Anda di halaman 1dari 11

Kelainan kelenjar sebasea dan

ekrin
Akne vulgaris
• Akne vulgaris adalah kelainan dari unit pilosebaceous yang
umumnya terlihat pada dewasa
• Etiologi yaitu: Hiperproliferasi folikular epidermal, produksi
sebum, cutibacterium acne, inflamasi dan respon imun
• Diagnosis
• Lesi akne vulgaris paling banyak dijumpai di wajah, dan minimal
terlihat di punggung, dada, dan bahu.
• Lesi akne dapat dikelompokkan menjadi beberapa tipe yaitu:
komedo non inflamasi (komedo terbuka dan komedo tertutup) dan
lesi inflamasi (papul, pustule dan nodul).
• Komedo terbuka dikenal dengan blackheads dan komedo tertutup
dikenal dengan whiteheads. Komedo terbuka adalah lesi sedikit
meninggi dengan bagian folikular yang berwarna kehitaman,
• sedangkan komedo tertutup berwarna putih krim, sedikit meninggi,
papul kecil yang tidak tampak orifisium.
• Lesi inflamasi termasuk papul eritema sampai pustule dan nodul
yang besar dan fluctuant. Beberapa nodul yang besar dikenal dengan
nodulokistik merupakan istilan untuk lesi akne inflamasi yang berat.
Diagnosis banding
• Komedo tertutup (milia dan hyperplasia sebacea)
• Akne komedo terbuka (dilated pore of Winer, Favre-Racouchot
sindrom)
• Akne inflamasi (roasasea dan akne inflamasi)
• Akne neonatal (neonatal cephalic pustulosis dan miliaria rubra)
Pemeriksaan penunjang
• Laboratorium: DHEAS, testosteron total, testosterone bebas, LH dan
FSH
• Patologi: mikrokomedo (dilatasi folikular dengan orifisium folikular
yang menyempit berisi sisa-sisa keratinosit).
Hidradenitis Supuratif
• Penyakit inflamasi yang bersifat kronik dan sangat mengganggu dari
folikel rambut dan berlokasi di area intertriginosa dan anogenital.
• Bersifat multifactorial, dan terdapat beberapa factor yang berperan
antara lain:
• Oklusi folikular
• Struktur adneksa
• Genetik
• Merokok
• Androgen
• Obesitas
• Disregulasi imun
• Bakteri: organisme yang paling sering dijumpai adalah staphylococcus
koagulase negative dan bakteri anaerob.
Diagnosis Hidradenitis supuratif dapat di diagnosis secara klinis
berdasarkan 3 kriteria yaitu sebagai berikut:
• Lesi yang khas (1 atau lebih): nodul yang nyeri, abses, draining
sinuses, double-open comedones, bridged scars
• Distribusi yang khas: aksila, paha, bokong, perineal, dan area
inframamae
• Gejala yang bersifat kronik dan rekuren
Pemeriksaan penunjang
• Laboratorium: leukositosis, peningkatan LED, kadar besi serum
yang rendah, abnormalitas protein serum
• Imaging: USG dan MRI

Anda mungkin juga menyukai