Anda di halaman 1dari 13

Rabu, 18 Agustus 2021

Bahasa Indonesia
Kelas XII

Paramita Kempirmase, S.Pd


TEKS CERITA SEJARAH
Apersepsi

Belajar tentang teks cerita sejarah sangatlah mengasyikkan karena dengan


memperlajari teks cerita sejarah kalian dapat memiliki gambaran tentang
kehidupan, perjuangan, peristiwa atau hal lain yang pernah terjadi dan ditulis
dalam teks cerita sejarah. Kalian dapat mengetahui peristiwa atau kejadian
bersejarah yang terjadi meski kalian belum lahir, misalnya tentang kerjaan
Majapahit, perjuangan Pangeran Diponegoro dan lain-lain. Jadi seperti hidup pada
zaman yang ada pada cerita sejarah tersebut. Selain itu banyak juga nilai-nilai yang
dapat kita ambil setelah membaca teks cerita sejarah.
Memahami Teks Cerita Sejarah
A. Sejarah sendiri adalah kejadian yang terjadi pada masa lampau yang disusun berdasarkan peninggalan-peninggalan
berbagai peristiwa. Peninggalan-peninggalan itulah yang disebut sumber sejarah.

B. Menurut Mohammad Yamin, sejarah adalah kajian ilmu pengetahuan yang disusun berdasarkan hasil dari sebuah
penelitian. Di mana kejadian masa lampau dibuktikan secara nyata dengan adanya bukti-bukti yang konkret.

C. Teks adalah bahan tertulis untuk dasar memberikan suatu informasi. Kemudian kata cerita berarti tuturan
atau karangan yang membentangkan (menerangkan panjang lebar) bagaimana terjadinya suatu peristiwa.
Sedangkan kata sejarah berarti kejadian yang benar-benar terjadi di masa lampau. Maka dapat disimpulkan
bahwa Teks Cerita Sejarah merupakan suatu jenis teks yang menceritakan atau menjelaskan tentang fakta
atau kejadian di masa lampau yang menjadi latar belakang terjadinya sesuatu yang mempunyai nilai sejarah.

D. Teks sejarah adalah tulisan yang berisi cerita, kejadian atau peristiwa yang benar-benar pernah terjadi atau
berlangsung di masa lalu. Sangat jelas bahwa teks sejarah bukanlah cerita imajinasi namun dapat disampaikan
melalui gaya penulisan prosa nonfiksi maupun fiksi.

E. Ciri-ciri teks cerita sejarah pada umumnya


1. Disajikan secara kronologis/urutan peristiwa atau urutan kejadian.
2. Bentuk teks cerita ulang (recount).
3. Sering menggunakan konjungsi temporal (kata hubung yang berkenaan dengan waktu).
4. Teks sejarah yaitu orientasi, urutan peristiwa dan reorientasi.
5. Isi berupa fakta.

F. Definisi lainnya yaitu teks cerita yang berdasarkan catatan-catatan peristiwa masa lampau dikembangkan
berdasarkan bukti-bukti yang ditemukan yang nantinya jadi teks kenyataan sejarah.

G. Jenis-jenis teks cerita sejarah:

1. Teks Cerita Sejarah Fiksi antara lain:

1) Novel

2) Cerpen

3) Legenda

4) Roman

2. Teks Cerita Sejarah non-fiksi antara lain:

1) Biografi

2) Autobiografi

3) Cerita perjalanan

4) Catatan sejarah
H. Perhatikan contoh berikut!

Contoh 1

Borobudur

Candi Borobudur merupakan keajaiban dunia yang berasal dari Indonesia. Candi Borobudur sendiri merupakan
peninggalan terbesar agama Buddha yang ada di dunia. Candi ini dibangun sekitar tahun 824 M pada masa Raja
Samaratungga dari Wangsa Syailendra.

Candi Borobudur merupakan monumen Buddha yang memiliki 504 patung Buddha, 72 stupa terawang dan 1 stupa
induk. Candi Borobudur memiliki arsitektur Gupta yang menggambarkan kekentalan gaya arsitektur dari India.

UNESCO telah mengakui Candi Borobudur sebagai salah satu monumen Buddha terbesar di Indonesia dan dunia
serta memuji kemegahannya. Dalam pembangunannya, Candi Borobudur membutuhkan waktu sekitar 75 tahun di
bawah komando arsitek Gunadarma.

60 ribu meter kubik batuan vulkanik yang digunakan untuk pembangunan candi ini diambil dari Sungai Elo dan
Progo yang terletak sekitar 2 Km di sebelah timur candi. Pada saat pembangunan, belum dikenalsistem metrik.
Bahkan, satuan panjang yang digunakan dalam pembuatan candi adalah tala yang dihitung dengan cara
merentangkan ibu jari dan jari tengah. Metode pengukuran ini biasa digunakan untuk mengukur panjang rambutdari
dahi sampai dasar dagu.

Berdasarkan tulisan yang tertulis prasasti Karangtengah dan Kahulunan, sejarawan J.G. de Casparis memprediksi
bahwa pendiri Candi Borobudur adalah Samaratunga, raja Mataram Kuno dari dinasti Syailendra. Samaratungga
mulai membangun candi ini sekitar tahun 824 M. Namun, candi ini baru dapat diselesaikan pada masa Ratu
Pramudawardhani yaitu putrinya.
Contoh 2

Pangeran Bondowoso dan Lorojonggrang

Sebuah kerajaan besar jatuh di musuh, kerajaan tersebut memiliki seorang putri cantik bernama Roro Jonggrang.
Pangeran Bondowoso jatuh hati padanya dan berniat menikahi sang putri. Namun tentu saja Roro Jonggrang tidak
menyukai pangeran Bondowoso sehingga meminta sarat yang sulit yaitu membuat seribu candi hanya dalam waktu
semalam. Ternyata pangeran Bondowoso menyanggupinya.

Dengan bantuan jin dan roh halus sebelum menjelangfajar persyaratansudah hampir dipenuhi Pangeran Bondowoso.
Tentu saja melihat hal itu Roro Jonggrang panik dan memikirkan cara untuk mencegahnya memenuhi persyaratan.

Akhirnya sang putri menyuruh pelayan untuk menumbuk lesung dan menebarkan bunga. Sehingga jin dan roh halus
merasa hari sudah siang dan langsung menghentikan pekerjaannya

Pangeran Bondowoso merasa marah saat mengetahui cara licik Roro Jonggrang padahal hanya perlu 1 candi lagi
untuk memenuhi persyaratan. Kemurkaan pangeran Bondowoso akhirnya dilampiaskan dengan mengutuk Roro
Jonggrang menjadi arca ke 1000 untuk menggenapkan Candi.

Dari dua contoh tersebut dapatkah kalian memberdakan teks cerita sejarah tersebut? Ya kalian benar! Pada
contoh pertama merupakan teks cerita sejarah nonfiksi dan pada contoh kedua merupakan contoh teks cerita
seharah fiksi!
I. Novel sejarah merupakan sebuah genre yang penting dan sering ditulis di negara-negara Barat. Negara-negara
tersebut menanamkan sejarah dalam pendidikan. Novel sejarah membantu memperkenalkan dan mengakrabkan suatu
masyarakat pada masa lalu bangsanya. Dengan demikian, pendidikan dan novel dapat menanamkan akar pada
bangsanya.

J. Pada dasarnya hampir semua prosa atau novel dapat memuat nilai sejarah jika gaya penulisan yang digunakan adalah
gaya realis. Namun, kandungan sejarahnya tidak akan sekuat teks cerita sejarah. Seorang sastrawan yang sering kali
menggunakan fakta-fakta sejarah sebagai latar untuk mengisahkan tokoh-tokoh fiksinya bermaksud untuk
mengisahkan kembali seorang tokoh sejarah dalam berbagai dimensi kehidupannya, seperti emosi pribadi tokoh,
tragedi yang menimpanya, kehidupan keluarga dan masyarakat, serta pandangan politiknya. Misalnya, novel Rora
Mendut versi Mangunwijaya dan versi Ajip Rosidi; Bumi Manusia, Jejak Langkah, Anak Segala Bangsa, dan Rumah
Kaca karya Pramoedya Ananta Toer; Kuantar ke Gerbang karya Ramadhan K.H. yang mengisahkan kehidupan
Soekarno ketika menjalin rumah tangga dengan Inggit Garnasih; Novel Pangeran Diponegoro: Menggagas Ratu
Adil karya Remy Silado. Contoh lain novel The da Vinci Code karya Dan Brown.

K. Novel sejarah adalah cerita yang di dalamnya menjelaskan dan menceritakan tentang fakta kejadian masa lalu yang
menjadi asal muasal atau latar belakang terjadinya sesuatu yang memiliki nilai kesejarahan, bisa bersifat naratif atau
deskriptif. Cerita sejarah termasuk dalam teks naratif jika disajikan dengan menggunakan urutan peristiwa dan
urutan waktu. Namun jika disajikan secara simbolisasi verbal. Novel tergolong ke dalam teks deskriptif.
L. Novel sejarah dikategorikan sebagai novel ulang (rekon), dengan kata lain novel sejarah merupakan genre teks cerita
ulang. Jenis-jenis novel ulang:
1. Rekon pribadi, memuat keterlibatan penulis dalam peristiwa secara langsung.
2. Rekon faktual (informasional), berisi kejadian faktual seperti eksperimen ilmiah, laporan polisi, dan lain-lain.
3. Rekon imajinatif, memuat kisah faktual yang dikhayalkan dan diceritakan secara lebih rinci. Artinya, novel
tersebut didasarkan atas fakta-fakta sejarah yang kemudian dikisahkan kembali dengan sudut pandang lain yang
tidak muncul dalam fakta sejarah. Misalnya, kegemaran, emosi, dan keluarga.

Berdasarkan penjelasan di atas, novel sejarah tergolong ke dalam rekon imajinatif. Artinya, novel tersebut
didasarkan atas fakta-fakta yang kemudian dikisahkan kembali dengan susdut pandang lain yang ttidak
muncul dalam fakta sejarah. Misalnya kegemaran, emosi, dan keluarga.

M. Tabel Perbedaan Novel Sejarah dengan Teks Sejarah

No Teks Sejarah Novel Sejarah

1. Dituntut untuk menyajikan hal-hal faktual yang Bebas untuk menggambarkan sesuatu yang tidak pernah
benar-benar ada dan pernah terjadi. ada atau terjadi. Kesemuanya bersumber pada rekaan.

2. Sejarawan wajib untuk menyampaikan sesuatu Penulis bebas sepenuhnya dalam menciptakan sesuai
sebagaimana adanya, sesuai dengan realita, tidak dengan imajinasinya mengenai apa, kapan, siapa, dan
boleh direka atau ditambah- tambahkan. dimananya, namun tetap memiliki keterkaitan dengan
situasi atau tokoh sejarah.
3. Hubungan antar fakta satu dengan yang lainnya perlu Imajinasi dan kemampuan mencipta pengaranglah yang
direkonstruksi, setidaknya melibatkan topografis atau mewujudkan cerita sebagai suatu koherensi yang
kronologinya. Serajawan perlu menunjukkan bahwa memiliki hubungan dengan situasi sejarah.
yang ada sekarang dan di sini dapat dilacak
eksistensinya di masa lampau. Hal itu berguna
sebagai bukti atau saksi dari apa yang direkonstruksi
mengenai kejadian di masa lampau.

4. Sejarawan harus bisa membuktikan bahwa yang Tidak terikat pada fakta sejarah sepenuhnya, terutama
dibawakan pada masa kini dapat dilacak bagi mengenai apa, siapa, kapan dan di mana, tidak butuh
eksistensinya di masa lalu. Sejarawan terikat pada bukti, berkas atau saksi seperti teks sejarah.
fakta mengenai apa, siapa, kapan, dan di mana

5. Pelaku-pelaku, hubungan antara mereka, kondisi, Pelaku atau tokoh, hubungan antar mereka, situasi hidup,
situasi hidup dan keadaan masyarakat secara kondisi, dan masyarakat, dapat berasal dari imajinasi
universal harus sesuai dengan kenyataan yang yang hanya memiliki relevansi dengan sejarah
terjadi.
N. Struktur Tesk Cerita Sejarah
Nivel sejarah seperti juga novel-novel lainnya, termasuk dalam genre teks cerita ulang. Novel sejarah juga
mempunyai struktur teks yang sama dengan struktur novel lainnya, yaitu;
1. Pengenalan situasi cerita (orientasi)
Dalam bagian ini, pengarang memperkenalkan setting cerita baik waktu, tempat, maupun peristiwa. Selain itu,
orientasi juga dapat disajikan dengan mengenalkan para tokoh, menata adegan, dan hubungan antartokoh.

2. Pengungkapan peristiwa
Dalam bagian ini disajikan peristiwa awal yang menimbulkan berbagai masalah, pertentangan, ataupun
kesukaran-kesukaran bagi para tokohnya.

3. Menuju konflik
Terjadi peningkatan perhatian kegembiraan, kehebohan, atapun keterlibatan berbagai situasi yang menyebabkan
bertambahkan kesukaran tokoh.
4. Puncak konflik (komplikasi)
Bagian ini disebut pula sebagai klimaks/bagian cerita yang paling besar dan mendebarkan. Pada bagian ini,
ditentunkannya perubahan nasib beberapa tokoh. Misalnya apa dia kemudian berhasil menyelesaikan masalahnya
atau gagal.
5. Penyelesaian (resolusi)/ akhir cerita
Berisi penjelasan ataupun penilaian tentang sikap ataupun nasib-nasib yang dialami tokohnya setelah mengalami
peristiwa puncak. Pada bagian ini sering pula dinyatakan wujud akhir dari kondisi ataupun nasib akhir yang
dialami tokoh utama.
6. Koda
Berupa komentar terhadap keseluruhan isi cerita, yang fungsinya sebagai penutup. Komentar yang dimaksud bisa
disampaikan langsung oleh pengarang atau dengan mewakilinya pada seorang tokoh (tidak setiap novel memiliki
koda).

O. Kaidah kebahasaan novel sejarah.


1. Menggunakan Kalimat bermakna lampau
Contoh:
Prajurit-prajurit yang telah diperintahkan membersihkan gedung bekas asrama telah menyelesaikan tugasnya.
2. Menggunakan kata yang menyatakan urutan waktu (konjungsi kronologis, temporal). Seperti: sejak saat itu,
setelah itu, mula-mula, kemudian.
3. Menggunakan kata kerja material ( kata kerja yang menggambarkan suatu tindakan). Seperti: Berlari, berjalan,
melihat, menulis, dll.
4. Menggunakan kata kerja yang menunjukkan kalimat tak langsung sebagai cara menceritakan tuturan seorang
tokoh oleh pengarang. Misalnya, mengatakan bahwa, menceritakan tentang, menurut, mengungkapkan,
menanyakan, menyatakan, menuturkan.
5. Menggunakan kata kerja mental (kata kerja yang menyatakan sesuatu yang dipikirkan atau dirasakan oleh tokoh).
Misalnya, merasakan, menginginkan, mengharapkan, mendambakan, menganggap.
6. Menggunakan dialog. Hal ini ditunjukkan oleh tanda petik ganda (“....”) dan kata kerja yang menunjukkan tuturan
langsung).
Contoh:
“mana suara itu”
7. Mengunakan kata sifat untuk menggambarkan tokoh, tempat, atau suasana. Misalnya, pemaaf, asri, dan tegang.
P. Kata atau frasa yang bermakna kias dalam novel sejarah yang digunakan oleh penulis untuk
membangkitkan imajinasi pembaca saat membacanya serta memperindah cerita.
Contoh:
Di sebelahnya, Gajah Mada membeku
Membeku=diam saja.

Q. Nilai-nilai dalam Novel Sejarah


Cerita sejarah banyak mengandung nilai-nilai yang disajikansecara implisit (langsung) dan implisit (tidak langsung).
Sebagian besar nilai yang dihasilkan masih sesuai dengan kehidupan saat ini atau dapat menjadi pembelajaran di
masa ini. Berikut adalah nilai - nilai yang dapat hadir dalam cerita sejarah.
1. Nilai budaya: mengandung hubungan yang mendalam dengan suatu masyarakat, peradaban, atau
kebudayaan.
2. Nilai moral/etik: nilai yang dapat memberikan atau memancarkan petuah atau ajaran yang berkaitan
dengan etika atau moral.
3. Nilai agama: nilai-nila dalam cerita yang berkaitan atau bersumber pada nilai-nilai agama.
4. Nilai sosial: nilai yang berkaitan dengan tata pergaulan antara individu dalam masyarakat.
5. Nilai estetis: nilai yang berkaitan dengan keindahan, baik keindahan struktur pembangun cerita,
fakta cerita, maupun teknik penyajian cerita.

Anda mungkin juga menyukai