Anda di halaman 1dari 13

TEKS CERITA SEJARAH

Disusun oleh:
Rulita Octania, S.Pd.

Disajikan dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia


Kelas XII MIPA dan IPS
Semester Ganjil
Tahun Pelajaran 2021/2022
Kompetensi Dasar

3.2. Menganalisis kebahasaan cerita


atau novel sejarah.
4.2. Menulis cerita sejarah pribadi
dengan memperhatikan kebahasaan.
Tujuan Pembelajaran
Pengertian
Novel sejarah adalah novel yang di dalamnya
menjelaskan dan menceritakan tentang fakta
kejadian masa lalu yang menjadi asal-muasal atau
latar belakang terjadinya sesuatu yang memiliki
nilai kesejarahan, bisa bersifat naratif atau
deskriptif, dan disajikan dengan daya khayal
pengetahuan yang luas dari pengarang.
Struktur Novel Sejarah
 Orientasi= Pengenalan situasi cerita
Pengarang memperkenalkan setting cerita baik waktu, tempat
maupun peristiwa. Selain itu orientasi juga dapat disajikan dengan
mengenalkan para tokoh, menata adegan, dan hubungan
antartokoh.
 Pengungkapan peristiwa= Runtutan peristiwa yang terjadi

Dalam bagian ini disajikan peristiwa awal yang menimbulkan


berbagai masalah, pertentangan, ataupun kesukaran-kesukaran
bagi para tokohnya.
 Rising action= mulai muncul masalah atau konflik dalam cerita

Terjadi peningkatan perhatian kegembiraan, kehebohan ataupun


keterlibatan berbagai situasi yang menyebabkan bertambahnya
kesukaran/ kesulitan tokoh
Lanjutan Struktur
 Komplikasi= Klimaks atau puncak konflik atau permasalahan dalam cerita
Bagian ini disebut juga turning point atau klimaks. Inilah bagian cerita yang paling
besar dan mendebarkan. Pada bagian ini pula ditentukannya perubahan nasib
beberapa tokohnya. Misalnya, apakah dia kemudian berhasil menyelesaikan
masalahnya atau gagal.
 Evaluasi/ resolusi= Penurunan masalah menuju penyelesaian

Pada bagian ini berisi penjelasan ataupun penilaian tentang sikap ataupun nasib-
nasib yang dialami tokohnya setalah mengalami peristiwa puncak itu. Pada
bagian ini pun sering pula dinyatakan wujud akhir dari kondisi ataupun nasib
akhir yang dialami tokoh utama.
 Koda= penutup cerita

Bagian ini berupa komentar terhadap keseluruhan isi cerita, yang fungsinya
sebagai penutup. Komentar yang dimaksud bisa disampaikan langsung oleh
pengarang atau dengan mewakilkannya pada seorang tokoh. Hanya saja tidak
setiap novel memiliki koda, bahkan novel-novel modern lebih banyak
menyerahkan simpulan akhir ceritanya itu kepada para pembacanya. Mereka
dibiarkan menebak-nebak sendiri penyelesaian ceritanya.
Membandingkan Novel Sejarah dan Teks
Sejarah
Dalam hal ini yang harus dipahami dulu adalah
novel sejarah dengan cerita sejarah itu berbeda.
Karena berbeda itulah, novel sejarah dan cerita
sejarah dibandingkan.
Perbedaan Novel Sejarah dan
Teks Sejarah
TEKS SEJARAH NOVEL SEJARAH
 Dituntut menunjukkan  Dapat saja
kepada hal-hal yang menggambarkan sesuatu
memang pernah ada atau yang tidak pernah ada
terjadi atau terjadi. Kesemuanya
 Sejarawan terikat pada bersumber pada rekaan
keharusan, yaitu  Novelis sepenuhnya
bagaimana sesuatu
bebas untuk menciptakan
sebenarnya terjadi di masa
dengan imajinasinya
lampau, artinya tidak dapat
ditambah atau direka mengenai apa, kapan,
siapa, dan di mananya.
Perbedaan Novel Sejarah dan
Teks Sejarah
TEKS SEJARAH NOVEL SEJARAH
 Hubungan antara fakta satu  Faktor perekayasaan
dengan fakta lainnya perlu
direkonstruksi, paling sedikit
pengaranglah yang
hubungan topografis atau mewujudkan
kronologisnya. Sejarawan perlu pengarang yang
menunjukkan bahwa yang ada mewujudkan cerita
sekarang dan di sini dapat
dilacak eksistesinya di masa sebagai suatu kebulatan
lampau. Hal itu berguna atau koherensi, dan
sebagai bukti atau saksi dari apa sekali-kali ada
yang direkonstruksi mengenai
kejadian di masa lampau
relevansinya dengan
situasi sejarah.
Perbedaan Novel Sejarah dan
Teks Sejarah
TEKS SEJARAH NOVEL SEJARAH
 Sejarawan sangat terikat  Pengarang novel tidak terikat
pada fakta mengenai apa, pada fakta sejarah mengenai apa,
siapa, kapan, dan di mana.
siapa, kapan, dan di mana Kesemuanya dapat berupa fiksi
 Pelaku-pelaku, hubungan tanpa ada kaitannya dengan fakta
antara mereka, kondisi dan sejarah tertentu. Begitu pula
mengenai peristiwa-peristiwanya,
situasi hidup, dan
tidak diperlukan bukti, berkas,
masyarakat, kesemuanya atau saksi.
adalah harus sesuai dengan  Pelaku-pelaku, hubungan antar
kenyataan yang terjadi. mereka, kondisi dan situasi hidup,
dan masyarakat, kesemuanya
adalah hasil imajinasi.
Nilai-nilai dalam novel sejarah
 Novel sejarah banyak mengandung nilai-nilai
yang disajikan secara implisit dan eksplisit.
 Sebagian dari nilai tersebut masih relevan/
sesuai dengan kehidupan saat ini
Unsur Intrinsik dalam Novel Sejarah
 Tema, merupakan suatu gagasan yang mendasari sebuah cerita.
 Latar, adalah tempat, waktu, serta situasi/suasana yang
tergambar dalam suatu cerita.
 Alur, merupakan sebuah jalinan peristiwa dalam sebuah cerita.
 Amanat, merupakan sebuah pesan yang disampaikan oleh
pengarang dengan melalui sebuah cerita.
 Tokoh, merupakan pemeran pada cerita. Penokohan
merupakan penggambaran watak dari sang tokoh.
 Sudut pandang, merupakan pusat pengisahan darimana sebuah
cerita dikisahkan oleh pencerita.
 Gaya, untuk gaya ini berhubungan dengan bagaimana cara
penulis menyajikan sebuah cerita dengan menggunakan bahasa
serta juga unsur-unsur keindahan lainnya.
Kaidah kebahasaan
 Menggunakan kalimat bermakna lampau
 Kata yang menyatakan urutan waktu (konjungsi kronologis,
temporal)
 Kata kerja yang menggambarkan suatu tindakan (kata kerja
material)
 Kata kerja yang menunjukkan kalimat tak langsung sebagai
cara menceritakan tuturan seorang tokoh oleh pengarang
 Kata kerja yang menyatakan sesuatu yang dipikirkan atau
dirasakan oleh tokoh (kata kerja mental)
 Dialog. Hal ini ditandai dengan penggunaan tanda petik “....”
 Kata-kata sifat (descriptive language) untuk
mengggambarkan tokoh, tempat, atau suasana

Anda mungkin juga menyukai