DALAM
FILSAFAT ILMU ISLAMI
OLEH
ANDI REVANI OKTAVIANI PALLOGE
Pengertian Ontologi
Ontologi sebagai sebuah istilah, berasal dari bahasa
Yunani, yaitu on (ada) dan ontos (berada), yang kemudian
disenyawakan dengan kata logos (ilmu atau studi tentang).
Dalam bahasa Inggris ia diserap menjadi ontology dengan
pengertian sebagai studi atau ilmu mengenai yang ada
atau berada.
Ontologi: obyek apa yang ditelaah ilmu bagaimana wujud
hakiki obyek tersebut (pengkajian tentang “ada”)
bagaimana hubungan antara obyek itu dengan daya
tangkap manusia.
Beberapa Pandangan Ontologi
1. Naturalisme
Positivisme sebagai sebuah aliran filsafat dipopulerkan oleh Auguste Comte (1798-1857) yang
juga menamai positivisme sebagai Filsafat Positif. Dalam mensistimatisir pandangan positivisme,
Comte bertitik-tolak dari pandangan bahwa perkembangan masyarakat sebenarnya ditunjukkan oleh
perkembangan cara berfikir (cara berpengetahuan) dalam tiga tahap, yaitu dari tahap teologis, tahap
metafisis dan tahap positif.
1) Dalam tahap teologis, perkembangan masyarakat ditandai lagi oleh tiga tahap perkembangan
cara berfikir. Pertama adalah cara berfikir anamis, dimana masyarakat mempercayai bahwa
benda-benda memiliki jiwa. Kedua cara berfikir politeis, dimana masyarakat percaya pada
dewa-dewa yang masing-masing menguasai lapangan tertentu. Ketiga adalah cara berfikir
monoteis dimana masyarakat mempercayai adanya hanya satu dewa atau Tuhan.
2) Dalam tahap metafesis, perkembangan masyarakat ditunjukkan oleh perkembangan pemikiran
yang menunjukkan kemampuan untuk melakukan konseptualisasi metafisis melalui konsep-
konsep dan prinsip-prinsip abstrak, seperti misalnya, substansi terdalam,esensi, causa, dan
sebagainya.
3) Dalam tahap positif,masyarakat telah mencapai tahap tertinggi dalam perkembangannya,
dimana masyarakat dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai realitas berdasarkan
fakta dengan cara yang dapat dipertanggungjawabkan melalui kemampuan verifikasi empirik.
Implikasi Pandangan Ontologis Pada Filsafat
Science Modern
Dalam filsafat science modern cara pandang mengenai obyek materi
ilmu dengan karakteristik :