Anda di halaman 1dari 123

JARINGAN KOMPUTER

Uraian dan Sasaran

Uraian :
Mata kuliah ini memberikan pengetahuan
kepada mahasiswa mengenai konsep dasar
dan design jaringan komputer.

Sasaran :
Mahasiswa bisa mendesign dan membangun
jaringan komputer (LAN, MAN, WAN), protokol
komunikasi, topologi jaringan, model-model
jaringan komputer, alokasi IP Address (subnet
masking) dan koneksi ke internet

2
Daftar Pustaka

 “Buku Pintar TCP/IP, Standart, Design dan


implementasi”, Ono W. Purbo, Elexmedia Komputindo,
Jakarta 1999
 “Data dan computer communication, 6th, William
Stalling, Prentice Hall 2000
 Jaringan Komputer, Andri Kristanto, Graha Ilmu 2003
 “Computer Network, 4th”, Andrew S. Tanenbaum,
Prentice Hall, 2003

3
Materi
 Pengenalan Jaringan Komputer
 Klasifikasi Jaringan Komputer berdasarkan metode transmisi
 Klasifikasi Jaringan Komputer berdasarkan geografis
 Model Jaringan Komputer
 Hardware Jaringan Komputer
 Topologi Jaringan Komputer
 Konsep Dasar Protokol TCP/IP
 Masking (Teknik Pembagian Jaringan)
 Routing di Jaringan TCP/IP ke internet
 Implementasi IP Address di internet
 Protokol Aplikasi TCP/IP

4
Definisi
Jaringan Komputer
 Jaringan komputer merupakan sekelompok
komputer otonom yang saling berhubungan
antara satu dan lainnya menggunakan
protokol komunikasi melalui media komunikasi
sehingga dapat saling berbagi informasi,
program-program, penggunaan perangkat
keras secara bersama (interkoneksi sejumlah
komputer).
 Jaringan komputer merupakan kumpulan
sejumlah terminal komunikasi yang berada di
berbagai lokasi yang terdiri dari lebih satu
komputer yang saling berhubungan.

5
Latar Belakang
Jaringan Komputer
 Kebutuhan akan informasi yang cepat dan
akurat.
 Penggabungan antara teknologi komputer
sebagai pengolah data dengan teknologi
komunikasi.

6
Manfaat
Jaringan Komputer
 Jaringan untuk perusahaan atau organisasi
 Jaringan untuk umum

Next

7
Jaringan Untuk
Perusahaan atau Organisasi

 Resource Sharing
 Reliabilitas tinggi
 Lebih ekonomis
 Skalabilitas
 Media Komunikasi

Back

8
Resource Sharing
 Bertujuan agar seluruh program, peralatan,
khususnya data dapat digunakan oleh setiap
orang yang ada pada jaringan tanpa
terpengaruh oleh lokasi resource dan
pemakai.

Back

9
Reliabilitas Tinggi
 Adanya sumber-sumber alternatif pengganti
jika terjadi masalah pada salah satu perangkat
dalam jaringan.

Back

10
Skalabilitas
 Kemampuan untuk meningkatkan kinerja
sistem secara berangsur-angsur sesuai
dengan beban pekerjaan dengan hanya
menambah sejumlah prosesor.

Back

11
Jaringan Untuk Umum
 Akses ke informasi yang berada di tempat
jauh.
 Komunikasi ke orang-orang
 Hiburan interaktif

Back

12
Perangkat Keras Jaringan
 Multi I/O
 NIC (Network Interface Card)
 Router
 Bridge
 Gateway
 Repeater
 Modem
 Media (kabel, Gelombang Radio)
 HUB
 Swicth Hub

13
Klasifikasi Jaringan Komputer
Berdasarkan Metode Transmisi

 Broadcast
 Point to Point

Next

14
Broadcast
 Jaringan broadcast memiliki saluran
komunikasi tunggal yang dipakai bersama-
sama oleh semua mesin yang ada pada
jaringan tersebut.
 Pesan-pesan berukuran kecil, disebut paket,
yang dikirimkan oleh suatu mesin akan
diterima oleh mesin-mesin lainnya. Field
alamat pada sebuah paket berisi keterangan
tentang kepada siapa paket tersebut ditujukan.

Back
15
Point to Point

 Terdiri dari beberapa koneksi pasangan


individu dari mesin-mesin.
 Untuk pergi dari sumber ke tempat tujuan,
sebuah paket pada jaringan jenis ini mungkin
harus melalui satu atau lebih mesin-mesin
perantara.
 Seringkali harus melalui banyak route yang
mungkin berbeda jaraknya. Karena itu
algoritma routing memegang peranan penting
pada jaringan point-to-point.
Back
16
Klasifikasi Jaringan Komputer
 Local Area Network (LAN) (10m – 1 km)
 Metropolitan Area Network (MAN) (10 km)
 Wide Area Network (WAN) (100 – 1000 km)
 Jaringan Tanpa Kabel
 Internetwork (10.000 Km)

Next

17
Local Area Network (LAN)
 Ukuran: LAN mempunyai keterbatasan
ukuran
 Teknologi transmisi: LAN tradisional
mempunyai kecepatan mulai 1 sampai 100
Mbps. LAN modern mempunyai kecepatan
sampai ratusan Mbps
 Topologi:
 Bus/Linear, mekanisme yang digunakan
untuk mengatur pengiriman pesan disebut
IEEE 802.3 atau Ethernet.
 Ring  IEEE 802.5 (token ring IBM)

Back
18
Metropolitan Area Network

 Seperti LAN, cuma ukurannya lebih


besar
 Biasanya digunakan oleh perusahaan-
perusahaan
 Lingkungan dalam 1 kota

Back
19
Wide Area Network

 Lingkungan dalam negara atau benua


 Host dihubungkan dengan sebuah subnet
 Tugas subnet: pembawa pesan dari satu host ke host
lainnya
 Komponen subnet: kabel transmisi dan element
switching
Element Switching sering juga disebut sebagai:
 Packet switching node

 Intermediate system

 Data switching exchange

 Router

Back
20
Jaringan Tanpa Kabel
 Manfaatnya: kantor portable, armada
truk, taksi, bis, kepentingan militer di
medan perang.
 Kelemahannya: lambat daripada kabel
(umumnya 2 Mbps), laju kesalahan lebih
besar, transimisi yang berbeda dapat
mengganggu.

Back
21
Internetwork
 Kumpulan jaringan yang terinterkoneksi disebut
Internetwork atau Internet.
 Bentuk internet yang umum adalah kumpulan dari
LAN yang dihubungkan oleh WAN.
 Perbedaan yang nyata antara subnet dan WAN dalam
kasus ini adalah keberadaan host.
 Bila di dalam sistem terdapat kurva tertutup yang
hanya terdiri dari router-router, maka itulah subnet.
 Bila sistemnya terdiri dari router dan host, maka
itulah WAN.

Back
22
Sistem Koneksi
dalam Jaringan Komputer
 Peer to Peer
 Client - Server

Next

23
Peer to Peer
 Peer artinya rekan sekerja
 Adalah jaringan komputer yang terdiri dari
beberapa komputer.
 Adalah suatu model di mana setiap PC dapat
memakai resource pada PC lain atau
memberikan resourcenya untuk dipakai PC
lain.
 Dikenal sebagai workgroup. Dimana setiap
komputer dalam satu jaringan dikelompokkan
dalam satu kelompok kerja

24
Client - Server
 Selain pada jaringan lokal, juga dapat
diterapkan dengan teknologi internet. Di mana
ada suatu unit yang berfungsi sebagai server
yang memberikan layanan bagi komputer lain,
dan client yang hanya meminta layanan dari
server.
 Client hanya bisa menggunakan resource
yang disediakan oleh server sesuai dengan
otoritas yang diberikan oleh administrator.

25
Jenis Layanan
Client - Server
 File Server
Memberikan layanan fungsi pengelolaan file.
 Print Server
Memberikan layanan fungsi pencetakan.
 Database Server
Proses-proses fungsional mengenai database
dijalankan pada mesin ini dan stasiun lain dapat minta
pelayanan.
 DIP (Document Information Processing)
Memberikan layanan fungsi penyimpanan,
manajemen, dan pengambilan data.

Back
26
Jaringan Komputer dan
Sistem Terdistribusi

 Adalah sekumpulan komputer yang


saling terkoneksi dengan media
transmisi, dan terjadi proses transfer file.

27
Perbedaan Jaringan Komputer
dan Sistem Terdistribusi

Jaringan Komputer Sistem Terdistribusi


Komputer yang terhubung Komputer yang terhubung terdiri
merupakan gabungan dari dari host (komputer utama) dan
beberapa workstation atau juga terminal-terminal (komputer yang
gabungan komputer server dan terhubung dengan host)
client
Beberapa komputer terhubung Beberapa host komputer
agar dapat sharing, namun tiap terhubung agar dapat
pekerjaan ditangani sendiri-sendiri mengerjakan sebuah/beberapa
oleh komputer yang meminta dan pekerjaan besar bersama. Host
dimintai layanan. Server hanya melayani beberapa terminal &
melayani permintaan sesuai melakukan proses berdasarkan
antrian yang sudah diatur sistem. input dari terminal-terminal

28
Perbedaan Jaringan Komputer
dan Sistem Terdistribusi

Jaringan Komputer Sistem Terdistribusi


Kualitas komunikasi data Kualitas komunikasi data
dipengaruhi oleh media transmisi dipengaruhi oleh sistem.
yang digunakan. Lamanya proses tergantung sistem
Lamanya proses dipengaruhi oleh operasi yang akan memilih prosesor
spesifikasi hardware masing-masing komputer yang akan digunakan.
station yang meminta layanan. User tidak dapat mengetahui proses
User dapat mengetahui proses yang yang sedang berlangsung di host.
sedang berlangsung (di station atau
di server).
Metode komunikasi antar komputer Metode komunikasi antar komputer
dengan model Peer to Peer atau tersentralisasi di host.
Client – Server.

29
Perbedaan Jaringan Komputer
dan Sistem Terdistribusi

Jaringan Komputer Sistem Terdistribusi


Masing-masing workstation (Peer to Masing-masing terminal
Peer) tidak membutuhkan komputer membutuhkan host untuk dapat aktif
server khusus untuk menangani melakukan pekerjaan dan
seluruh pekerjaan. berkomunikasi dengan terminal lain.
Antar workstation bisa saling Antar terminal tidak dapat sharing
bertukar file dan resource yang file atau resource tanpa campur
dimiliki, sesuai permission yang tangan host.
diatur administrator.

30
Perbedaan Jaringan Komputer
dan Sistem Terdistribusi

Jaringan Komputer Sistem Terdistribusi


Masing-masing user di workstation Masing-masing user di workstation
dapat melihat proses layanan yang tidak dapat melihat proses layanan
sedang terjadi. yang sedang terjadi.
User harus login pada server
apabila ingin memanfaatkan
resource yang dimiliki oleh server.
User mempunyai ID & password User mempunyai ID & password
untuk login. untuk login.
Umumnya ID login server tidak bisa Umumnya ID login server bisa
digunakan bersama-sama. Kecuali digunakan bersama-sama. Kecuali
ada policy dari admin. ada policy dari admin.

31
Perbedaan Jaringan Komputer
dan Sistem Terdistribusi

Jaringan Komputer Sistem Terdistribusi


Keberadaan sejumlah komputer Keberadaan sejumlah komputer
dalam jaringan tidak harus dalam jaringan harus transparan di
transparan di satu lokasi, sehingga satu lokasi, sehingga secara fisik
secara fisik tidak dapat dilihat oleh dapat dilihat oleh user lain yang
user lain dalam jaringan. berada dalam jaringan.
Spesifikasi hardware server tidak Spesifikasi hardware host harus
harus lebih baik dari client. lebih baik dari terminal.

Merupakan sistem yang Merupakan sistem perangkat lunak


menggabungkan kinerja perangkat yang dibuat & bekerja pada lapisan
dan aplikasi dari physical layer atas sebuah sistem
sampai dengan application layer.

Back
32
Hardware
Jaringan Komputer
 Kabel
 Ethernet Card
 Hub & Switch
 Repeater
 Bridge
 Router

33
Kabel
 Ada beberapa jenis kabel yang banyak
digunakan dan menjadi standart dalam
penggunaannya untuk komunikasi data dalam
jaringan komputer.
 Setiap jenis kabel mempunyai kemampuan
dan spesifikasi yang berbeda.
 Ada 3 jenis kabel yang secara umum sering
dipakai, yaitu :
 Coaxial
 Twisted pair
 Fiber Optic

34
Coaxial
 Thick Coaxial
 Diameter rata-rata 12 mm
 Disebut standart ethernet/thick ethernet/yellow cable
 Thin Coaxial
 Diameter rata-rata 5 mm warna hitam
 Banyak dipergunakan di kalangan radio amatir, terutama
untuk transciever yang tidak memerlukan output daya yang
besar.
 Setiap perangkat dihubungkan dengan BNC (Bayonet-Neill-
aConcelmn) T Connector.
 Disebut Thin ethernet/Thin Net.

35
Thick Coaxial
Spesifikasi jaringan :
 Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50 Ohm 1 watt.
 Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung atau berupa
populated segments.
 Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan.
 Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan,
termasuk repeaters.
 Max panjang kabel per segment adalah 1640 feet (± 500 meter)
 Max jarak antar segment adalah 4920 feet (± 1500 meter)
 Setiap segment harus diberi ground.
 Jarak Max antara tap atau pencabangan dari kabel utama ke
perangkat adalah 16 feet (± 5 meter)
 Jarak Min antar tap adalah 8 feet (± 2,5 meter)

36
Thin Coaxial
 Setiap ujung diberi terminator 50 Ohm.
 Maksimum 3 segment terhubung satu sama lain (populated
segments).
 Kartu jaringan cukup menggunakan transciever yang
onboard, tidak perlu tambahan transciever, kecuali untuk
repeater.
 Setiap segment maksimum berisi 30 perangkat jaringan.
 Max panjang kabel adalah 606.8 feet (± 185 meter)
 Max panjang kabel antar segment adalah 1818 feet (± 555
meter)
 Setiap segment harus diberi ground.
 Panjang min antar T Connection adalah 1,5 feet (± 0,5
meter)

37
Twisted Pair Cable
 UTP (Unshielded Twisted Pair)
 STP (Shielded Twisted Pair)

 Terdiri dari 4 pasang kabel yang terpilin


 Dari 8 buah kabel yang ada, hanya 4 buah
saja yang digunakan untuk mengirim dan
menerima data.
 Perangkat lain yang berkenaan dengan
penggunaan kabel jenis ini adalah konektor
RJ-45 dan hub/Switch.

38
Twisted Pair Cable
 Ada dua jenis pemasangan kabel UTP
yang umum digunakan, ditambah satu
jenis pemasangan khusus untuk cisco
router, yaitu :
 Straight Through Cable
 Cross Over Cable

 Roll Over Cable

39
Straight Through Cable

 Digunakan untuk menghubungkan


beberapa unit komputer melalui
perantara HUB/Switch, yang berfungsi
sebagai konsetrator maupun repeater.
1. Putih Orange
2. Orange
3. Putih Hijau
4. Biru
5. Putih Biru
6. Hijau
7. Putih Coklat
8. Coklat

1 1

8 8

40
Straight Through Cable
 Penggunaan kabel UTP model Straight
Through pada jaringan lokal biasanya akan
membentuk topologi star atau tree dengan
hub/switch sebagai pusatnya.
 Penggunaan Hub/Switch harus sesuai dengan
kecepatan dari NIC. Karena perbedaan
kecepatan pada NIC & Hub/Switch berarti
kedua perangkat tersebut tidak dapat
berkomunikasi secara maksimal.

41
Cross Over Cable
 Berbeda dengan Straight through,
Penggunaan cross cable ini digunakan
untuk berkomunikasi antar komputer
(tanpa HUB), atau dapat juga digunakan
untuk meng-cascade HUB jika
diperlukan.

42
Cross Over Cable

1 1

8 8

1. Putih Orange TX+ TX+ 1. Putih Hijau


2. Orange TX- TX- 2. Hijau
3. Putih Hijau RX+ RX+ 3. Putih Orange
4. Biru 4. Biru
5. Putih Biru 5. Putih Biru
6. Hijau RX- RX- 6. Orange
7. Putih Coklat 7. Putih Coklat
8. Coklat 8. Coklat

43
Roll Over Cable
 Digunakan untuk menghubungkan sebuah
terminal dan modem ke Cisco Router seri 2500
Access Server

1 1
8
8
1. Putih Orange 1. Coklat
2. Orange 2. Putih Coklat
3. Putih Hijau 3. Hijau
4. Biru 4. Putih Biru
5. Putih Biru 5. Biru
6. Hijau 6. Putih Hijau
7. Putih Coklat 7. Orange
8. Coklat 8. Putih Orange
44
Fiber Optic Cable
 Kabel yang memiliki inti serat kaca
sebagai saluran untuk menyalurkan
sinyal antar terminal sering dipakai
sebagai saluran BACKBONE karena
kehandalannya yang tinggi dibandingkan
dengan coaxial cable atau kabel UTP.
Kabel ini tidak terpengaruh oleh cuaca
dan panas.

Back
45
Ethernet Card
 Cara kerja Ethernet Card berdasarkan broadcast
network, dimana setiap node dalam suatu jaringan
menerima setiap transmisi data yang dikirim oleh
suatu node yang lain.
 Setiap Ethernet mempunyai alamat sepanjang 48 bit
yang dikenal sebagai Ethernet address (MAC
Address).
 Alamat tersebut telah ditanam ke dalam setiap
rangkaian kartu jaringan (NIC) yang dikenali sebagai
Media Access Control (MAC) atau lebih dikenal
dengan hardware istilah hardware address. 24 bit atau
3 byte awal merupakan kode yang telah ditentukan
oleh IEEE.

46
Ethernet Card
 NIC model 10Base umumnya telah
menyediakan port koneksi untuk kabel
coaxial ataupun kabel UTP.
 Jika didesain untuk kabel coaxial maka
konektornya adalah BNC.
 Jika didesain untuk kabel UTP maka
konektornya adalah RJ-45.

47
Hub & Switch
 Hub & Switch biasanya disebut konsentrator.
 Sebuah konsentrator adalah sebuah perangkat yang menyatukan
kabel-kabel network dari setiap workstation, server atau
perangkat lain.
 Dalam topologi star, kabel UTP datang dari sebuah workstation
masuk ke dalam hub atau switch.
 Menggunakan konektor RJ-45
 Beberapa jenis hub dapat dipasang bertingkat (stackable) hingga
4 susun, dan biasanya memiliki lubang sebanyak 4, 8, 16 dan 24
bh.
 Switch merupakan konsentrator yang memiliki kemampuan
manajemen trafic data lebih baik dari pada Hub.
 Jenis Switch manageable, selain dapat mengatur traffic data juga
dapat diberi IP address.

48
Repeater
 Fungsi Utama adalah memperkuat sinyal
dengan cara menerima sinyal dari suatu
segmen kabel LAN lalu memancarkan
kembali dengan kekuatan yang sama
dengan sinyal asli pada segmen kabel
yang lain.
 Dengan cara ini jarak kabel dapat
diperjauh.

49
Bridge
 Fungsinya sama dengan repeater, tetapi lebih fleksibel
dan lebih cerdas daripada repeater.
 Bridge dapat menghubungkan jaringan yang
menggunakan metode transmisi yang berbeda.
 Bridge mampu memisahkan sebagaian dari trafic karena
mengimplementasikan mekanisme frame filtering.
 Mekanisme ini umumnya sebagai store and forward.
 Bridge dapat digunakan untuk mengkoneksikan network
yang menggunakan tipe kabel yang berbeda ataupun
topologi yang berbeda pula.
 Bridge dapat mengetahui alamat masing-masing
komputer di masing-masing sisi jaringan.

50
Router
 Router mampu mengirimkan data/ informasi dari satu jaringan ke
jaringan lain yang berbeda.
 Router hampir sama seperti bridge, tapi tidak sepintar dan
fleksibel bridge.
 Router akan mencari jalur terbaik untuk mengirimkan sebuah
pesan yang berdasarkan atas alamat tujuan dan alamat asal.
 Router mengetahui alamat masing-masing komputer di
lingkungan jaringan lokal, alamat bridges dan router lainnya.
 Router dapat mengetahui keseluruhan jaringan dengan melihat
sisi mana yang paling sibuk dan bisa menarik data dari sisi yang
sibuk sampai sisi tersebut bersih.

51
Router
 Dapat menerjemahkan informasi dari LAN dan
INTERNET.
 Mencarikan alternatif jalur yang terbaik untuk
mengirimkan data melewati internet.
 Mengatur jalur sinyal secara efisien dan dapat
mengatur data yang mengalir di antara dua buah
protokol.
 Dapat mengatur aliran data di antara topologi jaringan
linear bus dan star.
 Dapat mengatur aliran data melewati kabel fiber optic,
kabel coaxial dan kabel UTP

Back
52
Topologi
Pengertian topologi Jaringan adalah susunan lintasan
aliran data di dalam jaringan yang secara fisik
menghubungkan simpul yang satu dengan simpul
lainnya. Berikut ini adalah beberapa topologi jaringan
yang ada dan dipakai hingga saat ini, yaitu:
 Topologi Star
 Topologi Hierarchical/Tree
 Topologi Bus
 Topologi Ring
 Topologi Daisy Chain (Linear)
 Topologi Mesh dan Full Connected

53
Topologi Star

Switch

54
Topologi Star
Karakteristik dari topologi ini adalah node
berkomunikasi langsung dengan station
lain melalui central node (Hub/Switch),
Traffic data mengalir dari node ke central
node dan diteruskan ke node tujuan. Jika
salah satu segmen kabel terputus, jaringan
lain tidak akan terputus.

55
Topologi Star
Keuntungan :
 Akses ke Station lain cepat.
 Dapat menerima workstation baru selama port
di central node masih tersedia.
 Hub/Switch bertindak sebagai konsentrator
 Hub/Switch dapat disusun seri untuk
menambah jumlah station yang terkoneksi di
jaringan.
 User dapat lebih banyak dibanding topologi
bus maupun ring

56
Topologi Star
Kerugian :
Bila traffic data cukup tinggi dan terjadi
collision, maka semua komunikasi akan
ditunda, dan koneksi akan dilanjutkan
dengan cara random, apabila hub/switch
mendeteksi tidak ada jalur yang sedang
tidak dipergunakan oleh node lain.

57
Topologi Hierarkis/Tree

Switch

Switch

Switch

58
Topologi Hierarkis/Tree
Tidak semua stasiun mempunyai
kedudukan yang sama. Stasiun yang
kedudukannya lebih tinggi menguasai
stasiun di bawahnya, sehingga jaringan
sangat tergantung ada stasiun yang
kedudukannya lebih tinggi dan kedudukan
stasiun yang sama, disebut peer topology.

59
Topologi Bus

60
Topologi Bus
Topologi ini merupakan bentangan satu kabel yang kedua ujungnya
ditutup, dimana disepanjang kabel dipasang node-node.
Signal dalam kabel dilewati satu arah sehingga memungkinkan
sebuah collision terjadi.
Keuntungan :
 Murah, karena tidak memakai banyak media dan kabel yang dipakai
banyak tersedia dipasaran.
 Setiap komputer dapat saling berhubungan dengan langsung.
Kerugian :
Sering terjadi hang/crass talk, yaitu bila lebih dari satu pasang
memakai jalur di waktu yang sama , harus bergantian atau ditambah
relay.

61
Topologi Ring

62
Topologi Ring
Topologi jaringan yang berupa lingkaran tertutup
yang berisi node-node. Signal mengalir dalam
dua arah sehingga dapat menghindarkan
terjadinya collision sehingga memungkinkan
terjadinya pergerakan data sangat cepat.
Semua komputer saling tersambung membentuk
lingkaran. Data yang dikirim diberi address
tujuan sehingga dapat menuju komputer yang
dituju.

63
Topologi Ring
Tiap komputer dapat diberi repeater (transceiver) yang berfungsi sebagai:
Listen State
Tiap bit dikirim dengan mengalami delay waktu
Transmit State
Bila bit berasal dari paket lebih besar dari ring maka repeater dapat
mengembalikan ke pengirim. Bila terdapat beberapa paket dalam ring, repeater
yang tengah memancarkan, menerima bit dari paket yang tidak dikirimnya harus
menampung dan memancarkan kembali.
Bypass State
Berfungsi menghilangkan delay waktu dari stasiun yang tidak aktif.
Keuntungan :
 Kegagalan koneksi akibat gangguan media dapat diatasi lewat jalur lainyang
masih terhubung.
 Penggunaan sambungan point to point membuat transmission error dapat
diperkecil
Kerugian :
 Data yang dikirim, bila melalui banyak komputer, transfer menjadi
lambat.

64
Topologi Daisy-Chain (linear)

65
Topologi Daisy-Chain (linear)
Topologi ini merupakan peralihan dari topologi Bus
dan topologi ring, di mana tiap simpul terhubung
langsung ke dua simpul lain melalui segmen kabel,
tetapi segmen membentuk saluran, bukan lingkaran
utuh. Antar komputer seperti terhubung seri.
Keuntungan :
Instalasi dan pemeliharaannya murah.
Kerugian :
Kurang handal (tidak sesuai dengan kemajuan
jaman)

66
Topologi Mesh dan
Full Connected

67
Topologi Mesh dan
Full Connected
 Topologi ini menerapkan hubungan antar
sentral secara penuh. Jumlah saluran yang
harus disediakan untuk membentuk jaringan
Mesh adalah jumlah sentral dikurangi 1.
 Tingkat kerumitan jaringan sebanding dengan
meningkatnya jumlah sentral yang terpasang.
 Disamping kurang ekonomis juga relatif mahal
dalam pengoperasiannya.

68
Topologi Mesh dan
Full Connected
 Topologi ini merupakan teknologi khusus
yang tidak dapat dibuat dengan
pengkabelan, karena sistem yang rumit.
Namun dengan teknologi wireless,
topologi ini sangat memungkinkan untuk
diwujudkan

Back

69
Konsep Dasar
Protokol TCP/IP
 Merupakan Sekumpulan protokol yang
terdapat di dalam jaringan komputer yang
digunakan untuk berkomunikasi atau bertukar
data antar komputer.
 Merupakan protokol standart pada jaringan
internet yang menghubungkan banyak
komputer yang berbeda jenis mesin maupun
sistem operasi agar dapat berinteraksi satu
sama lain.

70
Sejarah
 Kebutuhan DoD (Department of Defense) akan suatu
komunikasi di antar berbagai variasi komputer yang
telah ada. Komputer tersebut harus tetap terhubung
karena terkait dengan pertahanan negara dan sumber
informasi harus tetap berjalan meskipun terjadi
bencana alam.
 Tahun 1969 dimulai penelitian terhadap serangkaian
protokol. Dengan tujuan :
 Terciptanya protokol-protokol umum
 Meningkatkan efisiensi komunikasi data
 Dapat dipadukan dengan teknologi WAN yang telah ada
 Mudah dikonfigurasikan

71
Sejarah (Continued)

 1968 DoD ARPAnet (Advance Research


Project Agency) memulai penelitian dan
merupakan cikal bakal dari paket
switching.
 Sekarang dikenal dengan internet.

72
Layanan TCP/IP
 Pengiriman file (File Transfer). File Transfer Protokol (FTP) memungkinkan user
dapat mengirim atau menerima file dari komputer jaringan.
 Remote Login. Network Terminal Protokol (telnet). Memungkinkan user untuk
melakukan login ke dalam suatu komputer di dalam jaringan.
 Computer Mail. Digunakan untuk menerapkan sistem e-mail.
Protokol yang digunakan:
 SMTP (Simple Mail Transport Protokol) untuk pengiriman email
 POP (Post Office Protokol) dan IMAP (Internet Message Access Control) untuk
menerima email
 MIME (Multipurpose Internet Mail Extensions) untuk mengirimkan data selain teks
 Network File System (NFS). Pelayanan akses file jarak jauh yang memungkinkan
klien untuk mengakses file pada komputer jaringan jarak jauh walaupun file tersebut
disimpan lokal.
 Remote Execution. Memungkinkan user untuk menjalankan suatu program dari
komputer yang berbeda.
 Name Servers. Nama database alamat yang digunakan pada internet.
 IRC (Internet Relay Chat). Memberikan layanan chat
 Streaming (Layanan audio dan video). Jenis layanan yang langsung mengolah data
yang diterima tanpa menunggu mengolah data selesai dikirim.

73
Cara kerja TCP/IP
 TCP merupakan connection-oriented, yang berarti
bahwa kedua komputer ikut serta dalam pertukaran
data harus melakukan hubungan terlebih dulu
sebelum pertukaran data berlangsung (dalam hal ini
email). TCP bertanggung jawab untuk menyakinkan
bahwa email tersebut akan sampai tujuan, memeriksa
kesalahan dan mengirimkan error ke lapisan atas
hanya bila TCP tidak berhasil melakukan hubungan.
Jika isi email tersebut terlalu besar untuk satu
datagram, TCP akan membaginya ke dalam beberapa
datagram.

74
Cara kerja TCP/IP
 IP bertanggung jawab setelah hubungan berlangsung.
Tugasnya adalah untuk merutekan paket data di
dalam network. IP hanya bertugas menjadi kurir dari
TCP dan mencari jalur yang terbaik dalam
penyampaian datagram. IP “tidak bertanggung jawab”
jika data tersebut tidak sampai dengan utuh, namun IP
akan mengirimkan pesan kesalahan melalui ICMP
(Internet Control Message Protokol) dan kemudian
kembali ke sumber data.
 Karena IP hanya mengirimkan data tanpa mengetahui
urutan data mana yang akan disusun berikutnya,
maka menyebabkan IP mudah untuk dimodifikasi di
daerah sumber dan tujuan datagram.

75
Arsitektur TCP/IP

Application Layer
(SMTP, FTP, HTTP, dll)
Transport Layer
(TCP, UDP) TCP/IP
Internet Layer Stack
(IP, ICMP, ARP)
Network Interface Layer
(Ethernet, SLIP, PPP)

Jaringan Fisik

76
Protokol-Protokol
TCP/IP
 Network Interface layer
Bertanggung jawab mengirimkan data dari media fisik. Contoh dari
protokol ini adalah :
 Ethernet
Sebuah card yang terhubung ke card lain melalui ethernet hub dan kabel
UTP atau BNC
 SLIP (Serial Line Interface Protokol)
Teknik enkapsulasi datagram yang paling sederhana di internet.
Datagram IP yang diterima dienkapsulasi dengan menambahkan karakter
END (0xC0) pada awal dan akhir frame.
 PPP (Point to Point Protokol)
terdiri dari beberapa protokol mini, yaitu:
 LCP (Link Control Protocol), berfungsi membentuk dan memelihara link.
 Authentication Protocol, berfungsi untuk memeriksa authentikasi dari user.
Ada dua jenis authentikasi, yaitu: Password Authentication Protokol (PAP) dan
Challenge Handshake Authentication Protokol (CHAP)
 Network Control Protokol (NCP), berfungsi mengkoordinasi operasi bermacam-
macam protokol jaringan yang melalui PPP.

77
Protokol-Protokol

TCP/IP
Internet Layer
IP (Internet Protokol) memiliki sifat yang dikenal
sebagai
 Unreliable
Protokol IP tidak menjamin datagram yang dikirim pasti
sampai ke tempat tujuan.
 Connectionless
Proses pengiriman paket dari tempat asal ke tempat tujuan
tanpa handshake terlebih dahulu.
 datagram delivery service
Setiap paket data yang dikirim adalah independen terhadap
yang lain.

78
Format Datagram IP
Version Header Length Type of Service Total Length of Diagram

Indetification Flags Fragment Offset


Time To Live Protokol Header Checksum
Source IP Address
Destination IP Address
Options
Strict Source Routing, Loose Source Routing
Data

79

Format Datagram IP
Version, bersisi versi dari IP yang dipakai
 Header Length, berisi panjang dari header paket IP ini dalam hitungan 32 bit word
 Type of service, berisi kualitas service yang dapat mempengaruhi cara
penanganan paket IP ini.
 Total Length of Datagram, panjang IP datagram total dalam ukuran byte.
 Identification, Flag dan Fragment Offset, berisi beberapa data yang berhubungan
dengan fragmentasi paket.
 Time to Live, berisi jumlah router/hop maksimal yang boleh dilewati paket IP.
 Protocol, mengandung data yang mengidentifikasikan protokol layer atas
pengguna isi data dari paket IP.
 Header Checksum, berisi nilai checksum yang dihitung dari seluruh field dari
header paket IP.
 IP Address penerima dan pengirim, berisi alamat pengirim dan penerima paket.
 Strict Source Route, berisi daftar lengkap IP Address dari router yang harus dilalui
oleh paket ke host tujuan.
 Loose Source Route, paket yang dikirimkan harus singgah di beberapa router
yang telah ditentukan.

80
Internet Layer (ICMP)
 ICMP (Internet Control Message
Protocol), bertugas mengirimkan pesan-
pesan kesalahan dan kondisi lain yang
memerlukan perhatian khusus

81
Internet Layer (ICMP)
Beberapa pesan kesalahan ICMP, yaitu:
 Destination Unreachable, Pesan yang dihasilkan oleh router jika paket
gagal dikrim akibat putus jalur.
 Network Unreachable, jaringan tujuan tidak dapat dihubungi
 Host Unreachable, host tujuan tidak dapat dihubungi
 Protokol At Destination Unreachable, Protokol tidak tersedia
 Port is Unreachable, port tidak tersedia
 Destination Network is Unknown, jaringan tujuan tidak dikenal
 Destination Host is Unknown, host tujuan tidak dikenal
 Time Exceeded
 Parameter Problem, terjadi kesalahan parameter dan letak oktet dimana
kesalahan terdeteksi.
 Source quench, yang terjadi karena router/host tujuan membuang
datagram karena pembatasan ruang buffer atau karena datagram tidak
dapat diproses.
 Redirect, memberi saran kepada host asal datagram mengenai router
yang lebih tepat untuk menerima datagram tersebut

82
Internet Layer (ICMP)
Beberapa ICMP Query Message, yaitu:
 Echo request dan Echo reply message,
bertujuan memeriksa apakah sistem tujuan
dalam keadaan aktif.
 TimeStamp dan TimeStamp Reply,
menghasilkan informasi waktu yang
diperlukan sistem tujuan untuk memproses
suatu paket.
 Address Mask, untuk mengetahui berapa
netmask yang harus digunakan oleh host
dalam suatu network
83
Internet Layer (ARP)
ARP (Address Resolution Protocol),
digunakan untuk keperluan pemetaan IP
address dengan ethernet address.
ARP bekerja dengan mengirimkan paket
berisi IP address yang ingin diketahui alamat
ethernetnya ke alamat broadcast ethernet.

84
Protokol-Protokol TCP/IP
 Transport Layer
Merupakan layer komunikasi data yang mengatur aliran data antara
dua host, untuk keperluan aplikasi di atasnya.
ada 2 buah protokol pada layer ini, yaitu:
 TCP (Transmission Control Protocol)
Merupakan protokol yang menyediakan service yang dikenal sebagai:
 Connection oriented,
Sebelum terjadi pertukaran data dua aplikasi pengguna TCP harus Handshake
 Reliable,
TCP menerapkan proses deteksi kesalahan paket dan retransmisi.
 Byte stream service,
Berarti paket dikirimkan dan sampai ke tujuan secara berurutan.
 UDP (User Datagram Protocol)
Merupakan protokol sederhana, yang bersifat connectionless, non
sequencing dan acknowledgement. Selain itu juga merupakan protokol
yang bekerja pada transport layer untuk digunakan bersama dengan
protokol IP di network layer.
 Application Layer

85
IP Versi 4
 IP Address merupakan pengenal yang
digunakan untuk memberi alamat pada tiap-
tiap komputer dalam jaringan.
 Format IP Address adalah bilangan 32 bit
yang tiap 8 bitnya dipisahkan oleh tanda titik.
 Format IP Address dapat berupa biner
(xxxxxxxx.xxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxx) atau
berupa bilangan desimal yang masing-masing
dipisahkan oleh titik (dotted decimal)
(xxx.xxx.xxx.xxx)

86
Format IP Address
 IP address merupakan bilangan biner 32 bit
yang dipisahkan oleh tanda pemisah
berupa tanda titik disetiap 8 bitnya.
 Tiap 8 bit ini disebut dengan oktet.
 Bentuk dari IP address adalah sebagai
berikut :
xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx
10000100.01011100.01111001.00000001
132 92 121 1 Dotted Decimal Notation

87
Network ID dan Host ID
 Pembagian kelas-kelas IP berdasarkan pada
dua hal : Network ID dan host ID dari suatu IP.
 Network ID adalah bagian dari IP address yang
digunakan untuk menunjuk jaringan tempat
komputer ini berada.
 Host ID adalah bagian dari IP Address yang
digunakan untuk menunjuk workstation, server,
router dan semua host TCP/IP lainnya dalam
jaringan tersebut.

88
Pembagian IP Address
Dikenal dua cara pembagian IP address:
 Classfull Addressing
 Classless Addressing

89
Classfull Addressing
 Merupakan metode pembagian IP
berdasarkan kelas dimana IP Address
dibagi menjadi 5 kelas
 Kelas A
 Kelas B
 Kelas C
 Kelas D
 Kelas E

90
Kelas A
 Format :
0nnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh
 Bit Pertama :0
 Panjang NetID : 8 bit
 Panjang HostID : 24 Bit
 Byte Pertama : 0-127
 Jumlah : 126 Kelas A (0 dan 127 dicadangkan)
 Range IP : 1.xxx.xxx.xxx sampai 126.xxx.xxx.xxx
 Jumlah IP : 16.777.214 IP Address disetiap kelas A
 Dekripsi : Diberikan untuk jaringan dengan
jumlah host yang besar

91
Kelas B
 Format :
10nnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh
 Bit Pertama : 10
 Panjang NetID : 16 bit
 Panjang HostID : 16 Bit
 Byte Pertama : 128-191
 Jumlah : 16.384 Kelas B
 Range IP : 128.0.xxx.xxx sampai 191.155.xxx.xxx
 Jumlah IP : 65.532 IP Address di setiap kelas B
 Dekripsi : Dialokasikan untuk jaringan besar dan
sedang

92
Kelas C
 Format :
110nnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh
 Bit Pertama : 110
 Panjang NetID : 24 bit
 Panjang HostID : 8 Bit
 Byte Pertama : 192-223
 Jumlah : 2.097.152 Kelas C
 Range IP : 192.xxx.xxx.xxx sampai
223.255.255.xxx
 Jumlah IP : 254 IP Address disetiap kelas C
 Dekripsi : Diberikan untuk jaringan berukuran
kecil

93
Kelas D
 Format :
1110nnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh
 Bit Pertama : 1110
 Bit Multicast : 28 bit
 Byte Inisial : 224-247
 Dekripsi : Kelas D digunakan untuk keperluan IP
Multicast

94
Kelas E
 Format : 1111rrrr.rrrrrrrr.rrrrrrrr.rrrrrrrr
 Bit Pertama : 1111
 Bit Cadangan : 28 bit
 Bit Inisial : 248-255
 Dekripsi : Kelas E dicadangkan untuk keperluan
ekperimen.

95
Classless Addressing
 Merupakan metode pengalamatan tanpa
kelas, yakni dengan mengalokasikan IP
Address dalam notasi Classless Inter
Domain Routing (CIDR).

96
Pengalokasian IP
 Proses memilih Network ID dan Host ID
yang tepat untuk suatu jaringan.
 IP Address terdiri dari 2 bagian, yaitu
 Network ID
Menunjuk nomor network
 Host ID
Mengindentifikasi host dalam satu network

97
Pengalokasian IP
Beberapa aturan dasar dalam menentukan network ID dan host ID
yang hendak digunakan :
Network ID 127.0.0.1 tidak dapat digunakan, karena merupakan
default yang digunakan untuk keperluan menunjuk dirinya sendiri
(loop-back).
Host ID tidak boleh diset 1 (ex. 126.255.255.255), karena akan
diartikan sebagai alamat broadcast. ID broadcast merupakan alamat
yang mewakili seluruh anggota pada jaringan.
Network ID dan Host ID tidak boleh sama dengan 0 (ex. 0.0.0.0),
karena IP address dengan host ID 0 diartikan sebagai alamat
network. Alamat network adalah alamat yang digunakan untuk
menunjuk suatu jaringan, dan tidak menunjuk suatu host.
Host ID harus unik dalam suatu network. Dalam suatu network
tidak boleh ada dua host dengan host ID yang sama.

98
Pengalokasian IP
Aturan lain :
0/8 : 0.0.0.1 s/d 0.255.255.254
Host/net : 16.777.214
10/8 : 10.0.0.1 s/d 10.255.255.254
Host/net : 16.777.214
127/8 : 127.0.0.1 s/d 127.255.255.254
Host/net : 16.777.214
169.254/16 : 169.254.0.1 s/d 169.255.255.254
Host/net : 65.534
172.16/12 : 172.16.0.1 s/d 172.31.255.254
Host/net : 1.048.574 (Private Internet)
192.0.2/24 : 192.0.2.1 s/d 192.0.2.254
Host/net : 254
192.168/16 : 192.168.0.1 s/d 192.168.255.254
Host/net :65534
Semua space dari klas D dan E dapat digunakan untuk IP Address Local Area
Network, karena IP ini tidak digunakan di internet.

99
Subnet
 Konsep Subnetting dari IP Address merupakan
teknik yang umum digunakan di internet untuk
mengefisienkan alokasi IP Address dalam
sebuah jaringan supaya bisa memaksimalkan IP
Address.
 Subnetting merupakan proses memecah satu
kelas IP Address menjadi beberapa subnet
dengan jumlah host yang lebih sedikit, dan
untuk menentukan batas network ID dalam
suatu subnet, digunakan subnet mask

100
Contoh Subnet
Subnet Host Network Address
Subnet Host Network Address

1 62 202.91.8.0/26
1 4094 169.254.0.0/20

2 62 202.91.8.64/26
2 4094 169.254.16.0/20

3 62 202.91.8.128/26
3 4094 169.254.32.0/20

4 62 202.91.8.192/26
4 4094 169.254.64.0/20

Subnet Mask 255.255.255.192


16 4094 169.254.240.0/20

Subnet Mask 255.255.240.0

101
Tabel subnet
Bit
Host CID Subn
Net Mask
Host Per
Maske R et Network
d
0 /8 1 255.0.0.0 16777214
1 /9 2 255.128.0.0 8388606
2 /10 4 255.192.0.0 4194302
3 /11 8 255.224.0.0 2097150
4 /12 16 255.240.0.0 1048574
5 /13 32 255.248.0.0 524286
6 /14 64 255.252.0.0 262142
7 /15 128 255.254.0.0 131070
8 /16 256 255.255.0.0 65534
9 /17 512 255.255.128.0 32766
10 /18 1024 255.255.192.0 16382
11 /19 2048 255.255.224.0 8910
12 /20 4096 255.255.240.0 4094
13 /21 8912 255.255.248.0 2046
102
Tabel subnet
Bit Host Subnet/ Host Per
CIDR Net Mask
Masked Network Network
14 /22 16384 255.255.252.0 1022
15 /23 32768 255.255.254.0 510
16 /24 65536 255.255.255.0 254
17 /25 131072 255.255.255.128 126
18 /26 262144 255.255.255.192 62
19 /27 524288 255.255.255.224 30
20 /28 1048576 255.255.255.240 14

21 /29 2097152 255.255.255.248 6

22 /30 4194304 255.255.255.252 2

23 /31 Invalid 255.255.255.254 Invalid

103
Subnetting
 Jumlah Host per Network
2n-2
 n adalah jumlah bit tersisa sebelum
diselubungi.
Contoh: network prefix /10 maka bit
tersisa adalah 32-10=22
222-2=4194302

104
Subnetting
 Jumlah subnet = 2N
 Dimana N adalah jumlah bit yang
dipergunakan. N=network prefix-8
Contoh: network prefix /10, maka
N=10-8 = 2
22=4

105
Tabel Subnet Mask
IP Kelas C
Bit Bit Host Host Host per
CIDR Subnet Net Mask
Masked ID Max Network
0 8 /24 1 255.255.255.0 254 254
1 7 /25 2 255.255.255.128 252 126
2 6 /26 4 255.255.255.192 248 62
3 5 /27 8 255.255.255.224 240 30
4 4 /28 16 255.255.255.240 224 14
5 3 /29 32 255.255.255.248 192 6
6 2 /30 64 255.255.255.252 128 2

106
Latihan
 IP kelas C 202.152.0.1
 Tentukan berapa jumlah host maximal
yang bisa disusun dalam jaringan dan
berapa jumlah subnetnya.
 202.152.0.1/27
 32-27 = 5
 Host : 25-2=30

107
Latihan
 IP kelas C 192.168.1.1
 Tentukan berapa jumlah host maximal yang bisa
disusun dalam jaringan dan berapa jumlah
subnetnya.
 192.168.1.1/28
 32-28 = 4
 Host : 24-2=14
 IP Host Awal : 192.168.1.1
 IP Host Akhir : 192.168.1.14
 Subnet Mask : 255.255.255.240

108
Latihan
1. 192.168.0.0/26,
2. 192.168.0.xx/26,
3. 192.168.0.xxx/26,
4. 192.168.0.xxx/26
 Host : ?
 IP Host Awal : ?
 IP Host Akhir : ?
 Subnet Mask : ?

109
Latihan
1. 192.168.0.0/27,
2. 192.168.0.xx/27,
3. 192.168.0.xxx/27,
4. 192.168.0.xxx/27
 Host : ?
 IP Host Awal : ?
 IP Host Akhir : ?
 Subnet Mask : ?

110
Latihan
1. 192.168.0.0/27,
2. 192.168.0.xx/26,
3. 192.168.0.xx/28,
4. 192.168.0.xxx/29
 Host : ?
 IP Host Awal : ?
 IP Host Akhir : ?
 Subnet Mask : ?

111
Latihan
INTERNET

IP Awal : 202.134.0.0

Router A Router D Router E

Subnet X1 Subnet X2

Router B Router C
Router F Router G

Subnet X3 Subnet X4 Subnet X5 Subnet X6


Host =25 Host=10 Host=12 Host=9

112
Latihan
INTERNET

IP Awal : 200.192.2.0
Router A
Subnet B IP Total =8

Router D Router C Router B

IP Total =4

Router E IP Total IP Total


=16 =16
IP Total =8 Subnet A

Subnet E Subnet F

Router G Router F

IP Total IP Total
=32 =16

Subnet C Subnet D

113
Materi Routing
 Konsep dasar Routing
 Jenis-jenis routing
 Tabel routing
 Protokol-protokol routing
 Cara kerja protokol routing

114
Konsep Dasar Routing
 Routing adalah Proses yang dialami
datagram untuk mencapai tujuan di
jaringan TCP/IP.
 Konsep routing adalah hal yang utama
pada lapisan internet di jaringan TCP/IP.
Hal ini karena pada lapisan internet
terjadi proses pengalamatan.

115
Konsep Dasar Routing
 Data-data dari device yang terhubung ke internet dikirim dalam bentuk
datagram, yaitu paket data yang didefinisikan oleh IP. Datagram memiliki
alamat tujuan paket data. Internet Protokol memeriksa alamat ini untuk
menyampaikan datagram dari device asal ke device tujuan.
 Jika alamat tujuan datagram tersebut terletak satu jaringan dengan
device asal, datagram tersebut langsung disampaikan.
 Jika alamat tujuan datagram tidak terdapat di jaringa yang sama,
datagram akan disampaikan kepada router yang paling tepat.
 Router berfungsi sebagai penghubung dua buah jaringan yang berbeda,
tepatnya mengarahkan rute yang terbaik untuk mencapai network yang
diharapkan.
 Router menjadi perangkat yang berfungsi meneruskan datagram IP pada
network layer. Router memiliki lebih dari satu NIC dan dapat meneruskan
datagram dari satu NIC ke NIC yang lain

116
Jenis-jenis routing
 Routing Statik
 Entri-entri dalam forwarding table route diisi dan dihapus secara
manual.
 Routing Dinamik
 Proses pengisian data routing di table secara otomatis.
 Cara yang digunakan untuk melepaskan kewajiban mengisi entri-
entri forwarding table secara manual.
 Protokol routing mengatur router-router sehingga dapat
berkomunikasi satu dengan yang lain dan saling memberikan
informasi routing yang routing yang dapat mengubah isi forwarding
table, tergantung keadaan jaringannya.
 Dengan cara ini, router-router mengetahui keadaan jaringan yang
terakhir dan mampu meneruskan datagram ke arah yang benar.

117
Perbedaan
Routing
Routing Statik
Statik dan dinamik
Routing Dinamik
Berfungsi pada protokol IP Berfungsi pada inter-routing protokol

Routing tidak dapat membagi Router membagi informasi routing


informasi routing secara otomatis
Routing tabel dibuat dan dihapus Routing tabel dibuat dan dihapus
secara manual secara dinamis oleh router
Tidak menggunakan routing Terdapat routing protokol, seperti RIP
protokol atau OSPF
Microsoft mendukung multihomed Microsoft mendukung RIP untuk IP
system seperti router dan IPX/SPX

118
Tabel Routing
 Tabel routing terdiri atas entri-entri rute
dan setiap rute setidaknya terdiri atas IP
address, tanda untuk menunjukan
routing langsung atau tidak, alamat
router dan nomor interface.

119
Protokol-protokol Routing
 Interior Gateway Protocol (IGP)
 Protokol yang menangani routing jaringan pada
sebuah autonomous system, Terdiri dari
 Routing Information Protocol (RIP)
 Open Shortest Path First (OSPF)
 Exterior Gateway Protocol (EGP)
 Protokol yang menangani routing antar
autonomous system, Terdiri dari :
 Border Gateway Protocol (BGP)

120
Karakteristik RIP & OSPF

RIP OSPF
Menggunakan algoritma distance- Menggunakan algoritma link-state
vector (Bellman-Ford)
Dapat menyebabkan routing loop Membutuhkan waktu CPU dan
memori yang besar
Diameter jaringan terbatas Tidak menyebabkan routing loop
Lambat mengetahui perubahan Dapat membentuk heirarki routing
jaringan menggunakan konsep area
Menggunakan metrik tunggal Cepat mengetahui perubahan pada
jaringan dan dapat menggunakan
bebarapa macam metrik

121
Domain Name System
(DNS)
 Adalah Distribute Database System yang
digunakan untuk pencarian nama komputer
(name resolution) di jaringan yang
menggunakan TCP/IP.
 Merupakan sebuah aplikasi service yang biasa
digunakan di Internet seperti web browser atau
email yang menerjemahkan sebuah domain
name ke IP address.
 Selain untuk internet, DNS juga dapat
diimplementasikan ke private network (VPN atau
intranet.

122
Keunggulan DNS
 Mudah, DNS sangat mudah karena user tidak
lagi direpotkan untuk mengingat IP address dari
sebuah komputer, cukup host name (nama
komputer).
 Konsisten, IP address sebuah komputer bisa
saja berubah, tapi host name tidak harus
berubah.
 Simple, user hanya menggunakan satu nama
untuk mencara nama domain baik di internat
maupun di intranet, meskipun ada banyak mirror
server yang digunakan.

123

Anda mungkin juga menyukai