Disusun oleh:
ANANG WAHYUDI
Nomor Induk:
16023032
• Rumah sakit merupakan salah satu sarana kesehatan yang berfungsi meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat. Seiring berjalannya waktu, bisnis rumah sakit
semakin berkembang dan membuat masyarakat memiliki pertimbangan tersendiri
dalam memilih rumah sakit tempat mereka berobat. Pelayanan yang memuaskan
pun semakin menjadi pertimbangan bagi masyarakat dalam memilih. Salah satu
instalasi yang berperan penting akan tetapi tidak terlihat atau nampak dilapangan,
karena bekerja di belakang layar adalah instalasi gizi.
• Sumber daya manusia pada instalasi gizi karena bekerja berbeda dengan instalasi
lainnya baik dokter maupun perawat, maka dalam upaya mengetahui hasil kinerja
maka perlu diadakan suatu pengawasan khusus serta komunikasi organisasi yang
jelas sehingga pegawai dapat dinilai dengan baik dan sesuai. Pegawai yang
berkualitas dapat dilihat dari berhasil atau tidak pegawai tersebut dalam
menyelesaikan pekerjaannya. Untuk mengevaluasikan hasil dari pekerjaan tersebut,
perlu dilakukan penilaian atas hasil kerja pegawai. Dengan dilakukan peninjauan
prestasi kerja, pegawai yang mendapat hasil penilaian yang baik akan diberikan
suatu penghargaan atau balas jasa atas kerja mereka.
• Hasil penilaian kinerja merupakan acuan untuk prosedur
penyeleksian personel, menentukan promosi, menentukan perlunya
pelatihan dan pengembangan, wawancara bagi penilaian,
kompensasi, pemindahan, dan pemberhentian. Penilaian kerja sangat
berpengaruh dari hasil pengawasan, pengawasan menetapkan kinerja
standar pada perencanaan untuk merancang sistem umpan balik
informasi, untuk membandingkan kinerja aktual dengan standar yang
telah ditentukan, untuk menetapkan apakah telah terjadi suatU
penyimpangan tersebut.
• Pengawasan pada dasarnya diarahkan sepenuhnya untuk menghindari
adanya kemungkinan penyelewengan atau penyimpangan atas tujuan
yang akan dicapai. melalui pengawasan diharapkan dapat membantu
melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan
yang telah direncanakan secara efektif dan efisien
• Selain pengawasan adapula komunikasi organisasi yang berperan
penting dalam menjalankan roda organisasi. Komunikasi organisasi
memegang peran penting untuk mendukung efektifitas operasional
organisasi. Aspek penting dari komunikasi organisasi adalah potensi
dari komunikasi itu sendiri sebagai alat (tool) yang dapat dirancang
manajemen untuk pencapaian tujuan organisasi. Pentingnya
komunikasi juga dapat dilihat dari manfaat bagi organisasi meliputi
fungsi pengendalian (kontrol dan pengawasan), motivasi,
pengungkapan emosional dan penyediaan informasi untuk
pengambilan keputusan (Robbins, 2009:312).
RUMUSAN MASALAH
Teknik Analisis
Statistik Deskriptif
1. Pengaruh variabel pengawasan terhadap motivasi. Hasil pengujian pada tabel menjelaskan
bahwa nilai signifikansi variabel pengawasan adalah 0,000 dengan t hitung 4,690. Nilai
signifikansi ini lebih kecil dari nilai 0,05. Sehingga dapat dijelaskan bahwa variabel
pengawasan berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap kinerja. besarnya
pengaruh variabel pengawasan terhadap kinerja adalah 0,603.
2. Pengaruh komunikasi organisasi terhadap motivasi. Hasil pengujian pada tabel
menjelaskan bahwa nilai signifikansi variabel komunikasi organisasi adalah 0,000 dengan
t hitung 2,561. Nilai signifikansi ini lebih kecil dari nilai 0,05. Sehingga dapat dijelaskan
bahwa variabel komunikasi organisasi secara parsial berpengaruh secara signifikan
terhadap kinerja. besarnya pengaruh variabel komunikasi organisasi terhadap kinerja
adalah 0,329.
Diagram Hasil Analisis Jalur
Persamaan Struktural 1
HASIL PERSAMAAN
JALUR MODEL 2
UJI KOEFESIEN
DETERMINASI
Besarnya angka Adjusted R square adalah 0,857. Angka tersebut digunakan untuk
mengetahui besarnya pengaruh pengawasan, komunikasi organisasi dan motivasi
terhadap kinerja, dengan cara mengitung koefesien determinasi dengan menggunakan
rumus sebagai berikut :
Koefesien Determinasi (KD) = R2 x 100 %
Koefesien Determinasi (KD) = 0,857 x 100 %
Koefesien Determinasi (KD) = 85,7 %
Angka tersebut memiliki arti bahwa pengaruh pengawasan, komunikasi organisasi,
dan kinerja terhadap kinerja secara simultan adalah 85,7%, sedangkan sisanya
(100%-85,7%) 14,3% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain diluar penelitian ini.
Uji t Persamaan Substruktural Model 2
1) Bagi pimpinan serta penjabat terkait dalam upaya memberikan pengawasan efektif
diharapkan selain melihat dalam aspek kuantitas (kehadiran) melalui laporan print out
finger print juga memperhatikan dari segi kualitas, yaitu melihat pengawasan dari sikap
kerja pegawai dalam bekerja, karena dengan begitu banyaknya jumlah pegawai dan luas
area RSU. Dr Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto yang luas serta diikuti jumlah
pasien yang banyak terkadang mengakibatkan pengawasan dari sisi kualitas kurang
berjalan optimal, adapun saran yang peneliti berikan adalah perlu adanya pengawasan
rutin (secara mendadak) atau “sidak” sewaktu-waktu serta memberikan sanksi yang
tegas terhadap perbuatan indispliner yang dilakukan pegawai. Selain pengawasan dari
sudut pandang pimpinan juga perlu ditekankan partisipasi pegawai lainnya dalam aspek
pengawasan.
2) Bagi pimpinan serta penjabat terkait dalam upaya meningkatkan komunikasi organisasi
yang efektif di lingkungan RSU. Dr Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto baik secara
internal maupun eksternal diharapkan dapat menambahkan koneksi (kecepatan akses
internet) serta penambahan spot jaringan, agar komunikasi dalam organisasi khususnya
secara online dapat berjalan secara lancar.
LANJUTAN SARAN
3) Bagi pimpinan serta penjabat terkait dalam rangka memberikan motivasi kepada
pegawai, maka perlu melihat aspirasi dari pegawai. Kebutuhan yang menjadi dasar
dalam pemberian motivasi setiap pegawai berbeda-beda, sehingga pimpinan harus
dapat mengetahui apa yang harus diberikan supaya dapat merangsang pegawai
untuk termotivasi dalam bekerja, untuk mengetahui hal ini maka diperlukan adanya
survey kebutuhan pegawai secara berkala. Ataupun membuat kotak saran internal
sebagai masukan dari pegawai kepada pimpinan terkait kebutuhan.
4) Bagi Pimpinan dan pegawai RSU. Dr Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto
dalam upaya meningkatkan kinerja khususnya dalam hal pelayanan kepada pasien,
harus menitik beratkan pasien sebagai subjek bukan sebagai objek. Sehingga
pembenahan kinerja yang sudah ada harus beroirentasi kepuasan pasien, agar dapat
terealisasi hal ini maka perlu adanya respon terhadap keluhan, saran dan masukkan
dari pasien atas kinerja dapat melalui e-complaint di website
http://www.rsuwahidin mojokerto.com, kotak saran manual di area RSU dan
melalui call center
TERIMA
KASIH