Anda di halaman 1dari 2

Cerita Sejarah

Cerita sejarah atau novel sejarah merupakan genre yang penting dan sering ditulis di negara-
negara Barat. Negara-negara tersebut menanamkan pentingnya sejarah dalam pendidikan.

Novel sejarah dapat dikategorikan sebagai novel ulang (rekon). Berdasarkan jenisnya, novel
ulang terdiri atas tiga jenis, yakni rekon pribadi, rekon faktual, dan rekon imajinatif.

1. Rekon pribadi adalah novel yang memuat kejadian dan penulisnya terlibat secara langsung.
Contoh teks biografi dan teks autobiografi.
2. Rekon fakual (informasional) adalah novel yang memuat kejadian faktual seperti eksperimen
ilmiah, laporan polisi,dll. Contoh teks yang mengisahkan sebuah kecelakaan bus di jalan tol.
3. Rekon imajinatif adalah novel yang memuat kisah faktual yang dikhayalkan dan diceritakan
secara lebih rinci.Contoh novel Kemelut Majapahit.
Berdasarkan penjelasan di atas, novel sejarah tergolong ke dalam rekon imajinatif. Artinya,

novel tersebut didasarkan atas fakta-fakta sejarah yang kemudian dikisahkan kembali dengan sudut
pandang lain yang idak muncul dalam fakta sejarah. Misalnya, kegemaran, emosi, dan keluarga
tokoh.

Novel sejarah berbeda dengan teks sejarah yang ada dalam buku-buku sejarah. Berikut adalah
perbedaannya.

Tabel Perbedaan Novel Sejarah dengan Teks Sejarah

Nomo Teks Sejarah Novel Sejarah


r
1. Dituntut menunjuk kepada hal-hal Dapat saja menggambarkan sesuatu yang tidak
yang memang pernah ada atau pernah ada atau terjadi. Kesemuanya bersumber
terjadi. pada rekaan.
2. Sejarawan terikat pada keharusan, Novelis sepenuhnya bebas untuk menciptakan
yaitu bagaimana sesuatu dengan imajinasinya mengenai apa, kapan, siapa,
sebenarnya terjadi di masa lampau, dan di mananya.
artinya tidak dapat ditambah-
tambah atau direka.
3. Sejarawan sangat terikat pada Pengarang novel tidak terikat pada fakta-fakta
fakta mengenai apa, siapa, kapan, sejarah mengenai apa, siapa, kapan, dan di mana.
dan dimana. Kesemuanya dapat berupa fiksi tanpa ada
kaitannya dengan fakta sejarah tertentu. Begitu
pula mengenai peristiwa-peristiwanya, tidak
diperlukan bukti, berkas, atau saksi.
4. Pelaku-pelaku, hubungan antara Pelaku-pelaku, hubungan antara mereka, kondisi
mereka, kondisi dan situasi hidup, dan situasi hidup, dan masyarakat, kesemuanya
dan masyarakat, kesemuanya adalah hasil imajinasi.
adalah harus sesuai dengan
kenyataan yang terjadi.

Anda mungkin juga menyukai