.2 SISTEM PENJUALAN KREDIT

A. Sistem Penjualan Kredit


Dalam transaksi penjualan kredit, apabila pesanan dari pelanggan telah dipenuhi
denganpengiriman barang atau penyerahaan jasa, untuk jangka waktu tertentu
perusahaan memiliki piutang kepada pelanggannya. Kegiata penjualan kredit ini
memungkikan perusahaan menambahkan volume penjualan dengan memberi
kesempatan kepada para pembeli membelanjakan penghasilan yang akan diterima
mereka pada masa yang akan datang.
1. Pengertian Sistem Penjualan Kredit
Sistem penjualan kredit terdapat 2 macam yaitu sistem penjualan kredit biasa dan
system penjualan kredit dengan kartu kredit.
Sistem penjualan kredit biasa adalah penjualan kredit yang pembayaran
pelunasannya menggunakan uang tunai, cek, atau alat pembayaran lainnya selain
kartu kredit perusahaan. Sistem penjualan kredit dengan kartu kredit adalah system
penjualan kredit yang pembayaran pelunasannya menggunakan karu kredit
perusahaan.
Kartu kredit perusahaan ini di terbitkan oleh perusahaan tertentu untuk para
pelanggannya. Pelanggan akan diberikan kartu pembayaran berdasarkan seleksi
dari kemampuan bayarnya.
2. Prosedur Sistem Penjualan Kredit
Berikut ini akan dijelaskan mengenai prosedur dalam system penjualan kredit biasa
dan penjualan kredit dengan kartu kredit perusahaan.
a. Prosedur dalam Sistem Penjualan Kredit Biasa
Berikut ini adalah beberapa prosedut dalam penjualan kredit bisa :
1. Prosedur Penjualan
Pada prosedur penjualan, fungsi penjualan menerima order dari pembeli dan
menambahkan informasi yang penting pada surat ordet pembelian dari
pembeli. Fungsi penjualan kemudian membuat faktur penjualan dan
mengirimkannya kepada berbagai fungsi yang lain untuk memungkinkan
fungsi tersebut memberikan kontribusinya dalam melayani order dari
pembeli.
2. Prosedur Pengiriman

57
Pada prosedur pengiriman, fungsi gudang menyiapkan barang untuk pembeli
sesuai dengan informasi yang tercantum dalam faktur penjualan yang
diterimanya dari fungsi gudang. Pada saat penyerahan barang. Fungsi
pengiriman meminta tanda tangan penerimaan barang kepada pembeli
diatas faktur penjualan.
3. Prosedur Pencatatan Piutang
Pada prosedur pencatatan piutang, fungsi akuntansi mencatat tembusan
faktur penjualan ke dalam kartu piutang.
4. Prosedur Penagihan
Pada prosedur penagihan, fungsi penagihan menerima faktur penjualan dan
mengarsipkannya sesuai urutan abjad. Secara periodic, fungsi penagihan
membuat surat tagihan dan mengirimkannya kepada pembeli dilampiri
dengan faktur penjualan.
5. Prosedur Pencatatan Penjualan
Pada prosedur distribusi penjualan fungsi akuntansi mendistribusikan data
penjualan menurut informasi yang di perlukan oleh management.
6. Prosedur Distribusi Penjualan
Pada prosedur distribusi penjualan, fungsi akuntansi mendistribusikan data
penjualan menurut informasi yang di perlukan oleh management.
7. Prosedur Pencatatan Harga Pokok Penjualan
Pada procedur pencatata harga pokok penjualan, fungsi akuntansi mencatat
secara periodic total harga pokok produkyang di jual dalam periode
akuntansi tertentu.
b. Prosedur dalam Sistem Penjualan Kredit dengan Kartu Kredit Perusahaan
Terdapat beberapa prosedur yang membentuk system penjualan kredit dengan
menggunakan Kartu Kredit perusahaan sbb :
1. Prosedur Penjualan
Dalam prosedur penjualan, fungsi penjualan menerima order dari pembeli dan
menambahkan informasi penting pada surat order dari pembeli. Fungsi
penjualan kemudian membuat faktur penjualan kartu kredit dan
mengirimkannya kepada berbagai fungsi yang lain untuk memungkinkan
fungsi tersebut memberikan kontribusinya dalam melayani order dari pembeli.
2. Prosedur Pengiriman
Pada prosedur pengiriman, fungsi gudang menyiapkan barang untuk pembeli
sesuai dengan informasi yang tercantum dalam faktur penjualan kartu kredit
yang diterimanya dari fungsi gudang. Pada saat penyerahan barang, fungsi
pengiriman meminta tanda tangan penerimaan barang kepada pemegang
kartu kredit diatas faktur penjualan kartu kredit
3. Prosedur pencatatan piutang
Pada prosedur pencatatan piutang, fungsi akuntansi mencatat tembusan
faktur penjualan ke dalam kartu piutang.
4. Prosedur Penagihan
Pada prosedur penagihan, fungsi penagihan menerima faktur penjualan dan
mengarsipkannay sesuai urutan abjad. Secara periodic, fungsi penagihan
membuat surat tagihan dan mengirimkannya kepada pembeli dilampiri dengan
faktur penjualan.
5. Prosedur Pencatatan Penjualan

58
Dalam prosedur pencatatan penjualan, fungsi akuntansi mencatat transaksi
penjualan kartu kredit ke dalam jurnal penjualan.

B. Pencatatan Transaksi Penjualan Kredit


1. Pencatatan ke dalam Jurnal Penjualan
Jurnal khusus dibedakan menjadi 4 jenis yaitu Jurnal Penjualan, Jurnal
Pembelian, Jurnal Penerimaan Kas, Jurnal Pengeluaran Kas. Jurnal yang
secara khusus digunakan untuk mencatat transaksi penjualan kredit adalah
jurnal penjualan. Untuk penjualan secara tunai dicatat dalam jurnal
penerimaan kas, namun untuk penjualan secara kredir dicatat dalam jurnal
Khusus. Jurnal penjualan hanya memuat informasi 2 akun yakni akun
penjualan dan piutang dagang.
Pencatatan transaksi penjualan pada jurnal dilakukan berdasarkan bukti faktur
penjualan. Tahapan pencatatan transaksi penjualan kredit ke dalam jurnal
penjualan antara lain sbb :
a. Menulis nama perusahaan dan nomor halaman jurnal
b. Menulis tanggal sesuai dengan tanggal terjadinya transaksi penjualan
kredit pada kolom tanggal
c. Memasukan nomor bukti transaksi penjualan kredit pada kolom nomor
bukti
d. Menuliskan nama pelanggan yang bersangkutan dengan transaksi
penjualan kredit pada kolom keterangan.
e. Kolom ref (Referensi) diisi dengan jurnal khusus yang enadji sumber
pencatatan pada saat dilakukan pemostingan ke uku besa. Dalam
pengisian jurnal khusus ini, kolom ref di biarkan tetap kosong.
f. Memasukkan jumlah nominal dalam akun yang sesuai. Pada kolom debit,
masukkan jumlah nominal piutang dagang, sedangkan pada kolom kredit
masukkan jumlah nominal penjualan.
g. Setelah pengisian jurnal selesai, jumlahkan setiap kolom akun untuk
memudahkan proses pemindahbukuan ke buku besar pembantu.

Sebagai gambarai berikut dalam contoh pencatatannya :


a. Pada tanggal 2 juli 2018, UD Semar menjual barang dagangnya kepada
Toko Cantika sebesar Rp. 11.700.000 dengan syarat pembayaran 2/10,
n/30

UD
Semar No. Faktur : F-010
Tanggal
Jl. Merdeka No. 17 Blok B45 Pemesanan 2 Juli 2018

Bandung

FAKTUR
Kepada : Alamat : Tanggal Pengiriman Syarat :
Toko
Cantika Jl. Melonia No. 18 Bandung 4 Juli 2018 2/10, n/30
No. Nama Barang Satuan Harga Kuantitas Jumlah Harga
59
Satuan
Rp Rp
1 Sepatu Formal pasang 115.000 20 2.300.000
Rp Rp
2 Sepatu Anak pasang 95.000 20 1.900.000
Rp Rp
3 Sepatu Olahraga pasang 150.000 50 7.500.000
Rp
Jumlah 11.700.000

Bagian
Keuangan

(ttd)

Wahyuni

b. Pada tanggal 5 juli 2018 UD semar menjual barang dagangnya kepada


toko Canada sebesar Rp. 13.500.000 dengan syarat pembayaran 2/10,
n/30

UD No.
Semar Faktur : F-012
Tanggal
Jl. Merdeka No. 17 Pemesanan
Blok B45 : 7 Juli 2018

Bandung

FAKTUR

60
Kepada
: Alamat : Tanggal Pengiriman Syarat :
Toko Jl. Melonia No. 18
wijaya Bandung 4 Juli 2018 2/10, n/30
Nama Harga
No. Barang Satuan Satuan Kuantitas Jumlah Harga
Sepatu Rp
1 Olahraga pasang 150.000 40 Rp 6.000.000
Sepatu Rp
2 Anak pasang 95.000 10 Rp 950.000
Jumlah Rp 6.950.000

Bagian Keuangan

(ttd)

Wahyuni

UD
Semar No. Faktur : F-012
Jl. Merdeka No. 17 Tanggal
Blok B45 Pemesanan : 7 Juli 2018

61
Bandung

FAKTUR
Kepada : Alamat : Tanggal Pengiriman Syarat :
Jl. Melonia No. 18
Toko wijaya Bandung 4 Juli 2018 2/10, n/30
Harga
No. Nama Barang Satuan Satuan Kuantitas Jumlah Harga
Sepatu Rp
1 Olahraga pasang 150.000 40 Rp 6.000.000
Rp
2 Sepatu Anak pasang 95.000 10 Rp 950.000
Jumlah Rp 6.950.000

Bagian Keuangan

(ttd)

Wahyuni

c. Pada tanggal 10 juli 2018 UD semar menjual secara kredit barang


dagangnya kepada Ny. Talita senilai RP. 8.450.000 Ny. Talita melakukan
pembayaran menggunakan kartu kredit perusahaan.

2. Posting ke Buku Besar


Sebelum memposting jurnal penjualan, jumlhkan semua kolom akun yang
terdapat di sisi debit dan kredit, secara vertical (kebawah). Tuliskan nomor
akun dibawah hasil penjumlhan masing – masing akun di jurnal penjualan
untuk mempermudah pemostingan.
Berikut ini tahapan pemindahbukuan atau posting dari jurnal penjualan
kedalam buku besar.
a. Kolom tanggal diisi tanggal terjadinya transaksi berdasarkan pada jurnal
khusus. Apabila akun mempunyai saldo awal, maka perlu diposting terlebih
dahulu. Unutk memposting saldo awal, kolom tanggal diisi tanggal awal
bulan transaksi misalnya 1 januari 2018. Untuk memposting akun dari
62
jurnal khusus, kolom tanggal diisi sesuai kejadian atau transaksi, misalnya
31 Januari 2018
b. Kolom keterangan disi sesuai kejadian atau transaksi yang terjadi
c. Kolom ref diisi dengan sumber pencatatan jurnal khusus, misalnya JP 1
yang berarti pemostingan berasal dari jurnal penjualan halaman 1
d. Kolom debit dan kredit di isi sesuai dengan saldo akuan yang terdapat
pada sisi debit dan kredit sumber pencatatan
e. Kolom saldo diisi dengan jumlah hasil perhitungan, apakah akan berada di
sisi debit dan kredit
Contoh pemostingan jurnal penjualan ke buku besar :

UD Semar
Buku Besar
Periode yang berakhir pada 31 Juli 2018
Nama Akun : Piutang No. Akun
Dagang 112
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Juli Penjualan JP Rp Rp Rp Rp
2018 31 Kredit 1 40.350.000 - 40.350.000 -

No. Akun
Nama Akun : Penjualan 411
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Juli Penjualan JP Rp40.350.00 Rp Rp
2018 31 Kredit 1 0 - 40.350.000
3. Posting ke Buku Besar Pembantu
Buku besar pembantu adalah buku yang digunakan untuk mencatat informasi
lin yang diperlukan disamping informasi yang terdapat pada buku besar utama.
Secara singkat buku besar pembantu pencatatan secara rincian nama- nama
pelanggan beserta jumlahnya dari akun buku besar utama. Buku besar
pembantu dbagi menjadi 2 yaitu :
a. Buku pembantu piutang yaitu buku tempat mencatat rincian piutang
perusahaan berdasarkan nama pelanggan atau debitur
b. Buku pembantu utang yaitu buku tempat mencatat rincian utang
perusahaan berdasarkan nama kreditur
Buku pembantu piutang berkaitan erat dengan transaksi penjualan kredit, dan
perusahaan memerlukan rincian catatan yang detail mengenai jumlah piutang
dari para pelanggan maupun debitunya. Melalui buku besar pembantu ini
dapat disusun daftar mengenai akun yang bersangkuatan pada setiap tanggal
yang di kehendaki.
Pencatatan buku besar pembantu menggunakan faktur yang di cetak 2 kali
dimana lembar pertama digunakan untuk mencatat di buku besar dan di
lembar ke2 digunakan untuk mencatat di buku besar pembantu.
Pencatatan kedalam buku besar pembantu hanya dilakukan dengan mendebet
atau mengkredit akun pembantu yng bersangkutan. Buku besar pembantu ini

63
dapat memberikan rincian informasi yang terdapat di buku besar utama.

PD Sukses
Buku Besar Pembantu Piutang
Periode yang berakhir pada 31 Juli 2018
(dalam satuan rupiah)
Jurnal Penjualan No. 01
Nama : Toko Periode yang berakhir pada 31 Juli 2018
Nusa No Telp : 021 776543
Alamat : Jl.
GajahmadaNomorNo. 23, Debet No. RekeningKredit
: 098-
Tanggal
Jakarta Keterangan Ref Piutang 9222-111
Bukti Penjualan
Keteran Dagang
Kredi Saldo
Tanggal Ref Debit
gan tRp Debit
Rp Kredit
50.000.000
Juli
Juli 2 F-022
PenjualaToko Nusa Rp 50.000.000
Rp Rp Rp
2018
2018 5 n JP 1 50.000.000 -Rp 50.000.000 -
Rp 25.000.000
5 F-024
PenjualaToko Nusa Rp 25.000.000
Rp Rp
9 n JP1 25.000.000 Rp - 25.000.000 0
Jumlah 75.000.000 Rp 75.000.000
Berikut contoh pencatatannya:

64
8.3 PENERAPAN ALAT BANTU VERIFIKASI

C. Mengenal Verifikasi dalam Transaksi


Dalam usaha mencegah kehadiran uang palsu anyak alat yang dapat digunakan, alat
tersebut bermacam- macam jenisnya. Alat bantu tersebut disebut dengan Money
Detector, alat ini di gunakan untuk memverifikasi keaslian alat pembayaran bik berupa
uang kertas ataupun kartu kredit. Meskipun sudah menggunakan alat bantu namun
penjual harus dapat memedakan uang asli dan uang palsu secara manual.
4. Melakukan Verifikasi Uang Kertas
Uang palsu adalah uang yang di cetak atau di buat oleh perseorangan maupun
perkumpulan sindikat tertentu dengan tujuan agar uang palsu hasil cetakannya
dapat berlaku sesuai dengan nilainya dengan sebagaimana mestinya. Untuk
mendeteksi, mengidentifikasi, dan melihat perbedaan antara uang asli dengan
uang palsu diperlukan teknis analisis yang sederhana dan isa dilakukan oleh siapa
saja. Pemeriksaan uang kertas dapat dilakukan dengan cara :
d. Dilihat
Lihat uang tersebut, pastikan uang yang kami periksa tadi memiliki warna,
corak, dan gambar yang baik serta memiliki tanda- tanda uang asli, seperti :
tanda air yang menggambarkan pahlawan- pahlawan nasional serta benang tali
pengaman yang berada di dalam uang tersebut.
e. Diraba
Usaplah uang tersebut apakah uang tersebut kasar atau lembut. Uang yang
asli biasanya agak kaku dan teal bahan kertasnya serta akan terasa menonjol
pada bagian watermark.
f. Diterawang
Terawanglah kesumber cahaya kuat seperti matahari dan lampu. Setelah
diterawang, lihatlah di bagian tali pengaman (benng pengaman) dan tanda air
apkah dalam kondisi naik atau tidak.
5. Melakukan verifikasi uang kertas menggunakan Mesin Khusus
Untuk melakukan verifiaksi uang kertas dengan lebih cepat dan akurat digunakan
mesin money detector. Mesin money detector didesain untuk mendeteksi jenis
mata uang yang pengamanannya dilakukan dengan system utama UV (ultraviolet).
Pada dasarnya terdapat perbedaan yang mencolok antara kertas uang asli dengan
yang palsu. Kertas uang asli tersebut dari bahan baku yang cukup kuat dan kaku
serta tanda yang terdapat pada uang kertas asli memiliki ciri khas antara lain :
g. Benang pengaman (Safety Line)
Benang pengaman adalah benang plastic (foil) yang melintang vertical pada
lembaran uang. Jika uang tersebut asli, foil tersebut dapat dicukil hingga bisa
keluar dan tidak bisa dihapus dengan penghapus karet, sebab foil tersebut di
tanam ke dalam uang.
h. Tanda Air (Watermark)
Tanda air adalah gambar seorang pahlawan nasional yang tertanam dalam
kertas. Gambar tersebut sering di sebut dengan watermark yang merupakan
bagian kertas yang memiliki teal tipis sesuai dengan potret asli. Tanda air
dalam uang asli dari luar tampak bertekstur. Jika kita melapiskan kertas HVS
diatasnya lalu kita arsir dengan pensil gambar itu akan muncul dalam arsiran
i. Cetak Intaglio

65
Intaglio adalah teknik cetak emboss (timbul) dengan memasukkan jenis tinta
khusus dan dengan menggunakan cukilan –cukilan. Inilah hasil cetk yang tidak
bisa dipalsukan, karena teknologi mesin cetakannya yang amat mahal. Ini
menjadikan permukaan uang kertas asli tidak rata, ada semacam gelembung
yang bisa diraba.
j. Nomor Seri
Paling mudah untuk mendeteksi nomor seri adalah dengan penyinaran
ultraviolet. Bila uang itu asli, maka pada uang kertas Rp. 50.000 warna nomor
seri akan berubah menjadi kehijauan, uang 10.000 dan 20.000 berubah
menjadi kekuningan.
k. Microletter
Microletter terdapat pada safety line dan watermark. Dalam safety line, bila kita
menggunakan kaca pembesar (luope) akan tampak tulisan “Indonesia” dan
“Bank Indonesia”. Sementara dalam watermark akan Nampak microletter
bertulisan “Bank Indonesia” kecuali pada uang pecahan 100.000. uang palsu
tidak menunjukan apa – apa pada safety line maupun watermark.
l. Invisible Print
Bagaian invisible print adalah cetakan yang tidak kasat mata alias tersembunyi.
Biasa dikenal dengan tinta siluman. Misal pada pecahan 50.000 akan muncul di
sudut kanan atas. Pada uang palsu bila disinari angkanya dengan ulta violet
tidak akan muncul kalaupun ada, maka warnanya memudar, tidak terang atau
warnanya berbeda ata berubah.
6. Melakukan verifikasi Kartu Kredit
Belanja menggunakan kartu kredit dapat menjadi pilihan tepat bagi beberapa
kalangan karena praktis diandingkan harus mengeluarkan uang apalagi dalam
jumlah banyak. Namun sekarang ini kartu reit dapat dipalsukan oleh beberapa
pihakyang tidak bertanggung jawab, sehingga harus di cek keasliannya. Untuk
mendapatkan pembayaran dengan menggunakan kartu kredit suatu toko harus
mempunyai korelasi atau kolaborasi dengan bank yang menerbitkan kartu kredit,
maka dengan itu toko akan mudah melakukan pendebetan dana atau saldo
sejumlah uang yang di belanakan dari bank tersebut. Saat ini dengan adanya
kecanggihan yang luar bisa kartu kreditpun dapat dipalsukan. Maka sebagai
seorang kasir harus memiliki pengetahuan dan ketrampilan dalam membedakan
kartu kredit yang asli dan palsu.
c. Pengenalan Kartu Kredit
Pada umumnya fisik kartu kredit terdapat beberapa keterangan yaitu :
- Chip
- Logo Bank
- Nomor Kartu Kredit
- Masa berlaku kartu
- Nama pemilik kartu
- Logo principal (VISA, Master Card, GPN,dll )
- Tanda tangan pemilik di bagian belakang
- Pita magnetic
d. Verifikasi Keaslian Kartu Kredit
Berikut ini cara melakukan verifiksi kartu kredit secara manual untuk
membedakan orisinil atau palsu :
- Nyalakan lampu
66
- Letakkan kartu kredit di bawah sinar lampu, sehingga terlihat tanda ataupun
logo yang di keluarkan oleh bank yang menerbitkan kartu kredit tersebut
- Apabila tidak terdapat tanda ataupun logo tersebut maka kartu kredit yang
digunakan sebagai alat pembayaran tersebut palsu.
Verifikasi kartu kredit juga bisa menggunakan mesin EDC. Pada saat
melakukan transaksi dengan menggunakan mesin EDC, mesin EDCakan
memverifiaksi kartu kredit yang telah di gesekkan. Jika kartu kredit palsu maka
transaksi tidak dapat di proses lebih lanjut.

D. Mengoperasikan Alat Bantu Verifikasi


4. Macam – macam alat verifikasi Uang
Terdapat 4 jenis alat verifikasi uang diantaranya sbb :
e. Money Detector dalam Bentuk Senter
Alat verifikasi uang jennies ini memiliki kelebihan utama yaitu praktis dalam
penggunaannya. Money detector berbentuk senter menggunakan lampu UV
untuk mempermudah pendeteksian uang palsu.
f. Money Detector dalam Bentuk Pena
Alat ini berbentuk pena dengan dengan tinta khusus yang di formulasikan untuk
dapat mendeteksi keaslian uang. Selain itu, alat ini juga dilengkapi dengan
sinar UV yang dapat digunakan untuk scan uang agar di ketahui keasliannya.
g. Money Detector dalam Bentuk Kalkulator
Terdapat beberapa produsen kalkulator yang mengembangkan kalkulator untuk
mendeteksi keaslian uang. Kalkulator tersebut di lengkapi dengan lampu UV
untuk mempermudah penenalan uang apakah asli atau palsu.
h. Money Detector dalam Bentuk Mesin Khusus
Alat ini di desain khusus untuk mengetahui keaslian uang. Mesin khusus
pendeteksi keaslian uang biasanya berbentuk kotak dengan lampu UV di
bagian atas dan penampang untuk meletakkan uang di bagian bawahnya.
5. Pengoperasian Alat Verifikasi Uang
Pengoperasian alat verifikasi uang sangatlah mudah :
- Nyalakan lampu pada alat
- Letakkan uang di atas sinar lampu
- Kemudian lihat uang dengan teliti, maka akan muncul tanda tanda seperti
lazimnya uang asli
Sebagai penjual dan kasir jika menerima uang palsu berikut adalah langkah-
langkah yang harus dilakukan sbb :
f. Memberitahukan kepada pembeli bahwa uang yang di bayarkan palsu
g. Mengembalikan uang tersebut dan memint pembayaran dengan uang asli
h. Menahan uang palsu tersebut
i. Menanyakan asal uang palsu tersebut dan mencatatnya
j. Melaporkan kepada pihak yang berwenang menanganinya
6. Sikap dalam Mengoperasikan Alat Bantu Verifikasi
Alat bantu verifikasi dapat memberikan manfaat yang optimal jika dioperasikan
dengan sikap yang benar. Berikut ini adalah beberapa sikap dalam mempersiapkan
alat verifikasi :
e. Cermat

67
Dalam mengoperasikan mesin money detector perlu memperhatikan daya listrik
sesuai dengan batas wajar pemakaian dan memperhatikan fungsi tombol pada
mesin dengan cermat.
f. Teliti
Dalam pengoperasian mesin verifikasi harus di lakukan dengan hati – hati dan
berusaha untuk mengecek ulang. Misal seperti mengecek keaslian uang
dengan ,menggunakan Senter Money Detector, lampu sinar UV di arahkan ke
setiap bagian uang yang memiliki ciri keaslian secara teliti.
g. Jujur
Dalam mempersiapkan dan mengoperasikan alat verifikasi di tempat kerja,
lakukanlah dengan sebenarnya sesuai dengan aturan yang berlaku
diperusahaan da tidak berbohong. Apabila ditumui ulang palsu segera laporkan
kepada pemilik perusahaan. Hal ini harus di lakukan agar dapat menghindari
dari kerugian secara finansial.
h. Bertanggung Jawab
Dalam mempersiapkan dan mengoperasikan alat verifikasi di tempat kerja,
hendaklah bertanggung jawab dan dapat di pertanggungjawabkan. Sikap
pelayanan yang bertanggung jawab diantara bekerja dengan seksama dan
berdasarkan pemikiran rasional. Apa yanv dikerjakan memiliki alasan – alasan
yang dapat dipahami dan diterima oleh akal, untuk dapat di
pertanggungjawbkan pada pelanggan dan juga pada pemimpin.

68

Anda mungkin juga menyukai