Anda di halaman 1dari 27

Tinjauan Lapangan

Geoteknik

Oleh
Kelompok V
GEOTEKNIK

1. Halimatu Sak Diah (15080029)
2. Ilham Syahputra (15080033)
3. M. Rozi Fachrullah (15080041)
4. Maharragia Hendri (15080042)
5. Tiara Tri Rahayu (15080071)
6. Ulfa Zuhra (15080072)
TINJAUAN
LAPANGAN

HASIL PENGAMATAN
Pengamatan

Hari / Tanggal : Sabtu / 02 Desember 2017
Pukul : 13.41 WIB
Lokasi : Bungus, Teluk Kabung Padang
Sumatra Barat Indoneisa
Cuaca : Mendung, Gerimis
Alat dan Bahan

1. Palu Geologi
2. Meteran
3. Bruton’s Geology Compass
4. GPS
5. Buku
6. Alat tulis pendukung
7. Alat Uji Point Load
8. Pemotong Sampel (Gerinda besi)
9. Batu Sampel
Rock Mass Rating
(RMR)

Suatu metode empiris untuk menentukan
pembobotan dari suatu massa batuan, yang digunakan
untuk mengevaluasi ketahanan massa batuan sebagai
salah satu cara untuk menentukan kemiringan lereng
maksimum yang bisa diaplikasikan untuk hal
pembuatan terowongan (Bieniawski, 1973; dalam
Nurfalah 2010).
Rock Mass Rating
(RMR)

Ada 5 parameter dalam perhitungan RMR , yaitu:
1. Kekuatan Batuan
2. Rock Quality Designation (RQD)
3. Spasi Rekahan
4. Kondisi Rekahan
5. Kondisi Air Tanah (Ground Water Condition)
Lokasi pengamatan

Bungus, Teluk
kabung, padang
sumatera barat ,
indonesia
Lokasi Pengamatan

Scanline lokasi pengamatan

Panjang scanline 2 meter, dengan jumlah 5 kekar.


Tanggal : 02 / 12 / 2017
Lokasi : utm 0655071
utm 9886318


Elevasi : 88 meter dpl
Strike / dip : N 44 E / 65

Pengambilan
titik lokasi
dengan GPS

Pengukuran strike
and dip lapisan
dengan Bruton’s
Geology Compass
Pengujian Point Load

Uji Point Load

ANALISIS PERHITUNGAN UJI POINT LOAD


Sampel I
Tebal rata-rata : 5 cm
Uji Point Load : P = 1731,5 kg
D = 4,9 cm
Analisis :

Mpa

Sampel II
Tebal rata-rata : 4 cm
Uji Point Load : P = 1474 kg
D = 3,9 cm
Analisis :

Sampel III
Tebal rata-rata : 4 cm
Uji Point Load : P = 1643.8 kg
D = 4 cm
Analisis :

Mpa

Jadi, Rata-rata kekuatan batuan adalah :

= 8,3908 Mpa
Rock Quality Designation
(RQD)

Bila inti bor tidak tersedia, RQD dapat dihitung secara
tidak langsung dengan melakukan pengukuran
orientasi dan jarak antar diskontinuiti pada singkapan
batuan.

RQD =
Analisis RQD

Panjang Scanline = 2 meter
Jumlah kekar pada scanline = 5

RQD =
RQD =
RQD = 77,880 (1,25)

RQD = 97,35 %
Spasi Rekahan

Posisi Kekar
Jarak antar Kekar Jarak (cm)
I - II 11
II - III 28
III - IV 101
IV - V 60 Spasi rekahan : total jarak antar kekar / jumlah jarak
Total 200 kekar = 200 cm : 4 = 50 cm
Kondisi rekahan

Kondisi rekahan : Agak kasar renggangan < 1 mm Agak Lapuk


Ground Water Condition


Kondisi air tanah
yang berada di
lokasi terlihat
lembab
1. Kuat Tekan (Uji Point Load) : = 8,3908 Mpa
Kuat Tekan Uniaksial Massa Batuan

Parameter

Indek Kekuatan
Kekuatan Batuan Point Load >10 4 -- 10
2--4
Selang Nilai

1--2
untuk nilai yang kecil dipakai
ucs
(Mpa)

Kuat Tekan
Utuh >250 100-250 50-100 25-50 <1
Uniaksial (Mpa)

Pembobotan 15 12 7 4 2 1 0

2. RQD : 97,35 %
Rock Quality Designation (RQD)

90 - 100 75 - 90 50 - 75 25 - 50 <25

20 17 13 8 3
3. Spasi Kekar : 50 cm atau 0.5 m
Spasi Bidang Diskontinyu
Spasi Rekahan >2 m 0,6-2 m 0,2-0.6 60-200 mm <60 mm
Pembobotan 20 15 10 8 5

4. Kondisi Kekar :

Kondisi Bidang Diskontinyu
Slickenside/gauge
Permukaan sangat kasar tidak Agak kasar Agak kasar
<5 mm, Gauge lemah, tebal
kondisi rekahan menerus, tidak renggang, renggangan <1 mm renggangan <1
renggangan1-5 > 5 mm, menerus
tidak lapuk agak lapuk mm, sangat kasar
mm, menerus

Pembobotan 30 25 20 10 0

5. Kondisi Air Tanah : Lembab


Kondisi Air Tanah
Aliran/ 10 m
panjang Tidak ada <10 10--25 25-125 >125
terowongan(L/min)
Air Tanah
Tekanan pori Teg.
0 <0.1 0.1-0.2 0.2-0.5 >0.5
Utama max
Keadaan Umum kering Lembab Basah Menetes Mengalir
Pembobotan 15 10 7 4 0
Jadi total bobot Massa Batuan tersebut
Kuat Tekan (Uji Point Load) + RQD + Spasi Kekar + Kondisi Kekar +
Kondisi Air Tanah = 12 + 20 + 10 +25 + 10 = 77


KELAS MASSA BATUAN
Pembobotan 100 - 81 80-61 60-41 40-21 >21
Nomor Kelas I II III IV V
Pemerian Sangat Baik Baik Sedang Jelek Sangat Jelek

Arti Kelas Massa Batuan


No Kelas I II III IV V
Stand Up Time Rata- 20 Tahun untuk 6 bulan untuk 1 minggu untuk 10 jam untuk 30 menit untuk
rata span 15 m span 8 m span 5 m span 2,5 m span 1 m
Kohesi Massa
>400 300-400 200-300 100-200 <100
Batuan (Kpa)
Sudut Geser Dalam
>45 35-45 15-25 <15
Massa Batuan
kesimpulan

Aubscher 1975, dalam djakamihardja & soebowo, 1996) membahas
hubungan RMR dengan SMR sebagai berikut :
berdasarkan RMR yang didapatkan di lapangan yaitu massa batuan
termasuk kelas II (bobot 77) , maka hubungan dengan SMR adalah 65
*. Artinya lereng atau sudut kemiringan dari massa batuan tersebut
dapat dikatakan aman jika maksimum 65*.
Jadi, di lapangan pas berada pada sudut yang maksimum dan jika
sudut lebih besar maka bahaya longsor akan dapat terjadi.
Sudut Lereng yang
Nilai RMR
disarankan
81 - 100 75
61 - 80 65
41 - 60 55
21 - 40 45
0 - 20 35
kesimpulan

Klasifikasi geomekanik sistem RMR adalah suatu metode
empiris untuk menentukan pembobotan dari suatu massa
batuan, yang digunakan untuk mengevaluasi ketahanan
massa batuan sebagai salah satu cara untuk menentukan
kemiringan lereng maksimum yang bisa diaplikasikan
untuk hal pembuatan terowongan (Bieniawski, 1973;
dalam Nurfalah 2010).
Bila inti bor tidak tersedia, RQD dapat dihitung secara
tidak langsung dengan melakukan pengukuran orientasi
dan jarak antar diskontinuiti pada singkapan batuan.

Anda mungkin juga menyukai