Anda di halaman 1dari 59

CONTOH ANALISIS DATA

DAN PENGUJIAN HIPOTESIS

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Statistik Parametris
PENGERTIAN
Yaitu ilmu statistik yang mempertimbangkan jenis sebaran atau distribusi
data, yaitu apakah data menyebar secara normal atau tidak. Dengan kata
lain, data yang akan dianalisis menggunakan statistik parametrik harus
memenuhi asumsi normalitas. Pada umumnya, jika data tidak menyebar
normal, maka data seharusnya dikerjakan dengan metode statistik non-
parametrik, atau setidak-tidaknya dilakukan transformasi terlebih dahulu
agar data mengikuti sebaran normal, sehingga bisa dikerjakan dengan
statistik parametrik.

Contoh 1: Pengujian normalitas data, t-test satu


sampel, Korelasi Product Moment, Korelasi
Ganda, t-test dua sampel, dan Analisis Varians
oh Satu Jalan. Regresi Sederhana dan Regresi Ganda
2: Analisis
Dalam melakukan penyusunan penulisan ataupun penelitian ilmiah ada beberapa
tahapan yang perlu diperhatikan. Berikut contoh analisis data dan pengujian
hipotesis :

• Judul Penelitian: Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Situasi Kepemimpinan


Terhadap Iklim Kerja Organisasi di Kabupaten Pringgodani

• Variabel Penelitian: Dalam penelitian itu variabel penelitiannya adalah


: Gaya Kepemimpinan (X1) dan Situasi Kepemimpinan (X2) sebagai variabel
independen dan Iklim Kerja Organisasi (Y) sebagai variable dependen.

• Paradigma Penelitian
• Populasi dan Sampel: Populasi dalam penelitian ini adalah semua pegawai yang menduduki jabatan Eselon IV sampai
dengan II dengan jumlah 50 orang. Berdasarkan tingkat kesalahn 5%, maka ukuran sampel ditemukan 44 orang terdiri atas
30 orang pria dan 14 orang wanita. pembagian anggota sampel menurut Eselon adalah sebagai berikut :

a. Eselon II diambil sebanyak 10 orang dengan 6 orang pria dan 4 orang wanita.
b. Eselon III diambil sebanyak 14 orang dengan 10 orang pria dan 4 orang wanita.
c. Eselon IV diambil sebanyak 20 orang dengan 14 orang pria dan 6 orang wanita.
• Rumusan Masalah

a. Rumusan Masalah Deskriptif: Seberapa baik gaya kepemimpinan para eselon di Kabupaten Pringgodani ?

b. Rumusan Masalah Assosiatif (hubungan): Adakah hubungan yang positif dan signifikan antara gaya kepemimpinan
dengan iklim kerja organisasi ?

c. Rumusan Masalah Komparatif: Adakah perbedaan gaya kepemimpinan secara signifikan antara eselon II, III dan IV ?
• Hipotesis ( jawaban sementara terhadap rumusan masalah diatas )

a. Hipotesis Deskriptif (bisa dirumuskan dan bisa tidak): Gaya kepemimpinan para eselon di Kabupaten Pringgodani sama
dengan 75% dari yang diharapkan.

b. Hipotesis Assosiatif (hubungan): Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara gaya kepemimpinan dan iklim
kerja organisasi.

c. Hipotesis Komparatif: Terdapat perbedaan gaya kepemimpinan secara signifikan antara eselon II, III dan IV ?

• Instrumen Penelitian: Terdapat tiga instrumen yaitu instrumen Gaya Kepemimpinan dengan 3 indikator dan 18 butir,
Situasi Kepemimpinan dengan 3 indikator dan 18 butir, dan iklim organisasi dengan 7 indikator dan 14 butir
pertanyaan/pernyataan.

• Tabulasi Data Hasil Penelitian: Berdasarkan data yang terkumpul dari 44 responden yang ditetapkan sebagai sampel.,
masing-masing variabel yakni variabel gaya kepemimpinan, variabel situasi kepemimpinan dan variabel iklim kerja
kemudian ditabulasikan dengan tabel.
• Uji Normalitas Data: Hipotesis yang telah dirumuskan akan diuji dengan Statistik Parametris, antara lain dengan
menggunakan t-test untuk satu sampel, korelasi dan regresi, analisis varian dan t-test untuk dua sampel. Sebelum
pengujian hipotesis dilakukan, maka terlebih dulu akan dilakukan pengujian normalitas data. Terdapat beberapa teknik
yang dapat digunakan untuk menguji normalitas data antara lain dengan Kertas Peluang dan Chi Kuadrat.
• Teknik Statistik untuk Analisis Data dan Pengujian Hipotesis Analisis dilakukan dengan cara melakukan perhitungan
sehingga setiap rumusan masalah dapat ditemukan jawabannya secara kuantitatif. Data hasil analisis deskriptif dapat
disajikan dalam bentuk table distribusi frekuensi, grafik batang, grafik garis, dan pie chart.
 Pengujian Hipotesis Deskriptif: Terdapat tiga hipotesis deskriptif dan untuk menguji ke tiga hipotesis tersebut digunakan
t – test satu sampel dengan rumus sebagai berikut
 Pengujian Hipotesis Assosiatif (hubungan): Hipotesis assosiatif diuji dengan teknik korelasi. Terdapat berbagai macam
teknik korelasi, yaitu korelasi Person Product Moment (r) korelasi Rasio (η), korelasi Spearman Rank (ρ), korelasi Tetrachoric
(rt), korelasi Kontinency (C), dan korelasi Kendall’s Tau (τ), korelasi Ganda, korelasi Parsial. Teknik korelasi tersebut
digunakan tergantung jenis data yang dikorelasikan serta jumlah variabel yang akan dikorelasikan.

 Uji Hipotesis Komparatif: Terdapat enam rumusan hipotesis komparatif. Hipotesis no 1), 2), dan 3) diuji dengAn
menggunakan t-test dan hipotesis no 4), 5) dan 6) diuji dengan Analisis Varian Satu Jalur (One way anova). Analisis varian
dapat digunakan apabila varian ke tiga kelompok data tersebut homogen. Sebelum Analisis Varian digunakan untuk
pengujian hipotesis, maka perlu dilakukan pengujian homogenitas varian terlebih dahulu dengan uji F dengan rumus

perhitungan Anova dapat dilakukan dengan menggunakan tabel penolong. Hasil perhitungan
melalui tabel dimasukan ke dalam tabel ringkasan Anova, kemudian dilakukan penghitungan.
Dari hasil tersebut secara keseluruhan dapat ditarik kesimpulan atas jawaban dari hasil
penelitian yang dilakukan.
Analisis Regresi Sederhana
Analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan satu
variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel
independent(variabel penjelas/bebas), dengan tujuan untuk mengestimasi
dan/atau memprediksi rata-rata populasi atau niiai rata-rata variabel
dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui.

• Hasil analisis regresi adalah berupa


koefisien regresi untuk masing-masing
variable independent. Koefisien ini diperoleh
dengan cara memprediksi nilai variable
dependen dengan suatu persamaan. Koefisien
regresi dihitung dengan dua tujuan
sekaligus : Pertama, meminimumkan
penyimpangan antara nilai actual dan nilai
estimasi variable dependen. Kedua,
mengoptimalkan korelasi antara nilai actual
dan nilai estimasi variable dependen
berdasarkan data yang ada.
1. REGRESI LINEAR SEDERHANA
Bentuk persamaan umumnya adalah :
Y = a + bX
Dimana:
Y =subyek dalam variabel dependen yang diprediksi
a =harga Y ketika harga X= 0 (harga konstan)
b =angka arah atau koefisien regresi, yang
menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan
variabel dependen yang didasarkan pada perubahan
variabel independen. Bila (+) arah garis naik, dan
bila (-) maka arah garis turun.
X =subyek pada variabel independen yang mempunyai
nilai tertentu.
• Uji Koefisien Regresi Sederhana(Uji t)

Uji ini digunakan untuk mengetahui


apakah variabel independen (X)
berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel dependen (Y). Signifikan
berarti pengaruh yang terjadi dapat
berlaku untuk populasi (dapat
digeneralisasikan).
2. Regresi Linier Berganda
Rumus dari analisis regresi linear berganda adalah
sebagai berikut:
• Analisis Korelasi Ganda (R)
Rumus korelasi ganda dengan 2 variabel independen adalah
sebagai berikut:
• Analisis Determinasi (R2)
Rumus untuk mencari koefisien determinasi dengan 2
variabel independen adalah sebagai berikut:
• Uji Koefisien Regresi Secara Bersama-sama (Uji F)
Rumus untuk mencari F hitung adalah sebagai berikut:
d. Menentukan F table

Langkah-langkah dalam pengujian Dapat dicari dengan Ms. Excel menggunakan rumus:
koefisien regresi secara bersama- =finv(a,df1,df2)
sama adalah sebagai berikut:
df1 =jumlah variabel independen
a. Merumuskan hipotesis
Ho =Tidak ada pengaruh yang df2 =n-k-1
signifikan
e. Membandingkan F hitung dan F tabel dengan
Ha =Terdapat pengaruh yang
kriteria
signifikan
b. Menentukan tingkat Ho =diterima jika: F hitung ≤ F table
signifikansi Ha =ditolak jika: F hitung > F table
Biasanya menggunakan taraf a = 5%
c. Menentukan F hitung
Statistik Nonparametris
PENGERTIAN
Statistik nonparametris digunakan untuk
menguji hipotesis bila datanya berbentuk
Nominal dan Ordinal, dan tidak berlandaskan
asumsi bahwa distribusi data harus normal.

MACAM-MACAM UJI NON


PARAMETRIS
• Test Binomial • Fisher Exact Probability Test • Chi Kuadrat k Sampel
• Chi Kuadrat Satu Sampel (Ⅹ²) • Test Median (Median Test) • Median Extension ( Perluasan
• Run Test • Mann-Whitney U-Test Medaian )
• Mc Nemar Test • Test Kolmogorov-Smirnov Dua • Analisis varian satu jalan kruskal-walls
• Sign Test (Uji Tanda) Sampel • Koefisien Kotingensi
• Wilcoxon Match Pairs Test • Test Run Wald – Wolfowitz • Kolerasi Spearman Rank
• Chi Kuadrat (Ⅹ²) Dua Sampel • Test Cochran • Korelasi Kendal tau (Ʈ)
• Test Friedman
•Test Binomial
Test Binomial digunakan untuk menguji hipotesis bila dalam populasi terdiri
atas dua kelompok klas, datanya berbentuk nominal dan jumlah sampelnya
kecil (Kurang dari 25).
Dua kelompok klas itu misalnya klas Pria dan Wanita, Senior dna Yunior,
Sarjana dan Bukan Sarjana, Kaya dan Miskin, Pemimpin dan Bukan
pemimpin. Selanjutnya, nilai populasi akan diteliti dengan menggunakan
sampel yang diambil dari populasi.

Contoh : Suatu perusahaan otomotif memproduksi dua jenis mobil


minibus yaitu mobil yang berbahan bakar bensin dan solar. Perusahan
tersebut ingin mengetahui apakah masyarakat lebih senang mobil
berbahan solar atau bensin. Berdasarkan 24 Anggota yang dipilih secara
random ternyata 14 orang memilih mobil berbahan bakar bensin dan 10
orang memilih mobil ber bahan bakar solar.
•Test Binomial

a. Hipotesis :
Ho : Jumlah (frekuensi) masyarakat yang memilih
mobil berbahan bakar bensin dan solar tidak
berbeda/sama
Ha : Jumlah masyarakat yang memilih mobil berbahan
bakar bensin dan solar berbeda
Ho : P1 = P2 = 0
Ha : p1 ≠ p2 ≠ 0,5
b. Kesimpulan
Ada dua kecenderungan yang sama di masyarakat
dalam memilih jenis mobil keluarga yaitu mobil, yaitu
mobil berbahan bahan bakar bensin dan solar
•Chi Kuadrat Satu Sampel (Ⅹ²)
Chi Kuadrat (Ⅹ²) satu sampel, adalah teknik statistic yang digunakan untuk menguji
hipotesis deskriptif bila dalam populasi terdiri atas dua atau lebih klas, data berbentuk
nominal dan sampelnya besar.
Contoh :
Suatu perusahaan cat mobil dan ingin mengetahui warna Cat apa yang
harus lebih banyak diproduksi. Untuk itu dilakukan penelitian.
Berdasarkan pengamatan selama 1 minggu di jalan protocol terhadap
mobil-mobil pribadi ditemukan 1000 berwarna biru, 900 berwarna
merah, 600 berwarna putih, dan 500 berwarna lain.
•Chi Kuadrat Satu Sampel (Ⅹ²)
Hipotesis :
Ho : jumlah masyarakat yang memilih 4 warna mobil tidak
berbeda. (peluang 4 warna cat untuk dipilih masyarakat adalah
sama)
Ha : jumlah masyarakat yang memilih 4 warna mobil berbeda.
(peluang 4 warna cat untuk dipilih masyarakat adalah sama)
Pengujian hipotesis :
Berdasarkan hasil perhitungan seperti yang ditunjukkan pada
table 9.19, maka dapat ditemukan bahwa harga Chi Kuadrat
hitung = 226,67. Dalam hal ini = n-1=4-1=3 dan kesalahan 5%,
maka diperoleh harga Chi hitung lebih besar dari harga table
(226,67>7,815). Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima
Kesimpulan :
Jumlah masyarakat yang memilih 4 warna cat mobil berbeda,
dan berdasarkan data, warrna cat biru yang paling banyak
diminati oleh masyarakat
•Run Test
Run Test digunakan untuk menguji hipotesis deskriptif (satu sampel), bila datanya
berbentuk ordinal. Pengujian dilakukan dengan cara mengukur kerandoman
populasi yang didasarkana atas data hasil pengamatan melalui data sampel
Pengamatan terhadap data dilakukan dengan mengukur banyaknya “run” dalam
suatu kejadian. Sebagai contoh misalnya melempar sekeping logam yang dimuka
diberi tanda ® dan © setelah dilempar sebanyak lima belas kali menghasilkan data
sebagai berikut :
 
®®® ©©© ® ©©©© ®® © ®
1 23 4 5 6 7
Kejadian tersebut terdiri atas 7 run, yaitu run pertama memberikan data ® kedua ©,
ketiga ®, keempat ©, kelima ®, keenam ©, ketujuh ®. Urutan run itu adalh bentuk
data ordinal.
•Mc Nemar Test
Teknik statistic ini digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua
sampel yang berkorelasi nila datanya berbentuk nominal/diskrit.
Rancangan penelitian biasanya berbetuk “before after” jadi hasil
hipotesis penelitian merupakan perbandingan antara nilai sebelum
dan sesudah ada perlakuan/treatmen. (membuktikan ada tidaknya
perubahan)

Rumus :

Dengan dk = 1
•Sign Test (Uji Tanda)

Sign test digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel yang
berkorelasi, bila datanya bentuk ordinal. Teknik ini dinamakan uji tanda (sign
test) karena data yang akan dianalisis dinyatakan dalam betuk tanda-tanda, yaitu
tanda positif dan negative.

Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah sampel


yang berpasangan, misalnya suami istri, pria wanita,
pegawai negri-pegawai swasta dll. Tanda positif dan
negative akan dapat diketahui berdasarkan perbedaan
nilai antara satu dengan yang lain dalam pasangan itu.
•Wilcoxon Match Pairs Test

Teknik ini merupakan penyempurnaan dari uji tanda (Sign Test).

Contoh : pada suatu kantor pemerintah dilakukan


penelitian untuk mengetahui pengaruh ruangan
yang diberi AC terhadap produktivitas kerja.
Pengumpukan data terhadap produktivitas kerja
pegawai dilakukan pada waktu AC sebelum
dipasang dan sesudah dipasang. Data produktivitas
kerja pegawai sebelum AC dipasang adalah Xa dan
sesudah dipasang adalah Xb. Jumlah pegawai yang
digunakan sebagai sumber data = 10
•Chi Kuadrat (Ⅹ²) Dua Sampel
Chi Kuadrat digunakan utnuk menguji hipotesis komparatif dua sampel bila
datanya berbentuk nominal dan sampelnya besar. Cara perhitungan dapat
menggunakan rumus yang telah ada, atau dengan menggunakan table
kontijensi 2 X 2
•Fisher Exact Probability Test
Test ini digunakan untuk menguji yang signifikansi hipotesis komparatif dua sampel kecil
independen bila datanya berbetuk nominal. Untuk sampel yang besar digunakan Chi Kuadrat (Ⅹ²)

Contoh :
Disinyalir adanya kecenderungan para birokrat lebih
menyukai mobil berwarna gelap, dan para akademisi
lebih menyukai warna terang. Untuk membuktika hal
tersebut telah dilakukan pengumpulan data dengan
menggunakan sampel yang diambil secara random.
Dari 8 orang birokrat yang diamati, 5 orang bermobil
warna gelap dan 3 orang berwarna terang. Selanjutnya
dari 7 orang akademis yang diamati, 5 orang
menggunakan mobil warna terang dan 2 orang warna
gelap.
•Fisher Exact Probability Test
a. Hipotesis :
Ho : tidak terdapat perbedaan antara birokrat dan akademisi dalam memilih
warna mobil
Ha : Terdapat perbedaan antara birokrat dan akademisi dalam memilih
warna mobil.
b. Kriteria pengujian hipotesis :
Ho diterima bila harga p hitung lebih besar dari taraf kesalahhan yang
ditetapkan
c. Perhitungan :
𝑝 = (5+3)!(2+5)!(5+2)!(3+5)!
15!5!3!2!5!
𝑝 = 40320.5040.5040.40320
1307674368000.120.6.1.120
=0.37
d. Kesimpulan :
Para Birokrat lebih senang warna gelap dan pada akademisi lebih senang
warna terang
•Test Median (Median Test)
Test Median digunakan untuk menguji signifikansi hipotesis komparatif dua
sampel independen bila datanya berbentuk nominal atau ordinal.
Pengujian didasarkan atas median dari sampel yang diambil secara random.
Dengan demikian Ho yang akan diuji berbunyi : Tidak terdapat perbedaan
dua kelompok populasi berdasarkan mediannya.

Contoh :
Dilakukan penelitian untuk mengetahui apakah
penghasilan para nelayan berbeda dengan para petani
berdasarkan mediannya. Berdasarkan wawancara
terhadap 10 petani dan 9 nelayan diperoleh data
tercantum dalam table 9.33 berikut.
•Test Median (Median Test)
a. Hipotesis :
Ho : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara penghasilan petani dan nelayan
Ha : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara penghasilan petani dan nelayan

b. Kriteria Pengujian Hipotesis :


Ho : diterima bila Chi Kuadrat hitung < table
Ho : ditolak bila Chi Kuadrat hitung ≥ table

c. Perhitungan :
Ⅹ²= 19[(6.7−2.4)−19/2]²
(6+8)(4+7)(6+4)(2+7)
𝑥2= 4,75 = 0,00034
13860
d. Kesimpulan :
Tidak terdapat perbedaan secara signifikan antara penghasilan petani dan
nelayan, berdasarkan mediannya
•Mann-Whitney U-Test
•Mann-Whitney U-Test
Contoh :
Dilakukan penilitian untuk mengetahui adakah perbedaan kualitas manajemen antara Bank yang
dianggap favorit oleh masyarakat dan Bank yang tidak favorit. Penelitian menggunakan sampel 12
Bank yang dianggap tidak favorit dan 15 Bank yang dianggap favorit. Selanjutnya ke dua kelompok
Bank tersebut diukur kualitas manajemennya dengan menggunakan sebuah instrument, yang terdiri
beberapa butir pertanyaan. Skor penilaian tertinggi 40 dan terendah 0.

a. Hipotesis :
Ho : Tidak terdapat perbedaan kualitas manajemen yang signifikan anntara bank yang favorit dan tidak
favorit
Ha : Terdapat perbedaan kualitas manajemen yang signifikan anatara bank yang favorit dan tidak
favorit.
b. Kriteria Pengujian Hipotesis :
Ho diterima bila harga U yang terkecil lebih besar dari U table

c. Kesimpulan :
Terdapat perbedaan kualitas manajemen yang signifikan antara Bank yang favorit dan tidak favorit.
Bank yang favorit kualitas manajemennya sudah baik
•Test Kolmogorov-Smirnov Dua Sampel
Test ini digunakan yntuk menguji hipotesis komparatif dua sampel independen
bila datanya berbentuk ordinal yang telah tersusun pada table distribusi frekuensi
kumulatif dengan menggunakan klas-klas interval.
Rumus yang digunakan adalah : D = maksimum {Sn1(X) – Sn2(X)}

Contoh :
Dilakukan penelitian untuk membandingkan produktivitas operator mesin
CNC (Computered Numerical Controlled) lulusan SMK mesin dan SMU IPA.
Pengamatan dilakukan pada sampel yang dipilih secara random. Untuk
lulusan SMK 10 orang dan juga untuk lulusan SMU 10 orang. Produktivitas
kerja diukur dari tingkat kesalahan kerja selama 4 bulan.

a. Hipotesis :
Ho : tidak terdapat perbedaan produktivitas yang signifikan antara
karyawan lulusan SMK dan SMU
Ha : tidak terdapat perbedaan produktivitas yang signifikan antara
karyawan lulusan SMK dan SMU
•Test Kolmogorov-Smirnov Dua Sampel
b. Kriteria Pengujian Hipotesis :
Ho diterima bila KDhitung lebih kecil atau sama dengan KD
table

c. Perhitungan :
Pada contoh diatas bunga harga KD hitung = 6:10 = 0,6.
Ternyata harga KD hitung sama dengan harga table dengan
demikian Ho tetap diterima. (0,6=0,6).

d. Kesimpulan :
Produktivitas kerja karyawan lulusan SMK tidak berbeda
dengan lulusan SMU
•Test Run Wald – Wolfowitz
Test ini digunakan untuk menguji signifikan hipotesis komparatif dua sample
independen bila datanya berbentu ordinal, dan disusun dalam bentuk run.

Contoh :
Dilakukan penelitian untuk mengetahui adakah perbedaan disiplin kerja
antara pegawai golongan III dan IV, yang didasarkan atas keterlambatan
masuk dan pulang kantor. Berdasarkan sampel yang dipilih secara random
terhadap 11 pegawai Golongan II dan 11 pegawai Golongan IV, diperoleh
jam keterlambatan masuk kantor sebagai berikut.

a. Hipotesis :
Ho : tidak terdapat perbedaan disiplin kerja yang signifikan antara pegawai
golongan III Dan IV
Ha : terdapat perbedaan disiplin kerja yang signifikan antara pegawai
golongan III Dan IV
•Test Run Wald – Wolfowitz

b. Kriteria Pengujian Hipotesis :


Ho diterima bila run hitung lebih besar dari run table

c. Perhitungan untuk Pengujian Hipotesis :


Untuk menguji signifikansi selanjutnya dibandingkan dengan table
VIIa. Dari table terlihat n₁ = 10 dan n₂ = 10, maka harga run kritisnya
= 6 untuk kesalahan 5%. Berdasarkan hal tersebut ternyata run
hitung lebih besar daripada table (10>6).

d. Kesimpulan :
Tidak terdapat perbedaan disiplin antara pegawai golongan III
(kelompok A) dan golongan IV (Kelompok B)
•Test Cochran
Test ini digunakan untuk menguji hipotesis komparatif k sampel
berpaasangan bila datanya berbentuk nominal dan frekuensi dikotomi.

Misalnya jawaban dalam wawancara atau observasi hasil eksperimen


berbentuk : ya - tidak; sukses- gagal; disiplin – tidak disiplin; terjual – tidak
terjual; dsb. Selanjutnya jawaban tersebut diberi skor 0 untuk gagal dan skor
1 untuk sukses.

Rumus yang digunakan untuk pengujian adalah sebagai berikut :

Keterangan:
Gj: jumlah keseluruhan sukses dalam kolom ke-j
Li: jumlah keseluruhan sukses dalam baris ke-i
•Test Cochran
Contoh :
Dilakukan penelitian untuk mengetahui efektivitas tiga metode kerja baru
yang diadopsi dari konsultan. Untuk mengetahui hal ini, dilakukan
penelitian dengan mencobakan ke tiga metode tersebut pada 3 kelompok
karyawan yang dipilih secara random. Masing-masing kelompok terdiri atas
15 karyawan. Efektivitas metode akan diukur dari gagal-tidaknya pegawai
tersebut menyelesaikan pekerjaan dalam waktu 1 jam.

a. Hipotesis :
Ho = tidak terdapat perbedaan efektivitas ke tiga metode kerja baru
Ha = terdapat perbedaan efektivitas ke tiga metode kerja baru

b. Kriteria Pengujian Hipotesis :


Ho diterima bila harga Chi Kuadrat hitung lebih kecil dari table, dan tolak Ho
bila harga Chi Kuadrat hitung lebih besar atau sama dengan Chi Kuadrat
Tabel.
•Test Cochran
c. Perhitungan untuk pengujian hipotesis
Untuk pengujian hipotesis maka harga-harga tersebut selanjutnya
dimasukkan dalam rumus

Untuk rumus diatas dk= k – 1 = 3- 1 = 2. Berdasarkan dk = 2, untuk taraf


kesalahan 5%, maka harga Chi Kuadrat table = 5.99. Harga Q hitung (5.64)
ternyata lebih kecil dari table (5.99). jadi Ho diterima Ha ditolak.

d. Kesimpulan
Tidak terdapat perbedaan efektivitas yang signifikan di antara tiga metode
kerja baru terhadap prestasi kerja baru pegawai. Ke tiga metode
mempunyai pengaruh yang sama/tidak berbeda
•Test Friedman
Friedman Two Way Anova (Analisis Varian Dua Jalan Friedman), digunakan untuk menguji
hipotesis komparatif k sampel yang berpasangan (related) bila datanya berbentuk ordinal
(rangking).Bila data yang terkumpul berbentuk interval, atau ratio, maka data tersebut
diubah ke dalam data ordinal.
•Test Friedman
Contoh :
Dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh tiga gaya
kepemimpinan terhadap efektivitas kerja pegawai. Tiga gaya
kepemimpinan itu adalah : Gaya kepemimpinan Direktif , Supportif,
dan Partisipasif. Penelitian dilakukan terhadap 3 kelompok kerja (N),
dimana setiap kelompok terdiri atas 15 pegawai (k). jadi jumlah
seluruh pegawai yang kedua, dan Partisipasif pada 15 pegawai yang
ketiga. Setelah sebulan, efektifitas kerja pegawai diukur dengan
suatu instrument, yang terdiri 20 butir. Setiap butir yang digunakan
pengamatan diberi skor 1,2,3,4. Skor 1 berarti sangat tidak efektif,
skor 2 tidak
efektif, skor 3 efektif, dan skor 4 sangat efektif. Jadi untuk setiap
orang akan medapat skor tertinggi 80 (4x20) dan terendah 20 (1x20).
•Test Friedman

a. Hipotesis :
Ho : ketiga gaya kepemimpinan itu mempunyai pengaruh yang
sama terhadap efektivitas kerja pegawai
Ha : ketiga gaya kepemimpinan itu mempunyai pengaruh yang
berbeda terhadap efektivitas kerja pegawai

b. Kriteria pengujian hipotesis


Ho diterima bila harga Chi Kuadrat hitung lebih kecil dari harga Chi
Kuadrat table, dan dana ditolak bila harga Chi Kuadrat hitung lebih
besar atau sama dengan harga Chi Kuadrat Tabel.
•Test Friedman
c. Perhitungan untuk pengujian

Untuk menguji signifikan ini, maka perlu dibandingkan


dengan table VI. Untuk test ini dk= k-1 = 2, jadi utnuk dk = 2 ,
dan kesalahan α 0,5, maka harga Chi Kuadrat table = 5.99.
Harga Chi Kuadrat hitung ternyata lebih besar dari table (6,93
> 5,99). Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima

d. Kesimpulan
Ketiga gaya kemimpinan mempunyai pengaruh yang berbeda
terhadap efektivitas kerja pegawai
•Chi Kuadrat k Sampel
Chi Kuadart k sampel yang digunakan untuk menguji
hipotesis komparatif lebih dari dua sampel, bila
datanya berbentuk diskrit atau nominal.
Rumus :
•Chi Kuadrat k Sampel
Contoh :
Akan dilakukjan penelitian untuk mengetahui adakah perbedaan
Antara kelompok Pegawai Negri dan Swasta dalam meberikan
pertimbangan untuk memilih Rumah Sakit. Untuk menjawab
pertanyaan tersebut, maka telah dilakukan pengumpulan data
melalui dua kelompok sampel yang diambil secara random. Dari
1500 sampel Pegawai Negri yang diambil 700 orang menyatakan
bahwa pertimbangan memilih Rumah Sakit adalah karena
adanya dokter yang lengkap dan terampil, 500 orang karena
peralatan dokter yang lengkap, dan 300 orang karena biaya
murah. Selanjutnya dari 800 orang sampel Pegawai Swasta, 400
orang menyatakan bahwa pertimbangan utama memilih rumah
sakit adalah karena adanya dokter yang lengkjap dan terampil,
300 orang karena peralatan kedokteran lengkap, dan 100 orang
karena biaya murah.
•Chi Kuadrat k Sampel
a. Hipotesis :
Ho : Tidak terdapat perbedaan Antara pegwai negri dan swasta
dalam memberikan pertimbangan unruk memilih rumah sakit
Ha : terdapat perbedaan Antara pegawai negri dan swasta dalam
memberikan pertimbangan untuk memilih rumahsakit.

b. Kesimpulan :
Terdapat perbedaan secara signifikan Antara pegawai negri dan
swasta dalam memberikab pertimbangan untuk memilih rumah
sakit. Perbedaan dalam sampel tersebut dapat digeneralisasikan,
sehingga perbedaan yang terjadi pada sampel tersebut betul
betul mencerminkan keadaan populasi. Data yang terkumpul
telihat bahwa 41% (500:1200) pegawai negeri cenderung memilih
rumahsakit yang biayanya murah
•Median Extension ( Perluasan Medaian )
Test median extension digunakan untuk menguji hipotesis
komparatif median k sampel independen bila datanya berbentuk
ordinal. Dalam test ini ukuran sampel tidak harus sama.
Rumus :

Dimana :
fo = Banyak kasus pada baris ke i dan kolom j
fh = Banyak kasus yang diharapakn pada baris ke i dan
kolom j
Ʃ = Penjumlahan semua sel
•Median Extension ( Perluasan Medaian )
Contoh :
Dilakukan penelitian utnuk mengetahui adakah hubungan
“golongan gaji pegawai” denga “jumlah media cetak” yang
dibaca. Dalam hal ini golongan gaji dikelompokkan
menjadi 4 tingkat yaitu Gol. I,II,III, dan IV. Dalam penelitian
ini digunakan sampel pegawai Golongan I = 7 orang, II = 10
Orang, III = 9 orang dan IV = 8 orang.

a. Hipotesis :
Ho = tidak terdapat perbedaan dalam membaca jumlah
media cetak berdasarkan golongan gaji pegawai atau tidak
ada hubungan Antara golongan gaji dengan jumlah media
cetak yang dibaca.
Ha = terdapat perbedaan dalam membaca jumlah media
cetak berdasarkan golongan gaji pegawai atau tidak ada
hubungan Antara golongan gaji dengan jumlah media
cetak yang dibaca.
•Median Extension ( Perluasan Median )

b. Perhitungan untuk pengujian hipotesis :

c. Kesimpulan :
Ada hubungan yang signifikan Antara tingkat
golongan gaji dengan jumlah media cetak yang
dibaca. Dari data terlihat bahwa golongan IV lebih
banyak membaca Koran daripada golongan I
•Analisis varian satu jalan kruskal-walls
Teknik ini digunakan untuk menguji hipotesis k sample independen
bila datanya berbentuk ordinal. Bila dalam pengukuran ditemukan
data berbentuk interval atau rasio, maka perlu diubah dulu ke dalam
data ordinal (data berbentuk rangking/peringkat)
Rumus :

Dimana :
N = Banyak baris dalam table
k = Banyak kolom
Rj = Jumlah rangking dalam kolom
•Analisis varian satu jalan kruskal-walls
Contoh :
Dilakukan penelitian untuk mengetahui adakah perbedaan prestasi kerja pegawai
yang rumahnya jauh dan dekat. Jarak rumah ini dikelompokkan menjadi 3 yaitu, I;
(1-5) km, II(>5-10) km dan II; (>10) km. Penelitian dilakukan pada tiga kelompok
sampel I=11, sampel II = 12 dan sampel III = 10.
a. Hipotesis :
Ho : Tidak terdapat perbedaan prestasi kerja pegawai berdasarkan jarak rumah
dengan jarak kantor
Ha : Terdapat perbedaan prestasi kerja pegawai berdasarkan jarak rumah
dengan jarak kantor

b. Kesimpulan :
Tidak terdapat perbedaan prestasi kerja berdasarkan jarak rumah. Pegawai yang
rumahnya jauh dari kantor yang sama dengan pegawai yang jaraknya dekat
dengan kantor, atau tidak ada hubungan Antara jarak rumah-kantor dengan prestasi
kerja pegawai
•Koefisien Kotingensi
Koefisien kotingensi digunakan untuk menghitung hubungan antar
variable bila datanya berbentuk nominal. Teknik mempunyai kaitan
erat dengan Chi Kuadrat yang digunakan untuk menguji hipotesis
komparatif k sampel independen

Contoh :
Dilakukan penelitian untuk mengetahui adakah
hubungan Antara profesi pekerjaan dengan jenis olah
raga yang sering dilakukan. Profesi dikelompokkan
menjadi empat yaitu : Dokter, Pengacara, dosen,
bisnis. Jenis olahraga yang dikelompokkan menjadi
empat yaitu : golf, tenis, bulu tangkis, dan sepak bola.
Jumlah dokter yang digunakan sebagai sampel = 58,
pengacara 75, dosen 68, bisnis 81. Jumlah seluruhnya
282
•Koefisien Kotingensi
a. Hipotesis
Ho : tidak ada hubungan yang positif dan signifikan
anatara jenis profesi dengan jenis olahraga yang
disenangi
Ha : ada hubungan yang positif dan signifikan anatara
jenis profesi dengan jenis olahraga yang disenangi

b. Kesimpulan
Jenis profesi pekerjaan mempunyai hubungan
signifikasikan dengan jenis olehraga yang disenangi
sebasar 0,31. Data yang ada pada sampel dan angka
kolerasi mencerminkan keadaan populasi dimana sampel
diambil. Dari data terlihat 37% (30:81) pebisnis
cenderung menyenangi Golf, sedangkan hanya 14,7%
(10:68) dosen yang menyenagi golf 33.3% dosen
menyenagi sepak bola
•Kolerasi Spearman Rank
Kolerasi spearman Rank digunakan mencari hubungan atau
untuk menguji signifikan hipotesis asosisatif bila masing-
masing variable yang dihubungkan berbentuk ordinal, dan
sumber data Antar variable tidak harus sama.

Contoh :
Ada dua orang juri yang diminta untuk menilai dalam lomba
membuat makanan. Jumlah makanan yang dinilai ada 10,
masing masing diberi nomor 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10. Yang akan
diketahui adalah adakah kesesuaian diantara dua juri
tersebut dalam menilai lomba. Keseuaian berarti memberi
penilaian yang sama
•Kolerasi Spearman Rank
a. Hipotesis :
Ho : Tidak terdapat kesesuaian diantara dua juri dalam
memberikan penilaian pada lomba membuat makanan
Ha : terdapat kesesuaian diantara dua juri dalam memberikan
penilaian pada lomba membuat makanan

b. Kesimpulan :
Terdapat kesesuaian yang signifikan Antara juri I dan II dalam
memberikan penilaian terhadap 10 makanan yang dilombakan.
Dalam hal ini hipotesis nolnya adalah : tidak terdapat kesesuaian
Antara juri I dan II dalam memberikan penilaian terhadap 10
makanan, sedangkan hipotesis alternatifnya adalah terdapat
kesesuaian anatara Juri I dan II dalam memberikan penilaian
terhadap 10 makanan yang dilombakan. Dengan demikian
hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternative diterima
•Korelasi Kendal tau (Ʈ)
Korelasi Kendal tau digunakan untuk mencari hubungan
dan menguji hipotesis Antara dua variable atau lebih,
bila datanya berbentuk ordinal atau rangking

Contoh :
Dilakukan penelitian untuk mengetahui adakah
hubungan Antara rangking pembayar pajak
dengan rangking prestasi perusahaan.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan
sampel 25 perusahaan. Berdasarkan 25
perusahaan tersebut, selanjutnya diamati
bagaimana ranking dalam membayar pajak dan
rangking prestasi usahanya.
•Korelasi Kendal tau (Ʈ)
a. Hipotesis :
Ho : Tidak terdapat hubungan Antara prestasi
pembayar pajak dengan prestasi perusahaan
Ha : terdapat hubungan Antara prestasi pembayar
pajak dengan prestasi perusahaan
Ho : Ʈ = 0
Ha : Ʈ > 0

b. Kesimpulan
Ada hubungan yang positif dan signifikan Antara
rangking pembayara pajak dengan rangking prestasi
perusahaan. Hal ini berarti perusahaan-perusahaan
yang sukses akan membayar pajak yang baik.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai