Anda di halaman 1dari 6

Dalam setiap model desain Diklat langkah paling

utama dan pertama adalah ANALISIS KEBUTUHAN


DIKLAT (AKD) DAN TRAINING NEEDS ASSESMENT
(TNA).

AKD berkaitan erat dengan perencanaan


 Identifikasi kebutuhan
Kebutuhan DIKLAT dapat dilihat dengan
membandingkan antara tingkat pengetahuan dan
kemampuan yang diharapkan (terlihat pada misi
dan tupoksi).

Dengan AKD diharapkan akan dihasilkan jenis-jenis


DIKLAT yang dibutuhkan organisasi.
Berdasarkan metode penyusunannya Program DIKLAT
dibedakan menjadi 2 yaitu :
1.Diklat yang ditawarkan  Package Program
disusun berdasarkan rancangan
penyelenggaraan dengan membentuk tim yang
berpengalaman
2.Diklat pesanan  Tailor Made Program
Program diklat ini disusun berdasarkan analisis
kebutuhan peserta yang dilakukan oleh instansi
pemesan
Berdasarkan tingkat kebutuhannya dibedakan menjadi :
1. Kebutuhan Diklat tingkat organisasi
Ini merupakan kebutuhan himpunan data umum dari
bagian/bidang yang mempunyai kebutuhan pelatihan.
2. Kebutuhan Diklat tingkat jabatan
Adanya KSA (Knowledge, Skill, Attitude) yang
diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan yang bersifat
periodik/insidentil.
Analisis Misi dan tupoksi kompetensi
Kompetensi-kompetensi  Diklat standar jabatan
Kebutahan Diklat tingkat individu menggunakan TNA Tool
 Membandingkan kesenjangan standar karyawan
Keuntungan program diklat bagi organisasi :
1.Mendorong pencapaian pengembangan diri pegawai.
2.Memberikan kesempatan bagi pegawai untuk
berkembang dan memiliki pandangan tentang masa
depan karirnya.
3.Membantu pegawai dalam menangani konflik dan
ketegangan.
4.Meningkatkan kepuasan kerja dan prestasi kerja.
5.Menjadi jalan untuk perbaikan ketrampilan dalam
bersosialisasi dan berkomunikasi.
6.Membantu menghilangkan ketakutan dalam mencoba
hal-hal yang baru.
7.Menggerakkan pegawai untuk mencapai tujuan
organisasi.

Anda mungkin juga menyukai