Anda di halaman 1dari 9

MENIKMATI CERITA SEJARAH

1. Mengidentifikasi informasi dalam teks cerita sejarah


2. Menganalisis kebahasaan teks cerita (novel) sejarah
3. Mengonstruksi nilai-nilai dalam teks cerita sejarah
4. Menulis cerita sejarah pribadi
Novel sejarah adalah novel yang di dalamnya
menjelaskan dan menceritakan tentang fakta
jkejadian masa lalu yang menjadi asal muasal atau
latar belakang terjadinya sesuatu yang memiliki
nilai kesejahteraan, bisa bersifat naratif atau
deskriptif.

Melalui teks cerita sejarah, kita dapat


mengetahui asal usul atau latar belakang benda,
fakta, atau peristiwa, sehingga memiliki nilai
sejarah. Oleh karena itu, penyusunan dan
penulisan teks cerita sejarah memuat fakta
peristiwa sejarah. 
Novel sejarah dapat dikategorikan sebagai novel ulang
(rekon). Berdasarkan jenisnya, novel ulang terdiri atas tiga
jenis, yakni rekon pribadi, rekon faktual, rekon imajinatif.

1. Rekon Pribadi 2. Rekon Faktual


Adalah novel yang memuat (informational)
kejadian dan penulisan Adalah novel yang memuat
terlibat secara langsung. kejadian faktual.

3. Rekon Imajinatif
Adalah novel yang memuat kisah
faktual yang dikhayalkan dan
diceritakan secara lebih rinci.
Hal-hal Menarik dalam Novel
Kemenarikan itu dapat berupa waktu, tempat,
tokoh yang mungkin bagi sebagian orang tidak asing.
Struktur Teks Cerita Sejarah
1. Pengenalan
situasi cerita 2. Pengungkapan 3. Menuju
(exposition, Peristiwa konflik (rising
orienrasi) action)

6. Koda 5. Penyelesaian 4. Puncak


(evaluasi, Konflik
resolusi) (turning point,
komplikasi)
Perbedaan Novel Sejarah dengan Teks Sejarah
No Teks Sejarah Novel Sejarah
1. Dituntut menunjuk kepada hal-hal yang Dapat saja menggambarkan sesuatu yang
memang pernah ada atau terjadi. tidak pernah ada atau terjadi.
Kesemuanya bersumber pada rekaan.

2. Sejarawan terikat pada keharusan, yaitu Novelis sepenuhnya bebas untuk


bagaimana seseuatu sebenarmya terjadi di menciptakan dengan imajinasinya
masa lampau, artinya tidak dapat mengenai apa, kapan, siapa, dan di
ditambah-tambah atau direka. mananya.

3. Hubungan antara fakta satu dengan fakta Faktor perekayasaan pengaranglah yang
lainnya perlu direkonstruksi, paling sedikit mewujudkan cerita sebagai suatu
hubungan topografis atau kronologisnya. kebutuhan atau koherensi, dan sekali-kali
ada relevansinya dengan situasi sejarah.

4. Sejarawan sangat terikat pada fakta Pengarang novel tidak terikat pada fakta
mengenai apa, siapa, kapan dan di mana. sejarah mengenai apa, siapa, kapan, dan
di mana.

5. Pelaku-pelaku, hubungan antara mereka, Pelaku-pelaku, hubungan antara mereka,


kondisi dan situasi hidup, dan masyarakat, kondisi dan situasi hidup, dan masyarakat,
kesemuanya adalah harus sesuai dengan kesemuanya adalah hasil imajinasi.
kenyataan yang terjadi.
Kaidah Kebahasaan Novel Sejarah
1. Menggunakan banyak 4. Menggunakan banyak kata
kalimat bermakna lampau kerja yang menunjukkan
kalimat tak langsung
2. Menggunakan banyak kata
yang menyatakan urutan 5. Menggunakan banyak kata
waktu (konjungsi, kronologis, kerja mental
temporal)
3. Menggunakan banyak kata 6. Menggunakan banyak
kerja suatu tindakan (kata dialog
kerja material)
7. Menggunakan kata-kata
sifat
Nilai-nilai Novel dalam Sejarah
1. Nilai 2. Nilai 3. Nilai
Budaya moral/etik Agama

5. Nilai estetis
4. Nilai Sosial
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai