PT PLN (PERSERO)

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PEMELIHARAAN JARINGAN DISTRIBUSI DALAM

KEADAAN BEBAS TEGANGAN

PENGERTIAN

PEMELIHARAAN PERALATAN / PERLENGKAPAN JARINGAN DISTRIBUSI (TR /

TM) YANG DILAKSANAKAN DIMANA OBYEKNYA DALAM KEADAAN TANPA
TEGANGAN ATAU PEMADAMAN

HAL INI BUKAN BERARTI DISEKITAR OBYEK PEMELIHARAAN BENAR-BENAR

SAMA SEKALI TIDAK ADA TEGANGAN

CONTOH :

PADA WAKTU PEMELIHARAAN PHB – TR PADA GARDU DISTRIBUSI, MAKA

PADA SISI TEGANGAN MENENGAH FCO ATAU KUBIKEL DAN TRAFO HARUS
DIPADAMKAN, TETAPI PADA KEADAAN TERTENTU TETAP TERTENTU TETAP
DIOPERASIKAN

DENGAN DEMIKIAN SEGI KEAMANAN TERHADAP SENTUHAN TEGANGAN

HARUS TETAP DIPERHATIKAN

Catatan : ______________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai Perusa

 PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

ALASAN DILAKSANAKANNYA PEMELIHARAAN DALAM

KEADAAN BEBAS TEGANGAN

 PEMELIHARAAN DENGAN PDKB MEMANG BELUM DIMUNGKINKAN

 INSTALASI DILENGKAPI DENGAN SISTEM CADANGAN SEHINGGA TIDAK

MENGGANGGU SUPLAI TENAGA

 JARINGAN YANG AKAN DIPELIHARA SECARA EKONOMIS TIDAK

TERLALU MENGUNTUNGKAN DAN SECARA SOSIAL TIDAK BERDAMPAK
NEGATIF
 SDM DAN SARANA YANG DIPERLUKAN UNTUK PEMELIHARAAN
DENGAN PDKB BELUM TERSEDIA

Catatan : ______________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai Perusa

 PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN PEMELIHARAAN KEADAAN

BEBAS TEGANGAN

KEUNTUNGANNYA
 TERJADINYA KECELAKAAN TERHADAP SENTUHAN TEGANGAN LISTRIK
BISA DIHINDARKAN
 PEKERJAAN DIMUNGKINKAN DAPAT DILAKSANAKAN DENGAN KONDISI
CUACA HUJAN
 PERKAKAS KERJA, ALAT BANTU KERJA DAN PERALATAN K3
HARGANYA LEBIH MURAH
 BIAYA PEKERJAAN PEMELIHARAAN LEBIH MURAH
KERUGIAANNYA
 AKIBAT PEMADAMAN BERARTI ENERGI TIDAK TERJUAL MENJADI
LEBIH BESAR SEBANDING DENGAN LAMANYA PEKERJAAN

Catatan : ______________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai Perusa

 PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PEMELIHARAAN DISTRIBUSI

ADALAH KEGIATAN YANG MELIPUTI RANGKAIAN TAHAPAN KERJA MULAI

DARI PERENCANAAN, PELAKSANAAN HINGGA PENGENDALIAN DAN
EVALUASI PEKERJAAN PEMELIHARAAN INSTALASI DAN SISTEM DISTRIBUSI
TUJUAN PEMELIHARAAN :
AGAR INSTALASI JARINGAN DISTRIBUSI BEROPERASI DENGAN :
 AMAN (SAFE) BAGI MANUSIA DAN LINGKUNGAN
 ANDAL (RELIABLE)
 KESIAPAN (AVAIBILITY) TINGGI
 UNJUK KERJA (PERFORMANCE) BAIK
 UMUR (LIFE TIME) SESUAI DESAIN
 WAKTU PEMELIHARAAN (DOWN TIME) EFEKTIF
 BIAYA PEMELIHARAAN (COST) EFISIEN / EKONOMIS

Catatan : ______________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai Perusa

 PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

MACAM - MACAM PEMELIHARAAN

 BERDASARKAN WAKTU PELAKSANAANNYA :

– PEMELIHARAAN TERENCANA (PLANED MAINTENANCE) PREVENTIF
DAN KOREKTIF
– PREVENTIF DAN TIDAK DIRENCANAKAN (UNPLANED MAINTENANCE)

 BERDASARKAN METODENYA :
– PEMELIHARAAN BERDASARKAN WAKTU (TIME BASE MAINTENANCE)

– PEMELIHARAAN BERDASARKAN KONDISI (ON CONDITION BASE

MAINTENANCE)
– PEMELIHARAAN DARURAT / KHUSUS (BREAK DOWN MAINTENANCE)

Catatan : ______________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai Perusa

 PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PEMELIHARAAN PREVENTIF

PEMELIHARAAN PREVENTIF ADALAH PEMELIHARAAN UNTUK MENCEGAH

TERJADINYA KERUSAKAN PERALATAN YANG LEBIH PARAH DAN UNTUK
MEMPERTAHANKAN UNTUK KERJA JARINGAN AGAR TETAP BEROPERASI
DENGAN KEANDALAN DAN EFISIENSI YANG TINGGI. KEGIATAN POKOK
PEMELIHARAAN PREVENTIF DITENTUKAN BERDASARKAN PERIODE /
WAKTU DAN KONDISI PERALATAN

KEGIATAN PEMELIHARAAN PREVENTIF BISA BERUPA PEMERIKSAAN,

PEMELIHARAAN, PERBAIKAN PERALATAN, PENGGANTIAN PERALATAN
SAMPAI PADA PERUBAHAN ATAU PENYEMPURNAAN JARINGAN.

PERUBAHAN / PENYEMPURNAAN JARINGAN YANG MENGAKIBATKAN

PENAMBAHAN ASSET SEPERTI PENINGKATAN KAPASITAS TRAFO ATAU
PENAMBAHAN TRAFO SERTA PENAMBAHAN JURUSAN BARU PADA GARDU
DISTRIBUSI YANG SUDAH BERBEBAN LEBIH HARUS DIIKUTI PROSEDUR
AKUNTANSINYA DAN DICATAT SEBAGAI PENAMBAHAN ASSET JARINGAN.
TOLOK UKUR KEBERHASILAN PEMELIHARAAN PREVENTIF ADALAH
KEBERHASILAN MENEKAN ANGKA GANGGUAN / SAIFI ATAU JUMLAH
PEMELIHARAAN KOREKTIF.

LINGKUP KEGIATAN PEMELIHARAAN PREVENTIF ANTARA LAIN :

a. PEMERIKSAAN RUTIN
b. PEMELIHARAAN RUTIN
c. PEMERIKSAAN PREDIKTIF
d. PERBAIKAN / PENGGANTIAN PERALATAN
e. PERUBAHAN / PENYEMPURNAAN JARINGAN

Catatan : ______________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai Perusa

 PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PEMERIKSAAN RUTIN

PEMERIKSAAN JARINGAN SECARA VISUAL (INSPEKSI) UNTUK KEMUDIAN

DIIKUTI DENGAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PEMELIHARAAN SESUAI
DENGAN SARAN / USULAN DARI HASIL INSPEKSI ANTARA LAIN PERBAIKAN,
PENGGANTIAN, PEMBERSIHAN, PENERAAN ATAU PENGETESAN
PERALATAN JARINGAN

CONTOH PEMERIKSAAN RUTIN ANTARA LAIN :

 INSPEKSI JARINGAN SUTM : MEMERIKSA DAN MELAPORKAN

KEADAAN TIANG, BRAKET, TRAVERS PENTANAHAN, HANTARAN,
ISOLATOR, CUT OUT, ARRESTER, LBS / PTS DLL

 INSPEKSI GARDU DISTRIBUSI : MEMERIKSA DAN MELAPORKAN

KEADAAN SIPIL GARDU, RUANG GARDU, KUBIKEL, TRAFO, PANEL
TR, TERMINAL, SEPATU KABEL DLLL

 INSPEKSI JARINGAN SUTR : MEMERIKSA DAN MELAPORKAN

KEADAAN TIANG, HANTARAN TERMINAL OUT DOOR, KONEKTOR
HANTARAN DLL

PEMERIKSAAN DILAKUKAN SECARA PERIODIK DENGAN MENGGUNAKAN

CEK LIST DAN PETA JARINGAN UNTUK SUTM DAN SUTR

Catatan : ______________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai Perusa

 PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PEMELIHARAAN RUTIN

“ PEKERJAAN PEMELIHARAAN YANG DILAKUKAN SECARA BERKALA DAN

TERUS MENERUS UNTUK MEMPERTAHANKAN KONDISI PERALATAN
JARINGAN AGAR TETAP BERADA DALAM KONDISI BAIK DAN PRIMA “.

CONTOH PEMELIHARAAN RUTIN ANTARA LAIN :

 PENGECATAN TIANG PADA SUTM DAN SUTR

 PEMOTONGAN RANTING / DAHAN POHON YANG MENGGANGGU SUTM
 PENGECATAN JEMBATAN KABEL
 PENGECATAN SIPIL GARDU
 REVISI INSTALASI GARDU DISTRIBUSI DAN GARDU HUBUNG
 REVISI INSTALASI 20 KV GARDU INDUK

Catatan : ______________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai Perusa

 PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PEMERIKSAAN PREDIKTIF

“ SISTEM PEMELIHARAAN YANG BERBASIS KONDISI (CONDITION BASE

MAINTENANCE) DENGAN CARA MEMONITOR KONDISI PERALATAN /
JARINGAN SECARA ON LINE MAUPUN OFF LINE “.

CONTOH PEMERIKSAAN RUTIN ANTARA LAIN :

 PEMERIKSAAN INSTALASI DENGAN ALAT INFRARED / TERMO VISION

 PEMERIKSAAN PARTIAL DISCHARGE TERMINAL INDOOR PENYULANG

20 KV GARDU INDUK

 PENGUKURAN BEBAN TRAFO DISTRIBUSI

 PENGUKURAN BEBAN JURUSAN PADA PANEL TR GARDU DISTRIBUSI

 PENGUKURAN TEGANGAN UJUNG PADA JARING TEGANGAN

RENDAH

 TEST TRIP PMT PENYULANG 20 KV GARDU INDUK DLL

HASIL PEMERIKSAAN DAN MONITOR DIANALISA DAN DIEVALUASI SERTA

DIBUATKAN USUL REKOMENDASI ANTARA LAIN PERBAIKAN,
PEMBERSIHAN, PENGUJIAN, PENERAAN, SAMPAI PADA TINDAKAN
PENGGANTIAN PERALATAN

Catatan : ______________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai Perusa

 PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PEMELIHARAAN KHUSUS / DARURAT

“ PEKERJAAN PEMELIHARAAN UNTUK MEMPERBAIKI JARINGAN YANG

RUSAK AKIBAT FORCE MAYEUR SEPERTI BENCANA ALAM, KEBAKARAN,
HURU-HARA DLL “.

CONTOH PEMERIKSAAN RUTIN ANTARA LAIN :

 PERBAIKAN PENGGANTIAN JTR YANG RUSAK AKIBAT KEBAKARAN

 PERBAIKAN PENGGANTIAN INSTALASI GARDU YANG RUSAK AKIBAT

BANJIR

 PERBAIKAN PENGGANTIAN JTR SUTM MAUPUN GARDU DISTRIBUSI

YANG RUSAK AKIBAT HURU-HARA

Catatan : ______________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai Perusa

 PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PEMELIHARAAN SIPIL PADA GARDU BETON MELIPUTI

– HALAMAN GARDU – BERSIHKAN

– PAGAR – BERSIHKAN, BILA PERLU CAT
ULANG
– KUNCI, PINTU PAGAR – PERIKSA
– PINTU GARDU – PERIKSA
– DINDING LUAR DAN DALAM – PERIKSA, BERSIHKAN, BILA
PERLU CAT ULANG
– BERSIHKAN AGAR TIDAK LICIN
– LANTAI
– DAK ATAS – PERIKSA ADANYA KOTORAN,
DAN BERSIHKAN
– BERSIHKAN
– VENTILASI – BERSIHKAN
– SALURAN AIR – PERIKSA DAN BERSIHKAN
– TALANG AIR – PERIKSA DAN BERSIHKAN
– MAN HOLE – BERSIHKAN
– JALAN MASUK GARDU – BERSIHKAN
– TANDA -TANDA PERINGATAN – PERIKSA, DAN GANTI BILA
– LAMPU PENERANGAN DIDALAM PUTUS
DAN DILUAR, DAN SEBAGAINYA.

Catatan : _______________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai Perusa

 PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PEMELIHARAAN PERALATAN LISTRIK PADA GARDU BETON :

• MENGUKUR TAHANAN ISOLASI KABEL PENGHUBUNG TM

• MERAWAT TERMINATING KABEL, DAN MEMBERSIHKAN KONTAK
SEPATU KABEL.
• MEMBERSIHKAN KONTAK-KONTAK TERMINAL (KUBIKEL)
• MEMERIKSA KERJA MEKANIS, ALAT KONTAK KUBIKEL
• MENGUKUR TAHANAN ISOLASI ALAT KONTAK KUBIKEL
• MERAWAT PEMISAH TANAH KUBIKEL
• MENGUKUR TAHANAN PENTANAHAN KUBIKEL, TRAFO, RAK TR, RAK
KABEL, PINTU GARDU
• MERAWAT / MEMPERBAIKI PENTANAHAN
• MEMBERSIHKAN / MEMPERBAIKI TERMINAL-TERMINAL TRAFO
DITRIBUSI (TM/TR), TRAFO UKUR, RELE, FUSE
• MEMERIKSA KEKENCANGAN PENGIKATAN (MUR BAUT) PADA
BUSHING TRAFO
• MERAWAT PEMUTUS BEBAN TR, REL TR, KABEL JURUSAN DAN
TERMINALNYA
• MERAWAT KONTAK PELEBUR TR DAN FUSE BASE
• MERAWAT / MENGECEK TRAFO DISTRIBUSI.
• MENGUKUR TAHANAN ISOLASI TRAFO DISTRIBUSI
• MENGUJI TEGANGAN TEMBUS MINYAK TRAFO

Catatan : _______________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai Perusa

 PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PEMELIHARAAN GARDU DISTRIBUSI PORTAL DAN CANTOL :

• MEMBERSIHKAN PEKARANGAN
• MEMBERSIHKAN DAN BILA PERLU MENCAT TIANG, RANGKA
PENYANGGA/BRACKET TRAFO
• PEMERIKSAAN LAMPU PENERANGAN, BILA PUTUS GANTI.
• MERAWAT PAGAR PENGAMAN
• MERAWAT PAPAN-PAPAN PERINGATAN
• MERAWAT RAK TR
• MERAWAT PIPA SALURAN KABEL
• MEMERIKSA KONDISI TRAFO DAN ARRESTER
• MENGUKUR / MENGUJI TAHANAN ISOLAS TRAFO DAN ARRESTER
• MENGUKUR TAHANAN PENTANAHAN, NETRAL TR - TRAFO,
ARRESTER & PERLENGKAPAN GARDU

Catatan : _______________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai Perusa

 PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PEMELIHARAAN TRAFO DISTRIBUSI

JADWAL PEMELIHARAAN TRAFO DISTRIBUSI :

• BULANAN : DILAKSANAKAN DALAM KEADAAN BEROPERASI,

PEKERJAAN BERUPA PEMERIKSAAN -PEMERIKSAAN VISUAL YANG
MELIPUTI: TINGGI PERMUKAAN MINYAK, KONDISI BUSHING, TANGKI
RADIATOR PERLENGAKAPAN PEMADAM KEBAKARAN,
PENGUKURAN BEBAN / TEGANGAN DAN PENYETELAN SADAPAN

• TAHUNAN : DILAKSANAKAN DALAM KEADAAN TIDAK

BERTEGANGAN, PEKERJAAN BERUPA PEMERIKSAAN-
PEMERIKSAAN SEPERTI PADA PEMELIHARAAN BULANAN,
DITAMBAH DENGAN PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN TERHADAP
ARESTER, SPARK GAP, PENTANAHAN, TERMINAL - TERMINAL,
TEMPAT KEDUDUKAN TRAFO, SERTA MENGUKUR / MENGUJI
KONTINYUITAS BELITAN, TAHANAN ISOLASI, POLARITAS INDEX, DAN
DIELEKTRIK MINYAK ISOLASINYA

Catatan : _______________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai Perusa

 PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PENGUJIAN TAHANAN ISOLASI & POLARITAS INDEX BELITAN TRAFO

1. NILAI TAHANAN ISOLASI BELITAN PADA SUHU BELITAN = t 0C.

UNTUK MENGETAHUI KETAHANAN ISOLASI TERHADAP TEGANGAN
KERJA
CxE
RIS PADA SUHU t 0  --------------------- …………… M
 KVA x k

C = FAKTOR BELITAN, TERENDAM DALAM MINYAK = 0,8

E = TEGANGAN TERTINGGI ………. VOLT
KVA = DAYA TRAFO ……………………. KVA
k = FAKTOR KOREKSI SUHU BELITAN
2. NILAI POLARITAS INDEX TRAFO : MENGETAHUI KETAHANAN ISOLASI
TERHADAP TEGANGAN LEBIH.
MERUPAKAN PERBANDINGAN NILAI TAHANAN ISOLASI BELITAN
PADA MENIT KE 10 DIBANDING DENGAN TAHANAN ISOLASI BELITAN
PADA MENIT 1
R ISOLASI MENIT 10
PI = -----------------------------------
R ISOLASI MENIT 1

Catatan : _______________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai Perusa

 PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

FAKTOR KOREKSI SUHU BELITAN

SUHU (CELCIUS) FAKTOR KOREKSI

00 0.25
50 0.36
100 0.50
150 0.72
200 1.0
300 1.98
400 3.95
500 7.85

KONDISI ISOLASI

POLARITAS INDEK KONDISI ISOLASI

KURANG DARI 1 BERBAHAYA
1.0 - 1.1 KURANG
1.1 - 1,25 MERAGUKAN
1.25 - 2.0 CUKUP
LEBIH DARI 2 BAGUS

Catatan : _______________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai Perusa

 PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

TABEL PENGUJIAN

MENIT HV - LV HV - BODY LV - BODY

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

SPESIFIKASI MINYAK TRAFO :

DAYA TRAFO : ……………….. KVA
TEGANGAN SISI PRIMER : ………………………
TEGANGAN SISI SEKUNDER : ………………………
SUHU BELITAN SAAT PENGUKURAN

KESIMPULAN HASIL PENGUJIAN

PENGUJIAN HV - LV HV - BODY LV - BODY

TAHANAN ISOLASI

POLARITAS INDEX

Catatan : _______________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai Perusa

 PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

CONTOH

PROSEDUR PENGUJIAN MINYAK TRAFO MENGGUNAKAN PERANGKAT

PENGUJI MERK BAUR DENGAN STANDAR VDE
1. ATUR JARAK SELA BOLA SEBESAR 2,5 MM DENGAN ALAT KALIBRASINYA
2. MINYAK DITUANG KE DALAM CAWAN SAMPAI 5 MM DI BAWAH TUTUP
CAWAN
3. TUNGGU BEBERAPA SAAT
4. ADUK MINYAK DENGAN ALAT PENGDUKNYA SALAMA 1 MENIT
5. HENTIKAN ALAT PENGADUK

6. MASUKKAN TEGANGAN UJI, KENAIKAN TEGANGAN AKAN TERHENTI BILA

TEGANGAN TEMBUSNYA TERCAPAI DITANDAI DENGAN FLASH-OVER
7. CATAT BESARNYA TEGANGAN TEMBUS
8. LAKUKAN PENGUJIAN SAMPAI 6 KALI DENGAN TAHAPAN YANG SAMA
9. HITUNG NILAI TEGANGAN TEMBUS RATA-RATA
V1 + V2 + V3 + V4 + V5 + V6
TEGANGAN TEMBUS RATA-RATA = -----------------------------------------
6

10. TENTUKAN NILAI TEGANGAN TEMBUS PADA JARAK 1 CM DENGAN

MENGGUNAKAN GRAFIK PEMBANDING

TABEL PENGAMATAN

URUTAN TEST TEGANGAN TEMBUS (KV)

0
1
2
3
4
5
6

KESIMPULAN : ……………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………..

Catatan : _______________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai Perusa

 PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

GRAFIK PEMBANDING

Catatan : _______________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai Perusa

 PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PENGUJIAN PEMBANDING TRANSFORMASI

ALASAN PENGUJIAN :
• TRAFO BARU
• TRAFO SELESAI DIREPARASI
• PENGUJIAN RUTIN
CARA PENGUJIAN :
1. LEPASKAN KABEL PENGHUBUNG TRAFO
2. ATUR SADAPAN TRAFO
3. PADA SISI TEGANGAN TINGGI DI BERI TEGANGAN 231 / 400 VOLT
4. UKUR TEGANGAN PADA TERMINAL-TERMINAL

TABEL PENGAMATAN

TEGANGAN-TEGANGAN
TERMINAL (TEGANGAN TINGGI)
SADAPAN RENDAH
u-V u-W V–W -V -W -W
1

KESIMPULAN : ……………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………..

Catatan : _______________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai Perusa

 PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PENGUJIAN KESEIMBANGAN BEBAN

ALASAN PENGUJIAN :
• TRAFO BARU
• TRAFO SELESAI DIREPARASI
CARA PENGUJIAN :
1. ATUR SADAPAN TRAFO
2. HUBUNG SINGKATAN KE TIGA TERMINAL TEGANGAN RENDAH
3. MASUKKAN TEGANGAN 231 / 400 V PADA TERMINAL TEGANGAN TINGGI
4. UKUR ARUS PADA MASING-MASING FASA SISI PRIMER TEGANGAN
RENDAH DENGAN MENGGUNAKAN TIANG - AMPER METER

GAMBAR :

230 / 400 V

u V W

n u V W

ARUS
SADAPAN
FASA 1 FASA 2 FASA 3
1

KESIMPULAN : ……………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………..

Catatan : _______________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai Perusa

 PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PENGUJIAN DIELEKTRIK MINYAK ISOLASI

FUNGSI MINYAK :
• SEBAGAI CAIRAN ISOLASI
• SEBAGAI MEDIA PENDINGIN
KETENTUAN MINYAK ISOLASI :
• TEGANGAN TEMBUS MINIMAL 120 KV / CM UNTUK MINYAK BARU
• TEGANGAN TEMBUS MINIMAL 80 KV / CM UNTUK MINYAK TERPAKAI
• VISCOSITAS 18,50 MILI POISES UNTUK MINYAK BARU
• VISCOSITAS 19,24 MILI POISES UNTUK MINYAK TERPAKAI
• TITIK NYALA MINIMAL 1460C

CARA PENGUJIAN MINYAK TRAFO :

• MINYAK DIAMBIL DARI BAGIAN BAWAH DAN ATAS TRAFO
• MENGGNAKAN PERANGKAT PENGUJI DENGAN SELA BOLA
• TEGANGAN UJI BERTAHAP NAIK 2 KV / MENIT

• PENGAMBILAN DATA PENGUJIAN DILAKUKAN SEBANYAK 6 KALI DAN NILAI

DIAMBIL DARI HASIL RATA-RATA

Catatan : _______________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai Perusa

 PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

SIFAT MINYAK TRAFO

MINYAK SETELAH DIOLAH MINYAK

NO SIFAT-SIFAT MINYAK TRAFO TUA DENGAN REAKTOR TRAFO
URUT TRAFO (AKHIR) MINYAK BARU

1 KADAR ASAM MG  1.00 0.03 0.03

KOH/GR MINYAK
2 TEGANGAN TEMBUS < 80  120  120
KV/CM

3 KADAR AIR > 0.05 0.00 0.00

4 KADAR KOTORAN > 1.10 0.00 0.00

5 VICKOSITAS MILI > 30 19.24 18.45

POISES

6 WARNA COKLAT KUNING KUNING

MERAH MUDA TAK
BERWARNA
7 BAU SANGAT TAK BERBAU
TAK
MERANGSANG
BERBAU

Catatan : _______________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai Perusa

 PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PEMELIHARAAN PMT / PMB

DILAKUKAN DALAM KEADAAN TIDAK BERTEGANGAN

• PEMERIKSAAN VISUAL DAN PEMBERSIHAN BAGIAN LUAR
• PEMERIKSAAN DAN PERBAIKAN BAGIAN-BAGIAN MEKANIK
• PERCOBAAN KELUAR MASUK MANUAL MAUPUN DENGAN
SIMULASI RELAI
• PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN MEDIA PEMADAMAN BUSUR API
(UNTUK MINYAK DAN GAS)
• PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN ALAT-ALAT KONTAK
• PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN MOTOR PENGGERAK (BILA ADA)
• PENGUKURAN TAHANAN KONTAK (MAKSIMAL 100 MICRO - OHM)
• PEMERIKSAAN KESEREMPAKAN ALAT KONTAK (SELISIH WAKTU
MAKSIMAL 5 MILLI SECONDS)

Catatan : _______________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai Perusa

 PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PEMELIHARAAN PEMISAH (PMS)

DILAKUKAN DALAM KEADAAN TIDAK BERTEGANGAN

• PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN PADA PISAU-PISAU
KONTAKNYA
• PENGENCANGAN PADA BAUT-BAUT YANG KENDOR
• PEMERIKSAAN PADA BUSHING
• PEMERIKSAAN PADA PEGAS-PEGAS KONTAKNYA
• PERCOBAAN KELUAR MASUK
• PEMERIKSAAN PADA PERALATAN MEKANIS INTERLOCKNYA

Catatan : _______________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai Perusa

 PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PENGUJIAN TAHANAN ISOLASI PMT, PMB DAN PMS

1. LEPASKAN SEMUA KABEL ATAU REL PENGHUBUNG

2. POSISI KONTAK TERBUKA SEMUA
3. UKUR TAHANAN ISOLASI

A 1 2 3

TABEL PENGAMATAN
A1 - A2 = M B1 - B2 = M A1 - B1 = M
A1 - A3 = M B1 - B3 = M A2 - B2 = M
A2 - A2 = M B2 - B3 = M A3 - B3 = M
A1 - BODY= B1 - BODY = M
A2 - BODY = B2 - BODY = M
A3 - BODY = B3 - BODY = M

Catatan : _______________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai Perusa

 PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PEMELIHARAAN PELEBUR (FUSE)

• PEMERIKSAAN KEDUDUKANNYA
• PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN TERMINAL KONTAKNYA DAN
JEPITNYA
• PEMERIKSAAN NILAI NOMINAL ARUSNYA.
• PEMERIKSAAN KONDISINYA

Catatan : _______________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai Perusa

 PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PEMELIHARAAN RELAI

• PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN PENGAWATAN RELAI YAITU

ANTARA TRAFO ARUS DAN BAGIAN PERASA
• PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN PENGAWATAN ANTARA RELAI
DAN TRIPPING COIL PMT
• PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN PENGAWATAN ANTARA SUMBER
TEGANGAN DAN TRIPPING COIL.
• PEMERIKSAAN DAN PENGUKURAN SUMBER TEGANGAN UNTUK
TRIPPING COIL
• PENGETESAN RELAI

Catatan : _______________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai Perusa

 PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PEMELIHARAAN ROD GAP DAN ARCHING HORN

DILAKUKAN DALAM KEADAAN TIDAK BERTEGANGAN

1. PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN PADA UJUNG JARAK SELA
2. PENGUKURAN JARAK SELA.
3. PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN HANTARAN DAN SAMBUNGAN
PENTANAHAN.
4. PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN

Catatan : _______________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai Perusa

 PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PEMELIHARAAN ARRESTER

DILAKUKAN DALAM KEADAAN TIDAK BERTEGANGAN

1. PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN TERHADAP SAMBUNGAN
PENGAWATAN DAN KONTAKNYA.
2. PENGUKURAN TERHADAP ISOLASI.
3. PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN HANTARAN PENTANAHAN
4. PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN

Catatan : _______________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai Perusa

 PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PEMELIHARAAN PENTANAHAN

- ALASAN PEMELIHARAAN
 PEMELIHARAAN PREVENTIF
 TAHANAN PENTANAHAN MELEBIHI BATAS MAKSIMALNYA
CARA PEMELIHARAAN
1. GUNAKAN PERKAKAS KERJA DAN PERALATAN K3 SESUAI
KEBUTUHAN
2. PADAMKAN JARINGAN UNTUK PEMELIHARAAN PENTANAHAN
ARRESTER
3. LEPASKAN KAWAT PENTANAHAN DARI ELEKTRODA PENTANAHAN,
DAN BERSIHKAN BAGIAN ATAS ELEKTRODANYA
4. UKUR TAHANAN PENTANAHAN
 BILA NILAINYA MASIH SESUAI DENGAN KETENTUAN PERIKSA
DAN PERBAIKI SAMBUNGAN-SAMBUNGAN KAWAT
PENTANAHAN
 BILA NILAINYA MELEBIHI BATAS MAKSIMALNYA PASANGLAH
ELEKTRODA BARU DENGAN JARAK DUA KALI PANJANG
ELEKTRODA, DAN HUBUNGKAN PARALEL DENGAN
ELEKTRODA YANG SUDAH ADA
5. PASANG KEMBALI KAWAT PENTANAHAN PADA ELEKTRODA DAN
PERALATAN YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PENTANAHAN
6. PERIKSA HASIL PEKERJAAN
7. LAPORKAN PEKERJAAN PEMELIHARAAN TELAH SELESAI AGAR
JARINGAN DAPAT DIOPERASIKAN KEMBALI

Catatan : ______________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai Perusa

 PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PEMELIHARAAN TERHADAP PERALATAN KONTAK

TERUTAMA KONTAK ANTARA BUSHING / TERMINAL SISI TEGANGAN

RENDAH DENGAN SEPATU KABEL UNTUK KABEL PENGHUBUNG TRAFO
DAN SEPATU KABEL UNTUK KABEL PENGHUBUNG TRAFO DENGAN RAK TR
BILA KONTAKNYA KURANG BAIK BISA MENIMBULKAN PANAS. HAL INI
DISEBABKAN KARENA ARUS YANG MENGALIR CUKUP BESAR

KONTAK YANG KURANG BAGUS BISA TERJADI KARENA PERMUKAAN

TERMINAL DAN SEPATU KABEL YANG SALING BERHUBUNGAN TIDAK RATA
ATAUPUN KOTOR KARENA ENDAPAN MATERIAL LAIN SEHINGGA
MENIMBULKAN LONCATAN BUSUR LISTRIK MAUPUN KARENA TAHANAN
KONTAK YANG BESAR AKAN MENIMBULKAN PANAS

SELAIN ITU MASALAH BAHAN MUR-BAUT PENGIKAT YANG BERBEDA

DENGAN TERMINAL TRAFO DAN SEPATU KABEL SERTA BESARNYA
PEGENCANGAN YANG TIDAK SESUAI DENGAN UKURANNYA DAPAT
MEMPERBURUK KONDISI ALAT KONTAK TERSEBUT

BERIKUT INI TABEL BESARNYA TORSI PENGENCANGAN MUR-BAUT YANG

TERBUAT DARI TEMBAGA

DIAMATER ULIR (MM) TORSI (NM)

2.5 0.37
3 0.65
4 1.53
5 3
6 5.2
7 12
10 24
12 42
14 66
16 98
20 190
24 330
30 650

Catatan :
______________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai Perusa
 PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PEMELIHARAAN SALURAN UDARA

SECARA UMUM GANGGUAN DISTRIBUSI BANYAK DISEBABKAN OLEH

TERJADINYA GANGGUAN DISALURAN UDARA DENGAN PENGHANTAR
TANPA ISOLASI. BAIK GANGGUAN YANG SIFATNYA TEMPORER
MAUPUN PERMANEN
• GANGGUAN OLEH FAKTOR LUAR INSTALASI LISTRIKNYA
ANTARA LAIN :
– KARENA ADANYA POHON YANG JARAK AMANNYA SUDAH
TIDAK MEMENUHI YANG DIPERSYARATKAN, SEHINGGA
ADANYA ANGIN MENYEBABKAN HUBUNG SINGKAT ANTAR
PENGHANTAR
– GANGGUAN PETIR
• GANGGUAN OLEH FAKTOR DALAM INSTALASI LISTRIKNYA
ANTARA LAIN :
– TIANG LISTRIK MIRING, BENGKOK ATAU PATAH
– ISOLATOR RETAK, PECAH
– PENGIKAT ISOLATOR LEPAS, RUSAK
– KAWAT PUTUS, ANDONGAN RENDAH

Catatan : _______________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai Perusa

 PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PEMELIHARAAN TIANG JTM (SUTM)

 ALASAN PEMELIHARAAN :
– PEMELIHARAAN PREVENTIF
– KEROPOS (TIANG BESI) DAN PERLU DIGANTI
– PECAH (TIANG BETON) DAN HARUS DIGANTI
– BENGKOK, PERLU DIGANTI
– ROBOH, PERLU DIGANTI
– DIGESER / DIPINDAHKAN
– BERKARAT, PER DICAT ULANG
 CARA PENGGANTIAN TIANG
1. GUNAKAN PERKAKAS KERJA DAN PERALATAN K3 SESUAI KEBUTUHAN
2. BILA KONDISI DI TEMPAT KERJA AMAN, LISTRIK JANGAN DIPADAMKAN
3. UNTUK PENGGESER / PEMINDAHAN / PENGGANTIAN TIANG KERJAKAN DULU
PENGGALIAN LUBANG TIANG SEBELUM PEMADAMAN
4. BILA KONDISI TIANG YANG LAMA MASIH KUAT DAPAT DIGUNAKAN SEBAGAI
TEMPAT ROLL / PULLY UNTUK MENGANGKAT TIANG

LUBANG GALIAN

Catatan : ______________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai Perusa

 PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PEMELIHARAAN ISOLATOR (PIN MAUPUN STRAIN / SUSPENSION)

 ALASAN PEMELIHARAAN
– ISOLATOR KOTOR OLEH DEBU
– ISOLATOR RETAK / PECAH
 CARA PEMELIHARAAN
– PADAMKAN LISTRIK
– GUNAKAN PERKAKAS KERJA SESUAI KEBUTUHAN
– GUNAKAN PERALATAN K3 SESUAI KEBUTUHAN
– BUKA PENGIKAT KAWAT SALURAN
– LEPAS ISOLATOR DARI TRAVERS DAN TURUNKAN
– ANGKAT ISOLATOR PENGGANTI DAN PASANG PADA TRAVERS
– IKAT KEMBALI KAWAT SALURAN PADA ISOLATOR

Catatan : ______________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai Perusa

 PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PEMELIHARAAN KAWAT PENGIKAT PADA ISOLATOR TUMPU

 ALASAN PEMELIHARAAN PENGIKAT DIGANTI / DIPERBAIKI

– IKATAN KE ISOLATOR (TOP / SIDE) LEPAS
– KAWAT PENGIKATNYA PUTUS
 CARA PENGGANTIAN KAWAT PENGIKAT MENGGUNAKAN BINDING WIRE
PADA TARIKAN LURUS
– PADAMKAN LISTRIK

– GUNAKAN PERKAKAS KERJA DAN PERALATAN K3 SESUAI

KEBUTUHAN
– BUKA DINDING WIRE
– LETAKKAN KAWAT DI ATAS KEPALA (TOP) DARI ISOLATOR
– PASANG BINDING WIRE & IKATKAN SESUAI GAMBAR DI BAWAH INI

Catatan : ______________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai Perusa

 PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Catatan : ______________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai Perusa

 PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

CARA PENGGANTIAN KAWAT PENGIKAT MENGGUNAKAN BINDING WIRE

PADA TARIKAN SUDUT

Catatan : ______________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai Perusa

 PT PT
PLNPLN (Persero)
(PERSERO)
UDIKLAT
PUSAT BOGOR
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

CARA PEMASANGAN TOP TIES

Catatan : ______________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai Perusa

 PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

CARA PEMASANGAN SIDE TIES

Catatan : ______________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai Perusa

 PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PENARIKAN HANTARAN /KAWAT

HARUS MEPERHATIKAN :
• ANDONGAN : JARAK ANTARA POSISI TERENDAH DARI KAWAT YANG
TERBENTANG DENGAN POSISI DIMANA KAWAT TERSEBUT
DITOPANG / DISANGGA, DIGANTUNGKAN OLEH TIANG
• KUAT TARIK KAWAT : TARIKAN PADA KAWAT YANG DIIJINKAN
ANTARA 10 S/D 60% DARI ULTIMATE TENSILE STRENGTH
• LEBAR GAWANG : JARAK ANTARA TIANG KE TIANG
• JARAK AMAN : JARAK MINIMUM YANG DIPERBOLEHKAN ANTARA
JARING BERTEGANGAN DENGAN JARING LAIN ATAU BENDA LAIN

Catatan : _______________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai Perusa

 PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

ANDONGAN

DIPENGARUHI OLEH :
• BAHAN KAWAT
• UKURAN KAWAT
• SUHU SEKITAR
• LEBAR GAWANG

Catatan : _______________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai Perusa

 PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PEMELIHARAAN / PENGGANTIAN KAWAT SUTM

- ALASAN PEMELIHARAAN
 LENDUTAN / SAGING KAWAT MELEBIHI BATAS MAKSIMALNYA
 KAWAT DIGANTI
 KAWAT PUTUS
CARA PEMASANGAN KAWAT SUTM
1. GUNAKAN PERKAKAS KERJA DAN PERALATAN K3 SESUAI KEBUTUHAN
2. TIANG SUDAH TERPASANG KUAT
3. TRAVERSE SUDAH TERPASANG KUAT
4. ISOLATOR TERPASANG PADA TRAVERS
5. SEMUA TIANG (TIANG TERMINAL, SUDUT DAN AFSPANYA) HARUS MEMAKAI SCHOOR
SEBELUM MENGGELAR
6. MINIMAL 2 ARM ROLLERS PADA TIANG-TIANG PADA WAKTU PENGGELARAN
PENARIKAN
7. PADA WAKTU MENGGELAR DIHARUSKAN AGAR KAWAT DITARIK DARI BAGIAN
TENGAH TIANG AFSPAN
8. AGAR POSISI TRAVERSE TIDAK MUDAH BERUBAH SEHINGGA KAWAT HANYA
DIPOTONG MENURUT PANJANG YANG DIPERLUKAN
9. PENARIKAN KEDUA KAWAT PINGGIR HARUS DILAKSANAKAN BERSAMA DAN
BALANCE RUNNING BLOCKS ATAU ROLLERS SELALU DIPAKAI SAMPAI PADA
WAKTU KAWAT-KAWAT DIBERI TENSI DAN LENDUTAN TERTENTU
10. HARUS MENYEDIAKAN TENAGA YANG CUKUP UNTUK KONTROL KECEPATAN PUTAR
DARI DRUM KABEL

Catatan : ______________________________________________

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai Perusa

 PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PENEGANGAN KAWAT

1. MULA-MULA 2 PENGHANTAR BAGIAN LUAR DITARIK SAMA-SAMA

SUPAYA BALANCE BILA MUNGKIN SEMUA PENGHANTAR DITARIK
MEMAKAI ROLLERS
2. PADA WAKTU TENSIONING HARUS DI CEK :
A. SE-EQUIVALENT Sag (LENDUTAN)
B. LENDUTAN MULA-MULA PADA PENGHANTAR-PENGHANTAR YANG
BARU
C. LENDUTAN AKHIR PADA GAWANG TERPANJANG DALAM AFSPAN
DIMANA JARAK MINIMAL DARI TANAH MEMENUHI PERATURAN

Catatan : ______________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai Perusa

 PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Catatan : ______________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai Perusa

 PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Catatan : ______________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai Perusa

 PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

BEBERAPA HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN PADA PEMASANGAN KAWAT

SUTM

1. ANDONGAN
IALAH JARAK ANTARA POSISI TERENDAH DARI KAWAT YANG
DIRENTANGKAN DENGAN POSISI LURUS DIMANA KAWAT TERSEBUT
DITOPANG OLEH TIANG
2. KUAT TARIK KAWAT
PADA SAAT PENEGANGAN, KUAT TARIK PADA KAWAT TIDAK BOLEH
LEBIH BESAR DARI KUAT TARIK MAKSIMAL YANG DIIJINKAN, AGAR
KAWAT TIDAK MULUR DAN KEMUDIAN PUTUS.
TEGANGAN KERJA MAKSIMAL PADA KAWAT ALUMUNIUM CAMPURAN
ADALAH 14 KG / MM2, SEDANG KAWAT TEMBAGA ADALAH 16-19 KG /
MM2
3. JARAK AMAN
IALAH JARAK MINIMAL YANG DIPERBOLEHKAN ANTARA JARINGAN
BERTEGANGAN DENGAN JARINGAN LAIN ATAU BENDA LAIN
4. LEBAR GAWANG
IALAH JARAK ANTARA TIANG KE TIANG HARUS DIPERHITUNGKAN
KEMUNGKINAN TERJADINYA SENTUHAN ANTARA SATU KAWAT
DENGAN KAWAT LAIN KARENA PENGARUH SEKELILING DAN ANGIN.
UNTUK LEBAR GAWANG YANG TIDAK SAMA PADA SATU SEKSI, MAKA
NILAI LEBAR GAWANG EKIVALENNYA ADALAH :

L13  L 23  L33  L 4 3  .......LN 3

L..EKV 
L1  L 2  L3  L 4  ........LN

Catatan : ______________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai Perusa

 PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PENEGANGAN KAWAT SUTM

PADA PEKERJAAN PENEGANGAN KAWAT SAMPAI DENGAN LENDUTAN DAN

JARAK AMAN YANG DITENTUKAN HARUS DIDASARKAN PADA :
 KAWAT YANG DIGUNAKAN : BAHANNYA, PENAMPANGNYA, MODULUS
KENYALNYA, KUAT TARIKNYA DAN KOEFISIEN MUAI PANJANGNYA
 JARAK RENTANGAN
 SUHU KELILING SAAT PENEGANGAN
 TEKANAN ANGIN SAAT PENEGANGAN
SECARA PRAKTIS UNTUK PEKERJAAN PENGENCANGAN KAWAT DAPAT
DILAKUKAN DENGAN DUA CARA YAITU :
- BESARNYA ANDONGAN
- BESARNYA GAYA TARIK PADA KAWAT
UNTUK ITU DIGUNAKAN TABEL ANDONGAN ATAU TABEL GAYA TARIK

Catatan : ______________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai Perusa

 PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

TABEL S A G
MV 150 AAAC (BARE CONDUCTOR)

YOUNG MODULUS (daN/mm2) = 5700 SPECIFIC WEIGNT (daN/m) = 406

EXPANSION COEF. PER C = 000023 DIAMETER OF COND (mm) = 45,8
CROSS SECTION (sqmm) = 147,1

TEMP.(C) : 10 15 20 22 24 26 28 30 32 34 60
Wc. (daN/m) : 0.679
ST.(daN/mm2) : 7

SPAN (m)
SAG ( mm)

30 94 44 49 50 53 56 58 61 65 68 187
35 127 60 67 69 72 76 79 83 88 92 239
40 164 79 87 90 94 99 103 109 114 120 295
45 207 100 110 114 119 125 131 137 144 152 355
50 253 123 136 141 147 124 161 169 177 186 417
55 304 149 164 171 178 186 194 203 213 224 483
60 358 177 195 203 211 221 231 241 253 266 552
65 417 208 229 238 248 258 270 282 296 310 623
70 479 242 265 275 287 299 312 326 341 358 697
75 545 277 304 316 329 342 357 373 390 408 773
80 614 315 345 359 373 389 405 423 442 462 852
85 687 356 390 405 421 438 456 475 496 518 934
90 763 399 436 453 471 490 510 531 554 578 1018
95 842 445 486 504 532 544 566 586 514 640 1104
100 924 493 538 558 579 601 625 650 677 705 1193

Catatan : _______________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai Perusa

 PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

TABEL S A G
MV 70 AAAC (BARE CONDUCTOR)

YOUNG MODULUS (daN/mm2) = 5700 SPECIFIC WEIGNT (daN/m) = 181

EXPANSION COEF. PER C = 000023 DIAMETER OF COND (mm) = 10,5
CROSS SECTION (sqmm) = 65,82

TEMP.(C) : 10 15 20 22 24 26 28 30 32 34 60
Wc. (daN/m) : 0.492
ST.(daN/mm2) : 7

SPAN (m)
SAG ( mm)

30 135 44 49 51 53 55 58 61 64 68 187
35 182 60 66 69 72 75 79 83 87 92 239
40 234 79 87 90 94 98 103 108 114 120 295
45 292 99 109 114 119 124 130 137 143 151 354
50 355 123 135 141 147 153 160 168 176 186 416
55 422 149 163 170 177 185 194 203 213 224 482
60 495 177 194 202 211 220 230 240 252 265 550
65 571 207 228 237 247 257 269 281 295 309 622
70 652 241 264 274 286 298 311 325 340 357 696
75 736 276 303 315 328 341 356 372 389 407 772
80 825 314 344 358 372 387 404 421 440 460 851
85 917 355 388 403 419 436 454 474 495 517 932
90 1012 398 435 451 469 488 508 529 552 576 1016

Catatan : _______________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai Perusa

 PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

KUAT TARIK KAWAT

• KUAT TARIK PADA KAWAT JANGAN MELEBIHI KUAT TARIK

MAKSIMUM YANG DIIJINKAN
– KAWAT TEMBAGA BERLILIT : 16-19 Kg/mm2
– KAWAT ALUMINIUM BERLILIT : 14 Kg / mm2
• KUAT TARIK PADA KAWAT JANGAN MELEBIHI BEBAN KERJA TIANG
• KUAT TARIK PADA SAAT PENARIKAN KAWAT DIPENGARUHI OLEH
– BAHAN KAWAT
– UKURAN KAWAT
– SUHU SEKITAR
– LEBAR GAWANG
• KUAT TARIK PADA KAWAT DAPAT DIUKUR DENGAN MENGGUNAKAN
DINAMO METER

Catatan : _______________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai Perusa

 PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

TABEL 4 HORIZONTAL PULL

MV 150 AAAC (BARE CONDUCTOR)

YOUNG MODULUS (daN/mm2) = 5700 SPECIFIC WEIGNT (daN/m) = 406

EXPANSION COEF. PER C = 000023 DIAMETER OF COND (mm) = 15,8
CROSS SECTION (sqmm) = 147,1

TEMP.(C) : 10 15 20 22 24 26 28 30 32 34 60
Wc. (daN/m) : 0.679
ST.(daN/mm2) : 7
SPAN (m)
HORIZONTAL PULL (daN)

30 950 1030 934 896 856 820 783 745 707 670 244
35 956 1030 935 897 859 821 784 746 709 672 260
40 962 1030 935 897 860 822 785 748 711 675 275
45 969 1030 936 898 861 824 787 750 714 678 290
50 977 1030 936 899 862 825 789 752 716 681 304
55 965 1030 37 900 863 827 790 755 719 684 318
60 993 1030 937 901 864 828 792 750 722 688 331
65 1002 1030 938 902 866 830 795 760 725 691 344
70 1011 1030 939 903 867 832 797 762 728 695 357
75 1021 1030 939 904 869 834 799 765 732 699 369
80 1030 1030 940 905 870 836 802 768 735 703 381
85 1040 1030 941 906 872 833 804 771 739 707 393
90 1050 1030 942 907 873 840 807 774 742 711 404
95 1060 1030 943 909 875 842 809 777 746 716 415
100 1070 1030 944 910 877 844 812 781 750 720 426

Catatan : _______________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai Perusa

 PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

TABEL 4 HORIZONTAL PULL

MV 70 AAAC (BARE CONDUCTOR)

YOUNG MODULUS (daN/mm2) = 5700 SPECIFIC WEIGNT (daN/m) = 181

EXPANSION COEF. PER C = 000023 DIAMETER OF COND (mm) = 10,5
CROSS SECTION (sqmm) = 65,82

TEMP.(C) : 10 15 20 22 24 26 28 30 32 34 60
Wc. (daN/m) : 0.492
ST.(daN/mm2) : 7
SPAN (m)
HORIZONTAL PULL (daN)

30 436 461 418 401 684 367 350 333 316 300 109
35 442 461 418 401 384 368 351 334 317 301 116
40 448 461 418 402 385 368 351 335 318 302 123
45 455 461 419 402 385 369 352 336 319 303 129
50 462 461 419 402 386 369 353 337 320 305 136
55 469 461 419 403 386 370 354 338 322 306 142
60 477 461 419 403 387 371 355 339 323 308 148
65 485 461 420 403 387 371 355 340 324 309 154
70 493 461 420 404 388 372 356 341 326 311 159
75 500 461 420 404 389 373 358 342 327 313 165
80 508 461 421 405 389 374 359 344 329 314 170
85 517 461 421 405 390 375 360 345 330 316 175
90 525 461 421 406 391 376 361 346 332 318 180

Catatan : _______________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai Perusa

 PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

LEBAR GAWANG

• LEBAR GAWANG PADA SATU SEKSI BELUM TENTU SAMA, MAKA

LEBAR GAWANG EQIVALEN ADALAH

L13+ L23 + L33 + ………….. Ln3

Log = ---------------------------------------------
L1 + L2 + L3 + ……………. Ln

L1, L2 L3, ….. Ln ADALAH LEBAR GAWANG DARI SEKSI YANG

BERSANGKUTAN

Catatan : _______________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai Perusa

 PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

JARAK AMAN

JARAK AMAN UNTUK SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH DAN

TEGANGAN RENDAH MINIMUM DALAM SATUAN METER
NO RUANG BEBAS UDARA 400 V 20 K V
1 HANTARAN UDARA MENYEBERANG JALAN 8,23 8,54
KA
2 HENTARAN UDARA MENYEBERANG JALAN 5,48 6,09
RAYA
3 HANTARAN UDARA KETANAH (LAPANGAN) 4,56 6,09
4 HANTARAN UDARA UJUNG POHON 1 2,5
5 HANTARAN UDARA SEPANJANG JALAN 4,56 6,09
RAYA

6 HANTARAN UDARA SEPANJANG JALAN 5,48 6,09

KOTA
7 HANTARAN UDARA KE KAWAT TELEPON 1,20 1,80
8 HANTARAN KE KABEL 0,60 1,20
9 HANTARAN KE JTR (SUTR) 0,60 1,20
10 HANTARAN KE SEKUR 0,60 1,20

Catatan : _______________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai Perusa

 PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PELAPORAN PADA PEKERJAAN PEMELIHARAAN

FUNGSI PELAPORAN

SETIAP KEGIATAN DAN KEJADIAN DALAM PEMELIHARAAN JARINGAN

HARUS SELALU DIBUATKAN LAPORANNYA.
FUNGSI LAPORAN DIHARAPKAN DAPAT MEMBANTU MANAJEMEN
DALAM
• MENILAI UNJUK KERJA JARINGAN, RANTING / RAYON DST
• MENGETAHUI KONDISI JARINGAN / GARDU
• MENENTUKAN TINDAKAN UNTUK MEMPERBAIKI KWALITAS DAN
KEANDALAN JARINGAN
• MEMPERKIRAKAN KEBUTUHAN MATERIAL DAN BIAYA
PEMELIHARAAN

Catatan : _______________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai Perusa

 PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

KEJADIAN YANG PERLU DILAPORKAN

• PEMADAMAN
– KARENA GANGGUAN ATAU DIRENCANAKAN
– JUMLAH PELANGGAN YANG PADAM
– SEBAB PEMADAMAN
– KWH YANG TAK TERSALURKAN
– PEMAKAIAN MATERIAL UNTUK MENGATASI GANGGUAN
• PROSEDUR PENGAMANAN DALAM PEKERJAAN PADA INSTALASI
TEGANGAN TINGGI
• PELAKSANAAN DAN PENYELESAIAN PEKERJAAN PEMELIHARAAN
• PENGOPERASIAN KEMBALI

Catatan : _______________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai Perusa

 PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

KESELAMATAN KERJA
DALAM PEKERJAAN PEMELIHARAAN JARINGAN DISTRIBUSI

1. MEMASUKI RUANG KERJA LISTRIK

• MEMPUNYAI KOMPETENSI YANG DIBUTUHKAN
• MENDAPAT IJIN DARI YANG BERWENANG
• DITEMANI PALING SEDIKIT SATU ORANG
• SEHAT JASMANI DAN ROHANI
• MEMAKAI PAKAIAN KERING
• WASPADA TERHADAP BAHAYA YANG MUNGKIN TIMBUL
• MEMAHAMI DENGAN PASTI APA YANG AKAN DILAKUKANNYA
• MEMBAWA ATAU MEMAKAI PERLENGKAPAN PENGAMAN
• MEMPERHATIKAN RAMBU - RAMBU
• MENJAGA JARAK AMAN BADAN / ANGGOTA BADAN TERHADAP
PERALATAN LISTRIK YANG BERTEGANGAN
• SEDAPAT MUNGKIN KEDUA TANGAN DIMASUKKAN KEDALAM
SAKU JIKA TIDAK MELAKUKAN PEKERJAAN
• RUANG KERJA HARUS MENDAPAT PENERANGAN YANG CUKUP

Catatan : _______________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai Perusa

 PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

2. BEKERJA PADA KEADAAN TIDAK BERTEGANGAN

• PELAKSANAAN PEKERJAAN HARUS MEMPUNYAI KOMPETENSI
YANG DIBUTUHKAN
• PERLENGKAPAN LISTRIK YANG DIPEKERJAKAN HARUS BEBAS
DARI TEGANGAN
• SARANA PEMUTUSAN SIRKIT DIPASANG RAMBU PERINGATAN
• MELAKSANAKAN PEMERIKSAAN TEGANGAN UNTUK
MEMASTIKAN KEADAAN BEBAS TEGANGAN
• PERLENGKAPAN YANG DIKERJAKAN HARUS DIBUMIKAN
SECARA BAIK
• PETUGAS UNTUK PEMBEBASAN TEGANGAN HARUS MEMPUNYAI
SURAT TUGAS DARI ATASAN YANG BERWENANG
• MENGUNCI PERALATAN YANG MUNGKIN DAPAT DIMASUKKAN /
DIKELUARKAN
• BAGIAN PERLENGKAPAN YANG TELAH DIBEBASKAN DARI
TEGANGAN DAN AKAN DIBUANG SISA MUATAN LISTRIKNYA,
HARUS DIPERIKSA SECARA TELITI
(LIHAT CONTOH, PROSEDUR KESELAMATAN KERJA DAN PROSEDUR
MANUVER PERALATAN INSTALASI LISTRIK TM / TT PADA LAMPIRAN)

Catatan : _______________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai Perusa

 PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

3. BEKERJA PADA KEADAAN BERTEGANGAN

• PETUGAS / PELAKSANA PEKERJAAN MEMPUNYAI KOMPETENSI
YANG DIBUTUHKAN
• MEMILIKI SURAT IJIN KERJA DARI YANG BERWENANG
• DALAM KEADAAN SEHAT, SADAR, TIDAK MENGANTUK ATAU
TIDAK DALAM KEADAAN MABUK
• SAAT BEKERJA HARUS BERDIRI PADA TEMPAT ATAU
MEMPERGUNAKAN PERKAKAS YANG BERISOLASI DAN ANDAL
• MENGGUNAKAN PERLENGKAPAN BADAN YANG SESUAI DAN
DIPERIKSA SETIAP DIPAKAI SESUAI PETUNJUK YANG BERLAKU
• KEADAAN CUACA TIDAK MENDUNG / HUJAN
• DILARANG BEKERJA DI RUANG DENGAN BAHAYA
KEBAKARAN / LEDAKAN, LEMBAB DAN SANGAT PANAS
• DILARANG MENYENTUH PERLENGKAPAN LISTRIK YANG
BERTEGANGAN DENGAN TANGAN TELANJANG

Catatan : _______________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai Perusa

 PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

4. BEKERJA DI DEKAT INSTALASI BERTEGANGAN

• SAAT BEKERJA HARUS BERADA PADA JARAK MINIMUM AMAN
KERJA
TEGANGAN U JARAK MINIMUM AMAN
(ANTARA FASA DAN BUMI) DALAM KV KERJA DALAM CM
1 50
12 60
20 75
70 100
150 125
220 160
500 300

• BILA BEKERJA DI DEKAT INSTALASI YANG LEBIH TINGGI DARI

PADA TEGANGAN PERLENGKAPAN YANG DIKERJAKAN, HARUS
DIPASTIKAN BAHWA PERLENGKAPAN TERSEBUT BEBAS DARI
KEBOCORAN ISOLASI ATAU IMBAS YANG MEMBAHAYAKAN DAN
SEBAIKNYA DIBUMIKAN
• DILARANG MENGGUNAKAN PENGUKUR PANJANG, TALI LOGAM
ATAU TALI DENGAN ANYAMAN BENANG LOGAM
• DI DEKAT BAGIAN BERTEGANGAN, DILARANG MENGGUNAKAN
TANGGA KAYU ATAU BAMBU YANG DIPERKUAT DENGAN BATANG
LOGAM YANG MEMANJANG SEARAH DENGAN ARUS LISTRIK
• JIKA JARAK AMAN TIDAK DAPAT DIPENUHI, PETUGAS HARUS
MENGGUNAKAN PENGAMAN DARI BAHAN ISOLASI

Catatan : _______________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai Perusa